PENDAHULUAN
1
Pertolongan persalinan tersebut secara langsung berhubungan dengan salah satu
indikator kesehatan yaitu Angka Kematian Ibu (AKI).
1.2. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai pada rancangan aktualisasi ini adalah :
1. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yang meliputi
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
(ANEKA); dan
2. Meningkatkan m u t u pelayanan kepada masyarakat melalui pembuatan
sosialisasi peningkatan pengetahuan ibu hamil mengenai pentingnya
persalinan di fasilitas kesehatan berbasis partisipasi stakeholder di wilayah
kerja Puskesmas Guali, Kecamatan Kusambi, Kabupaten Muna Barat
1.3. Manfaat
Manfaat rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagi Peserta
a. Mampu mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA di Puskesmas Guali
2
b. Mampu bekerja sesuai dengan peran dan kedudukan ASN yaitu Manajemen
ASN, Pelayanan Publik dan WoG pada setiap kegiatan yang akan
dilaksanakan.
c. Meningkatkan meningkatkan kemampuan penulis untuk komunikasi,
informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan
3. Bagi Stakeholder
a. Mengurangi terjadinya angka kematian ibu dan bayi
b. Masyarakat dapat terpuaskan oleh pelayanan yang diberikan;
3
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEP NILAI-NILAI DASAR
ASN
dari utara ke selatan diantara 4,49 0–4,500 Lintang Selatan dan membentang dari
luas tanah 7.500M2 dan luas bangunan 360M2 dengan luas wilayah kerja 55,5
Km2.
Kec. Kusambi, Kabupaten Muna Barat dengan luas t a n a h 7.500M2 dan luas
bangunan 360M2.
Selat Tiworo
Desa Maperaha
Desa Matarawa
5
Tabel 2.1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2019
6
Untuk lebih jelas mengetahui Susunan Organisasi Puskesmas Guali dapat dilihat
pada struktur Organisasi berikut ini :
7
Jenis dan jumlah ketenagaan Puskesmas Guali menurut Kualifikasi Pendidikan
sebanyak 51 orang. Tenaga kerja yang ada di Puskesmas Guali terdiri dari :
8
2.1.3. Visi Misi Organisasi
Misi adalah pernyataan yang menetapkan tujuan dan sasaran yang ingin
dicapai oleh Puskesmas, sehingga membawa Puskesmas kepada suatu fokus
untuk menggalang sumber daya yang ada guna melaksanakan aktivitas utama
Puskesmas.
Berdasarkan visi di atas, misi yang ingin Puskesmas Guali adalah:
a. Memberikan pelayanan yang bermutu bagi masyarakat
b. Menjamin keselamatan dan meningkatkan profesionalisme petugas
c. Mengembangkan kerja sama dengan unsur-unsur terkait di bidang
kesehatan
Dalam upaya menggapai misi tersebut, Puskesmas Guali sebagai
bagian dari elemen institusi pemerintah daerah dihadapkan pada dua
responsibilitas yang harus diemban, yaitu peran sebagai satuan kerja yang tidak
bertujuan mencari keuntungan dan peran untuk dapat memberikan pelayanan
kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat. Untuk dapat menjalankan peran
tersebut, sangat diperlukan proses tata kelola (governance) yang simetris
sehingga tujuan tersebut dapat dicapai secara seimbang.
9
2.1.4. Nilai Organisasi
Nilai- nilai organisasi “PAKAR”, yaitu:
a. P: Profesional, memiliki kemampuan, keterampilan, kompetensi dalam
memberikan pelayanan kesehatan sesuai prosedur yang di tetapkan
berdasarkan standar profesi dan masing-masing jabatan
b. A: Aman, adanya perlindungan bagi petugas dan pasien terhadap bahaya
infeksi akibat pelayanan yang di berikan
c. K: Kepastian, adanya hak dan kewajiban pelanggan (pasien) terhadap
sasaran program dan Puskesmas
d. A: Adil, memberikan pelayanan tanpa membedakan status pelanggan
e. R: Responsif, cepat tanggap dalam masalah kesehatan dan melayani dengan
rasa empati.
10
a. menyusun perencanaan kegiatan berdasarkan hasil analisis masalah
kesehatan masyarakat dan kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
b. melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
c. melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan;
d. menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang
bekerja sama dengan pimpinan wilayah dan sektor lain terkait;
e. melaksanakan pembinaan teknis terhadap institusi, jaringan pelayanan
Puskesmas dan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat;
f. melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi sumber
daya manusia Puskesmas;
g. memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
h. memberikan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada keluarga,
kelompok, dan masyarakat dengan mempertimbangkan faktor biologis,
psikologis, sosial, budaya, dan spiritual;
i. melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan
cakupan Pelayanan Kesehatan;
j. memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat kepada
dinas kesehatan daerah kabupaten/kota, melaksanakan sistem kewaspadaan
dini, dan respon penanggulangan penyakit;
k. melaksanakan kegiatan pendekatan keluarga; dan
l. melakukan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat pertama
dan rumah sakit di wilayah kerjanya,
11
c. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berpusat pada individu,
berfokus pada keluarga, dan berorientasi pada kelompok dan masyarakat;
d. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan kesehatan,
keamanan, keselamatan pasien, petugas, pengunjung, dan lingkungan kerja;
e. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan
kerja sama inter dan antar profesi;
f. melaksanakan penyelenggaraan rekam medis;
g. melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses
Pelayanan Kesehatan;
h. melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi sumber
daya manusia Puskesmas;
i. melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan Sistem
Rujukan; dan
Selain menyelenggarakan fungsi sebagaimana disebutkan di atas, Puskesmas
dapat berfungsi sebagai wahana pendidikan bidang kesehatan, wahana program
internsip, dan/atau sebagai jejaring rumah sakit pendidikan.
12
2.2. Konsep Nilai-Nilai Dasar ASN
2.2.1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban
atau untuk menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan
hukum/pimpinan kolektif suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak
atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban.
Akuntabilitas adalah suatu kewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok
atau institusi untuk memenuhi tanggungjawab yang menjadi amanahnya.
Dengan demikian kepercayaan masyarakat (public trust) kepada birokrasi
akan semakin menguat karena aparaturnya mampu berperan sebagai kontrol
demokrasi, mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan serta
meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
a. Indikator Dari Nilai-Nilai Dasar Akuntabilitas
1. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah
dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam
menciptakan lingkungannya sehingga memberikan efek positif bagi
pihal lain untuk berkomitmen;
2. Transparansi
Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang
dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi sehingga :
a. Mendorong komunikasi yang lebih besar dan kerjasama
antara kelompok internal dan eksternal
b. Memberikan perlindungan terhadap pengaruh yang tidak
seharusnya dan korupsi dalam pengambilan keputusan
c. Meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan-keputusan
d. Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan
secara keseluruhan;
13
3. Integritas
Konsistensi dan keteguhan dalam menjadikan suatu kewajiban untuk
menjungjung tinggi dan mematuhi semua hukum yang berlaku sehingga
timbul kepercayaan dan keyakinan kepada publik dan/atau
stakeholders;
4. Tanggungjawab (Responsibilitas)
Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggungjawab atas
keputusan yang dibuat, bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap
tindakan yang telah dilakukan;
5. Keadilan
Kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik
menyangkut benda atau orang;
6. Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan
ini yang akan melahirkan akuntabilitas;.
7. Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan
kapasitas;
8. Kejelasan
Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki gambaran
yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan;
9. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan
sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir. Dengan kata lain konsistensi
menjamin stabilitas.
b. Aspek Akuntabilitas
Terdapat beberapa aspek dalam akuntabilitas, antara lain:
1) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (accountability is a
relationship). Hubungan yang dimaksud adalah hubungan dua pihak
antara individu/kelompok/institusi dengan negara dan masyarakat
14
sehingga hubungan yang terjadi adalah hubungan yang
bertanggungjawab;
2) Akuntabilitas berorientasi pada hasil (accountability is results
oriented). Hasil yang diharapkan perilaku aparat pemerintah yang
bertanggungjawab, adil dan inovatif;
3) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (accountability requires
reporting). Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas;
4) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (accountability is meaningless
without consequences). Akuntabilitas adalah kewajiban. Kewajiban
menunjukkan tanggungjawab, dan tanggungjawab menghasilkan
konsekuensi. Konsekuensi tersebut dapat berupa penghargaan atau
sanksi;
5) Akuntabilitas memperbaiki kinerja (accountability improves
performance). Dalam hal ini proses setiap individu/kelompok/institusi
akan diminta pertanggungjawaban secara aktif yang terlibat dalam
proses evaluasi dan berfokus peningkatan kerja.
c. Jenis-Jenis Akuntabilitas
Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu:
1) Akuntabilitas vertikal (vertical accountability), akuntabilitas yang
pertanggungjawaban atas pengelolaan dananya kepada otoritas yang
lebih tinggi.
2) Akuntabilitas horizontal (horizontal accountability), akuntabilitas yang
pertanggungjawabannya kepada masyarakat luas.
d. Tingkatan Akuntabilitas
Tingkatan akuntabilitas terdiri dari 5 (lima) tingkatan, yaitu:
1) Akuntabilitas personal mengacu pada nilai-nilai yang ada pada diri
seseorang seperti kejujuran, integritas, moral dan etika;
2) Akuntabilitas individu mengacu pada hubungan antara individu dan
lingkungan kerjanya;
15
3) Akuntabilitas kelompok mengacu pada pembagian kewenangan dan
semangat kerjasama yang tinggi antar berbagai kelompok yang ada
dalam sebuah institusi dan memainkan peranan yang penting dalam
tercapainya kinerja organisasi yang diharapkan;
4) Akuntabilitas organisasi mengacu pada hasil pelaporan kinerja yang
telah dicapai;
5) Akuntabilitas stakeholder merupakan tanggungjawab organisasi
pemerintah untuk mewujudkan pelayanan dan kinerja yang adil,
responsif dan bermartabat terhadap masyarakat umum.
2.2.2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan
negara sendiri; sifat nasional; kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang
secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan
mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu;
semangat kebangsaan (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Nasionalisme merupakan sikap yang meninggikan bangsanya sendiri dan
pandangan tentang rasa cinta terhadap bangsa dan negara tanpa memandang
rendah bangsa lain.Dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap ASN memiliki
orientasi mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan negara.Nasionalisme
merupakan pandangan atau paham kecintaan warga negara Indonesia terhadap
bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. ASN dapat
mempelajari bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam Pancasila agar memiliki
karakter yang kuat dengan nasionalisme dan wawasan kebangsaannya.
Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus
diperhatikan, yaitu :
a. Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa
1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya
terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
2) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut
dasar kemanusiaan yang adil dan beradab;
16
3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara
pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda
terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah
masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan
Yang Maha Esa;
6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan
ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing, dan
7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa kepada orang lain.
17
c. Sila Ketiga : Persatuan Indonesia
1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan;
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa
apabila diperlukan.;
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa;
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air
Indonesia;
5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial;
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika,
dan
7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
18
9) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara
moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan
martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan
persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama, dan
10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk
melaksanakan pemusyawaratan.
19
apa yang seharusnya dilakukan sesuai nilai-nilai yang dianut untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggungjawab pelayanan publik.
Ada 3 (tiga) fokus utama dalam pelayanan publik, yakni:
a. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan;
b. Sisi dimensi reflektif. Etika publik berfungsi sebagai bantuan dalam
menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi.
c. Modalitas etika yang menjembatani antara norma moral dan tindakan
faktual.
Pada prinsipnya ada 3 (tiga) dimensi etika publik, yaitu :
a. Dimensi kualitas pelayanan publik. Etika publik menekankan pada aspek
nilai dan norma, serta prinsip moral, sehingga terbentuk integritas pelayanan
publik.
b. Dimensi modalitas. Pemerintah bersih adalah syarat kemajuan suatu bangsa.
c. Dimensi tindakan integritas publik merupakan tindakan yang sesuai dengan
nilai, tujuan dan kewajibannya untuk memecahkan dilema moral yang
tercermin dalam kesederhanaan hidup.
Indikator nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang ASN, yaitu :
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila;
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945;
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah;
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama;
20
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan, dan
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
Berdasarkan Undang-Undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN
yakni sebagai berikut:
1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas
tinggi;
2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;
5) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan;
6) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
7) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggungjawab,
efektif dan efisien;
8) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya;
9) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak
lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
10) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan
dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi
diri sendiri atau untuk orang lain;
11) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN;
12) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN.
21
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi
pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu terhadap produk/jasa, berupa
ukuran baik/buruk. Bidang apapun yang menjadi tanggungjawab ASN, semua
mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasankepada
stakeholders.
a. Nilai-Nilai Komitmen Mutu
1) Efektivitas
Efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
Efektivitas organisasi tidak hanya diukur dari kinerja untuk mencapai
target (rencana) mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi sumber
daya, melainkan juga diukur dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan
pelanggan;
2) Efisiensi
Efisiensi diukur dari ketetapan realisasi penggunaan sumber
daya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan. Dihitung sebagai jumlah
sumberdaya yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa.
Tingkat efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga, dan
pikiran dalam melaksanakan kegiatan. Efisiensi organisasi ditentukan
oleh berapa banyak bahan baku, uang dan manusia yang dibutuhkan
untuk menghasilkan jumlah keluaran tertentu;
3) Inovasi
Inovasi muncul karena ada dorongan kebutuhan
organisasi/perusahaan untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan
yang terjadi di sekitarnya. Inovasi dalam layanan publik harus
mencerminkan hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan
memotivasi setiap individu untuk membangun karakter dan mindset
baru sebagai aparatur penyelenggara pemerintahan, yang diwujudkan
dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dengan
sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas
rutin.
22
4) Orientasi Mutu
Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja. Mutu juga dapat sebagai alat pembeda
atau pembanding dengan produk/jasa sejenis lainnya. Mutu menjadi
salah satu alat vital untuk mempertahankan keberlanjutan organisasi dan
menjaga kredibilitas institusi. Mutu mencerminkan nilai keunggulan
produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan
dan keinginannya, dan bahkan melampaui harapannya. Orientasi mutu
berkomitmen untuk senantiasa melakukan pekerjaan dengan arah dan
tujuan untuk kualitas pelayanan sehingga pelanggan menjadi puas
dalam pelayanan.
23
proses atau usaha terbaik dan mendapatkan hasil terbaik agar dapat
dipertanggungjawabkan juga secara publik.
KPK bersama dengan para pakar telah melakukan identifikasi nilai-nilai
dasar anti korupsi, yang terdiri dari :
a. Jujur merupakan kelurusan hati, tidak berbohong dan tidak curang.
b. Peduli, tindakan ini meliputi memperhatikan, mengindahkan dan
menghiraukan.
c. Mandiri, melaksanakan kegiatan tanpa bergantung kepada pihak lain
d. Disiplin, mencapai suatu tujuan dengan waktu yang lebih efisien.
e. Tanggungjawab merupakan perwujudan dari kewajiban menyelesaikan
sesuatu hal yang dilakukan.
f. Kerja keras, berupa kemauan untuk melakukan sesuatu dengan ketekunan
dan ketahanan demi tercapainya suatu tujuan.
g. Sederhana,prinsip ini mengatasi akan adanya kesenjangan sosial serta sifat
iri dengki.
h. Berani, tidak takut untuk melakukan sesuatu yang benar.
i. Adil yang dapat diartikan tidak berat sebelah atau tidak memihak.
24
a. Pelayanan yang bersifat administratif merupakan pelayanan publik yang
menghasilkan berbagai produk dokumen resmi yang dibutuhkan
masyarakat.
b. Pelayanan jasa merupakan pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk
jasa yang dibutuhkan masyarakat, misalnya ketenagakerjaan, kesehatan,
perhubungan dan pendidikan.
c. Pelayanan barang merupakan pelayanan yang menghasilkan jenis barang
yang dibutuhkan masyarakat, misalnya jalan, perumahan, listrik dan air
bersih.
d. Pelayanan regulatif merupakan pelayanan melalui penegakan hukum dan
peraturan perundang-undangan, maupun kebijakan publik yang mengatur
kehidupan masyarakat.
Pelayana publik dapat dibedakan menjadi 5 (lima) pola, yaitu :
a. Pola pelayanan teknis fungsional
b. Pola pelayanan satu atap
c. Pola pelayanan satu pintu
d. Pola pelayanan terpusat
e. Pola pelayanan elektronik
Salah satu bentuk penerapan WoG pada pelayanan publik adalah e-
Government. E-Government adalah tata kelola pemerintahan yang
diselenggarakan secara terintegrasi dan interaktif berbasis teknologi IT, agar
hubungan-hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis dan masyarakat dapat
berlangsung lebih efisien, efektif, produktif dan responsif. Hasil atau manfaat
yang diperoleh melalui e-government antara lain adalah:
a. Terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang baik, efisien dan efektif
b. Hemat anggaran dan tepat waktu
c. Transparan sehingga peluang terjadinya kecurangan (fraud), suap dan
korupsi akan banyak berkurang.
d. Tingkat akurasi (ketepatan) dan kualitas pelayanan meningkat dan tingkat
kesalahan berkurang
e. Kemudahan akses dan kenyamanan pelayanan meningkat sehingga
kepuasan publik juga meningkat
25
2.3.2. Pelayanan Publik
Pelayanan publik merupakan pemberian layanan atau melayani keperluan
orang atau masyarakat dan/atau organisasi lain yang mempunyai kepentingan
sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang berlaku dan ditujukan untuk
memberikan kepuasan kepada penerima pelayanan. Sehingga terdapat 3 (tiga)
unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu organisasi penyelenggara pelayanan
publik, penerima layanan, dan kepuasan yang diberikan atau diterima oleh
penerima layanan.
Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik, diatur bahwa Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan
publik. Penyelenggaraan pelayanan publik berasaskan kepentingan umum;
kepastian hukum; kesamaan hak; keseimbangan hak dan kewajiban;
keprofesionalan; partisipatif; persamaan perlakuan/tidak diskriminatif;
keterbukaan; akuntabilitas; fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan;
ketepatan waktu; dan kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.Pelayanan
publik dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. Pelayanan adalah perihal atau cara melayani.
b. Pelayanan adalah kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli
barang dan jasa.
c. Pelayanan medis merupakan pelayanan yang diterima seseorang dalam
hubungannya dengan pensegahan, diagnosis dan pengobatan suatu
gangguan kesehatan tertentu.
d. Publik berarti orang banyak (umum)
Adapun tujuan dari pelayanan publik adalah sebagai berikut:
a. Terwujudnya batasan dan hubungan yang jelas tentang hak, tanggung jawab,
kewajiban, dan kewenangan seluruh pihak yang terkait dengan
penyelenggaraan pelayanan publik;
b. Terwujudnya sistem penyelenggaraan pelayanan publik yang layak sesuai
dengan asas-asas umum pemerintahan dan korporasi yang baik;
26
c. Terpenuhinya penyelenggaraan pelayanan public sesuai dengan peraturan
perundang-undangan; dan
d. Terwujudnya perlindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat dalam
penyelenggaraan pelayanan publik.
Terdapat prinsip-prinsip dalam pelayanan publik, di antaranya :
a. Partisipatif, pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan,
melaksanakan dan mengevaluasinya.
b. Transparan, pemerintah harus menyediakan akses bagi warga negara untuk
mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik tersebut.
c. Responsif, pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan warga
negaranya.
d. Tidak diskriminatif, pemerintah tidak boleh dibedakan antar warga negara.
e. Mudah (persyaratan yang dibutuhkan dalam pelayanan publik tersebut
masuk akal dan mudah dipenuhi) dan murah (biaya yang dibutuhkan untuk
mendapatkan layanan tersebut terjangkau).
f. Efektif dan efisien, mewujudkan tujuan dilakukan dengan prosedur yang
sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
g. Aksesibel, pelayanan publik yang diselenggarakan pemerintah harus dapat
dijangkau oleh warga negara dalam arti fisik dan non fisik.
h. Akuntabel, semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
i. Berkeadilan, mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah
ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.
27
secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan.
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan ASN
yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
a. Kedudukan ASN
Dalam Undang-Undang nomor05 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara. Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri
Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus
bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.
b. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukan sebagai ASN, maka ASN berfungsi
dan bertugas sebagai berikut:
2.3.a.1. Pelaksana Kebijakan Publik
ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat
luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, serta harus
mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.
2.3.a.2. Pelayan Publik
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa dan/atau pelayananadministratif yang diselenggarakan oleh
penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.
2.3.a.3. Perekat dan Pemersatu Bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat
persatuan dan kesatuan NKRI.ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya
kepada Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah.ASN senantiasa
menjunjung tinggi martabat ASN serta senantiasa mengutamakan
28
kepentingan negara daripada kepentingan diri sendiri, seseorang dan
golongan.
c. Hak dan kewajiban ASN
Hak adalah salah satu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan
oleh hukum, baik pribadi maupun umum.Dapat diartikan bahwa hak adalah
sesuatu yang patut atau layak diterima.Agar melaksanakan tugas dan
tanggung jawab dengan baik, dan dapat meningkatkan produktivitas,
menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan
hak. Hak ASN dan PPPK yang diatur di Undang-Undang nomor 5 tahun
2014 tentang ASN sebagai berikut.
1) PNS
a) Gaji, tunjangan dan fasilitas
b) Cuti
c) Jaminan pensiun dan jaminan hari tua
d) Perlindungan
e) Pengembangan kompetensi
2) PPPK
a) Gaji, tunjangan dan fasilitas
b) Cuti
c) Perlindungan
d) Pengembangan kompetensi
Selain hak sebagaimana disebutkan di atas, pemerintah juga wajib
memberikan perlindungan berupa:
1) Jaminan kesehatan
2) Jaminan kecelakaan kerja
3) Jaminan kematian
4) Bantuan hukum
Kewajiban ASN adalah suatu beban atau tanggunan yang bersifat
kontraktual. Dengan kata lain kewajiban adalah suatu yang sepatutnya
diberikan. Pegawai ASN berdasarkan Undang-Undang nomor 05 Tahun
2014 tentang ASN wajib:
29
1) Setia dan taat kepada pancasila, dan UUD 1945, Negara
KesatuanRepublik Indonesia, dan pemerintah yang sah
2) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
3) Melaksanakan kebijakan yang dirumusan pejabat pemerintah yang
berwewenang
4) Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan
5) Melaksanakan tugas dengan penuh pengabdian, kejujuran,kesadaran dan
penuh tanggung jawab
6) Menunjukan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku,ucapan
dan tindakan kepada setiap orang, baik diluar maupun didalam
kedinasan
7) Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukan rahasia
jabatan sesuai dengan ketentuan perundang- undang
8) Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
30
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
Isu-isu yang telah diidentifikasi, kemudian ditentukan isu yang akan diangkat
menjadi isu utama dan menjadi dasar dari kegiatan-kegiatan aktualisasi. Penetapan
isu dilakukan melalui analisis isu dengan menggunakan alat bantu penetapan isu.
31
Adapun metode yang digunakan yaitu pendekatan APKL (Aktual, Problematik,
Kekhalayakan dan Layak).
Keterangan Nilai:
1= Sangat Kecil
2= Kecil
3= Sedang
4= Besar
5= Sangat Besar
Isu di atas dianggap penting namun hanya dipilih satu isu yang dianggap
sangat prioritas untuk segera ditangani. Berdasarkan dari isu di atas, maka
penulis mengambil isu prioritas “Kurangnya pengetahuan ibu hamil
mengenai pentingnya persalinan di Fasilitas Kesehatan”.
32
Sebelum penetapan judul rancangan aktualisasi, terlebih dahulu penulis
berkonsultasi dengan coach dan disetujui oleh mentor. Dalam penetapan isu
prioritas ini berdasarkan observasi penulis selama bertugas di Puskesmas Guali
Kabupaten Muna Barat. Akar permasalahan dalam isu ini adalah masih
kurangnya pengetahuan ibu hamil mengenai pentingnya persalinan di fasilitas
kesehatan karena belum adanya sosialisai untuk meningkatkan pengetahuan
tentang hal tersebut.
Ada beberapa kegiatan gagasan pemecahan isu yang akan penulis
lakukan, yaitu :
a. Membangun dukungan dengan stakeholder terkait
b. Melakukan persiapan bahan sosialisasi
c. Melakukan sosialisasi
d. Melakukan evaluasi hasil penyelenggaraan kegiatan
33
Kegiatan-kegiatan tersebut akan dilaksanakan di tempat kerja dengan berurutan selama 30 (hari) hari kerja dengan jadwal
sebagai berikut :
Tabel 3.3 Jadwal Kegiatan Aktualisasi
HARI KERJA
NOVEMBER
No Nama Kegiatan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
1 Konsultasi
dengan
stakeholder
terkait
2 Persiapan bahan
sosialisasi
3 Pelaksanaan
sosialisasi
4 Evaluasi hasil
penyelenggaraan
kegiatan
sosialisasi
3.2. Indikator Keberhasilan
Ada beberapa indikator keberhasilan dalam melakukan aktualisasi ini ke
depannya, di antaranya :
1. Meningkatnya pengetahuan ibu hamil mengenai pentingnya persalinan di
fasilitas kesehatan
2. Menurunnya angka kematian ibu dan bayi di wilayah kerja Puskesmas Guali
3. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Guali
terutama di bidang Kesehatan Ibu dan Anak
35
Tabel 3.4 Tabel Rancangan Aktualisasi
1 Menggalang dukungan stakeholder terkait a. Menyiapkan bahan a. Tersajinya bahan Akuntabilitas Dengan terlaksananya konsultasi Kegiatan konsultasi dan
konsultasi konsultasi dan koordinasi stakeholder terkait koordinasi stakeholder
Adanya pertimbangan kebaikan yang maka dapat mewujudkan misi terkait dapat menguatkan
lebih besar dalam pengambilan
Hasil: organisasi poin ke 3 yaitu nilai Profesional yaitu
keputusan Mengembangkan kerja sama memiliki kemampuan,
Latar belakang
dengan unsur-unsur terkait di keterampilan, kompetensi
pengambilan Nasionalisme
bidang kesehatan dalam memberikan
masalah
Menyiapkan bahan konsultasi dengan pelayanan kesehatan sesuai
Dokumentasi penuh semangat prosedur yang di tetapkan
kegiatan berdasarkan
standar profesi da nmasing-
Etika Publik
masing jabatan
Membuat keputusan berdasarkan prinsip
keahlian
Komitmen Mutu
Etika Publik
Anti Korupsi
Anti Korupsi
Anti Korupsi
Komitmen Mutu
Konsultasi dan koordinasi dengan stakeholder terkait perihal kurangnya pengetahuan ibu hamil mengenai pentingnya melakukan persalinan di fasilitas kesehatan, dukungannya terhadap kegiatan aktualisasi yang berkaitan dengan
implementasi tugas saya sebagai staf dalam membentuk kerjasama dengan pimpinan dan lintas sektor (WoG/Whole of Government). Saya mengedepankan etika dan kode etik ASN yang bertanggung jawab dan berintegritas tinggi
dalam melaksanakan profesinya agar dapat meningkatkan mutu pelayanannya (Manajemen ASN). Kegiatan aktualisasi ini berkaitan dengan penggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah kesehatan pada
setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerja sama dengan pimpinan wilayah dan sektor lain terkait (Pelayanan Publik).
ANALISIS DAMPAK
Apabila konsultasi dan koordinasi dengan stakeholder terkait perihal kurangnya pengetahuan ibu hamil mengenai pentingnya melakukan persalinan di fasilitas kesehatan, akan terjadi sikap tidak saling menghormati dan
menghargai antara pimpinan dan staf yang ke depannya bisa menyebabkan kegiatan aktualisasi ini terganggu dan berjalan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
2 Mempersiapkan bahan sosialisasi a. Membuat draft materi Tersaji materi Akuntabilitas Dengan mempersiapkan bahan Kegiatan mempersiapkan
sosialisasi berupa sosialisasi Adanya kejelasan terhadap materi yang akan sosialisasi mendukung misi bahan sosialisasi maka dapat
presentasi dan video disosialisasikan dan dapat dibuktikan puskesmas poin 2 yaitu Menjamin menguatka nilai Profesional
kebenarannya keselamatan dan meningkatkan yaitu memiliki kemampuan,
Hasil: profesionalisme petugas keterampilan, kompetensi
Materi sosialisasi Nasionalisme dalam memberikan pelayanan
berupa presentasi kesehatan sesuai prosedur yang
Data dan informasi yang dikumpulkan
dan video di tetapkan berdasarkan standar
dan dibuat bersifat adil dan tidak
profesi da nmasing-masing
memihak salah satu pihak
jabatan dan
Etika Publik Responsif, cepat tanggap
Menerima data/informasi secara benar dan dalam masalah kesehatan dan
tidak menyesatkan melayani dengan rasa empati.
Komitmen mutu
Nasionalisme
Hasil:
Instrumen evaluasi Menggunakan bahasa Indonesia yang baik
berupa soal pre test dan benar dalam pembuatan instrumen
dan post tes
KETERKAITAN SUBSTANSI / KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN HASIL (OUTPUT)
NILAI ANEKA VISI MISI ORGANISASI ORGANISASI
Etika Publik
Menjalankan tugas secara profesional dan
tidak memihak
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
Hasil:
Undangan dan daftar Nasionalisme
hadir kegiatan
Melaksanakan tugas dengan cermat
Etika Publik
Komitmen Mutu
Membuat instrumen yang efektif
sehingga hasilnya dapat representatif
Anti Korupsi
Adanya kerja sama dengan bagian
administrasi untuk pembuatan undangan
Etika Publik
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
Nasionalisme
Hasil:
Sarana dan Menggunakan kekayaan dan barang milik
prasarana siap negara secara bertanggung jawab, efektif,
digunakan dan efisien
Etika Publik
Memberikan layanan kepada publik
secara bertanggung jawab dan tepat guna
Komitmen Mutu
Menyiapkan tempat yang kondusif serta
prasarana yang lengkap sehingga sosialisasi
berjalan dengan efektif
Anti Korupsi
Peduli terhadap kepentingan peserta
sosialisasi
KETERKAITAN SUBSTANSI / KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN HASIL (OUTPUT)
NILAI ANEKA VISI MISI ORGANISASI ORGANISASI
KETERKAITAN ANTARA KEGIATAN DENGAN PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM KERANGKA NKRI :
Persiapan bahan sosialisasi merupakan kegiatan aktualisasi yang menunjukkan kode etik ASN yaitu bertanggung jawab dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan tugasnya (Manajemen ASN). Persiapan bahan sosialisasi suatu
kerjasama di antar unit yang ada di Puskesmas Guali dan lintas sektor (WoG/Whole of Government). Dalam persiapan bahan sosialisasi menekankan pada nilai cepat, akurat dan daya guna Pelayanan Publik).
ANALISIS DAMPAK
Jika persiapan bahan sosialisasi maka akan berdampak pada kurangnya mutu dan manfaat kegiatan sosialisasi ini
3. Melaksanakan sosialisasi a. Mengedarkan daftar hadir Terwujudnya pengisian Akuntabilitas Dengan pelaksanaan sosialisasi Kegiatan melaksanakan
daftar hadir mendukung misi Puskesmas poin sosialisasi mencerminkan nilai
Adanya transparansi jumlah peserta 2 yaitu Menjamin keselamatan Profesional , memiliki
yang hadir kemampuan, keterampilan,
dan meningkatkan
Hasil: Daftar profesionalisme petugas kompetensi dalam memberikan
Nasionalisme pelayanan kesehatan sesuai
hadir terisi
prosedur yang di tetapkan
Melaksanakan tugas sesuai ketentuan
berdasarkan standar profesi dan
perundang-undangan
masing-masing jabatan dan
Kepastian , adanya hak dan
Etika Publik kewajiban pelanggan (pasien)
Mempertanggung jawabkan tindakan dan terhadap sasaran program dan
kinerja kepada publik Puskesmas
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
Peduli terhadap kepentingan peserta
sosialisasi
b. Memberikan pretest
kepada peserta sosialisasi Pre test terlaksana Akuntabilitas
Adanya transparansi mengenai pengetahuan
Hasil: Lembaran hasil peserta sebelum dilakukan sosialisasi
pretes Nasionalisme
Melaksanakan tugas dengan jujur dan
bertanggung jawab
KETERKAITAN SUBSTANSI / KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN HASIL (OUTPUT)
NILAI ANEKA VISI MISI ORGANISASI ORGANISASI
Etika Publik
Menjalankan tugas secara profesional dan
tidak berpihak
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
Etika Publik
Komitmen Mutu
Mengembangkan budaya kerja yang
berorientasi mutu
Anti Korupsi
Memberikan informasi secara
bertanggung jawab
KETERKAITAN SUBSTANSI / KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN HASIL (OUTPUT)
NILAI ANEKA VISI MISI ORGANISASI ORGANISASI
d. Memberikan post test
kepada peserta Post test terlaksana Akuntabilitas
Adanya transparansi mengenai pengetahuan
Hasil: peserta setelah dilakukan sosialisasi
Lembaran hasil post
test Nasionalisme
Etika Publik
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
Etika Publik
Mempertanggungjawabkan kinerja
kepada publik
Komitmen Mutu
Mengembangkan budaya kerja yang
berorientasi mutu
KETERKAITAN SUBSTANSI / KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN HASIL (OUTPUT)
NILAI ANEKA VISI MISI ORGANISASI ORGANISASI
Anti Korupsi
Memberikan informasi secara
bertanggung jawab
KETERKAITAN ANTARA KEGIATAN DENGAN PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM KERANGKA NKRI :
Kegiatan sosialisasi kepada ibu hamil merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pemenuhan pelayanan yang sesuai standar akreditasi untuk memberikan kepuasan kepada penerima pelayanan (Pelayanan Publik). Agar sosialisasi
dapat berjalan baik, diperlukan kerjasama antar bidan koordinator dan juga peserta sosialisasi yaitu ibu hamil dalam menanamkan pemahahan berkaitan pentingnya persalinan di fasilitas kesehatan (WoG/Whole of Government).
Dalam sosialisasi ini terdapat pengelolaan ASN untuk melakukan tugas pokok dan fungsi profesinya (Manajemen ASN).
ANALISIS DAMPAK
Jika sosialisasi pentingnya persalinan di fasilitas kesehatan tidak dilaksanakan, maka akan berdampak kegiatan aktualisasi tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan, tidak adanya rasa tanggungjawab dan tidak adanya rasa
kepedulian terhadap peningkatan pelayanan di Puskesmas.
4. Melaksanakan evaluasi hasil a. mengumpulkan hasil pre Terkumpulnya hasil Akuntabilitas Dengan melaksanakan evaluasi Kegiatan evaluasi hasil
penyelengaraan sosialisasi test dan post test pre dan post test hasil penyelenggaraan sosialisasi penyelenggaraan sosialisasi
Bertanggung jawab dalam mendukung misi Puskesmas poin 1 menguatkan nilai
mengumpulkan hasil kegiatan yaitu Memberikan pelayanan yang
Hasil: Profesional , memiliki
bermutu bagi masyarakat kemampuan, keterampilan,
Lembaran pre test Nasionalisme kompetensi dalam memberikan
dan post test pelayanan kesehatan sesuai
terkumpul Melaksanakan tugas dengan cermat dan
prosedur yang di tetapkan
disiplin
berdasarkan standar profesi dan
masing-masing jabatan; Adil,
Etika Publik memberikan
Menjalankan tugas secara profesional dan pelayanan tanpa
tidak berpihak membedakan status
pelanggan
dan Responsif, cepat
Komitmen Mutu
tanggap dalam masalah
Meningkatkan mutu proses secara kesehatan dan melayani
berkelanjutan gar dapat menampilkan dengan rasa empati.
kinerja yang baik
Anti Korupsi
Bertanggung jawab dalam
mengumpulkan hasil kegiatan
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
Bertanggung jawab dan bekerja keras
dalam menganalisis data
Komitmen Mutu
Meningkatkan mutu proses secara
berkelanjutan
Anti Korupsi
Jujur dalam melaporkan hasil kegiatan
KETERKAITAN SUBSTANSI / KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN HASIL (OUTPUT)
NILAI ANEKA VISI MISI ORGANISASI ORGANISASI
KETERKAITAN ANTARA KEGIATAN DENGAN PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM KERANGKA NKRI :
Evaluasi peningkatan pengetahuan ibu hamil merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pelaksaanaan tugas dan tanggungjawabnya secara baik dan hasil evaluasi tersebut akan digunakan sebagai acuan untuk meningkatkan mutu
pelayanan (Manajemen ASN). Evaluasi kegiatan berkaitan erat dengan kerjasama antar rekan kerja, antar unit dan antara pimpinan dan staf (WoG/Whole of Government). Evaluasi menunjukkan sikap partisipatif antar rekan sejawat,
rekan kerja, antar unit dan antara pimpinan dan staf dan keterlibatan masyarakat yang terkait dengan sosialisasi ini (Pelayanan Publik).
ANALISIS DAMPAK
Jika evaluasi pelaksanaan sosialisasi ini tidak dilaksanakan, maka berdampak pada manfaat hasil kegiatan yang dilakukan tidak bisa diketahui secara pasti dan jelas serta laporan yang disusun tidak memenuhi indikator pencapaian,
sehingga kegiatan kurang bermanfaat dan berkualitas seperti apa yang diharapkan.
BAB IV
CAPAIAN HASIL AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN
48
4.2. Capaian Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar, peran dan kedudukan ASN
dilaksanakan dalam 30 hari kerja, dimulai sejak 1 November 2020 sampai dengan 30
Nove m ber 2020 . Kegiatan aktualisasi diawali dengan konsultasi dan memohon izin
untuk melakukan sejumlah kegiatan serta tahapan-tahapannya yang telah diagendakan
dalam rancangan aktualisasi kepada Kepala Puskesmas Guali, La Ode Syarif, AMK selaku
atasan langsung.
Tabel 4.2 Daftar kegiatan yang dilaksanakan pada tahapan aktualisasi
dan habituasi nilai-nilai dasar ANEKA
URAIAN WAKTU
NO CAPAIAN HASIL KET
KEGIATAN PELAKSANAAN
1 Menggalang 02-07 November Mendapatkan Terlaksana
dukungan 2020 dukungan dari sesuai
stakeholder stakeholder terkait rancangan
terkait
49
4.3. Deskripsi Kegiatan
KEGIATAN 1
Menggalang dukungan stakeholder terkait
Tanggal Pelaksanaan 02-07 November 2020
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan
1. Menyiapkan bahan konsultasi
50
4. Melakukan koordinasi dengan Bidan
Koordinator Puskesmas Guali
51
tanah air (Nasionalisme). Materi konsultasi berkaitan dengan rancangan aktualisasi
yang akan saya laksanakan saya siapkan secara benar dan sopan keputusan d i a m b i l
berdasarkan prinsip keahlian (Etika Publik) sehingga tersedianya materi bahan
konsultasi dengan baik dan pertemuan bias berjalan lebih efektif (Komitmen Mutu), di
mana materi tersebut diperoleh dari berbagai sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan (Anti Korupsi).
52
Tahapan kegiatan 3 : Melakukan koordinasi dengan Bidan Koordinator
Pada tahapan kegiatan ini, tercipta sikap profesional yaitu komitmen tinggi dalam
menjalankan kegiatan (Akuntabilitas) agar dapat terjadi musyawarah untuk mufakat
mengenai tempat pelaksanaan kegiatan (Nasionalisme). Hasil musyawarah tersebut
menunjukkan bahwa saya menghargai komunikasi dan kerja sama yang dilaksanakan
(Etika Publik). Koordinasi mengenai data sasaran menunjukkan adanya system
perencanaan kegiatan yang efekif dan efisien (Komitmen Mutu). Koordinasi ini
menunjukkan kerjasama antar profesi (Anti Korupsi).
53
Tahapan kegiatan 3 : Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas
Ketika melakukan pertemuan dengan pimpinan dan membahas rencana kegiatan, teknik
aktualisasi yang saya gunakan yaitu professional dan teliti. Di mana pada saat
pertemuan berlangsung, saya menyampaikan rencana kegiatan secara jelas dan sesuai
antara kegiatan aktualisasi dengan tujuan yang akan dicapai kepada pimpinan serta
mencatat hasil arahan pimpinan.
54
Tahapan kegiatan 3 : Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas
Pada saat melakukan pertemuan dengan pimpinan dan membahas rencana kegiatan,
saya menyampaikan rencana kegiatan yang akan laksanakan di rumah sakit secara jelas
dan sesuai antara kegiatan aktualisasi dengan tujuan yang akan dicapai kepada
pimpinan.
Outpun kegiatan : Terwujudnya konsultasi dengan Kepala Puskesmas
55
Manfaat kegiatan terhadap penguatan nilai organisasi
Pelaksanaan kegiatan menggalang dukungan stakeholder terkait pada kegiatan
aktualisasi ini dapat mendukung pencapaian penguatan nilai organisasi yaitu Responsif,
cepat dan tanggap dalam masalah kesehatan dan melayani dengan rasa empati
Analisis Dampak
Apabila konsultasi dan koordinasi kepada stakeholder terkait tidak dilaksanakan, akan
terjadi sikap tidak saling menghormati dan menghargai antara pimpinan dan staf serta
lintas sektor yang ke depannya bisa menyebabkan kegiatan aktualisasi ini terganggu dan
berjalan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
56
KEGIATAN 2
Mempersiapkan bahan sosialisasi
Tanggal Pelaksanaan 09-14 November 2020
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan
1. Membuat draft materi sosialisasi
berupa presentasi, video, leaflet, dan
poster
57
4. Mengedarkan undangan
Tahapan kegiatan 1 : Membuat materi sosialisasi berupa presentasi, video, leaflet, dan
poster
Pada tahapan kegiatan ini, pertama-tama saya menyiapkan materi yang saya cari
melalui Peraturan Menteri Kesehatan, pedoman organisasi profesi, serta dari internet
secara jelas dengan bertanggung jawab dan dapat dibuktikan kebenarannya
(Akuntabilitas), dalam membuat materi sosialisasi ini saya menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik sebagai bentuk rasa cinta saya terhadap tanah air disesuaikan
dengan tata penulisan istilah medis yang disepakati serta bersifat adil tidak memihak
salah satu pihak (Nasionalisme). Materi sosialisasi yang berkaitan dengan rancangan
58
aktualisasi yang akan saya laksanakan merupakan data/informasi yang benar dan tidak
menyesatkan (Etika Publik) sehingga dapat bermanfaat dan meningkatkan kualitas
pelayanan (Komitmen Mutu), di mana dalam penyusunan materi dilakukan secara
jujur serta berdasarkan buku pedoman yang berlaku dan tidak ada pengurangan atau
penambahan informasi (Anti Korupsi).
59
mengedarkan undangan dengan mandiri dan disiplin (Anti Korupsi).
60
peserta sosialisasi
Deskripsi Proses dan Kualitas Produk Kegiatan
Tahapan kegiatan 1 : Membuat materi sosialisasi berupa presentasi dan video
Pembuatan materi sosialisasi berupa presentasi dan video saya ikuti melalui peraturan
menteri kesehatan, panduan organisasi profesi, dan dari internet yang sumbernya bisa
dipercaya.
Output kegiatan : Tersajinya materi sosialisasi berupa presentasi dan video
61
Manfaat kegiatan terhadap penguatan nilai organisasi
Pelaksanaan kegiatan pe rs i a pa n b a ha n s o si a l i sa si pada kegiatan aktualisasi ini
dapat mendukung pencapaian penguatan nilai organisasi yaitu Profesional, memiliki
kemampuan, keterampilan, kompetensi dalam memberikan pelayanan keehatan yang
sesuai prosedur yang ditetapkan; Adil, memberikan pelayanan tanpa membedakan
status pelanggan; Kepastian, adanya hak dan kewajiban pelanggan (pasien) terhadap
sasaran program dan Puskesmas.
Analisis Dampak
Jika persiapan bahan sosialisasi tidak dilaksanakan, maka maka akan berdampak
kegiatan aktualisasi tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan, tidak adanya rasa
tanggungjawab dan tidak adanya rasa kepedulian terhadap peningkatan pelayanan di
Puskesmas
62
KEGIATAN 3
Pelaksanaan sosialisasi
Tanggal Pelaksanaan 16-21 November 2020
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan
1. Mengedarkan daftar hadir
63
5. Memberikan edukasi kesehatan ibu
hamil melalui pesan singkat
64
7. Meminta testimoni hasil kegiatan
65
Tahapan kegiatan 3 : Melaksanakan sosialisasi
Pada tahapan kegiatan ini, saya melaksanakan sosialisasi secara bertanggung jawab dan
berintegritas (Akuntabilitas). Saya melaksanakan sosialisasi secara benar dan tidak
menyesatkan kepada pihak lain (Nasionalisme). Selama sosialisasi, saya memberikan
pelayanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna,
berhasil guna serta santun (Etika Publik) untuk mengembangkan budaya kerja yang
berorientasi mutu (Komitmen Mutu) serta memberikan informasi secara bertanggung
jawab (Anti Korupsi).
Tahapan kegiatan 5 : Memberikan edukasi kesehatan ibu hamil melalui pesan singkat
Pada tahapan kegiatan ini, saya memberikan edukasi peserta melalui pesan singkat
untuk menjamin konsistensi peningkatan pengetahuan peserta (Akuntabilitas).
Pengiriman pesan singkat menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
(Nasionalisme) dan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik (Etika Publik).
Pelaksanaan kegiatan ini untuk mengembangkan budaya kerja berorientasi mutu
(Komitmen Mutu) dan didasarkan oleh rasa peduli (Anti Korupsi).
66
mengembangkan budaya kerja berorientasi mutu (Komitmen Mutu) dan pemberian
informasi dilakukan secara bertanggung jawab (Anti Korupsi).
67
Tahapan kegiatan 5 : Memberikan edukasi kesehatan ibu hamil melalui pesan singkat
Teknik aktualisasi yang saya gunakan dalam memberikan post test kepada peserta
adalah teknik konsisten dan bertanggung jawab. Hal ini dilakukan untuk menjamin
konsistensi peningkatan pengetahuan peserta
68
Output kegiatan : Terwujudnya sosialisasi
Tahapan kegiatan 4 : Memberikan edukasi kesehatan ibu hamil melalui pesan singkat
Setelah melakukan sosialisasi secara tatap muka, saya melanjutkan pemberian informasi
dengan memberikan edukasi kesehatan ibu hamil melalui pesan singkat seminggu dua
kali.
Output kegiatan : Terwujudnya pemberian edukasi melalui pesan singkat kepada ibu
hamil
69
yang mampu memberikan pelayanan prima dan berorientasi pada keselamatan
pelanggan (pasien)” dan misi Puskesmas poin 2 yaitu “Menjamin keselamatan dan
meningkatkan profesionalisme petugas”
Manfaat kegiatan terhadap penguatan nilai organisasi
Pelaksanaan kegiatan pelaksanaan sosialisasi pada kegiatan aktualisasi ini dapat
mendukung pencapaian penguatan nilai organisasi yaitu Profesional, memiliki
kemampuan, keterampilan, kompetensi dalam memberikan pelayanan kesehatan sesuai
prosedur yang ditetapkan berdasarkan standar profesi dan masing-masing jabatan;
Aman, adanya perlindungan bagi petugas dan pasien terhadap bahaya infeksi akibat
pelayanan yang di berikan; Responsif, cepat dan tanggap dalam masalah kesehatan dan
melayani dengan rasa empati.
Analisis Dampak
Jika pelaksanaan sosialisasi tidak dilaksanakan, maka hal tersebut menggambarkan tidak
adanya rasa tanggung jawab dan tidak adanya rasa kepedulian terhadap peningkatan
pelayanan Puskesmas.
70
KEGIATAN 4
Melaksanakan evaluasi hasil penyelenggaran sosialisasi
Tanggal Pelaksanaan 23 November 2020 s/d 28 November 2020
Uraian Kegiatan Yang Memuat Nilai Dasar Yang Melandasi
1. Mengumpulkan hasil pre test dan post
test
71
4. Menyampaikan laporan hasil evaluasi
kepada Kepala Puskesmas
72
sosialisasi secara berintegritas dan konsisten dalam melaksanakan analisis
(Akuntabilitas) serta dilakukan secara jujur dan transparan (Nasionalisme) dan cermat
dalam melakukan komparasi untuk mendorong kinerja pegawai (Etika Publik)
sehingga fungsi pengawasan dapat dilakukan secara efektif untuk mengawal
keterlaksanaan program (Komitmen Mutu). Saya menganalisis data secara
bertanggung jawab, jujur, adil, dan berani (Anti Korupsi).
73
Tahapan kegiatan 2 : Membuat komparasi peningkatan sebelum dan sesudah
sosialisasi
Teknik aktualisasi yang saya gunakan dalam membuat komparasi peningkatan sebelum
dan sesudah sosialisasi yakni berintegritas dan tidak diskriminatif agar hasil komparasi
yang didapatkan mencerminkan hasil pelaksanaan kegiatan shingga bias meningkatkan
mutu pelayanan
74
Tahapan kegiatan 3 : Menyusun laporan hasil evaluasi penyelenggaraan kegiatan
Saya menyusun laporan hasil evaluasi penyelenggaraan kegiatan dengan
memperhatikan hasil komparasi data sebelum dan sesudah sosialisasi.
Output kegiatan : Tersajinya laporan hasil kegiatan
75
4.4. KEGIATAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN
1 Menggalang dukungan stakeholder terkait a. Menyiapkan bahan a. Tersajinya bahan Akuntabilitas Dengan terlaksananya konsultasi Kegiatan konsultasi dan
konsultasi konsultasi dan koordinasi stakeholder terkait koordinasi stakeholder
Menyiapkan bahan konsultasi yang saya maka dapat mewujudkan dapat terkait dapat menguatkan
Hasil: dapatkan melalui Profil Puskesmas mendukung pencapaian visi nilai Responsif, cepat dan
Guali tahun 2019 dengan bertanggung
Dokumentasi Puskesmas yaitu “Menjadi tanggap dalam masalah
jawab Puskesmas
kegiatan kesehatan dan melayani
yang mampu memberikan dengan rasa empati
Nasionalisme
pelayanan prima dan berorientasi
Menyiapkan bahan konsultasi dengan pada keselamatan pelanggan
penuh semangat dan menggunakan (pasien) ” dan misi organisasi poin
Bahasa Indonesia yang baik sebagai ke 3 yaitu Mengembangkan kerja
bentuk rasa cinta saya terhadap tanah air sama dengan unsur-unsur terkait
Etika Publik di bidang kesehatan
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
Materi yang akan dikonsultasikan
diperoleh dari berbagai sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan
Komitmen Mutu
Nasionalisme
Selama penyampaian rencana kegiatan
terjadi musyawarah agar mencapai kata
sepakat dalam peningkatan kualitas
pelayanan di Puskesmas Guali Muna Barat
Etika Publik
Memelihara dan menjunjung tinggi
standar etika. Menghargai konsultasi
dan komunikasi
KETERKAITAN SUBSTANSI / NILAI KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN HASIL (OUTPUT)
ANEKA VISI MISI ORGANISASI ORGANISASI
Komitmen Mutu
Etika Publik
Komitmen Mutu
Koordinasi mengenai data sasaran
menunjukkan adanya system perencanaan
kegiatan yang efekif dan efisien
Anti Korupsi
Terjalinnya kerja sama antar profesi
KETERKAITAN SUBSTANSI / NILAI KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN HASIL (OUTPUT)
ANEKA VISI MISI ORGANISASI ORGANISASI
e. Melakukan konsultasi Terwujudnya Akuntabilitas
dengan Kepala Desa koordinasi dengan
Kepala Desa terkait Adanya komunikasi dan kerjasama antara
kelompok internal dan eksternal
Adanya dukungan
Kepala Desa untuk
melaksanakan Nasionalisme
kegiatan
Melakukan komunikasi dengan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar serta
Hasil: bermusyawarah untuk mufakat
Komitmen Mutu
KETERKAITAN ANTARA KEGIATAN DENGAN PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM KERANGKA NKRI :
Konsultasi dan koordinasi dengan stakeholder terkait perihal kurangnya pengetahuan ibu hamil mengenai pentingnya melakukan persalinan di fasilitas kesehatan, dukungannya terhadap kegiatan aktualisasi
yang berkaitan dengan implementasi tugas saya sebagai staf dalam membentuk kerjasama dengan pimpinan dan lintas sektor (WoG/Whole of Government). Saya mengedepankan etika dan kode etik ASN yang bertanggung
jawab dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan profesinya agar dapat meningkatkan mutu pelayanannya (Manajemen ASN). Kegiatan aktualisasi ini berkaitan dengan penggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerja sama dengan pimpinan wilayah dan sektor lain terkait (Pelayanan Publik).
ANALISIS DAMPAK
Apabila konsultasi dan koordinasi dengan stakeholder terkait perihal kurangnya pengetahuan ibu hamil mengenai pentingnya melakukan persalinan di fasilitas kesehatan, akan terjadi sikap tidak saling menghormati dan
menghargai antara pimpinan dan staf yang ke depannya bisa menyebabkan kegiatan aktualisasi ini terganggu dan berjalan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
KETERKAITAN SUBSTANSI / NILAI KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN HASIL (OUTPUT)
ANEKA VISI MISI ORGANISASI ORGANISASI
2 Mempersiapkan bahan sosialisasi a. Membuat draft materi Tersaji materi Akuntabilitas Dengan mempersiapkan bahan Kegiatan mempersiapkan
sosialisasi berupa presentasi, sosialisasi Adanya kejelasan terhadap materi yang sosialisasi mendukung visi bahan sosialisasi maka dapat
video, leaflet, dan poster akan disosialisasikan dan dapat dibuktikan Puskesmas yaitu “Menjadi menguatka nilai Profesional
kebenarannya Puskesmas yang mampu yaitu memiliki kemampuan,
memberikan pelayanan prima dan keterampilan, kompetensi
Hasil: Nasionalisme berorientasi pada keselamatan dalam memberikan pelayanan
Materi sosialisasi Menggunakan Bahasa Indonesia yang pelanggan (pasien) ” dan misi kesehatan sesuai prosedur
berupa presentasi, baik sebagai bentuk rasa cinta saya puskesmas poin 2 yaitu Menjamin yang di tetapkan berdasarkan
video, leaflet, dan terhadap tanah air disesuaikan dengan tata keselamatan dan meningkatkan standar profesi da nmasing-
poster penulisan istilah medis yang disepakati profesionalisme petugas masing
serta bersifat adil tidak memihak salah satu jabatan; Kepastian, adanya
pihak hak dan kewajiban pelanggan
(pasien) terhadap sasaran
program dan Puskesmas; dan
Etika Publik
Adil, memberikan pelayanan
Menerima data/informasi secara benar tanpa membedakan status
dan tidak menyesatkan pelanggan.
Komitmen mutu
Anti Korupsi
Nasionalisme
Hasil:
Undangan dan daftar Melaksanakan tugas dengan cermat
hadir kegiatan
Etika Publik
Komitmen Mutu
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
Nasionalisme
Hasil: Sarana
dan prasarana Menggunakan kekayaan dan barang milik
siap digunakan negara secara bertanggung jawab, efektif,
dan efisien
Etika Publik
Memberikan layanan kepada publik
secara bertanggung jawab dan tepat
guna
Komitmen Mutu
Menyiapkan tempat yang kondusif serta
prasarana yang lengkap sehingga sosialisasi
berjalan dengan efektif
Anti Korupsi
Peduli terhadap kepentingan peserta
sosialisasi
KETERKAITAN SUBSTANSI / NILAI KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN HASIL (OUTPUT)
ANEKA VISI MISI ORGANISASI ORGANISASI
KETERKAITAN ANTARA KEGIATAN DENGAN PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM KERANGKA NKRI :
Persiapan bahan sosialisasi merupakan kegiatan aktualisasi yang menunjukkan kode etik ASN yaitu bertanggung jawab dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan tugasnya (Manajemen ASN). Persiapan bahan sosialisasi
meliatkan berbagai sektor terkait baik bidan koordinator, perangkat desa, serta kader (WoG/Whole of Government). Dalam persiapan bahan sosialisasi menekankan pada nilai partisipatif, efektif, dan efisien (Pelayanan Publik).
ANALISIS DAMPAK
Jika persiapan bahan sosialisasi maka akan berdampak pada kurangnya mutu dan manfaat kegiatan sosialisasi ini
3. Melaksanakan sosialisasi a. Mengedarkan daftar hadir Terwujudnya pengisian Akuntabilitas Dengan pelaksanaan sosialisasi Kegiatan melaksanakan
daftar hadir mendukung visi Puskesmas yaitu sosialisasi mencerminkan nilai
Adanya transparansi jumlah peserta
“Menjadi Puskesmas yang mampu Profesional, memiliki
yang hadir
memberikan pelayanan prima dan kemampuan, keterampilan,
Hasil: Daftar berorientasi pada keselamatan kompetensi dalam memberikan
Nasionalisme pelanggan (pasien)” dan misi pelayanan kesehatan sesuai
hadir terisi
Melaksanakan tugas dengan jujur Puskesmas poin 2 yaitu prosedur yang ditetapkan
Menjamin keselamatan dan berdasarkan standar profesi
meningkatkan profesionalisme dan masing-masing jabatan;
Etika Publik
petugas Aman, adanya
Mempertanggung jawabkan tindakan perlindungan bagi petugas
dan kinerja kepada publik dan pasien terhadap bahaya
infeksi akibat pelayanan yang
Komitmen Mutu di berikan; Responsif, cepat
dan tanggap dalam masalah
Mengembangkan budaya kerja yang kesehatan dan melayani
berorientasi mutu dengan rasa empati.
Anti Korupsi
Peduli terhadap kepentingan peserta
sosialisasi
b. Memberikan pretest
Pre test terlaksana Akuntabilitas
kepada peserta sosialisasi
Adanya transparansi mengenai pengetahuan
Hasil: peserta sebelum dilakukan sosialisasi
Lembaran hasil
pretest
KETERKAITAN SUBSTANSI / NILAI KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN HASIL (OUTPUT)
ANEKA VISI MISI ORGANISASI ORGANISASI
Nasionalisme
Melaksanakan tugas dengan jujur dan
bertanggung jawab
Etika Publik
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
Etika Publik
Memberikan layanan kepada publik secara
jujur, tanggap, cepat, tepat, dan akurat,
berdaya guna, berhasil guna, santun
Komitmen Mutu
Mengembangkan budaya kerja yang
berorientasi mutu
KETERKAITAN SUBSTANSI / NILAI KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN HASIL (OUTPUT)
ANEKA VISI MISI ORGANISASI ORGANISASI
Anti Korupsi
Memberikan informasi secara
bertanggung jawab
Komitmen Mutu
Hasil: Nasionalisme
Pengiriman pesan singkat menggunakan
Terkirimnya pesan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
singkat berisi edukasi
Etika Publik
Dapat dipertanggung jawabkan kepada
publik
KETERKAITAN SUBSTANSI / NILAI KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN HASIL (OUTPUT)
ANEKA VISI MISI ORGANISASI ORGANISASI
Komitmen Mutu
Mengembangkan budaya kerja
berorientasi mutu
Anti Korupsi
Hasil: Nasionalisme
Etika Publik
Mempertanggungjawabkan kinerja
kepada publik
Komitmen Mutu
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
Memberikan informasi secara
bertanggung jawab
KETERKAITAN ANTARA KEGIATAN DENGAN PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM KERANGKA NKRI :
Kegiatan sosialisasi kepada ibu hamil merupakan kegiatan yang melibatkan koordinasi dengan bidan koordinator, perangkat desa, dan kader posyandu (WoG/Whole of Government) serta menghindari konflik kepentingan dalam
pelaksanaan kegiatan (Manajemen ASN) demi menciptakan pelayanan publik yang akuntabel (Pelayanan Publik).
ANALISIS DAMPAK
Jika pelaksanaan sosialisasi tidak dilaksanakan, maka hal tersebut menggambarkan tidak adanya rasa tanggung jawab dan tidak adanya rasa kepedulian terhadap peningkatan pelayanan Puskesmas.
4. Melaksanakan evaluasi hasil a. mengumpulkan hasil pre Terkumpulnya hasil Akuntabilitas Dengan melaksanakan evaluasi Kegiatan evaluasi hasil
penyelengaraan sosialisasi test dan post test pre dan post test hasil penyelenggaraan sosialisasi penyelenggaraan sosialisasi
Bertanggung jawab dalam
mendukung visi Puskesmas yaitu menguatkan nilai Profesional,
mengumpulkan hasil kegiatan
Hasil: “Menjadi Puskesmas yang mampu memiliki kemampuan,
memberikan pelayanan prima dan keterampilan, kompetensi
Lembaran pre test Nasionalisme berorientasi pada keselamatan dalam memberikan pelayanan
dan post test pelanggan kesehatan sesuai prosedur
terkumpul Melaksanakan tugas dengan cermat dan
disiplin (pasien) ” dan misi Puskesmas yang ditetapkan
poin 1 yaitu Memberikan berdasarkan standar profesi
pelayanan yang bermutu bagi dan masing-masing jabatan;
Etika Publik
masyarakat Adil, memberikan pelayanan
Menjalankan tugas secara profesional tanpa membedakan status
dan tidak berpihak pelanggan; Responsif, cepat
dan tanggap dalam masalah
Komitmen Mutu kesehatan dan melayani
dengan rasa empati.
Meningkatkan mutu proses secara
berkelanjutan agar dapat menampilkan
kinerja yang baik
KETERKAITAN SUBSTANSI / NILAI KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN HASIL (OUTPUT)
ANEKA VISI MISI ORGANISASI ORGANISASI
Anti Korupsi
Jujur, adil, dan berani dalam
pelaksanaan kegiatan
Hasil: Nasionalisme
Anti Korupsi
Bertanggung jawab dan bekerja keras
dalam menganalisis data
Nasionalisme
Hasil:
Laporan hasil Melaksanakan tugas jujur,
evaluasi bertanggungjawab, dan berintegritas
penyelenggaraan tinggi
kegiatan Etika Publik
Mempertanggungjawabkan tindakan dan
kinerja kepada publik
KETERKAITAN SUBSTANSI / NILAI KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN HASIL (OUTPUT)
ANEKA VISI MISI ORGANISASI ORGANISASI
Komitmen Mutu
Meningkatkan mutu proses secara
berkelanjutan
Anti Korupsi
Jujur dalam melaporkan hasil kegiatan
Nasionalisme
Hasil:
Menggunakan Bahasa Indonesia yang
baik dan benar
Dokumentasi
penyampaian laporan Etika Publik
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
Dalam menyampaikan laporan hasil
saya bersikap jujur dan transparan
KETERKAITAN SUBSTANSI / NILAI KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN HASIL (OUTPUT)
ANEKA VISI MISI ORGANISASI ORGANISASI
KETERKAITAN ANTARA KEGIATAN DENGAN PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM KERANGKA NKRI :
Evaluasi hasil penyelenggaraan sosialisasi merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pelaksaanaan tugas dan tanggung jawab secara baik dan hasil evaluasi tersebut akan digunakan sebagai acuan untuk meningkatkan mutu
pelayanan (Manajemen ASN). Evaluasi kegiatan berkaitan erat dengan kerjasama antar rekan kerja, antar unit, antara pimpinan dan staf, antara Puskesmas dan Desa, serta antar Puskesmas dan masyarakat (WoG/Whole of
Government). Evaluasi menunjukkan sikap partisipatif antara Puskesmas dan masyarakat setempat (Pelayanan Publik).
ANALISIS DAMPAK
Jika evaluasi hasil penyelenggaraan sosialisasi tidak dilaksanakan, maka berdampak pada manfaat hasil kegiatan yang dilakukan tidak bisa diketahui secara pasti dan jelas serta laporan yang disusun tidak memenuhi indikator
pencapaian, sehingga kegiatan kurang bermanfaat dan berkualitas seperti apa yang diharapkan.
4.5.MATRIKS AKTUALISASI DAN HABITUASI
KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN
NILAI DASAR INDIKATOR NILAI KEGIATAN 1 KEGIATAN 4 KEGIATAN 5 TOTAL
2 3 6 7
Tanggungjawab 23
Jelas 4
Sesuai 2
Inovasi 1
Cermat 1
Serius 3
Akuntabilitas
Seimbang 1
Kerjasama 1
Teliti 1
Profesional 2
Berintegritas 1
Transparan 1
Menggunakan Bahasa 12
Indonesia
Musyawarah 7
Sepakat 2
Hormat 2
Tidak diskriminatif 1
Tata bahasa yang baik 2
Nasionalisme Etos kerja yang baik 2
Kerja keras 1
Berintegritas 1
Sopan 2
Kerjasama 4
Jujur 1
Adil 1
Menyiapkan materi 1
secara benar
Etika Publik Sopan 15
Santun 11
Rapih 4
Profesional 4
Cermat 4
Baik 3
Layak 1
Jujur 1
Saling menghargai 2
Ramah 2
Hormat 2
Bersih 1
Nyaman 1
Terbuka 3
Integritas 3
Baik 6
Tercapainya tujuan 4
Bermanfaat 4
Efisien 7
Percaya diri 2
Efektif 5
Inovasi 4
Komitmen Mutu Cermat 3
Kualitas pelayanan 4
Sesuai 5
Teliti 1
Bersih 1
Rapih 1
Nyaman 1
Jujur 2
Sumber terpercaya 6
Disiplin 6
Anti Korupsi
Jujur 10
Transparan 6
Tidak memaksakan 2
kehendak
Kerja keras 2
Mandiri 7
Tanggungjawab 5
Berani 2
Adil 2
4.6.MATRIKS KEDUDUKAN DAN PERAN ASN
Keterkaitan
Dengan Menggalang Dukungan Persiapan Bahan Evaluasi Pelaksanaan
Pelaksanaan Sosialisasi Total
Substansi Mata Stakeholder Terkait Sosialisasi Kegiatan Sosialisasi
Pelatihan
Manajemen ASN 4
Pelayanan
4
Publik
Whole Of
4
Goverment
4.7. MATRIKS KETERKAITAN KEGIATAN DENGAN VISI DAN MISI ORGANISASI
Evaluasi Menggalang
Menggalang
Keterkaitan Terhadap Visi Dan Misi Persiapan Bahan Pelaksanaan Pelaksanaan Dukungan
Dukungan Total
Organisasi Sosialisasi Sosialisasi Kegiatan Stakeholder
Stakeholder Terkait
Sosialisasi Terkait
V Menjadi Puskesmas yang mampu
I memberikan pelayanan prima dan
4
S berorientasi pada keselamatan
I pelanggan (pasien)
Memberikan pelayanan yang bermutu
bagi masyarakat 2
Evaluasi
Keterkaitan Terhadap Nilai Menggalang Dukungan Persiapan Bahan Pelaksanaan
Pelaksanaan Total
Organisasi Stakeholder Terkait Sosialisasi Sosialisasi
Kegiatan Sosialisasi
Profesional 3
Aman
1
Kepastian
2
Adil 2
Responsif 3
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan seluruh kegiatan aktualisasi “Peningkatan
Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pentingnya Persalinan Di Fasilitas Kesehatan Melalui
Sosialisasi Berbasis Partisipasi Stakeholder Di Wilayah Kerja Puskesmas Guali,
Kecamatan Kusambi, Kabupaten Muna Barat.” dengan menerapkan nilai-nilai dasar
ASN berupa Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi
(ANEKA), maka penulis dapat menarik kesimpulan antara lain:
1. Jumlah kegiatan yang terlaksana ada 4 (empat) kegiatan dengan jumlah
tahapan kegiatan 3-6 tahapan kegiatan sesuai dengan rancangan aktualisasi, di mana
semua nilai-nilai ANEKA teraktualisasi dalam setiap tahapannya.
2. Pelaksanaan sosialisasi merupakan suatu pendekatan holistik dalam upaya
peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Indonesia umumnya, dan masyarakat
di Kabupaten Muna Barat khususnya.
3. Dengan terlaksananya seluruh kegiatan aktualisasi diharapkan mampu
mengoptimalkan pelayanan kesehatan di Puskesmas Guali Kabupaten Muna Barat
dengan sasaran meningkatnya mutu pelayanan sehingga tujuan kegiatan dapat
terwujud sehingga isu yang diangkat terkait kurangnya pengetahuan ibu hamil
mengenai pentingnya persalinan di fasilitas kesehatan dapat terpecahkan/
terselesaikan.
5.2. Saran
Adapun saran terkait kegiatan aktualisasi nilai dasar, peran dan kedudukan ASN
dalam Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pentingnya Persalinan Di Fasilitas
Kesehatan melalui Sosialisasi Berbasis Partisipasi Stakeholder di Wilayah Kerja
Puskesmas Guali, Kecamatan Kusambi, Kabupaten Muna Barat yang telah dilaksanakan
seluruh rangkaian tahapan kegiatannya, antara lain :
1. Mengingat manfaat dan pentingnya habituasi nilai-nilai ANEKA dalam pelaksanaan
tugas dan fungsi sebagai ASN maka sebaiknya pelatihan ataupun seminar berkaitan
dengan ANEKA tidak hanya dilakukan dalam lingkup ASN saja namun seluruh
lapisan instansi maupun institusi penyelenggara negara yang berkaitan dengan
97
pelayanan publik milik pemerintah sehingga terbentuk sebuah kesadaran nasional
yang orientasinya pada peningkatan mutu di segala dimensi kehidupan;
2. Pelayanan persalinan di fasilitas kesehatan diharapkan bisa mendapatkan
perhatian khusus dari masyarakat dan pemerintah karena dengan persalinan di
fasilitas kesehatan, dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
98
DAFTAR PUSTAKA
99
LAMPIRAN
KEGIATAN 1
100
TAHAPAN KEGIATAN 1 : MENYIAPKAN BAHAN KONSULTASI
104
TAHAPAN KEGIATAN 1 : MEMBUAT MATERI SOSIALISASI BERUPA
PRESENTASI, VIDEO, POSTER, DAN LEAFLET
105
TAHAPAN KEGIATAN 3 : MEMBUAT DAFTAR HADIR DAN UNDANGAN
106
TAHAPAN KEGIATAN 4 : MENGEDARKAN UNDANGAN
107
LAMPIRAN
KEGIATAN 3
PELAKSANAAN SOSIALISASI
108
TAHAPAN KEGIATAN 1 : MENGEDARKAN DAFTAR HADIR
109
TAHAPAN KEGIATAN 2 : MEMBERIKAN PRETEST KEPADA PESERTA
SOSIALISASI
110
TAHAPAN KEGIATAN 3 : MELAKSANAKAN SOSIALISASI
111
Pemberian Cindera Mata kepada Peserta dengan Nilai Test Terbaik
112
TAHAPAN KEGIATAN 5 : MEMBERIKAN EDUKASI KESEHATAN IBU HAMIL
MELALUI PESAN SINGKAT
113
TAHAPAN KEGIATAN 6 : MENEMPELKAN POSTER DAN MENYEBARKAN
LEAFLET DI BALAI DESA
114
LAMPIRAN
KEGIATAN 4
EVALUASI HASIL PENYELENGGARAAN
KEGIATAN SOSIALISASI
115
TAHAPAN KEGIATAN 1 : MENGUMPULKAN HASIL PRE TEST DAN POST TEST
116
117
TAHAPAN KEGIATAN 2 : MEMBUAT KOMPARASI PENINGKATAN SEBELUM
DAN SESUDAH SOSIALISASI
118
10
9
8
7
6
5
4 Pre Test
3
Post Test
2
1
0
Suhuria
Wanufia
Amalia
Waode Harmili
Herlina Manto
Wa Meli
Wa Aba
Wa Ema
Wa Sali
Nurma
Isa
Witri
Ratna
Hernianti
Yanti
WD. Habibai
Wa Herni
119
TAHAPAN KEGIATAN 4 : MENYAMPAIKAN LAPORAN HASIL EVALUASI
KEPADA KEPALA PUSKESMAS
120
LAMPIRAN
KEGIATAN 5
LAPORAN HASIL KEGIATAN
121
LAMPIRAN 5
A. LATAR BELAKANG
Tugas pokok dokter adalah memberikan pelayanan kesehatan pada sarana
pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, kuratif dan rehabilitatif untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina peran serta masyarakat
dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat dimana salah
satunya melalui pelayanan kesehatan ibu dan anak.
122
Fasilitas Kesehatan Melalui Sosialisasi Berbasis Partisipasi Stakeholder Di Wilayah
Kerja Puskesmas Guali, Kecamatan Kusambi, Kabupaten Muna Barat.
C. METODE SOSIALISASI
123
yang di
sampaikan
Peserta
memperhatikan
jalannya
sosialisasi
Peserta
bertanya.
3. Penutup Memberikan post test Peserta
kepada peserta menjawab soal
Memberikan hadiah post test
kepada peserta yang Peserta
memperoleh nilai menerima hadiah
terbaik Menjawab salam.
Menyimpulkan dan
rencana tindak lanjut ke
depan
Menutup dengan salam
Tahap II
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Media
1. Pemberian Memberikan edukasi Peserta Whatsapp
edukasi kepada ibu hamil menjawab pesan
(15 menit) melalui pesan singkat
Tahap III
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Media
1. Pemberian Menyerahkan leaflet Perangkat Desa Leaflet
leaflet kepada Perangkat Desa menerima leaflet
(10 menit) untuk diberikan kepda
masyarakat yang
berkunjung ke Balai
124
Desa
D. HASIL KEGIATAN
125
e. Telah dilaksanakan pemasangan poster dan penyebaran leaflet di Balai Desa
Lapokainse
f. Aparat desa turut bekerja sama dalam penyebaran informasi mengenai materi
yang telah disampaikan
E. PENUTUP
Demikian laporan ini dibuat sebagai hasil kegiatan sosialisasi yang telah
dilaksanakan. Semoga kegiatan ini bisa terus berlanjut dan memberikan manfaat baik bagi
penulis, stakeholder terkait, dan peserta sosialisasi.
126
Lampiran I
Materi Sosialisasi
127
128
129
130
Lampiran II
Pesan Edukasi
131
Lampiran III
Leaflet
Lampiran IV
132
Poster
133
Lampiran V
Dokumentasi Kegiatan
134
135
LAMPIRAN
KEGIATAN 6
KONSULTASI MENTOR
136
137
138