Melaksanakan Inspeksi
4.
TAP MPR RI NOMOR III/MPR/2000
tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan Perundang-
undangan
UUD 1945
TAP MPR RI
Undang-Undang
PERPU Surat Menteri
Kehakiman & HAM NO.
Peraturan Pemerintah (PP) M.U.M.01.06-27
tanggal 23 –02-02
KEPPRES
KEPMEN
PERDA
19
REGULASI PENTING TERKAIT PERLINDUNGAN LINGKUNGAN
1. UNDANG-UNDANG NO. 3 TAHUN 2020 (PERUBAHAN UU NO. 4 TAHUN 2009 TENTANG
PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA)
2. UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
3. PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 78 TAHUN 2010 TENTANG REKAMASI DAN
PASCATAMBANG
4. PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG IZIN LINGKUNGAN
5. PERDA PROV KALTIM NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN DAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
6. PERMEN ESDM NOMOR 26/2018 TENTANG PELAKSANAAN KAIDAH PERTAMBANGAN
YANG BAIK DAN PENGAWASAN PERTAMBANGAN MINERBA
7. PERMEN NEGARA LH NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG JENIS USAHA ATAU KEGIATAN YG
WAJIB DILENGKAPI DENGAN AMDAL
8. KEPMEN ESDM NOMOR 1827 K/30/MEM/2018 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN
KAIDAH TEKNIK PERTAMBANGAN YANG BAIK
9. KEPMEN LH NOMOR 113 TAHUN 2013 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH KEGIATAN
PERTAMBANGAN BATU BARA
Dampak Pertambangan terhadap Lingkungan:
4
Pasal 95
Pemegang IUP dan IUPK wajib
menerapkan kaidah teknik pertambangan yang baik
mengelola keuangan sesuai dengan sistem akuntansi Indonesia
meningkatkan nilai tambah sumber daya mineral dan/atau batubara
melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat setempat;
dan
Mematuhi batas toleransi daya dukung lingkungan
Pasal 96
Penerapan kaidah teknik pertambangan yang baik, pemegang IUP dan IUPK wajib
melaksanakan:
• ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan
• Keselamatan operasi pertambangan
• Pengelolaan dan pemantauan lingkungan pertambangan, termasuk kegiatan
reklamasi dan pascatambang
• Upaya konservasi sumber daya mineral dan batubara
• Pengelolaan sisa tambang dari suatu kegiatan usaha pertambangan dalam bentuk
padat, cair, atau gas sampai memenuhi standar baku mutu lingkungan sebelum
dilepas ke media lingkungan
Pasal 99
(1) Setiap pemegang IUP dan IUPK wajib menyerahkan rencana reklamasi dan rencana
pascatambang pada saat mengajukan permohonan IUP Operasi Produksi
(2) Pelaksanaan reklamasi dan kegiatan pascatambang dilakukan sesuai dengan
peruntukan lahan pascatambang
Pasal 100
(1) Pemegang IUP dan IUPK wajib menyediakan dana jaminan reklamasi dan jaminan
pascatambang
(2) Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya dapat
menetapkan pihak ketiga untuk melakukan reklamasi dan pascatambang dengan
dana jaminan tersebut
(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberlakukan apabila pemegang
IUP atau IUPK tidak melaksanakan reklamasi dan pascatambang sesuai dengan
rencana yang telah disetujui.
REGULASI * SESUAI UU 3 TAHUN 2020
Pasal Bunyi Pasal
1 (26) Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan sepanjang tahapan Usaha Pertambangan untuk menata,
memulihkan, dan memperbaiki kualitas lingkungan dan ekosistem agar dapat berfungsi kembali sesuai
peruntukannya.
39 k IUP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1) paling sedikit memuat:
k. kewajiban melaksanakan Reklamasi dan Pascatambang
96 Dalam penerapan kaidah teknik Pertambangan yang baik Pemegang IUP atau IUPK wajib melaksanakan:
b. pengelolaan dan pemantauan lingkungan Pertambangan, termasuk kegiatan Reklamasi dan/atau
Pascatambang
99 ayat Dalam pelaksanaan Reklamasi yang dilakukan sepanjang tahapan Usaha Pertambangan, pemegang IUP
(3) atau IUPK
wajib:
a. memenuhi keseimbangan antara lahan yang akan dibuka dan lahan yang sudah direklamasi;
b.melakukan pengelolaan lubang bekas tambang akhir dengan batas paling luas sesuai dengan
ketentuan peratura n perundang-undangan
123A Pemegang IUP atau IUPK pada tahap kegiatan Operasi Produksi sebelum menciutkan atau
* Selanjutnya akan diatur melalui Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri ESDM
mengembalikan WIUP atau WIUPK wajib melaksanakan Reklamasi dan Pascatambang hingga
mencapai tingkat keberhasilan 100% (seratus persen)
UU 32/2009
Tentang Perlindungan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pasal 4
Pasal 32
(1) Setiap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup wajib
memiliki AMDAL
Pasal 34
(1) Setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak termasuk dalam kriteria wajib dampak penting wajib
memiliki UKL-UPL
Pasal 36
(1) Setiap usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki AMDAL atau UKL-UPL wajib memiliki izin
lingkungan.
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah KAJIAN mengenai DAMPAK BESAR & PENTING
suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang DIPERLUKAN BAGI
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN tentang PENYELENGGARAAN usaha dan/atau kegiatan
(UU No. 32 Tahun 2009 Perlindungan & Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 1 Ayat 11)
Amdal adalah kajian mengenai dampak penting suatu Usaha dan/atau Kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan Usaha dan/atau Kegiatan
Pasal 2
(1) Setiap Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib memiliki Amdal atau UKL-UPL wajib memiliki
Izin Lingkungan.
(2) Izin Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh melalui tahapan kegiatan
yang meliputi:
Pasal 25
(1) Kerangka Acuan tidak berlaku apabila:
a. Perbaikan Kerangka Acuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1) tidak
disampaikan kembali oleh Pemrakarsa paling lama 3 (tiga) tahun terhitung sejak
dikembalikannya Kerangka Acuan kepada Pemrakarsa oleh Komisi Penilai Amdal; atau
b. Pemrakarsa tidak menyusun Andal dan RKL-RPL dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun
terhitung sejak diterbitkannya persetujuan Kerangka Acuan.
(2) Dalam hal Kerangka Acuan tidak berlaku sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Pemrakarsa wajib mengajukan kembali Kerangka Acuan sesuai dengan ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20.
Kadaluwarsa & batalnya keputusan hasil AMDAL, RKL & RPL:
• Bila tidak dilaksanakan dalam jangka waktu 3 tahun sejak diterbitkannya
keputusan kelayakan tsb
POM Training
PP 27 / 2012
Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
Pasal 5
Pemegang IUJP wajib melaksanakan kaidah pertambangan yang baik sesuai bidang
usahanya
Kaidah teknik usaha jasa pertambangan yang baik meliputi ; upaya pengelolaan lingkungan
hidup
Peraturan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik
Kepmen ESDM No 1827K/30/MEM/2018
LAMPIRAN V : PEDOMAN PELAKSANAAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
15
LAMPIRAN V :
PEDOMAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
HIDUP PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
Mengatur pengelolaan dan pemantauan lingkungan setiap
tahapan kegiatan pertambangan
20
No Kegiatan Substansi
4 Pengangkutan Pengendalian debu (penyiraman jalan secara rutin; penghijauan; pembatasan kecepatan kendaraan;
penyemprotan debu di ban berjalan; dan/atau) ban berjalan dilengkapi dengan atap penutup
dan sistem pembersihan return belts.)
Pencegahan kebocoran pada pengangkutan pipa (pemeriksaan
berkala)
pencegahan dan penanggulangan tumpahan hidrokarbon dan
bahan kimia
5 Pengolahan/ Air kerja sirkulasi tertutup atau air keluaran yang memenuhi baku mutu
pemurnian Larangan penggunaan merkuri (proses pengolahan emas)
Sirkulasi air kerja tertutup dan fasilitas minimum untuk pelindian
timbunan bijih
Fasilitas penyimpanan sisa hasil proses pengolahan dan/atau pemurnian
yang dibangun di darat berupa bendungan limbah tambang (tailing),
dilengkapi sistem tanggap darurat dan rencana mitigasi kegagalan
struktur.
22
No Kegiatan Substansi
Pemantauan Lingkungan Hidup
wajib melakukan pemantauan lingkungan hidup dan menyusun tata cara baku pemantauan lingkungan
hidup pertambangan sesuai dengan dokumen lingkungan hidup
1 Peralatan Peralatan pantau yang standar
2 Tenaga kerja Tenaga kerja pertambangan yang berkompeten
23
Peraturan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik
Kepmen ESDM No 1827K/30/MEM/2018
15
KEPMEN ESDM No. 1827 Tahun 2018
Tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan
KEGIATAN REKLAMASI
• penataan permukaan lahan;
Penata gunaan lahan • penebaran tanah zona pengakaran; dan
• pengendalian erosi dan pengelolaan air
• penanaman tanaman penutup;
• penanaman tanaman cepat tumbuh;
Revegetasi
• penanaman tanaman jenis lokal; dan
• pemeliharaan tanaman
• pemupukan;
• pengendalian gulma, hama dan penyakit;
Pemeliharaan3 Tahun • penyulaman;
• pemeliharaan sarana pengendalian erosi dan
sedimentasi; dan akses jalan.
Lahan Bekas
tambang
lahan di luar
KEGIATAN PASCATAMBANG Reklamasi Tapak bekas bekas tambang
tambang
Pengembangan Fasilitas
Sosekbud penunjang
POM Training
KEPMEN ESDM No. 1827 Tahun 2018
ttg Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan
Pemegang IUP Operasi Produksi dan IUPK Operasi Produksi wajib menyampaikan laporan pelaksanaan
kegiatan Pascatambang setiap triwulan kepada Menteri melalui Direktur Jenderal atau gubernur sesuai
dengan kewenangannya.
KepMen ESDM No. 1827 K/ 30/MEM/2018
Lampiran VI
4
KEPMEN ESDM No. 1827 Tahun 2018
Tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan
• Penyerahan lahan bekas tambang baik berupa area revegetasi/ lubang tambang/
bentuk lainnya harus melalui mekanisme pelaksanaan pascatambang yang disetujui
4 oleh pemberi izin.
Sumber Dampak Terhadap Lingkungan Hidup
1. Kegiatan eksplorasi
• Peralatan eksplorasi (oli bekas, gemuk, suku cadang & sisa bahan kimia
(lumpur bor))
2. Studi kelayakan
• Kegiatan pemboran
• Pemetaan
• Uji sumur & parit uji
3. Konstruksi
• Peralatan yg digunakan
• Limbah domestik & material logistik (makanan, minuman, peralatan kantor,
limbah rumah tangga dll)
4. Penambangan
• Limbah yg dihasilkan sangat tergantung dengan target produksi
• Jenis & jumlah relatif sama dengan konstruksi
5. Pasca tambang
• Limbah yg dihasilkan sudah menurun jumlah & jenisnya, dan mengarah pada
perbaikan menuju kestabilan lingkungan yang baru.
C. JENIS LIMBAH YG DIHASILKAN
2. Limbah domestik
• Perkantoran, perumahan/ mess karyawan & kegiatan lain
• Dibedakan organik & anorganik
• Organik (kertas, sisa makanan sampah dari tumbuhan)
• Anorganik (kemasan plastik atau logam)
4. Limbah non bahan berbahaya & beracun (non B3)
• Sebagaian besar bekas kemasan dari plastik atau logam
5. Limbah B3
• Sifat mudah meledak, terbakar, korosif & beracun/ berbahaya bagi kehidupan &
kesehatan
• Sebagian besar dari aktifitas perbengkelan & pengolahan komoditas tambang
• Oli bekas, material yg terkontaminasi (bensin, solar, minyak tanah), gemuk
bekas, suku cadang kendaraan/ mesin yg mengandung hidrokarbon, sisa
bahan kimia maupun kadaluarsa dll
PENGELOLAAN LINGKUNGAN PERTAMBANGAN
A. PENGELOLAAN PERTAMBANGAN
2. Rencana Kegiatan
• Sebelum kegiatan pertambangan dimulai harus dibuat suatu rencana kerja dari
data-data eksplorasi , dimaksud agar dapat dilakukan sistimatis & efektif (studi
kelayakan)
3. Pengelolaan Lingkungan
• Mencegah/ mengendalikan dampak dari awal sampai pasca tambang.
• Berpedoman pada dokumen RPL atau UKL
1. Penetapan Peraturan
• Peraturan-peraturan tentang perijinan s/d penetapan baku mutu lingkungan.
2. Peningkatan Kemampuan Sumber Daya Aparat
• Untuk menjembatani komunikasi pemerintah dengan pelaku usaha diperlukan
aparat yg kompoten & berkualitas
• Dilakukan melalui perekrutan baru, diklat, kursus, magang dll
3. Penyuluhan & Pembinaan
• Melakukan sosialisasi program melalui pembinaan & penyuluhan.
• Dengan demikian program yang berwawasan lingkungan dapat terwujud.
4. Pengawasan
• Pengawasan terhadap penaatan peraturan perlu dilakukan terus menerus
• Agar program pengawasan dapat mencapai tujuan, diperlukan pejabat
pengawas dan Inspekrtur Tambang.
4.a Pengawasa Secara Administrasi
1) Mengevaluasi RKL/UKL dan RPL/UPL
2) Mengevaluasi RKTTL (RKAB)
3) Mengevaluasi laporan pelaksanaan pengelolaan & pemantauan lingkungan
4) Mengevaluasi laporan hasil analisis kualitas air, tanah & udara
5) Mengevaluasi rencana & pelaksanaan reklamasi
6) Mengevaluasi informasi laporan kerusakan & atau pencemaran lingkungan
7) Mengevaluasi pemakaian bahan kimia untuk penanggulangan pencemaran &
bahan kimia lainnya
8) Mengevaluasi laporan studi teknis konstruksi & peralatannya yg berkaitan
dengan pengelolaan & pemantauan lingkungan
4.b Pengawasan Secara Teknis Operasional
1) Inspeksi secara berkala
2) Inspeksi khusus apabila diduga atau terjadi kerusakan & pencemaran
lingkungan
3) Inspeksi teknis peralatan pengolah limbah, penanggulangan & pencegahan
pencemaran utk yg akan dipergunakan
4) Penilaian lapangan utk kesiapan eksplotasi
5) Pemeriksaan lapangan sebagai tindak lanjut inspeksi
6) Evaluasi pelaksanaan reklamasi
7) Evaluasi pelaksanaan pasca tambang
29
24
Pemantauan
Keberhasilan
Revegetasi
Data pH Air
10
PerMen LH 9/2006
9
7
pH
6
PerMen LH 9/2006 Sediment Pond Geomin
Basecamp SP Emea SP
5
Huko Huko SP
3
Des
Des
Mei
Juni
Juli
A gst
Sept
Ok t
Mei
June
A gst
Sept
Ok t
Jul
Oct
Jul
Jan
Feb
Mar
A pr
Jan
Feb
Mar
A pr
Jan
Feb
Mar
A pr
Jun
A ug
Sep
Dec
Jan
Feb
Mar
A pr
Jun
A ug
Sep
Nov
July
Nov
May
Nov
May
2007-2010
• Kestabilan
Kualitas Lereng
• Air timbunan
Pemantauan • Fungsi Sarana
• Udara
• Tanah pengendalian
erosi