Anda di halaman 1dari 6

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA

PEMBELIAN LAHAN DAN BESI SCRAP


EKS PABRIK TRANKA KABEL
ANTARA

PT. GARUDHA PUTlH MAYAPADA


DAN

Januari 2022
KONTRAK NO: 01/PLBS-Tranka Kabel/GPM-FE/I/2022

Pada hari ini, Jumat, 09 Februari 2024 Kami yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Perusahaan : Ade Suhendar


Diwakili Oleh : PT. GARUDHA PUTlH MAYAPADA
Jabatan : Direktur Utama
Alamat : International Finance Center (IFC) Tower 2
JI. Jenderal. Sudlrman Kav. 22-23, Jakarta Selatan 12920
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. GARUDHA PUTlH MAYAPADA sesuai jabatannya
serta syah mewakili perseroan, selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA

Nama Perusahaan :
Diwakili Oleh :
Jabatan :
Alamat :
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama sesuai jabatannya serta syah mewakili perseroan,
selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara Bersama-sama dalam perjanjian sebagai" PARA PIHAK"
dan telah sepakat untuk saling mengikat diri dalam Surat Pembelian Lahan dan Besi Scrap Ex Pabrik
Tranka Kabel, serta akan patuh kepada ketentuan yang diatur menurut pasal-pasal sebagai berikut :

Pasal 1
MAKSUD DAN TUJUAN PERJANJIAN

PARA PIHAK dengan didasari niat baik dan saling menguntungkan bersepakat dan saling
mengikatkan diri untuk melakukan kerjasama pembelian asset lahan beserta isi di dalamnya
termasuk scrap dan asset lainnya milik PT. BANK PANIN, ex PT. TRANKA KABEL yang terletak di JI.
Raya Bogor, KM. 29.8 Cimanggis-Depok Jawa Barat.
Pasal 2
PENJELASAN PARA PIHAK

1) PIHAK PERTAMA adalah pihak yang akan melakukan pembayaran untuk pembelian seluruh
Asset tanah dan bangunan termasuk scrap di dalamnya, melalui Bapak Steven selaku Kuasa Jual
dari PT. RESTAMA ( pembeli asset pertama yang sudah PPJB dari PT. BANK PANIN ).
2) PIHAK KEDUA adalah pihak yang bersinergi dengan PIHAK PERTAMA untuk melakukan transaksi
pembelian lahan dan besi scrap ex pabrik Tranka Kabel.
3) PIHAK PERTAMA secara khusus akan mengambil bagian sebagai pembeli Lahan tanah dan asset
lainnya minus besi scrap kepemilikan Ex Tranka Kabel yang diaquisisi.
4) PIHAK KEDUA secara khusus akan mengambil bagian sebagai pembeli besi scrap yang termasuk
dalam lahan kepemilikan Ex Tranka Kabel yang diaquisisi PIHAK PERTAMA dengan taksiran
volume scrap 100.000.000 Kg dengan harga Rp.5.000,- / Kg dengan out fee Rp. 500/kg , yaitu
senilai Rp. 500.000.000.000,- (Lima Ratus Milyar Rupiah) include PPN.
5) PIHAK KEDUA sangup dan bersedia menerbitkan jaminan pembayaran atas transaksi
keseluruhan scrap dengan menebitkan SKBDN usance by acceptance MT 752 full cover dalam
jangka waktu Dua Belas (12) Bulan, dengan nilai Rp 500.000.000.000 (Lima Ratus Milyar
Rupiah)
6) PIHAK PERTAMA sanggup dan bersedia menjadi penerima (Beneficiary) atas Bank SKBDN yang
diterbitkan oleh PIHAK KEDUA atau mitra afiliasinya, dan bersedia menyediakan dana cash atas
keseluruhan transaksi pembelian lahan dan scrap yang dilakukan.

Pasal 3
POKOK-POKOK DAN SYARAT-SYARAT PERJANJIAN.

1) PARA PIHAK sepakat, bahwa semua jenis material yang berada di dalam asset bangunan,
dianggap scrap ( kecuali instalasi PLN, Pagar keliling tanah dan bangunan beton untuk direksi kit
) yang akan dibeli PIHAK KEDUA dengan nilai harga Rp. 5.000,- / Kg dan dengan taksiran volume
sebesar 100.000 Ton termasuk Comitment Fee Rp. 500/kg kepada Mediator yang harus
diberikan oleh PIHAK PERTAMA kepada Mediator.
2) PIHAK KEDUA sepakat untuk waktu survey mengikuti prosedur yang diberikan Bapak Steven
dan eksekusi pembongkaran scrap bisa dilakukan setelah proses AJB dan Roya yang dilakukan
PT. GARUDHA PUTIH MAYAPADA benar-benar selesai dan dirasa aman untuk PARA PIHAK
dengan perkiraan waktu kurang lebih 1 (satu) bulan setelah perjanjian ini disepakati PARA
PIHAK.
3) PARA PIHAK setuju dan sepakat, bahwa perhitungan kewajiban pembayaran PIHAK KEDUA
kepada PIHAK PERTAMA dalam Mou ini terbatas pada kewajiban pembelian scrap oleh PIHAK
KEDUA yang volumenya mengikat (Cq: pasal dua titik empat dan pasal tiga titik satu), Apabila
dalam pelaksanaan pengambilan scrap volumenya sudah mencapai 100.000.000 Kg PARA PIHAK
akan membuat Berita Acara Serah Terima ( BAST ) dan pengambilan atau pembongkaran scrap
dinyatakan sudah selesai.
4) PARA PIHAK setuju dan sepakat akan melakukan adjustment bila terjadi kelebihan atau
kekurangan volume dan pembayaran (SKBDN) dan akan dilakukan adjustment dalam kurun
waktu paling lambat 2 (dua) minggu) setelah dicapai volume riil dilapangan.
5) PARA PIHAK sepakat untuk menjamin keamanan eksekusi pembongkaran scrap dilapangan
secara taat hukum dan terbebas dari gugatan ataupun gangguan ormas dengan tanggung jawab
masing-masing dan proforsional, PIHAK PERTAMA bertanggungjawab terhadap kemungkinan
adanya gugatan ataupun gangguan ormas dan kondisi keamanan didalam kawasan saat
pembongkaran, PIHAK KEDUA bertanggungjawab terhadap kondisi keamanan didalam kawasan
saat pembongkaran dan pengeluaran barang dari kawasan.

Pasal 4
MEKANISME TRANSAKSI

1) PARA PIHAK menandatangani Perjanjian kerjasama Pembelian Lahan dan Besi Scrap Ex Pabrik
Tranka Kabel.
2) Penerbitan SKBDN usance by acceptance MT 752 full cover sebagai Pembayaran yang akan
diterbitkan oleh PIHAK KEDUA, melalui mekanisme MT 700 dan MT 752
3) SKBDN terbit dengan ketentuan Spesifikasi sbb:
a) Jenis Instrumen : SKBDN usance by acceptance
b) Tenor : 12 bulan
c) Pengiriman : by MT 700 dan MT752
d) Nilai Bank Garansi : Rp. 500.000.000.000 (Empat Ratus Lima Puluh Milyar Rupiah)
e) Applicant : PIHAK KEDUA atau Afiliasinya
f) Beneficiary : PIHAK PERTAMA (Direct)
4) Banlk Koordinate
A. BANK PENERBIT (PIHAK KEDUA)
a) Nama Bank :
b) Alamat Bank :
c) Kode SWIFT :
d) Bank Officer :
e) Pemilik Rekening :
f) Nomor Rekening :
g) Autorized :
B. BANK PENERIMA (PIHAK PRTAMA)
a) Nama Bank :
b) Alamat Bank :
c) Kode SWIFT :
d) Bank Officer :
e) Pemilik Rekening :
f) Nomor Rekening :
g) Autorized :

5) Dalam waktu 5 hari kerja Bank Setelah diterimanya MT 752, Maka PIHAK PERTAMA memulai
untuk melakukan transaksi utama yaitu, Pembelian lahan secara keseluruhan termasuk asset
yang berada di dalamnya kepada pemilik awal melalui pihak yang telah sah mewakili transaksi
tersebut.
6) Sesuai dengan kesepakatan PARA PIHAK, eksekusi dilapangan oleh PIHAK KEDUA akan dilakukan
dalam waktu maksimal 1 (satu) bulan setelah diterimanya Akseptasi MT 752 SKBDN di Bank
PIHAK PERTAMA, (Cq: Pasal tiga titik dua).
7) Setelah eksekusi lapangan (Pengambilan scrap) oleh PIHAK KEDUA selesai 100%, akan
dibuatkan berita acara serah terima (BAST) dan akan dilakukan adjustment atas volume dan
pembayarannya, sehingga tidak terjadi kelebihan atau kekurangan volume dan Pembayaran.
8) Semua hasil adjustment akan diselesaikan secara proforsional dalam waktu 7 hari kerja
9) Pekerjaan eksekusi scrap dinyatakan selesai.

Pasal 5
PERNYATAAN JAMINAN
PIHAK PERTAMA
Menyatakan Menjamin kepada PIHAK KEDUA dan Pihak terkait lainnya, bahwa:
1) Sumber dana yang akan digunakan membiayai pekerjaan yang dimaksud (dalam perjanjian ini)
adalah memenuhi legalitas formal, seperti yang ditentukan pada Undang Undang Perbankan
Indonesia. Serta.bersumber bukan dari hasil kegiatan melawan hukum yang berlaku di wilayah
hukum negara kesatuan Republik Indonesia.
2) Membebaskan PIHAK KEDUA dan Pihak terkait lainnya atas tuntutan dan keberatan ataupun
penolakan Pihak manapun atas penggunaan, penyaluran dan rentetan semua tahapan dari awal
hingga ahir dan pasca pembiayaan dan pelaksanaan pekerjaan yang dimaksud (dalam perjanjian
ini).
3) Menerima dengan penuh tanggung jawab atas otoritas sepenuhnya yang diberikan dari PIHAK
KEDUA untuk menggunakan SKBDN (dalam Perjanjian ini).
4) Akan melaksanakan tanggung jawab dalam pekerjaan secara menyeluruh dan tuntas
sepenuhnya sesuai dengan ketentuan dalam kontrak perjanjian ini dan addendumnya serta
perjanjian terkait lainnya dan mentaati ketentuan Undang-undang Perbankan dan tidak
bertentangan dengan ketentuan hukum perundangan yang berlaku di wilayah hukum negara
kesatuan Republik Indonesia.

PIHAK KEDUA
Menyatakan Menjamin kepada PIHAK PERTAMA dan Pihak terkait lainnya, bahwa:
1) SKBDN usance by acceptance dan sumber dasar penerbitannya adalah memenuhi legalitas
formal, seperti yang ditentukan pada Undan Undang Perbankan Indonesia. Serta bersumber
bukan dari hasil kegiatan melawan hukum yang berlaku di wilayah hukum negara kesatuan
Republik Indonesia.
2) Membebaskan PIHAK PERTAMA dan Pihak terkait lainnya atas tuntutan dan keberatan ataupun
penolakan Pihak manapun atas penggunaan, penerbitan dan rentetan semua tahapan dari.awal
hingga ahir dan pasca atas diterbitkan dan digunakannya SKBDN usance by acceptance yang
dimaksud (dalam perjanjian ini).
3) Memberikan otoritas sepenuhnya kepada PIHAK PERTAMA untuk menggunakan SKBDN usance
by acceptance yang dimaksud (dalam Perjanjian ini). Sepanjang dapat memenuhi semua
ketentuan teknis dan non teknis dalan kontrak perjanjian ini dan addendumnya at:au perjanjian
terkait lainnya, serta tidak bertentangan dengan ketentuan hukum perundangan yang berlaku di
wilayah hukum negara kesatuan Republik Indonesia.
4) Akan melaksanakan pekerjaan secara menyeluruh dan tuntas sepenuhnya sesuai dengan
ketentuan dalam kontrak perjanjian ini dan addendumnya serta perjanjian terkait lainnya dan
mentaati ketentuan Undang-undang Perbankan dan tidak bertentangan dengan ketentuan
hukum perundangan yang berlaku di wilayah hukum negara kesatuan Republik Indonesia.

Pasal 6
FORCE MAJEURE

1) Force Majeure adalah suatu keadaan yang diluar jangkauan dan pengendalian PARA PIHAK,
sehingga kewajiban Para Pihak tidak dapat dilakukan sebagaimana tertuan Perjanjian ini.
2) Keadaan memaksa (Force Majeure) ditentukan oleh Institusi yang syah (Pemerintah) dan
dinyatakan secara terbuka diumumkan kepada publik melalui keputusan Pemerintah.
3) Yang termasuk dalam keadaan memaksa (Force Majeure) seperti, Bencana alam, Huru hara,
Chaos, Peperangan, Instabilitas .Moneter yang· parah dan lainnya yang dinyatakan resmi oleh
Pemerintah.
4) Dalam Hal Para Pihak yang mengalami terdampak Force Majeure, maka wajib menyatakan
secara tertulis dan disampaikan kepada Pihak lainnya dalam tempo 7 x 24 jam semenjak
dinyatakannya keadaan Force Majeure oleh Pemerintah.
5) Para Pihak sepakat untuk memberikan keleluasaan dan bantuan semaksimal mungkin kepada
Pihak yang mengalami terdampak Force Majeure untuk dapat memulihkan keadaan dan
penyelesaian pekerjaannya atau kewajibannya.

Pasal7
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1) PARA PIHAK sepakat, apabila timbul permasalahan dikemudian hari yang mengakibatkan
kerugian para pihak atau salah satu pihak, maka PARA PIHAK setuju untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut secara kekeluargaan, musyawarah mufakat.
2) Apabila tidak tercapai mufakat maka akan· diselesaikan dengan bantuan wakil masing masing
pihak dan menyertakan pihak netral, amanah dan ahli, guna mencari penyelesaian yang adil dan
layak.
3) Guna penyelesaian ahir apabila masih dipandang perlu, maka PARA PIHAK sepakat akan
menyelesaikan melalui jalur hukum dan memilih kedudukan hukum di seluruh wilayah hukum
Indonesia.

Pasal 8
LAIN-LAIN

1) Perjanjian diinterprestasikan berdasarkan hukum dan peraturan yang berlaku di wilayah Negara
Republik Indonesia.
2) Hal - hal yang belum diatur dalam surat perjanjian ini, akan dituangkan dalam surat perjanjian
tambahan atau lanjutan ( Addendum ).
3) Setiap perubahan Nota kesepakatan hanya dapat dilakukan berdasarkan persetujuan tertulis
PARA PIHAK yang dituangkan dalam .suatu ADDENDUM yang merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari Perjanjian ini.

Pasal 9
PENUTUP
Demikian surat perjanjian ini berlaku pada saat ditandatanganinya perjanjian ini dan dibuat dalam
rangkap 2 (dua) ditanda tangani di atas meterai yang cukup dan masing-masing pihak memegang 1
(satu) berkas asli serta mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Jakarta, Jumat, 09 Februari 2024

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT. GARUDHA PUTIH MAYAPADA

Ade Suhendar
Direktur Utama Direktur Utama

SAKSI-SAKSI
Wakil Mediator PenJual Wakil Mediator Pembeli

1. Rochim 1. ABRAHAM
2.

Anda mungkin juga menyukai