PENATAAN RUANG
WILAYAH DAN KAWASAN
PERENCANAAN
PENGATURAN
Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang yang selanjutnya disingkat KKPR adalah kesesuaian antara rencana kegiatan
Pemanfaatan Ruang dengan RTR. (Pasal 1, Permen ATR/BPN No.13 Tahun 2021).
Permen ATR/BPN No.13 Tahun 2021, Pasal 18: Permen ATR/BPN No.13 Tahun 2021, Pasal 21:
Dalam hal pemohon KKPR untuk kegiatan berusaha belum (1) Setelah diterbitkannya KKPR yang belum memperoleh tanah, pemegang KKPR harus membebaskan
memperoleh tanah untuk kegiatan berusahanya, KKPR tanah dari hak dan kepentingan pihak lain berdasarkan kesepakatan dengan pemegang hak atau pihak
berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun. yang mempunyai kepentingan tersebut dengan cara:
• Jual beli
• Pemberian ganti kerugian
• Konsolidasi tanah, atau
Permen ATR/BPN No.13 Tahun 2021, Pasal 20: • Cara lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
(1) Dalam hal pemegang KKPR sebagaimana dimaksud dalam (2) Sebelum tanah yang bersangkutan dibebaskan oleh pemegang KKPR semua hak atau kepentingan pihak
Pasal 18 belum dapat memperoleh keseluruhan tanah lain yang sudah ada HAT yang bersangkutan tidak berkurang dan tetap diakui haknya, termasuk:
sesuai dengan KKPR yang diterbitkan, pemegang KKPR
dapat mengajukan: • Kewenangan yang menurut hukum dipunyai oleh pemegang HAT untuk memperoleh tanda bukti hak
(sertipikat), dan
a. permohonan perpanjangan KKPR untuk kegiatan
berusaha; atau • Kewenangan untuk menggunakan dan memanfaatkan tanahnya bagi keperluan pribadi atau usahanya
sesuai dengan rencana tata ruang yang berlaku, serta
b. kerja sama dengan Bank Tanah
• Kewenangan untuk mengalihkannya kepada pihak lain
(2) Pengajuan permohonan perpanjangan KKPR untuk kegiatan
berusaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a 3) Kewenangan untuk mengalihkan hak kepada pihak lain sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
dilakukan paling cepat 3 (tiga) bulan sebelum pada lokasi yang telah ditetapkan KKPR berdasarkan iktikad baik, yang diprioritaskan kepada:
berakhirnya KKPR.
a. Pemengang KKPR; dan/atau
(3) Pengajuan kerja sama dengan Bank Tanah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan paling lambat 3 b. Bank Tanah berdasarkan kerja sama dengan pemegang KKPR
(tiga) bulan sebelum berakhirnya KKPR.
(4) Pemegang KKPR wajib menghormati kepentingan pihak lain atas tanah yang belum dibebaskan,
(5) Perpanjangan KKPR sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a hanya dapat dilakukan apabila perolehan tanah tidak menutup atau mengurangi aksesibilitas masyarakat di sekitar lokasi, dan menjaga serta melindungi
telah mencapai sekurang-kurangnya 30% (tiga puluh kepentingan umum
persen) dari luasan tanah yang disetujui dalam 1 (satu)
(5) Pemegang KKPR wajib melaporkan secara berkala setiap 3 (tiga) bulan kepada kepala kantor
hamparan sesuai dengan penilaian dari kantor pertanahan
pertanahan mengenai perolehan tanah yang sudah dilaksanakan berdasarkan KKPR dan pelaksanaan
penggunaan tanah tersebut.
KETENTUAN KKPR UNTUK PELAKU USAHA YANG TELAH MEMPEROLEH TANAH
PP Nomor 18 Tahun 2021 tentang Hak Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Satuan Rumah Susun, dan
Pendaftaran Tanah, Pasal 37:
(1) Hak guna bangunan di atas Tanah Negara dan Tanah Hak Pengelolaan diberikan untuk jangka waktu
paling lama 3O (tiga puluh) tahun, diperpanjang untuk jangka waktu paling lama 20 (dua puluh)
tahun, dan diperbarui untuk jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) tahun.
(2) Hak guna bangunan di atas Tanah hak milik diberikan untuk jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh)
tahun dan dapat diperbarui dengan akta pemberian hak guna bangunan di atas hak milik.
(3) Setelah jangka waktu pemberian, perpanjangan, dan pembaruan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) berakhir, Tanah hak guna bangunan kembali menjadi Tanah yang Dikuasai Langsung oleh Negara
atau Tanah Hak Pengelolaan.
KKPR sebagai Acuan Penerbitan Hak Atas Tanah dan Acuan
Pemanfaatan Ruang
3 4
PETUNJUK TEKNIS PENYELESAIAN KETIDAKSESUAIAN
BERITA ACARA HASIL LAPANGA DALAM
LAHAN SAWAH YANG DILINDUNGI DENGAN RENCANA
RANGKA KEGIATAN VERIFIKASI AKTUAL LUAS LSD SK 39.183,29HA
TATA RUANG, KESESUAIAN KEGIATAN PEMANFAATAN
PENYELESAIAN LAHAN SAWAN
RUANG, IZIN, KONSESI, DAN/ATAU HAK ATAS TANAH
DILINDUNGI (LSD) DENGAN RENCANA LUAS LSD TERKOREKSI
NO. 5/JUKNIS-HK.02/VI/2022, TANGAL 14 JUNI 2022
TATA RUANG KABUPATEN BEKASI ADMINISTRASI WILAYAH
TANGGAL 8 JULI 2022 (BA KESATU) 39.152,15HA
PETUNJUK TEKNIS MENJELASSKAN RULE BASE
(PANDUAN PENYELESAIAN) KETIDAKSESUAIAN LAHAN
SAWAH YANG DILINDUNGI DENGAN RENCANA TATA
BERITA ACARA HASIL LAPANGA DALAM
RUANG, KESESUAIAN KEGIATAN PEMANFAATAN
RANGKA KEGIATAN VERIFIKASI AKTUAL LUAS LSD SK 39.183,29HA
RUANG, IZIN, KONSESI, DAN/ATAU HAK ATAS TANAH
PENYELESAIAN LAHAN SAWAN
DALAM RANGKA MENYELESAIKAN BERBAGAI
DILINDUNGI (LSD) DENGAN RENCANA LUAS LSD TERKOREKSI KARENA
HAMBATAN DAN PERMASALAHAN (DEBOTTLENECKING)
TATA RUANG KABUPATEN BEKASI PENGURANGAN TANAMAN
SEBAGAI IMPLIKASI DITETAPKANNYA PETA LAHAN
TANGGAL 7 SEPTEMBER 2022 (BA KEDUA) KERAS, SEMAK BELUKAR DAN
SAWAH YANG DILINDUNGI
PERAIRAN 38.926,09HA
CONTOH PERMOHONAN PKKPR (OVERLAP)
❖ Berdasarkan hasil analisa terhadap Keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang/
Kepala BPN RI No.1589/SK- HK.02.01/XII/2021 Tentang Penetapan Peta Lahan
Sawah yang di Lindungi, bahwa lahan yang dimohon oleh PT. Buana Guna
Lestari terdapat LSD (Lahan Sawah yang di Lindungi) seluas 28.774M2
(3.19%) dari total lahan yang dimohon seluas 900.000M2 .
L
❖ Berdasarkan Petunjuk Teknis tentang Penyelesaian Ketidaksesuaian
S
D Lahan Sawah yang Dilindungi dengan Rencana Tata Ruang, Kesesuaian
Kegiatan Pemanfaatan Ruang, Izin, Konsesi, dan/atau Hak Atas Tanah
S atasnya telah terbit KKPR, Izin, Konsensi, PTP, dan/atau Hak Atas Tanah non
D L
pertanian sebelum ditetapkannya SK LSD tanggal 16 Desember 2021, maka
S dapat dikeluarkan dari LSD.
D
L
S ❖ Berdasarkan Berita Acara Hasil Lapanga Dalam Rangka Kegiatan Verifikasi Aktual
D Penyelesaian Lahan Sawan Dilindungi (LSD) dengan Rencana Tata Ruang Kab.Bekasi
tanggal 7 September 2022, bahwa lahan dimohon masuk ke dalam LSD yag tidak
dipertahankan karena sudah terdapat PTP non sawah sebelum 16 Desember 2021