Anda di halaman 1dari 64

PEDOMAN TATA KERJA

PENGELOLAAN KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA DAN LINDUNG LINGKUNGAN

PTK-005/SKKO0000/2018/S0
Revisi ke-02
BAB I
UMUM
U MU M
Maksud dan Tujuan

• Untuk memberikan arah dan kerangka penerapan bagi KKKS dalam program pengelolaan K3LL berdasarkan

penaatan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan proses pengelolaan risiko (risk based concept).

• Sebagai pedoman penilaian pencapaian kinerja pengelolaan K3LL bagi KKKS dan Mitra Kerja.

• Sebagai pedoman bagi SKK Migas dalam memberikan umpan balik atas keunggulan dan keterbatasan penerapan

pengelolaan K3LL di lingkungan KKKS dan Mitra Kerja


U MU M
Ruang Lingkup

• Pedoman Tata Kerja ini berlaku bagi SKK Migas, KKKS dan Mitra Kerja di lingkungan Kegiatan Usaha Hulu Migas di

Wilayah Republik Indonesia.


U MU M
Dasar Hukum

• Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi sebagaimana telah diubah dengan adanya

putusan Mahkamah Konstitusi Nomor: 36/PUU-X/2012.

• Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi sebagaimana

terakhir diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan

Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.

• Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2012 tentang Pengalihan Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Kegiatan Usaha

Hulu Minyak dan Gas Bumi.

• Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pengelolaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak

dan Gas Bumi.


U MU M
Dasar Hukum

• Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 9 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.

• Kontrak Kerja Sama (KKS) atau Production Sharing Contract (PSC).


U MU M
Referensi Hukum

• Undang-Undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

• Undang-Undang Nomor 05 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

• Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

• Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.

• Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

• Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.

• Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran.

• Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
U MU M
Referensi Hukum

• Undang-Undang Nomor 07 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air sebagaimana telah diubah dengan adanya

putusan Mahkamah Konstitusi Nomor: 85/PUU-XI/2013.

• “Peraturan Kebijakan Pertambangan” Lembaran Negara 1930 Nomor 341, terjemahan dari Mijn Politie

Reglemen” Staatsblad 1930 Nomor 341.

• Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1974 tentang Pengawasan Pelaksanaan Eksplorasi dan Eksploitasi

Minyak dan Gas Bumi di daerah Lepas Pantai.

• Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran dan atau Perusakan Laut.

• Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2001 tentang Kepelabuhanan.

• Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2002 tentang Perkapalan.


U MU M
Referensi Hukum

• Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2010 tentang Perlindungan Lingkungan Maritim.

• Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistim Manajemen Kesehatan dan Keselamatan

Kerja.

• Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2006 tentang Penanggulangan Keadaan Darurat Tumpahan Minyak.

• Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Hutan Lindung.
U MU M
Referensi Hukum

• Peraturan Menteri Pertambangan Nomor 04/M/PERTAMBANG/1973 Tahun 1973 tentang Pencegahan dan

Penanggulangan Pencemaran Perairan dalam Kegiatan Eksplorasi dan atau Eksploitasi Minyak dan Gas.

• Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2006 tentang

Pengelolaan dan Pemanfaatan Data yang Diperoleh dari Survei Umum, Eksplorasi dan Eksploitasi Minyak dan

Gas Bumi.

• Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 58 tahun 2013 tentang Penanggulangan Pencemaran Di Perairan dan

Pelabuhan.
U MU M
Referensi Hukum

• Pedoman Tata Kerja (PTK) 017/PTK/III/2005 tentang Pemberian Keterangan Keadaan Darurat, Pedoman Program

Pengembangan Masyarakat, dan Pedoman Kehumasan untuk Kontraktor Kontrak Kerja Sama di Lingkungan

Usaha Hulu Migas.

• Pedoman Tata Kerja (PTK) 007-Revisi-1/PTK/IX/2009 Pengelolaan Rantai Suplai Buku Ketiga tentang Pedoman

Pengelolaan Aset Kontraktor Kontrak Kerja Sama.

• Pedoman Tata Kerja (PTK) 0159/SKKO0000/2012/S0 Pengelolaan Rantai Suplai Buku Kelima tentang Pedoman

Pengelolaan Proyek Fasilitas Produksi.

• Pedoman Tata Kerja (PTK) 007/SKKO0000/2017/S0 Pengelolaan Rantai Suplai Buku Kedua tentang Pedoman

Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Revisi 04.


U MU M
Referensi Hukum

• ISO 50001:2011 Energy Management Systems

• ISO 14001:2015 Environmental Management Systems

• ISO 37001:2016 Anti-Bribery Management Systems

• ISO 45001:2018 Occupational Health and Safety Management Systems

• ISO 31000:2015 Risk Management


U MU M
Pengertian Istilah

• Analisis risiko adalah proses untuk memahami sifat risiko serta untuk menentukan tingkat risiko.

• Aset adalah harta benda berwujud (tangible) dan tidak berwujud (intangible), yang dibeli atau diperoleh dengan

cara lainnya oleh KKKS, yang dipergunakan atau sedang tidak dipergunakan untuk kegiatan operasional KKKS,

terdiri dari harta benda modal (HBM), harta benda inventaris (HBI) dan material persediaan.

• Auditor Kualifikasi K3LL adalah orang atau kelompok orang yang melakukan Penilaian Kualifikasi K3LL dalam

proses pengelolaan Mitra Kerja, baik Penilaian Kualifikasi (PK), Penilaian Berjalan (PB) maupun Penilaian Akhir

(PA).
U MU M
Pengertian Istilah

• Centralized Integrated Vendor Database (CIVD) adalah sistem online untuk pelaksanaan penilaian kualifikasi

Penyedia Barang/Jasa secara terpusat dan terintegrasi antar KKKS dan database hasil penilaian kualifikasi untuk

aspek administrasi, K3LL, dan data kualifikasi lainnya. Bukti penilaian kualifikasi yang telah dilakukan adalah

berupa Sertifikat Pengganti Dokumen Administrasi (SPDA).

• Eksplorasi, Eksploitasi, Minyak Bumi, Gas Bumi, Minyak dan Gas Bumi, Kegiatan Usaha Hulu, Kontrak Kerja

Sama, Wilayah Kerja adalah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tentang Minyak Dan Gas Bumi atau

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

• Evaluasi risiko adalah proses membandingkan analisis risiko dengan kriteria risiko. KKKS harus melaksanakan

analisis dan evaluasi risiko K3LL untuk menentukan prioritas pengendalian terhadap tingkat risiko K3LL.
U MU M
Pengertian Istilah

• Higiene Industri adalah ilmu dan seni yang mempelajari bagaimana melakukan antisipasi, rekognisi, evaluasi dan

pengendalian terhadap faktor-faktor lingkungan yang muncul di tempat kerja yang dapat membahayakan

kesehatan pekerja, mengalami gangguan kesehatan dan rasa ketidaknyamanan baik di antara para pekerja

maupun penduduk dalam suatu komunitas.

• Identifikasi Risiko adalah proses untuk mencari, mengenali dan mendeskripsikan risiko.

• Integrated Operations Center (IOC) SKK Migas adalah suatu ruangan dan/atau fasilitas yang dilengkapi dengan

sarana komunikasi dan peralatan pendukung lainnya yang dioperasikan oleh IOC Officer serta digunakan dalam

rangka pengawasan dan pengendalian kegiatan operasi di lingkungan kegiatan usaha hulu migas termasuk di

dalamnya penanganan keadaan darurat dan krisis.


U MU M
Pengertian Istilah

• IOC Officer SKK Migas adalah personel SKK Migas yang tersedia 24 jam dan bertugas untuk mengoperasikan

FasilitasIIOC SKK Migas serta menerima laporan keadaan darurat dan krisis, laporan perkembangan status

keadaan darurat dan krisis, dan laporan penyelesaian (close out report) keadaan darurat dan krisis dari Ketua

Tim Manajemen Darurat dan Krisis (TMDK) KKKS

• Kajian Lingkungan Akhir Operasi/Environmental Final Assessment (EFA) adalah kajian potensi risiko lingkungan

akibat terlepasnya Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), limbah B3 dan senyawa hidrokarbon ke lingkungan dari

fasilitas yang masih beroperasi maupun pernah dioperasikan yang diselesaikan sebelum berakhir masa KKS.
U MU M
Pengertian Istilah

• Kajian Rona Lingkungan Awal/Environmental Baseline Assessment (EBA) adalah telaahan atau kajian terhadap

Rona Lingkungan Awal untuk mendapatkan profil risiko lingkungan pada saat dimulainya operasi KKKS di suatu

wilayah kerja.

• Kawasan Sensitif adalah suatu Kawasan yang dianggap rentan terhadap aktivitas Operasi Minyak dan Gas Bumi.

• Kebijakan K3LL adalah komitmen tertulis yang ditandatangani pimpinan tertinggi KKKS yang menjadi landasan

dan pedoman implementasi K3LL, memuat sekurang-kurangnya visi, tujuan perusahaan, sasaran dan program

kerja yang akan dicapai.


U MU M
Pengertian Istilah

• Keadaan Mendesak (Urgent) adalah keadaan yang menimbulkan gangguan terhadap fasilitas produksi dan/atau

penunjang operasi migas yang terjadi secara tiba-tiba, yang dapat mengakibatkan:

• Terganggunya kelancaran produksi minyak dan gas bumi KKKS baik sebagian maupun keseluruhan,

dan/atau

• Terhentinya kegiatan usaha hulu migas (kegiatan operasional KKKS) baik sebagian maupun

keseluruhan.
U MU M
Pengertian Istilah

• Keadaan Darurat (Emergency) adalah keadaan/kejadian kecelakaan (incident) atau peristiwa (event) yang terjadi

secara tiba-tiba dan tidak dikehendaki yang membutuhkan penanganan cepat karena dapat:

• Menyebabkan kehilangan atau membahayakan keselamatan jiwa manusia (baik pekerja KKKS dan/atau

masyarakat di lingkungan sekitar kegiatan usaha hulu KKKS), dan/atau

• Menimbulkan kerusakan signifikan pada lingkungan hidup, sosial masyarakat dan/atau fasilitas umum

di lingkungan sekitar kegiatan usaha hulu KKKS, dan/atau menimbulkan kerusakan serius pada Aset

atau fasilitas operasi.


U MU M
Pengertian Istilah

• Keadaan Krisis (Crisis) adalah keadaan yang mengancam reputasi, kepentingan bisnis (business interest) dan

kelangsungan operasi dan usaha (business continuity) KKKS dalam melaksanakan kegiatan usaha hulu migas.

Keadaan krisis dapat terjadi akibat adanya peningkatan eskalasi keadaan darurat.

• Kedokteran Kerja adalah cabang kedokteran yang menangani pencegahan dan pengobatan cidera dan penyakit

yang terjadi di tempat kerja atau dalam pekerjaan tertentu.

• Kepala Teknik Pemurnian dan Pengolahan adalah pimpinan tertinggi atau pejabat KKKS yang ditunjuk oleh

pimpinan tertinggi dari KKKS, yang diangkat oleh Kepala Inspeksi Tambang guna bertindak untuk dan atas nama

KKKS, dan memiliki kewenangan melaksanakan keselamatan pemurnian dan pengolahan minyak dan gas bumi

sesuai peraturan perundang-undangan.


U MU M
Pengertian Istilah

• Kepala Teknik Tambang adalah pimpinan tertinggi atau pejabat KKKS yang ditunjuk oleh pimpinan tertinggi dari

KKKS, yang diangkat oleh Kepala Inspeksi Tambang guna bertindak untuk dan atas nama KKKS, dan memiliki

kewenangan melaksanakan keselamatan eksploitasi minyak dan gas bumi sesuai peraturan perundang-

undangan.

• Kesehatan Kerja adalah kegiatan promosi dan pemeliharaan kesehatan fisik, mental dan sosial bagi pekerja di

seluruh jenis pekerjaan, pencegahan terhadap gangguan kesehatan pekerja yang disebabkan kondisi pekerjaan,

perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya dari risiko akibat faktor yang merugikan kesahatan, dan

penempatan serta pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang disesuaikan dengan kondisi fisiologi

dan psikologisnya.
U MU M
Pengertian Istilah

• Kontrak adalah perjanjian pelaksanaan penyediaan barang/jasa antara satu atau lebih KKKS dengan Pelaksana

Kontrak yang dituangkan dalam kesepakatan tertulis dan bersifat mengikat. Kontrak dapat berupa antara lain

Surat Pesanan (Purchase/Service Order) atau Kontrak Jasa (Service Contract).

• Kontrak Kerja Sama (KKS) atau Production Sharing Contract (PSC) adalah sebagaimana dimaksud pada

Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 beserta perubahannya.

• Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) adalah Badan Usaha atau Badan Usaha Tetap sebagaimana dimaksud

dalam Undang undang No. 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.

• Lahan Terkontaminasi adalah lahan yang terkena Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan/atau limbah B3.
U MU M
Pengertian Istilah

• Latihan Tanggap Darurat dan Krisis adalah segala daya dan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kapasitas

penanganan keadaan darurat dan/atau keadaan krisis secara cepat, efisien, dan efektif.

• Lingkungan Hidup, Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah sebagaimana dimaksud dalam

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

• Manajemen Energi adalah kegiatan terpadu untuk mengendalikan konsumsi energi agar tercapai pemanfaatan

energi yang efektif dan efisien untuk menghasilkan keluaran yang maksimal melalui tindakan teknis secara

terstruktur dan ekonomis untuk meminimalisasi pemanfaatan energi termasuk energi untuk proses produksi dan

meminimalisasi konsumsi bahan baku dan bahan pendukung.


U MU M
Pengertian Istilah

• Mitra Kerja atau Penyedia Barang/Jasa adalah badan usaha atau orang perseorangan atau Konsorsium yang

menyediakan barang/jasa. Definisi Mitra Kerja juga dapat berlaku untuk calon peserta tender dan pelaksana

kontrak.

• Operasi Minyak dan Gas Bumi adalah semua kegiatan eksplorasi, pengembangan, ekstraksi, produksi,

pengangkutan, dan pemasaran, serta kegiatan pasca operasi (Abandonment and Site Restoration) yang diatur

dalam KKS.

• Penanggung Jawab Kontrak adalah pengguna barang/jasa yang merupakan fungsi dalam lingkungan organisasi

KKKS yang merencanakan kebutuhan, melaksanakan pengadaan, dan memantau kinerja implementasi suatu

pekerjaan.
U MU M
Pengertian Istilah

• Pengelolaan Sampah adalah kegiatan yang sistematis menyeluruh dan berkesinambungan yang meliputi

pengurangan dan penanganan sampah.

• Pengelolaan Limbah B3 adalah rangkaian kegiatan yang mencakup reduksi, penyimpanan, pengumpulan,

pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan dan penimbunan limbah B3.

• Pengendalian Pencemaran Air adalah upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran air serta pemulihan

kualitas air untuk menjamin kualitas air agar sesuai dengan baku mutu air.

• Pengendalian Pencemaran Udara adalah upaya pencegahan dan/atau penanggulangan pencemaran udara serta

pemulihan mutu udara.


U MU M
Pengertian Istilah

• Penyelidik Tambang adalah pimpinan tertinggi atau pejabat KKKS yang ditunjuk oleh pimpinan tertinggi dari

KKKS, yang diangkat oleh Kepala Inspeksi Tambang guna bertindak untuk dan atas nama KKKS dan memiliki

kewenangan melaksanakan keselamatan eksplorasi minyak dan gas bumi sesuai peraturan perundang-undangan.

• Pimpinan Tertinggi adalah seseorang yang menduduki posisi tertinggi di KKKS yang berkontrak dengan

pemerintah Republik Indonesia untuk mengelola suatu wilayah kerja. Dalam pelaksanaannya pimpinan tertinggi

KKKS dapat diangkat menjadi Penyelidik Tambang, Kepala Teknik Tambang, atau Kepala Teknik Pemurnian dan

Pengolahan.

• Proyek adalah kegiatan yang bersifat tidak rutin untuk membangun atau menghasilkan sesuatu yang

spesifik/unik dengan batasan waktu mulai dan akhir yang telah ditetapkan sebelumnya.
U MU M
Pengertian Istilah

• Rantai Suplai (Supply Chain) adalah kegiatan penyediaan dan pendayagunaan barang dan jasa yang mencakup

tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian/pengawasan kegiatan Pengadaan Barang/Jasa, Pengelolaan

Aset, Kepabeanan dan Pengelolaan Proyek, termasuk Pengelolaan Penyedia Barang/Jasa, Pendayagunaan

Produksi dan Kompetensi Dalam Negeri serta Pengendalian/Penyelesaian Perselisihan.

• Rencana Keberlanjutan Bisnis (Business Continuity Plan - BCP) adalah dokumen yang menjelaskan tentang

rangkaian tindakan yang diambil apabila KKKS mengalami kondisi yang menyebabkan interupsi terhadap

kelangsungan kegiatan operasinya.

• Rencana Manajemen Krisis (Crisis Management Plan - CMP) adalah rencana yang memuat tata cara

penanganan keadaan krisis agar tercapai penanganan yang efektif dan efisien.
U MU M
Pengertian Istilah

• Rencana Tanggap Darurat (Emergency Response Plan - ERP) adalah rencana inti yang memuat identifikasi

potensi keadaan darurat dan krisis yang dapat terjadi dalam kegiatan operasinya, serta tata cara penanganan

keadaan darurat yang dipergunakan oleh tim tanggap darurat dalam merespon segala bentuk skenario keadaan

darurat yang mungkin terjadi sehingga tim tersebut dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

• Risiko adalah suatu potensi akibat dari kombinasi antara frekuensi kemungkinan kejadian dari suatu bahaya

dengan tingkat keparahan yang dapat ditimbulkan dari bahaya tersebut.

• SKK Migas adalah satuan kerja khusus penyelenggara pengelolaan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi

dalam rangka pengendalian, pengawasan dan evaluasi terhadap pengelolaan kegiatan usaha hulu minyak dan

gas bumi.
U MU M
Pengertian Istilah

• Subkontraktor adalah orang perseorangan atau badan usaha yang berbentuk badan hukum atau bukan badan

hukum di luar negeri atau di dalam negeri yang menyediakan barang/jasa bagi Pelaksana Kontrak.
BAB II
MANUAL PENGELOLAAN KESEHATAN,
KESELAMATAN KERJA DAN LINDUNGAN
LINGKUNGAN BAGI KKKS
MANUAL PENGELOLAAN KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN BAGI KKKS

1 kepemimpinan 3 Kajian dan PengendalianRisiko


1. Komitmen Pengelolaan 1. Identifikasi Risiko K3LL
2. Kebijakan K3LL 2. Analisis dan Evaluasi Risiko K3LL
3. Sasaran dan Program 3. Perlakuan Risiko K3LL
4. Pengelolaan Perubahan
2 Rencana Kerja dan Anggaran 5. Alih Kelola Wilayah Kerja terkait Kajian dan
1. Penetapan Rencana Umum Pengelolaan K3LL Pengendalian Risiko
2. Penetapan Target Kinerja
3. Rencana Kerja dan Anggaran 4 Sumber Daya Manusia
4. Monitoring dan Revisi Rencana Kerja dan Anggaran 1. Struktur Organisasi dan Kompetensi
2. Mitigasi Perubahan Organisasi
MANUAL PENGELOLAAN KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN BAGI KKKS

5 Pengelolaan Proyek 7 Pengelolaan Aset


1. Studi Konseptual (Pre-FEED untuk POD) 1. PerencanaanAset
2. Rekayasa Desain 2. Pengelolaan Aset
3. Konstruksi 3. PemanfaatanAset
4. Pengawasan dan Pengendalian Proyek 4. Pelepasan dan/atau Penghapusan Aset

6 Komunikasi dan Dokumentasi 8 Pengelolaan Rantai Suplai


1. Komunikasi Internal 1. Pemilihan Mitra Kerja
2. Komunikasi Eksternal 2. Pengawasan Fungsional Mitra Kerja
3. Pelaporan
4. Kelompok Kerja K3LL
5. Dokumentasi
MANUAL PENGELOLAAN KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN BAGI KKKS

9 Pengendalian Operasi 11 Evaluasi dan TinjauanPengelolaan


1. Pengendalian Kesehatan dan Keselamatan Kerja 1. Evaluasi Program
2. Lindungan Lingkungan 2. Audit Internal dan Eksternal
3. Manajemen Energi 3. Tinjauan Pengelolaan
4. Tindakan Perbaikan
10 Operasi Penanganan KeadaanMendesak, Darurat, dan Krisis 5. Perbaikan Berkelanjutan
1. Rencana Tanggap Darurat dan Krisis
2. Tingkatan Keadaan Tanggap Darurat dan Krisis
3. Latihan Tanggap Darurat dan Krisis
4. Rencana Keberlanjutan Bisnis
5. Peran dan Tanggung Jawab dalam Tanggap Darurat dan
Krisis
BAB III
PENGELOLAAN KESEHATAN, KESELAMATAN
KERJA DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN
UNTUK MITRA KERJA KKKS
PENGELOLAAN KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN UNTUK MITRA KERJA KKKS

3.1 Penilaian Risiko 3.5 Penilaian Berjalan (PB)


3.1.1. Penetapan Kategori Risiko Pekerjaan 3.6 Penilaian Akhir (PA)
3.1.2. Pengecualian 3.7 Komposisi dan Kompetensi Auditor
3.2 Penilaian Kualifikasi(PK) 3.8 Sistem Administrasi dan Pelaporan
1.Konsorsium 3.9 Sistem Penilaian KinerjaTerintegrasi
2.Afiliasi Instruksi Kerja

3.3 Seleksi
3.3.1 Penyusunan Rencana K3LL
3.3.2. Evaluasi Tender
3.4 Penilaian Sebelum Bekerja (PSB)
1. Rapat Awal
2. Kesiapan Mobilisasi Mitra Kerja
PENGELOLAAN KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN UNTUK MITRA KERJA KKKS

ALUR PROSES

DAFTARKEGIATAN PENILAIAN KUALIFIKASI SELEKSI PENILAIAN PENILAIANBERJALAN PENILAIANAKHIR


& (PK), SEBELUM (PB), (PA),
PENILAIANRISIKO INPUTCIVD! BEKERJA INPUTCIVD! INPUTCIVD!
(PSB)

54,3% - Risiko Sedang 60


% - Risiko Tinggi

CIVD PUBLISHED SCORE


PENGELOLAAN KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN UNTUK MITRA KERJA KKKS

PENILAIAN RESIKO
• Perubahan kriteria Matriks Risiko: Aset
• Kategori Risiko Pekerjaan:
• Tinggi
• Sedang
• Kategori risiko mengacu pada bank data yang terdapat di dalam CIVD.
• Jika dalam bank data terdapat rentang risiko atau kategori risiko pekerjaan ditetapkan
secara tidak definitif, maka KKKS harus mengkaji lebih lanjut berdasarkan Formulir
Penilaian Risiko.
• Untuk ‘pengecualian’ KKKS mengajukan permohonan kepada SKK Migas
PENGELOLAAN KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN UNTUK MITRA KERJA KKKS

PENILAIAN KUALIFIKASI (PK)


• Penilaian bersifat standar untuk seluruh KKKS
• Basis Data K3LL dalam CIVD (published score)
• PK dilakukan di luar proses tender.
• 4 (empat) elemen wajib
1.1. Komitmen K3LL melalui
kepemimpinan
2. Kebijakan dan Sasaran Strategis
4.1. Penilaian Risiko dan Pengendalian
5.1. Manual Operasional K3LL
• Validitas PK maksimal 2 tahun dan dapat dibatalkan jika mitra kerja tidak dapat memenuhi
kualifikasi K3LL baik karena hasil penilaian pada tahap PB, PA, atau kecelakaan dengan
tingkat keparahan 4.
• Kondisi khusus: pengecualian dan penerimaan bersyarat
• Pembinaan mitra kerja
PENGELOLAAN KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN UNTUK MITRA KERJA KKKS

SELEKSI
• Pedoman penyusunan Rencana K3LL
• Ketersediaan Rencana K3LL dalam
dokumen tender
• Rencana Kerja K3LL diberlakukan sebagai syarat seleksi dalam proses tender untuk
pekerjaan risiko tinggi.
PENGELOLAAN KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN UNTUK MITRA KERJA KKKS

PENILAIAN SEBELUM BEKERJA (PSB)


• Rapat awal
• Kesiapan mobilisasi mitra kerja
• Pembahasan: rencana K3LL, tugas & tanggungjawab, KPIs, K3LL sub- kontraktor,
pelaporan.
PENGELOLAAN KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN UNTUK MITRA KERJA KKKS

PENILAIAN BERJALAN (PB)


• Penilaian bersifat standar untuk seluruh
KKKS, terdiri dari:
• Rencana K3LL (70%)
• Nilai kualifikasi terkini di CIVD (30%)
• Basis Data K3LL dalam CIVD (published score) – minimum 1 kali
• Kontrak berdurasi ≥ 1 tahun serta bersifat rutin, frekuensi PB sesuai kebijakan KKKS.
• PB dapat dilakukan bersamaan dengan PA atau sesuai dengan kebijakan KKKS untuk:
• risiko sedang dan berdurasi < 1 tahun baik
bersifat rutin maupun non rutin
• risiko tinggi yang berdurasi pendek (seperti spot charter)
• Jika nilai PB dibawah nilai batas kelulusan maka Mitra Kerja wajib melakukan PK ulang
setelah 6 bulan
PENGELOLAAN KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN UNTUK MITRA KERJA KKKS

PENILAIAN AKHIR (PA)


• Penilaian bersifat standar untuk seluruh
KKKS
• Rencana K3LL (70%)
• Nilai kualifikasi terkini di CIVD (30%)
• Basis Data K3LL dalam CIVD (Basis Data K3LL dalam CIVD (published score)
• Jika nilai PA dibawah nilai batas kelulusan maka Mitra Kerja wajib melakukan PK ulang
setelah 6 bulan
PENGELOLAAN KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN UNTUK MITRA KERJA KKKS

PENILAIAN AKHIR (PA)


• Penilaian bersifat standar untuk seluruh
KKKS
• Rencana K3LL (70%)
• Nilai kualifikasi terkini di CIVD (30%)
• Basis Data K3LL dalam CIVD (Basis Data K3LL dalam CIVD (published score)
• Jika nilai PA dibawah nilai batas kelulusan maka Mitra Kerja wajib melakukan PK ulang
setelah 6 bulan
PENGELOLAAN KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN UNTUK MITRA KERJA KKKS

SISTEM ADMINISTRASI DAN PELAPORAN


Disamakan untuk seluruh KKKS

SISTEM PENILAIAN KINERJA TERINTEGRASI


• Disamakan untuk seluruh KKKS
• Bank Data K3LL dalam CIVD (Centralized Integrated Vendor Database) sebagai media
sentralisasi pangkalan data nilai kualifikasi (PK, PB dan PA).
PENGELOLAAN KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN UNTUK MITRA KERJA KKKS

DIAGRAM ALUR PROSES MITRA KERJA


BAB IV
PENYUSUNAN DOKUMEN ENVIRONMENTAL
BASELINE ASSESSMENT (EBA) DAN
ENVIRONMENTAL FINAL ASSESSMENT (EFA)
PENYUSUNAN DOKUMEN ENVIRONMENTAL BASELINE ASSESSMENT (EBA) DAN ENVIRONMENTAL FINAL ASSESSMENT (EFA)

1 Kriteria Pelaksanaan dan Pengajuan EBA danEFA


1. Kriteria Pelaksanaan EBAdanEFA
2. Mekanisme Pengajuan dan Evaluasi EBAdan EFA

2 Penyusunan Dokumen EBA danEFA


1. Penyusunan Dokumen EBA
2. Penyusunan Dokumen EFA

3 Evaluasi Laporan EBA danEFA


PENYUSUNAN DOKUMEN ENVIRONMENTAL BASELINE ASSESSMENT (EBA) DAN ENVIRONMENTAL FINAL ASSESSMENT (EFA)

KRITERIA PELAKSANAAN EBA DAN EFA

• EBA wajib dilakukan oleh semua KKKS sesuai ketentuan dalam Kontrak Kerja Sama.

• EFA wajib dilakukan oleh semua KKKS yang telah melakukan kegiatan operasi produksi
dan memiliki kewajiban melaksanakan EBA di dalam Kontrak Kerja Sama, kecuali
ditetapkan terpisah.

• EBA wajib dilakukan sebagai kegiatan awal di tahun pertama


KKKS di Wilayah Kerja bersangkutan.

• EFA serta pelaksanaan rekomendasinya wajib diselesaikan minimal 3 (tiga) bulan


sebelum pengakhiran Wilayah Kerja.
PENYUSUNAN DOKUMEN ENVIRONMENTAL BASELINE ASSESSMENT (EBA) DAN ENVIRONMENTAL FINAL ASSESSMENT (EFA)

EBA DAN EFA DALAM SIKLUS HULU MIGAS


BAB V
OPERASI PENANGANAN KEADAAN
MENDESAK, DARURAT DAN KRISIS
OPERASI PENANGANAN KEADAAN MENDESAK, DARURAT DAN KRISIS

1 Kriteria Keadaan Mendesak, Darurat, danKrisis


2 Penanganan Keadaan Mendesak, Darurat, danKrisis
1. Identifikasi Risiko
2. Sumber Daya
3. Pelatihan dan Komunikasi
3. Komunikasi
1. Notifikasi dan Pelaporan
2. Aktivasi dan Deaktivasi Tim SKKMigas
3. Penanganan Media dan Pihak Luar
4 Kegiatan Pendukung Selama Penanganan
5 Pemulihan dan Penutupan Keadaan Mendesak, Darurat, dan Krisis
OPERASI PENANGANAN KEADAAN MENDESAK, DARURAT DAN KRISIS

KRITERIAMENDESAK KRITERIADARURAT KRITERIAKRISIS KRITERIA KEADAAN


1. Kecelakaan kerja yang 1. Keadaan darurat yang mengalami eskalasi,
mengakibatkan adanya mengganggu reputasi dan keberlangsungan MENDESAK, DARURAT
cidera dan/atau
kematian dari
bisnis perusahaan. Keadaan ini DAN KRISIS
mengakibatkan adanya cidera, kematian
karyawan, Mitra Kerja,
karyawan, Mitra Kerja, pihak lain di luar
atau pihak lain:
Kematian 1 orang kemampuan organisasi untuk menanggulangi
(single fatality). dan kerusakan aset serta mengakibatkan
Kecelakaan yang dampak yang masif.
menyebabkan 1
sampai 3 orang
menjalani perawatan
di rumah sakit.
2. Kejadian tak terduga yang 2. Kerugian aset 2. Adanya eskalasi dari keadaan darurat
menyebabkan terjadinya kerusakan perusahaan atau dari kerugian aset perusahaan atau pihak
peralatan atau instalasi atau fasilitas pihak lain, akibat lain, akibat kebakaran, ledakan, dan
pendukung operasi akibat kegagalan kebakaran, ledakan, kecelakaan atau peristiwa lain.
(equipment and installation failure) atau dan kecelakaanatau
Dampak kerugian aset perusahaan ditentukan
penghentian darurat instalasi tidak peristiwa lain.
masing-masing KKKS.
terencana (unplanned emergency
Dampak kerugian aset
installation shutdown) yang berpotensi
perusahaan ditentukan
menimbulkan kerugian material yang
masing-masing KKKS.
signifikan atau
terganggunya/terhentinya kelancaran
proses produksi minyak dan gas bumi
baik sebagian atau keseluruhan.
OPERASI PENANGANAN KEADAAN MENDESAK, DARURAT DAN KRISIS

KRITERIAMENDESAK KRITERIADARURAT KRITERIAKRISIS KRITERIA KEADAAN


Tidak diperlukan 3. Tumpahan dan emisi: 3. Tumpahan dan Emisi: MENDESAK, DARURAT
a. Minyak/Hidrokarbon, a. Minyak/Hidrokarbon,
DAN KRISIS
b. Gas/LPG, b. Gas/LPG,
c. Bahan kimia c. Bahan kimia.
Dampak: Dampak:
Volume tumpahan yang a. Volume tumpahan yang
menyebabkan aktivasi Tier I menyebabkan aktivasi Tier II danTier
sebagaimana diatur dalam III sebagaimana diatur dalam
dokumen petunjuk teknis tentang dokumen petunjuk teknis tentang
Penanggulangan Tumpahan atau
Penanggulangan Tumpahan atau
emisi hidrokarbon.
emisi hidrokarbon.
b. Adanya eskalasi dari keadaan darurat
(tier I).
4. Kejadian yang dapat 4. Kecelakaan yang menjadi 4. Kecelakaan yang menjadi perhatian media
menjadi perhatianmedia perhatian media lokal nasional dan internasional serta
(lokal, nasional maupun mempengaruhi reputasi perusahaan.
internasional)
OPERASI PENANGANAN KEADAAN MENDESAK, DARURAT DAN KRISIS

KRITERIAMENDESAK KRITERIADARURAT KRITERIAKRISIS KRITERIA KEADAAN


5. Perubahan cuaca yangekstrem 5. Bencana alam, gempabumi, 5. Bencana alam, gempa bumi,banjir, MENDESAK, DARURAT
dan/atau potensi bencanaalam, banjir, kebakaran hutan. kebakaran hutan.
kabut asap yang dapat Dampak: Dampak: DAN KRISIS
mempengaruhi keselamatan, Memerlukan evakuasi a. Memerlukan evakuasi personildan
kesehatan personil dan/atau sebagian personil tanpa menghentikan operasi dengan
kelangsungan kegiatan operasi menghentikan operasi. eskalasi yang meluas.
tanpa melakukan evakuasi b. Adanya eskalasi darikeadaan
sebagian personil. darurat
6. Wabah (outbreak) atau 6. Pandemik
kondisi darurat medis seperti
serangan jantung, stroke dan Dampak:
lain-lain. a. Memerlukan evakuasi/isolasi
seluruh personil dan
Dampak: menghentikan kegiatanoperasi
Memerlukan evakuasi/isolasi dengan eskalasi yang meluas.
sebagian personil tanpa b. Adanya eskalasi darikeadaan
menghentikan kegiatan darurat dan/atau mengaktifkan
operasi. business continuityplan.
OPERASI PENANGANAN KEADAAN MENDESAK, DARURAT DAN KRISIS

KRITERIAMENDESAK KRITERIADARURAT KRITERIAKRISIS KRITERIA KEADAAN


7. Adanya potensi gangguan dan 7. Gangguan dan ancaman keamanan 7. Gangguan dan ancaman keamanan (security
MENDESAK, DARURAT
ancaman keamanan (security
threat), demonstrasi (civil unrest),
(security threat), demonstrasi (civil
unrest), sandera (hostage), sabotase
threat), demonstrasi (civil unrest), sandera
(hostage), sabotase (sabotage), pemogokan
DAN KRISIS
sandera (hostage), sabotase (sabotage), pemogokan (strike), (strike), blokade, atau terorisme (terrorism).
(sabotage), pemogokan (strike), blokade, atau terorisme (terrorism) Dampak:
terorisme (terrorism). Dampak: Adanya eskalasi dari keadaan darurat dan/atau
Dampak: Memerlukan evakuasi sebagian personil mengaktifkan business continuity plan.
Memerlukan mobilisasi bantuan tanpa menghentikan operasi.
keamanan untuk mencegah terjadinya
gangguan / ancaman keamanan.
8. Gangguan dan serangan siber (cyber 8. Gangguan dan serangan siber (cyber attack)
attack) Dampak:
Dampak: Melumpuhkan seluruh jaringan teknologi
Melumpuhkan sebagian jaringan informasi perusahaan sehingga mengganggu
teknologi informasi perusahaan operasi perusahaaan dan menghilangkan
sehingga mengganggu operasi seluruh data penting dan rahasia (critical
perusahaaan dan menghilangkan and confidential data) yang dimiliki perusahaan
sebagian data penting dan rahasia
(critical and confidential data) yang
dimiliki perusahaan
OPERASI PENANGANAN KEADAAN MENDESAK, DARURAT DAN KRISIS

PENANGANAN KEADAAN MENDESAK, DARURAT DAN KRISIS


1. Identifikasi Risiko
Setiap KKKS wajib mengidentifikasi kejadian keadaan mendesak, darurat dan krisis yang dapat terjadi
terkait dengan kegiatan operasi serta tingkatan risikonya.

2. Sumber Daya
Setiap KKKS wajib menyiapkan sumber daya yang memadai untuk penanganan
keadaan darurat, sesuai dengan karakteristik dan kegiatan operasionalnya.
1. Pelengkapan dan Peralatan
Penyediaan Perlengkapan dan Peralatan sesuai dokumen rencana tanggap darurat (Emergency
Response Plan - ERP) dan/atau peraturan yang berlaku.
2. Tim Tanggap Darurat dan Krisis
KKKS wajib membentuk dan menetapkan Tim Tanggap Darurat dan Krisis sesuai dengan kondisi
organisasi,kegiatan operasinya dan/atau peraturan yang berlaku.

3. Pelatihan dan Komunikasi


Secara berkala, KKKS harus mengadakan latihan dan pengujian (exercise dan drill) untuk memastikan
kesiapsiagaan tim dalam menanggulangi keadaan darurat/krisis yang dapat terjadi dengan frekuensi yang
ditetapkan berdasarkan dokumen rencana tanggap darurat (ERP) dan/atau peraturan yang berlaku.
OPERASI PENANGANAN KEADAAN MENDESAK, DARURAT DAN KRISIS

Deskripsi Keadaan Mendesak Keadaan Darurat Keadaan Krisis


KOMUNIKASI KEADAAN
Notifikasi Lisan (via Disampaikan dalam waktu Disampaikan dalam Disampaikan dalam
email, SMS, telepon, selambat-lambatnya 6 jam waktu selambat- waktu selambat- MENDESAK, DARURAT
atau aplikasi kepada Fungsi teknis lambatnya 6 jam kepada lambatnya 6 jam kepada DAN KRISIS
Handphone) Terkait, tembusan ke IOC IOC SKK Migas. IOC SKK Migas.
SKK Migas .

Surat Tertulis Disampaikan dalam waktu Disampaikan dalam Disampaikan dalam


Pernyataaan / selambat-lambatnya 24 Jam waktu selambat- waktu selambat-
Deklarasi dimulainya kepada Kepala Divisi lambatnya 24 Jam lambatnya 12 Jam
dan berakhirnya Terkait, tembusan ke IOC kepada Kepala SKK kepada Kepala SKK
keadan darurat / SKK Migas. Migas. Migas.
krisis

Laporan Disampaikan setiap 12 jam Disampaikan setiap 12 Disampaikan setiap 6


Perkembangan atau adanya perkembangan jam atau adanya jam atau adanya
Pekerjaan (Update terbaru kepada Fungsi perkembangan terbaru perkembangan terbaru
Report) teknis Terkait, tembusan ke kepada IOC SKK Migas. kepada IOC SKK Migas.
IOC SKK Migas .
Komunikasi Fungsi Teknis Terkait IOC SKK Migas IOC SKK Migas
OPERASI PENANGANAN KEADAAN MENDESAK, DARURAT DAN KRISIS

ALUR PENANGANAN
KEADAAN MENDESAK
OPERASI PENANGANAN KEADAAN MENDESAK, DARURAT DAN KRISIS

ALUR PENANGANAN
KEADAAN DARURAT
DAN KRISIS
OPERASI PENANGANAN KEADAAN MENDESAK, DARURAT DAN KRISIS

AKTIFASI DAN DEAKTIVASI TIMSKK MIGAS PENANGANAN MEDIA DANPIHAK AKTIFASI DAN
LUAR DEAKTIVASI TIM SKK
• Permohonan kepada Kepala SKK • Penjelasan tertulis atau lisan MIGAS SERTA
Migas untuk tentang keadaan darurat
PENANGAN
MEDIA DAN PIHAK LUAR
mengaktifkan/mendeaktifkan IOC kepada publik disampaikan
SKK Migas oleh Manajemen Puncak oleh fungsi Komunikasi SKK
KKKS untuk: Migas dan/atau disampaikan

• Mengaktivasi atau mendeaktifasi oleh KKKS setelah

IOC SKK Migas berkonsultasi dengan fungsi

• Berkoordinasi dengan KKKS lain komunikasi SKK Migas.

dan/atau instansi pemerintah


lain
OPERASI PENANGANAN KEADAAN MENDESAK, DARURAT DAN KRISIS

KEGIATAN PENDUKUNG SELAMA PENANGANAN KEADAAN


DARURAT DAN KRISIS

Proses pengadaan barang dan/atau jasa, serta fasilitas pendukung lainnya terkait penanggulangan
keadaan darurat/krisis, mengacu kepada Pedoman Tata Kerja (PTK) SKK Migas terkait Pengelolaan
Rantai Suplai.
OPERASI PENANGANAN KEADAAN MENDESAK, DARURAT DAN KRISIS

PEMULIHAN DAN PENUTUPAN KEADAAN MENDESAK, DARURAT, DAN KRISIS

• Keadaan darurat dan/atau krisis dinyatakan berakhir apabila risiko bahaya yang tersisa sudah
tidak membahayakan manusia, lingkungan, asset dan fasilitas yang disampaikan kepada SKK
Migas melalui surat deklarasi berakhirnya keadaaan darurat/krisis.
• KKKS wajib menyampaikan laporan lengkap terkait seluruh kegiatan penanggulangan
keadaan darurat/krisis yang telah diselesaikan.
• Laporan Lengkap yang dimaksud berisikan (tapi tidak terbatas pada hal):

• Kegiatan Restorasi
• Demobilisasi Sumber Daya
• Laporan Keuangan
• Penyelesaian Sengketa dan tanggung jawab pada pihak ketiga
• Audit
BAB VI
PENUTUP
P E NUTUP

KETENTUAN PERALIHAN
Pedoman Tata Kerja ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Semua ketentuan K3LL yang bertentangan
dengan pedoman tata kerja ini dinyatakan tidak berlaku.
Untuk kelancaran dan kelangsungan kegiatan eksplorasi dan operasi produksi, maka pengelolaan K3LL
yang sedang berjalan dapat dilanjutkan prosesnya dengan ketentuan yang berlaku sebelumnya, sampai
akhir tahun berjalan ditetapkannya Pedoman Tata Kerja ini.
Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman tata kerja ini akan diatur kemudian berdasarkan penetapan
Deputi Operasi SKK Migas.

Anda mungkin juga menyukai