PENDAHULUAN
–
1. Latar Belakang
Sesuai dengan strategi Indonesia sehat tahun 2010 dan
kebutuhan pembangunan sektor kesehatan di era desentralisasi
ini, Departemen Kesehatan Republik Indonesia sudah menetapkan
visi dan misi Puskesmas. Visi pembangunan kesehatan melalui
Puskesmas adalah terwujudnya Kecamatan sehat tahun 2010.
Kecamatan sehat merupakan gambaran masyarakat kecamatan
masa depan yang hidup di lingkungan yang sehat dan prilaku
hidup masyarakat yang juga sehat, mampu menjangkau
pelayanan kesehatan yang ada di wilayahnya serta memiliki
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Pencapaian visi Indonesia 2010 dapat dicapai dengan
menggerakan Puskesmas sebagai pelaksana teknis Dinas
Kesehatan terbawah yang memiliki enam kewajiban yang harus
dilaksanakan, yaitu upaya promosi kesehatan, kesehatan
lingkungan (kesling), kesehatan ibu anak dan keluarga berencana,
perbaikan gizi masyarakat, pencegahan dan pemberantasan
penyakit menular, serta pengobatan.
Program Kesehatan Lingkungan pada masyarakat adalah
bagian dari program pembangunan kesehatan nasional. Tujuan
utamanya adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan dan
kemandirian masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan dengan
titik berat pada upaya peningkatan kualitas hidup dan
pencegahan penyakit disamping pengobatan dan pemulihan.
Indikator yang akan dicapai adalah meningkatnya kesadaran
masyarakat tentang pola hidup bersih dan sehat, meningkatnya
industri dan tempat-tempat umum yang sehat, menurunnya
angka penyakit diare, demam berdarah dan penyakit akibat
kurang sehatnya lingkungan di sekitar masyarakat.
Kegiatan yang dilakukan untuk penanggulangan DBD di
wilayah kerja Puskesmas Muara Uya adalah penyelidikan
epidemiologi (PE), pemeriksaan jentik di rumah pada daerah
adanya kasus dan pemberiaan bubuk abate. Di Puskesmas Muara
Uya dilaksanakan apabila terjadi kasus. Seharusnya menurut
Departemen Kesehatan harus dilakukan PJB dan penyuluhan 3M
minimal setiap 3 bulan sekali oleh Puskesmas sebagai upaya
penanggulangan DBD.
1
Berdasarkan observasi dan wawancara, maka penulis merasa
perlu untuk meningkatkan mutu pelaksanaan program
penangulangan DBD oleh Puskesmas Muara Uya, terutama
program pemeriksaan jentik berkala (PJB).
2. Tujuan Kegiatan
a. Tujuan umum
Optimalisasi pelaksanaan kegiatan program DBD
di
lingkungan kerja Puskesmas Muara Uya.
b. Tujuan khusus
1. Teridentifikasinya masalah kegiatan program DBD
2. Teranalisisnya setiap permasalahan yang ada di
kegiatan
3. Diperolehnya penyebab timbulnya masalah utama
yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan
4. Diperolehnya beberapa solusi dan alternative
pemecahan masalah pada kegiatan.
2
BAB II
ANALISA SITUASI
1. Gambaran Umum
Puskesmas Muara Uya merupakan salah satu puskesmas
dari 18 puskesmas di wilayah Kabupaten Tabalong. Puskesmas
Muara Uya merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten Tabalong yang mempunyai tiga fungsi pokok yaitu
pelayanan administrasi dan manajemen, upaya kesehatan
masyarakat, dan upaya kesehatan perorangan.
1.1 Keadaan Geografi
a) Luas Wilayah
Secara geografi wilayah kecamatan Muara Uya
dengan luas keseluruhan 877,41 Km2 yang terbagi
menjadi 2 wilayah kerja Puskesmas yaitu wilayah
kerja Puskesmas Muara Uya dengan luas wilayah
838,44 Km2 dan wilayah kerja Puskesmas Ribang
dengan luas wilayah kerja 38,97Km2. Wilayah kerja
Puskesmas Muara Uya dibatasi oleh wilayah-wilayah
sebagai berikut:
Sebelah Utara : Perbatasan dengan Provinsi
Kal-Teng
Sebelah Timur : Perbatasan dengan Kec. Haruai
Sebelah Barat : Perbatasan dengan Provinsi
Kal -Teng
Sebelah Selatan : Perbatasan dengan Kecamatan
Jaro
3
dijangkau dengan kendaraan roda 4 yaitu Desa Sei
Kumap dan Desa Salikung.Hanya Desa Salikung yang
bisa ditempuh dengan sarana perahu kecil( ketinting )
dalam waktu tempuh sekitar 1,5 jam dari Desa Binjai,
bila pada musim penghujan, sedang kan pada musim
biasa hanya dapat ditempuh dengan sarana roda 4
yang double garden ( Land crusser ).
Jarak pemukiman dengan layanan kesehatan ada
yang dekat dan jauh, Untuk wilayah kerja PKM ada 2
desa yang sangat terpencil yaitu desa Sei Kumap dan
Salikung, jalan menuju desa tersebut adalah tanah
yang becek dan berlumpur sangat susah untuk dilalui
dengan kendaraan roda 2 dan jika ingin lebih cepat
menuju desa tersebut transportasi yang digunakan
adalah ketinting dengan biaya yang lumayan mahal
Rp. 35.000/orang itupun kalau ada penumpang, jika
tidak ada penumpang harus menyewa sebesar Rp.
800.000 atau dengan trail.
Tetapi karena kondisi jalan tanah yang belum
diaspal dan banyak aliran sungai sehingga masih
tergantung pada keadaan cuaca.
Desa dengan kondisi daerah masing–masing yang
sangat berbeda. yang terletak di kecamatan Muara
Uya Kabupaten Tabalong dengan luas wilayah 858,16
km²
Dari 11 Desa kondisi wilayah adalah 70% terdiri
dari dataran rendah, 20% daerah rawa/perairan dan
10% pegunungan/dataran tinggi, perkiraan suhu
biasa berkisar dari 27ºC–32ºC.
4
Gambar 1. Peta Wilayah
b) Transportasi
Dari Puskesmas Muara Uya hampir semua Desa
yang ada di wilayah kerja Puskesmas bisa ditempuh
dengan sarana transportasi roda 4, namun ada 2
( dua ) desa yang sangat sulit dan dijangkau dengan
kendaraan roda 4 yaitu Desa Sei Kumap dan Desa
Salikung, Salikung yang hanya bisa ditempuh dengan
sarana perahu kecil (ketinting) dalam waktu tempuh
sekitar 1,5 jam dari Desa Binjai bila pada musim
penghujan, sedangkan pada musim kemarau dapat
ditempuh dengan sarana roda 4 yang double garden
(4WD).
5
Tabel 1: Jumlah Penduduk Tahun 2019
2. Gambaran Khusus
2.1 Visi dan Misi Puskesmas Muara Uya
Visi
Menjadi Puskesmas Yang Berstandar, Berinovasi
Modern
Dan Tedepan
Misi
1) Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
Yang Profesional
2) Meningkatkan Pelayanan Proaktif, Bermutu Dan Solid
3) Menciptakan Suasana Aman, Nyaman Dan Harmonis
4) Meningkatkan Kerjasama Dengan Masyarakat Dan
Lintas Sektor
6
2.2 Tujuan Puskesmas Muara Uya :
1. Tercapainya Kecamatan Muara Uya Sehat menuju
terwujudnya masyarakat yang sehat secara mandiri
dan terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu
dan merata di wilayah kerja Puskesmas Muara Uya,
serta meningkatkan kualitas kesehatan yang
menyeluruh dan peningkatan kualitas sumber daya
manusia melalui program Kesehatan dengan upaya
peningkatan mutu dan pemerataan pelayanan
kesehatan. Memelihara Kesehatan perorangan,
keluarga, masyarakat dengan lingkungannya,
melaksanakan kegiatan dalam upaya promotif dan
preventif dalam bidang kesehatan.
2. Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang merata,
berhasil guna dan berdaya guna, sehingga tercapai
derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
7
Tabel 2. Data Ketenagaan Puskesmas Muara Uya
NO. TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH
1. Dokter Umum 3
2. Dokter Gigi 1
3. Apoteker 1
4. S2 1
5. S1 / D4 17
6. D3 Perawat 17
7. D3 Perawat Gigi 2
8. D3 Bidan 12
9. D3 Pranata Laboratorium Kesehatan 1
10. D3 Sanitarian 1
11. D3 Farmasi 1
12. SMA/STM/SMEA 10
13. SMP 1
JUMLAH 68
Sumber : Data Dasar Puskesmas Muara Uya Tahun 2021
8
keseluruhannya juga memberikan jenis pelayanan baik
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Data selengkapnya tentang Upaya Kesehatan
Berbasis Masyarakat (UKBM) yang dimiliki Puskesmas
Muara Uya terlihat pada tabel berikut:
1. Muara Uya 0 4 1 40 1
2. Mangkupum 1 3 1 30 1
3. Palapi 1 3 1 30 1
Kampung
4. 1 2 1 20 1
Baru
Simpung
5. 1 3 1 30 1
Layung
6 Lumbang 1 3 1 30 1
7 Santuun 1 3 1 30 1
8 Uwie 1 4 1 40 1
9 Binjai 1 2 1 20 1
10 Sei. Kumap 1 1 1 10 1
11 Salikung 1 1 1 10 1
TOTAL 10 29 11 290 11
Sumber : Data Dasar Puskesmas Muara Uya Tahun 2021
9
BAB III
HASIL PENCAPAIAN PROGRAM DBD TAHUN 2021
JENIS
No. TARGET SASARAN PENCAPAIAN CAKUPAN
KEGIATAN
Cakupan
Penderita
1 Suspek 100 14 14 100.00
DBD yang
ditangani
10
BAB IV
ANALISIS PERMASALAHAN
1. Identifikasi masalah
Proses identifikasi masalah dilakukan dengan cara :
1. Observasi.
2. Wawancara dengan staff dengan staf di bagian
Kesling
dan P2PL.
3. Data sekunder mengenai evaluasi program kerja
Puskesmas
Muara Uya mengenai DBD, khususnya kegiatan
pemeriksa-
an jentik berkala.
Dari data-data tersebut teridentifikasikan beberapa masalah,
yaitu :
—
Berdasarkan permasalahan yang ditemukan ditetapkan satu
prioritas masalah dengan metode scoring yang menggunakan
pertimbangan 4 aspek yaitu:
1. Urgensi/kepentingan
nilai 1 tidak penting
nilai 2 penting
nilai 3 sangat penting
11
2. Solusi
nilai 1 tidak mudah
nilai 2 mudah
nilai 3 sangat mudah
3. Perkembangan
nilai 1 tidak mudah
nilai 2 mudah
nilai 3 sangat mudah
4. Biaya
nilai 1 tinggi
nilai 2 sedang
nilai 3 rendah
Pemeriksaan Jentik
Berkala (PJB) tidak
dilakukan secara 3 3 4 10 I
optimal
Kurangnya promosi
mengenai 3 M plus
dan Pola penyakit 2 2 2 6 II
DBD
12
3. Identifikasi penyebab masalah
Berdasarkan tabel penentuan prioritas masalah di atas, di
dapatkan prioritas masalah utama pada kegiatan ini adalah
optimalisasi program Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) demam
berdarah dengue di Puskesmas Muara Uya. Beberapa hal yang
menjadi penyebab masalah tersebut antara lain terlihat dari
bebrbagai aspek dibawah ini :
—Di bawah ini dapat dilihat hubungan antara keempat faktor
tersebut dengan menggunakan fishbone.
Manusia Metode
Kurangnya sosialisasi
mengenai kegiatan Kerjasama dgn lintas sektor
Kader kurang aktif dan program
PJB
Belum optimalnya
kegiatan
pelaksanaan PJB
Dana Lingkungan
13
4. Menentukan Pemecahan Masalah dan Rencana Tindak Lanjut
Dari hasili dentifikasi akar masalah,maka dilakukan pemecahan masalah dan rencana tindak lanjutnya, adapun perinciannya sebagi berikut :
PRIORITAS ALTERNATIF PEMECAHAN
NO PENYEBAB MASALAH
MASALAH PEMECAHAN MASALAH MASALAH TERPILIH KET
1 Kegiatan 1. Kader kurang aktif Pembinaan kader DBD Pembinaan Kader DBD
Pemeriksaan 2. Kurangnya sosialisai Penjadwalan Kegiatan
Jentik Berkala mengenai kegiatan PJB PJB di desa
(PJB) tidak Penganggaran dana
dilaksanakan untuk kader
secara optimal
3. Kurangnya Kerjasama Penganggaran dana Pembentukan Tim PJB
14
BAB V
PENUTUP
15
RUK PROGRAM DBD TAHUN 2021
WAKTU
KEBUTUHAN ANGGARAN INDI
PELAKSANAAN
SASARAN
SASARAN
KEBUTUH
TARGET
KAT PEM
TW (10-12)
PENANGGU AN MITRA HARG
TW (1-3)
TW (4-6)
TW (7-9)
NO KEGIATAN TUJUAN OR BIAY
NG JAWAB SUMBER KERJA SAT A
VOLUME JUMLAH KINE AAN
DAYA UAN SATUA
N RJA
Meningkatka
n
Pembinaan
pengetahuan 3
Kader DBD
dan Kepala orang
dalam rangka Transpo
keterampilan Kade Normaisah, Desa, 5.2.2.1 Perjad x5 9 4,50 100
1 Penerapan 5 Man: Kader √ √ √ √ rt OH 50,000 BOK
kader r AMK Bidan/pera 5.01 in lokasi 0 0,000 %
Satu Rumah Petugas
terhadap wat x6
Satu
penerappan kali
Jumantik
satu rumah
satu jumantik
Pemantauan
2
Supervisi dan
Man: orang
Pelaksnaan Monitoring
Pemegang kepala Transpo x4
Abatesasi evaluasi Normaisah, 5.2.2.1 Perjad 1 80 100
2 Desa 4 program, Desa, √ √ √ √ rt lokasi OH 50,000 BOK
Massal secara AMK 5.01 in 6 0,000 %
kesling/prof Kader Petugas x2
Daerah berkala
esi terkait kali x
Endemis kegiatan
1 hari
abatesasi
Pemantauan
Untuk
Jentik dan 2
mengetahui
Pelaksanaan Man: orang
peningkatan
abatesasi Pemegang kepala Transpo x4
perilaku PSN Normaisah, 5.2.2.1 Perjad 8 4,00 100
3 massal di Desa 4 program, Desa, √ √ √ √ rt lokasi OH 50,000 BOK
pada AMK 5.01 in 0 0,000 %
daerah kesling/prof Kader Petugas x2
masyarakat
endemis esi terkait kali x
wilayah
DBD oleh 5 hari
tersebut
petugas PKM
16
mengetahui
2
kondisi di Man:
Kepala orang
Investigasi lapangan Pemegang Transpo
Kasu Normaisah, Desa, 5.2.2.1 Perjad x4 40 100
4 Kasus DBD (tempat 4 program, √ √ √ √ rt 8 OH 50,000 BOK
s AMK Kader, 5.01 in kasus 0,000 %
di Desa tinggal dan kesling/prof Petugas
Bidan Desa x1
lingkungan esi terkait
kali
sekitar)
2
Pencegahan Man: orang
Kepala
Penanggulan dan Pemegang Transpo x4
Normaisah, Desa, 5.2.2.1 Perjad 1 80 100
5 gan fokus penatalaksan Desa 4 program, √ √ √ √ rt lokasi OH 50,000 BOK
AMK Kader, 5.01 in 6 0,000 %
Kasus DBD aan kasus kesling/prof Petugas x1
Bidan Desa
DBD esi terkait kali x
2 hari
JUMLAH
10,500,000
17
RPK Program DBD Tahun 2023
Pemantauan
Untuk
Jentik dan Pemegang
mengetahui Desa di
Pelaksanaan Program
peningkatan wilayah
abatesasi Normaisah, Jan-Des DBD,
perilaku PSN Desa 100% 80 OH kerja BOK
massal di AMK 2023 kesling, dan
pada Puskesmas
daerah endemis promkes,
masyarakat Muara Uya
DBD oleh kader
wilayah tersebut
petugas PKM
18
mengetahui
Pemegang Desa di
kondisi di
Investigasi Program wilayah
lapangan Normaisah, Jan-Des
Kasus DBD di Kasus 100% 8 OH DBD, kerja BOK
(tempat tinggal AMK 2023
Desa kesling, dan Puskesmas
dan lingkungan
promkes Muara Uya
sekitar)
Pemegang Desa di
Penanggulangan Pencegahan dan Program wilayah
Normaisah, Jan-Des
fokus Kasus penatalaksanaan Desa 100% 16 OH DBD, kerja BOK
AMK 2023
DBD kasus DBD kesling, dan Puskesmas
promkes Muara Uya
19