Anda di halaman 1dari 138

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)


mengamanatkan instansi pemerintah untuk wajib memberikan pendidikan dan
pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil selama 1 (satu) tahun masa
percobaan, dengan mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembangunan
karakter dalam mencetak PNS.

Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual


maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif dan secara
social dan ekonomis. Oleh karena itu, untuk menunjang kesehatan masyarakat
perlu adanya fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat seperti rumah sakit, puskesmas dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya.

Salah satu pelayanan public bagi ASN adalah pelayanan di Pusat


Kesehatan Masyarakat. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan nomor 43 tahun
2019 Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya.

Tugas pokok dokter adalah memberikan pelayanan kesehatan pada sarana


pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, kuratif dan rehabilitatif untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina peran serta
masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat
dimana salah satunya melalui pelayanan kesehatan ibu dan anak.

Ibu hamil dan melahirkan merupakan kelompok paling rentan yang


memerlukan pelayanan maksimal dari petugas kesehatan. Salah satu bentuk
pelayanan yang harus diberikan kepada ibu melahirkan adalah pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan dan dilaksanakan di fasilitas kesehatan.

1
Pertolongan persalinan tersebut secara langsung berhubungan dengan salah satu
indikator kesehatan yaitu Angka Kematian Ibu (AKI).

Tempat yang ideal untuk melahirkan adalah fasilitas kesehatan dengan


perlengkapan dan tenaga yang siap menolong bila sewaktu-waktu terjadi
komplikasi persalinan. Fasilitas kesehatan yang dimaksud adalah Puskesmas atau
Klinik Bersalin.

Puskesmas Guali merupakan salah satu puskesmas yang bias


melaksanakan pertolongan persalinan di Kecamatan Kusambi.Walaupun akses
dari wilayah kerja tidaklah sulit namun belum 100% persalinan dilaksanakan di
fasilitas kesehatan. Berdasarkan data cakupan pelayanan persalinan tahun 2019
masih ada lebih dari 15% persalinan di wilayah kerja Puskesmas Guali masih
dilakukan di luar fasilitas kesehatan.

Berdasarkan alasan tersebut di atas, penulis membuat rancangan aktualisasi


dengan judul Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pentingnya Persalinan
Di Fasilitas Kesehatan Melalui Sosialisasi Berbasis Partisipasi Stakeholder Di
Wilayah Kerja Puskesmas Guali, Kecamatan Kusambi, Kabupaten Muna Barat.

1.2. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai pada rancangan aktualisasi ini adalah :
1. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yang meliputi
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
(ANEKA); dan
2. Meningkatkan m u t u pelayanan kepada masyarakat melalui pembuatan
sosialisasi peningkatan pengetahuan ibu hamil mengenai pentingnya
persalinan di fasilitas kesehatan berbasis partisipasi stakeholder di wilayah
kerja Puskesmas Guali, Kecamatan Kusambi, Kabupaten Muna Barat

1.3. Manfaat
Manfaat rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagi Peserta
a. Mampu mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA di Puskesmas Guali

2
b. Mampu bekerja sesuai dengan peran dan kedudukan ASN yaitu Manajemen
ASN, Pelayanan Publik dan WoG pada setiap kegiatan yang akan
dilaksanakan.
c. Meningkatkan meningkatkan kemampuan penulis untuk komunikasi,
informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan

2. Bagi Puskesmas Guali


a. Mendukung dan mewujudkan visi dan misi Puskesmas Guali dalam
memberikan pelayanan kepada pasien
b. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Guali terutama di bidang Kesehatan Ibu dan Anak

3. Bagi Stakeholder
a. Mengurangi terjadinya angka kematian ibu dan bayi
b. Masyarakat dapat terpuaskan oleh pelayanan yang diberikan;

1.4. Ruang Lingkup


Proses penulisan rancangan aktualisasi ini dibatasi pada kegiatan peningkatan
pengetahuan ibu hamil mengenai pentingnya persalinan di fasilitas kesehatan
melalui sosialisasi berbasis partisipasi stakeholder di wilayah kerja Puskesmas
Guali, Kecamatan Kusambi, Kabupaten Muna Barat dengan kegiatan:
a. Membangun dukungan stakeholder terkait
b. Melakukan persiapan bahan sosialisasi
c. Melakukan sosialisasi
d. Melakukan evaluasi hasil kegiatan

1.5. Waktu dan Tempat

Kegiatan Aktualaisasi ini dilaksanakan pada tanggal 1 November - 30


November 2020 di Puskesmas Guali, Kabupaten Muna Barat.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEP NILAI-NILAI DASAR
ASN

2.1. Gambaran Umum Organisasi

2.1.1. Profil Organisasi

Puskesmas Guali merupakan Puskesmas yang berada di Kabupaten Muna


Barat. Kabupaten Muna Barat sendiri adalah salah satu Daerah Otonom Baru
(DOB) yang dimekarkan dari Kabupaten Muna berdasarkan Undang-Undang
nomor 14 tahun 2014 tanggal 23 Juli 2014.

Pada tanggal 15 Desember 2019, Komisi Akreditasi Fasilitas Tingkat


Pertama telah memberikan pengakuan bahwa Puskesmas memenuhi standar
akreditasi Puskesmas dan dinyatakan Lulus Tingkat Madya dengan Nomor
Sertifikat : YM.02.01/VI.14/2714/2019.

Secara astronomis, kecamatan kusambi terletak di bagian selatan pulau


Muna. Secara geografis terletak dibagian selatan garis khatulistiwa, memanjang

dari utara ke selatan diantara 4,49 0–4,500 Lintang Selatan dan membentang dari

barat ke timur diantara122,42 0 – 122,430 BujurTimur. Puskesmas Guali


merupakan salah satu Puskesmas Rawat Jalan di Kecamatan Kusambi dengan

luas tanah 7.500M2 dan luas bangunan 360M2 dengan luas wilayah kerja 55,5

Km2.

Puskesmas Guali berada di Jl.Ring Road Kota Laworo, Kel.Lapokainse,

Kec. Kusambi, Kabupaten Muna Barat dengan luas t a n a h 7.500M2 dan luas

bangunan 360M2.

Wilayah kerja Puskesmas Guali berbatasan dengan

- Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Tiworo


- Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Matarawa
- Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sidamangura
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Maperaha
4
Gambar 2.1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Guali

Selat Tiworo

Desa Maperaha
Desa Matarawa

Sumber: Profil Puskesmas Guali tahun 2019

Secara administratif wilayah kerja Puskesmas Guali terdiri dari 6 Desa.


Desa-Desa tersebut adalah:
1. Desa Kusambi dengan luas wilayah 30,08 Km²
2. Desa Guali dengan luas wilayah 8,56 Km²
3. Desa Lapokainse dengan luas wilayah 2,55 Km²
4. Desa Kasakamu dengan luas wilayah 3,70 Km²
5. Desa Lemoambo dengan luas wilayah 24,01 km2
6. Desa Lakawoghe dengan luas wilayah 3,83 Km²

Berdasarkan data yang diperoleh dari profil kesehatan puskesmas Guali


bahwa pembagian jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:

5
Tabel 2.1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2019

DESA Jumlah Penduduk


No
L P JUMLAH
1. Desa Kusambi 345 448 793
2. Desa Guali 838 896 1734
3. Desa Lapokainse 390 428 818
4. Desa Lakawoghe 350 357 707
5. Desa Kasakamu 438 440 878
6. Desa Lemoambo 281 314 595
Jumlah 2642 2883 5525
Sumber: Profil Puskesmas Guali Tahun 2019

Adapun sarana-sarana yang menunjang keberhasilan dari kegiatan di


Puskesmas Guali adalah

Tabel 2.2. Sarana Pelayanan Kesehatan Puskesmas Guali


NO DESA PUSTU POSYANDU
1. Desa Kusambi 1 1
2. Desa Guali 1 2
3. Desa Lapokainse 1 2
4. Desa Lakawoghe 1 1
5. Desa Kasakamu 1 2
6. Desa Lemoambo 1 1

Sumber: Profil Puskesmas Guali Tahun 2019

2.1.2. Struktur Organisasi


Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang
Puskesmas, struktur organisasi di Puskesmas Guali terdiri atas :
1. Kepala Puskesmas
2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
3. Penanggung jawab UKM dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
4. Penanggung jawab UKP, Kefarmasian dan Laboratorium
5. Penanggung jawab jaringan dan jejaring

6
Untuk lebih jelas mengetahui Susunan Organisasi Puskesmas Guali dapat dilihat
pada struktur Organisasi berikut ini :

Gambar 2.2. Struktur Organisasi Puskesmas Guali

Sumber: Profil Puskesmas Guali Tahun 2019

7
Jenis dan jumlah ketenagaan Puskesmas Guali menurut Kualifikasi Pendidikan
sebanyak 51 orang. Tenaga kerja yang ada di Puskesmas Guali terdiri dari :

Tabel 2.3. Standar Ketenagaan Puskesmas Rawat Jalan Puskesmas Guali


KEADAAN
NO JABATAN NON JUMLAH DIPERLUKAN KEKURANGAN
PNS
PNS
1. Dokter 1 0 1 0 0
Umum
2. Dokter Gigi 0 0 0 1 1
3. Bidan 6 15 21 0 0
4. Perawat 8 7 15 0 0
5. Sanitarian 0 2 2 0 0
6. Nutrisionis 0 1 1 0 0
7. Perawat 1 1 2 0 0
Gigi
8. Tenaga 2 4 6 0 0
Kesmas
9. Analisis 0 1 1 0 0
Kesehatan
10. Apoteker 0 1 1 0 0
11. Asisten 0 0 0 1 1
Apoteker
12. Rekam 0 0 0 1 1
Medis
13. Supir 0 1 1 0 0
Ambulan
14. Tenaga 0 0 0 3 3
Administrasi
15. Pekarya 0 1 1 1 1
Jumlah 18 35 51 6 7

Sumber: Profil Puskesmas Guali Tahun 2019

8
2.1.3. Visi Misi Organisasi

Dari berbagai harapan stakeholder terhadap Puskesmas, maupun harapan


Puskesmas kepada stakeholders, Puskesmas Guali menerjemahkannya ke dalam
penetapan visi, misi, dan strategi Puskesmas.
Visi merupakan gambaran masa depan rumah sakit yang hendak diraih
yang bersifat realistis, nyata, menarik, dan menantang. Dengan penetapan visi,
diharapkan seluruh komponen Puskesmas memiliki pandangan jauh ke depan,
ke arah mana Puskesmas akan dibawa sesuai dengan harapan stakeholders.
Berdasarkan berbagai kajian dan pertimbangan atas semua aspek yang
mempengaruhi rumah sakit, Puskesmas Guali menetapkan rumusan visi sebagai
berikut:

“MENJADI PUSKESMAS YANG MAMPU MEMBERIKAN PELAYANAN


PRIMA DAN BERORIENTASI PADA KESELAMATAN PELANGGAN
(PASIEN)”

Misi adalah pernyataan yang menetapkan tujuan dan sasaran yang ingin
dicapai oleh Puskesmas, sehingga membawa Puskesmas kepada suatu fokus
untuk menggalang sumber daya yang ada guna melaksanakan aktivitas utama
Puskesmas.
Berdasarkan visi di atas, misi yang ingin Puskesmas Guali adalah:
a. Memberikan pelayanan yang bermutu bagi masyarakat
b. Menjamin keselamatan dan meningkatkan profesionalisme petugas
c. Mengembangkan kerja sama dengan unsur-unsur terkait di bidang
kesehatan
Dalam upaya menggapai misi tersebut, Puskesmas Guali sebagai
bagian dari elemen institusi pemerintah daerah dihadapkan pada dua
responsibilitas yang harus diemban, yaitu peran sebagai satuan kerja yang tidak
bertujuan mencari keuntungan dan peran untuk dapat memberikan pelayanan
kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat. Untuk dapat menjalankan peran
tersebut, sangat diperlukan proses tata kelola (governance) yang simetris
sehingga tujuan tersebut dapat dicapai secara seimbang.

9
2.1.4. Nilai Organisasi
Nilai- nilai organisasi “PAKAR”, yaitu:
a. P: Profesional, memiliki kemampuan, keterampilan, kompetensi dalam
memberikan pelayanan kesehatan sesuai prosedur yang di tetapkan
berdasarkan standar profesi dan masing-masing jabatan
b. A: Aman, adanya perlindungan bagi petugas dan pasien terhadap bahaya
infeksi akibat pelayanan yang di berikan
c. K: Kepastian, adanya hak dan kewajiban pelanggan (pasien) terhadap
sasaran program dan Puskesmas
d. A: Adil, memberikan pelayanan tanpa membedakan status pelanggan
e. R: Responsif, cepat tanggap dalam masalah kesehatan dan melayani dengan
rasa empati.

2.1.5. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi

a.Tugas Pokok Puskesmas Guali

Mengacu kepada Peraturan Menteri Kesehatan nomor 43 Tahun 2019


disebutkan bahwa Puskesmas memiliki tugas untuk melaksanakan kebijakan
kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya
dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan, Puskesmas mengintegrasikan program yang
dilaksanakannya dengan pendekatan keluarga. Pendekatan keluarga sebagaimana
merupakan salah satu cara Puskesmas mengintegrasikan program untuk
meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan akses pelayanan kesehatan di
wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga.
Dalam melaksanakan tugas tersebut di atas, Puskesmas mempunyai fungsi:
1) penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya
2) penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.

b. Fungsi Puskesmas Guali


Dalam menyelenggarakan fungsinya dalam penyelenggaraan UKM
tingkat pertama di wilayah kerjanya, Puskesmas berwenang untuk:

10
a. menyusun perencanaan kegiatan berdasarkan hasil analisis masalah
kesehatan masyarakat dan kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
b. melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
c. melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan;
d. menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang
bekerja sama dengan pimpinan wilayah dan sektor lain terkait;
e. melaksanakan pembinaan teknis terhadap institusi, jaringan pelayanan
Puskesmas dan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat;
f. melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi sumber
daya manusia Puskesmas;
g. memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
h. memberikan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada keluarga,
kelompok, dan masyarakat dengan mempertimbangkan faktor biologis,
psikologis, sosial, budaya, dan spiritual;
i. melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan
cakupan Pelayanan Kesehatan;
j. memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat kepada
dinas kesehatan daerah kabupaten/kota, melaksanakan sistem kewaspadaan
dini, dan respon penanggulangan penyakit;
k. melaksanakan kegiatan pendekatan keluarga; dan
l. melakukan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat pertama
dan rumah sakit di wilayah kerjanya,

Dalam menyelenggarakan fungsi penyelenggaraan UKP tingkat pertama di


wilayah kerjanya, Puskesmas berwenang untuk:
a. menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan, bermutu, dan holistik yang mengintegrasikan faktor
biologis, psikologi, sosial, dan budaya dengan membina hubungan dokter -
pasien yang erat dan setara;
b. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif;

11
c. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berpusat pada individu,
berfokus pada keluarga, dan berorientasi pada kelompok dan masyarakat;
d. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan kesehatan,
keamanan, keselamatan pasien, petugas, pengunjung, dan lingkungan kerja;
e. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan
kerja sama inter dan antar profesi;
f. melaksanakan penyelenggaraan rekam medis;
g. melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses
Pelayanan Kesehatan;
h. melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi sumber
daya manusia Puskesmas;
i. melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan Sistem
Rujukan; dan
Selain menyelenggarakan fungsi sebagaimana disebutkan di atas, Puskesmas
dapat berfungsi sebagai wahana pendidikan bidang kesehatan, wahana program
internsip, dan/atau sebagai jejaring rumah sakit pendidikan.

c. Tugas Pokok dan Fungsi Dokter Umum


Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73
Tahun 2013 Tentang Jabatan Fungsional Umum di Lingkungan Kementerian
Kesehatan, diterangkan tentang fungsi dan tugas seorang dokter umum di lingkungan
Kementerian Kesehatan RI adalah:
1. Melaksanakan pelayanan medis rawat jalan
2. Melaksanakan pelayanan medis rawat inap
3. Melaksanakan pelayanan kegawatdaruratan medis
4. Melaksanakan pelayanan gizi dan KIA
5. Menganalisis data dan hasil pemeriksaan pasien sesuai dengan pedoman kerja
untuk menyusun catatan medis pasien
6. Menyusun draft visum et repertum
7. Melaksakan tugas jaga
8. Menyusun draft laporan pelaksanaan tugas
9. Menyusun laporan pelaksanaan tugas
10. Menyusun laporan lain-lain

12
2.2. Konsep Nilai-Nilai Dasar ASN
2.2.1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban
atau untuk menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan
hukum/pimpinan kolektif suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak
atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban.
Akuntabilitas adalah suatu kewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok
atau institusi untuk memenuhi tanggungjawab yang menjadi amanahnya.
Dengan demikian kepercayaan masyarakat (public trust) kepada birokrasi
akan semakin menguat karena aparaturnya mampu berperan sebagai kontrol
demokrasi, mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan serta
meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
a. Indikator Dari Nilai-Nilai Dasar Akuntabilitas
1. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah
dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam
menciptakan lingkungannya sehingga memberikan efek positif bagi
pihal lain untuk berkomitmen;
2. Transparansi
Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang
dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi sehingga :
a. Mendorong komunikasi yang lebih besar dan kerjasama
antara kelompok internal dan eksternal
b. Memberikan perlindungan terhadap pengaruh yang tidak
seharusnya dan korupsi dalam pengambilan keputusan
c. Meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan-keputusan
d. Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan
secara keseluruhan;

13
3. Integritas
Konsistensi dan keteguhan dalam menjadikan suatu kewajiban untuk
menjungjung tinggi dan mematuhi semua hukum yang berlaku sehingga
timbul kepercayaan dan keyakinan kepada publik dan/atau
stakeholders;
4. Tanggungjawab (Responsibilitas)
Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggungjawab atas
keputusan yang dibuat, bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap
tindakan yang telah dilakukan;
5. Keadilan
Kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik
menyangkut benda atau orang;
6. Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan
ini yang akan melahirkan akuntabilitas;.
7. Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan
kapasitas;
8. Kejelasan
Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki gambaran
yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan;
9. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan
sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir. Dengan kata lain konsistensi
menjamin stabilitas.

b. Aspek Akuntabilitas
Terdapat beberapa aspek dalam akuntabilitas, antara lain:
1) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (accountability is a
relationship). Hubungan yang dimaksud adalah hubungan dua pihak
antara individu/kelompok/institusi dengan negara dan masyarakat

14
sehingga hubungan yang terjadi adalah hubungan yang
bertanggungjawab;
2) Akuntabilitas berorientasi pada hasil (accountability is results
oriented). Hasil yang diharapkan perilaku aparat pemerintah yang
bertanggungjawab, adil dan inovatif;
3) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (accountability requires
reporting). Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas;
4) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (accountability is meaningless
without consequences). Akuntabilitas adalah kewajiban. Kewajiban
menunjukkan tanggungjawab, dan tanggungjawab menghasilkan
konsekuensi. Konsekuensi tersebut dapat berupa penghargaan atau
sanksi;
5) Akuntabilitas memperbaiki kinerja (accountability improves
performance). Dalam hal ini proses setiap individu/kelompok/institusi
akan diminta pertanggungjawaban secara aktif yang terlibat dalam
proses evaluasi dan berfokus peningkatan kerja.

c. Jenis-Jenis Akuntabilitas
Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu:
1) Akuntabilitas vertikal (vertical accountability), akuntabilitas yang
pertanggungjawaban atas pengelolaan dananya kepada otoritas yang
lebih tinggi.
2) Akuntabilitas horizontal (horizontal accountability), akuntabilitas yang
pertanggungjawabannya kepada masyarakat luas.

d. Tingkatan Akuntabilitas
Tingkatan akuntabilitas terdiri dari 5 (lima) tingkatan, yaitu:
1) Akuntabilitas personal mengacu pada nilai-nilai yang ada pada diri
seseorang seperti kejujuran, integritas, moral dan etika;
2) Akuntabilitas individu mengacu pada hubungan antara individu dan
lingkungan kerjanya;

15
3) Akuntabilitas kelompok mengacu pada pembagian kewenangan dan
semangat kerjasama yang tinggi antar berbagai kelompok yang ada
dalam sebuah institusi dan memainkan peranan yang penting dalam
tercapainya kinerja organisasi yang diharapkan;
4) Akuntabilitas organisasi mengacu pada hasil pelaporan kinerja yang
telah dicapai;
5) Akuntabilitas stakeholder merupakan tanggungjawab organisasi
pemerintah untuk mewujudkan pelayanan dan kinerja yang adil,
responsif dan bermartabat terhadap masyarakat umum.

2.2.2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan
negara sendiri; sifat nasional; kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang
secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan
mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu;
semangat kebangsaan (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Nasionalisme merupakan sikap yang meninggikan bangsanya sendiri dan
pandangan tentang rasa cinta terhadap bangsa dan negara tanpa memandang
rendah bangsa lain.Dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap ASN memiliki
orientasi mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan negara.Nasionalisme
merupakan pandangan atau paham kecintaan warga negara Indonesia terhadap
bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. ASN dapat
mempelajari bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam Pancasila agar memiliki
karakter yang kuat dengan nasionalisme dan wawasan kebangsaannya.
Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus
diperhatikan, yaitu :
a. Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa
1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya
terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
2) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut
dasar kemanusiaan yang adil dan beradab;

16
3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara
pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda
terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah
masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan
Yang Maha Esa;
6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan
ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing, dan
7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa kepada orang lain.

b. Sila Kedua : Kemanusiaan yang adil dan beradab


1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa;
2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi
setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama,
kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan
sebagainya.;
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia;
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira;
5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain;
6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan;
7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan;
8) Berani membela kebenaran dan keadilan;
9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat
manusia;
10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan
bangsa lain.

17
c. Sila Ketiga : Persatuan Indonesia
1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan;
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa
apabila diperlukan.;
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa;
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air
Indonesia;
5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial;
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika,
dan
7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

d. Sila Keempat : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan/perwakilan
1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia
mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama;
2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain;
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama;
4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan;
5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai
sebagai hasil musyawarah;
6) Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah;
7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan;
8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani
yang luhur;

18
9) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara
moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan
martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan
persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama, dan
10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk
melaksanakan pemusyawaratan.

e. Sila Kelima : Keadilan sosial bagi seluruh Indonesia


1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan;
2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama;
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban;
4) Menghormati hak orang lain;
5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri;
6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat
pemerasan terhadap orang lain;
7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan
dan gaya hidup mewah;
8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau
merugikan kepentingan umum;
9) Suka bekerja keras;
10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan
dan kesejahteraan bersama, dan
11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang
merata dan berkeadilan sosial.

2.2.3. Etika Publik


Etika publik dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta
keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas, guna menjamin adanya
perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara pengambilan keputusan
untuk membantu membedakan hal-hal yang baik dan buruk serta mengarahkan

19
apa yang seharusnya dilakukan sesuai nilai-nilai yang dianut untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggungjawab pelayanan publik.
Ada 3 (tiga) fokus utama dalam pelayanan publik, yakni:
a. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan;
b. Sisi dimensi reflektif. Etika publik berfungsi sebagai bantuan dalam
menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi.
c. Modalitas etika yang menjembatani antara norma moral dan tindakan
faktual.
Pada prinsipnya ada 3 (tiga) dimensi etika publik, yaitu :
a. Dimensi kualitas pelayanan publik. Etika publik menekankan pada aspek
nilai dan norma, serta prinsip moral, sehingga terbentuk integritas pelayanan
publik.
b. Dimensi modalitas. Pemerintah bersih adalah syarat kemajuan suatu bangsa.
c. Dimensi tindakan integritas publik merupakan tindakan yang sesuai dengan
nilai, tujuan dan kewajibannya untuk memecahkan dilema moral yang
tercermin dalam kesederhanaan hidup.
Indikator nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang ASN, yaitu :
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila;
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945;
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah;
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama;

20
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan, dan
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
Berdasarkan Undang-Undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN
yakni sebagai berikut:
1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas
tinggi;
2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;
5) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan;
6) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
7) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggungjawab,
efektif dan efisien;
8) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya;
9) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak
lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
10) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan
dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi
diri sendiri atau untuk orang lain;
11) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN;
12) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN.

2.2.4. Komitmen Mutu


Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain
yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai.

21
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi
pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu terhadap produk/jasa, berupa
ukuran baik/buruk. Bidang apapun yang menjadi tanggungjawab ASN, semua
mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasankepada
stakeholders.
a. Nilai-Nilai Komitmen Mutu
1) Efektivitas
Efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
Efektivitas organisasi tidak hanya diukur dari kinerja untuk mencapai
target (rencana) mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi sumber
daya, melainkan juga diukur dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan
pelanggan;
2) Efisiensi
Efisiensi diukur dari ketetapan realisasi penggunaan sumber
daya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan. Dihitung sebagai jumlah
sumberdaya yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa.
Tingkat efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga, dan
pikiran dalam melaksanakan kegiatan. Efisiensi organisasi ditentukan
oleh berapa banyak bahan baku, uang dan manusia yang dibutuhkan
untuk menghasilkan jumlah keluaran tertentu;
3) Inovasi
Inovasi muncul karena ada dorongan kebutuhan
organisasi/perusahaan untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan
yang terjadi di sekitarnya. Inovasi dalam layanan publik harus
mencerminkan hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan
memotivasi setiap individu untuk membangun karakter dan mindset
baru sebagai aparatur penyelenggara pemerintahan, yang diwujudkan
dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dengan
sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas
rutin.

22
4) Orientasi Mutu
Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja. Mutu juga dapat sebagai alat pembeda
atau pembanding dengan produk/jasa sejenis lainnya. Mutu menjadi
salah satu alat vital untuk mempertahankan keberlanjutan organisasi dan
menjaga kredibilitas institusi. Mutu mencerminkan nilai keunggulan
produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan
dan keinginannya, dan bahkan melampaui harapannya. Orientasi mutu
berkomitmen untuk senantiasa melakukan pekerjaan dengan arah dan
tujuan untuk kualitas pelayanan sehingga pelanggan menjadi puas
dalam pelayanan.

2.2.5. Anti Korupsi


Korupsi berasal dari kata latin Corruptio yang artinya kerusakan,
kebobrokan, dan kebusukan. Selaras dengan kata asalnya, korupsi sering
dikatakan sebagi kejahatan luar biasa, salah satu alasannya adalah karena
dampaknya yang luar biasa menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup
pribadi, keluarga, dan masyarakat. Kerusakan tersebut tidak hanya terjadi dalam
kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak jangka panjang.
Korupsi merupakan kegiatan yang merugikan keuangan negara demi
menguntungkan diri sendiri maupun orang lain. Korupsi digolongkan sebagai
kejahatan luar biasa karena dampaknya yang sangat besar bagi pribadi, keluarga
maupun masyarakat. Membahas fenomena dampak korupsi sampai pada
kerusakan kehidupan dan dikaitkan dengan tanggungjawab manusia sebagai
yang diberi amanah untuk mengelolanya dapat menjadi sarana untuk
memicu kesadaran diri para ASN untuk anti korupsi. Kesadaran diri anti
korupsi yang dibangun melalui pendekatan spiritual, dengan selalu ingat
akan tujuan keberadaannya sebagai manusia di muka bumi, dan selalu ingat
bahwa seluruh ruang dan waktu kehidupannya harus dipertanggungjawabkan,
dapat menjadi benteng kuat untuk anti korupsi. Tanggung jawab spiritual yang
baik pasti akan menghasilkan niat yang baik dan mendorong untuk memiliki
visi dan misi yang baik, hingga selalu memiliki semangat untuk melakukan

23
proses atau usaha terbaik dan mendapatkan hasil terbaik agar dapat
dipertanggungjawabkan juga secara publik.
KPK bersama dengan para pakar telah melakukan identifikasi nilai-nilai
dasar anti korupsi, yang terdiri dari :
a. Jujur merupakan kelurusan hati, tidak berbohong dan tidak curang.
b. Peduli, tindakan ini meliputi memperhatikan, mengindahkan dan
menghiraukan.
c. Mandiri, melaksanakan kegiatan tanpa bergantung kepada pihak lain
d. Disiplin, mencapai suatu tujuan dengan waktu yang lebih efisien.
e. Tanggungjawab merupakan perwujudan dari kewajiban menyelesaikan
sesuatu hal yang dilakukan.
f. Kerja keras, berupa kemauan untuk melakukan sesuatu dengan ketekunan
dan ketahanan demi tercapainya suatu tujuan.
g. Sederhana,prinsip ini mengatasi akan adanya kesenjangan sosial serta sifat
iri dengki.
h. Berani, tidak takut untuk melakukan sesuatu yang benar.
i. Adil yang dapat diartikan tidak berat sebelah atau tidak memihak.

2.3. Kedudukan dan Peran Aparatur Sipil Negara


2.3.1. Whole Of Government
WoG (Whole of Government) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna
mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan
pelayanan publik.
Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan, yaitu :
a. Penguatan koordinasi antar lembaga
b. Membentuk lembaga koordinasi khusus
c. Membentuk gugus tugas
d. Koalisi sosial
Terdapat beberapa jenis pelayanan publik yang dapat didekati oleh
pendekatan WoG, yaitu :

24
a. Pelayanan yang bersifat administratif merupakan pelayanan publik yang
menghasilkan berbagai produk dokumen resmi yang dibutuhkan
masyarakat.
b. Pelayanan jasa merupakan pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk
jasa yang dibutuhkan masyarakat, misalnya ketenagakerjaan, kesehatan,
perhubungan dan pendidikan.
c. Pelayanan barang merupakan pelayanan yang menghasilkan jenis barang
yang dibutuhkan masyarakat, misalnya jalan, perumahan, listrik dan air
bersih.
d. Pelayanan regulatif merupakan pelayanan melalui penegakan hukum dan
peraturan perundang-undangan, maupun kebijakan publik yang mengatur
kehidupan masyarakat.
Pelayana publik dapat dibedakan menjadi 5 (lima) pola, yaitu :
a. Pola pelayanan teknis fungsional
b. Pola pelayanan satu atap
c. Pola pelayanan satu pintu
d. Pola pelayanan terpusat
e. Pola pelayanan elektronik
Salah satu bentuk penerapan WoG pada pelayanan publik adalah e-
Government. E-Government adalah tata kelola pemerintahan yang
diselenggarakan secara terintegrasi dan interaktif berbasis teknologi IT, agar
hubungan-hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis dan masyarakat dapat
berlangsung lebih efisien, efektif, produktif dan responsif. Hasil atau manfaat
yang diperoleh melalui e-government antara lain adalah:
a. Terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang baik, efisien dan efektif
b. Hemat anggaran dan tepat waktu
c. Transparan sehingga peluang terjadinya kecurangan (fraud), suap dan
korupsi akan banyak berkurang.
d. Tingkat akurasi (ketepatan) dan kualitas pelayanan meningkat dan tingkat
kesalahan berkurang
e. Kemudahan akses dan kenyamanan pelayanan meningkat sehingga
kepuasan publik juga meningkat

25
2.3.2. Pelayanan Publik
Pelayanan publik merupakan pemberian layanan atau melayani keperluan
orang atau masyarakat dan/atau organisasi lain yang mempunyai kepentingan
sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang berlaku dan ditujukan untuk
memberikan kepuasan kepada penerima pelayanan. Sehingga terdapat 3 (tiga)
unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu organisasi penyelenggara pelayanan
publik, penerima layanan, dan kepuasan yang diberikan atau diterima oleh
penerima layanan.
Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik, diatur bahwa Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan
publik. Penyelenggaraan pelayanan publik berasaskan kepentingan umum;
kepastian hukum; kesamaan hak; keseimbangan hak dan kewajiban;
keprofesionalan; partisipatif; persamaan perlakuan/tidak diskriminatif;
keterbukaan; akuntabilitas; fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan;
ketepatan waktu; dan kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.Pelayanan
publik dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. Pelayanan adalah perihal atau cara melayani.
b. Pelayanan adalah kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli
barang dan jasa.
c. Pelayanan medis merupakan pelayanan yang diterima seseorang dalam
hubungannya dengan pensegahan, diagnosis dan pengobatan suatu
gangguan kesehatan tertentu.
d. Publik berarti orang banyak (umum)
Adapun tujuan dari pelayanan publik adalah sebagai berikut:
a. Terwujudnya batasan dan hubungan yang jelas tentang hak, tanggung jawab,
kewajiban, dan kewenangan seluruh pihak yang terkait dengan
penyelenggaraan pelayanan publik;
b. Terwujudnya sistem penyelenggaraan pelayanan publik yang layak sesuai
dengan asas-asas umum pemerintahan dan korporasi yang baik;

26
c. Terpenuhinya penyelenggaraan pelayanan public sesuai dengan peraturan
perundang-undangan; dan
d. Terwujudnya perlindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat dalam
penyelenggaraan pelayanan publik.
Terdapat prinsip-prinsip dalam pelayanan publik, di antaranya :
a. Partisipatif, pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan,
melaksanakan dan mengevaluasinya.
b. Transparan, pemerintah harus menyediakan akses bagi warga negara untuk
mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik tersebut.
c. Responsif, pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan warga
negaranya.
d. Tidak diskriminatif, pemerintah tidak boleh dibedakan antar warga negara.
e. Mudah (persyaratan yang dibutuhkan dalam pelayanan publik tersebut
masuk akal dan mudah dipenuhi) dan murah (biaya yang dibutuhkan untuk
mendapatkan layanan tersebut terjangkau).
f. Efektif dan efisien, mewujudkan tujuan dilakukan dengan prosedur yang
sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
g. Aksesibel, pelayanan publik yang diselenggarakan pemerintah harus dapat
dijangkau oleh warga negara dalam arti fisik dan non fisik.
h. Akuntabel, semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
i. Berkeadilan, mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah
ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.

2.3.3. Manajemen ASN


Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN
adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja.
Pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi
tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan
sedangkan Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga
negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN

27
secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan.
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan ASN
yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

a. Kedudukan ASN
Dalam Undang-Undang nomor05 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara. Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri
Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus
bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.

b. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukan sebagai ASN, maka ASN berfungsi
dan bertugas sebagai berikut:
2.3.a.1. Pelaksana Kebijakan Publik
ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat
luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, serta harus
mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.
2.3.a.2. Pelayan Publik
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa dan/atau pelayananadministratif yang diselenggarakan oleh
penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.
2.3.a.3. Perekat dan Pemersatu Bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat
persatuan dan kesatuan NKRI.ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya
kepada Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah.ASN senantiasa
menjunjung tinggi martabat ASN serta senantiasa mengutamakan

28
kepentingan negara daripada kepentingan diri sendiri, seseorang dan
golongan.
c. Hak dan kewajiban ASN
Hak adalah salah satu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan
oleh hukum, baik pribadi maupun umum.Dapat diartikan bahwa hak adalah
sesuatu yang patut atau layak diterima.Agar melaksanakan tugas dan
tanggung jawab dengan baik, dan dapat meningkatkan produktivitas,
menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan
hak. Hak ASN dan PPPK yang diatur di Undang-Undang nomor 5 tahun
2014 tentang ASN sebagai berikut.
1) PNS
a) Gaji, tunjangan dan fasilitas
b) Cuti
c) Jaminan pensiun dan jaminan hari tua
d) Perlindungan
e) Pengembangan kompetensi
2) PPPK
a) Gaji, tunjangan dan fasilitas
b) Cuti
c) Perlindungan
d) Pengembangan kompetensi
Selain hak sebagaimana disebutkan di atas, pemerintah juga wajib
memberikan perlindungan berupa:
1) Jaminan kesehatan
2) Jaminan kecelakaan kerja
3) Jaminan kematian
4) Bantuan hukum
Kewajiban ASN adalah suatu beban atau tanggunan yang bersifat
kontraktual. Dengan kata lain kewajiban adalah suatu yang sepatutnya
diberikan. Pegawai ASN berdasarkan Undang-Undang nomor 05 Tahun
2014 tentang ASN wajib:

29
1) Setia dan taat kepada pancasila, dan UUD 1945, Negara
KesatuanRepublik Indonesia, dan pemerintah yang sah
2) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
3) Melaksanakan kebijakan yang dirumusan pejabat pemerintah yang
berwewenang
4) Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan
5) Melaksanakan tugas dengan penuh pengabdian, kejujuran,kesadaran dan
penuh tanggung jawab
6) Menunjukan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku,ucapan
dan tindakan kepada setiap orang, baik diluar maupun didalam
kedinasan
7) Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukan rahasia
jabatan sesuai dengan ketentuan perundang- undang
8) Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

30
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

3.1. Deskripsi Rancangan Aktualisasi


Sebelum penetapan judul rancangan aktualisasi terlebih dahulu dilakukan
identifikasi dan penetapan isu berdasarkan observasi penulis selama bertugas di
Puskesmas Guali Kabupaten Muna Barat. Setelah menemukan isu-isu, tahap
selanjutnya adalah mengidentifikasi isu tersebut terkait kondisi saat ini dan kondisi
yang diharapkan. Dari hasil identifikasi isu tersebut akan menghasilkan isu yang
layak dan dijadikan rancangan aktualisasi.
Adapun beberapa isu yang berkembang di Puskesmas Guali Kabupaten
Muna Barat antara lain:
Tabel 3.1 Identifikasi Isu
SUMBER KONDISI SAAT KONDISI YANG
NO IDENTIFIKASI ISU
ISU INI DIHARAPKAN
1 Belum optimalnya Manajemen Kepatuhan Tersedianya SOP
kepatuhan pemakaian APD ASN pemakaian APD oleh Pemakaian APD
oleh pemberi layanan petugas poli umum Petugas Poli umum
dalam pelayanan di Poli belum optimal
Umum Puskesmas Guali
2 Kurang optimalnya Manajemen Pengisian rekam Tersedianya SOP
pengisian rekam medis oleh ASN medis belum optimal Pengisian rekam
pemberi layanan medis oleh pemberi
layanan
3 Kurangnya pengetahuan ibu Pelayanan Masih banyaknya ibu Adanya sosialisasi
hamil untuk melakukan publik hamil yang kepada ibu hamil
persalinan di Fasilitas Whole of melakukan persalinan mengenai kewajiban
Kesehatan government di luar fasilitas persalianan di
kesehatan fasilitas kesehatan

Isu-isu yang telah diidentifikasi, kemudian ditentukan isu yang akan diangkat
menjadi isu utama dan menjadi dasar dari kegiatan-kegiatan aktualisasi. Penetapan
isu dilakukan melalui analisis isu dengan menggunakan alat bantu penetapan isu.

31
Adapun metode yang digunakan yaitu pendekatan APKL (Aktual, Problematik,
Kekhalayakan dan Layak).

Analisis penetapan isu dapat dijabarkan dalam tabel berikut:

Tabel 3.2. Penetapan isu dengan APKL


No. Isu A P K L Jumlah Rangking
1. Belum optimalnya 5 4 3 5 17 II
kepatuhan pemakaian APD
oleh pemberi layanan dalam
pelayanan di Poli Umum
Puskesmas Guali

3. Kurangnya pengetahuan ibu 4 5 5 5 19 I


hamil untuk melakukan
persalinan di Fasilitas
Kesehatan
3. Kurang optimalnya pengisian 3 4 4 4 15 III
rekam medis oleh pemberi
layanan

Keterangan Nilai:
1= Sangat Kecil
2= Kecil
3= Sedang
4= Besar
5= Sangat Besar

Isu di atas dianggap penting namun hanya dipilih satu isu yang dianggap
sangat prioritas untuk segera ditangani. Berdasarkan dari isu di atas, maka
penulis mengambil isu prioritas “Kurangnya pengetahuan ibu hamil
mengenai pentingnya persalinan di Fasilitas Kesehatan”.
32
Sebelum penetapan judul rancangan aktualisasi, terlebih dahulu penulis
berkonsultasi dengan coach dan disetujui oleh mentor. Dalam penetapan isu
prioritas ini berdasarkan observasi penulis selama bertugas di Puskesmas Guali
Kabupaten Muna Barat. Akar permasalahan dalam isu ini adalah masih
kurangnya pengetahuan ibu hamil mengenai pentingnya persalinan di fasilitas
kesehatan karena belum adanya sosialisai untuk meningkatkan pengetahuan
tentang hal tersebut.
Ada beberapa kegiatan gagasan pemecahan isu yang akan penulis
lakukan, yaitu :
a. Membangun dukungan dengan stakeholder terkait
b. Melakukan persiapan bahan sosialisasi
c. Melakukan sosialisasi
d. Melakukan evaluasi hasil penyelenggaraan kegiatan

Tujuan adanya gagasan pemecahan itu sendiri adalah agar terjadinya


peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya persalinan di fasilitas
kesehatan. Analisis dampak apabila kegiatan tidak dilaksanakan :
1. Cakupan persalinan di fasilitas kesehatan akan berkurang
2. Tingginya angka rujukan ibu bersalin
3. Angka Kematian Ibu yang semakin meningkat

33
Kegiatan-kegiatan tersebut akan dilaksanakan di tempat kerja dengan berurutan selama 30 (hari) hari kerja dengan jadwal
sebagai berikut :
Tabel 3.3 Jadwal Kegiatan Aktualisasi
HARI KERJA
NOVEMBER
No Nama Kegiatan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
1 Konsultasi
dengan
stakeholder
terkait
2 Persiapan bahan
sosialisasi
3 Pelaksanaan
sosialisasi
4 Evaluasi hasil
penyelenggaraan
kegiatan
sosialisasi
3.2. Indikator Keberhasilan
Ada beberapa indikator keberhasilan dalam melakukan aktualisasi ini ke
depannya, di antaranya :
1. Meningkatnya pengetahuan ibu hamil mengenai pentingnya persalinan di
fasilitas kesehatan
2. Menurunnya angka kematian ibu dan bayi di wilayah kerja Puskesmas Guali
3. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Guali
terutama di bidang Kesehatan Ibu dan Anak

3.3. Faktor Pendukung Keberhasilan


Ada beberapa faktor pendukungkeberhasilan dalam melakukan aktualisasi ini
ke depannya, di antaranya :
1. Adanya dukungan pimpinan dalam rangka persetujuan kegiatan
2. Adanya dukungan bidan koordinator dalam rangka pendataan sasaran kegiatan
3. Adanya dukungan Kepala Desa selaku penanggung jawab wilayah
4. Adanya dukungan dari mentor dalam melaksanakan aktualisasi ini
5. Adanya partisipasi ibu hamil selaku peserta sosialisasi

3.4. Perkiraan Hambatan


Dalam aktualisasi ini, ada beberapa hambatan yang kemungkinan dapat
terjadi :
1. Terbatasnya waktu pimpinan karena banyaknya tugas luar
2. Kurangnya perhatian Kepala Desa selaku penanggung jawab wilayah
3. Kurangnya partisipasi ibu hamil dalam pelaksanaan sosialisasi
4. Kurangnya keterlibatan Bidan Penanggung Jawab
5. Listrik sering padam
6. Tidak tersedia sarana dan prasarana dalam melakukan sosialisasi

35
Tabel 3.4 Tabel Rancangan Aktualisasi

KETERKAITAN SUBSTANSI / KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN NILAI


NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN HASIL (OUTPUT)
NILAI ANEKA VISI MISI ORGANISASI ORGANISASI

1 Menggalang dukungan stakeholder terkait a. Menyiapkan bahan a. Tersajinya bahan Akuntabilitas Dengan terlaksananya konsultasi Kegiatan konsultasi dan
konsultasi konsultasi dan koordinasi stakeholder terkait koordinasi stakeholder
Adanya pertimbangan kebaikan yang maka dapat mewujudkan misi terkait dapat menguatkan
lebih besar dalam pengambilan
Hasil: organisasi poin ke 3 yaitu nilai Profesional yaitu
keputusan Mengembangkan kerja sama memiliki kemampuan,
Latar belakang
dengan unsur-unsur terkait di keterampilan, kompetensi
pengambilan Nasionalisme
bidang kesehatan dalam memberikan
masalah
Menyiapkan bahan konsultasi dengan pelayanan kesehatan sesuai
Dokumentasi penuh semangat prosedur yang di tetapkan
kegiatan berdasarkan
standar profesi da nmasing-
Etika Publik
masing jabatan
Membuat keputusan berdasarkan prinsip
keahlian

Komitmen Mutu

Mempersiapkan materi terlebih dahulu


sehingga pertemuan bisa berjalan dengan
efektif .
Anti Korupsi
Bekerja menghasilkan materi yang akan
dikonsultasikan sebagai bentuk kerja
mandiri .
b. Membuat draft blanko Tersajinya blanko Akuntabilitas
konsultasi dan koordinasi konsultasi dan
koordinasi Mencerminkan sikap berintegritas
dengan memenuhi persyaratan
Hasil: administrasi
Draft blanko Nasionalisme
konsultasi dan
koordinasi Bertanggung jawab dalam menjalankan
arahan pimpinan

Etika Publik

Meminta izin, berkonsultasi, dan


menjelaskan rencana kegiatan kepada
Kepala Puskesmas dengan sopan
KETERKAITAN SUBSTANSI / KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN HASIL (OUTPUT)
NILAI ANEKA VISI MISI ORGANISASI ORGANISASI
Komitmen Mutu
Untuk mendapatkan dukungan dan arahan
saya bertemu Kepala Puskesmas dengan
mempersiapkan materi terlebih dahulu
sehingga pertemuan bisa
berjalan dengan efektif .

Anti Korupsi

Bekerja menghasilkan materi yang akan


dikonsultasikan sebagai bentuk kerja mandiri
.

c. Melakukan konsultasi dengan Terwujudnya Akuntabilitas


Kepala Puskesmas konsultasi dengan
Kepala Puskesmas Adanya kepercayaan kepada Kepala
Puskesmas untuk memberikan masukan-
masukan atas kegiatan yang akan
dilaksanakan
Hasil:

a Lembar pengesahan Nasionalisme


dan persetujuan
Melakukan konsultasi dengan jujur dan
datang tepat waktu
b. Catatan hasil
rekomendasi dan
masukan Kepala Etika Publik
Puskesmas Memelihara dan menjunjung tinggi
standar etika. Menghargai konsultasi dan
komunikasi
Komitmen Mutu

Menyampaikan gagasan yang efektif dan


efisien

Anti Korupsi

Jujur dan peduli terhadap permasalahan yang


ada
KETERKAITAN SUBSTANSI / KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN HASIL (OUTPUT)
NILAI ANEKA VISI MISI ORGANISASI ORGANISASI
d. Melakukan koordinasi Terwujudnya Akuntabilitas
dengan Bidan Koordinator koordinasi dengan
bidan koordinator Terciptanya sikap kepemimpinan yaitu
komitmen tinggi dalam menjalankan
Hasil: kegiatan
Lembar konsultasi Nasionalisme
dan koodinasi
Musyawarah untuk mufakat

Pemetaan daerah Etika Publik


sasaran kegiatan
Menghargai komunikasi dan kerja sama
yang dilaksanakan

Anti Korupsi

Terjalinnya kerja sama antar profesi

e. Melakukan konsultasi Terwujudnya Akuntabilitas


dengan Kepala Desa koordinasi dengan
Kepala Desa terkait Adanya komunikasi dan kerjasama antara
kelompok internal dan eksternal
Adanya dukungan
Kepala Desa untuk
melaksanakan Nasionalisme
kegiatan
Melakukan komunikasi dengan bahasa
indonesia yang baik dan benar serta
Hasil: bermusyawarah untuk mufakat
Lembar konsultasi Etika Publik
dan koodinasi
Menghargai komunikasi dan kerja sama
yang dilaksanakan

Komitmen Mutu

Berkolaborasi sehingga kegiatan


sosialisasi dapat berjalan efektif
Anti Korupsi
Melakukan kerja sama dengan lintas
sektor
KETERKAITAN SUBSTANSI / KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN HASIL (OUTPUT)
NILAI ANEKA VISI MISI ORGANISASI ORGANISASI
KETERKAITAN ANTARA KEGIATAN DENGAN PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM KERANGKA NKRI :

Konsultasi dan koordinasi dengan stakeholder terkait perihal kurangnya pengetahuan ibu hamil mengenai pentingnya melakukan persalinan di fasilitas kesehatan, dukungannya terhadap kegiatan aktualisasi yang berkaitan dengan
implementasi tugas saya sebagai staf dalam membentuk kerjasama dengan pimpinan dan lintas sektor (WoG/Whole of Government). Saya mengedepankan etika dan kode etik ASN yang bertanggung jawab dan berintegritas tinggi
dalam melaksanakan profesinya agar dapat meningkatkan mutu pelayanannya (Manajemen ASN). Kegiatan aktualisasi ini berkaitan dengan penggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah kesehatan pada
setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerja sama dengan pimpinan wilayah dan sektor lain terkait (Pelayanan Publik).

ANALISIS DAMPAK
Apabila konsultasi dan koordinasi dengan stakeholder terkait perihal kurangnya pengetahuan ibu hamil mengenai pentingnya melakukan persalinan di fasilitas kesehatan, akan terjadi sikap tidak saling menghormati dan
menghargai antara pimpinan dan staf yang ke depannya bisa menyebabkan kegiatan aktualisasi ini terganggu dan berjalan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

2 Mempersiapkan bahan sosialisasi a. Membuat draft materi Tersaji materi Akuntabilitas Dengan mempersiapkan bahan Kegiatan mempersiapkan
sosialisasi berupa sosialisasi Adanya kejelasan terhadap materi yang akan sosialisasi mendukung misi bahan sosialisasi maka dapat
presentasi dan video disosialisasikan dan dapat dibuktikan puskesmas poin 2 yaitu Menjamin menguatka nilai Profesional
kebenarannya keselamatan dan meningkatkan yaitu memiliki kemampuan,
Hasil: profesionalisme petugas keterampilan, kompetensi
Materi sosialisasi Nasionalisme dalam memberikan pelayanan
berupa presentasi kesehatan sesuai prosedur yang
Data dan informasi yang dikumpulkan
dan video di tetapkan berdasarkan standar
dan dibuat bersifat adil dan tidak
profesi da nmasing-masing
memihak salah satu pihak
jabatan dan
Etika Publik Responsif, cepat tanggap
Menerima data/informasi secara benar dan dalam masalah kesehatan dan
tidak menyesatkan melayani dengan rasa empati.

Komitmen mutu

Meminimalisir kesalahan yang terjadi


Anti Korupsi
Bersikap jujur dengan tidak adanya
pengurangan dan penambahan
informasi
b. Menyiapkan draft Tersajinya instrumen Akuntabilitas
instrumen evaluasi evaluasi
Adanya keadilan dalam membuat
instrumen evaluasi

Nasionalisme
Hasil:
Instrumen evaluasi Menggunakan bahasa Indonesia yang baik
berupa soal pre test dan benar dalam pembuatan instrumen
dan post tes
KETERKAITAN SUBSTANSI / KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN HASIL (OUTPUT)
NILAI ANEKA VISI MISI ORGANISASI ORGANISASI
Etika Publik
Menjalankan tugas secara profesional dan
tidak memihak

Komitmen Mutu

Membuat instrumen yang efektif sehingga


hasilnya dapat representatif

Anti Korupsi

Bersifat jujur dan adil dalam pembuatan


instrumen evaluasi

c. Membuat daftar hadir dan Tersajinya undangan


Akuntabilitas
undangan dan daftar hadir
Adanya transparansi kegiatan

Hasil:
Undangan dan daftar Nasionalisme
hadir kegiatan
Melaksanakan tugas dengan cermat

Etika Publik

Menjalankan tugas secara profesional dan


tidak memihak

Komitmen Mutu
Membuat instrumen yang efektif
sehingga hasilnya dapat representatif

Anti Korupsi
Adanya kerja sama dengan bagian
administrasi untuk pembuatan undangan

d. Mengedarkan undangan Terwujudnya penyerahan


undangan ke peserta Akuntabilitas
sosialisasi Mendorong komunikasi yang lebih besar dan
kerjasama antara kelompok internal dan
Hasil: eksternal
Undangan sampai ke
tujuan
KETERKAITAN SUBSTANSI / KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN HASIL (OUTPUT)
NILAI ANEKA VISI MISI ORGANISASI ORGANISASI
Nasionalisme
Melaksanakan tugas dengan cermat

Etika Publik

Menjalankan tugas secara profesional dan


tidak memihak

Komitmen Mutu

Membuat instrumen yang efektif sehingga


hasilnya dapat representatif

Anti Korupsi

Bertanggung jawab terhadap


pelaksanaan kegiatan

e. Mempersiapkan sarana dan Tersedianya sarana


Akuntabilitas
prasarana sosialisasi dan prasarana
Tanggung jawab dalam mempersiapkan
sosialisasi
kebutuhan sosialisasi

Nasionalisme
Hasil:
Sarana dan Menggunakan kekayaan dan barang milik
prasarana siap negara secara bertanggung jawab, efektif,
digunakan dan efisien
Etika Publik
Memberikan layanan kepada publik
secara bertanggung jawab dan tepat guna
Komitmen Mutu
Menyiapkan tempat yang kondusif serta
prasarana yang lengkap sehingga sosialisasi
berjalan dengan efektif

Anti Korupsi
Peduli terhadap kepentingan peserta
sosialisasi
KETERKAITAN SUBSTANSI / KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN HASIL (OUTPUT)
NILAI ANEKA VISI MISI ORGANISASI ORGANISASI
KETERKAITAN ANTARA KEGIATAN DENGAN PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM KERANGKA NKRI :
Persiapan bahan sosialisasi merupakan kegiatan aktualisasi yang menunjukkan kode etik ASN yaitu bertanggung jawab dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan tugasnya (Manajemen ASN). Persiapan bahan sosialisasi suatu
kerjasama di antar unit yang ada di Puskesmas Guali dan lintas sektor (WoG/Whole of Government). Dalam persiapan bahan sosialisasi menekankan pada nilai cepat, akurat dan daya guna Pelayanan Publik).

ANALISIS DAMPAK

Jika persiapan bahan sosialisasi maka akan berdampak pada kurangnya mutu dan manfaat kegiatan sosialisasi ini
3. Melaksanakan sosialisasi a. Mengedarkan daftar hadir Terwujudnya pengisian Akuntabilitas Dengan pelaksanaan sosialisasi Kegiatan melaksanakan
daftar hadir mendukung misi Puskesmas poin sosialisasi mencerminkan nilai
Adanya transparansi jumlah peserta 2 yaitu Menjamin keselamatan Profesional , memiliki
yang hadir kemampuan, keterampilan,
dan meningkatkan
Hasil: Daftar profesionalisme petugas kompetensi dalam memberikan
Nasionalisme pelayanan kesehatan sesuai
hadir terisi
prosedur yang di tetapkan
Melaksanakan tugas sesuai ketentuan
berdasarkan standar profesi dan
perundang-undangan
masing-masing jabatan dan
Kepastian , adanya hak dan
Etika Publik kewajiban pelanggan (pasien)
Mempertanggung jawabkan tindakan dan terhadap sasaran program dan
kinerja kepada publik Puskesmas

Komitmen Mutu

Mengembangkan budaya kerja yang


berorientasi mutu

Anti Korupsi
Peduli terhadap kepentingan peserta
sosialisasi

b. Memberikan pretest
kepada peserta sosialisasi Pre test terlaksana Akuntabilitas
Adanya transparansi mengenai pengetahuan
Hasil: Lembaran hasil peserta sebelum dilakukan sosialisasi
pretes Nasionalisme
Melaksanakan tugas dengan jujur dan
bertanggung jawab
KETERKAITAN SUBSTANSI / KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN HASIL (OUTPUT)
NILAI ANEKA VISI MISI ORGANISASI ORGANISASI
Etika Publik
Menjalankan tugas secara profesional dan
tidak berpihak

Komitmen Mutu

Melaksanakan fungsi pengawasan


secara efektif

Anti Korupsi

Jujur dan adil dalam memberikan pretest

c. Melaksanakan sosialisasi Terwujudnya Akuntabilitas


sosialisasi
Berintegritas dan bertanggung jawab
dalam pelaksanakan kegiatan
Hasil:
Sosialisasi terlaksana Nasionalisme

Memberikan informasi secara benar dan


tidak menyesatkan kepada pihak lain

Etika Publik

Memberikan layanan kepada publik secara


jujur, tanggap, cepat, tepat, dan akurat,
berdaya guna, berhasil guna, santun

Komitmen Mutu
Mengembangkan budaya kerja yang
berorientasi mutu

Anti Korupsi
Memberikan informasi secara
bertanggung jawab
KETERKAITAN SUBSTANSI / KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN HASIL (OUTPUT)
NILAI ANEKA VISI MISI ORGANISASI ORGANISASI
d. Memberikan post test
kepada peserta Post test terlaksana Akuntabilitas
Adanya transparansi mengenai pengetahuan
Hasil: peserta setelah dilakukan sosialisasi
Lembaran hasil post
test Nasionalisme

Melaksanakan tugas dengan jujur dan


bertanggung jawab

Etika Publik

Menjalankan tugas secara profesional dan


tidak berpihak

Komitmen Mutu

Melaksanakan fungsi pengawasan


secara efektif

Anti Korupsi

Jujur dan adil dalam memberikan pretest

e. Meminta testimoni hasil Adanya feedback Akuntabilitas


kegiatan terhadap hasil
kegiatan Adanya kejelasan manfaat dari hasil
kegiatan
Hasil:
Testimoni peserta Nasionalisme
sosialisasi
Melaksanakan tugas dengan jujur dan
bertanggung jawab

Etika Publik
Mempertanggungjawabkan kinerja
kepada publik
Komitmen Mutu
Mengembangkan budaya kerja yang
berorientasi mutu
KETERKAITAN SUBSTANSI / KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN HASIL (OUTPUT)
NILAI ANEKA VISI MISI ORGANISASI ORGANISASI

Anti Korupsi
Memberikan informasi secara
bertanggung jawab

KETERKAITAN ANTARA KEGIATAN DENGAN PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM KERANGKA NKRI :

Kegiatan sosialisasi kepada ibu hamil merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pemenuhan pelayanan yang sesuai standar akreditasi untuk memberikan kepuasan kepada penerima pelayanan (Pelayanan Publik). Agar sosialisasi
dapat berjalan baik, diperlukan kerjasama antar bidan koordinator dan juga peserta sosialisasi yaitu ibu hamil dalam menanamkan pemahahan berkaitan pentingnya persalinan di fasilitas kesehatan (WoG/Whole of Government).
Dalam sosialisasi ini terdapat pengelolaan ASN untuk melakukan tugas pokok dan fungsi profesinya (Manajemen ASN).
ANALISIS DAMPAK

Jika sosialisasi pentingnya persalinan di fasilitas kesehatan tidak dilaksanakan, maka akan berdampak kegiatan aktualisasi tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan, tidak adanya rasa tanggungjawab dan tidak adanya rasa
kepedulian terhadap peningkatan pelayanan di Puskesmas.

4. Melaksanakan evaluasi hasil a. mengumpulkan hasil pre Terkumpulnya hasil Akuntabilitas Dengan melaksanakan evaluasi Kegiatan evaluasi hasil
penyelengaraan sosialisasi test dan post test pre dan post test hasil penyelenggaraan sosialisasi penyelenggaraan sosialisasi
Bertanggung jawab dalam mendukung misi Puskesmas poin 1 menguatkan nilai
mengumpulkan hasil kegiatan yaitu Memberikan pelayanan yang
Hasil: Profesional , memiliki
bermutu bagi masyarakat kemampuan, keterampilan,
Lembaran pre test Nasionalisme kompetensi dalam memberikan
dan post test pelayanan kesehatan sesuai
terkumpul Melaksanakan tugas dengan cermat dan
prosedur yang di tetapkan
disiplin
berdasarkan standar profesi dan
masing-masing jabatan; Adil,
Etika Publik memberikan
Menjalankan tugas secara profesional dan pelayanan tanpa
tidak berpihak membedakan status
pelanggan
dan Responsif, cepat
Komitmen Mutu
tanggap dalam masalah
Meningkatkan mutu proses secara kesehatan dan melayani
berkelanjutan gar dapat menampilkan dengan rasa empati.
kinerja yang baik

Anti Korupsi
Bertanggung jawab dalam
mengumpulkan hasil kegiatan

b. Membuat komparasi Terwujudnya Akuntabilitas


peningkatan sebelum dan komparasi hasil
sesudah sosialisasi sebelum dan sesudah Berintegritas dan konsisten dalam
sosialisasi melaksanakan analisis
KETERKAITAN SUBSTANSI / KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN HASIL (OUTPUT)
NILAI ANEKA VISI MISI ORGANISASI ORGANISASI
Hasil: Nasionalisme
Hasil analisis data Melaksanakan tugas jujur,
komparasi bertanggungjawab, dan berintegritas
tinggi
Etika Publik

Mengutamakan pencapaian hasil dan


mendorong kinerja pegawai

Komitmen Mutu

menjalankan fungsi pengawasan secara


efektif untuk mengawal keterlaksanaan
program kerja

Anti Korupsi
Bertanggung jawab dan bekerja keras
dalam menganalisis data

c. Menyusun laporan hasil Tersusunnya laporan Akuntabilitas


evaluasi penyelenggaraan hasil kegiatan
Transparansi hasil evaluasi kegiatan
kegiatan
Nasionalisme
Hasil:
Laporan hasil Melaksanakan tugas jujur,
evaluasi bertanggungjawab, dan berintegritas
penyelenggaraan tinggi
kegiatan Etika Publik
Mempertanggungjawabkan tindakan dan
kinerja kepada publik

Komitmen Mutu
Meningkatkan mutu proses secara
berkelanjutan

Anti Korupsi
Jujur dalam melaporkan hasil kegiatan
KETERKAITAN SUBSTANSI / KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN HASIL (OUTPUT)
NILAI ANEKA VISI MISI ORGANISASI ORGANISASI
KETERKAITAN ANTARA KEGIATAN DENGAN PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM KERANGKA NKRI :

Evaluasi peningkatan pengetahuan ibu hamil merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pelaksaanaan tugas dan tanggungjawabnya secara baik dan hasil evaluasi tersebut akan digunakan sebagai acuan untuk meningkatkan mutu
pelayanan (Manajemen ASN). Evaluasi kegiatan berkaitan erat dengan kerjasama antar rekan kerja, antar unit dan antara pimpinan dan staf (WoG/Whole of Government). Evaluasi menunjukkan sikap partisipatif antar rekan sejawat,
rekan kerja, antar unit dan antara pimpinan dan staf dan keterlibatan masyarakat yang terkait dengan sosialisasi ini (Pelayanan Publik).

ANALISIS DAMPAK

Jika evaluasi pelaksanaan sosialisasi ini tidak dilaksanakan, maka berdampak pada manfaat hasil kegiatan yang dilakukan tidak bisa diketahui secara pasti dan jelas serta laporan yang disusun tidak memenuhi indikator pencapaian,
sehingga kegiatan kurang bermanfaat dan berkualitas seperti apa yang diharapkan.
BAB IV
CAPAIAN HASIL AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN

4.1. Kendala dan Antisipasi


Selama melaksanakan kegiatan aktualisasi, ada beberapa hambatan yang terjadi di
lapangan, yaitu :
Tabel 4.1 Daftar Hambatan dan Solusi Pemecahan
e) N
URAIAN KEGIATAN HAMBATAN SOLUSI PEMECAHAN
O
1. Menggalang Terbatasnya waktu Berkonsultasi dengan
pimpinan karena pimpinan di waktu
dukungan dengan
banyaknya tugas luar senggang, baik di jam
stakeholder terkait kerja maupun di luar jam
kerja.

2. Pelaksanaan Terdapat beberapa Menyesuaikan kembali


tugas tambahan yang jadwal kegiatan agar bisa
sosialisasi
mempengaruhi jadwal terlaksana dengan baik
kegiatan

3. Pelaksanaan Sebagian kecil peserta Menambah tahapan


berhalangan hadir kegiatan dengan
sosialisasi
menempelkan poster,
menyebarkan leaflet di
Balai Desa dan
memberikan sms edukasi
melalui pesan singkat

48
4.2. Capaian Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar, peran dan kedudukan ASN
dilaksanakan dalam 30 hari kerja, dimulai sejak 1 November 2020 sampai dengan 30
Nove m ber 2020 . Kegiatan aktualisasi diawali dengan konsultasi dan memohon izin
untuk melakukan sejumlah kegiatan serta tahapan-tahapannya yang telah diagendakan
dalam rancangan aktualisasi kepada Kepala Puskesmas Guali, La Ode Syarif, AMK selaku
atasan langsung.
Tabel 4.2 Daftar kegiatan yang dilaksanakan pada tahapan aktualisasi
dan habituasi nilai-nilai dasar ANEKA

URAIAN WAKTU
NO CAPAIAN HASIL KET
KEGIATAN PELAKSANAAN
1 Menggalang 02-07 November Mendapatkan Terlaksana
dukungan 2020 dukungan dari sesuai
stakeholder stakeholder terkait rancangan
terkait

2 Mempersiapkan 09-14 November Tersedianya bahan Terlaksana


bahan 2020 sosialisasi sesuai
sosialisasi rancangan
3 Pelaksanaan 16-17 November Terwujudnya Terlaksana
sosialisasi 2020 sosialisasi sesuai
rancangan
4 Evaluasi hasil 18-30 November Tersajinya hasil Terlaksana
penyelenggaraan 2020 evaluasi sesuai
kegiatan penyelenggaraan rancangan
sosialisasi kegiatan

49
4.3. Deskripsi Kegiatan
KEGIATAN 1
Menggalang dukungan stakeholder terkait
Tanggal Pelaksanaan 02-07 November 2020
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan
1. Menyiapkan bahan konsultasi

Gambar 4.1 Menyiapkan bahan konsultasi


2. Membuat draft blanko konsultasi dan
koordinasi

Gambar 4.2 Membuat draft blanko konsultasi dan


koordinasi
3. Melakukan konsultasi dengan Kepala
Puskesmas

Gambar 4.3 Melakukan konsultasi dengan Kepala


Puskesmas

50
4. Melakukan koordinasi dengan Bidan
Koordinator Puskesmas Guali

Gambar 4.4 Melakukan koordinasi dengan Bidan


Koordinator
5. Melakukan koordinasi dengan Kepala
Desa

Gambar 4.5 Melakukan koordinasi dengan Kepala


Desa

Uraian Kegiatan Yang Memuat Nilai Dasar Yang Melandasi


Pelaksanaan kegiatan konsultasi dan koordinasi dengan stakeholder terkait
menunjukkan dukungan stakeholder terkait terhadap kegiatan aktualisasi yang berkaitan
dengan implementasi tugas saya sebagai staf dalam membentuk kerjasama dengan
pimpinan (WoG/Whole of Government). Saya mengedepankan etika dan kode etik
ASN yang bertanggung jawab dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan profesinya
agar dapat meningkatkan mutu pelayanan (Manajemen ASN). Kegiatan aktualisasi ini
berkaitan dengan pemenuhan pelayanan yang sesuai standar pelayanan kinimal fasilitas
kesehatan tingkat pertama yang bertujuan memberikan kepuasan kepada penerima
pelayanan (Pelayanan Publik).

Tahapan kegiatan 1 : Menyiapkan bahan konsultasi


Pada tahapan kegiatan ini, pertama-tama saya menyiapkan bahan konsultasi yang saya
dapatkan melalui Profil Puskesmas Guali tahun 2019 dengan bertanggung jawab
(Akuntabilitas). Catatan bahan konsultasi ini saya buat dengan penuh semangat dan
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik sebagai bentuk rasa cinta saya terhadap

51
tanah air (Nasionalisme). Materi konsultasi berkaitan dengan rancangan aktualisasi
yang akan saya laksanakan saya siapkan secara benar dan sopan keputusan d i a m b i l
berdasarkan prinsip keahlian (Etika Publik) sehingga tersedianya materi bahan
konsultasi dengan baik dan pertemuan bias berjalan lebih efektif (Komitmen Mutu), di
mana materi tersebut diperoleh dari berbagai sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan (Anti Korupsi).

Tahapan kegiatan 2 : Membuat draft blanko konsultasi dan koordinasi


Pada tahapan kegiatan ini, saya membuat draft blanko konsultasi dan koordinasi sebagai
cerminan sikap berintegritas dengan memenuhi persyaratan administrasi
(Akuntabilitas). Pembuatan blanko bertujuan agar arahan maupun hasil diskusi dengan
stakeholder terkait dapat terdokumentasi dengan baik dan secara bertanggung jawab
(Nasionalisme). Saya menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama (Etika
Publik). Pembuatan draft blanko bertujuan agar kegiatan yang dilaksanakan lebih
terukur serta efektif efisien (Komitmen Mutu). Bekerja menghasilkan bahan materi
yang akan dikonsultasikan dan di koordinasikan sebagai bentuk kerja mandiri (Anti
Korupsi).

Tahapan kegiatan 3 : Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas


Pada tahapan kegiatan ini, saya menyampaikan rencana kegiatan aktualisasi yang akan
saya lakukan dengan jelas dan sesuai antara kegiatan dengan tujuan yang akan dicapai
kepada pimpinan serta dengan ditandatanganinya surat persetujuan terhadap kegiatan
yang akan saya lakukan sebagai bentuk tanggungjawab saya dengan membawa inovasi
baru bagi Puskesmas Guali (Akuntabilitas). Selama penyampaian rencana kegiatan
terjadi musyawarah agar mencapai kata sepakat dalam peningkatan kualitas pelayanan
di Puskesmas Guali Muna Barat (Nasionalisme). Saat berkonsultasi saya memelihara
dan menjunjung tinggi standar etika serta menghargai konsultasi dan komunikasi (Etika
Publik). Dari pembahasan rencana kegiatan aktualisasi tersebut, pimpinan dan saya
mengharapkan dapat tercapainya tujuan yang ditetapkan serta bermanfaat bagi
Puskesmas (Komitmen Mutu). Saya bertemu dengan pimpinan dan membahas rencana
kegiatan karena jujur dan peduli terhadap permasalahan yang ada (Anti Korupsi).

52
Tahapan kegiatan 3 : Melakukan koordinasi dengan Bidan Koordinator
Pada tahapan kegiatan ini, tercipta sikap profesional yaitu komitmen tinggi dalam
menjalankan kegiatan (Akuntabilitas) agar dapat terjadi musyawarah untuk mufakat
mengenai tempat pelaksanaan kegiatan (Nasionalisme). Hasil musyawarah tersebut
menunjukkan bahwa saya menghargai komunikasi dan kerja sama yang dilaksanakan
(Etika Publik). Koordinasi mengenai data sasaran menunjukkan adanya system
perencanaan kegiatan yang efekif dan efisien (Komitmen Mutu). Koordinasi ini
menunjukkan kerjasama antar profesi (Anti Korupsi).

Tahapan kegiatan 4 : Melakukan koordinasi dengan Kepala Desa setempat


Pada tahapan kegiatan ini, saya meminta persetujuan dan dukungan kepada Kepala
Desa setempat dan dengan disetujuinya kegiatan yang akan saya lakukan sebagai
bentuk tanggungjawab saya serta menunjukkan adanya komunikasi antara kelompok
internal dan eksternal (Akuntabilitas). Berkomunikas dengan Bahasa Indonesia yang
baik dan benar serta melakukan musyawarah untuk mufakat (Nasionalisme). Setelah
diperoleh persetujuan, saya akan menghargai komunikasi dan kerja sama yang
dilakukan (Etika Publik). Saya berkolaborasi dengan kepala Desa setempat agar
pelaksanaan kegiatan sosialisasi dapat berjalan efektif (Komitmen Mutu). Melakukan
kerja sama dengan lintas sektor (Anti Korupsi).
Teknik Aktualisasi Yang Dipergunakan
Tahapan kegiatan 1 : Menyiapkan bahan konsultasi
Ketika saya menyiapkan bahan konsultasi, saya melaksanakan teknik aktualisasi yakni
bertanggung jawab agar materi yang akan saya konsultasikan dapat tersampaikan
dengan baik dan sesuai dengan rancangan aktualisasi yang akan saya laksanakan.

Tahapan kegiatan 2 : Membuat draft blanko konsultasi dan koordinasi


Ketika saya membuat blanko konsultasi dan koordinasi, saya melaksanakan teknik
aktualisasi yakni bertanggung jawab agar blanko tersebut dapat dipergunakan dan
menjadi bahan acuan dalam pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rancangan aktualisasi
yang akan saya laksanakan.

53
Tahapan kegiatan 3 : Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas
Ketika melakukan pertemuan dengan pimpinan dan membahas rencana kegiatan, teknik
aktualisasi yang saya gunakan yaitu professional dan teliti. Di mana pada saat
pertemuan berlangsung, saya menyampaikan rencana kegiatan secara jelas dan sesuai
antara kegiatan aktualisasi dengan tujuan yang akan dicapai kepada pimpinan serta
mencatat hasil arahan pimpinan.

Tahapan kegiatan 4 : Melakukan koordinasi dengan Bidan Koordinator


Ketika melakukan koordinasi dengan Bidan Koordinator, saya menggunakan teknik
aktualisasi yakni teliti dan kerjasama. Saya dan bidan coordinator melihat dan
menganalisis jumlah data ibu hamil di setiap desa sehingga sasaran sosialisasi dapat
ditentukan.

Tahapan kegiatan 5: Melakukan koordinasi dengan Kepala Desa


Ketika meminta persetujuan dari Kepala Desa terkait, teknik aktualisasi yang saya
gunakan ialah kerjasama. Di mana ketika saya meminta persetujuan dan dukungan
kepada Kepala Desa, Kepala Desa memberikan persetujuan dengan jujur dan tanpa ada
paksaan. Kegiatan yang akan saya lakukan diharapkan membawa inovasi baru bagi desa
setempat.
Deskripsi Proses dan Kualitas Produk Kegiatan
Tahapan kegiatan 1 : Menyiapkan bahan konsultasi
Menyiapkan bahan konsultasi dilakukan pada saat saya telah menyelesaikan seminar
rancangan aktualisasi dan kembali ke tempat kerja. Saya menyiapkan bahan konsultasi
berdasarkan rancangan aktualisasi yang saya buat.
Outpun kegiatan : Tersajinya bahan konsultasi

Tahapan kegiatan 2 : Membuat draft blanko konsultasi dan koordinasi


Membuat draft blanko konsultasi dan koordinasi secara tepat dan sesuai dengan jumlah
stakeholder yang terkait dengan kegiatan ini
Outpun kegiatan : Tersajinya draft blanko konsultasi dan koordinasi

54
Tahapan kegiatan 3 : Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas
Pada saat melakukan pertemuan dengan pimpinan dan membahas rencana kegiatan,
saya menyampaikan rencana kegiatan yang akan laksanakan di rumah sakit secara jelas
dan sesuai antara kegiatan aktualisasi dengan tujuan yang akan dicapai kepada
pimpinan.
Outpun kegiatan : Terwujudnya konsultasi dengan Kepala Puskesmas

Tahapan kegiatan 4 : Melakukan koordinasi dengan Bidan Koordinator


Saya berkoordinasi dengan Bidan Koordinator menegnai jumlah ibu hamil di seiap desa
di wilayah kerja Puskesmas Guali. Dan dengan mempertimbangkan hal tersebut saya
enentukan sasaran kegiatan aktualisasi yaitu di desa Lapokainse.
Outpun kegiatan : Terwujudnya koordinasi dengan Bidan Koordinator

Tahapan kegiatan 4 : Melakukan koordinasi dengan Kepala Desa


Setelah menentukan sasaran kegiatan kemudian saya melakukan koordinasi dengan
Kepala Desa terkait guna meminta persetujuan untuk pelaksanaan kegiatan.
Outpun kegiatan : Terwujudnya koordinasi dengan kepala Desa terkait

Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi, misi dan tugas organisasi


Pelaksanaan kegiatan menggalang dukungan stakeholder terkait ini dilakukan secara
Akuntabilitas (tanggung jawab, kerjasama), Nasionalisme (cinta tanah air,
musyawarah mufakat, kerjasama, tidak diskriminatif), Etika Publik (sopan dan santun,
berpakaian rapi, kerja sama), Komitmen Mutu (efektif, efisien, inovatif), dan Anti
Korupsi (jujur, disiplin, transparan, tidak diskriminatif) dapat mendukung pencapaian
visi Puskesmas yaitu “Menjadi Puskesmas yang mampu memberikan pelayanan
prima dan berorientasi pada keselamatan pelanggan (pasien)” dan misi Puskesmas
poin ke 1 yaitu “Memberikan pelayanan yang bermutu bagi masyarakat” dan poin ke 3
yaitu “Mengembangkan kerjasama dengan unsur-unsur terkait di bidang kesehatan

55
Manfaat kegiatan terhadap penguatan nilai organisasi
Pelaksanaan kegiatan menggalang dukungan stakeholder terkait pada kegiatan
aktualisasi ini dapat mendukung pencapaian penguatan nilai organisasi yaitu Responsif,
cepat dan tanggap dalam masalah kesehatan dan melayani dengan rasa empati
Analisis Dampak
Apabila konsultasi dan koordinasi kepada stakeholder terkait tidak dilaksanakan, akan
terjadi sikap tidak saling menghormati dan menghargai antara pimpinan dan staf serta
lintas sektor yang ke depannya bisa menyebabkan kegiatan aktualisasi ini terganggu dan
berjalan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

56
KEGIATAN 2
Mempersiapkan bahan sosialisasi
Tanggal Pelaksanaan 09-14 November 2020
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan
1. Membuat draft materi sosialisasi
berupa presentasi, video, leaflet, dan
poster

Gambar 4.6 Membuat materi sosialisasi berupa


presentasi, video, leaflet, dan poster
2. Menyiapkan draft instrument evaluasi

Gambar 4.7 Menyiapkan instrument evaluasi

3. Membuat daftar hadir dan undangan

Gambar 4.8 Membuat daftar hadir dan undangan

57
4. Mengedarkan undangan

Gambar 4.9 Mengedarkan undangan


5. Mempersiapkan sarana dan prasarana
sosialisasi

Gambar 4.10 Mempersiapkan sarana dan prasarana


sosialisasi
Uraian Kegiatan Yang Memuat Nilai Dasar Yang Melandasi
Persiapan bahan sosialisasi merupakan kegiatan aktualisasi yang menunjukkan kode etik
ASN yaitu bertanggung jawab dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan tugasnya
(Manajemen ASN). Persiapan bahan sosialisasi meliatkan berbagai sektor terkait baik
bidan koordinator, perangkat desa, serta kader (WoG/Whole of Government). Dalam
persiapan bahan sosialisasi menekankan pada nilai partisipatif, efektif, dan efisien
(Pelayanan Publik).

Tahapan kegiatan 1 : Membuat materi sosialisasi berupa presentasi, video, leaflet, dan
poster
Pada tahapan kegiatan ini, pertama-tama saya menyiapkan materi yang saya cari
melalui Peraturan Menteri Kesehatan, pedoman organisasi profesi, serta dari internet
secara jelas dengan bertanggung jawab dan dapat dibuktikan kebenarannya
(Akuntabilitas), dalam membuat materi sosialisasi ini saya menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik sebagai bentuk rasa cinta saya terhadap tanah air disesuaikan
dengan tata penulisan istilah medis yang disepakati serta bersifat adil tidak memihak
salah satu pihak (Nasionalisme). Materi sosialisasi yang berkaitan dengan rancangan

58
aktualisasi yang akan saya laksanakan merupakan data/informasi yang benar dan tidak
menyesatkan (Etika Publik) sehingga dapat bermanfaat dan meningkatkan kualitas
pelayanan (Komitmen Mutu), di mana dalam penyusunan materi dilakukan secara
jujur serta berdasarkan buku pedoman yang berlaku dan tidak ada pengurangan atau
penambahan informasi (Anti Korupsi).

Tahapan kegiatan 2 : Menyiapkan instrument evaluasi


Pada tahapan kegiatan ini, saya menyiapkan instrument evaluasi dengan cermat agar
tidak terjadi kesalahan ke depannya pada saat dilakukan pengisian instrument tersebut
(Akuntabilitas). Kemudian, instrument evaluasi tersebut saya rancang dengan susunan
dan tata bahasa yang baik dan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
(Nasionalisme). Dalam perancangan instrumen evaluasi tersebut saya bersikap
profesional agar memperoleh hasil kegiatan aktualisasi yang maksimal (Etika Publik).
Kecermatan juga diperlukan dalam merancang instrumen evaluasi tersebut agar dapat
meningkatkan mutu Puskesmas (Komitmen Mutu). Instrumen evaluasi saya siapkan
dengan jujur dan adil (Anti Korupsi).

Tahapan kegiatan 3 : Membuat daftar hadir dan undangan


Pada tahapan kegiatan ini, saya membuat daftar hadir dan undangan yang
memperlihatkan adanya transparansi kegiatan (Akuntabilitas) dan melaksanakannya
secara cermat (Nasionalisme). Pada saat membuat daftar hadir dan undangan saya
bekerja secara professional dan tidak memihak (Etika Publik) dengan mengedepankan
kualitas pelayanan (Komitmen Mutu). Dimana terjadi kerjasama dengan unit
administrasi Puskesmas (Anti Korupsi).

Tahapan kegiatan 4 : Mengedarkan undangan


Pada tahapan kegiatan ini, saya mengedarkan undangan yang mendorong komunikasi
dan kerjasama antara kelompok internal dan ekstrnal (Akuntabilitas). Saya melakukan
kegiatan dengan cermat (Nasionalisme) dan menjalankannya secara professional serta
tidak memihak (Etika Publik). Saya mengedarkan undangan agar tercapainya tujuan
yang telah ditetapkan, serta dapat bermanfaat bagi Puskesmas (Komitmen Mutu). Saya

59
mengedarkan undangan dengan mandiri dan disiplin (Anti Korupsi).

Tahapan kegiatan 5 : Mempersiapkan sarana dan prasarana sosialisasi


Pada tahapan kegiatan ini, saya mempersipakan sarana dan prasarana dengan
bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan sosialisasi (Akuntabilitas). Saya
menggunakan barang milik Negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien
(Nasionalisme) dan menjalankannya secara tepat guna (Etika Publik). Saya
menyiapkan tempat yang kondusif serta prasarana yang lengkap agar kegiatan
sosialisasi berjalan efektif (Komitmen Mutu). Saya menyiapkan sarana dan prasarana
dengan baik karena peduli atas kepentingan peserta (Anti Korupsi).

Teknik Aktualisasi Yang Dipergunakan


Tahapan kegiatan 1 : Membuat draft materi sosialisasi berupa presentasi dan video
Teknik aktualisasi yang saya gunakan saat membuat materi sosialisasi yakni
bertanggung jawab. Dalam membuat materi sosialisasi ini saya harus teliti dalam
mencari sumber referensi dan cermat dalam pembuatannya agar formulir tersebut sesuai
standar yang berlaku.

Tahapan kegiatan 2 : Menyiapkan draft instrument evaluasi


Dalam menyiapkan instrument evaluasi, saya menggunakan teknik aktualisasi cermat
dan teliti agar tidak terjadi kesalahan ke depannya pada saat dilakukan pengisian
instrumen tersebut.

Tahapan kegiatan 3 : Membuat daftar hadir dan undangan


Teknik aktualisasi yang saya gunakan saat membuat daftar hadir dan undangan yaitu
bertanggungjawab agar daftar hadir dan undangan tersebut dapat saya gunakan sebagai
bukti pelaksanaan kegiatan.

Tahapan kegiatan 4 : Mengedarkan undangan


Dalam mengedarkan undangan yang akan diberikan kepada peserta sosialisasi, saya
menggunakan teknik profesional agar undangan dapat diterima langsung oleh calon

60
peserta sosialisasi
Deskripsi Proses dan Kualitas Produk Kegiatan
Tahapan kegiatan 1 : Membuat materi sosialisasi berupa presentasi dan video
Pembuatan materi sosialisasi berupa presentasi dan video saya ikuti melalui peraturan
menteri kesehatan, panduan organisasi profesi, dan dari internet yang sumbernya bisa
dipercaya.
Output kegiatan : Tersajinya materi sosialisasi berupa presentasi dan video

Tahapan kegiatan 2 : Menyiapkan instrument evaluasi


Saya menyiapkan instrument evaluasi sesuai dengan bahan yang telah saya kumpulkan,
yang kemudian disesuaikan dengan kondisi di tempat kerja saya.
Output kegiatan : Tersajinya instrument evaluasi

Tahapan kegiatan 3 : Membuat daftar hadir dan undangan


Saya membuat daftar hadir eserta sosialisasi dan undangan berdasarkan sasaran peserta
sosialisasi
Output kegiatan : Tersajinya undangan dan daftar hadir

Tahapan kegiatan 4 : Mengedarkan undangan


Saya mengedarkan undangan sesuai dengan sasaran peserta sosialisasi
Output kegiatan : Terwujudnya penyerahan undangan ke peserta sosialisasi
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Pelaksanaan kegiatan persiapan bahan sosialisasi ini dilakukan secara Akuntabilitas
(tanggungjawab, cermat, jujur), Nasionalisme (cinta tanah air, kerja sama,
bertanggungjawab), Etika Publik (profesional, cermat, kerjasama), Komitmen Mutu
(inovasi, cermat, efektif, efisien), dan Anti Korupsi (tanggungjawab, jujur, kerja keras,
disiplin) dapat mendukung pencapaian visi Puskesmas yaitu “Menjadi Puskesmas
yang mampu memberikan pelayanan prima dan berorientasi pada keselamatan
pelanggan (pasien)” dan misi Puskesmas poin 2 yaitu “Menjamin keselamatan dan
meningkatkan profesionalisme petugas”.

61
Manfaat kegiatan terhadap penguatan nilai organisasi
Pelaksanaan kegiatan pe rs i a pa n b a ha n s o si a l i sa si pada kegiatan aktualisasi ini
dapat mendukung pencapaian penguatan nilai organisasi yaitu Profesional, memiliki
kemampuan, keterampilan, kompetensi dalam memberikan pelayanan keehatan yang
sesuai prosedur yang ditetapkan; Adil, memberikan pelayanan tanpa membedakan
status pelanggan; Kepastian, adanya hak dan kewajiban pelanggan (pasien) terhadap
sasaran program dan Puskesmas.
Analisis Dampak
Jika persiapan bahan sosialisasi tidak dilaksanakan, maka maka akan berdampak
kegiatan aktualisasi tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan, tidak adanya rasa
tanggungjawab dan tidak adanya rasa kepedulian terhadap peningkatan pelayanan di
Puskesmas

62
KEGIATAN 3
Pelaksanaan sosialisasi
Tanggal Pelaksanaan 16-21 November 2020
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan
1. Mengedarkan daftar hadir

Gambar 4.11 Mengedarkan daftar hadir


2. Memberikan pretest kepada peserta
sosialisasi

Gambar 4.12 Memberikan pretest kepada peserta


sosialisasi
3. Melaksanakan sosialisasi

Gambar 4.13 Melaksanakan sosialisasi


4. Memberikan post test kepada peserta

Gambar 4.14 Memberikan post test kepada peserta

63
5. Memberikan edukasi kesehatan ibu
hamil melalui pesan singkat

Gambar 4.15 Mengirimkan sms edukasi kepada


peserta sosialisasi
6. Menempelkan poster dan
mengedarkan leaflet kesehatan ibu
hamil di Balai Desa

Gambar 4.16 Menempelkan poster dan megedarkan


leaflet kesehatan ibu hamil di Balai Desa

64
7. Meminta testimoni hasil kegiatan

Gambar 4.17 Meminta testimoni hasil kegiatan

Uraian Kegiatan Yang Memuat Nilai Dasar Yang Melandasi


Berkoordinasi dengan bidan koordinator, perangkat desa, dan kader posyandu
(WoG/Whole of Government) serta menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan
dalam pelaksanaan kegiatan (Manajemen ASN) demi menciptakan pelayanan publik
yang akuntabel (Pelayanan Publik).

Tahapan kegiatan 1 : Mengedarkan daftar hadir


Pada tahapan kegiatan ini, saya mengedarkan daftar hadir agar terjadi transparansi
jumlah peserta yang hadir (Akuntabilitas). Kemudian saya melaksanakan tugas dengan
jujur sesuai dengan ketentuan perundang-undangan (Nasionalisme) dan dapat
dipertanggung jaabkan kepada publik (Etika Publik). Saya mengembangkan budaya
kerja yang berorientasi mutu (Komitmen Mutu) dan peduli terhadap kepentingan
peserta sosialisasi (Anti Korupsi).

Tahapan kegiatan 2 : Memberikan pretest kepada peserta sosialisasi


Pada tahapan kegiatan ini, saya memberikan pretest kepada peserta sosialisasi agar
tercipta transparansi mengenai pengetahuan peserta sebelum dilakukan sosialisasi
(Akuntabilitas). Saya memberikan pretest dengan jujur dan bertanggung jawab
(Nasionalisme) serta secara professional dan tidak berpihak (Etika Publik).
Pelaksanaan pretest untuk melakukan fungsi pengawasan secara efektif (Komitmen
Mutu) dan dilaksanakan secara jujur dan adil (Anti Korupsi).

65
Tahapan kegiatan 3 : Melaksanakan sosialisasi
Pada tahapan kegiatan ini, saya melaksanakan sosialisasi secara bertanggung jawab dan
berintegritas (Akuntabilitas). Saya melaksanakan sosialisasi secara benar dan tidak
menyesatkan kepada pihak lain (Nasionalisme). Selama sosialisasi, saya memberikan
pelayanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna,
berhasil guna serta santun (Etika Publik) untuk mengembangkan budaya kerja yang
berorientasi mutu (Komitmen Mutu) serta memberikan informasi secara bertanggung
jawab (Anti Korupsi).

Tahapan kegiatan 4 : Memberikan post test kepada peserta


Pada tahapan kegiatan ini, saya memberikan post test kepada peserta agar tercipta
transparansi mengenai pengetahuan peserta setelah dilakukan sosialisasi
(Akuntabilitas) dan dilaksakan secara jujur dan bertanggung jawab (Nasionalisme)
sehingga dapat dipertanggungjawabkan kepada publik (Etika Publik). Pelaksanaan
kegiatan ini untuk mengembangkan budaya kerja berorientasi mutu (Komitmen Mutu)
serta jujur da adil dalam pelaksanaannya (Anti Korupsi).

Tahapan kegiatan 5 : Memberikan edukasi kesehatan ibu hamil melalui pesan singkat
Pada tahapan kegiatan ini, saya memberikan edukasi peserta melalui pesan singkat
untuk menjamin konsistensi peningkatan pengetahuan peserta (Akuntabilitas).
Pengiriman pesan singkat menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
(Nasionalisme) dan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik (Etika Publik).
Pelaksanaan kegiatan ini untuk mengembangkan budaya kerja berorientasi mutu
(Komitmen Mutu) dan didasarkan oleh rasa peduli (Anti Korupsi).

Tahapan kegiatan 6 : Menempelkan poster dan megedarkan leaflet kesehatan ibu


hamil di Balai Desa
Pada tahapan kegiatan ini, saya meningkatkan kerjasama dan komunikasi antara
masyarakat dan petugas kesehatan (Akuntabilitas). Poster dan leaflet menggunakan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar (Nasionalisme) dan dapat
dipertanggungjawabkan kepada publik (Etika Publik). Pelaksanaan kegiatan ini untuk

66
mengembangkan budaya kerja berorientasi mutu (Komitmen Mutu) dan pemberian
informasi dilakukan secara bertanggung jawab (Anti Korupsi).

Tahapan kegiatan 7 : Meminta testimoni hasil kegiatan


Pada tahapan kegiatan ini, saya meminta testimoni hasil kegiatan kepada peserta agar
terlaksana kejelasan manfaat dari hasil kegiatan sosialisasi (Akuntabilitas) dan
dilaksakan secara jujur dan bertanggung jawab (Nasionalisme) sehingga dapat
dipertanggungjawabkan kepada publik (Etika Publik). Pelaksanaan kegiatan ini untuk
memngembangkan budaya kerja berorientasi mutu (Komitmen Mutu) serta jujur dalam
pelaksanaannya (Anti Korupsi).

Teknik Aktualisasi Yang Dipergunakan


Tahapan kegiatan 1 : Mengedarkan daftar hadir
Saya mengedarkan daftar hadir menggunakan teknik aktualisasi transparan dan cermat
sehingga menghasilkan daftar hadir yang sesuai dengan jumlah peserta sosialisasi.

Tahapan kegiatan 2 : Memberikan pretest kepada peserta sosialisasi


Teknik aktualisasi yang saya gunakan saat memberikan pretest kepada peserta
sosialisasi yakni jujur dan bertanggung jawab. Di mana saat terlaksananya pre test, hasil
yang didapatkan harus sesuai dengan pengetahuan peserta sendiri sebelum sosialisasi.

Tahapan kegiatan 3 : Melaksanakan sosialisasi


Saat melaksanakan sosialisasi, saya menggunakan teknik aktualisasi professional dan
bertanggung jawab. Hal ini dilakukan agar peserta sosialisasi mendapatkan informasi
yang benar dan tidak menyesatkan.

Tahapan kegiatan 4 : Memberikan post test kepada peserta


Teknik aktualisasi yang saya gunakan dalam memberikan post test kepada peserta
adalah teknik jujur dan bertanggung jawab. Di mana saat terlaksananya post test, hasil
yang didapatkan harus sesuai dengan pengetahuan peserta sendiri setelah sosialisasi.

67
Tahapan kegiatan 5 : Memberikan edukasi kesehatan ibu hamil melalui pesan singkat
Teknik aktualisasi yang saya gunakan dalam memberikan post test kepada peserta
adalah teknik konsisten dan bertanggung jawab. Hal ini dilakukan untuk menjamin
konsistensi peningkatan pengetahuan peserta

Tahapan kegiatan 6 : Menempelkan poster dan megedarkan leaflet kesehatan ibu


hamil di Balai Desa
Teknik aktualisasi yang saya gunakan dalam memberikan post test kepada peserta
adalah teknik komunikasi yang baik kepada masyarakat serta jujur dan adil dalam
memberikan informasi.

Tahapan kegiatan 7 : Meminta testimoni hasil kegiatan


Teknik aktualisasi yang saya gunakan dalam meminta testimoni hasil kegiatan kepada
peserta adalah teknik transparansi. Di mana saat dengan pemberian testimoni oleh
peserta sosialisasi dapat menggambarkan manfaat kegiatan sosialisasi kepada
masyarakat

Deskripsi Proses dan Kualitas Produk Kegiatan


Tahapan kegiatan 1 : Mengedarkan daftar hadir
Saya mengedarkan daftar hadir sebelum melaksanakan sosialisasi sehingga semua
peserta sosialisasi mengisi daftar hadir
Output kegiatan : Terwujudnya pengisian daftar hadir

Tahapan kegiatan 2 : Memberikan pretest kepada peserta sosialisasi


Saya memberikan pre test kepada setiap peserta sosialisasi sehingga pengetahuan
peserta sbelum mengikuti sosialisasi dapat diketahui
Output kegiatan : Pre test terlaksana

Tahapan kegiatan 3 : Melaksanakan sosialisasi


Saya melaksanakan sosialisasi dengan media presentasi dan video yang berkaitan
dengan materi sehinga mudah dipahami oleh peserta sosialisasi

68
Output kegiatan : Terwujudnya sosialisasi

Tahapan kegiatan 4 : Memberikan post test kepada peserta


Setelah melakukan sosialisasi saya mengedarkan post test yang harus di isi oleh setiap
peserta
Output kegiatan : Post test terlaksana

Tahapan kegiatan 4 : Memberikan edukasi kesehatan ibu hamil melalui pesan singkat
Setelah melakukan sosialisasi secara tatap muka, saya melanjutkan pemberian informasi
dengan memberikan edukasi kesehatan ibu hamil melalui pesan singkat seminggu dua
kali.
Output kegiatan : Terwujudnya pemberian edukasi melalui pesan singkat kepada ibu
hamil

Tahapan kegiatan 6 : Menempelkan poster dan megedarkan leaflet kesehatan ibu


hamil di Balai Desa
Setelah melakukan sosialisasi secara tatap muka, saya melanjutkan pemberian informasi
dengan menempelkan poster dan megedarkan leaflet kesehatan ibu hamil di Balai Desa
Output kegiatan : Tersajinya poster dan leaflet kesehatan ibu hamil di Balai Desa

Tahapan kegiatan 7 : Meminta testimoni hasil kegiatan


Setelah melakukan sosialisasi saya meminta feedback terhadap hasil kegiatan yang
telah dilakukan kepada peserta sosialisasi dan stakeholder terkait
Output kegiatan : Adanya feedback terhadap hasil kegiatan

Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi


Pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini bersifat Akuntabilitas (tanggung jawab,
kerjasama), Nasionalisme (cinta tanah air, musyawarah mufakat, bertanggung jawab),
Etika Publik (cermat, sopan dan santun, berpenampilan rapih, transparan), Komitmen
Mutu (cermat, inovatif, efektif, efisien, berkualitas), dan Anti Korupsi (jujur, disiplin,
transparan) dapat mendukung pencapaian visi Puskesmas yaitu “Menjadi Puskesmas

69
yang mampu memberikan pelayanan prima dan berorientasi pada keselamatan
pelanggan (pasien)” dan misi Puskesmas poin 2 yaitu “Menjamin keselamatan dan
meningkatkan profesionalisme petugas”
Manfaat kegiatan terhadap penguatan nilai organisasi
Pelaksanaan kegiatan pelaksanaan sosialisasi pada kegiatan aktualisasi ini dapat
mendukung pencapaian penguatan nilai organisasi yaitu Profesional, memiliki
kemampuan, keterampilan, kompetensi dalam memberikan pelayanan kesehatan sesuai
prosedur yang ditetapkan berdasarkan standar profesi dan masing-masing jabatan;
Aman, adanya perlindungan bagi petugas dan pasien terhadap bahaya infeksi akibat
pelayanan yang di berikan; Responsif, cepat dan tanggap dalam masalah kesehatan dan
melayani dengan rasa empati.

Analisis Dampak
Jika pelaksanaan sosialisasi tidak dilaksanakan, maka hal tersebut menggambarkan tidak
adanya rasa tanggung jawab dan tidak adanya rasa kepedulian terhadap peningkatan
pelayanan Puskesmas.

70
KEGIATAN 4
Melaksanakan evaluasi hasil penyelenggaran sosialisasi
Tanggal Pelaksanaan 23 November 2020 s/d 28 November 2020
Uraian Kegiatan Yang Memuat Nilai Dasar Yang Melandasi
1. Mengumpulkan hasil pre test dan post
test

Gambar 4.18 Mengumpulkan hasil pre test dan


post test
2. Membuat komparasi peningkatan
sebelum dan sesudah sosialisasi

Gambar 4.19 Membuat komparasi peningkatan


sebelum dan sesudah sosialisasi
3. Menyusun laporan hasil evaluasi
penyelenggaraan kegiatan

Gambar 4.20 Menyusun laporan hasil evaluasi


penyelenggaraan kegiatan

71
4. Menyampaikan laporan hasil evaluasi
kepada Kepala Puskesmas

Gambar 4.21 Menyampaikan laporan hasil evaluasi


kepada Kepala Puskesmas

Uraian Kegiatan Yang Memuat Nilai Dasar Yang Melandasi


Evaluasi hasil penyelenggaraan sosialisasi merupakan kegiatan yang berkaitan dengan
pelaksaanaan tugas dan tanggung jawab secara baik dan hasil evaluasi tersebut akan
digunakan sebagai acuan untuk meningkatkan mutu pelayanan (Manajemen ASN).
Evaluasi kegiatan berkaitan erat dengan kerjasama antar rekan kerja, antar unit, antara
pimpinan dan staf, antara Puskesmas dan Desa, serta antar Puskesmas dan masyarakat
(WoG/Whole of Government). Evaluasi menunjukkan sikap partisipatif antara
Puskesmas dan masyarakat setempat (Pelayanan Publik).

Tahapan kegiatan 1 : Mengumpulkan hasil pre test dan post test


Pada tahapan kegiatan ini, saya pengumpulan hasil pre test dan post test dibuat sebagai
bentuk tanggungjawab saya dalam melakukan aktualisasi ini (Akuntabilitas) dan
dilaksanakan secara cermat dan disiplin (Nasionalisme) untuk melaksanakan tugas
secara profesioal dan tidak berpihak (Etika Publik). Kegiatan ini meningkatkan mutu
proses secara berkelanjutan agar dapat menampilkan kinerja yang baik (Komitmen
Mutu). Saya mengumpulkan hasil pre test dan post test secara jujur, adil, dan berani
(Anti Korupsi).

Tahapan kegiatan 2 : Membuat komparasi peningkatan sebelum dan sesudah


sosialisasi
Pada tahapan kegiatan ini, saya membuat komparasi peningkatan sebelum dan sesudah

72
sosialisasi secara berintegritas dan konsisten dalam melaksanakan analisis
(Akuntabilitas) serta dilakukan secara jujur dan transparan (Nasionalisme) dan cermat
dalam melakukan komparasi untuk mendorong kinerja pegawai (Etika Publik)
sehingga fungsi pengawasan dapat dilakukan secara efektif untuk mengawal
keterlaksanaan program (Komitmen Mutu). Saya menganalisis data secara
bertanggung jawab, jujur, adil, dan berani (Anti Korupsi).

Tahapan kegiatan 3 : Menyusun laporan hasil evaluasi penyelenggaraan kegiatan


Pada tahapan kegiatan ini, saya melaksanakan evaluasi penyelenggaraan kegiatan
secara profesional dan transparan (Akuntabilitas) serta melaksanakan evaluasi dengan
bertanggungjawab, jujur, dan berkeadilan (Nasionalisme). Pelaksanaan evaluasi
bertujuan untuk mempertanggung jawabkan kinerja kepada pimpinan dan publik (Etika
Publik). Saya menyampaikan hasil evaluasi sesuai dengan standar yang diharapkan dan
meningkatkan mutu proses secara berkelanjutan (Komitmen Mutu). Dalam
melaksanakan evaluasi, saya melakukannya dengan jujur dan transparan (Anti
Korupsi).

Tahapan kegiatan 4 : Menyampaikan laporan hasil evaluasi kepada Kepala Puskesmas


Pada tahapan kegiatan ini, saya melaksanakan menyampaikan laporan hasil evaluasi
penyelenggaraan kegiatan secara profesional (Akuntabilitas) serta menggunakan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar (Nasionalisme). Pelaporan hasil evaluasi
bertujuan untuk mempertanggung jawabkan kinerja kepada pimpinan (Etika Publik).
Saya menyampaikan hasil evaluasi sesuai dengan standar yang diharapkan dan
meningkatkan mutu proses secara berkelanjutan (Komitmen Mutu). Dalam
menyampaikan laporan hasil saya bersikap jujur dan transparan (Anti Korupsi).

Teknik Aktualisasi Yang Dipergunakan


Tahapan kegiatan 1 : Mengumpulkan hasil pre test dan post test
Saya mengumpulkan hasil pre test dan post test menggunakan teknik aktualisasi
professional dan transparan agar data yang dikumpulkan memperlihatkan data yang
sesuai dengan keadaan di lapangan.

73
Tahapan kegiatan 2 : Membuat komparasi peningkatan sebelum dan sesudah
sosialisasi
Teknik aktualisasi yang saya gunakan dalam membuat komparasi peningkatan sebelum
dan sesudah sosialisasi yakni berintegritas dan tidak diskriminatif agar hasil komparasi
yang didapatkan mencerminkan hasil pelaksanaan kegiatan shingga bias meningkatkan
mutu pelayanan

Tahapan kegiatan 3 : Menyusun laporan hasil evaluasi penyelenggaraan kegiatan


Saya menyusun laporan hasil evaluasi penyelenggaraan kegiatan menggunakan teknik
aktualisasi profesional dan bertanggungjawab. Laporan aktualisasi ini disusun
berdasarkan hasil pretest dan post test yang telah dibuat dan pengisiannya berdasarkan
kejadian yang terjadi di lapangan

Tahap kegiatan 4 : Menyampaikan laporan hasil evaluasi kepada Kepala Puskesmas


Saya menyampaikan laporan hasil evaluasi kepada pimpinan dengan menggunakan
teknik profesional dan bertanggung jawab. Hal ini bertujuan agar Kepala Puskesmas
mengetahui setiap progres kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan, serta untuk
menjamin keberlangsungan kegiatan di masa depan dan perluasan jangkauan kegiatan
maka akan dibutuhkan advokasi dan dukungan dari Kepala Puskesmas.
.
Deskripsi Proses dan Kualitas Produk Kegiatan
Tahapan kegiatan 1 : Mengumpulkan hasil pre test dan post test
Saya mengumpulkan hasil pre test dan post test yang dilaksanakan pada saat kegiatan
sosialisasi debgan sebenar-benarnya.
Output kegiatan : Terkumpulnya hasil pre test dan post test

Tahapan kegiatan 2 : Membuat komparasi peningkatan sebelum dan sesudah


sosialisasi
Saya membuat komparasi peningkatan sebelum dan sesudah sosialisasi untuk melihat
perubahan tingkat pengetahuan peserta sosialisasi.
Output kegiatan : Terwujudnya komparasi hasil sebelum dan sesudah sosialisasi

74
Tahapan kegiatan 3 : Menyusun laporan hasil evaluasi penyelenggaraan kegiatan
Saya menyusun laporan hasil evaluasi penyelenggaraan kegiatan dengan
memperhatikan hasil komparasi data sebelum dan sesudah sosialisasi.
Output kegiatan : Tersajinya laporan hasil kegiatan

Tahap kegiatan 4 : Menyampaikan laporan hasil evaluasi kepada Kepala Puskesmas


Saya menyampaikan laporan hasil evaluasi kepada Kepala Puskesmas dengan jujur
sesuai dengan hasil yang di dapatkan.
Output kegiatan : Terwujudnya penyampaian hasil evaluasi penyelenggaraan kegiatan

Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi


Pelaksanaan kegiatan evaluasi hasil penyelenggaraan sosialisasi ini dilakukan secara
Akuntabilitas (tanggungjawab, teliti, profesional), Nasionalisme (cinta tanah air, jujur,
adil), Etika Publik (cermat, sopan dan santun, saling menghargai, tanggungjawab),
Komitmen Mutu (kualitas, transparan), dan Anti Korupsi (jujur, adil, berani,
transparan) dapat mendukung pencapaian visi Puskesmas yaitu “Menjadi Puskesmas
yang mampu memberikan pelayanan prima dan berorientasi pada keselamatan
pelanggan (pasien)” dan misi puskesmas poin 1 yaitu “Memberikan pelayanan yang
bermutu bagi masyarakat.”
Manfaat kegiatan terhadap penguatan nilai organisasi
Pelaksanaan kegiatan evaluasi hasil penyelenggaraan sosialisasi ini dapat mendukung
pencapaian penguatan nilai organisasi yaitu Profesional, memiliki kemampuan,
keterampilan, kompetensi dalam memberikan pelayanan kesehatan sesuai prosedur
yang ditetapkan berdasarkan standar profesi dan masing-masing jabatan; Adil,
memberikan pelayanan tanpa membedakan status pelanggan; Responsif, cepat dan
tanggap dalam masalah kesehatan dan melayani dengan rasa empati.
Analisis Dampak
Jika evaluasi hasil penyelenggaraan sosialisasi tidak dilaksanakan, maka berdampak
pada manfaat hasil kegiatan yang dilakukan tidak bisa diketahui secara pasti dan jelas
serta laporan yang disusun tidak memenuhi indikator pencapaian, sehingga kegiatan
kurang bermanfaat dan berkualitas seperti apa yang diharapkan.

75
4.4. KEGIATAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN

KETERKAITAN SUBSTANSI / NILAI KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN NILAI


NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN HASIL (OUTPUT)
ANEKA VISI MISI ORGANISASI ORGANISASI

1 Menggalang dukungan stakeholder terkait a. Menyiapkan bahan a. Tersajinya bahan Akuntabilitas Dengan terlaksananya konsultasi Kegiatan konsultasi dan
konsultasi konsultasi dan koordinasi stakeholder terkait koordinasi stakeholder
Menyiapkan bahan konsultasi yang saya maka dapat mewujudkan dapat terkait dapat menguatkan
Hasil: dapatkan melalui Profil Puskesmas mendukung pencapaian visi nilai Responsif, cepat dan
Guali tahun 2019 dengan bertanggung
Dokumentasi Puskesmas yaitu “Menjadi tanggap dalam masalah
jawab Puskesmas
kegiatan kesehatan dan melayani
yang mampu memberikan dengan rasa empati
Nasionalisme
pelayanan prima dan berorientasi
Menyiapkan bahan konsultasi dengan pada keselamatan pelanggan
penuh semangat dan menggunakan (pasien) ” dan misi organisasi poin
Bahasa Indonesia yang baik sebagai ke 3 yaitu Mengembangkan kerja
bentuk rasa cinta saya terhadap tanah air sama dengan unsur-unsur terkait
Etika Publik di bidang kesehatan

Membuat keputusan berdasarkan prinsip


keahlian

Komitmen Mutu

Mempersiapkan materi terlebih dahulu


sehingga pertemuan bisa berjalan dengan
efektif .

Anti Korupsi
Materi yang akan dikonsultasikan
diperoleh dari berbagai sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan

b. Membuat draft blanko Tersajinya blanko Akuntabilitas


konsultasi dan koordinasi konsultasi dan
koordinasi Mencerminkan sikap berintegritas
dengan memenuhi persyaratan
Hasil: administrasi
Draft blanko Nasionalisme
konsultasi dan
koordinasi Bertanggung jawab dalam menjalankan
arahan pimpinan
KETERKAITAN SUBSTANSI / NILAI KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN HASIL (OUTPUT)
ANEKA VISI MISI ORGANISASI ORGANISASI
Etika Publik

Saling menghargai dalam komunikasi

Komitmen Mutu

Pembuatan draft blanko bertujuan agar


kegiatan yang dilaksanakan lebih terukur
serta efektif efisien
Anti Korupsi

Bekerja menghasilkan materi yang akan


dikonsultasikan sebagai bentuk kerja
mandiri .

c. Melakukan konsultasi dengan Terwujudnya Akuntabilitas


Kepala Puskesmas konsultasi dengan
Kepala Puskesmas Menyampaikan rencana kegiatan aktualisasi
yang akan saya lakukan dengan jelas dan
Hasil: sesuai antara kegiatan dengan tujuan yang
akan dicapai kepada pimpinan serta dengan
Lembar pengesahan
ditandatanganinya surat persetujuan
dan persetujuan
terhadap kegiatan yang akan saya lakukan
sebagai bentuk tanggungjawab saya
dengan membawa inovasi baru bagi
Puskesmas Guali

Nasionalisme
Selama penyampaian rencana kegiatan
terjadi musyawarah agar mencapai kata
sepakat dalam peningkatan kualitas
pelayanan di Puskesmas Guali Muna Barat
Etika Publik
Memelihara dan menjunjung tinggi
standar etika. Menghargai konsultasi
dan komunikasi
KETERKAITAN SUBSTANSI / NILAI KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN HASIL (OUTPUT)
ANEKA VISI MISI ORGANISASI ORGANISASI
Komitmen Mutu

Dari pembahasan rencana kegiatan


aktualisasi tersebut, pimpinan dan saya
mengharapkan dapat tercapainya tujuan
yang ditetapkan serta bermanfaat bagi
Puskesmas
Anti Korupsi

Jujur dan peduli terhadap permasalahan


yang ada

d. Melakukan koordinasi dengan Terwujudnya Akuntabilitas


Bidan Koordinator koordinasi dengan
bidan koordinator Terciptanya sikap profesional yaitu
komitmen tinggi dalam menjalankan
Hasil: kegiatan
Pemetaan daerah Nasionalisme
sasaran kegiatan
Musyawarah untuk mufakat

Etika Publik

Menghargai komunikasi dan kerja sama


yang dilaksanakan

Komitmen Mutu
Koordinasi mengenai data sasaran
menunjukkan adanya system perencanaan
kegiatan yang efekif dan efisien
Anti Korupsi
Terjalinnya kerja sama antar profesi
KETERKAITAN SUBSTANSI / NILAI KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN HASIL (OUTPUT)
ANEKA VISI MISI ORGANISASI ORGANISASI
e. Melakukan konsultasi Terwujudnya Akuntabilitas
dengan Kepala Desa koordinasi dengan
Kepala Desa terkait Adanya komunikasi dan kerjasama antara
kelompok internal dan eksternal
Adanya dukungan
Kepala Desa untuk
melaksanakan Nasionalisme
kegiatan
Melakukan komunikasi dengan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar serta
Hasil: bermusyawarah untuk mufakat

Dukungan Etika Publik


pelaksanaan
kegiatan Menghargai komunikasi dan kerja sama
yang dilaksanakan

Komitmen Mutu

Berkolaborasi sehingga kegiatan


sosialisasi dapat berjalan efektif
Anti Korupsi

Melakukan kerja sama dengan lintas


sektor

KETERKAITAN ANTARA KEGIATAN DENGAN PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM KERANGKA NKRI :

Konsultasi dan koordinasi dengan stakeholder terkait perihal kurangnya pengetahuan ibu hamil mengenai pentingnya melakukan persalinan di fasilitas kesehatan, dukungannya terhadap kegiatan aktualisasi
yang berkaitan dengan implementasi tugas saya sebagai staf dalam membentuk kerjasama dengan pimpinan dan lintas sektor (WoG/Whole of Government). Saya mengedepankan etika dan kode etik ASN yang bertanggung
jawab dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan profesinya agar dapat meningkatkan mutu pelayanannya (Manajemen ASN). Kegiatan aktualisasi ini berkaitan dengan penggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerja sama dengan pimpinan wilayah dan sektor lain terkait (Pelayanan Publik).

ANALISIS DAMPAK
Apabila konsultasi dan koordinasi dengan stakeholder terkait perihal kurangnya pengetahuan ibu hamil mengenai pentingnya melakukan persalinan di fasilitas kesehatan, akan terjadi sikap tidak saling menghormati dan
menghargai antara pimpinan dan staf yang ke depannya bisa menyebabkan kegiatan aktualisasi ini terganggu dan berjalan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
KETERKAITAN SUBSTANSI / NILAI KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN HASIL (OUTPUT)
ANEKA VISI MISI ORGANISASI ORGANISASI
2 Mempersiapkan bahan sosialisasi a. Membuat draft materi Tersaji materi Akuntabilitas Dengan mempersiapkan bahan Kegiatan mempersiapkan
sosialisasi berupa presentasi, sosialisasi Adanya kejelasan terhadap materi yang sosialisasi mendukung visi bahan sosialisasi maka dapat
video, leaflet, dan poster akan disosialisasikan dan dapat dibuktikan Puskesmas yaitu “Menjadi menguatka nilai Profesional
kebenarannya Puskesmas yang mampu yaitu memiliki kemampuan,
memberikan pelayanan prima dan keterampilan, kompetensi
Hasil: Nasionalisme berorientasi pada keselamatan dalam memberikan pelayanan
Materi sosialisasi Menggunakan Bahasa Indonesia yang pelanggan (pasien) ” dan misi kesehatan sesuai prosedur
berupa presentasi, baik sebagai bentuk rasa cinta saya puskesmas poin 2 yaitu Menjamin yang di tetapkan berdasarkan
video, leaflet, dan terhadap tanah air disesuaikan dengan tata keselamatan dan meningkatkan standar profesi da nmasing-
poster penulisan istilah medis yang disepakati profesionalisme petugas masing
serta bersifat adil tidak memihak salah satu jabatan; Kepastian, adanya
pihak hak dan kewajiban pelanggan
(pasien) terhadap sasaran
program dan Puskesmas; dan
Etika Publik
Adil, memberikan pelayanan
Menerima data/informasi secara benar tanpa membedakan status
dan tidak menyesatkan pelanggan.

Komitmen mutu

Dapat bermanfaat dan meningkatkan


kualitas pelayanan

Anti Korupsi

Bersikap jujur dengan tidak adanya


pengurangan dan penambahan
b. Menyiapkan draft Tersajinya instrumen informasi
Akuntabilitas
instrumen evaluasi evaluasi
menyiapkan instrument evaluasi dengan
cermat agar tidak terjadi kesalahan ke
depannya pada saat dilakukan pengisian
instrument tersebut
Nasionalisme
Hasil:
Instrumen evaluasi Menggunakan susunan dan tata
berupa soal pre test bahasa yang baik sertaBahasa
dan post tes Indonesia yang baik dan benar dalam
pembuatan instrumen
Etika Publik
Menjalankan tugas secara profesional
dan tidak memihak
KETERKAITAN SUBSTANSI / NILAI KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN HASIL (OUTPUT)
ANEKA VISI MISI ORGANISASI ORGANISASI
Komitmen Mutu
Merancang instrumen dengan cermat
sehingga meningkatkan mutu
Puskesmas
Anti Korupsi
Bersifat jujur dan adil dalam pembuatan
instrumen evaluasi

c. Membuat daftar hadir dan Tersajinya undangan


Akuntabilitas
undangan dan daftar hadir
Adanya transparansi kegiatan

Nasionalisme
Hasil:
Undangan dan daftar Melaksanakan tugas dengan cermat
hadir kegiatan
Etika Publik

Menjalankan tugas secara profesional dan


tidak memihak

Komitmen Mutu

Membuat instrumen yang efektif


sehingga hasilnya dapat representatif
Anti Korupsi

Adanya kerja sama dengan bagian


administrasi untuk pembuatan undangan

d. Mengedarkan undangan Terwujudnya


penyerahan undangan Akuntabilitas
ke peserta sosialisasi Mendorong komunikasi yang lebih besar dan
kerjasama antara kelompok internal dan
Hasil: eksternal
Undangan sampai ke
tujuan Nasionalisme
Melaksanakan tugas dengan cermat
KETERKAITAN SUBSTANSI / NILAI KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN HASIL (OUTPUT)
ANEKA VISI MISI ORGANISASI ORGANISASI
Etika Publik
Menjalankan tugas secara profesional dan
tidak memihak

Komitmen Mutu

Mengedarkan undangan agar tercapainya


tujuan yang telah ditetapkan

Anti Korupsi

Mengedarkan undangan dengan mandiri


dan disiplin

e. Mempersiapkan sarana dan Tersedianya sarana


Akuntabilitas
prasarana sosialisasi dan prasarana
Tanggung jawab dalam mempersiapkan
sosialisasi
kebutuhan sosialisasi

Nasionalisme
Hasil: Sarana
dan prasarana Menggunakan kekayaan dan barang milik
siap digunakan negara secara bertanggung jawab, efektif,
dan efisien
Etika Publik
Memberikan layanan kepada publik
secara bertanggung jawab dan tepat
guna
Komitmen Mutu
Menyiapkan tempat yang kondusif serta
prasarana yang lengkap sehingga sosialisasi
berjalan dengan efektif

Anti Korupsi
Peduli terhadap kepentingan peserta
sosialisasi
KETERKAITAN SUBSTANSI / NILAI KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN HASIL (OUTPUT)
ANEKA VISI MISI ORGANISASI ORGANISASI
KETERKAITAN ANTARA KEGIATAN DENGAN PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM KERANGKA NKRI :
Persiapan bahan sosialisasi merupakan kegiatan aktualisasi yang menunjukkan kode etik ASN yaitu bertanggung jawab dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan tugasnya (Manajemen ASN). Persiapan bahan sosialisasi
meliatkan berbagai sektor terkait baik bidan koordinator, perangkat desa, serta kader (WoG/Whole of Government). Dalam persiapan bahan sosialisasi menekankan pada nilai partisipatif, efektif, dan efisien (Pelayanan Publik).

ANALISIS DAMPAK

Jika persiapan bahan sosialisasi maka akan berdampak pada kurangnya mutu dan manfaat kegiatan sosialisasi ini
3. Melaksanakan sosialisasi a. Mengedarkan daftar hadir Terwujudnya pengisian Akuntabilitas Dengan pelaksanaan sosialisasi Kegiatan melaksanakan
daftar hadir mendukung visi Puskesmas yaitu sosialisasi mencerminkan nilai
Adanya transparansi jumlah peserta
“Menjadi Puskesmas yang mampu Profesional, memiliki
yang hadir
memberikan pelayanan prima dan kemampuan, keterampilan,
Hasil: Daftar berorientasi pada keselamatan kompetensi dalam memberikan
Nasionalisme pelanggan (pasien)” dan misi pelayanan kesehatan sesuai
hadir terisi
Melaksanakan tugas dengan jujur Puskesmas poin 2 yaitu prosedur yang ditetapkan
Menjamin keselamatan dan berdasarkan standar profesi
meningkatkan profesionalisme dan masing-masing jabatan;
Etika Publik
petugas Aman, adanya
Mempertanggung jawabkan tindakan perlindungan bagi petugas
dan kinerja kepada publik dan pasien terhadap bahaya
infeksi akibat pelayanan yang
Komitmen Mutu di berikan; Responsif, cepat
dan tanggap dalam masalah
Mengembangkan budaya kerja yang kesehatan dan melayani
berorientasi mutu dengan rasa empati.

Anti Korupsi
Peduli terhadap kepentingan peserta
sosialisasi

b. Memberikan pretest
Pre test terlaksana Akuntabilitas
kepada peserta sosialisasi
Adanya transparansi mengenai pengetahuan
Hasil: peserta sebelum dilakukan sosialisasi
Lembaran hasil
pretest
KETERKAITAN SUBSTANSI / NILAI KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN HASIL (OUTPUT)
ANEKA VISI MISI ORGANISASI ORGANISASI
Nasionalisme
Melaksanakan tugas dengan jujur dan
bertanggung jawab

Etika Publik

Menjalankan tugas secara profesional dan


tidak berpihak

Komitmen Mutu

Melaksanakan fungsi pengawasan


secara efektif

Anti Korupsi

Jujur dan adil dalam memberikan pretest

c. Melaksanakan sosialisasi Terwujudnya Akuntabilitas


sosialisasi
Berintegritas dan bertanggung jawab
dalam pelaksanakan kegiatan
Hasil:
Sosialisasi terlaksana Nasionalisme
Memberikan informasi secara benar dan
tidak menyesatkan kepada pihak lain

Etika Publik
Memberikan layanan kepada publik secara
jujur, tanggap, cepat, tepat, dan akurat,
berdaya guna, berhasil guna, santun

Komitmen Mutu
Mengembangkan budaya kerja yang
berorientasi mutu
KETERKAITAN SUBSTANSI / NILAI KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN HASIL (OUTPUT)
ANEKA VISI MISI ORGANISASI ORGANISASI

Anti Korupsi
Memberikan informasi secara
bertanggung jawab

d. Memberikan post test


Post test terlaksana Akuntabilitas
kepada peserta
Adanya transparansi mengenai
Hasil: pengetahuan peserta setelah dilakukan
Lembaran hasil post sosialisasi
test
Nasionalisme

Melaksanakan tugas dengan jujur dan


bertanggung jawab
Etika Publik

Menjalankan tugas secara profesional


dan dapat dipertanggungjawabkan
kepada publik

Komitmen Mutu

Melaksanakan fungsi pengawasan


secara efektif
Anti Korupsi

Jujur dan adil dalam memberikan pretest

e. Memberikan edukasi Terwujudnya


kesehatan ibu hamil pemberian edukasi Akuntabilitas
melalui pesan singkat melalui pesan singkat Menjamin konsistensi peningkatan
kepada ibu hamil pengetahuan peserta

Hasil: Nasionalisme
Pengiriman pesan singkat menggunakan
Terkirimnya pesan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
singkat berisi edukasi
Etika Publik
Dapat dipertanggung jawabkan kepada
publik
KETERKAITAN SUBSTANSI / NILAI KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN HASIL (OUTPUT)
ANEKA VISI MISI ORGANISASI ORGANISASI
Komitmen Mutu
Mengembangkan budaya kerja
berorientasi mutu
Anti Korupsi

Pelaksanaan didasari oleh rasa peduli

f. Menempelkan poster dan Akuntabilitas


mengedarkan leaflet Tersajinya poster dan
leaflet kesehatan ibu Meningkatkan komunikasi d a n
kesehatan ibu hamil di Balai
hamil di Balai Desa k e r j a s a m a antara masyarakat dan
Desa
petugas kesehatan

Hasil: Nasionalisme

Poster dan leaflet Menggunakan Bahasa Indonesia yang


tersedia di balai desa baik dan benar

Etika Publik

Mempertanggungjawabkan kinerja
kepada publik
Komitmen Mutu

Mengembangkan budaya kerja yang


berorientasi mutu
Anti Korupsi
Memberikan informasi secara
bertanggung jawab
g. Meminta testimoni hasil Adanya feedback Akuntabilitas
kegiatan terhadap hasil
kegiatan Adanya kejelasan manfaat dari hasil
kegiatan
Hasil:
Testimoni peserta Nasionalisme
sosialisasi dan
stakeholder terkait Melaksanakan tugas dengan jujur dan
bertanggung jawab
KETERKAITAN SUBSTANSI / NILAI KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN HASIL (OUTPUT)
ANEKA VISI MISI ORGANISASI ORGANISASI
Etika Publik
Mempertanggungjawabkan kinerja
kepada publik

Komitmen Mutu

Mengembangkan budaya kerja yang


berorientasi mutu

Anti Korupsi
Memberikan informasi secara
bertanggung jawab

KETERKAITAN ANTARA KEGIATAN DENGAN PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM KERANGKA NKRI :

Kegiatan sosialisasi kepada ibu hamil merupakan kegiatan yang melibatkan koordinasi dengan bidan koordinator, perangkat desa, dan kader posyandu (WoG/Whole of Government) serta menghindari konflik kepentingan dalam
pelaksanaan kegiatan (Manajemen ASN) demi menciptakan pelayanan publik yang akuntabel (Pelayanan Publik).

ANALISIS DAMPAK

Jika pelaksanaan sosialisasi tidak dilaksanakan, maka hal tersebut menggambarkan tidak adanya rasa tanggung jawab dan tidak adanya rasa kepedulian terhadap peningkatan pelayanan Puskesmas.

4. Melaksanakan evaluasi hasil a. mengumpulkan hasil pre Terkumpulnya hasil Akuntabilitas Dengan melaksanakan evaluasi Kegiatan evaluasi hasil
penyelengaraan sosialisasi test dan post test pre dan post test hasil penyelenggaraan sosialisasi penyelenggaraan sosialisasi
Bertanggung jawab dalam
mendukung visi Puskesmas yaitu menguatkan nilai Profesional,
mengumpulkan hasil kegiatan
Hasil: “Menjadi Puskesmas yang mampu memiliki kemampuan,
memberikan pelayanan prima dan keterampilan, kompetensi
Lembaran pre test Nasionalisme berorientasi pada keselamatan dalam memberikan pelayanan
dan post test pelanggan kesehatan sesuai prosedur
terkumpul Melaksanakan tugas dengan cermat dan
disiplin (pasien) ” dan misi Puskesmas yang ditetapkan
poin 1 yaitu Memberikan berdasarkan standar profesi
pelayanan yang bermutu bagi dan masing-masing jabatan;
Etika Publik
masyarakat Adil, memberikan pelayanan
Menjalankan tugas secara profesional tanpa membedakan status
dan tidak berpihak pelanggan; Responsif, cepat
dan tanggap dalam masalah
Komitmen Mutu kesehatan dan melayani
dengan rasa empati.
Meningkatkan mutu proses secara
berkelanjutan agar dapat menampilkan
kinerja yang baik
KETERKAITAN SUBSTANSI / NILAI KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN HASIL (OUTPUT)
ANEKA VISI MISI ORGANISASI ORGANISASI

Anti Korupsi
Jujur, adil, dan berani dalam
pelaksanaan kegiatan

b. Membuat komparasi Terwujudnya Akuntabilitas


peningkatan sebelum dan komparasi hasil
Berintegritas dan konsisten dalam
sesudah sosialisasi sebelum dan sesudah
melaksanakan analisis
sosialisasi

Hasil: Nasionalisme

Hasil analisis data Melaksanakan tugas jujur,


komparasi bertanggungjawab, dan berintegritas
tinggi
Etika Publik

Cermat melakukan komparasi untuk


mendorong kinerja pegawai
Komitmen Mutu
menjalankan fungsi pengawasan secara
efektif untuk mengawal keterlaksanaan
program kerja

Anti Korupsi
Bertanggung jawab dan bekerja keras
dalam menganalisis data

c. Menyusun laporan hasil Tersusunnya laporan Akuntabilitas


evaluasi penyelenggaraan hasil kegiatan
kegiatan Transparansi hasil evaluasi kegiatan

Nasionalisme
Hasil:
Laporan hasil Melaksanakan tugas jujur,
evaluasi bertanggungjawab, dan berintegritas
penyelenggaraan tinggi
kegiatan Etika Publik
Mempertanggungjawabkan tindakan dan
kinerja kepada publik
KETERKAITAN SUBSTANSI / NILAI KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN HASIL (OUTPUT)
ANEKA VISI MISI ORGANISASI ORGANISASI
Komitmen Mutu
Meningkatkan mutu proses secara
berkelanjutan

Anti Korupsi
Jujur dalam melaporkan hasil kegiatan

d. Menyampaikan laporan Terwujudnya Akuntabilitas


hasil evaluasi kepada penyampaian hasil
Kepala Puskesmas evaluasi Pada tahapan kegiatan ini, saya melaksanakan
penyelenggaraan menyampaikan laporan hasil evaluasi
kegiatan kepada penyelenggaraan kegiatan secara profesional
Kepala Puskesmas

Nasionalisme
Hasil:
Menggunakan Bahasa Indonesia yang
baik dan benar
Dokumentasi
penyampaian laporan Etika Publik

Pelaporan hasil evaluasi bertujuan untuk


mempertanggung jawabkan kinerja kepada
pimpinan

Komitmen Mutu

menyampaikan hasil evaluasi sesuai


dengan standar yang diharapkan dan
meningkatkan mutu proses secara
berkelanjutan

Anti Korupsi
Dalam menyampaikan laporan hasil
saya bersikap jujur dan transparan
KETERKAITAN SUBSTANSI / NILAI KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN HASIL (OUTPUT)
ANEKA VISI MISI ORGANISASI ORGANISASI
KETERKAITAN ANTARA KEGIATAN DENGAN PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM KERANGKA NKRI :

Evaluasi hasil penyelenggaraan sosialisasi merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pelaksaanaan tugas dan tanggung jawab secara baik dan hasil evaluasi tersebut akan digunakan sebagai acuan untuk meningkatkan mutu
pelayanan (Manajemen ASN). Evaluasi kegiatan berkaitan erat dengan kerjasama antar rekan kerja, antar unit, antara pimpinan dan staf, antara Puskesmas dan Desa, serta antar Puskesmas dan masyarakat (WoG/Whole of
Government). Evaluasi menunjukkan sikap partisipatif antara Puskesmas dan masyarakat setempat (Pelayanan Publik).

ANALISIS DAMPAK

Jika evaluasi hasil penyelenggaraan sosialisasi tidak dilaksanakan, maka berdampak pada manfaat hasil kegiatan yang dilakukan tidak bisa diketahui secara pasti dan jelas serta laporan yang disusun tidak memenuhi indikator
pencapaian, sehingga kegiatan kurang bermanfaat dan berkualitas seperti apa yang diharapkan.
4.5.MATRIKS AKTUALISASI DAN HABITUASI
KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN
NILAI DASAR INDIKATOR NILAI KEGIATAN 1 KEGIATAN 4 KEGIATAN 5 TOTAL
2 3 6 7
Tanggungjawab 23
Jelas 4
Sesuai 2
Inovasi 1
Cermat 1
Serius 3
Akuntabilitas
Seimbang 1
Kerjasama 1
Teliti 1
Profesional 2
Berintegritas 1
Transparan 1

Menggunakan Bahasa 12
Indonesia
Musyawarah 7
Sepakat 2
Hormat 2
Tidak diskriminatif 1
Tata bahasa yang baik 2
Nasionalisme Etos kerja yang baik 2
Kerja keras 1
Berintegritas 1
Sopan 2
Kerjasama 4
Jujur 1
Adil 1

Menyiapkan materi 1
secara benar
Etika Publik Sopan 15
Santun 11
Rapih 4
Profesional 4
Cermat 4
Baik 3
Layak 1
Jujur 1
Saling menghargai 2
Ramah 2
Hormat 2
Bersih 1
Nyaman 1
Terbuka 3
Integritas 3

Baik 6
Tercapainya tujuan 4
Bermanfaat 4
Efisien 7
Percaya diri 2
Efektif 5
Inovasi 4
Komitmen Mutu Cermat 3
Kualitas pelayanan 4
Sesuai 5
Teliti 1
Bersih 1
Rapih 1
Nyaman 1
Jujur 2

Sumber terpercaya 6
Disiplin 6
Anti Korupsi
Jujur 10
Transparan 6
Tidak memaksakan 2
kehendak
Kerja keras 2
Mandiri 7
Tanggungjawab 5
Berani 2
Adil 2
4.6.MATRIKS KEDUDUKAN DAN PERAN ASN

Keterkaitan
Dengan Menggalang Dukungan Persiapan Bahan Evaluasi Pelaksanaan
Pelaksanaan Sosialisasi Total
Substansi Mata Stakeholder Terkait Sosialisasi Kegiatan Sosialisasi
Pelatihan

Manajemen ASN 4

Pelayanan
4
Publik

Whole Of
4
Goverment
4.7. MATRIKS KETERKAITAN KEGIATAN DENGAN VISI DAN MISI ORGANISASI

Evaluasi Menggalang
Menggalang
Keterkaitan Terhadap Visi Dan Misi Persiapan Bahan Pelaksanaan Pelaksanaan Dukungan
Dukungan Total
Organisasi Sosialisasi Sosialisasi Kegiatan Stakeholder
Stakeholder Terkait
Sosialisasi Terkait
V Menjadi Puskesmas yang mampu
I memberikan pelayanan prima dan
4
S berorientasi pada keselamatan
I pelanggan (pasien)
Memberikan pelayanan yang bermutu
bagi masyarakat 2

M Menjamin keselamatan dan


I meningkatkan profesionalisme 2
S petugas
I
Mengembangkan kerja sama dengan
unsur-unsur terkait di bidang 2
kesehatan
4.8.MATRIKS KETERKAITAN KEGIATAN DENGAN NILAI ORGANISASI

Evaluasi
Keterkaitan Terhadap Nilai Menggalang Dukungan Persiapan Bahan Pelaksanaan
Pelaksanaan Total
Organisasi Stakeholder Terkait Sosialisasi Sosialisasi
Kegiatan Sosialisasi

Profesional 3

Aman
1

Kepastian
2

Adil 2

Responsif 3
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan seluruh kegiatan aktualisasi “Peningkatan
Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pentingnya Persalinan Di Fasilitas Kesehatan Melalui
Sosialisasi Berbasis Partisipasi Stakeholder Di Wilayah Kerja Puskesmas Guali,
Kecamatan Kusambi, Kabupaten Muna Barat.” dengan menerapkan nilai-nilai dasar
ASN berupa Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi
(ANEKA), maka penulis dapat menarik kesimpulan antara lain:
1. Jumlah kegiatan yang terlaksana ada 4 (empat) kegiatan dengan jumlah
tahapan kegiatan 3-6 tahapan kegiatan sesuai dengan rancangan aktualisasi, di mana
semua nilai-nilai ANEKA teraktualisasi dalam setiap tahapannya.
2. Pelaksanaan sosialisasi merupakan suatu pendekatan holistik dalam upaya
peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Indonesia umumnya, dan masyarakat
di Kabupaten Muna Barat khususnya.
3. Dengan terlaksananya seluruh kegiatan aktualisasi diharapkan mampu
mengoptimalkan pelayanan kesehatan di Puskesmas Guali Kabupaten Muna Barat
dengan sasaran meningkatnya mutu pelayanan sehingga tujuan kegiatan dapat
terwujud sehingga isu yang diangkat terkait kurangnya pengetahuan ibu hamil
mengenai pentingnya persalinan di fasilitas kesehatan dapat terpecahkan/
terselesaikan.

5.2. Saran
Adapun saran terkait kegiatan aktualisasi nilai dasar, peran dan kedudukan ASN
dalam Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pentingnya Persalinan Di Fasilitas
Kesehatan melalui Sosialisasi Berbasis Partisipasi Stakeholder di Wilayah Kerja
Puskesmas Guali, Kecamatan Kusambi, Kabupaten Muna Barat yang telah dilaksanakan
seluruh rangkaian tahapan kegiatannya, antara lain :
1. Mengingat manfaat dan pentingnya habituasi nilai-nilai ANEKA dalam pelaksanaan
tugas dan fungsi sebagai ASN maka sebaiknya pelatihan ataupun seminar berkaitan
dengan ANEKA tidak hanya dilakukan dalam lingkup ASN saja namun seluruh
lapisan instansi maupun institusi penyelenggara negara yang berkaitan dengan
97
pelayanan publik milik pemerintah sehingga terbentuk sebuah kesadaran nasional
yang orientasinya pada peningkatan mutu di segala dimensi kehidupan;
2. Pelayanan persalinan di fasilitas kesehatan diharapkan bisa mendapatkan
perhatian khusus dari masyarakat dan pemerintah karena dengan persalinan di
fasilitas kesehatan, dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

5.3. Rencana Tindak Lanjut


Setelah pelaksanaan aktualisasi “Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil tentang
Pentingnya Persalinan Di Fasilitas Kesehatan Melalui Sosialisasi Berbasis Partisipasi
Stakeholder Di Wilayah Kerja Puskesmas Guali, Kecamatan Kusambi, Kabupaten Muna
Barat” maka rencana tindak lanjut yang akan dilakukan yaitu:
1. Komitmen yang kuat untuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima pada
masyarakat.
2. Berkoordinasi dengan bidan koordinator dan bidan penanggung jawab desa untuk
selalu mengarahkan dan mengingatkan ibu hamil di wilayah kerjanya untuk
melaksanakan persalinan di fasilitas kesehatan.
3. Peningkatan kepatuhan petugas untuk melaksanakan pertolongan persalinan di
fasilitas kesehatan.

98
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara RI, Akuntabilitas: Modul pendidikan dan pelatihan


prajabatan golongan II. LAN RI, Jakarta, 2015.
Lembaga Administrasi Negara RI, Nasionalisme: Modul pendidikan dan pelatihan
prajabatan golongan II. LAN RI, Jakarta, 2015.
Lembaga Administrasi Negara RI, Etika Publik: Modul pendidikan dan pelatihan
prajabatan golongan II. LAN RI, Jakarta, 2015.
Lembaga Administrasi Negara RI, Komitmen Mutu: Modul pendidikan dan pelatihan
prajabatan golongan II. LAN RI, Jakarta, 2015.
Lembaga Administrasi Negara RI, Anti Korupsi: Modul pendidikan dan pelatihan
prajabatan golongan II. LAN RI, Jakarta, 2015.
Lembaga Administrasi Negara RI, Manajemen ASN: Modul Pelatihan Dasar Kader PNS.
LAN RI, Jakarta, 2017.
Lembaga Administrasi Negara RI, Whole of Government: Modul Pelatihan Dasar Kader
PNS. LAN RI, Jakarta, 2017.
Lembaga Administrasi Negara RI, Pelayanan Publik: Modul Pelatihan Dasar Kader
PNS. LAN RI, Jakarta, 2017.

99
LAMPIRAN
KEGIATAN 1

KONSULTASI DENGAN STAKEHOLDER


TERKAIT

100
TAHAPAN KEGIATAN 1 : MENYIAPKAN BAHAN KONSULTASI

TAHAPAN KEGIATAN 2 : MEMBUAT DRAFT BLANKO KONSULTASI DAN


KOORDINASI

TAHAPAN KEGIATAN 3 : MELAKUKAN KONSULTASI DENGAN KEPALA


101
PUSKESMAS

TAHAPAN KEGIATAN 4 : MELAKUKAN KOORDINASI DENGAN BIDAN


KOORDINATOR PUSKESMAS GUALI

TAHAPAN KEGIATAN 5 : MELAKUKAN KOORDINASI DENGAN KEPALA DESA


102
103
LAMPIRAN
KEGIATAN 2
PERSIAPAN BAHAN SOSIALISASI

104
TAHAPAN KEGIATAN 1 : MEMBUAT MATERI SOSIALISASI BERUPA
PRESENTASI, VIDEO, POSTER, DAN LEAFLET

TAHAPAN KEGIATAN 2 : MENYIAPKAN INSTRUMENT EVALUASI

105
TAHAPAN KEGIATAN 3 : MEMBUAT DAFTAR HADIR DAN UNDANGAN

106
TAHAPAN KEGIATAN 4 : MENGEDARKAN UNDANGAN

TAHAPAN KEGIATAN 4 : MENYIAPKAN SARANA DAN PRASARANA

107
LAMPIRAN
KEGIATAN 3
PELAKSANAAN SOSIALISASI

108
TAHAPAN KEGIATAN 1 : MENGEDARKAN DAFTAR HADIR

109
TAHAPAN KEGIATAN 2 : MEMBERIKAN PRETEST KEPADA PESERTA
SOSIALISASI

110
TAHAPAN KEGIATAN 3 : MELAKSANAKAN SOSIALISASI

TAHAPAN KEGIATAN 4 : MEMBERIKAN POST TEST KEPADA PESERTA


SOSIALISASI

111
Pemberian Cindera Mata kepada Peserta dengan Nilai Test Terbaik

112
TAHAPAN KEGIATAN 5 : MEMBERIKAN EDUKASI KESEHATAN IBU HAMIL
MELALUI PESAN SINGKAT

113
TAHAPAN KEGIATAN 6 : MENEMPELKAN POSTER DAN MENYEBARKAN
LEAFLET DI BALAI DESA

TAHAPAN KEGIATAN 7 : MEMINTA TESTIMONI HASIL KEGIATAN

114
LAMPIRAN
KEGIATAN 4
EVALUASI HASIL PENYELENGGARAAN
KEGIATAN SOSIALISASI

115
TAHAPAN KEGIATAN 1 : MENGUMPULKAN HASIL PRE TEST DAN POST TEST

PRE TEST POST TEST

116
117
TAHAPAN KEGIATAN 2 : MEMBUAT KOMPARASI PENINGKATAN SEBELUM
DAN SESUDAH SOSIALISASI

118
10
9
8
7
6
5
4 Pre Test
3
Post Test
2
1
0

Suhuria
Wanufia

Amalia

Waode Harmili
Herlina Manto

Wa Meli
Wa Aba

Wa Ema
Wa Sali

Nurma
Isa

Witri

Ratna

Hernianti
Yanti

WD. Habibai

Wa Herni

Rata-rata Pre Test : 6,2941176

Rata-rata Pre Test : 8,6470588

TAHAPAN KEGIATAN 3: MENYUSUN LAPORAN HASIL EVALUASI


PENYELENGGARAAN KEGIATAN

119
TAHAPAN KEGIATAN 4 : MENYAMPAIKAN LAPORAN HASIL EVALUASI
KEPADA KEPALA PUSKESMAS

120
LAMPIRAN
KEGIATAN 5
LAPORAN HASIL KEGIATAN

121
LAMPIRAN 5

LAPORAN KEGIATAN SOSIALISASI


PENTINGNYA PERSALINAN DI FASILITAS KESEHATAN
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUALI, KAB. MUNA BARAT

A. LATAR BELAKANG
Tugas pokok dokter adalah memberikan pelayanan kesehatan pada sarana
pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, kuratif dan rehabilitatif untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina peran serta masyarakat
dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat dimana salah
satunya melalui pelayanan kesehatan ibu dan anak.

Ibu hamil dan melahirkan merupakan kelompok paling rentan yang


memerlukan pelayanan maksimal dari petugas kesehatan. Salah satu bentuk
pelayanan yang harus diberikan kepada ibu melahirkan adalah pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan dan dilaksanakan di fasilitas kesehatan. Pertolongan persalinan
tersebut secara langsung berhubungan dengan salah satu indikator kesehatan yaitu
Angka Kematian Ibu (AKI).

Tempat yang ideal untuk melahirkan adalah fasilitas kesehatan dengan


perlengkapan dan tenaga yang siap menolong bila sewaktu-waktu terjadi komplikasi
persalinan. Fasilitas kesehatan yang dimaksud adalah Puskesmas atau Klinik
Bersalin.

Puskesmas Guali merupakan salah satu puskesmas yang bisa melaksanakan


pertolongan persalinan di Kecamatan Kusambi. Walaupun akses dari wilayah kerja
tidaklah sulit namun belum 100% persalinan dilaksanakan di fasilitas kesehatan.
Berdasarkan data cakupan pelayanan persalinan tahun 2019 masih ada lebih dari 15%
persalinan di wilayah kerja Puskesmas Guali masih dilakukan di luar fasilitas
kesehatan.

Berdasarkan alasan tersebut di atas, penulis membuat rancangan aktualisasi


dengan judul Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pentingnya Persalinan Di

122
Fasilitas Kesehatan Melalui Sosialisasi Berbasis Partisipasi Stakeholder Di Wilayah
Kerja Puskesmas Guali, Kecamatan Kusambi, Kabupaten Muna Barat.

B. TEMPAT, WAKTU, DAN PESERTA KEGIATAN

a. Tempat : Balai Desa Lapokainse


b. Waktu Kegiatan : 9-14 November 2020
c. Peserta : Ibu hamil di Desa Lapokainse
d. Pelaksana : Dokter Umum Peserta Latsar CPNS Gol.III Angkatan
LXXVII Prov. Sulawesi Tenggara 2020

C. METODE SOSIALISASI

Sosialisasi dilakukan dengan memberikan penyuluhan secara langsung melalui


presentasi dan video, pemberian edukasi melalui pesan singkat, serta memberikan
leaflet dan menempelkan poster di Balai Desa
Kegiatan Sosialisasi :
Tahap I
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Media
1. Pembukaan  Memberi salam  Peserta
(3 menit)  Memperkenalkan diri menjawab salam
 Menyampaikan tujuan  Peserta
penyuluhan memahami
maksud dan
tujuan
2. Pelaksanaan  Mengedarkan daftar  Peserta mengisi  Presentasi
(10 menit) hadir daftar hadir Video
 Memberikan pretest  Peserta
kepada peserta menjawab soal
sosialisasi pretest
Menyampaikan Mendengarkan
materi materi
 Sesi tanya jawab penyuluhan

123
yang di
sampaikan
 Peserta
memperhatikan
jalannya
sosialisasi
 Peserta
bertanya.
3. Penutup  Memberikan post test  Peserta
kepada peserta menjawab soal
 Memberikan hadiah post test
kepada peserta yang  Peserta
memperoleh nilai menerima hadiah
terbaik  Menjawab salam.
 Menyimpulkan dan
rencana tindak lanjut ke
depan
 Menutup dengan salam

Tahap II
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Media
1. Pemberian  Memberikan edukasi  Peserta Whatsapp
edukasi kepada ibu hamil menjawab pesan
(15 menit) melalui pesan singkat

Tahap III
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Media
1. Pemberian  Menyerahkan leaflet  Perangkat Desa Leaflet
leaflet kepada Perangkat Desa menerima leaflet
(10 menit) untuk diberikan kepda
masyarakat yang
berkunjung ke Balai

124
Desa

2. Pemasangan  Menempelkan poster  Poster mudah di Poster


poster pentingnya persalinan akses oleh
di fasilitas kesehatan pengunjung di
pada tempat yang Balai Desa
mudah terlihat di Balai
Desa

D. HASIL KEGIATAN

Telah dilaksanakan sosialisasi mengenai Pentingnya Persalinan di Fasilitas Kesehatan


sesuai dengan metode sosialisasi di atas, adapun hasilnya yaitu:
a. Peserta sosialisasi memahami materi yang telah disampaikan
b. Peserta turut aktif saat pelaksanaan diskusi, dimana peserta memberikan beberapa
pertanyaan yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana jika persalinan terjadi secara tiba-tiba, apakah harus dibawa ke
Puskesmas?
Jawab:
Jika ibu hamil sudah menunjukkan tanda-tanda persalinan maka diharapkan
untuk segera menghubungi Bidan Desa yang selanjutnya akan dilakukan
pemeriksaan awal. Jika perkiraan persalinan belum akan segera terjadi maka
akan segera dirujuk ke Puskesmas untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
2. Bagaimana jika tidak ada kendaraan untuk ke Puskesmas?
Jawab:
Jika sudah mulai mengalami tanda-tanda persalinan maka segera
menghubungi Bidan Desa dan akan dilakukan penjemputan menggunakan
Ambulans Puskesmas.
c. Setelah dilaksanakan pre test dan post test, terjadi peningkatan pengetahuan
peserta mengenai Pentingnya Persalinan di Fasilitas Kesehatan
d. Peserta antusias dalam pemberian informasi melalui pesan singkat

125
e. Telah dilaksanakan pemasangan poster dan penyebaran leaflet di Balai Desa
Lapokainse
f. Aparat desa turut bekerja sama dalam penyebaran informasi mengenai materi
yang telah disampaikan

E. PENUTUP

Demikian laporan ini dibuat sebagai hasil kegiatan sosialisasi yang telah
dilaksanakan. Semoga kegiatan ini bisa terus berlanjut dan memberikan manfaat baik bagi
penulis, stakeholder terkait, dan peserta sosialisasi.

Lapokainse, November 2020

Disetujui Kepala Puskesmas Pelaksana Kegiatan

La Ode Syarif, AMK dr. Zaras Yudisthira Saga


NIP. 19631231 198603 1 454 NIP. 19900515 201903 2 024

126
Lampiran I

Materi Sosialisasi

127
128
129
130
Lampiran II
Pesan Edukasi

131
Lampiran III
Leaflet

Lampiran IV
132
Poster

133
Lampiran V
Dokumentasi Kegiatan

134
135
LAMPIRAN
KEGIATAN 6
KONSULTASI MENTOR

136
137
138

Anda mungkin juga menyukai