Anda di halaman 1dari 6

PERJANJIAN KERJA

PENYEDIAAN JASA DRILLING & BLASTING UNTUK PEKERJAAN PEMBUATAN JALAN LINGKAR

KABUPATEN MOROTAI PROVINSI MALUKU UTARA OLEH PT. WAKITA KARYA, TBK (PERSERO)

NOMOR :002/SPER/PRM-NBI/VII/2021

PT.PANORAMA ROTE MANDIRI

DAN

CV. NIRWANA BLASTING INDONESIA

2021
PERJANJIAN KERJA

PENYEDIAAN JASA DRILLING & BLASTING UNTUK PEKERJAAN PEMBUATAN JALAN LINGKAR

KABUPATEN MOROTAI PROVINSI MALUKU UTARA OLEH PT. WAKITA KARYA, TBK (PERSERO)

NOMOR : NOMOR :002/SPER/ PRM-NBI/VII/2021

Perjanjian Penyediaan jasa Drilling & Blasting ini (selanjutnya disebut “Perjanjian”) dibuat dan ditandatangani di Novotel
Nusa Dua Bali di Nusa Dua Bali. pada tanggal 03 bulan Juli tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu (03,Juli
.2021), oleh dan antara :

1. PT.Panorama Rote Mandiri, suatu Badan Usaha yang didirikan dan beroperasi berdasarkan hukum Negara Republik
Indonesia, berkedudukan di Kalianget Kav.10-12 Blok A 12 RT.002 RW. 003 Perak Utara Pabean Cantian
Surabaya ,yang diwakili oleh Petrus Malelak dalam hal ini bertindak dalam kedudukannya sebagai Direktur yang
bertindak untuk dan atas nama PT. Panorama Rote Mandiri. , selanjutnya disebut “Pihak Pertama” dan

2. CV.Nirwana Blasting Indoneia suatu Badan Usaha yang didirikan dan beroperasi berdasarkan hukum negara
Republik Indonesia, berkedudukan di Jl. Cemara 3 No.107 Cibodasari,Cobodas Kota Tangerang- Banten yang
diwakili oleh Rifani., ST dalam hal ini bertindak dalam kedudukannya sebagai Direktur untuk dan atas nama CV.
Nirwana Blasting Indonesia ,selanjutnya disebut “Pihak Kedua

Pihak Pertama dan Pihak Kedua untuk selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai “Para Pihak” dan masing-
masing disebut “Pihak”, terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:

1. Bahwa Pihak Pertama bermaksud memberikan pekerjaan pemotongan batuan keras untuk Proyek Preservasi Jalan
Sp.Blusuh – Bts Kalteng dengan metoda Drilling & Blasting dan pihak pertama memiliki Kontrak Kerja dengan PT.
Waskita Karya , serta mampu menyediakan lahan untuk lubang tembak/lubang pengeboran untuk pelaksanaan
peledakan.

2. Bahwa Pihak Kedua bermaksud melaksanakan pemotongan batuan keras untuk Proyek Preservasi Jalan Sp.Blusuh –
Bts Kalteng dengan teknologi peledakan di lokasi milik PIHAK PERTAMA. termasuk dengan perizinan, pengawalan
POLRI serta pengangkutannya.

Berdasarkan hal tersebut di atas, Para Pihak dengan ini menyatakan setuju dan sepakat untuk membuat dan
menandatangani Perjanjian ini, yang mencakup ketentuan dan persyaratan sebagaimana diuraikan pada Pasal-Pasal berikut
ini:

PASAL 1
PENGERTIAN/DEFINISI

Kecuali dinyatakan dengan arti tertentu atau secara nyata tidak sesuai dengan maksud Perjanjian ini, istilah- istilah di
bawah ini apabila digunakan dalam Perjanjian ini, akan mempunyai arti sebagai berikut :

1. Perizinan Peledakan adalah Seluruh perizinan yang berkaitan dengan kegiatan jasa peledakan meliputi izin
Gudang, P3, P2 ..
2. Crew adalah orang yang berkompeten untuk melaksanakan kegiatan peledakan.
3. Obyek Perjanjian adalah Jasa Pengeboran dan Peledakan, yang ditransaksikan dalam Perjanjian ini.
4. Perjanjian adalah dokumen Perjanjian termasuk semua lampiran terkait yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Perjanjian ini.
5. Handak adalah Bahan Peledak atau bahan baku untuk proses peledakan.
PASAL 2
MAKSUD DAN
TUJUAN

1. Pihak Pertama dengan ini memberikan dan menyerahkan pekerjaan kepada Pihak Kedua sebagaimana didefinisikan
dalam Pasal 1 Perjanjian ini dan Pihak Kedua menyetujui untuk menerima dengan baik penyerahan pekerjaan dari
Pihak Pertama.
2. Pihak Kedua menyatakan sanggup, bersedia, dan mampu untuk melaksanakan Pekerjaan tersebut dengan sebaik-
baiknya berdasarkan suatu standar keahlian profesi dan pengalaman dalam bidang Pekerjaan tersebut untuk
memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam Perjanjian ini.
3. Pihak Kedua menyatakan bahwa dalam menjalankan pekerjaan peledakan berdasarkan instruksi kerja dari Pihak
Pertama.

PASAL 3
KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB PIHAK PERTAMA (SCOPE OF WORK)

Pihak Pertama berkewajiban dan bertanggung jawab untuk :

1. Menyiapkan lokasi untuk pembuatan lubang pengeboran menggunakan alat CRD diameter 3” untuk peledakan. .
2. Menyiapkan Gudang bahan peledak
3. Menyiapkan perizinan,Ijin Gudang,P3 dan P2
4. Bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar (Koordinasi pihak2 terkait)
5. Membayar Down Payment sesuai dengan kesepakatan yang telah diatur dan disetujui kedua belah pihak.
6. Membayar invoice yang diajukan oleh pihak kedua berdasarkan Berita Acara Hasil Penghitungan volume yang
telah disepakati bersama.
7. Menyelenggarakan pengamanan sekitar lokasi pekerjaan pada saat pelaksanaan peledakan.

PASAL 4
KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB PIHAK KEDUA (SCOPE OF WORK)

Pihak Kedua berkewajiban dan bertanggung jawab untuk:


1. Bertanggung jawab untuk melengkapi asuransi kerja dan kecelakaan kerja kepada karyawan Yang
bekerja dalam pekerjaan drilling & Blasting
2. Bertanggung jawab terhadap dampak negatif yang timbul sebagai akibat pekerjaan blasting.
3. Pengamanan Gudang Handak (Sekurity)
4. Pengadaan material handak .
5. Pengangkutan dan pengawalan handak beserta asesorisnya ke lokasi pekerjaan oleh anggota Polri.
6. Pelaksanaan pekerjaan pengeboran
7. Pelaksanaan Peledakan.

PASAL 5
HARGA PEKERJAAN

Kedua belah pihak sepakat harga untuk tiap kubik volume blasting (LCM) adalah Rp. 14.500 .

PASAL 6
METODA PENGHITUNGAN VOLUME

Metoda penghitungan berdasarkan volume yang diledakan dikalikan koefisien Faktor material atau batu yang
diledakan.Volume pekerjaan sejumlah 600.000 LCM dan dapat ditambahkan sesuai kebutuhan PIHAK PERTAMA.
PASAL 7
WANPRESTASI

Para Pihak dinyatakan wanprestasi apabila memenuhi ketentuan sebagai berikut :

1. Para Pihak tidak melakukan kewajibannya maupun ketentuan-ketentuan lainnya sebagaimana disepakati dalam
Perjanjian ini ; atau
2. Para Pihak dinyatakan Pailit atau berada di bawah pengampuan, atau akan dibawa ke dalam prosedur kepailitan
atau likuidasi.

PASAL 8
PEMBAYARAN

1. Menyetor Down Payment sebesar 25 % atau senilai Rp. 2 . 1 75.000.000 (Dua Miliar Seratus Tujuh Puluh Lima Juta
Rupiah),yang akan dibayarkan 2 tahap yaitu :
2. Membayar kembali pembayaran berdasarkan invoice yang diajukan dipotong DP atau uang muka dan dibayarkan
selambat-lambatnya 7 hari kerja.
6. Harga dan Pembayaran Obyek Perjanjian ditetapkan dengan nilai mata uang Rupiah (IDR).
7. Harga yang ditetapkan belum termasuk pajak PPN.
8. Pembayaran oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua akan dilaksanakan/dibayarkan dengan cara transfer ke Bank
atau cek tunai.

PASAL 9
PERWAKILAN DALAM PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pihak Kedua akan menunjuk dan mengangkat seorang karyawan, yaitu Manajer Operasional/Koordinator Proyek atau
wakilnya yang akan bertindak selaku Project Manager dalam kegiatannya di Lokasi Operasi, sehingga kegiatan peledakan
dan/atau kegiatan lainnya dapat dikendalikan dengan baik.

PASAL 10
PRINSIP-PRINSIP USAHA DAN KERAHASIAAN

1. Pihak Kedua tidak akan melaksanakan tindakan apapun dengan mengatasnamakan Pihak Pertama, demikian juga
sebaliknya dan Para Pihak sepakat dan menyatakan untuk tidak melakukan tindakan atau perbuatan apapun yang
dapat mengakibatkan Pihak lainnya dikenakan sanksi atau denda berdasarkan peraturan perundang-undangan,
peraturan atau keputusan-keputusan instansi manapun dalam rangka menjalankan dan memenuhi ketentuan di dalam
Perjanjian ini.
2. Para Pihak, secara timbal balik, akan merahasiakan setiap dan semua keterangan yang diberikan oleh Pihak yang satu
kepada Pihak yang lainnya termasuk informasi teknis data konsumen, informasi kondisi dan spesifikasi barang yang
ada di lokasi/lapangan dan informasi lainnya yang apabila diketahui oleh pihak ketiga akan merugikan salah satu
ataupun Para Pihak atau Pemerintah Republik Indonesia.
3. Kewajiban merahasiakan informasi akan tetap berlaku walaupun Perjanjian ini telah berakhir. Untuk
kepentingan Perjanjian ini maka Para Pihak mencakup juga semua pegawai dari tingkat yang terendah sampai
dengan tingkat yang tertinggi, pengurus, pemegang saham, afiliasi atau agen dari Para Pihak.

PASAL 11
JANGKA WAKTU

1. Penyediaan Jasa Obyek Perjanjian oleh Pihak Kedua ini akan berlaku efektif terhitung sejak tanggal
ditandatanganinya Surat Perjanjian ini sampai dengan selesai pekerjaan.
2. Apabila salah satu Pihak bermaksud untuk memperpanjang Perjanjian ini, maka Pihak yang bermaksud
memperpanjang Perjanjian berkewajiban untuk memberitahukan secara tertulis kepada Pihak lainnya selambat-
lambatnya 15 (lima belas) hari kalender sebelum Perjanjian ini berakhir.

PASAL 12
FORCE MAJEURE

1. Yang dimaksud dengan Force Majeure adalah keadaan tidak dapat dipenuhinya pelaksanaan Perjanjian ini oleh salah
satu Pihak yang disebabkan oleh terjadinya peristiwa yang diluar kendali Para Pihak. Peristiwa tersebut tidak dapat
diketahui dan atau diduga sebelumnya serta diluar kemampuan manusia, seperti; gempa bumi, angin topan, banjir,
tanah longsor, bencana alam lainnya, pemogokan umum yang berskala nasional, embargo, sabotase, epidemi,
pemberontakan, peperangan, huru-hara, peraturan pemerintah di bidang ekonomi dan moneter, dan peristiwa atau
kondisi di luar kekuasaan Para Pihak untuk mengendalikannya.

2. Apabila terjadi kegagalan atau penundaan pelaksanaan oleh salah satu Pihak atas kewajibannya berdasarkan Perjanjian
ini yang disebabkan oleh Force Majeure, maka Pihak yang bersangkutan dibebaskan dari segala tuntutan atau sanksi
dari pihak lain dengan syarat :

2.1 Apabila pihak yang mengalami peristiwa Force Majeure memberitahukan secara tertulis dan menjelaskan
peristiwa atau keadaan Force Majeure tersebut kepada Pihak lainnya selambat- lambatnya dalam jangka waktu
48 (empat puluh delapan) jam setelah terjadinya Force Majeure, sehingga Pihak lainnya dapat menilai dampak
peristiwa Force Majeure tersebut.

2.2 Terjadinya Force Majeure sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 12 ayat (1) di atas mengakibatkan hilang,
musnah atau hancurnya seluruh atau sebagian besar Bahan Peledak sehingga menimbulkan kerugian yang
sangat besar bagi Pihak yang mengalaminya.

PASAL 13
BERAKHIRNYA PERJANJIAN

Perjanjian ini dapat berakhir sebelum jangka waktu sebagaimana diatur pasal 13 apabila :

1. Salah satu pihak mengalami kebangkrutan dan/atau pailit.


2. Pihak Kedua menyatakan mengundurkan diri dengan alasan yang wajar dan memberitahukan pengunduran dirinya
itu secara tertulis kepada Pihak Pertama selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari kalender sebelum tanggal
pengunduran diri tersebut berlaku efektif. Dalam hal Pihak Kedua menyatakan mengundurkan diri dari Perjanjian ini,
Pihak Kedua akan mengembalikan seluruh pembayaran yang sudah dilakukan oleh Pihak Pertama dikurangi dengan
nilai pekerjaan yang sudah dilakukan oleh Pihak Kedua berdasarkan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan.
3. Para Pihak tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana tersebut dalam Perjanjian ini.
4. Pihak Pertama berkehendak untuk menghentikan / tidak menggunakan lagi Jasa Obyek Perjanjian dari Pihak Kedua.
Apabila hal ini terjadi maka Pihak Pertama berkewajiban untuk membayar sesuai Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan dengan yang diatur di dalam Perjanjian ini.
5. Pemutusan Perjanjian yang diakibatkan oleh ayat 3 hanya dapat dilakukan apabila pihak yang melakukan
pelanggaran tidak melakukan perbaikan setelah mendapatkan peringatan tertulis sebanyak 1 kali berturut turut yang
masing-masing berjangka waktu 3 (tiga) hari.

PASAL 14
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Para Pihak berupaya dengan cara musyawarah untuk menyesuaikan dan menyelesaikan perselisihan yang mungkin
timbul di antara mereka sehubungan dengan Perjanjian ini.
2. Dalam hal perselisihan atau perbedaan pendapat tersebut tidak dapat diselesaikan dengan cara musyawarah dalam
jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak tanggal pemberitahuan tertulis dari salah satu pihak mengenai
adanya perselisihan tersebut oleh Para Pihak, maka perselisihan atau perbedaan pendapat akan diselesaikan di Jakarta
dengan menggunakan Bahasa Indonesia dengan menggunakan peraturan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI)
dan tunduk pada Undang-undang No.30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa berikut
perubahannya. BANI yang dipilih sebagai tempat penyelesaian perselisihan berkedudukan di Jakarta.
3. Keputusan dewan arbitrase merupakan keputusan terakhir dan mengikat. Para Pihak dalam Perjanjian ini setuju dan
berjanji untuk tidak menggugat keputusan dewan arbitrase ini, ataupun menuntut pembatalan keputusan dewan
arbitrase di pengadilan manapun juga.

PASAL 15
KETENTUAN
LAIN

1. Setiap perubahan ketentuan atau pengakhiran Perjanjian ini baik sebagian atau seluruhnya, hanya dianggap sah dan
mengikat Para Pihak apabila dibuat secara tertulis dalam bentuk perubahan Perjanjian yang ditandatangani oleh Para
Pihak sebagai satu kesatuan atau bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

2. Para Pihak sepakat bahwa Perjanjian ini menggantikan seluruh komunikasi yang pernah dilakukan Para Pihak
sebelum ditandatanganinya Perjanjian ini.

PASAL 16
PENUTUP

Perjanjian ini sah dan mengikat setelah ditandatangani oleh Para Pihak dan Para Pihak berjanji akan mematuhi seluruh
ketentuan yang tercantum pada Perjanjian ini.

Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani rangkap 2 (dua), bermaterai cukup, masing-masing mempunyai
kekuatan yang sama, pada hari dan tanggal tersebut di atas.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA


CV.Nirwana Blasting Indonesia PT. Panorama Rote Mandiri

Petrus Malelak
RIFANI.,ST Direktur
Direktur

Anda mungkin juga menyukai