Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, guna mewujudkan tujuan negara perlu dibangun ASN yang
memiliki fungsi pelaksana kebijakan publik, penyelenggara pelayanan publik
dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan
bangsa. Peraturan Pemerintah nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Peraturan Presiden nomor 79 Tahun 2018
tentang Lembaga Administrasi Negara (LAN), memutuskan bahwa salah satu
jenis pelatihan yang dapat mewujudkan ASN yang profesional adalah
Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) dimana dalam Undang-undang nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN,
ASN wajib melaksanakan Diklatsar CPNS yang bertujuan untuk membentuk
PNS yang berkarakter dengan nilai-nilai dasar BerAKHLAK (Berorientasi
pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif).
Menurut Undang-undang nomor 25 Tahun 2009, pelayanan publik adalah
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai Peraturan
Perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang,
jasa, dan pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh pelayanan publik.
Dalam menyelenggaraan pelayanan publik seorang ASN harus berasaskan
kepentingan umum, kepastian hukum, kesamaan hak, keseimbangan hak dan
kewajiban, keprofesional, keterbukaan, akuntabilitas, fasilitas, ketepatan
waktu, kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.Salah satu bentuk
pelayanan publik pemerintah kepada masyarakat adalah pelayanan dibidang
kesehatan.
Kesehatan sebagai hak asasi manusia mengandung suatu kewajiban untuk
menyehatkan yang sakit dan berupaya mempertahankan yang sehat untuk
tetap sehat. Sesuai dengan Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang
kesehatan pasal 5 ayat 2, setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh
pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau.

Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah


fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Puskesmas sebagai
penanggung jawab upaya kesehatan terdepan, kehadirannya di masyarakat
berfungsi sebagai penyelenggara upaya kesehatan masyarakat (UKM) tingkat
pertama dan penyelenggara upaya kesehatan perorangan (UKP) tingkat pertama.
Upaya kesehatan ini dilaksanakan secara terintegrasi dan berkesinambungan
(Permenkes No.75 Tahun 2014).

Kebidanan adalah satu bidang ilmu yang mempelajari keilmuan dan seni yang
mempersiapkan kehamilan, menolong persalinan, nifas dan menyusui, masa interval
dan pengaturan kesuburan, klimakterium dan menopause, bayi baru lahir dan balita,
fungsi–fungsi reproduksi manusia serta memberikan bantuan atau dukungan pada
perempuan, keluarga dan komunitasnya.

Bidan adalah salah satu profesi di bidang kesehatan yang secara khusus
menangani kehamilan, persalinan, keadaan setelah melahirkan serta pelayanan-
pelayanan paramedis yang berhubungan dengan organ reproduksi. Ikatan Bidan
Indonesia atau yang disingkat IBI adalah organisasi profesi yang menghimpun seluruh
bidan di Indonesia. Saat ini IBI bersama seluruh pihak yang terkait dengan kebidanan
sedang memperjuangkan lahirnya Undang-undang tentang standar profesi bidan
tertuang dalam KEPMENKES 320 tahun 2020.

Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar BerAKHLAK diharapkan dapat


meningkatkan pelayanan kesehatan di puskesmas, khususnya pelayanan kebidanan
yang pada akhirnya akan mendukung terciptanya generasi Indonesia yang sehat sejak
dalam kandungan dan lahir dengan sehat dan ditolong oleh tenaga kesehatan yang
profesional yang akan berdampak pada meningkatnya status kesehatan masyarakat
secara menyeluruh.
Belum optimalnya upaya promosi layanan bersalin di Puskesmas
Bagansiapiapi disebabkan karena kurangnya pemanfaatan media social dan
digitalisasi perencanaan dan pengorganisasian dalam menjalankan bentuk promosi
sehingga upaya promosi layanan bersalin di Puskesmas Bagansiapiapi belum
terlaksana secara maksimal, disebabkan karena belum adanya media yang menjadi
alat promosi itu sendiri. Hal ini kemudian akan berdampak pada lamanya
informasi sampai ke ibu hamil yang belum melakukan perencanaan tempat
persalinan. Ini dapat berdampak meningkatnya morbiditas dan mortalitas Ibu dan
bayi jika tidak melakukan persalinan di fasilitas kesehatan.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


1. MAKSUD
Rancangan aktualisasi beserta latihan dasar ini dimaksudkan untuk memberikan
kontribusi dan manfaat yang luas bagi Puskesmas Bagansiapiapi berupa Optimalisasi Upaya
Promosi Layanan Bersalin dalam rangka peningkatan layanan kebidanan di Puskesmas
Bagansiapiapi. Bekal pengetahuan,keterampilan dan pembentukan prilaku bagi peserta
diklat agar mempunyai kemampuan diri serta karakter yang berdedikasi tinggi dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai bidan Terampil.
Tuntutan terhadap kemampuan dalam menjalakan tugas dan tanggung jawab sebagai
bidan Terampil dalam arti memahami dan berkontribusi terhadap visi,misi tugas pokok dan
fungsi, dan kebijakan instansinya dalam pelaksanaan tugas jabataannya. sehingga mampu
melaksanakan tugas dan perannya secara professional sebagai Pelayanan Publik.

2. TUJUAN
a) Tujuan Jangka Pendek

1. Mampu membuat rancangan aktualisasi dengan menerapkan nilai-nilai konsepsi


dasar BerAKHLAK
2. Kemampuan berinovasi untuk mengoptimalkan upaya promosi di Puskesmas
Bagansiapiapi
3. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam menganalisis permasalahan yang terjadi
dilingkungan kerja
b) Tujuan Jangka Panjang
1. Mengaktualisasikan dan menghabitkan nilai-nilai konsepsi dasar BerAKHLAK
dan kedudukan serta peran ASN dalam pelaksanaan tugas pokok penulis sebagai
Terampil- Bidan di Puskesmas Bagansiapiapi.
2. Menjadi tenaga bidan yang mampu melaksanakan fungsinya sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa yang memiliki
integritas dan profesional di Puskesmas Bagansiapiapi.
3. Meningkatkan standar pelayanan kebidanan di Puskesmas Bagansiapiapi.

A. GAMBARAN UMUM INSTANSI

1. LUAS WILAYAH

Puskesmas Bagansiapiapi merupakan salah satu dari 20 Puskesmas yang berada di


Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir. Puskesmas Bagansiapiapi terletak di sebelah
utara dari kota Bagansiapiapi berlokasi pada wilayah Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan
Hilir. Kecamatan Bangko saat ini memiliki dua Puskesmas induk yaitu Puskesmas
Bagansiapiapi dan Puskesmas Bagan Punak. Puskesmas Bagansiapiapi memiliki 8 desa
binaan terdiri dari 4 Kelurahan dan 4 Kepenghuluan. Mempunyai luas wilayah ± 265,5 Ha,
dengan batas-batas wilayah :
- Utara : Kec. Sinaboi

- Selatan : Kec. Batu Hampar

- Barat : Sungai Rokan

- Timur : Kota Dumai

Berdasarkan Peraturan Bupati Rokan Hilir Nomor 492 Tahun 2016 tentang Kategori
Pusat Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Rokan Hilir, maka Puskesmas Bagansiapiapi
termasuk kategori puskesmas non rawat inap daerah pedesaan.

2. KEPENDUDUKAN

Secara administratif, Puskesmas Bagansiapiapi terdiri dari 4 kepenghuluan dan 4


kelurahan. Penduduk yang jarang dan tersebar tidak merata menyebabkan Pelayanan
Kesehatan kepada masyarakat di beberapa tempat sulit dijangkau.
Menurut data terbaru dari PUSDATIN, jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas
Bagansiapiapi Tahun 2021 adalah 85.719 jiwa.
a) Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk Bagansiapiapi Tahun 2021 yaitu 229 orang per Ha. Kelurahan
Bagan Kota memiliki kepadatan penduduk tertinggi sebesar 4.202 orang per Ha. Rata-rata jiwa
per rumah tangga pada Tahun 2019 di Bagansiapiapi adalah 4.21 (4 jiwa per rumah tangga).
Dari tabel dilihat bahwa rata-rata jiwa/rumah tangga tertinggi sebesar 5,66 yaitu di Bagan Kota
sedangkan yang terendah adalah Bagan Timur 2,44 jiwa/rumah tangga

Tabel 1.1 Kepadatan Penduduk & Rata-rata Jiwa per Rumah Tangga Menurut
Desa/Kelurahan Puskesmas Bagansiapiapi Tahun 2021
Luas Jumlah Kepadatan Rata-Rata
N DESA Wilayah Jumlah Rumah Penduduk Jiwa/Ruma
O (Ha) Penduduk Tangga /Ha h Tangga

1 Bagan Kota 1.50 6.303 1.113 4.202 5,66


2 Bagan Barat 12.00 14.465 2.770 1.205 5,22
3 Bagan Timur 45.00 9.013 3.701 200 2,44
4 Bagan Hulu 60.00 13.291 2.698 222 4,93
5 Bagan Jawa 16.00 7.350 1.470 459 5,00
6 Bagan Jawa Pesisir 8.00 2.956 625 370 4,73
7 Parit Aman 65.00 4.985 1.645 77 3,03
8 Serusa 58.00 3.018 564 52 5,35

Jumlah 265.5 61.380 14.586 231 4,21


Sumber : Pusdatin

1) Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Jumlah penduduk menurut jenis kelamin di wilayah kerja Puskesmas Bagansiapiapi


Tahun 2021 adalah sebesar 27.245 jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki sedangkan
27.860 jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan. Keadaan ini dapat dilihat pada gambar
berikut :
Gambar 1.1
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Wilker Puskesmas Bagansiapiapi
Tahun 2021

00
laki laki
perempuan 2724
2768
5
0

Sumber : Pusdatin
2). Data Ibu hamil di Puskesmas Bagansiapiapi tahun 2021

No Nama Desa Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Se Okt Nov Des
. p
1. Bagan Kota 10 12 7 8 15 17 15 15 16 10 15 14
2. Bagan Hulu 28 20 21 22 23 22 20 21 21 21 22 20
3. Bagan Barat 24 14 22 12 21 21 19 20 21 16 20 21
4. Bagan timur 23 26 26 24 22 24 23 23 24 25 26 17
5. Parit aman 6 6 8 7 9 7 7 6 7 6 6 7
6. Bagan jawa 7 8 9 11 10 14 11 12 11 12 13 9
7. Bagan jawa 7 9 8 9 7 9 8 8 7 6 7 5
Pesisir
8. Serusa 3 4 5 4 6 5 6 7 9 8 8 6
9. Puskesmas 108 99 106 97 113 105 109 112 116 104 117 104

3). Data Ibu Bersalin di Puskesmas Bagansiapiapi tahun 2021


No Nama Desa Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Se Okt Nov Des
. p
1. Bagan Kota 4 7 2 2 4 8 11 7 8 4 8 6
2. Bagan Hulu 13 9 12 10 11 9 9 11 10 6 9 7
3. Bagan Barat 9 6 6 7 8 11 9 8 9 10 4 12
4. Bagan timur 7 13 7 3 10 7 6 10 7 4 10 6
5. Parit aman 2 1 3 2 3 6 1 4 4 6 4 3
6. Bagan jawa 5 3 2 1 2 4 3 2 2 3 4 2
7. Bagan jawa 2 2 3 3 2 1 2 4 3 3 2 1
Pesisir
8. Serusa 1 0 2 1 2 2 1 2 2 3 2 0
TOTAL 42 41 35 29 42 48 42 48 45 39 43 37
Sumber : PWS KIA 2021
3). Tingkat Pendidikan

Di wilayah Puskesmas Bagansiapiapi terdapat sekolah yang terdiri dari 28 Sekolah


Dasar (SD)/sederajat, 15 SMP/sederajat dan 10 SMA/sederajat, dimana Bagan Barat
mempunyai sekolah yang terbanyak. Sedangkan jumlah sekolah paling sedikit dimiliki oleh
Parit Aman dan Serusa.

3. VISI, MISI, TUJUAN, MOTTO DAN TATA NILAI

a. VISI

Mewujudkan Puskesmas Bagansiapiapi Sebagai Pusat Pelayanan Kesehatan Yang


Berkualitas Prima

b. MISI

1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang profesional dan memuaskan

2. Mendorong kemandirian masyarakat dalam pembangunan kesehatan

3. Menerapkan manajemen puskesmas yang akuntabel dan efisien

c. TUJUAN

Terselenggaranyan pembangunan kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna


dalam rangka mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya

d. MOTTO

Bersama kami kita sehat

e. TATA NILAI
Berjuta Kasih
BER : Bersatu
JU : Jujur
TA : Tanggung Jawab
KA : Kompetensi Tenaga Kesehatan
SI : Disiplin
H : Ramah
4. STRUKTUR ORGANISASI

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Puskesmas Bagansiapiapi

Keterangan :
Kepala Puskesmas : dr. Romy Cahyadi
Kepala Tata Usaha : Jonson Manalu
PJ UKM Esensial : Rita zahara, S.Tr. Keb, SKM
PJ UKM Pengembangan :Wenny Wahyuni, SKM
PJ UKP Kefarmasian Dan Laboratorium : dr. Dwi Septi Andria
PJ Jaringan Pelayanan dan Jejaring Puskesmas : R. Betty Indriyani, S.Tr. Keb
PJ Bangunan Prasarana dan Peralatan : Ns. Hafnimar, S.Kep
PJ Mutu : dr. Riri Julianti, MKM
Koordinator Keselamatan Pasien : dr. Fitria Wahyuningsih
Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Infeksi : Ns. Salmi, S.Kep
Koordinator Manajemen Resiko : Irdara Yanti, S.Tr. Keb
Koordinator Audit Internal : Elvi Rahmi Arif, S.Tr. Keb
Koordinator Kesehatan dan Keselamatan Kerja : dr. Novelma Azmi
Koordinator Mutu KMP, UKM, dan UKPP : dr. Riza Mayang sari

5.TENAGA KESEHATAN

Di Puskesmas Bagansiapiapi sampai Tahun 2021 jumlah tenaga kesehatan sebanyak


148 orang yang terdiri dari 11 ( sebelas ) orang Dokter Umum , 1 (satu) orang orang Dokter
Gigi , 4 (empat) orang asisten apoteker/DIII Farmasi,5 (lima) orang Sarjana Kesehatan
Masyarakat, 58 (lima puluh delapan) orang perawat, 1 ( satu ),1 (satu) orang Magister Gizi, 3
(tiga ) orang Fisioterapis, 57 (lima puluh tujuh) orang Bidan, 3 (tiga) orang Analis
Laboratorium, 5 (lima) orang Penunjang Kesehatan. Data Kualifikasi tenaga Kesehatan
Puskesmas Bagansiapiapi dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.
Tabel 1.3
Data Kualifikasi Tenaga Kesehatan Puskesmas Bagansiapiapi Tahun 2021
NO KUALIFIKASI TENAGA KESEHATAN JUMLAH
1 Dokter Umum 11 orang
2 Dokter Gigi 1 orang
3 Magister Gizi 1 orang
4 Sarjana Kesehatan Masyarakat 5 orang
5 Asisten Apoteker/DIII Farmasi 4 orang
6 Ners dan DIII Perawat 58 orang
7 DIII dan DIV Bidan 57 orang
8 Fisioterapi 3 orang
9 Analis Laboratorium 3 orang
10 Penunjang Administrasi 5 orang
TOTAL 148 oran
g

5.PROGRAM DAN LAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS BAGANSIAPIAPI


1. Upaya kesehatan esensial
1.1. Pelayanan promosi kesehatan
2.1. Penyuluhan kesehatan masyarakat
3.1. Usaha Kesehatan Bersumber daya Masyarakat ( UKBM )
3.1.1. Posyandu balita
3.1.2. Posyandu lansia
4.1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS )
5.1. Upaya Kesehatan Sekolah
6.1. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
6.1.1. Pengawasan jamban keluarga ( Jaga )
6.1.2. Pengawasan Tempat- tempat Umum ( TTU )
6.1.3. Pengawasan Tempat Pengolahan Makanan ( PTPM )
7.1. Pelayanan KIA- KB
7.1.1. Pelayanan Kesehatan Ibu hamil
 Pemeriksaan kesehatan ibu hamil oleh tenaga kesehatan
 Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid pada Ibu hamil
 Pemberian tablet Tambah darah pada Ibu hamil
7.1.2. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
7.1.3. Pelayanan Kesehatan Ibu nifas
7.1.4. Pelayanan Kesehatan Bayi dan balita
7.1.5. Pelayanan Kesehatan Anak
7.1.6. Pelayanan Peserta KB
7.1.7. Pelayanan Gizi
7.1.8. Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan penyakit
7.1.9. Pelayanan KeperawatanKesehatan Masyarakat ( Perkesmas )

2. Upaya Kesehatan Non Esensial


2.1. Pelayanan Kesehatan Jiwa
2.2. Pelayanan Kesehatan Olahraga
2.3. Pelayanan KesehatanLansia
2.4. Pelayanan Kesehatan Gigi masyarakat

3. Upaya Kesehatan Perorangan


3.1. Pelayanan Pemeriksaan umum
3.2. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
3.3. Pelayanan KIA yang bersifat UKP
3.4. Pelayanan Kesehatan anak
3.5. Pelayanan Kesehatan Penyakit Tidak Menular ( PTM )
3.6. Pelayanan Pemeriksaan Penunjang

6. TUGAS POKOK DAN FUNGSI BIDAN TERAMPIL DI PUSKESMAS


BAGANSIAPIAPI
Berdasarkan Peraturan Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional Bidan pasal 8
menyebutkan tentang uraian kegiatan tugas Bidan Terampil meliputi :

1. Melaksanakan asuhan kebidanan kepada ibu hamil fisiologis (Antenatal care )


2. Melakukan laboratorium sederhana pada pelayanan kebidanan
3. Merencanakan asuhan kebidanan kasus fisiologis sesuai kesimpulan
4. Memfasilitasi informed choice atau informed concent
5. Melakukan tindakan pencegahan infeksi
6. Memberikan nutrisi dan rehidrasi/ oksigenisasi/ personal hygiene
7. Memberikan vitamin pada klien / asuhan kebidanan kasus fisiologis
8. Melaksanakan kegiatan asuhan pada kelas ibu hamil
9. Memberikan KIE tentang kesehatan ibu pada individu/ keluarga sesuai dengan
kebutuhan
10. Melakukan asuhan kala I persalinan fisiologis
11. Melakukan asuhan kala II persalinan fisiologis
12. Melakukan asuhan kala III persalinan fisiologis
13. Melakukan asuhan kala IV persalinan fisiologis
14. Melakukan pengkajian pada ibu nifas
15. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas 6 jam sampai dengan hari ke 3 pasca
persalinan ( KF 1 )
16. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 4- 28 pasca persalinan ( KF 2)
17. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas 29- 42 pasca persalinan ( KF 3 )
18. Melakukan asuhan kebidanan pada gangguan psikologis ringan dengan pendampingan
19. Melakukan fasilitasi inisiasi menyusu dini ( IMD ) pada persalinan normal
20. Melakukan asuhan bayi baru lahir normal
21. Melakukan penanganan awal kegawat daruratan pada bayi berat lahir rendah
( BBLR )
22. Memberikan komunikasi informasi dan edukasi ( KIE ) tentang kesehatan anak pada
individu / keluarga sesuai kebutuhan
23. Melakukan pelayanan keluarga berencana ( KB ) oral dan kondom
24. Memberikan komunikasi informasi dan edukasi tentang kesehatan reproduski
perempuan dan keluarga berencana ( KB ) pada individu / keluarga sesuai kebutuhan
25. Melakukan promosi dan edukasi perilaku hidup sehat untuk remaja termasuk
personal hygiene dan nutrisi
26. Melakukan pendataan sasaran pada individu ( WUS / PUS/ KB/ Ibu hamil/ Ibu nifas/
Ibu menyusui/ Bayi dan balita ) di wilayah kerja puskesmas melalui kunjungan rumah
27. Melakukan tabulasi sasaran pada individu ( WUS / PUS/ KB/ Ibu hamil/ Ibu nifas/
Ibu menyusui/ Bayi dan balita ) di wilayah kerja puskesmas melalui kunjungan rumah
28. Mengikuti pelaksanaan Survei Mawas Diri ( SMD ) atau Musyawarah Masyarakat
Desa ( MMD )
29. Melaksanakan pelayanan kebidanan di posyandu / posbindu / kampung KB / tempat
lain sesuai penugasan
30. Melakukan pemberian imunisasi rutin pada anak usia sekolah
7. PROFIL ROLE MODEL

UPT PUSKESMAS GARUDA KOTA BANDUNG


Puskesmas Garuda merupakan Puskesmas dengan fasilitas terlengkap di Bandung.
Gedung dengan tiga lantai, juga tersedia ragam pelayanan kesehatan seperti persalinan,
pemeriksaan gigi, pelayanan kesehatan khusus anak, dan lain-lain. Fasilitas yang memadai
serta kualitas dokter yang mumpuni membuat Puskesmas Garuda menjadi Puskesmas
unggulan di Kota Bandung. Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil berharap agar Puskesmas
lain di Kota Bandung mencontoh kinerja dan sarana prasarana Puskesmas Garuda.

Menteri Kesehatan mengapresiasi kualitas Puskesmas Kota Bandung dan memang


yang terbaik adalah Puskesmas Garuda, karena pelayanan kesehatannya bisa menyelesaikan
urusan-urusan yang biasanya diselesaikan di rumah sakit,” ujar Ridwan Kamil di Puskesmas
Garuda. Akreditasi Puskesmas Garuda adalah Utama.
UPT Puskesmas Garuda mewakili Kota Bandung maju sebagai peserta lomba
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Berprestasi tingkat Provinsi Jawa Barat. UPT
Puskesmas Garuda akan bersaing dengan 18 Kota lainnya untuk mewakili Provinsi Jawa
Barat menuju tingkat nasional. Sebelumnya, UPT Puskesmas Garuda meraih juara pertama
pada lomba FKTP Berprestasi tingkat Kota Bandung mengalahkan UPT Puskesmas Puter dan
Ibrahim Adjie. UPT Puskesmas Garuda menang dengan skor tertinggi untuk penilaian
inovasi, Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM), Usaha Kesehatan Perorangan (UKP), serta
administrasi dan manajemen.

Anda mungkin juga menyukai