Anda di halaman 1dari 38

26 Juni 2023

Sinkronisasi Kebijakan Penataan Ruang Nasional


terhadap Perkembangan Kawasan Industri Prioritas
di Pulau Sulawesi
Disampaikan dalam FGD Persiapan Rencana Pengembangan Infrastruktur Kawasan Prioritas (RPIKP) Pulau Sulawesi

Dr. Eko Budi Kurniawan, ST., M.Sc.


Direktur Perencanaan Tata Ruang Nasional
Direktorat Jenderal Tata Ruang, Kementerian ATR/BPN
Outline

1
Pendahuluan

2 Konsep Muatan Rencana Tata Ruang


Wilayah Nasional

3 Kebijakan Pengembangan Wilayah di


Pulau Sulawesi

2
1
Pendahuluan

3
Penyelenggaraan Penataan Ruang
sebagai Amanah UU 6 Tahun 2023 Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang

Asas UU 6 Tahun 2023 Pasal 13: Penyederhanaan persyaratan dasar perizinan berusaha
meliputi
Pasal 2: UU CK diselenggarakan berdasarkan asas: 1) Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR);
1) Pemerataan hak; 2) Persetujuan Lingkungan; dan
2) Kepastian hukum; 3) Persetujuan Bangunan Gedung.
3) Kemudahan berusaha;
4) Kebersamaan, dan
5) Kemandirian. Pasal 14: KKPR diberikan sebagai kesesuaian rencana lokasi
kegiatan dan/atau usaha dengan RDTR, dengan
ketentuan:
Dengan tujuan antara lain untuk
peningkatan ekosistem investasi dan Pasal 15:
kegiatan berusaha Pemerintah Daerah yang belum menyusun
Pemerintah
Daerah yang dan menyediakan RDTR, maka KKPR
Pasal 6: Peningkatan ekosistem investasi dan kegiatan sudah menyusun diberikan melalui persetujuan dengan asas
berusaha meliputi: dan menyediakan berjenjang dan komplementer berdasarkan:
a. Penerapan perijinan berbasis risiko; RDTR • RTRW Nasional • RTRW Provinsi
b. Penyederhanaan persyaratan dasar maka KKPR • RTR RTRW
Perizinan Berusaha; diberikan melalui Pulau/Kepulauan Kabupaten/Kota
c. Penyederhanaan Perizinan Berusaha konfirmasi • RTR KSN • RZ KSNT
sektor; dan
d. Penyederhanaan persyaratan investasi.

4
Perizinan Berusaha Pasca UUCK
Sebelum UUCK & PP 21/2021 Setelah UUCK & PP 21/2021

Tidak ada Single KKPR sebagai Single Reference,


Rekom
Izin Reference. yang menjadi acuan untuk:
Lokasi Terdapat berbagai macam
Pemanfaatan Ruang
Advis
Planning
produk perizinan kesesuaian SIMPLIFIKASI KKPR
SKRK tata ruang untuk suatu rencana PRODUK
IPPT Penerbitan Hak Atas Tanah
usaha/investasi

Konfirmasi KKPR 5

Pertimbangan Teknis Pertanahan (PTP) 1 Hari Kerja*


1 – 3 Bulan WAKTU Persetujuan KKPR
PENERBITAN 20 Hari Kerja*
Izin Lokasi
(PTP termasuk di dalam PKKPR – 10 Hari Kerja)
3 – 6 Bulan
*sejak permohonan dinyatakan lengkap dan pembayaran PNPB diterima

Pelaku usaha datang langsung


ke loket pendaftaran di Kantor MEKANISME Pelaku usaha mendaftar secara
Pemda PERMOHONAN online melalui system OSS-RBA

5
Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR)

Fungsi KKPR

Kegiatan bersifat strategis


nasional yang tidak termuat di Operasionalisasi
RTR Rencana Tata
Ruang

Acuan
Rekomendasi KKPR Persetujuan KKPR Konfirmasi KKPR penerbitan
Memerlukan analisis dan penilaian Memerlukan analisis dan penilaian dokumen Diproses oleh sistem Hak atas
dokumen terbit dalam terbit dalam 20 hari kerja terbit dalam Tanah (HAT)*
20 hari kerja 1 hari kerja
*Permen ATR/BPN
No. 18/2021

Persetujuan Perizinan Sektor


Persetujuan (WIUP, IUP, IUKI,
Bangunan Gedung
Lingkungan IU Perkebunan, dll)
(PBG)

6
Penggunaan Rencana Tata Ruang dalam Proses Perizinan

Kegiatan Berusaha
• Proses KKPR dilakukan
RDTR Kegiatan Non-Berusaha Dalam wilayah sepenuhnya oleh sistem
Konfirmasi KKPR
yang telah
(KKKPR) Kegiatan yang bersifat memiliki RDTR
• Terbit paling lambat 1 hari
setelah pembayaran PNBP
strategis nasional
yang termuat di RTR

OSS Kegiatan Berusaha Dalam wilayah yang belum


• Memerlukan analisis dan
memiliki RDTR
Persetujuan Kegiatan Non-Berusaha penilaian dokumen
RTR selain RDTR
KKPR (PKKPR) Kegiatan yang
• Terbit paling lambat 20 hari
setelah pembayaran PNBP
RDTR bersifat strategis
nasional yang
termuat di RTR
• Memerlukan analisis dan
Apakah usulan
penilaian dokumen yang lebih
kegiatan merupakan
akibat dari Rekomendasi Kegiatan yang bersifat strategis nasional yang tidak
mendalam
perubahan kebijakan KKPR (RKKPR) termuat dalam RTR • Terbit paling lambat 20 hari
nasional, sehingga
setelah permohonan KKPR
belum termuat dalam
RTR? diajukan

KKPR berfungsi sebagai acuan pemanfaatan ruang dan acuan administrasi pertanahan, serta memberikan ekslusivitas bagi pelaku usaha.
Oleh karena itu, diperlukan bentuk keseriusan pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan usaha.

PP No. 21/2021: Pasal 100 – 115, Pasal 135-143


7
Kewenangan Penerbitan KKPR
Kewenangan Pusat Kewenangan Provinsi Kewenangan Kab/Kota
1. Pasal 58(3) Permen ATR/BPN No 13/2021 1. Usulan kegiatan Pemanfaatan Ruang 1. Usulan kegiatan Pemanfaatan
a. Merupakan rencana pembangunan dan yang berada di Daerah Khusus Ruang yang berada dalam 1 (satu)
pengembangan objek vital nasional; Ibukota Jakarta dan lintas wilayah wilayah administrasi kabupaten/
b. Bersifat strategis nasional; administrasi kabupaten/kota dalam kota
c. Perizinan berusahanya merupakan 1 (satu) provinsi
2. Penanaman Modal Dalam Negeri
kewenangan kementerian/lembaga;
2. Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)
d. Lokasinya bersifat lintas provinsi;
(PMDN) 3. Risiko Usaha berdasarkan KBLI
2. Penanaman modal asing (PMA)
3. Risiko Usaha berdasarkan KBLI 2020 dan 2020 dan PP No 5/2021
3. Risiko Usaha berdasarkan KBLI 2020
PP No 5/2021 tentang Perizinan Berusaha
dan PP No 5/2021 Contoh KBLI Kewenangan Kab/Kota
Berbasis Risiko
• 01499 Pembibitan dan Budidaya Aneka
Contoh KBLI Kewenangan Provinsi Ternak Lainnya. Pelayanan Jasa
Contoh KBLI Kewenangan Pusat • 21021 Industri Bahan Baku Obat Labotarium Veteriner
• 06201 Pertambangan Gas Alam Tradisional, paramater lintas kabupaten/ • 55900 Penyediaan Akomodasi Lainnya,
• 41013 Konstruksi Gedung Industri kota Sertifikat Laik Sehat di Wilayah
• 68200 Real Estat Atas Dasar Balas Jasa • 10634 Industri Pati Beras dan Jagung, • 63990 Aktivitas Jasa Informasi Lainnya,
(Fee) atau Kontrak parameter skala industri lintas kabupaten/ seperti jasa informasi berbasis telepon
kota dll. Parameter lokasi kabupaten/kota

Penerbitan Pertimbangan Teknis Pertanahan dilakukan oleh Kantor Pertanahan setempat untuk seluruh KKPR

8
Alur Pelaksanaan KKPR
Berdasarkan Permen ATR/BPN No. 13/2021

Pendaftaran Penilaian Penerbitan

Dokumen usulan kegiatan paling Penilaian KKPR dilakukan berdasarkan: Penerbitan KKPR paling sedikit
sedikit dilengkapi dengan:
memuat:
a. RDTR (untuk Konfirmasi KKPR)
a. koordinat lokasi b.RTR selain RDTR menggunakan asas a. Lokasi kegiatan
(polygon/titik/garis) berjenjang dan komplementer b. Luas lahan
b. kebutuhan luas lahan (Persetujuan KKPR) c. Jenis kegiatan pemanfaatan ruang
c. Informasi penguasaan tanah c. Kajian yang mempertimbangkan untuk KKKPR/jenis peruntukan
d. informasi jenis usaha (KBLI 5 digit) tujuan penyelenggaraan penataan pemanfaatan ruang untuk PKKPR
e. rencana jumlah lantai bangunan ruang untuk mewujudkan ruang yang (Kode KBLI 3 digit)
f. rencana luas lantai bangunan aman, nyaman, produktif, dan d. Koefisien Dasar Bangunan
g. rencana teknis bangunan dan/atau berkelanjutan (Rekomendasi KKPR) e. Koefisien Lantai Bangunan
rencana induk kawasan*
f. Ketentuan tata bangunan untuk
h. rencana penggunaan air baku/air
KKKPR/indikasi program
bersih**
pemanfaatan ruang untuk PKKPR
i. Surat keterangan berlokasi di
g. Persyaratan pelaksanaan kegiatan
KI/KP/KEK***
pemanfaatan ruang.
j. Dokumen prastudi kelayakan
kegiatan pemanfaatan ruang****

* khusus untuk permohonan PKKPR dan RKKPR


** khusus untuk permohonan PKKPR yang kegiatan usahanya berdampak terhadap ketersediaan & kualitas air baku
*** khusus untuk permohonan PKKPR untuk usulan lokasi usaha yang berada di dalam KI/KP/KEK, harus dilengkapi
dengan surat keterangan dari pengelola kawasan yang telah terdaftar sesuai dengan ketentuan peraturan per-UU-an
**** khusus untuk permohonan RKKPR 9
Dokumen Persyaratan Kelengkapan Permohonan KKPR
No. Dokumen Persyaratan Kelengkapan Penjelasan

1 koordinat lokasi (polygon/titik/garis) Berupa dokumen dengan format shapefile yang memuat delineasi lahan yang dimohonkan
KKPR
2 kebutuhan luas lahan Pemohon mengisi informasi luas lahan yang dimohonkan KKPR dalam satuan m2 atau ha
3 Informasi penguasaan tanah Unggahan dokumen bukti penguasaan lahan berupa Sertipikat, Akta Jual Beli, Surat
Pemindahan Hak , Perjanjian Jual Beli atau Perjanjian Sewa tergantung pada status
penguasaannya
4 informasi jenis usaha/kegiatan Informasi berupa 5 digit kode KBLI/nama kegiatan (proyek)
5 rencana jumlah lantai bangunan (JLB) Rencana JLB diisi oleh pemohon apabila terdapat rencana membangun, menambah, atau
memperluas bangunan di lokasi usaha atau lahan yang dimohonkan KKPR
6 rencana luas lantai bangunan (LLB) Rencana LLB diisi oleh pemohon apabila terdapat rencana membangun, menambah, atau
memperluas bangunan di lokasi usaha atau lahan yang dimohonkan KKPR
7 rencana teknis bangunan (RTB) Rencana Teknis Bangunan (RTB) berupa Gambar Teknis (Denah, Tampak, Potongan) dari rencana
dan/atau rencana induk Kawasan (RIK) bangunan ataupun bangunan eksisting di lokasi permohonan dan diunggah dalam format .pdf

Rencana Induk Kawasan (RIK) berupa Gambar Site Plan / Blok Plan yang menunjukkan detail
dari rencana yang akan dilakukan terhadap lokasi permohonan, termasuk sarana prasarana a.l:
rencana jalan, jaringan listrik, utilitas air bersih, dan air kotor, fasilitas umum, dan/atau fasilitas
social diunggah dalam format .pdf

8 rencana penggunaan air baku/air Khusus untuk permohonan PKKPR yang kegiatan usahanya berdampak terhadap ketersediaan &
bersih kualitas air baku
9 dokumen prastudi kelayakan kegiatan Dokumen yang memuat kajian dari berbagai aspek sebelum dilaksanakannya kegiatan
10
Proses KKPR dalam Perizinan Berusaha
via Sistem OSS RBA

Perizinan
Proses Pengisian Identitas Usaha Proses Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Berusaha

SUB-SISTEM PELAYANAN Permohonan


INFORMASI (SPI) Perizinan Berusaha
Pelaku usaha
BARU (Pemohon belum Self Declaration/ Automated Response Persetujuan
Melihat Informasi
memiliki NIB)
menginput
Lingkungan
(Self Assessed) rencana usaha ATR/BPN: Wilayah Darat KKP: Wilayah Perairan/Laut
UMK
Cek Lokasi Persetujuan
GIS KBLI 5 digit –
TARU GISTARU MODUL KKPR Bangunan Gedung
Satupeta.KKP risiko usaha
Pendaftaran/ (PBG)
Skala usaha
Cek Risiko HAK Pembayaran
Satupeta. • KBLI-Risiko REGISTRASI AKSES Koordinat PNBP
KKP
• NSPK
Data Identitas lokasi Apakah RDTR Penilaian KKPR
Standar tersedia?
Kebutuhan RDTR (otomatis sistem)
• Negative luas lahan INTERAKTIF
SPI List Daerah/ Data Legalitas Perizinan Sektor
(SUBSISTEM
catatan Informasi (WIUP, IUP, IUKI, IU
PELAYANAN Berlokasi di dalam
INFORMASI)
kekhususan penguasaan Konfirmasi
tanah KEK/KI/KSPN yang KKPR Perkebunan, dll)
telah memiliki HPL? (by system)
Rencana
Teknis
Kegiatan bersifat

strategis nasional
Bangunan/Re Non UMK RTRWN
Penilaian KKPR dan
ncana Induk RTR KSN Persetujuan
RTRWP Perizinan Berusaha
▪ Bank Tanah
Permohonan Perizinan Kawasan*** RTRWK Pertek Pertanahan KKPR
▪ Kawasan/tanah yang (RTRL, (sementara manual)
(sementara manual)
berbasis Risiko:
Berusaha TAMBAHAN Rencana Jml GISTARU (by system)
akan diberikan HPL (Pemohon telah memiliki NIB) RZ KAW, Satupeta.
Lantai*** RZ KSN/T, KKP ▪ Risiko rendah:
untuk kegiatan RZWP3K) ATR/BPN: Wilayah Darat
Rencana NIB + SPPL
strategis nasional KKP: Wilayah Perairan/Laut
Luas ▪ Risiko menengah
Lantai*** rendah:
NIB + sertifikat standar
Hanya untuk Pemohon Badan Usaha* (self declare)
▪ Risiko menengah
tinggi:
Termuat Pembayaran Penilaian berdasarkan asas Rekomendasi NIB + sertifikat standar
KKPR Risiko tinggi:
di RTR? PNBP penataan ruang & Pertek Pertanahan ▪
NIB + Izin
*Untuk Pemohon non-Badan Usaha melalui Mekanisme Perizinan Non-Berusaha
PP No. 21/2021: Pasal 100 – 115, Pasal 135-143 PNBP berdasarkan PP 21/2021, PMK 143/2021,
**Pertek disampaikan paling lama 10 hari sejak pendaftaran/penerimaan PNBP Permen ATR/BPN 35/2021 Pasal 8(b)
UU CK: Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15 UU CK
***Untuk Pemohon non-UMK PNBP berdasarkan PP 21/2021, PMK 143/2021,
Permen ATR/BPN 35/2021 Pasal 8(b) 11
SPPL = Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup
Proses Pelayanan Penerbitan Konfirmasi KKPR untuk kegiatan
berusaha
Pelaku 1
Usaha 1 x 24 jam Pelaku
Usaha

GISTARU KKKPR
5 -KKPR
5
Sistem OSS Sistem OSS
GISTARU-KKPR
mengirimkan data
mengirimkan elemen menerbitkan
ke GISTARU-KKPR
data ke Sistem OSS K-KKPR
SISTEM OSS GISTARU-KKPR SISTEM OSS K-KKPR
1 Pelaku usaha melakukan 2 GISTARU-KKPR mengecek ketersediaan 3 Sistem OSS menerima data dari 4 Pelaku Usaha menerima
registrasi dan menginput RDTR di lokasi yang dimohonkan dan GISTARU-KKPR dan menerbitkan dan mendownload
rencana usaha di OSS mengambil elemen data RDTR K-KKPR secara otomatis K-KKPR dari Sistem OSS

1. Bidang Usaha (Jenis Perolehan elemen data dari RDTR


Kegiatan Usaha,
No Service RDTR Interaktif
2. Kode KBLI, Ruang Lingkup 1 Luas Yang Disetujui
Kegiatan); Informasi Detail 2 Polygon Koordinat Yang Disetujui
Usaha;
3 Nama Sub Zona/Kode Sub Zona
3. Lokasi Usaha (Alamat
Administratif, Polygon); 4 Kode KBLI
5 Judul KBLI
4. Data Investasi (Modal dan
RDTR KAWASAN 6 Koefisien Dasar Bangunan (%)
Asset); PERKOTAAN “X”
7 Koefisien Lantai Bangunan
5. Daftar Produk atau Jasa; https://gistaru.atrbpn.go.id/rdtrinteraktif/
Indikasi Pemanfaatan Ruang
Pasal 6 8
(opt)
Permen ATR/KBPN No. 13/2021
Keterangan (dalam nama
KKKPR untuk kegiatan berusaha
9
diberikan berdasarkan kesesuaian
rencana lokasi kegiatan kegiatan)
Pemanfaatan Ruang dengan
RDTR yang telah terintegrasi
dengan Sistem OSS
10 Garis Sempadan Bangunan
11 Keterangan Tambahan
12 Koefisien Dasar Hijau (%)
Ilustrasi pengecekan koordinat lokasi yang
13 Koefisien Tapak Basement
dimohon di dalam delineasi RDTR
14 Jaringan Utilitas Kota (opt)
12
Ilustrasi Penerbitan Konfirmasi KKPR (KKKPR) Berdasarkan RDTR

RDTR KAWASAN PERKOTAAN “X”


https://gistaru.atrbpn.go.id/rdtrinteraktif/
KETENTUAN PEMANFAATAN RUANG RDTR
PADA LOKASI DIMOHON
Pasal 6 Zonasi Daftar Kegiatan Intensitas Ruang HASIL KONFIRMASI KKPR
Permen ATR/KBPN No. 13 Tahun 2021 Kode Unik : Kegiatan Diizinkan KDB : 60 % Koordinat Lokasi dimohon
Koordinat Lokasi termasuk
KKKPR untuk kegiatan berusaha tt.2.022.R.3 Rumah Tinggal KLB : 2 No
X Y di dalam delineasi RDTR
Rumah kos .
diberikan berdasarkan kesesuaian Nama Zona KDH : 10 % 1 103,942087 1,041042
rencana lokasi kegiatan Pemanfaatan Perumahan Apartemen/Rusun Konfirmasi KKPR
2 103,941861 1,041007
Ruang dengan RDTR yang telah Kantor Kec/Kel disetujui seluruhnya
Nama Sub Zona 3 103,941868 1,041245
terintegrasi dengan Sistem OSS Perumahan Sarana Perbankan 4 103,942094 1,041237
Kepadatan Sedang
Musholla Jenis Kegiatan yang Disetujui Apartemen
Intensitas Ruang KDB : 60 % KLB : 2 KDH : 10 % 13
……..
Proses Pelayanan Penerbitan Persetujuan KKPR dengan Penilaian
untuk kegiatan berusaha Kewenangan Pemerintah Pusat
Jika permohonan tidak lengkap, maka
permohonan ditolak oleh Direktorat SPR DJTR 20 hari kerja
7 x 24 Jam untuk perbaikan

SPS Terbit Expired dalam


Pemohon 7 x 24 Jam Asas Berjenjang & Komplementer
Pertek Pertanahan
Lengkap

Pendaftaran

3 Permohonan dikaji oleh KKPR di TTD Dirjen Tata


4b
1 Direktorat SPR Ruang atas nama Menteri
Pemohon mengajukan permohonan 2 PemeriksaanValidator melakukan pemeriksaan ATR/KBPN
PKKPR melalui Sistem OSS RBA Kelengkapan oleh
terhadap persyaratan kelengkapan
Direktorat permohonan
SPR Notifikasi ke Kantor Pertek dikirimkan
KKPR sesuai ketentuan
Pertanahan Setempat, sebagai bahan
peraturan perundang-undangan

Penerbitan PKKPR
Pemohon diarahkan ke Kantah
Kantah
pertimbangan
a) koordinat lokasi;
b) kebutuhan luas lahan kegiatan
Pemanfaatan Ruang;
c) informasi penguasaan tanah; No Muatan PKKPR 10 hari kerja
1 Luas Yang Disetujui 4a Rapat Pembahasan
d) informasi jenis kegiatan;
e) rencana jumlah lantai bangunan; (Jika diperlukan)
2 Polygon Koordinat Yang Disetujui
f) rencana luas lantai bangunan;
g) dokumen prastudi kelayakan 3 Nama Sub Zona/Kode Sub Zona
kegiatan Pemanfaatan Ruang; dan 4 Kode KBLI (Jika dibutuhkan)
5 Judul KBLI (Jika dibutuhkan)
h) rencana teknis bangunan
6 Koefisien Dasar Bangunan (%) Pemohon
dan/atau rencana induk kawasan.
7 Koefisien Lantai Bangunan
Indikasi Pemanfaatan Ruang
8
(opt)
Keterangan (dalam nama PKKPR
9
kegiatan) 5
10 Garis Sempadan Bangunan 6 Pemohon menunduh KKPR diunggah ke OSS untuk
11 Keterangan Tambahan
PKKPR melalui akun oss diterbitkan versi Digital
12 Koefisien Dasar Hijau (%)
13 Koefisien Tapak Basement
14
Proses Pelayanan Penerbitan Persetujuan KKPR dengan Penilaian
untuk Kegiatan Berusaha Kewenangan Pemerintah Daerah
Jika permohonan tidak lengkap, maka 20 hari kerja
permohonan ditolak oleh Dinas Tata Ruang
7 x 24 Jam untuk perbaikan
SPS Terbit Expired dalam
Pemohon 7 x 24 Jam Asas Berjenjang & Komplementer
Pertek Pertanahan
Lengkap Rekomendasi FPR

Pendaftaran

3 Permohonan dikaji oleh 4 Rapat Forum 5 KKPR di TTD


Dinas Tata Ruang Penataan Ruang Kepala Daerah
1 2
Pemohon mengajukan permohonan PemeriksaanValidator melakukan pemeriksaan
Kantah
PKKPR melalui Sistem OSS RBA Kelengkapan oleh
terhadap persyaratan kelengkapan
Dinas Tata Ruang
permohonan KKPR sesuai ketentuan

Penerbitan PKKPR
peraturan perundang-undangan
Notifikasi ke Kantor Pertanahan
a) koordinat lokasi; Setempat, Pemohon diarahkan ke Pertek dikirimkan
b) kebutuhan luas lahan kegiatan Kantah
sebagai bahan
Pemanfaatan Ruang;
pertimbangan
c) informasi penguasaan tanah; No Muatan PKKPR
d) informasi jenis kegiatan; 1 Luas Yang Disetujui
10 hari kerja
e) rencana jumlah lantai bangunan; 2 Polygon Koordinat Yang Disetujui
f) rencana luas lantai bangunan;
g) dokumen prastudi kelayakan 3 Nama Sub Zona/Kode Sub Zona
kegiatan Pemanfaatan Ruang; dan 4 Kode KBLI (Jika dibutuhkan)
h) rencana teknis bangunan 5 Judul KBLI (Jika dibutuhkan)
Pemohon
dan/atau rencana induk kawasan. 6 Koefisien Dasar Bangunan (%)
7 Koefisien Lantai Bangunan
Indikasi Pemanfaatan Ruang
8
(opt)
PKKPR
Keterangan (dalam nama 6
9
kegiatan)
10 Garis Sempadan Bangunan 7 Pemohon menunduh KKPR diunggah ke OSS untuk
11 Keterangan Tambahan PKKPR melalui akun oss diterbitkan versi Digital
12 Koefisien Dasar Hijau (%)
15
15
13 Koefisien Tapak Basement
Proses Pelayanan Penerbitan Persetujuan KKPR Tanpa Penilaian
(Pasal 181 PP 5/2021)
Pelaku 1 x 24 jam Pelaku
Usaha Usaha

GISTARU PKKPR

5 -KKPR
5
Sistem OSS Gistaru-KKPR Sistem OSS
mengirimkan data mengirimkan notifikasi ke menerbitkan
ke GISTARU-KKPR Sistem-OSS P-KKPR
SISTEM OSS GISTARU-KKPR SISTEM OSS P-KKPR

1 Pelaku usaha melakukan 3 GISTARU-KKPR mengecek apakah lokasi usaha yang 4 Sistem OSS menerima data dari Pelaku Usaha menerima
dimohon berupa:
5
registrasi dan menginput GISTARU-KKPR dan menerbitkan dan mendownload
rencana usaha di OSS a. KEK/KI P-KKPR tanpa penilaian P-KKPR dari Sistem OSS
b. Perluasan lokasi usaha pada usaha yang sudah
berjalan dengan peruntukan tata ruang yang sama No Informasi PKKPR
c. Tanah yang sudah dikuasai oleh pelaku usaha lain 1 Luas Yang Disetujui
1. Bidang Usaha (Jenis yang telah mendapatkan KKPR & akan digunakan
Kegiatan Usaha, P-KKPR Tanpa Penilaian saat Polygon Koordinat Yang
oleh pelaku usaha 2
2. Kode KBLI, Ruang Lingkup ini belum memuat informasi Disetujui
d. Wilayah usaha minyak dan gas bumi yang sudah sbb
Kegiatan); Informasi Detail Nama Sub Zona/Kode
ditetapkan Pemerintah 3
Usaha; Sub Zona
e. Berasal dari otorita/badan penyelenggara
3. Lokasi Usaha (Alamat 4 Kode KBLI
pengembangan suatu kawasan sesuai dengan RTR
Administratif, Polygon); 5 Judul KBLI
kawasan pengembangan tsb
4. Data Investasi (Modal dan Koefisien Dasar
6
Asset); Bangunan (%)
5. Daftar Produk atau Jasa Koefisien Lantai
7
Bangunan
Indikasi Pemanfaatan
8
2 Ruang (opt)
Verifikasi Evidence Ps 181
Keterangan (dalam
oleh BKPM 9
nama kegiatan)
Berada dalam KEK Berada dalam KI
Sejak September 2022 Garis Sempadan
Ilustrasi pengecekan koordinat lokasi yang dimohon berada di KEK/KI
10
Bangunan
11 Keterangan Tambahan
Koefisien Dasar Hijau
16
12
Proses Pelayanan Penerbitan Persetujuan KKPR dengan Penilaian
untuk kegiatan non-berusaha
Jika permohonan tidak lengkap, dikirimkan
Surat Tanggapan melalui Dit. SPR / Pemda
Pemohon 20 hari kerja Pemohon

Asas Berjenjang & Komplementer


Pertek Pertanahan
Data Lengkap
5
Penerbitan PKKPR
RKKPR
Pendaftaran

PKKPR
1 Pemohon mengajukan 2 3
Pemeriksaan Permohonan diproses 4
permohonan KKPR secara manual Validator melakukan pemeriksaan Pemohon menerima
Kelengkapan oleh kelengkapan secara manual di Ditjen
ke Menteri ATR/BPN up. Dirjen terhadap persyaratan PKKPR
Dit. SPR /KKPR
Pemda Tata Ruang / Pemda
Tata Ruang / Kepala Daerah permohonan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan

Kantah
Pertek dikirimkan
5 sebagai bahan
Notifikasi ke Kantor pertimbangan
Pertanahan Setempat,
10 hari kerja
Pemohon diarahkan ke Kantah

Saat ini sistem KKPR non-berusaha di Pusat sedang dikembangkan,


sementara ini KKPR non-berusaha dilaksanakan secara manual
dengan menggunakan nomenklatur dan bisnis proses sesuai
Permen ATR 13 / 2021. Nantinya sistem tersebut dapat
digunakan oleh Pusat maupun Daerah
17
Proses Pelayanan Penerbitan Rekomendasi KKPR
untuk kegiatan yang bersifat strategis nasional
Jika permohonan tidak lengkap, dikirimkan
Surat Tanggapan melalui Dit. SPR

20 hari kerja
Pemohon
Pemohon
RKKPR
Pembayaran PNBP
5

Pendaftaran/ Penerbitan 5
Pembayaran RKKPR RKKPR
PNBP

RKKPR
1 Pemohon mengajukan 2
permohonan KKPR secara Penerbitan SPS oleh
3 Permohonan diproses 4
Pemohon menerima
manual ke Menteri ATR/BPN Kementerian ATR/BPN secara manual di Ditjen
Tata Ruang RKKPR
up. Dirjen Tata Ruang

Penilaian dilakukan dengan


asas penataan ruang

Pembayaran PNBP

Notifikasi ke Kantor Kantah Pertek dikirimkan


Pertanahan Setempat, sebagai bahan
Pemohon diarahkan ke Kantah pertimbangan

10 hari kerja
18
Terobosan Tata Ruang
Transparansi Informasi Tata Ruang:
Informasi Tata Ruang Dapat Diakses pada Website

RTR Online
https://gistaru.atrbpn.go.id/rtronline/
Informasi spasial Rencana Tata Ruang,
tingkat nasional (RTRWN, RTR Pulau,
dan RTR KSN) dan tingkat daerah Contoh Akses RDTR
(RTRWP/K dan RDTR) Interaktif WP Selatan,
Kota Denpasar,
Provinsi Bali

RDTR Interaktif
https://gistaru.atrbpn.go.id/rdtrinteraktif/

Informasi spasial dan muatan peraturan


dokumen RDTR

Protaru
https://tataruang.atrbpn.go.id/protaru

Dokumen Rencana Tata Ruang (RTR),


tingkat nasional maupun daerah

Contoh Akses RTR


Online RTRW
Provinsi Bali

19
Mengapa Perlu Dilakukan
Penataan Ruang? UU CK dan PP No. 21 Tahun 2021 merupakan langkah strategis
pemerintah dalam mengatasi permasalahan investasi dan penciptaan
lapangan kerja, yang salah satunya diakibatkan oleh tumpang tindih
pengaturan penataan ruang.

Populasi Manusia Aktivitas Manusia Ruang Bukan Hanya Mengatur Aktivitas di


Ruang Terbatas
Terus Meningkat Tidak Terbatas Untuk Manusia Sekitar Daerah Rawan
Ukuran ruang yang Ruang menampung semua Hewan dan tumbuhan Bencana
tersedia di muka bumi Jumlah penduduk terus
mengalami peningkatan aktivitas manusia, dari bekerja, juga memerlukan ruang Dengan RTR, manusia dapat
tidak pernah bertambah. tempat tinggal, rekreasi mengantisipasi pembangunan
hingga peristirahatan terakhir dan aktivitas di sekitar daerah
(Tempat Pemakaman Umum) rawan bencana

Tujuan Penataan Ruang

Mewujudkan keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan.


Mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan sumber daya manusia.
Mewujudkan pelindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang.
2
Hierarki
Rencana Tata Ruang

arahan kebijakan dan strategi


pemanfaatan ruang RTR Pulau
Sulawesi Skala 1:500.000

arahan kebijakan dan strategi


pemanfaatan ruang RTR KSN
Sorowako Skala 1:50.000

PP No. 21/2021: Pasal 5 ayat (2) dan (3) arahan kebijakan dan
strategi pemanfaatan arahan kebijakan dan
ruang RTRW Provinsi strategi pemanfaatan
Sulawesi Selatan ruang RTRW Kab. Toraja arahan kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang RDTR
Skala 1:250.000 Utara Skala 1:25.000 Kawasan Pariwisata Negeri di Atas Awan Lolai dan Sekitarnya
Skala 1:5.000
21
Status dan Fungsi
RTR Pulau dan Kepulauan

PP 26/2008 jo.
PP 13/2017 tentang RTRWN
(revisi)

7 Peraturan Presiden RTR


Pulau/Kepulauan:

1. Perpres 13/2012 RTR Pulau


Sumatera (revisi)
2. Perpres 28/2012 RTR Pulau
Jawa-Bali (revisi)
3. Perpres 3/2012 RTR Pulau
Kalimantan (revisi)
4. Perpres 88/2011 RTR
Pulau Sulawesi (revisi)
5. Perpres 56/2014 RTR
Kepulauan Nusa Tenggara
6. Perpres 76/2014 RTR
Kepulauan Maluku
7. Perpres 57/2014 RTR Pulau
Papua (peninjauan Kembali)

2
2
Konsep Muatan
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

2
MUATAN RTRWN
RTRWN paling sedikit memuat:

1. Tujuan, kebijakan, dan strategi Penataan Ruang wilayah nasional;


2. Rencana Struktur Ruang wilayah nasional yang meliputi rencana sistem pusat permukiman dan rencana sistem jaringan prasarana;
3. Rencana Pola Ruang wilayah nasional yang meliputi Kawasan Lindung yang memiliki nilai strategis nasional termasuk Kawasan Konservasi di
Laut, dan Kawasan Budi Daya yang memiliki nilai strategis nasional termasuk Kawasan Pemanfaatan Umum;
4. Alur migrasi biota laut*;
5. Penetapan lokasi KSN;
6. Penetapan lokasi KSNT*;
7. Penetapan lokasi Kawasan Antarwilayah*;
8. Arahan Pemanfaatan Ruang yang berisi indikasi program utama jangka menengah lima tahunan;
9. Strategi kebijakan pengembangan KSN;
10. Strategi kebljakan pengembangan pulau/kepulauan;
11. Strategi kebijakan pengembangan KSNT*;
12. Strategi kebijakan pengembangan Kawasan Antarwilayah*;
13. Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang wilayah nasional yang berisi indikasi arahan zonasi sistem nasional, arahan Kesesuaian Kegiatan
Pemanfaatan Ruang, arahan insentif dan disinsentif, serta arahan sanksi; dan
14. Arahan kebijakan peruntukan ruang pada sempadan pantai, sungai, situ, danau, embung, waduk, dan mata air.
PP No. 21/2021: Pasal 11 ayat (2)

*Materi diambil dari materi teknis ruang laut

2
KONSEP PERENCANAAN TATA RUANG
WILAYAH NASIONAL

1. Penguatan pusat-pusat permukiman nasional sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di Kawasan Barat Indonesia

Memperkuat peran dan fungsi pusat-pusat permukiman nasional di Kawasan Barat Indonesia sebagai pusat pelayanan
2.
serta memperkuat konektivitas untuk mendorong pembangunan Kawasan Timur Indonesia

Meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kawasan Timur Indonesia melalui pemerataan pusat-pusat permukiman
3.
nasional dan pusat pertumbuhan lainnya

Menjamin pemerataan pembangunan di Kawasan Timur Indonesia melalui pemenuhan kebutuhan dasar, penurunan
4.
inflasi melalui pembangunan sistem transportasi, dan pembangunan kawasan-kawasan afirmasi.

Menjamin pembangunan berkelanjutan melalui perencanaan tata ruang yang memperhatikan perubahan iklim, risiko
5.
kebencanaan, serta konservasi lingkungan

2
PUSAT PERMUKIMAN DAN PUSAT PERTUMBUHAN
DALAM RTRWN

PKN
Sistem pusat
permukiman PKW

3. PKL
Meningkatkan pertumbuhan
ekonomi di Kawasan Timur PKSN
Indonesia melalui pemerataan
pusat-pusat permukiman
nasional dan pusat
pertumbuhan lainnya
Kawasan Strategis Nasional (KSN)
Pusat pertumbuhan
lainnya Kawasan Andalan
Kawasan Industri (KI)
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN)
Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT)

2
INFRASTRUKTUR JALAN
SEBAGAI PEMBENTUK PUSAT PERTUMBUHAN
Pasal 18; PP 13/2017 tentang RTRWN
1. Jaringan jalan arteri primer
dikembangkan secara menerus dan
berhierarki berdasarkan kesatuan
sistem orientasi untuk menghubungkan:
a. antar-PKN;
b. antara PKN dan PKW; dan/atau
c. PKN dan/atau PKW dengan bandar
udara pengumpul skala pelayanan
primer/sekunder/ tersier dan
pelabuhan utama/pengumpul.
2. Jaringan jalan kolektor primer
dikembangkan untuk menghubungkan
antara PKN dan PKL, antar-PKW, serta
antara PKW dan PKL.
3. Jaringan jalan strategis nasional
dikembangkan untuk menghubungkan:
a. antar-PKSN dalam satu kawasan
perbatasan negara;
b. antara PKSNdan pusat kegiatan
lainnya; dan
c. PKN dan/atau PKW dengan kawasan
strategis nasional.

2
PENETAPAN
PUSAT- PUSAT PERMUKIMAN
Sistem Pusat Permukiman Nasional:
• Memiliki kegiatan utama yang potensial menjadi pusat pertumbuhan nasional
• Memiliki sarana prasarana pendukung kegiatan nasional
• Memiliki sarana dan prasarana penghubung antar pusat pertumbuhan

*sudah termasuk delineasi IKN dan DOB di Pulau Papua 2


PENGEMBANGAN
KAWASAN-KAWASAN AFIRMASI
• Terdapat pengembangan Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) yang ditetapkan untuk mendorong pengembangan kawasan
perbatasan negara.
• Hasil evaluasi kawasan andalan menunjukkan adanya klastering kawasan strategis dan sektor unggulan yang telah
diarahkan/ditetapkan dalam kebijakan nasional
• Pengembangan kawasan dilakukan oleh lintas sektor dan dapat diarahkan sebagai kawasan strategis provinsi

2
*sudah termasuk delineasi IKN dan DOB di Pulau Papua 92
IDENTIFIKASI KAWASAN ANDALAN
DALAM RTRWN
Kawasan andalan adalah bagian dari kawasan budi daya, baik di ruang darat maupun ruang laut yang pengembangannya
diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi bagi kawasan tersebut dan kawasan di sekitarnya.

Sumatera
Selatan
Kawasan Strategis :
KI, KSPN
1 Perumusan sektor-sektor
Riau
Kawasan Strategis
Kalimantan unggulan yang akan
Timur
: KI
3
Kawasan Strategis :
KEK, KPPN
dikembangkan dalam jangka
waktu 20 tahun sesuai masa berlaku
2 Kep. Bangka 14
Belitung
Kawasan
RTR dengan dokumen rencana
Sumatera Barat
Kawasan Strategis : 1
Strategis : KEK,
KSPN, KI, KPPN
Sulawesi Barat
Kawasan Strategis : Maluku Utara pembangunan nasional;
KSPN dan KPPN
15 KPPN
17 Kawasan Strategis

3 5 : KI

2 Rekomendasi penggabungan
Jawa Timur
Lampung 4 Jawa Barat
Kawasan Strategis : Sulawesi kawasan andalan darat dan
KEK, KSPN
Selatan
Kawasan Strategis : KPPN Kawasan Strategis
16 Kawasan Strategis kawasan andalan laut, sebagai
6
: Food Estate
9 : KI, KSPN
Jawa Tengah amanat integrasi muatan RTRWN;
7 Kawasan Strategis : Food Estate, KI,
KSPN
10 13
Bali
Kawasan
NTT
Terdapat 153 Kawasan Andalan yang terdiri atas
40 Kawasan
Kawasan Strategis Andalan Laut dan 113 Kawasan
3 Klastering kawasan-kawasan
8 11 12
DI. Yogyakarta
Strategis :
KSPN,
NTT
: KSPN,KPPN Andalan Darat
strategis prioritas dari sektor
KPPN NTB
Kawasan Strategis : Food Estate, KSPN
Kawasan
Strategis :
Kawasan Strategis
: KSPN, KPPN
(KI, KEK, KSPN, KPPN) yang
KKPN
Keterangan sektor Unggulan yang akan dikembangkan: diarahkan sebagai pengembangan
Perikanan Pekebunan
kawasan terpadu.
Berdasarkan hasil identifikasi terdapat Pertanian Pariwisata
17 klaster kawasan andalan.
Pengembangan
Industri Teknologi 3
3
Kebijakan Pengembangan Wilayah
di Pulau Sulawesi

31
Davao City
KONSEP PENGEMBANGAN
General Santos KORIDOR EKONOMI RTR PULAU SULAWESI
Kota Kinabalu Distribusi Hasil Perikanan
& kebutuhan pokok
KORIDOR EKONOMI BIMP-EAGA Talaud
Sandakan KORIDOR UTARA
Distribusi Hasil
Sangihe • Merupakan koridor pertumbuhan-pemerataan
Peternakan, • Kawasan Perkotaan Bimindo sebagai superhub dan pusat industry perikanan high-tech serta
logistik skala regional KTI (Ternate-Ambon dsk) serta internasional (BIMP-EAGA)
Pel. Tarakan • Gorontalo sebagai sentra produksi palawija sebagai penyuplai untuk Kawasan Perkotaan
Pel. Toli-toli
KORIDOR 1 Bimindo & Koridor GSSC (BIMP-EAGA)
Pel. Manado PKU Manado-Bitung
UTARA 2 • Sektor unggulan: pertanian tanaman pangan, perikanan, pariwisata bahari yang didukung KEK
KEK Likupang
KORIDOR MANADO
Pel. Bitung
Pelabuhan
Ternate
KORIDOR SELATAN
PENGHUBUNG Distribusi Hasil Pertanian
dan pangan • Merupakan koridor pertumbuhan dan
PKU Gorontalo
Pel. Pantoloan pemerataan
PKU Palu • Kawasan Perkotaan Mamminasata
Pel. Donggala
Pelabuhan sebagai superhub
Sarmi • Sektor unggulan: tanaman pangan,
IKN KI Morowali kakao, industry perikanan, pariwisata
KORIDOR yang didukung KI Takalar, KI
Pel. Belang-Belang TENGAH Pelayaran langsung ke Cina
Bantaeng, KI Gowa, dan KPPN
Pelabuhan
KSN Soroako
PKU Mamuju Ambon
KORIDOR KSPN Toraja
dan Sekitarnya KI Konawe
Ambon KORIDOR TENGAH
SELATAN Distribusi Hasil Perikanan • Merupakan koridor pertumbuhan dan
Pel. Pare-pare pemerataan
PKU Kendari
• Sektor unggulan: pertambangan
1
PKU Mamminasata 2 Distribusi Hasil Pertanian nikel, aspal, industry pengolahan hasil
MAKASSAR
Pel. Makassar
dan Kebutuhan Pokok tambang dan migas, perkebunan,
KI perikanan, wisata bahari yang
Takalar DPP Toraja-Makassar-
didukung KSN Soroako, KI
Selayar
KI Bantaeng,
3 Konawe (PSN), KI Morowali
KI Gowa Destinasi Pariwisata (PSN), KPPN, serta KSPN/DPP
1. DPP Manado-Likupang • Tarikan ekonomi cukup tinggi ke kota
2. DPP Toraja-Makassar-Selayar
3. Wakatobi
Makassar sebagai jalur pergerakan
JAWA Wilayah Metropolitan barang maupun orang
NUSA TENGGARA 1. WM Makassar • Ekspor nikel ke China
Distribusi Hasil Pertanian,
2. WM Manado • Penyedia kebutuhan pangan IKN
hasil industrI agro,
material konstruksi
3
Pengembangan Koridor Utara Sulawesi
Pusat Kegiatan Manado – Bitung (dalam RTR Pulau Sulawesi)

Kawasan Perkotaan Manado-Bitung berfungsi sebagai pusat


Manado-Bitung pengembangan ekowisata bahari, pusat industri
pengolahan dan jasa hasil pertanian tanaman
pangan, pusat industri pengolahan dan jasa hasil
perikanan tangkap, pusat bioteknologi perikanan,
pusat logistik dan perhubungan antarnegara, dan pusat
kegiatan ekonomi nasional.

3
Pengembangan Koridor Utara Sulawesi
Manado – Bitung Rencana Pola Ruang
(dalam Rperpres RTR OKawasan
Rencana Pola Ruang (
¬ O
Perkotaan Bimindo)
( Alur Migrasi Penyu
¬
O
(
¬ O
( Alur Migrasi Penyu
¬
Rencana Pola Ruang
Zona Lindung
ZonaO
O Lindung
( Alur
(
¬ ¬ L1 Migrasi Penyu Foreign Tourists:
❑ Rencana Tata Ruang di Kawasan Perkotaan Bimindo L1
Zona Lindung 1. Tiongkok (115.293);
terintegrasi antara wilayah darat dan perairan. L3
L3 2. Jerman (2.249);
L1 Fishery
❑ Aktifitas perekonomian utama meliputi: L5
L5 3. Amerika (1.649);
✓ Pariwisata; L3
C5
C5
4. Singapura (992); Wisata Pulau
5. Inggris (833); Bangka
✓ Industri; L5
Zona_2022
Zona Budidaya 6. Australia (786);
✓ Pertanian; dan Zona Budidaya
C5 B1 7. Jepang (570);
✓ Perikanan. B1
B1
B2
8. Malaysia (501); dll Munte
Zona Budidaya
❑ Kawasan Perkotaan Inti meliputi Manado dan Bitung. B2
B2
B3 *BPS Prov Sulut 2019
Likupang KEK
Likupang
✓ Manado sebagai pintu gerbang untuk kegiatan B1
B3
B3 Taman Nasional Agropolitan
B4 Laut Bunaken
pariwisata serta aktifitas pelayanan jasa dan B2
B4
Keterangan:
B4
B5
perdagangan. B3
B5
B5
Kawasan Perkotaan Inti
B6
✓ Bitung berperan sebagai pusat industri Kawasan Perkotaan di Sekitarnya Tatelu
B4
U1
U1
BKIK MANADO Minapolitan
pengolahan hasil pertanian/perkebunan dan U3 Sumber bahan baku
B5
U3
BPar IHP Bitung
perikanan (skala regional, nasional dan ekspor) U4
U1 Atraksi Pariwisata
BITUNG
C5
❑ Alokasi ruang untuk pengembangan kegiatan industri U4
U11
U3 Alur pergerakan sector pariwisata Tateli Tiga Armadidi
KI Bitung
Re
diarahkan pada Zona B1 dan BKIK U
U11
U418
Alur pergerakan sector pertanian Wisata Bahari
U1 Tomohon Lembeh
U 18 Alur pergerakan sector perikanan
Zona G Bedungan
U11
U11 Jalan bebas hambatan
Zona G Kuwil
UU18
18 Jalan arteri primer
Wisata Agro
Tondano Distributed
NILAI STRATEGIS: Jalan kereta api Tomohon outside
Zona
U3 G
Fishery Bimindo
U4
Agropolitan Wisata Danau Area
Tondano
Ketentuan Khusus Alur Migrasi Biota
KEK Likupang (KEK Bitung) Taman Nasional O
( O
¬ ( O
¬ ( O
¬ ( Garis Alur
¬ Migrasi Penyu
Laut Bunaken ¶
[ ¶
[ ¶
[ ¶
[

[ ¶
[ ¶
[ ¶
[

[ ¶
[ ¶
[ ¶
[ Area Alur Migrasi Penyu

[ ¶
[ ¶
[ ¶
[
Pengembangan Koridor Selatan Sulawesi
Pusat Kegiatan Makassar-Maros-
Sungguminasa-Takalar (dalam RTR Pulau Sulawesi)
Kawasan Perkotaan Makassar-Sungguminasa-
Takalar-Maros (Mamminasata) berfungsi sebagai
pusat industri pengolahan dan jasa hasil
pertanian tanaman pangan, pusat industri
pengolahan dan jasa hasil pertambangan,
pusat industri pengolahan dan jasa hasil
perikanan tangkap, pusat pengembangan
ekowisata bahari, pusat logistik dan perhubungan
antarnegara, dan pusat kegiatan ekonomi nasional.

Pelabuhan
Sarmi

KI Morowali
Pelayaran
langsung ke Cina
KI Konawe

3
Pengembangan Koridor Selatan Sulawesi
Makassar-Maros-Sungguminasa-Takalar KAWASAN LINDUNG
(dalam Rperpres RTR Kawasan Perkotaan Mamminasata)
kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan
L1 Zona L1
bawahanna
B3
L1
B4 L1 Simpul-simpul aktivitas di Kawasan Mamminasata Zona L2 kawasan perlindungan setempat
L3 B3 (eksisting dan rencana): Zona L3 kawasan konservasi
L1 • Pusat Kota Makassar sebagai pusat
BKIK Zona L5 kawasan lindung lainnya
L1
permukiman, perdagangan, dan pemerintahan
B2 • Pelabuhan Makassar Newport sebagai simpul Zona C Kawasan konservasi di laut
B5 transportasi laut KAWASAN BUDI DAYA
B1
L1
• Bandar Udara Sultan Hasanudin Makassar
Zona B1 zona merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan
sebagai simpul transportasi udara yang memiliki daya dukung lingkungan tinggi, kepadatan tinggi,
• Rencana lokasi KI (KI Takalar, KI Maros, dan KI kecenderungan pengembangan perkotaan cukup tinggi, serta
L2
Gowa) pelayanan sarana dan prasarana tinggi
• Pusat pertumbuhan kelautan dan perikanan Zona B2 zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang memiliki daya
(sentra perikanan dan pelabuhan perikanan) dukung lingkungan sedang, kepadatan sedang, kecenderungan
B4 L3 pengembangan perkotaan sedang, serta pelayanan sarana dan
• Rencana pengembangan Kota Baru di sekitar prasarana tinggi
B5
Kota Makassar yang terkonsentrasi ke arah
Zona B3 zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang memiliki daya
L3 Gowa dukung lingkungan rendah, kepadatan rendah, kecenderungan p
B3 engembangan perkotaan rendah, serta pelayanan sarana dan p
rasarana sedang

B2 Zona B4 zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang memiliki


kesesuaian lingkungan untuk budi daya pertanian
BKIK
Zona B5 zona dengan karakteristik sebagai Kawasan yang memiliki
Keterhubungan dengan sistem konektivitas berupa kualitas daya dukung lingkungan sedang dan rendah serta
jaringan jalan, rel, maupun pelabuhan yang dapat mempunyai kesesuaian lingkungan untuk hutan produksi.
❑ Alokasi ruang untuk pengembangan mendukung simpul-simpul aktivitas ekonomi di Kawasan BKIK zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai
kegiatan industri diarahkan pada Mamminasata kualitas daya dukung tinggi dan kualitas pelayanan prasarana
Zona B1 dan BKIK dan sarana yang tinggi dengan dominasi fungsi sebagai
kawasan industri

Zona U zona budi daya di perairan


dan Zona
G
Kawasan Strategis Nasional
Soroako dan sekitarnya
Delineasi
▪ Kawasan Inti
4 kecamatan di Provinsi Sulawesi Selatan: Kecamatan Malili, Kecamatan Nuha, Kecamatan Towuti, dan
Kecamatan Wasuponda di Kabupaten Luwu Timur
5 kecamatan di Provinsi Sulawesi Tengah: Kecamatan Bahodopi, Kecamatan Bungku Tengah, Kecamatan
Bungku Timur, Kecamatan Bungku Pesisir, dan Kecamatan Bungku Selatan di Kabupaten Morowali
▪ Kawasan Penyangga
8 kecamatan di Provinsi Sulawesi Tenggara: Kecamatan Batu Putih, Kecamatan Tolala, Kecamatan Porehu
di Kabupaten Kolaka UtaraKecamatan Routa di Kabupaten Konawe; dan Kecamatan Asera, Kecamatan
Landawe, Kecamatan Langgikima, dan Kecamatan Wiwirano di Kabupaten Konawe Utara.

Tujuan Penataan Ruang


“Mewujudkan ruang pemanfaatan sumber daya alam pertambangan dan non pertambangan yang
berkelanjutan dalam rangka peningkatan ekonomi dan kesejahteraan Masyarakat”

Pusat Pelayanan kegiatan Pertambangan Pusat Pelayanan kegiatan Pertanian


1. Soroako di Kabupaten Luwu Timur; 1. Towuti di Kabupaten Luwu Timur; dan
2. Bahodopi di Kabupaten Morowali; 2. Batu Putih di Kabupaten Kolaka Utara.
3. Langgikima di Kabupaten Konawe Utara; Pusat Pelayanan kegiatan Perikanan
4. Routa di Kabupaten Konawe; dan 1. Malili di Kabupaten Luwu Timur;
5. Tolala di Kabupaten Kolaka Utara 2. Kaleroang di Kabupaten Morowali.

Jaringan jalan arteri primer menghubungkan: Jalan Kolektor Primer 1 (JKP-1)


a. Tarengge – Bts. Kota Malili; menghubungkan:
b. Malili – Bts. Prov. Sultra; a. Jln. Poros Malili;
c. Bts. Prov. Sulsel – Tolala – Lelewawo; dan b. Jln. Samratulangi (Malili);
d. Lelewawo – Batu Putih – Lapai . c. Bahonsuai – Bungku;
d. Bungku – Hahodopi;
e. Hahodopi – Bts. Prov. Sultra ;
f. Bts. Prov. Sulteng (Buleleng) – Lambonae –
Landawe;
g. Landawe – Kota Maju – Asera; dan
h. Asera (Jembatan Lasolo) – Andowia.

Jalan Kolektor Primer 2 (JKP-2)


menghubungkan:
*materi teknis dan Rperpres RTR KSN Soroako terakhir update pada tahun 2020
a. Kolono – Ululere; dan
b. Ululere – Batas Sulawesi Selatan.
3
TERIMA KASIH
Direktorat Jenderal KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
Tata Ruang

Tata Ruang Pintu Masuk Terbaik Bagi Investasi

Anda mungkin juga menyukai