Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Sesuai dengan strategi Indonesia sehat tahun 2010 dan
kebutuhan pembangunan sektor kesehatan di era desentralisasi
ini, Departemen Kesehatan Republik Indonesia sudah menetapkan
visi dan misi Puskesmas. Visi pembangunan kesehatan melalui
Puskesmas adalah terwujudnya Kecamatan sehat tahun 2010.
Kecamatan sehat merupakan gambaran masyarakat kecamatan
masa depan yang hidup di lingkungan yang sehat dan prilaku
hidup masyarakat yang juga sehat, mampu menjangkau
pelayanan kesehatan yang ada di wilayahnya serta memiliki
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Pencapaian visi Indonesia 2010 dapat dicapai dengan
menggerakan Puskesmas sebagai pelaksana teknis Dinas
Kesehatan terbawah yang memiliki enam kewajiban yang harus
dilaksanakan, yaitu upaya promosi kesehatan, kesehatan
lingkungan (kesling), kesehatan ibu anak dan keluarga berencana,
perbaikan gizi masyarakat, pencegahan dan pemberantasan
penyakit menular, serta pengobatan.
Program Kesehatan Lingkungan pada masyarakat adalah
bagian dari program pembangunan kesehatan nasional. Tujuan
utamanya adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan dan
kemandirian masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan dengan
titik berat pada upaya peningkatan kualitas hidup dan
pencegahan penyakit disamping pengobatan dan pemulihan.
Indikator yang akan dicapai adalah meningkatnya kesadaran
masyarakat tentang pola hidup bersih dan sehat, meningkatnya
industri dan tempat-tempat umum yang sehat, menurunnya
angka penyakit diare, demam berdarah dan penyakit akibat
kurang sehatnya lingkungan di sekitar masyarakat.
Kegiatan yang dilakukan untuk penanggulangan DBD di
wilayah kerja Puskesmas Muara Uya adalah penyelidikan
epidemiologi (PE), pemeriksaan jentik di rumah pada daerah
adanya kasus dan pemberiaan bubuk abate. Di Puskesmas Muara
Uya dilaksanakan apabila terjadi kasus. Seharusnya menurut
Departemen Kesehatan harus dilakukan PJB dan penyuluhan 3M
minimal setiap 3 bulan sekali oleh Puskesmas sebagai upaya
penanggulangan DBD.

1
Berdasarkan observasi dan wawancara, maka penulis merasa
perlu untuk meningkatkan mutu pelaksanaan program
penangulangan DBD oleh Puskesmas Muara Uya, terutama
program pemeriksaan jentik berkala (PJB).

2. Tujuan Kegiatan
a. Tujuan umum
Optimalisasi pelaksanaan kegiatan program DBD
di
lingkungan kerja Puskesmas Muara Uya.

b. Tujuan khusus
1. Teridentifikasinya masalah kegiatan program DBD
2. Teranalisisnya setiap permasalahan yang ada di
kegiatan
3. Diperolehnya penyebab timbulnya masalah utama
yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan
4. Diperolehnya beberapa solusi dan alternative
pemecahan masalah pada kegiatan.

2
BAB II
ANALISA SITUASI

1. Gambaran Umum
Puskesmas Muara Uya merupakan salah satu puskesmas
dari 18 puskesmas di wilayah Kabupaten Tabalong. Puskesmas
Muara Uya merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten Tabalong yang mempunyai tiga fungsi pokok yaitu
pelayanan administrasi dan manajemen, upaya kesehatan
masyarakat, dan upaya kesehatan perorangan.
1.1 Keadaan Geografi
a) Luas Wilayah
Secara geografi wilayah kecamatan Muara Uya
dengan luas keseluruhan 877,41 Km2 yang terbagi
menjadi 2 wilayah kerja Puskesmas yaitu wilayah
kerja Puskesmas Muara Uya dengan luas wilayah
838,44 Km2 dan wilayah kerja Puskesmas Ribang
dengan luas wilayah kerja 38,97Km2. Wilayah kerja
Puskesmas Muara Uya dibatasi oleh wilayah-wilayah
sebagai berikut:
 Sebelah Utara : Perbatasan dengan Provinsi
Kal-Teng
 Sebelah Timur : Perbatasan dengan Kec. Haruai
 Sebelah Barat : Perbatasan dengan Provinsi
Kal -Teng
 Sebelah Selatan : Perbatasan dengan Kecamatan
Jaro

Secara administrasi wilayah kerja Puskesmas


Muara Uya meliputi 11 (sebelas), Wilayah kerja
Puskesmas Muara Uya yang meliputi 11 Desa dan
mempunyai luas wilayah yang sangat luas dengan
kepadatan penduduk rata per Km² mencapai 22 orang.
Hampir semua Desa yang ada di wilayah kerja
Puskesmas bisa ditempuh dengan sarana transportasi
roda 4, namun ada 2 (dua) desa yang sangat sulit dan

3
dijangkau dengan kendaraan roda 4 yaitu Desa Sei
Kumap dan Desa Salikung.Hanya Desa Salikung yang
bisa ditempuh dengan sarana perahu kecil( ketinting )
dalam waktu tempuh sekitar 1,5 jam dari Desa Binjai,
bila pada musim penghujan, sedang kan pada musim
biasa hanya dapat ditempuh dengan sarana roda 4
yang double garden ( Land crusser ).
Jarak pemukiman dengan layanan kesehatan ada
yang dekat dan jauh, Untuk wilayah kerja PKM ada 2
desa yang sangat terpencil yaitu desa Sei Kumap dan
Salikung, jalan menuju desa tersebut adalah tanah
yang becek dan berlumpur sangat susah untuk dilalui
dengan kendaraan roda 2 dan jika ingin lebih cepat
menuju desa tersebut transportasi yang digunakan
adalah ketinting dengan biaya yang lumayan mahal
Rp. 35.000/orang itupun kalau ada penumpang, jika
tidak ada penumpang harus menyewa sebesar Rp.
800.000 atau dengan trail.
Tetapi karena kondisi jalan tanah yang belum
diaspal dan banyak aliran sungai sehingga masih
tergantung pada keadaan cuaca.
Desa dengan kondisi daerah masing–masing yang
sangat berbeda. yang terletak di kecamatan Muara
Uya Kabupaten Tabalong dengan luas wilayah 858,16
km²
Dari 11 Desa kondisi wilayah adalah 70% terdiri
dari dataran rendah, 20% daerah rawa/perairan dan
10% pegunungan/dataran tinggi, perkiraan suhu
biasa berkisar dari 27ºC–32ºC.

4
Gambar 1. Peta Wilayah

b) Transportasi
Dari Puskesmas Muara Uya hampir semua Desa
yang ada di wilayah kerja Puskesmas bisa ditempuh
dengan sarana transportasi roda 4, namun ada 2
( dua ) desa yang sangat sulit dan dijangkau dengan
kendaraan roda 4 yaitu Desa Sei Kumap dan Desa
Salikung, Salikung yang hanya bisa ditempuh dengan
sarana perahu kecil (ketinting) dalam waktu tempuh
sekitar 1,5 jam dari Desa Binjai bila pada musim
penghujan, sedangkan pada musim kemarau dapat
ditempuh dengan sarana roda 4 yang double garden
(4WD).

1.2 Data Penduduk


Jumlah penduduk diwilayah kerja Puskesmas
pada tahun 2019 tercatat sebanyak 19.668 jiwa
dengan 9.879 orang penduduk laki-laki dan 9.789
orang penduduk perempuan.

5
Tabel 1: Jumlah Penduduk Tahun 2019

No Desa Jumlah Penduduk


. Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Muara Uya 1.597 1.752 3.349
2 Lumbang 1.657 1.573 3.230
3 Uwie 1.237 1.199 2.436
4 Mangkumpung 1.293 1.217 2.510
5 Simpung Layung 1.125 1.010 2.256
6 Palapi 769 712 1.481
7 Santuun 714 674 1.388
8 Binjai 552 578 1.130
9 Kampung Baru 364 509 873
10 Salikung 434 449 883
11 Sungai Kumap 137 116 253
Total Penduduk 9.879 9.789 19.668
Sumber data: Muara Uya dalam angka tahun 2020

1.3 Sosial Ekonomi


Pada dasarnya penduduk di wilayah kerja
Puskesmas Muara Uya mayoritas berpencaharian
sebagai petani (petani kebun dan sawah) berkisar
antara 50% – 65 % sedangkan 35% bervariasi ada
yang Pegawai Negeri maupun swasta dan buruh.

2. Gambaran Khusus
2.1 Visi dan Misi Puskesmas Muara Uya
Visi
Menjadi Puskesmas Yang Berstandar, Berinovasi
Modern
Dan Tedepan
Misi
1) Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
Yang Profesional
2) Meningkatkan Pelayanan Proaktif, Bermutu Dan Solid
3) Menciptakan Suasana Aman, Nyaman Dan Harmonis
4) Meningkatkan Kerjasama Dengan Masyarakat Dan
Lintas Sektor

6
2.2 Tujuan Puskesmas Muara Uya :
1. Tercapainya Kecamatan Muara Uya Sehat menuju
terwujudnya masyarakat yang sehat secara mandiri
dan terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu
dan merata di wilayah kerja Puskesmas Muara Uya,
serta meningkatkan kualitas kesehatan yang
menyeluruh dan peningkatan kualitas sumber daya
manusia melalui program Kesehatan dengan upaya
peningkatan mutu dan pemerataan pelayanan
kesehatan. Memelihara Kesehatan perorangan,
keluarga, masyarakat dengan lingkungannya,
melaksanakan kegiatan dalam upaya promotif dan
preventif dalam bidang kesehatan.
2. Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang merata,
berhasil guna dan berdaya guna, sehingga tercapai
derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

2.3 Data Ketenagaan Puskesmas Muara Uya


Puskesmas Muara Uya memiliki 10 Peskesdes, yang
tersebar ke dalam 10 desa Binaan. Dari aspek
ketenagaan Puskesmas Muara Uya mempunyai
karyawan sejumlah 68 orang, yang terdiri dari 27 tenaga
PNS, 3 tenaga CPNS, 11 tenaga Kontrak Daerah, 3
tenaga Kontrak BOK, 7 tenaga dengan penugasan
khusus, 17 tenaga kontrak BLUD. Jenis ketenagaan di
Puskesmas Muara Uya yaitu terdiri dari: 3 orang dokter
umum, 1 orang dokter gigi, 20 orang perawat, 2 orang
perawat gigi, 17 orang bidan ( 10 orang bidan desa, 4
orang bidan di Puskesmas induk, 3 orang bidan Poned),
1 orang Apoteker, 1 orang asisten Apoteker, 2 orang
pranata laboratorium kesehatan, 2 orang nutrisionis, 2
orang sanitarian, 2 orang penyuluh kesehatan
masyarakat, dan lainnya adalah tenaga non kesehatan
(tata usaha, loket, administrasi, kasir, petugas
kebersihan, keamanan, sopir).

7
Tabel 2. Data Ketenagaan Puskesmas Muara Uya
NO. TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH
1. Dokter Umum 3
2. Dokter Gigi 1
3. Apoteker 1
4. S2 1
5. S1 / D4 17
6. D3 Perawat 17
7. D3 Perawat Gigi 2
8. D3 Bidan 12
9. D3 Pranata Laboratorium Kesehatan 1
10. D3 Sanitarian 1
11. D3 Farmasi 1
12. SMA/STM/SMEA 10
13. SMP 1
JUMLAH 68
Sumber : Data Dasar Puskesmas Muara Uya Tahun 2021

2.4 Data Demografi


Puskesmas Muara Uya terletak di pusat Kecamatan
Muara Uya Kabupaten Tabalong, memiliki letak yang
sangat strategis, memiliki bangunan yang berdekatan
dengan instansi atau kantor lain seperti Kantor
Kecamatan, Kantor Desa Muara Uya, dan Pasar Muara
Uya sehingga memungkinkan kemudahan akses
masyarakat untuk datang mendapatkan pelayanan
kesehatan. Puskesmas Muara Uya beralamat di Jalan
marinjim, No. 20 Kecamatan Muara Uya, Kabupaten
Tabalong.

2.5 Data UKBM Puskesmas Muara Uya


Data keadaan sampai akhir tahun 2021 Puskesmas
Muara Uya memiliki sarana pendukung fasilitas
kesehatan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat
(UKBM) baik berupa Pos Pelayanan Kesehatan Desa
(Poskesdes) dan termasuk juga kadernya yang

8
keseluruhannya juga memberikan jenis pelayanan baik
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Data selengkapnya tentang Upaya Kesehatan
Berbasis Masyarakat (UKBM) yang dimiliki Puskesmas
Muara Uya terlihat pada tabel berikut:

Tabel 3. Data UKBM Puskesmas Muara Uya


JUMLAH SARANA

NO. DESA Poskesdes Posy. Posy. Kader Posy. Posbindu


Balita Lansia Balita

1. Muara Uya 0 4 1 40 1
2. Mangkupum 1 3 1 30 1
3. Palapi 1 3 1 30 1
Kampung
4. 1 2 1 20 1
Baru
Simpung
5. 1 3 1 30 1
Layung
6 Lumbang 1 3 1 30 1
7 Santuun 1 3 1 30 1
8 Uwie 1 4 1 40 1
9 Binjai 1 2 1 20 1
10 Sei. Kumap 1 1 1 10 1
11 Salikung 1 1 1 10 1
TOTAL 10 29 11 290 11
Sumber : Data Dasar Puskesmas Muara Uya Tahun 2021

9
BAB III
HASIL PENCAPAIAN PROGRAM DBD TAHUN 2021

1. Hasil pencapaian kegiatan program DBD tahun 2021

Berdasarkan laporan kasus dan pemeriksaan lab selama


tahun 2021, diperoleh data penderita demam berdarah dengue
(dd) sebanyak 14 orang dan tidak ada kasus penderita demam
berdarah dengue (dbd).

Tabel 4. Hasil Pencapaian Program DBD tahun 2021

JENIS
No. TARGET SASARAN PENCAPAIAN CAKUPAN
KEGIATAN
Cakupan
Penderita
1 Suspek 100 14 14 100.00
DBD yang
ditangani

10
BAB IV
ANALISIS PERMASALAHAN

1. Identifikasi masalah
Proses identifikasi masalah dilakukan dengan cara :
1. Observasi.
2. Wawancara dengan staff dengan staf di bagian
Kesling
dan P2PL.
3. Data sekunder mengenai evaluasi program kerja
Puskesmas
Muara Uya mengenai DBD, khususnya kegiatan
pemeriksa-
an jentik berkala.
Dari data-data tersebut teridentifikasikan beberapa masalah,
yaitu :

Tabel 5. Masalah yang ditemukan pada program DBD

No Aspek yang Masalah Evidance Base Metode Identifikasi


dinilai Masalah
1 Kegiatan Pemeriksaan Dari laporan hasil Wawancara dan
survailans Jentik evaluasi Puskesmas data sekunder
epidemiologi Berkala Muara Uya
(PJB) tidak diketahui kegiatan
berjalan jarang dilakukan
optimal
2 Promosi Kurangnya Kurangnya media Wawancara dan
kesehatan promosi promosi mengenai observasi
lingkungan mengenai 3 3M + Plus dan pola
M plus dan penyakit DBD
Pola penyakit
DBD.


Berdasarkan permasalahan yang ditemukan ditetapkan satu
prioritas masalah dengan metode scoring yang menggunakan
pertimbangan 4 aspek yaitu:

1. Urgensi/kepentingan
 nilai 1 tidak penting
 nilai 2 penting
 nilai 3 sangat penting

11
2. Solusi
 nilai 1 tidak mudah
 nilai 2 mudah
 nilai 3 sangat mudah
3. Perkembangan
 nilai 1 tidak mudah
 nilai 2 mudah
 nilai 3 sangat mudah
4. Biaya
 nilai 1 tinggi
 nilai 2 sedang
 nilai 3 rendah

2. Penentuan prioritas masalah


—Penetuan prioritas masalah dibuat ke dalam tabel
penentuan prioritas masalah sebagai berikut :

Tabel 6. Penentuan prioritas masalah pada Program DBD


Urgency Seriousness Growth
Kriteria Masalah (U) (S) (G) Total Rank

Pemeriksaan Jentik
Berkala (PJB) tidak
dilakukan secara 3 3 4 10 I
optimal

Kurangnya promosi
mengenai 3 M plus
dan Pola penyakit 2 2 2 6 II
DBD

Berdasarkan tabel penentuan prioritas masalah dapat


disimpulkan bahwa yang menjadi prioritas masalah dan
selanjutnya akan dicari altenatif pemecahan masalah yaitu tidak
optimalnya pelaksaanaan program Pemeriksaan Jentik Berkala
(PJB) demam berdarah dengue di Puskesmas Muara Uya.

12
3. Identifikasi penyebab masalah
Berdasarkan tabel penentuan prioritas masalah di atas, di
dapatkan prioritas masalah utama pada kegiatan ini adalah
optimalisasi program Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) demam
berdarah dengue di Puskesmas Muara Uya. Beberapa hal yang
menjadi penyebab masalah tersebut antara lain terlihat dari
bebrbagai aspek dibawah ini :
—Di bawah ini dapat dilihat hubungan antara keempat faktor
tersebut dengan menggunakan fishbone.

Diagram Tulang Ikan Kemungkinan Penyebab Masalah Program DBD

Manusia Metode

Kurangnya sosialisasi
mengenai kegiatan Kerjasama dgn lintas sektor
Kader kurang aktif dan program
PJB

Belum optimalnya
kegiatan
pelaksanaan PJB

Tidak ada dana yang


dialokasikan khusus
Tk. Pemahaman Masy.rendah
untuk kegiatan PJB

Dana Lingkungan

13
4. Menentukan Pemecahan Masalah dan Rencana Tindak Lanjut
Dari hasili dentifikasi akar masalah,maka dilakukan pemecahan masalah dan rencana tindak lanjutnya, adapun perinciannya sebagi berikut :
PRIORITAS ALTERNATIF PEMECAHAN
NO PENYEBAB MASALAH
MASALAH PEMECAHAN MASALAH MASALAH TERPILIH KET
1 Kegiatan 1. Kader kurang aktif  Pembinaan kader DBD Pembinaan Kader DBD
Pemeriksaan 2. Kurangnya sosialisai  Penjadwalan Kegiatan
Jentik Berkala mengenai kegiatan PJB PJB di desa
(PJB) tidak  Penganggaran dana
dilaksanakan untuk kader
secara optimal
3. Kurangnya Kerjasama  Penganggaran dana Pembentukan Tim PJB

lintas sektor dan untuk kegiatan PJB di wilayah kerja


program  Pembentukan Tim PJB di Puskesmas
wilayah kerja
Puskesmas
4. Kurangnya kesadaran  Meningkatkan kerjasama Pemantauan Jentik dan
masyarakat untuk dengan masyarakat Pelaksanaan abatesasi
PHBS untuk kegiatan PJB massal di daerah
endemis DBD oleh
petugas PKM

14
BAB V
PENUTUP

Dengan disusunnya POA Program DBD ini, Puskesmas Muara Uya


mengharapkan agar semua Rencana Usulan Kegiatan (RUK) dapat terlaksana sesuai
yang direncanakan sehingga dapat mencapai tujuan puskesmas, yaitu mewujudkan
derajat kesehatan yang tinggi pada masyarakat dengan meningkatkan kemandirian
masyarakat untuk mencegah penyakit dan mempertahankan kesehatan.

15
RUK PROGRAM DBD TAHUN 2021

WAKTU
KEBUTUHAN ANGGARAN INDI
PELAKSANAAN

SASARAN

SASARAN
KEBUTUH

TARGET
KAT PEM

TW (10-12)
PENANGGU AN MITRA HARG

TW (1-3)

TW (4-6)

TW (7-9)
NO KEGIATAN TUJUAN OR BIAY
NG JAWAB SUMBER KERJA SAT A
VOLUME JUMLAH KINE AAN
DAYA UAN SATUA
N RJA
Meningkatka
n
Pembinaan
pengetahuan 3
Kader DBD
dan Kepala orang
dalam rangka Transpo
keterampilan Kade Normaisah, Desa, 5.2.2.1 Perjad x5 9 4,50 100
1 Penerapan 5 Man: Kader √ √ √ √ rt OH 50,000 BOK
kader r AMK Bidan/pera 5.01 in lokasi 0 0,000 %
Satu Rumah Petugas
terhadap wat x6
Satu
penerappan kali
Jumantik
satu rumah
satu jumantik
Pemantauan
2
Supervisi dan
Man: orang
Pelaksnaan Monitoring
Pemegang kepala Transpo x4
Abatesasi evaluasi Normaisah, 5.2.2.1 Perjad 1 80 100
2 Desa 4 program, Desa, √ √ √ √ rt lokasi OH 50,000 BOK
Massal secara AMK 5.01 in 6 0,000 %
kesling/prof Kader Petugas x2
Daerah berkala
esi terkait kali x
Endemis kegiatan
1 hari
abatesasi
Pemantauan
Untuk
Jentik dan 2
mengetahui
Pelaksanaan Man: orang
peningkatan
abatesasi Pemegang kepala Transpo x4
perilaku PSN Normaisah, 5.2.2.1 Perjad 8 4,00 100
3 massal di Desa 4 program, Desa, √ √ √ √ rt lokasi OH 50,000 BOK
pada AMK 5.01 in 0 0,000 %
daerah kesling/prof Kader Petugas x2
masyarakat
endemis esi terkait kali x
wilayah
DBD oleh 5 hari
tersebut
petugas PKM

16
mengetahui
2
kondisi di Man:
Kepala orang
Investigasi lapangan Pemegang Transpo
Kasu Normaisah, Desa, 5.2.2.1 Perjad x4 40 100
4 Kasus DBD (tempat 4 program, √ √ √ √ rt 8 OH 50,000 BOK
s AMK Kader, 5.01 in kasus 0,000 %
di Desa tinggal dan kesling/prof Petugas
Bidan Desa x1
lingkungan esi terkait
kali
sekitar)
2
Pencegahan Man: orang
Kepala
Penanggulan dan Pemegang Transpo x4
Normaisah, Desa, 5.2.2.1 Perjad 1 80 100
5 gan fokus penatalaksan Desa 4 program, √ √ √ √ rt lokasi OH 50,000 BOK
AMK Kader, 5.01 in 6 0,000 %
Kasus DBD aan kasus kesling/prof Petugas x1
Bidan Desa
DBD esi terkait kali x
2 hari
JUMLAH
10,500,000

17
RPK Program DBD Tahun 2023

Upaya Target Penanggung Volume Rincian Lokasi


NO Kegiatan Tujuan Sasaran Jadwal Biaya
Kesehatan Sasaran Jawab Kegiatan Pelaksanaan Pelaksanaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
UKM
ESSENSIAL
1 Program Meningkatkan
DBD Pembinaan pengetahuan
Pemegang Desa di
Kader DBD dan
Program wilayah
dalam rangka keterampilan Normaisah, Februari
Kader 100% 90 OH DBD, kerja BOK
Penerapan Satu kader terhadap AMK 2023
kesling, dan Puskesmas
Rumah Satu penerappan satu
promkes Muara Uya
Jumantik rumah satu
jumantik

Supervisi Pemantauan dan Pemegang Desa di


Pelaksnaan Monitoring Program wilayah
Normaisah, Jan-Des
Abatesasi evaluasi secara Desa 100% 16 OH DBD, kerja BOK
AMK 2023
Massal Daerah berkala kegiatan kesling, dan Puskesmas
Endemis abatesasi promkes Muara Uya

Pemantauan
Untuk
Jentik dan Pemegang
mengetahui Desa di
Pelaksanaan Program
peningkatan wilayah
abatesasi Normaisah, Jan-Des DBD,
perilaku PSN Desa 100% 80 OH kerja BOK
massal di AMK 2023 kesling, dan
pada Puskesmas
daerah endemis promkes,
masyarakat Muara Uya
DBD oleh kader
wilayah tersebut
petugas PKM

18
mengetahui
Pemegang Desa di
kondisi di
Investigasi Program wilayah
lapangan Normaisah, Jan-Des
Kasus DBD di Kasus 100% 8 OH DBD, kerja BOK
(tempat tinggal AMK 2023
Desa kesling, dan Puskesmas
dan lingkungan
promkes Muara Uya
sekitar)

Pemegang Desa di
Penanggulangan Pencegahan dan Program wilayah
Normaisah, Jan-Des
fokus Kasus penatalaksanaan Desa 100% 16 OH DBD, kerja BOK
AMK 2023
DBD kasus DBD kesling, dan Puskesmas
promkes Muara Uya

19

Anda mungkin juga menyukai