DALAM AMDAL
PENGERTIAN PENAPISAN
Penapisan (screening), yaitu kegiatan memilah-milah
rencana usaha atau kegiatan yang mana saja yang
perlu dilengkapi dengan AMDAL karena berpotensi
dampak penting
Jadi, penapisan merupakan cara untuk menentukan apakah suatu
rencana usaha dan/atau kegiatan wajib dilengkapi AMDAL atau
tidak, sehingga terhindar dari inefektifitas penggunaan sumber
daya manusia, dana dan waktu dalam pelaksanaan kajian
lingkungan.
PENAPISAN
Permen LH No.
P.38 Tahun 2019
Wajib AMDAL
DASAR HUKUM PROSES PENAPISAN
P
E Ada 20 sektor
N
A
P
I
PERMENLHK NO. P.26 TAHUN 2018
S
A
N
Pelaksanaan reformasi peraturan Perizinan Berusaha melalui Sistem OSS
PROSES PENAPISAN
PROSES PENYUSUNAN AMDAL SISTEM OSS
SIAPA YG
MELAKUKAN
PENAPISAN ???
APA INSTRUMEN?
1 LAMP. I
2
LAMP. II
Lokasi PIPIB
Lokasi yang Hutan Alam Primer (Moratorium) –
masih boleh Lahan Gambut di dalam dan di luar
Tidak Boleh Ada
ada izin baru kawasan Hutan
Izin Baru
Daftar Kawasan Lindung dalam Peraturan MENLH No. 05 Tahun 2012
Kawasan lindung yang dimaksud dalam Peraturan Menteri
ini: Catatan :
1. Kawasan hutan lindung • Tidak semua kawasan
2. Kawasan bergambut lindung yang tercantum
3. Kawasan Resapan Air
dalam PP No. 26/2008 dan
4. Sempadan Pantai
5. Sempadan Sungai Keppres 32/1990
6. Kawasan Sekitar Danau atau Waduk dicantumkan dalam daftar
7. Suaka Margasatwa dan Suaka Margasatwa Laut kawasan lindung di
8. Cagar Alam dan Cagar Alam Laut Peraturan MENLH Ini;
9. Kawasan Pantai Berhutan Bakau • Kawasan lindungan =
10. Taman Nasional dan Taman Nasional Laut kawasan yang telah
11. Taman Hutan Raya DITETAPKAN sebagai
12. Taman Wisata Alam dan Taman Wisata Alam Laut
kawasan lindung
13. Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan
14. Kawasan Cagar Alam Geologi
• Usaha dan/atau kegiatan di
15. Kawasan Imbuhan Air Tanah kawasan lindung adalah
16. Sempadan Mata Air usaha dan/atau kegiatan
17. Kawasan Perlindungan Plasma Nutfah yang diizinkan sesuai
18. Kawasan Pengungsian Satwa dengan ketentuan PUU
19. Terumbu Karang
20. Kawasan Koridor Bagi Jenis Satwa dan Biota Laut yang Dilindungi
Kawasan lindung wilayah yang DITETAPKAN dengan fungsi utama untuk melindungi
kelestarian lingkungan hidup mencakup SDA dan Sumber Daya Buatan. Penetapan
kawasan lindung tersebut dilakukan sesuai dengan ketentuan PUU
Jenis Kegiatan yang izinkan dalam Kawasan Lindung Sesuai dengan
Ketentuan Pasal 99-Pasal 106 PP No. 26 Tahun 2008
No. Kawasan Lindung Indikasi Arahan Peraturan Zonasi Kawasan Lindung Nasional Sesuai
Dalam Peraturan dengan Ketentuan Pasal 99-Pasal 106 PP No. 26 Tahun 2008
MENLH P.38 2019
1. Kawasan Hutan a. wisata alam tanpa merubah bentang alam;
Lindung b. kegiatan budidaya hanya diizinkan bagi penduduk asli
dengan luasan tetap, tidak mengurangi fungsi lindung
kawasan, dan di bawah pengawasan ketat
2. Kawasan bergambut a. wisata alam tanpa merubah bentang alam
3. Kawasan Resapan a. kegiatan budi daya tidak terbangun yang memiliki
Air kemampuan tinggi dalam menahan limpasan air hujan;
b. penyediaan sumur resapan dan/atau waduk pada lahan
terbangun yang sudah ada
15. Kawasan imbuhan air a. kegiatan budi daya tidak terbangun yang memiliki
tanah kemampuan tinggi dalam menahan limpasan air
hujan;
b. penyediaan sumur resapan dan/atau waduk pada
lahan terbangun yang sudah ada
Pasal 5
(1) Penggunaan kawasan hutan untuk kegiatan pertambangan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf b dilakukan dengan ketentuan:
a. dalam kawasan hutan produksi dapat dilakukan:
1. penambangan dengan pola pertambangan terbuka; dan
2. penambangan dengan pola pertambangan bawah tanah;
b. dalam kawasan hutan lindung hanya dapat dilakukan penambangan
dengan pola pertambangan bawah tanah dengan ketentuan dilarang
mengakibatkan:
1. turunnya permukaan tanah;
2. berubahnya fungsi pokok kawasan hutan secara permanen; dan
3. terjadinya kerusakan akuiver air tanah.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai penambangan bawah tanah pada hutan
lindung diatur dengan Peraturan Presiden.
Pasal 6
(1) Penggunaan kawasan hutan dilakukan berdasarkan izin pinjam pakai kawasan
hutan.
Pengecualian Jenis Usaha/Kegiatan Wajib Amdal
Dalam PP 27/1999: Amdal Kawasan RKL-RPL Rinci
Usaha dan/atau Kegiatan (pasal 4), Ketentuan Amdal dan RDTR belum diatur
Dampak Penting
Lingkungan Hidup
Usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap
LH dikecualikan dari kewajiban memiliki Amdal apabila:
lokasi rencana
1 lokasi rencana usaha dan/atau
2 usaha dan/atau
3
usaha dan/atau kegiatannya berada pada kegiatannya
kegiatannya berada kabupaten/kota yang telah dilakukan dalam
di kawasan yang memiliki rencana detail tata ruang rangka tanggap
telah memiliki Amdal kabupaten/kota dan rencana tata darurat bencana
kawasan ruang kawasan strategis
kabupaten/kota
20 Hr
DISETUJUI DITOLAK
UKL-UPL AMDAL
LAMPIRAN IV
Terima Kasih