PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, guna mewujudkan tujuan negara perlu dibangun ASN yang
memiliki fungsi pelaksana kebijakan publik, penyelenggara pelayanan publik
dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan
bangsa. Peraturan Pemerintah nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Peraturan Presiden nomor 79 Tahun 2018
tentang Lembaga Administrasi Negara (LAN), memutuskan bahwa salah satu
jenis pelatihan yang dapat mewujudkan ASN yang profesional adalah
Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) dimana dalam Undang-undang nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN,
ASN wajib melaksanakan Diklatsar CPNS yang bertujuan untuk membentuk
PNS yang berkarakter dengan nilai-nilai dasar BerAKHLAK (Berorientasi
pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif).
Menurut Undang-undang nomor 25 Tahun 2009, pelayanan publik adalah
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai Peraturan
Perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang,
jasa, dan pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh pelayanan publik.
Dalam menyelenggaraan pelayanan publik seorang ASN harus berasaskan
kepentingan umum, kepastian hukum, kesamaan hak, keseimbangan hak dan
kewajiban, keprofesional, keterbukaan, akuntabilitas, fasilitas, ketepatan
waktu, kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.Salah satu bentuk
pelayanan publik pemerintah kepada masyarakat adalah pelayanan dibidang
kesehatan.
Kesehatan sebagai hak asasi manusia mengandung suatu kewajiban untuk
menyehatkan yang sakit dan berupaya mempertahankan yang sehat untuk
tetap sehat. Sesuai dengan Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang
kesehatan pasal 5 ayat 2, setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh
pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau.
Kebidanan adalah satu bidang ilmu yang mempelajari keilmuan dan seni yang
mempersiapkan kehamilan, menolong persalinan, nifas dan menyusui, masa interval
dan pengaturan kesuburan, klimakterium dan menopause, bayi baru lahir dan balita,
fungsi–fungsi reproduksi manusia serta memberikan bantuan atau dukungan pada
perempuan, keluarga dan komunitasnya.
Bidan adalah salah satu profesi di bidang kesehatan yang secara khusus
menangani kehamilan, persalinan, keadaan setelah melahirkan serta pelayanan-
pelayanan paramedis yang berhubungan dengan organ reproduksi. Ikatan Bidan
Indonesia atau yang disingkat IBI adalah organisasi profesi yang menghimpun seluruh
bidan di Indonesia. Saat ini IBI bersama seluruh pihak yang terkait dengan kebidanan
sedang memperjuangkan lahirnya Undang-undang tentang standar profesi bidan
tertuang dalam KEPMENKES 320 tahun 2020.
2. TUJUAN
a) Tujuan Jangka Pendek
1. LUAS WILAYAH
Berdasarkan Peraturan Bupati Rokan Hilir Nomor 492 Tahun 2016 tentang Kategori
Pusat Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Rokan Hilir, maka Puskesmas Bagansiapiapi
termasuk kategori puskesmas non rawat inap daerah pedesaan.
2. KEPENDUDUKAN
Kepadatan penduduk Bagansiapiapi Tahun 2021 yaitu 229 orang per Ha. Kelurahan
Bagan Kota memiliki kepadatan penduduk tertinggi sebesar 4.202 orang per Ha. Rata-rata jiwa
per rumah tangga pada Tahun 2019 di Bagansiapiapi adalah 4.21 (4 jiwa per rumah tangga).
Dari tabel dilihat bahwa rata-rata jiwa/rumah tangga tertinggi sebesar 5,66 yaitu di Bagan Kota
sedangkan yang terendah adalah Bagan Timur 2,44 jiwa/rumah tangga
Tabel 1.1 Kepadatan Penduduk & Rata-rata Jiwa per Rumah Tangga Menurut
Desa/Kelurahan Puskesmas Bagansiapiapi Tahun 2021
Luas Jumlah Kepadatan Rata-Rata
N DESA Wilayah Jumlah Rumah Penduduk Jiwa/Ruma
O (Ha) Penduduk Tangga /Ha h Tangga
00
laki laki
perempuan 2724
2768
5
0
Sumber : Pusdatin
2). Data Ibu hamil di Puskesmas Bagansiapiapi tahun 2021
No Nama Desa Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Se Okt Nov Des
. p
1. Bagan Kota 10 12 7 8 15 17 15 15 16 10 15 14
2. Bagan Hulu 28 20 21 22 23 22 20 21 21 21 22 20
3. Bagan Barat 24 14 22 12 21 21 19 20 21 16 20 21
4. Bagan timur 23 26 26 24 22 24 23 23 24 25 26 17
5. Parit aman 6 6 8 7 9 7 7 6 7 6 6 7
6. Bagan jawa 7 8 9 11 10 14 11 12 11 12 13 9
7. Bagan jawa 7 9 8 9 7 9 8 8 7 6 7 5
Pesisir
8. Serusa 3 4 5 4 6 5 6 7 9 8 8 6
9. Puskesmas 108 99 106 97 113 105 109 112 116 104 117 104
a. VISI
b. MISI
c. TUJUAN
d. MOTTO
e. TATA NILAI
Berjuta Kasih
BER : Bersatu
JU : Jujur
TA : Tanggung Jawab
KA : Kompetensi Tenaga Kesehatan
SI : Disiplin
H : Ramah
4. STRUKTUR ORGANISASI
Keterangan :
Kepala Puskesmas : dr. Romy Cahyadi
Kepala Tata Usaha : Jonson Manalu
PJ UKM Esensial : Rita zahara, S.Tr. Keb, SKM
PJ UKM Pengembangan :Wenny Wahyuni, SKM
PJ UKP Kefarmasian Dan Laboratorium : dr. Dwi Septi Andria
PJ Jaringan Pelayanan dan Jejaring Puskesmas : R. Betty Indriyani, S.Tr. Keb
PJ Bangunan Prasarana dan Peralatan : Ns. Hafnimar, S.Kep
PJ Mutu : dr. Riri Julianti, MKM
Koordinator Keselamatan Pasien : dr. Fitria Wahyuningsih
Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Infeksi : Ns. Salmi, S.Kep
Koordinator Manajemen Resiko : Irdara Yanti, S.Tr. Keb
Koordinator Audit Internal : Elvi Rahmi Arif, S.Tr. Keb
Koordinator Kesehatan dan Keselamatan Kerja : dr. Novelma Azmi
Koordinator Mutu KMP, UKM, dan UKPP : dr. Riza Mayang sari
5.TENAGA KESEHATAN