Anda di halaman 1dari 8

SURAT PERJANJIAN KERJA DAN PENJUALAN NIKEL ORE

ANTARA PT. ENERSTEEL


DENGAN
PT. SULAIMAN TAMBANG PERKASA
NO. 078-KSO/ES-STP/IX-2020

Pada hari ini, Kamis tanggal Dua belas tahun Dua ribu dua puluh (12-09-2020), kami yang
bertandatangan di bawah ini :
Nama : N. Edward
KTP No. : 64710-40411-630004
Jabatan : Direktur Utama Pt. ENERSTEEL
Alamat : Jl. Sungai Ampal No. 43-A, Balikpapan, Kal-tim
Dalam hal ini bertindak dan atas nama perusahaan Pt. ENERSTEEL dan selanjutnya disebut
sebagai
PIHAK PERTAMA, dan
Nama : Qodratullah Sinta
KTP No. : 7401040201770002
Jabatan : Direktur Utama PT. SULAIMAN TAMBANG
PERKASA Alamat : Jl. Konggoasa No. 24
Dalam hal ini bertindak dan atas nama perusahaan PT. SULAIMAN TAMBANG PERKASA dan selanjutnya
disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Kemudian Keduabelah Pihak secara bersama-sama disebut PARA


PIHAK.

PARA PIHAK sepakat untuk mengadakan ikatan perjanjian kerja dan Penjualan Nikel Ore yang diatur
dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

PASAL 1
MASA BERLAKU
PERJANJIAN

PARA PIHAK sepakat bahwa masa perjanjian ini berlaku selama 2 (dua) tahun sejak ditandatanganinya
perjanjian ini.

PASAL 2
LINGKUP
PEKERJAAN

Dalam hal ini PIHAK PERTAMA menunjuk PIHAK KEDUA sebagai pelaksanaan pekerjaan Penambangan
dan Penjualan Nikel Ore dalam Negeri, pada lokasi IUP Pt. ENERSTEEL yang terletak di Desa Mohoni dan
Molino Kecamatan Petasia Timur Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah seluas krang lebih
20ha sesuai dengan yang ditentukan oleh PIHAK KEDUA dengan titik koordinat dan peta terlampir.

x y
o 1 o 1
121 27 13.4606 “E 2 09 41. 4537 “S
121o 271 29. 6423 “E 2o 091 41. 4702 “S
121o 271 29. 6259 “E 2o 091 57. 7493 “S
121o 271 13. 4441 “E 2o 091 57. 7327 “S
PASAL 3
KEUNTUNGAN HASIL PRODUKSI

a) PIHAK KEDUA setuju untuk memberikan royalty sebesar usd7,5/mt (tujuh setengah dolar amerika)
per setiap metric ton kepada PIHAK PERTAMA untuk kadar Ni 1,8%(pro-rata) dengan harga dasar
dari Tsingshan Steel Indonesia usd33/mt cnf dan akan disesuaikan jika terjadi kenaikan/perubahan
harga.
b) Royalty tersebut di atas tidak termasuk PNBP 10% yang besaran tersebut mengacu berdasarkan
peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia;
c) Royalty tersebut di atas tidak termasuk PPh 22 1.5% yang besaran tersebut mengacu berdasarkan
peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia;
d) Royalty tersebut di atas tidak termasuk dana CSR dan Royalti Masyarakat sebesar Rp. 5.000,- (lima
ribu
rupiah) per MT dan CSR dimaksud akan diserahkan kepada PIHAK
PERTAMA.
e) Royalty tersebut di atas tidak termasuk biaya operasional pendukung kegiatan barging/
biaya pengangkutan dan lain-lain.

PASAL 4
HAK DAN
KEWAJIBAN

Hak dan Kewajiban PIHAK


PERTAMA:

a) Wajib menyediakan lahan atau lokasi penambangan, Jalan Hauling sebatas dari lokasi tambang ke
jalan propinsi dan Jetty yang tidak bermasalah baik dari sisi status kawasan hutan;
b) Wajib menyediakan dokumen yang diperlukan dalam melakukan penjualan ore oleh Pihak Kedua
kepada
Buyer;
c) Wajib menjamin keamanan area kerja PIHAK
KEDUA;
d) Berhak mengawasi pekerjaan yang dilakukan oleh PIHAK
KEDUA;
e) Berhak menegur PIHAK KEDUA apabila dalam pelaksanaan pekerjaan tidak sesuai dengan kaidah
penambangan yang baik dan
benar;
f) Berhak menerima Royalty sebagaimana diatur pada PASAL
3;
g) Berhak me-review dan/atau membatalkan Surat Perjanjian Kerja ini apabila PIHAK
KEDUA
dinyatakan wan prestasi dengan ketentuan sebagai berikut :
- PIHAK KEDUA melakukan pelanggaran dan telah diperingatkan sebanyak 3
(tiga) kali berturut-turut tetapi tidak direspon secara benar;
- PIHAK KEDUA tidak memenuhi target produksi;
- PIHAK KEDUA tidak melakukan pekerjaan dan mekanisme penjualan
sesuai dengan kesepakatan yang diatur pada PASAL 5.
h) PIHAK PERTAMA berhak menerima uang muka dari PIHAK KEDUA sebesar Rp. 2.000.000.000,-(dua
milyar
rupiah) dan yang akan dipotongkan dengan menyicil sebesar Rp. 20.000,- untuk per setiap metric ton
cargo yang terkirimdari Royalty PIHAK PERTAMA;

Hak dan Kewajiban PIHAK


KEDUA:
a) Wajib mematuhi peraturan berdasarkan undang-undang keselamatan kerja pertambangan yang
berlaku dan mengikuti arahan dari KTT yang telah ditetapkan oleh Pihak ESDM Propinsi;
b) Wajib melakukan koordinasi kepada PIHAK PERTAMA atau Pihak yang ditunjuk oleh PIHAK
PERTAMA terkait lahan dan rencana kerja produksi dan/atau hal terkait lainnya;
c) PIHAK KEDUA wajib memproduksi Nikel Ore minimal 15.000 MT (limabelas ribu metrik metric
ton)
per bulan dan bila tidak terpenuhi pada bulan berjalan maka bisa dicukupkan pada bulan berikutnya
untuk menutupi kekurangan produksi bulan sebelumnya.
d) Wajib menjual hasil produksi Nikel Ore dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan, apabila Nikel
Ore tersebut belum terjual dan atau tidak terjual dan atau tidak dimanfaatkan oleh PIHAK KEDUA
maka PIHAK PERTAMA berhak atas kargo Nikel Ore tersebut;
e) Wajib bekerja di lahan yang telah dibuka dan PIHAK KEDUA dilarang membuka lahan baru tanpa
sepengetahuan PIHAK PERTAMA;
f) Wajib berkoordinasi dengan PIHAK PERTAMA apabila ingin membuka lahan baru dan wajib
menyetorkan Jaminan Reklamasi sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) per Hektar atau sesuai
dengan ketentuan / peraturan Pemerintah yang berlaku kepada PIHAK PERTAMA sebelum pekerjaan
dimulai;
g) Wajib membayarkan ganti rugi lahan masyarakat pada lahan baru yang akan dikerjakan dengan atas
nama PIHAK PERTAMA;
h) Berhak melakukan Penjualan Nikel Ore kepada Pihak lain / End Buyer dengan sepengetahuan PIHAK
PERTAMA dengan melampirkan surat pemberitahuan Rencana Penjualan kepada PIHAK PERTAMA.
Mekanisme Penjualan Nikel Ore oleh PIHAK KEDUA akan dirincikan pada PASAL 5;
i) Wajib memberitahukan kepada PIHAK PERTAMA terkait Rencana Penjualan dan Kontrak Jual Beli
antara PIHAK KEDUA dengan Pihak lain;
j) Wajib menyediakan alat kerja dan segala komponen
pendukungnya;
k) Wajib menggunakan BBM Industri full dokumen dengan PBBKB 6,75% / 90% dan/atau sesuai
peraturan yang berlaku;
l) Wajib membayar dana CSR dan Royalti Masyarakat sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah) per MT
melalui
mekanis yang
berlaku;
m) Wajib melaksanakan pekerjaan yang dimaksud secara mandiri dan dilarang mengalihkan pekerjaan
tersebut kepada pihak lain.
n) Membayar uang muka sebesar Rp. 2.000.000.000,-(dua milyar rupiah) kepada PIHAK PERTAMA yang
mana uang muka dimaksud akan dipotongkan dari royalty sebesar Rp.20.000,-/mt dari setiap pengapalan
sesuai dengan jumlah cargo yang terkirim.
o) PIHAK KEDUA berkontribusi membantu pihak pertama dalam hal maintance jalan holing sampai ke
JETY

PASAL 5
MEKANISME PROSEDUR
PENJUALAN

a) PIHAK PERTAMA akan memberikan data pendukung setelah PIHAK KEDUA menyerahkan Surat
Pemberitahuan Rencana Penjualan kepada PIHAK PERTAMA;
b) Segala jenis transaksi keuangan yang berkaitan dengan Jual-Beli wajib menggunakan Rekening
..................... pada Bank ....................., Nomor Rekening :
...............................;
c) Kewajiban pembayaran oleh PIHAK KEDUA terkait Keuntungan Hasil Produksi kepada PIHAK
PERTAMA dilakukan setelah ada pembayaran dari buyer. Dan untuk Biaya PNPB ,Barging, Jasa
Pengangkutan / Tongkang, PBM TKBM, Surveyor pembayarannya dilakukan oleh PIHAK KEDUA
sebelum kegiatan shipping.
d) Nilai Keuntungan Hasil Produksi, biaya PNBP, CSR-Royalti Masyarakat dan biaya lainnya akan
dihitung berdasarkan Berita Acara Kesesuaian Kargo;
e) Segala bentuk denda / demurrage atau penalty / reject baik dari vendor maupun dari end
buyer,
sepenuhnya merupakan tanggung jawab PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA membebaskan
PIHAK PERTAMA dari segala tuntutan hukum;
f) Setelah PIHAK PERTAMA menerima seluruh pembayaran dari PIHAK
KEDUA
maupun dari End Buyer, maka dana tersebut akan distribusikan kerekening PIHAK KEDUA setelah
PIHAK KEDUA menyelesaikan seluruh kewajiban pembayaran terkait penjualan sesuai kesepakatan
Bersama. Berikut detail rekening PIHAK KEDUA :
Bank Tujuan / Cabang :
................
No. Rekening
: ................
Nama Pemilik Rekening :
................

PASAL 6
KEWAJIBAN PEMBAYARAN

1. PIHAK KEDUA akan membayar uang muka sebesar Rp. 2.000.000.000,-(dua milyar
rupiah) kepada PIHAK PERTAMA dalam dua tahap sebagai berikut:
i. Rp.520.000.000,- setelah penandatangan perjanjian ini, dan
ii. Rp. 1.480.000.000,-selambatnya satu minggu setelah melakukan peninjauan lapangan.
2. PIHAK KEDUA akan mentransferkan total royalty(setelah dipotong kewajiban cicilan dari uang
muka) pada setiap pengapalan kepada PIHAK PERTAMA sesuai kadar dan dengan jumlah
cargo yang terkirim, sesuai dengan ketentuan yang tertera pada Berita Acara Kesesuaian
Kargo yang mengacu pada Pasal 5 poin d) ;
3. PIHAK PERTAMA akan mengembalikan uang muka sesuai dengan yang diterimanya dari
PIHAK KEDUA jika terjadi wanprestasi oleh PIHAK PERTAMA dalam pelaksanaannya
sehingga berakibat PIHAK KEDUA tidak dapat meneruskan pekerjaannnya dalam waktu
selambatnya 3(tiga) bulan setelah PIHAK KEDUA menyatakan wanprestasi dimaksud.

PASAL 7
FORCE MAJEURE

PARA PIHAK sepakat akan dibebaskan dari hak dan kewajiban tersebut pada Pasal 4 Surat Perjanjian
Kerja ini apabila terjadi Force Majeure. Force Majeure sebagaimana yang dimaksud meliputi keadaan –
keadaan sebagai berikut:
a) Bencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, longsor dan kejadian – kejadian lain di luar
kemampuan manusia;
b) Huru hara, seperti kerusuhan social, perang dan kejadian lain yang di timbulkan oleh manusia
namun berada diluar kemampuan PARA PIHAK untuk mengatasinya;
c) Perubahan kebijakan pemerintah secara mendadak dan tidak ada pemberitahuan sebelumnya dan
diterbitkan setelah perjanjian ini di tandatangan, yang secara langsung ataupun tidak langsung
mempengaruhi pelaksanaan Surat Perjanjian Kerja ini.

PASAL 8
HAL-HAL
LAIN

a) Apabila terdapat hal-hal lain belum cukup diatur didalam Surat Perjanjian Kerja ini dan atau dari hal-
hal yang telah disepakati oleh PARA PIHAK akan diadakan perubahan, maka hal
tersebut akan dirundingkan bersama oleh PARA PIHAK dan akan dibuat Addendum tersendiri oleh
PARA PIHAK. Addendum atau Amandemen tersebut nantinya akan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Surat Perjanjian Kerja ini;
b) Apabila terjadi sengketa antara PARA PIHAK mengenai pelaksanaan Surat Perjanjian Kerja ini
pertama-tama akan diselesaikan secara musyawarah dan bila tidak mencapai mufakat, maka PARA
PIHAK sepakat menyelesaikan secara hukum di Kantor Pengadilan Negeri Kendari.
PASAL 9
PENUTUP

Surat Perjanjian Kerja ini dibuat dalam rangkap dua, keduanya mempunyai kekuatan hukum yang sama
dan bermeterai cukup untuk masing-masing Pihak, untuk dipatuhi dan dilaksanakan dengan itikad baik.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


Pt. ENERSTEEL PT. SULAIMAN TAMBANG PERKASA

N Edward QUDRATULLAH SINTA


Direktur Direktur

Saksi-saksi:

-xxxxxxxxxxxx

-xxxxxxxxxxxx

Anda mungkin juga menyukai