1
Pendahuluan
2
1
Pendahuluan
3
Penyelenggaraan Penataan Ruang
sebagai Amanah UU 6 Tahun 2023 Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang
Asas UU 6 Tahun 2023 Pasal 13: Penyederhanaan persyaratan dasar perizinan berusaha
meliputi
Pasal 2: UU CK diselenggarakan berdasarkan asas: 1) Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR);
1) Pemerataan hak; 2) Persetujuan Lingkungan; dan
2) Kepastian hukum; 3) Persetujuan Bangunan Gedung.
3) Kemudahan berusaha;
4) Kebersamaan, dan
5) Kemandirian. Pasal 14: KKPR diberikan sebagai kesesuaian rencana lokasi
kegiatan dan/atau usaha dengan RDTR, dengan
ketentuan:
Dengan tujuan antara lain untuk
peningkatan ekosistem investasi dan Pasal 15:
kegiatan berusaha Pemerintah Daerah yang belum menyusun
Pemerintah
Daerah yang dan menyediakan RDTR, maka KKPR
Pasal 6: Peningkatan ekosistem investasi dan kegiatan sudah menyusun diberikan melalui persetujuan dengan asas
berusaha meliputi: dan menyediakan berjenjang dan komplementer berdasarkan:
a. Penerapan perijinan berbasis risiko; RDTR • RTRW Nasional • RTRW Provinsi
b. Penyederhanaan persyaratan dasar maka KKPR • RTR RTRW
Perizinan Berusaha; diberikan melalui Pulau/Kepulauan Kabupaten/Kota
c. Penyederhanaan Perizinan Berusaha konfirmasi • RTR KSN • RZ KSNT
sektor; dan
d. Penyederhanaan persyaratan investasi.
4
Perizinan Berusaha Pasca UUCK
Sebelum UUCK & PP 21/2021 Setelah UUCK & PP 21/2021
Konfirmasi KKPR 5
5
Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR)
Fungsi KKPR
Acuan
Rekomendasi KKPR Persetujuan KKPR Konfirmasi KKPR penerbitan
Memerlukan analisis dan penilaian Memerlukan analisis dan penilaian dokumen Diproses oleh sistem Hak atas
dokumen terbit dalam terbit dalam 20 hari kerja terbit dalam Tanah (HAT)*
20 hari kerja 1 hari kerja
*Permen ATR/BPN
No. 18/2021
6
Penggunaan Rencana Tata Ruang dalam Proses Perizinan
Kegiatan Berusaha
• Proses KKPR dilakukan
RDTR Kegiatan Non-Berusaha Dalam wilayah sepenuhnya oleh sistem
Konfirmasi KKPR
yang telah
(KKKPR) Kegiatan yang bersifat memiliki RDTR
• Terbit paling lambat 1 hari
setelah pembayaran PNBP
strategis nasional
yang termuat di RTR
KKPR berfungsi sebagai acuan pemanfaatan ruang dan acuan administrasi pertanahan, serta memberikan ekslusivitas bagi pelaku usaha.
Oleh karena itu, diperlukan bentuk keseriusan pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan usaha.
Penerbitan Pertimbangan Teknis Pertanahan dilakukan oleh Kantor Pertanahan setempat untuk seluruh KKPR
8
Alur Pelaksanaan KKPR
Berdasarkan Permen ATR/BPN No. 13/2021
Dokumen usulan kegiatan paling Penilaian KKPR dilakukan berdasarkan: Penerbitan KKPR paling sedikit
sedikit dilengkapi dengan:
memuat:
a. RDTR (untuk Konfirmasi KKPR)
a. koordinat lokasi b.RTR selain RDTR menggunakan asas a. Lokasi kegiatan
(polygon/titik/garis) berjenjang dan komplementer b. Luas lahan
b. kebutuhan luas lahan (Persetujuan KKPR) c. Jenis kegiatan pemanfaatan ruang
c. Informasi penguasaan tanah c. Kajian yang mempertimbangkan untuk KKKPR/jenis peruntukan
d. informasi jenis usaha (KBLI 5 digit) tujuan penyelenggaraan penataan pemanfaatan ruang untuk PKKPR
e. rencana jumlah lantai bangunan ruang untuk mewujudkan ruang yang (Kode KBLI 3 digit)
f. rencana luas lantai bangunan aman, nyaman, produktif, dan d. Koefisien Dasar Bangunan
g. rencana teknis bangunan dan/atau berkelanjutan (Rekomendasi KKPR) e. Koefisien Lantai Bangunan
rencana induk kawasan*
f. Ketentuan tata bangunan untuk
h. rencana penggunaan air baku/air
KKKPR/indikasi program
bersih**
pemanfaatan ruang untuk PKKPR
i. Surat keterangan berlokasi di
g. Persyaratan pelaksanaan kegiatan
KI/KP/KEK***
pemanfaatan ruang.
j. Dokumen prastudi kelayakan
kegiatan pemanfaatan ruang****
1 koordinat lokasi (polygon/titik/garis) Berupa dokumen dengan format shapefile yang memuat delineasi lahan yang dimohonkan
KKPR
2 kebutuhan luas lahan Pemohon mengisi informasi luas lahan yang dimohonkan KKPR dalam satuan m2 atau ha
3 Informasi penguasaan tanah Unggahan dokumen bukti penguasaan lahan berupa Sertipikat, Akta Jual Beli, Surat
Pemindahan Hak , Perjanjian Jual Beli atau Perjanjian Sewa tergantung pada status
penguasaannya
4 informasi jenis usaha/kegiatan Informasi berupa 5 digit kode KBLI/nama kegiatan (proyek)
5 rencana jumlah lantai bangunan (JLB) Rencana JLB diisi oleh pemohon apabila terdapat rencana membangun, menambah, atau
memperluas bangunan di lokasi usaha atau lahan yang dimohonkan KKPR
6 rencana luas lantai bangunan (LLB) Rencana LLB diisi oleh pemohon apabila terdapat rencana membangun, menambah, atau
memperluas bangunan di lokasi usaha atau lahan yang dimohonkan KKPR
7 rencana teknis bangunan (RTB) Rencana Teknis Bangunan (RTB) berupa Gambar Teknis (Denah, Tampak, Potongan) dari rencana
dan/atau rencana induk Kawasan (RIK) bangunan ataupun bangunan eksisting di lokasi permohonan dan diunggah dalam format .pdf
Rencana Induk Kawasan (RIK) berupa Gambar Site Plan / Blok Plan yang menunjukkan detail
dari rencana yang akan dilakukan terhadap lokasi permohonan, termasuk sarana prasarana a.l:
rencana jalan, jaringan listrik, utilitas air bersih, dan air kotor, fasilitas umum, dan/atau fasilitas
social diunggah dalam format .pdf
8 rencana penggunaan air baku/air Khusus untuk permohonan PKKPR yang kegiatan usahanya berdampak terhadap ketersediaan &
bersih kualitas air baku
9 dokumen prastudi kelayakan kegiatan Dokumen yang memuat kajian dari berbagai aspek sebelum dilaksanakannya kegiatan
10
Proses KKPR dalam Perizinan Berusaha
via Sistem OSS RBA
Perizinan
Proses Pengisian Identitas Usaha Proses Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Berusaha
GISTARU KKKPR
5 -KKPR
5
Sistem OSS Sistem OSS
GISTARU-KKPR
mengirimkan data
mengirimkan elemen menerbitkan
ke GISTARU-KKPR
data ke Sistem OSS K-KKPR
SISTEM OSS GISTARU-KKPR SISTEM OSS K-KKPR
1 Pelaku usaha melakukan 2 GISTARU-KKPR mengecek ketersediaan 3 Sistem OSS menerima data dari 4 Pelaku Usaha menerima
registrasi dan menginput RDTR di lokasi yang dimohonkan dan GISTARU-KKPR dan menerbitkan dan mendownload
rencana usaha di OSS mengambil elemen data RDTR K-KKPR secara otomatis K-KKPR dari Sistem OSS
Pendaftaran
Penerbitan PKKPR
Pemohon diarahkan ke Kantah
Kantah
pertimbangan
a) koordinat lokasi;
b) kebutuhan luas lahan kegiatan
Pemanfaatan Ruang;
c) informasi penguasaan tanah; No Muatan PKKPR 10 hari kerja
1 Luas Yang Disetujui 4a Rapat Pembahasan
d) informasi jenis kegiatan;
e) rencana jumlah lantai bangunan; (Jika diperlukan)
2 Polygon Koordinat Yang Disetujui
f) rencana luas lantai bangunan;
g) dokumen prastudi kelayakan 3 Nama Sub Zona/Kode Sub Zona
kegiatan Pemanfaatan Ruang; dan 4 Kode KBLI (Jika dibutuhkan)
5 Judul KBLI (Jika dibutuhkan)
h) rencana teknis bangunan
6 Koefisien Dasar Bangunan (%) Pemohon
dan/atau rencana induk kawasan.
7 Koefisien Lantai Bangunan
Indikasi Pemanfaatan Ruang
8
(opt)
Keterangan (dalam nama PKKPR
9
kegiatan) 5
10 Garis Sempadan Bangunan 6 Pemohon menunduh KKPR diunggah ke OSS untuk
11 Keterangan Tambahan
PKKPR melalui akun oss diterbitkan versi Digital
12 Koefisien Dasar Hijau (%)
13 Koefisien Tapak Basement
14
Proses Pelayanan Penerbitan Persetujuan KKPR dengan Penilaian
untuk Kegiatan Berusaha Kewenangan Pemerintah Daerah
Jika permohonan tidak lengkap, maka 20 hari kerja
permohonan ditolak oleh Dinas Tata Ruang
7 x 24 Jam untuk perbaikan
SPS Terbit Expired dalam
Pemohon 7 x 24 Jam Asas Berjenjang & Komplementer
Pertek Pertanahan
Lengkap Rekomendasi FPR
Pendaftaran
Penerbitan PKKPR
peraturan perundang-undangan
Notifikasi ke Kantor Pertanahan
a) koordinat lokasi; Setempat, Pemohon diarahkan ke Pertek dikirimkan
b) kebutuhan luas lahan kegiatan Kantah
sebagai bahan
Pemanfaatan Ruang;
pertimbangan
c) informasi penguasaan tanah; No Muatan PKKPR
d) informasi jenis kegiatan; 1 Luas Yang Disetujui
10 hari kerja
e) rencana jumlah lantai bangunan; 2 Polygon Koordinat Yang Disetujui
f) rencana luas lantai bangunan;
g) dokumen prastudi kelayakan 3 Nama Sub Zona/Kode Sub Zona
kegiatan Pemanfaatan Ruang; dan 4 Kode KBLI (Jika dibutuhkan)
h) rencana teknis bangunan 5 Judul KBLI (Jika dibutuhkan)
Pemohon
dan/atau rencana induk kawasan. 6 Koefisien Dasar Bangunan (%)
7 Koefisien Lantai Bangunan
Indikasi Pemanfaatan Ruang
8
(opt)
PKKPR
Keterangan (dalam nama 6
9
kegiatan)
10 Garis Sempadan Bangunan 7 Pemohon menunduh KKPR diunggah ke OSS untuk
11 Keterangan Tambahan PKKPR melalui akun oss diterbitkan versi Digital
12 Koefisien Dasar Hijau (%)
15
15
13 Koefisien Tapak Basement
Proses Pelayanan Penerbitan Persetujuan KKPR Tanpa Penilaian
(Pasal 181 PP 5/2021)
Pelaku 1 x 24 jam Pelaku
Usaha Usaha
GISTARU PKKPR
5 -KKPR
5
Sistem OSS Gistaru-KKPR Sistem OSS
mengirimkan data mengirimkan notifikasi ke menerbitkan
ke GISTARU-KKPR Sistem-OSS P-KKPR
SISTEM OSS GISTARU-KKPR SISTEM OSS P-KKPR
1 Pelaku usaha melakukan 3 GISTARU-KKPR mengecek apakah lokasi usaha yang 4 Sistem OSS menerima data dari Pelaku Usaha menerima
dimohon berupa:
5
registrasi dan menginput GISTARU-KKPR dan menerbitkan dan mendownload
rencana usaha di OSS a. KEK/KI P-KKPR tanpa penilaian P-KKPR dari Sistem OSS
b. Perluasan lokasi usaha pada usaha yang sudah
berjalan dengan peruntukan tata ruang yang sama No Informasi PKKPR
c. Tanah yang sudah dikuasai oleh pelaku usaha lain 1 Luas Yang Disetujui
1. Bidang Usaha (Jenis yang telah mendapatkan KKPR & akan digunakan
Kegiatan Usaha, P-KKPR Tanpa Penilaian saat Polygon Koordinat Yang
oleh pelaku usaha 2
2. Kode KBLI, Ruang Lingkup ini belum memuat informasi Disetujui
d. Wilayah usaha minyak dan gas bumi yang sudah sbb
Kegiatan); Informasi Detail Nama Sub Zona/Kode
ditetapkan Pemerintah 3
Usaha; Sub Zona
e. Berasal dari otorita/badan penyelenggara
3. Lokasi Usaha (Alamat 4 Kode KBLI
pengembangan suatu kawasan sesuai dengan RTR
Administratif, Polygon); 5 Judul KBLI
kawasan pengembangan tsb
4. Data Investasi (Modal dan Koefisien Dasar
6
Asset); Bangunan (%)
5. Daftar Produk atau Jasa Koefisien Lantai
7
Bangunan
Indikasi Pemanfaatan
8
2 Ruang (opt)
Verifikasi Evidence Ps 181
Keterangan (dalam
oleh BKPM 9
nama kegiatan)
Berada dalam KEK Berada dalam KI
Sejak September 2022 Garis Sempadan
Ilustrasi pengecekan koordinat lokasi yang dimohon berada di KEK/KI
10
Bangunan
11 Keterangan Tambahan
Koefisien Dasar Hijau
16
12
Proses Pelayanan Penerbitan Persetujuan KKPR dengan Penilaian
untuk kegiatan non-berusaha
Jika permohonan tidak lengkap, dikirimkan
Surat Tanggapan melalui Dit. SPR / Pemda
Pemohon 20 hari kerja Pemohon
PKKPR
1 Pemohon mengajukan 2 3
Pemeriksaan Permohonan diproses 4
permohonan KKPR secara manual Validator melakukan pemeriksaan Pemohon menerima
Kelengkapan oleh kelengkapan secara manual di Ditjen
ke Menteri ATR/BPN up. Dirjen terhadap persyaratan PKKPR
Dit. SPR /KKPR
Pemda Tata Ruang / Pemda
Tata Ruang / Kepala Daerah permohonan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan
Kantah
Pertek dikirimkan
5 sebagai bahan
Notifikasi ke Kantor pertimbangan
Pertanahan Setempat,
10 hari kerja
Pemohon diarahkan ke Kantah
20 hari kerja
Pemohon
Pemohon
RKKPR
Pembayaran PNBP
5
Pendaftaran/ Penerbitan 5
Pembayaran RKKPR RKKPR
PNBP
RKKPR
1 Pemohon mengajukan 2
permohonan KKPR secara Penerbitan SPS oleh
3 Permohonan diproses 4
Pemohon menerima
manual ke Menteri ATR/BPN Kementerian ATR/BPN secara manual di Ditjen
Tata Ruang RKKPR
up. Dirjen Tata Ruang
Pembayaran PNBP
10 hari kerja
18
Terobosan Tata Ruang
Transparansi Informasi Tata Ruang:
Informasi Tata Ruang Dapat Diakses pada Website
RTR Online
https://gistaru.atrbpn.go.id/rtronline/
Informasi spasial Rencana Tata Ruang,
tingkat nasional (RTRWN, RTR Pulau,
dan RTR KSN) dan tingkat daerah Contoh Akses RDTR
(RTRWP/K dan RDTR) Interaktif WP Selatan,
Kota Denpasar,
Provinsi Bali
RDTR Interaktif
https://gistaru.atrbpn.go.id/rdtrinteraktif/
Protaru
https://tataruang.atrbpn.go.id/protaru
19
Mengapa Perlu Dilakukan
Penataan Ruang? UU CK dan PP No. 21 Tahun 2021 merupakan langkah strategis
pemerintah dalam mengatasi permasalahan investasi dan penciptaan
lapangan kerja, yang salah satunya diakibatkan oleh tumpang tindih
pengaturan penataan ruang.
PP No. 21/2021: Pasal 5 ayat (2) dan (3) arahan kebijakan dan
strategi pemanfaatan arahan kebijakan dan
ruang RTRW Provinsi strategi pemanfaatan
Sulawesi Selatan ruang RTRW Kab. Toraja arahan kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang RDTR
Skala 1:250.000 Utara Skala 1:25.000 Kawasan Pariwisata Negeri di Atas Awan Lolai dan Sekitarnya
Skala 1:5.000
21
Status dan Fungsi
RTR Pulau dan Kepulauan
PP 26/2008 jo.
PP 13/2017 tentang RTRWN
(revisi)
2
2
Konsep Muatan
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
2
MUATAN RTRWN
RTRWN paling sedikit memuat:
2
KONSEP PERENCANAAN TATA RUANG
WILAYAH NASIONAL
1. Penguatan pusat-pusat permukiman nasional sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di Kawasan Barat Indonesia
Memperkuat peran dan fungsi pusat-pusat permukiman nasional di Kawasan Barat Indonesia sebagai pusat pelayanan
2.
serta memperkuat konektivitas untuk mendorong pembangunan Kawasan Timur Indonesia
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kawasan Timur Indonesia melalui pemerataan pusat-pusat permukiman
3.
nasional dan pusat pertumbuhan lainnya
Menjamin pemerataan pembangunan di Kawasan Timur Indonesia melalui pemenuhan kebutuhan dasar, penurunan
4.
inflasi melalui pembangunan sistem transportasi, dan pembangunan kawasan-kawasan afirmasi.
Menjamin pembangunan berkelanjutan melalui perencanaan tata ruang yang memperhatikan perubahan iklim, risiko
5.
kebencanaan, serta konservasi lingkungan
2
PUSAT PERMUKIMAN DAN PUSAT PERTUMBUHAN
DALAM RTRWN
PKN
Sistem pusat
permukiman PKW
3. PKL
Meningkatkan pertumbuhan
ekonomi di Kawasan Timur PKSN
Indonesia melalui pemerataan
pusat-pusat permukiman
nasional dan pusat
pertumbuhan lainnya
Kawasan Strategis Nasional (KSN)
Pusat pertumbuhan
lainnya Kawasan Andalan
Kawasan Industri (KI)
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN)
Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT)
2
INFRASTRUKTUR JALAN
SEBAGAI PEMBENTUK PUSAT PERTUMBUHAN
Pasal 18; PP 13/2017 tentang RTRWN
1. Jaringan jalan arteri primer
dikembangkan secara menerus dan
berhierarki berdasarkan kesatuan
sistem orientasi untuk menghubungkan:
a. antar-PKN;
b. antara PKN dan PKW; dan/atau
c. PKN dan/atau PKW dengan bandar
udara pengumpul skala pelayanan
primer/sekunder/ tersier dan
pelabuhan utama/pengumpul.
2. Jaringan jalan kolektor primer
dikembangkan untuk menghubungkan
antara PKN dan PKL, antar-PKW, serta
antara PKW dan PKL.
3. Jaringan jalan strategis nasional
dikembangkan untuk menghubungkan:
a. antar-PKSN dalam satu kawasan
perbatasan negara;
b. antara PKSNdan pusat kegiatan
lainnya; dan
c. PKN dan/atau PKW dengan kawasan
strategis nasional.
2
PENETAPAN
PUSAT- PUSAT PERMUKIMAN
Sistem Pusat Permukiman Nasional:
• Memiliki kegiatan utama yang potensial menjadi pusat pertumbuhan nasional
• Memiliki sarana prasarana pendukung kegiatan nasional
• Memiliki sarana dan prasarana penghubung antar pusat pertumbuhan
2
*sudah termasuk delineasi IKN dan DOB di Pulau Papua 92
IDENTIFIKASI KAWASAN ANDALAN
DALAM RTRWN
Kawasan andalan adalah bagian dari kawasan budi daya, baik di ruang darat maupun ruang laut yang pengembangannya
diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi bagi kawasan tersebut dan kawasan di sekitarnya.
Sumatera
Selatan
Kawasan Strategis :
KI, KSPN
1 Perumusan sektor-sektor
Riau
Kawasan Strategis
Kalimantan unggulan yang akan
Timur
: KI
3
Kawasan Strategis :
KEK, KPPN
dikembangkan dalam jangka
waktu 20 tahun sesuai masa berlaku
2 Kep. Bangka 14
Belitung
Kawasan
RTR dengan dokumen rencana
Sumatera Barat
Kawasan Strategis : 1
Strategis : KEK,
KSPN, KI, KPPN
Sulawesi Barat
Kawasan Strategis : Maluku Utara pembangunan nasional;
KSPN dan KPPN
15 KPPN
17 Kawasan Strategis
3 5 : KI
2 Rekomendasi penggabungan
Jawa Timur
Lampung 4 Jawa Barat
Kawasan Strategis : Sulawesi kawasan andalan darat dan
KEK, KSPN
Selatan
Kawasan Strategis : KPPN Kawasan Strategis
16 Kawasan Strategis kawasan andalan laut, sebagai
6
: Food Estate
9 : KI, KSPN
Jawa Tengah amanat integrasi muatan RTRWN;
7 Kawasan Strategis : Food Estate, KI,
KSPN
10 13
Bali
Kawasan
NTT
Terdapat 153 Kawasan Andalan yang terdiri atas
40 Kawasan
Kawasan Strategis Andalan Laut dan 113 Kawasan
3 Klastering kawasan-kawasan
8 11 12
DI. Yogyakarta
Strategis :
KSPN,
NTT
: KSPN,KPPN Andalan Darat
strategis prioritas dari sektor
KPPN NTB
Kawasan Strategis : Food Estate, KSPN
Kawasan
Strategis :
Kawasan Strategis
: KSPN, KPPN
(KI, KEK, KSPN, KPPN) yang
KKPN
Keterangan sektor Unggulan yang akan dikembangkan: diarahkan sebagai pengembangan
Perikanan Pekebunan
kawasan terpadu.
Berdasarkan hasil identifikasi terdapat Pertanian Pariwisata
17 klaster kawasan andalan.
Pengembangan
Industri Teknologi 3
3
Kebijakan Pengembangan Wilayah
di Pulau Sulawesi
31
Davao City
KONSEP PENGEMBANGAN
General Santos KORIDOR EKONOMI RTR PULAU SULAWESI
Kota Kinabalu Distribusi Hasil Perikanan
& kebutuhan pokok
KORIDOR EKONOMI BIMP-EAGA Talaud
Sandakan KORIDOR UTARA
Distribusi Hasil
Sangihe • Merupakan koridor pertumbuhan-pemerataan
Peternakan, • Kawasan Perkotaan Bimindo sebagai superhub dan pusat industry perikanan high-tech serta
logistik skala regional KTI (Ternate-Ambon dsk) serta internasional (BIMP-EAGA)
Pel. Tarakan • Gorontalo sebagai sentra produksi palawija sebagai penyuplai untuk Kawasan Perkotaan
Pel. Toli-toli
KORIDOR 1 Bimindo & Koridor GSSC (BIMP-EAGA)
Pel. Manado PKU Manado-Bitung
UTARA 2 • Sektor unggulan: pertanian tanaman pangan, perikanan, pariwisata bahari yang didukung KEK
KEK Likupang
KORIDOR MANADO
Pel. Bitung
Pelabuhan
Ternate
KORIDOR SELATAN
PENGHUBUNG Distribusi Hasil Pertanian
dan pangan • Merupakan koridor pertumbuhan dan
PKU Gorontalo
Pel. Pantoloan pemerataan
PKU Palu • Kawasan Perkotaan Mamminasata
Pel. Donggala
Pelabuhan sebagai superhub
Sarmi • Sektor unggulan: tanaman pangan,
IKN KI Morowali kakao, industry perikanan, pariwisata
KORIDOR yang didukung KI Takalar, KI
Pel. Belang-Belang TENGAH Pelayaran langsung ke Cina
Bantaeng, KI Gowa, dan KPPN
Pelabuhan
KSN Soroako
PKU Mamuju Ambon
KORIDOR KSPN Toraja
dan Sekitarnya KI Konawe
Ambon KORIDOR TENGAH
SELATAN Distribusi Hasil Perikanan • Merupakan koridor pertumbuhan dan
Pel. Pare-pare pemerataan
PKU Kendari
• Sektor unggulan: pertambangan
1
PKU Mamminasata 2 Distribusi Hasil Pertanian nikel, aspal, industry pengolahan hasil
MAKASSAR
Pel. Makassar
dan Kebutuhan Pokok tambang dan migas, perkebunan,
KI perikanan, wisata bahari yang
Takalar DPP Toraja-Makassar-
didukung KSN Soroako, KI
Selayar
KI Bantaeng,
3 Konawe (PSN), KI Morowali
KI Gowa Destinasi Pariwisata (PSN), KPPN, serta KSPN/DPP
1. DPP Manado-Likupang • Tarikan ekonomi cukup tinggi ke kota
2. DPP Toraja-Makassar-Selayar
3. Wakatobi
Makassar sebagai jalur pergerakan
JAWA Wilayah Metropolitan barang maupun orang
NUSA TENGGARA 1. WM Makassar • Ekspor nikel ke China
Distribusi Hasil Pertanian,
2. WM Manado • Penyedia kebutuhan pangan IKN
hasil industrI agro,
material konstruksi
3
Pengembangan Koridor Utara Sulawesi
Pusat Kegiatan Manado – Bitung (dalam RTR Pulau Sulawesi)
3
Pengembangan Koridor Utara Sulawesi
Manado – Bitung Rencana Pola Ruang
(dalam Rperpres RTR OKawasan
Rencana Pola Ruang (
¬ O
Perkotaan Bimindo)
( Alur Migrasi Penyu
¬
O
(
¬ O
( Alur Migrasi Penyu
¬
Rencana Pola Ruang
Zona Lindung
ZonaO
O Lindung
( Alur
(
¬ ¬ L1 Migrasi Penyu Foreign Tourists:
❑ Rencana Tata Ruang di Kawasan Perkotaan Bimindo L1
Zona Lindung 1. Tiongkok (115.293);
terintegrasi antara wilayah darat dan perairan. L3
L3 2. Jerman (2.249);
L1 Fishery
❑ Aktifitas perekonomian utama meliputi: L5
L5 3. Amerika (1.649);
✓ Pariwisata; L3
C5
C5
4. Singapura (992); Wisata Pulau
5. Inggris (833); Bangka
✓ Industri; L5
Zona_2022
Zona Budidaya 6. Australia (786);
✓ Pertanian; dan Zona Budidaya
C5 B1 7. Jepang (570);
✓ Perikanan. B1
B1
B2
8. Malaysia (501); dll Munte
Zona Budidaya
❑ Kawasan Perkotaan Inti meliputi Manado dan Bitung. B2
B2
B3 *BPS Prov Sulut 2019
Likupang KEK
Likupang
✓ Manado sebagai pintu gerbang untuk kegiatan B1
B3
B3 Taman Nasional Agropolitan
B4 Laut Bunaken
pariwisata serta aktifitas pelayanan jasa dan B2
B4
Keterangan:
B4
B5
perdagangan. B3
B5
B5
Kawasan Perkotaan Inti
B6
✓ Bitung berperan sebagai pusat industri Kawasan Perkotaan di Sekitarnya Tatelu
B4
U1
U1
BKIK MANADO Minapolitan
pengolahan hasil pertanian/perkebunan dan U3 Sumber bahan baku
B5
U3
BPar IHP Bitung
perikanan (skala regional, nasional dan ekspor) U4
U1 Atraksi Pariwisata
BITUNG
C5
❑ Alokasi ruang untuk pengembangan kegiatan industri U4
U11
U3 Alur pergerakan sector pariwisata Tateli Tiga Armadidi
KI Bitung
Re
diarahkan pada Zona B1 dan BKIK U
U11
U418
Alur pergerakan sector pertanian Wisata Bahari
U1 Tomohon Lembeh
U 18 Alur pergerakan sector perikanan
Zona G Bedungan
U11
U11 Jalan bebas hambatan
Zona G Kuwil
UU18
18 Jalan arteri primer
Wisata Agro
Tondano Distributed
NILAI STRATEGIS: Jalan kereta api Tomohon outside
Zona
U3 G
Fishery Bimindo
U4
Agropolitan Wisata Danau Area
Tondano
Ketentuan Khusus Alur Migrasi Biota
KEK Likupang (KEK Bitung) Taman Nasional O
( O
¬ ( O
¬ ( O
¬ ( Garis Alur
¬ Migrasi Penyu
Laut Bunaken ¶
[ ¶
[ ¶
[ ¶
[
¶
[ ¶
[ ¶
[ ¶
[
¶
[ ¶
[ ¶
[ ¶
[ Area Alur Migrasi Penyu
¶
[ ¶
[ ¶
[ ¶
[
Pengembangan Koridor Selatan Sulawesi
Pusat Kegiatan Makassar-Maros-
Sungguminasa-Takalar (dalam RTR Pulau Sulawesi)
Kawasan Perkotaan Makassar-Sungguminasa-
Takalar-Maros (Mamminasata) berfungsi sebagai
pusat industri pengolahan dan jasa hasil
pertanian tanaman pangan, pusat industri
pengolahan dan jasa hasil pertambangan,
pusat industri pengolahan dan jasa hasil
perikanan tangkap, pusat pengembangan
ekowisata bahari, pusat logistik dan perhubungan
antarnegara, dan pusat kegiatan ekonomi nasional.
Pelabuhan
Sarmi
KI Morowali
Pelayaran
langsung ke Cina
KI Konawe
3
Pengembangan Koridor Selatan Sulawesi
Makassar-Maros-Sungguminasa-Takalar KAWASAN LINDUNG
(dalam Rperpres RTR Kawasan Perkotaan Mamminasata)
kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan
L1 Zona L1
bawahanna
B3
L1
B4 L1 Simpul-simpul aktivitas di Kawasan Mamminasata Zona L2 kawasan perlindungan setempat
L3 B3 (eksisting dan rencana): Zona L3 kawasan konservasi
L1 • Pusat Kota Makassar sebagai pusat
BKIK Zona L5 kawasan lindung lainnya
L1
permukiman, perdagangan, dan pemerintahan
B2 • Pelabuhan Makassar Newport sebagai simpul Zona C Kawasan konservasi di laut
B5 transportasi laut KAWASAN BUDI DAYA
B1
L1
• Bandar Udara Sultan Hasanudin Makassar
Zona B1 zona merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan
sebagai simpul transportasi udara yang memiliki daya dukung lingkungan tinggi, kepadatan tinggi,
• Rencana lokasi KI (KI Takalar, KI Maros, dan KI kecenderungan pengembangan perkotaan cukup tinggi, serta
L2
Gowa) pelayanan sarana dan prasarana tinggi
• Pusat pertumbuhan kelautan dan perikanan Zona B2 zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang memiliki daya
(sentra perikanan dan pelabuhan perikanan) dukung lingkungan sedang, kepadatan sedang, kecenderungan
B4 L3 pengembangan perkotaan sedang, serta pelayanan sarana dan
• Rencana pengembangan Kota Baru di sekitar prasarana tinggi
B5
Kota Makassar yang terkonsentrasi ke arah
Zona B3 zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang memiliki daya
L3 Gowa dukung lingkungan rendah, kepadatan rendah, kecenderungan p
B3 engembangan perkotaan rendah, serta pelayanan sarana dan p
rasarana sedang