TERM OF REFERENCE
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
- Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 Tentang Sumber Daya Air;
- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana;
- Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden
nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 27/PRT/M/2015 tentang
Bendungan;
- Peraturan Menteri PUPR Nomor 13 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 8 Tahun 2023 tentang
Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat;
2. Gambaran Umum
Sejak munculnya semburan Lumpur Sidoarjo pertama kali pada tanggal 29 Mei 2006,
implikasi yang diakibatkan sangatlah besar dan luas. Mulai dari penurunan tingkat pertumbuhan
ekonomi lokal dan regional akibat kerusakan infrastruktur seperti jalan Tol, jalan Negara, Rel Kereta
Api, berkurangnya kemampuan pipa gas untuk mengalirkan ke industri serta dampak-dampak sosial
ikutan lainnya. Multiplier effect dari semburan Lumpur Sidoarjo terus berlanjut hingga saat ini.
Berbagai upaya telah dilakukan baik usaha untuk melokalisasi luapan lumpur agar tidak menambah
luasan area terdampak hingga usaha menutup semburan, namun hanya upaya melokalisasi luapan
yang dirasa mungkin untuk dilakukan yakni dengan membangun tanggul di sekeliling semburan
lumpur.
Seiring berjalannya waktu, semburan yang tidak kunjung berhenti, upaya pembangunan
tanggul yang berkejaran dengan naiknya elevasi lumpur di dalam kolam tidak mungkin terus
dilakukan. Maka dibutuhkan suatu upaya mengalirkan lumpur ke arah Kali Porong secara sistematis.
Upaya pengendalian Lumpur Sidoarjo ini harus didukung dengan peralatan monitoring yang
berfungsi sebagai early warning system yang telah mulai dibangun sejak tahun 2017 dan saat ini
masih memerlukan penambahan peralatan instrumen pemantauan kondisi tanggul untuk memantau
kondisi tanggul penahan lumpur.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk tersedianya data sebagai sarana early warning system, yang
selanjutnya sebagai dasar dalam pengambilan keputusan dalam rangka mempertahankan fungsi tanggul
dan pengendaliannya.
C. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat dari kegiatan Pengadaan dan Pemasangan Instrumen Pemantauan Tanggul
Penahan Lumpur, selaku instansi yang bertanggung jawab dalam Pengendalian Lumpur Sidoarjo dalam
rangka menjamin sarana tanggul dalam keadaan stabil.
No. URAIAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Proses pengadaan barang / jasa X X
2 Pelaksanaan pekerjaan X X X X
• Penyedia jasa wajib membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan secara detail, termasuk
jadwal pengiriman barang impor, pemasangan di lapangan, dan pengujian instrumen.