Disusun Oleh :
Fajar Kaisuku
07382111030
Pemasangan tanda batas untuk IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi yang
WIUP Operasi Produksi atau WIUPK Operasi Produksinya berhimpit/berbatasan langsung
dengan WIUP, WIUPK, wilayah Kontrak Karya, atau wilayah Perjanjian Karya Pengusahaan
Pertambangan Batubara lain, pemasangan Tanda Batas dilakukan pada garis batas yang saling
berhimpit/berbatasan langsung dengan jarak antar Tanda Batas paling jauh 500 meter. Sedangkan
untuk IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi yang lokasi kegiatan penambangan dan
penimbunannya berdekatan dengan batas WIUP Operasi Produksi atau WIUPK Operasi
Produksinya, pemasangan Tanda Batas dilakukan setiap 100 meter pada garis batas yang
memiliki jarak ke lokasi tersebut sebesar-besarnya sejauh 3 (tiga) kali tinggi timbunan atau
kedalaman tambang.
Tahapan kegiatan pemasangan tanda batas tersebut meliputi :
Pengumuman dan sosialisasi
Koordinasi
Kompilasi data wilayah dan persiapan teknis
Pengukuran Titik Batas
Pemasangan Tanda Batas
Pembuatan berita acara
Pelaporan pelaksanaan pemasangan Tanda Batas
Penetapan Tanda Batas
RESUME KEPMEN ESDM 1826
PEDOMAN PERMOHONAN, EVALUASI, DAN PERSETUJUAN PEMBERIAN
REKOMENDASI EKSPOR MINERAL LOGAM HASIL PENGOLAHAN DAN MINERAL
LOGAM DENGAN KRITERIA TERTENTU
Sarana dan prasarana pertambangan antara lain stockpile, fasilitas penampungan air
tambang, fasilitas penampungan sisa hasil pengolahan dan/atau pemurnian, bangunan
perkantoran, perumahan karyawan, perbengkelan, fasilitas pengolahan dan/atau pemurnian,
fasilitas penyimpanan sementara limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), fasilitas
penyimpanan bahan bakar cair, pembangkit tenaga listrik, fasilitas penyimpanan material B3,
pelabuhan, fasilitas penyimpanan, fasilitas peribadatan, fasilitas pembibitan, fasilitas
pengangkutan, dan sejenisnya. Pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi atau Izin
Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) Eksplorasi, IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi
Produksi, dan IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian
menggunakan sarana dan prasarana pertambangan yang memenuhi kelaikan teknis. Konstruksi
sarana dan prasarana berada di area yang terdapat sumber daya mineral dan batubara maka
menyampaikan kajian teknis kepada Kepala Inspektur Tambang paling lambat 1 (satu) bulan
sebelum konstruksi. kajian Teknis konstruksi sarana dan prasarana yang berada di area yang
terdapat sumber daya mineral dan batubara paling kurang meliputi alasan pemilihan lokasi
konstruksi, luasan, jumlah, dan keterdapatan sumber daya, jenis dan umur sarana dan prasarana,
dan sensitivitas harga komoditas tambang.
Peta perencanaan dan hasil kegiatan teknis pertambangan disajikan dengan kaidah
kartografi yang benar meliputi sistem koordinat, dan informasi tepi yang terdiri atas judul, arah
mata angin, skala, legenda, penerbit/pembuat, dan meta data. Peta perencanaan dan hasil
kegiatan teknis pertambangan dibuat oleh tenaga teknis pertambangan yang berkompeten. Peta
perencanaan dan hasil kegiatan teknis pertambangan yang disampaikan/dilaporkan kepada
Menteri melalui Direktur Jenderal atau Gubernur sesuai dengan kewenangannya paling kurang
dalam bentuk hardcopy dan digital dengan format vektor; dan menggunakan sistem koordinat
yang terikat dalam sistem referensi geospasial mengacu kepada instansi pemerintah yang
menyelengarakan urusan pemerintah di bidang survei dan pemetaan.
Tahapan kegiatan meliputi
1. Eksplorasi
2. Studi Kelayakan Umum
3. Konstruksi dan Pengujian Alat Pertambangan (commisioning)
4. Pemanfaatan Teknologi, Kemampuan Rekayasa, Rancangan Bangun, Pengembangan dan
Penerapan Teknologi Pertamangan
5. Pengawasan Pemasangan Tanda Batas
6. Penambangan
7. Pengolahan dan Pemurnian
8. Pengangkutan
9. Pengelolaan Teknis PascaTambang
Kepala Seksi memeriksa konsep surat tugas pengawasan yang dibuat oleh Pejabat yang
Ditunjuk untuk selanjutnya diteruskan kepada Kepala Subdirektorat.
Kepala Subdirektorat memeriksa konsep surat tugas pengawasan yang dibuat oleh
Pejabat yang Ditunjuk untuk selanjutnya diteruskan kepada Direktur.
Direktur memeriksa konsep surat tugas pengawasan yang dibuat oleh Pejabat yang
Ditunjuk untuk selanjutnya diteruskan kepada Direktur Jenderal Mineral dan Batubara.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara memeriksa dan menandatangani surat tugas
pengawasan.
Pejabat yang Ditunjuk menyiapkan peralatan pengawasan yang sesuai serta
mengumpulkan dokumen berupa dokumen Rencana Kerja dan Anggaran Biaya Tahunan (RKAB
Tahunan), dokumen studi kelayakan, laporan realisasi RKAB Tahunan, dan tindak lanjut hasil
pengawasan sebelumnya.
Pejabat yang Ditunjuk melakukan pertemuan awal dengan Kepala Teknik Tambang dan
jajarannya, melakukan pengawasan administrasi dan lapangan, serta Pertemuan akhir dengan
Kepala Teknik Tambang dan jajarannya dengan hasil yang dituangkan dalam Berita Acara
Pengawasan.
Pejabat yang Ditunjuk menyiapkan laporan lengkap hasil pengawasan. Pejabat yang
Ditunjuk menyampaikan laporan lengkap hasil pelaksanaan pengawasan kepada Kepala Seksi
untuk selanjutnya diteruskan kepada Kepala Subdirektorat. Kepala Seksi menyampaikan laporan
lengkap hasil pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh Pejabat yang Ditunjuk kepada
Kepala Subdirektorat untuk selanjutnya diteruskan kepada Direktur. Kepala Subdirektorat
menyampaikan laporan lengkap hasil pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh Pejabat yang
Ditunjuk kepada Direktur untuk selanjutnya diteruskan kepada Direktur Jenderal Mineral dan
Batubara. Direktur Jenderal Mineral dan Batubara menerima laporan lengkap hasil pelaksanaan
pengawasan yang dilakukan oleh Pejabat yang Ditunjuk.
Pejabat yang Ditunjuk membuat konsep surat tindak lanjut hasil pengawasan untuk
diperiksa oleh Kepala Seksi. Kepala Seksi memeriksa konsep surat tindak lanjut hasil
pengawasan untuk selanjutnya diteruskan kepada Kepala Subdirektorat. Kepala Subdirektorat
memeriksa konsep surat tindak lanjut hasil pengawasan untuk selanjutnya diteruskan kepada
Direktur. Direktur memeriksa konsep surat tindak lanjut hasil pengawasan untuk selanjutnya
diteruskan kepada Direktur Jenderal Mineral dan Batubara. Direktur Jenderal Mineral dan
Batubara memeriksa dan menandatangani surat tindak lanjut hasil pengawasan.
Pelaku Usaha Pertambangan membuat laporan pemenuhan tindak lanjut hasil
pengawasan kepada Direktur Jenderal Mineral dan Batubara. Direktur Jenderal Mineral dan
Batubara menerima laporan pemenuhan tindak lanjut hasil pengawasan yang disampaikan oleh
Pelaku Usaha Pertambangan.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara mendisposisikan laporan pemenuhan tindak
lanjut hasil pengawasan yang disampaikan oleh Pelaku Usaha Pertambangan kepada Direktur.
Direktur mendisposisikan laporan pemenuhan tindak lanjut hasil pengawasan yang disampaikan
oleh Pelaku Usaha Pertambangan kepada Kepala Subdirektorat. Kepala Subdirektorat menerima
disposisi dari Direktur dan selanjutnya mendisposisikan kepada Kepala Seksi untuk memeriksa
laporan pemenuhan tindak lanjut hasil pengawasan yang disampaikan oleh Pelaku Usaha
Pertambangan. Kepala Seksi menerima disposisi dari Kepala Subdirektorat dan selanjutnya
mendisposisikan kepada Pejabat yang Ditunjuk untuk memeriksa laporan pemenuhan tindak
lanjut hasil pengawasan yang disampaikan oleh Pelaku Usaha Pertambangan. Pejabat yang
Ditunjuk melakukan evaluasi terhadap laporan pemenuhan tindak lanjut hasil pengawasan yang
dilaporkan oleh Pelaku Usaha Pertambangan. Apabila Pelaku Usaha Pertambangan telah
memenuhi tindak lanjut hasil pengawasan, Pejabat yang Ditunjuk mendokumentasikan laporan
pemenuhan tindak lanjut hasil pengawasan. Apabila Pelaku Usaha Pertambangan belum
memenuhi tindak lanjut hasil pengawasan, Pejabat yang Ditunjuk menyiapkan konsep surat
teguran dan disampaikan kepada Kepala Seksi serta untuk selanjutnya diteruskan kepada Kepala
Subdirektorat. Kepala Subdirektorat memeriksa konsep surat teguran yang dibuat oleh Pejabat
yang Ditunjuk untuk selanjutnya diteruskan kepada Direktur. Direktur memeriksa konsep surat
teguran yang dibuat oleh Pejabat yang Ditunjuk untuk selanjutnya diteruskan kepada Direktur
Jenderal Mineral dan Batubara. Direktur Jenderal Mineral dan Batubara memeriksa dan
menandatangani surat teguran.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara menyampaikan surat teguran kepada Pelaku
Usaha Pertambangan.