Pasal 34
(1) Setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak termasuk dalam kriteria wajib
Amdal wajib memiliki UKL-UPL
Pasal 36
(1) Setiap usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki AMDAL atau UKL-
UPL wajib memiliki izin lingkungan.
Pasal 49
(1) Menteri mewajibkan audit lingkungan hidup kepada:
a. usaha dan/atau kegiatan tertentu yang berisiko tinggi
terhadap lingkungan hidup; dan/atau 11
b. penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan yang menunjukkan
ketidaktaatan terhadap peraturan perundang-undangan
UU 32 Tahun 2009 ttg Perlindungan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pasal 98
(1) Setiap orang yang dengan sengaja melakukan perbuatan yang
mengakibatkan dilampauinya baku mutu udara udara ambien,
baku mutu air, baku mutu air laut, atau kriteria baku kerusakan
lingkungan hidup, dipidana dengan pidana penjara paling singkat
3 (tiga) tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda
paling sedikit Rp 3 milyar dan paling banyak Rp 10 milyar.
Pasal 99
(1) Setiap orang yang karena kelalaiannya mengakibatkan
dilampauinya baku mutu udara ambien, baku mutu air, baku mutu
air laut, atau kriteria baku kerusakan lingkungan hidup, dipidana
dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling
lama 3 (tiga) tahun dan denda paling sedikit Rp 1 milyar dan
paling banyak Rp 3 (tiga) milyar.
Pasal 100
(1) Setiap orang yang melanggar baku mutu air limbah, baku mutu
emisi, atau baku mutu gangguan, dipidana penjara paling lama
3 tahun dan denda paling banyak Rp 3 milyar.
(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya12dapat
dikenakan apabila sanksi administratif yang telah dijatuhkan
tidak dipatuhi atau pelanggaran dilakukan lebih dari satu kali.
PP 27 Tahun 2012ttg Perizinan Lingkungan
Pasal 13
(2) Menteri, gubernur, atau bupati/walikota melakukan pengawasan
atas pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan yang dilakukan
oleh IUP, IPR, atau IUPK
Pasal 16
Pengawasan sebagaimana dimaksud pasal 13 (2), meliputi: pengelolaan
LH, reklamasi dan pascatambang
Pasal 28
(1) Pengawasan pengelolaan LH, reklamasi dan pascatambang, paling
sedikit meliputi:
a. Pengelolaan dan pemantauan LH sesuai dokumen LH atau izin LH;
b. Penataan, pemulihan, dan perbaikan lahan sesuai peruntukannya;
c. Penetapan dan pencairan jaminan reklamasi;
d. Pengelolaan pascatambang;
e. Penetapan dan pencairan jaminan pascatambang
f. Pemenuhan baku mutu LH
(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan16oleh IT
dan BERKOORDINASI dengan pejabat pengawas di bidang LH dan
reklamasi
PP No. 78 Tahun 2010 ttg Reklamasi dan Pascatambang
JAMINAN PASCATAMBANG
19
PP No. 78 Tahun 2010 ttg Reklamasi dan Pascatambang
20
PerMen ESDM No. 26 Tahun 2018
tentang Pelaksanaan Kaidah
Pertambangan yang Baik
Pasal 3 (3) Kaidah teknik pertambangan yang baik
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a
meliputi pelaksanaan aspek:
a. teknis pertambangan;
b. konservasi Mineral dan Batubara;
c. keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan;
d. keselamatan operasi pertambangan;
e. pengelolaan lingkungan hidup pertambangan,
Reklamasi, dan Pascatambang, serta Pascaoperasi;
dan
f. pemanfaatan teknologi, kemampuan rekayasa, rancang
bangun, pengembangan, dan penerapan teknologi
pertambangan.