Anda di halaman 1dari 34

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

Pembinaan dan Pengawasan Keselamatan


Pada Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi

Daring | 17 November 2020

Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi


1
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
KEGIATAN USAHA MINYAK DAN GAS BUMI DI INDONESIA

Hulu Hilir Penunjang

a. Eksplorasi a. Pengolahan a. Usaha Jasa Konstruksi


b. Eksploitasi b. Pengangkutan
c. Penyimpanan b. Usaha Jasa Non Konstruksi
d. Niaga
c. Usaha Industri Penunjang

DILAKSANAKAN OLEH BU DILAKSANAKAN OLEH


(BUMN, BUMD, DILAKSANAKAN HANYA OLEH PERUSAHAAN/PERSEORANGAN
KOPERASI/USAHA KECIL, BU BADAN USAHA SETELAH YANG MEMILIKI SURAT
SWASTA) & BUT BERDASARKAN MENDAPAT IZIN USAHA DARI KETERANGAN USAHA
KONTRAK KERJA SAMA DENGAN PEMERINTAH (MENTERI ESDM) PENUNJANG (SKUP) MIGAS DARI
SKK MIGAS PEMERINTAH (DITJEN MIGAS)

2
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
DASAR HUKUM PENGAWASAN KESELAMATAN MIGAS

UU No. 22
Tahun 2001

BU/BUT mempunyai kewajiban untuk tetap menjamin standar, mutu dan
menerapkan kaidah keteknikan yang baik serta menjamin keselamatan
dan kesehatan kerja serta pengelolaan lingkungan hidup dan menaati
tentang Minyak
dan Gas Bumi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam kegiatan
usaha migas

MPR Stb. 341/1930 tentang Pengaturan Keselamatan Kerja Tambang



PP No. 19/1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang
Pertambangan

PP No. 17/1974 tentang Pelaksanaan Eksplorasi & Eksploitasi Migas Di Daerah


Lepas Pantai

PP No. 11/1979 tentang Keselamatan Kerja pada Pemurnian dan Pengolahan


Migas.

Peraturan Menteri ESDM No. 18 Tahun 2018 tentang Pemeriksaan Keselamatan


Instalasi dan Peralatan Pada Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi

3
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
STRUKTUR PEMBINAAN DAN PENGAWASAN KESELAMATAN KERJA MIGAS
koordinasi MENTERI Memiliki kewenangan dan tanggung jawab pengaturan dan
MENTERI TERKAIT
ESDM pengawasan K3PL sektor ESDM

DIREKTUR Pembinaan, pengendalian dan pengawasan atas ditaatinya


JENDERAL ketentuan Keselamatan Migas di sub sektor Migas

DIREKTUR TEKNIK DAN LINGKUNGAN MIGAS Pelaksanaan pembinaan, pengendalian dan


SELAKU KEPALA INSPEKSI pengawasan Keselamatan Migas di sub sektor Migas

Membantu pelaksanaan pembinaan, pengendalian dan


INSPEKTUR MIGAS
pengawasan Keselamatan Migas di sub sektor Migas
BU/BUT KEPALA TEKNIK
menugaskan
menunjuk
Bertanggung jawab atas operasional Keselamatan Migas
secara rutin pada kegiatan operasional BU/BUT (pengawasan
WAKIL KEPALA TEKNIK internal/day to day operation)

KEGIATAN USAHA MIGAS


YANG AMAN, ANDAL &
AKRAB LINGKUNGAN
4
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MIGAS
DIREKTUR TEKNIK
DAN LINGKUNGAN MIGAS
Selaku INSPEKTUR MIGAS
KEPALA INSPEKSI DMT : 35 orang
Luar DMT : 30 orang
Dr. Ir. Adhi Wibowo. MSc
Di Daerah : 13 orang
Total : 78 orang

KEPALA SUB DIREKTORAT KEPALA SUB DIREKTORAT KEPALA SUB DIREKTORAT KEPALA SUB DIREKTORAT
KEPALA SUB DIREKTORAT
ESELON III

KESELAMATAN HULU KESELAMATAN HILIR KETEKNIKAN DAN KESELAMATAN USAHA PENUNJANG


STANDARIDSASI MIGAS LINGKUNGAN MIGAS
MIGAS MIGAS MIGAS

Ir . Yunan Muzaffar, M.T Dr. Mirza Mahendra, ST, MT. Ir. Wijayanto, MKKK Ir. Putu Suardana, MSi Drs. Suryono.MM

KEPALA SEKSI PENYIAPAN DAN KEPALA SEKSI KESELAMATAN KEPALA SEKSI KESELAMATAN
KEPALA SEKSI KETEKNIKAN KEPALA SEKSI USAHA
PENERAPAN STANDARDISASI HULU PEKERJA DAN UMUM HULU PEKERJA DAN UMUM HLIR
MIGAS MIGAS PENUNJANG HULU MIGAS
MIGAS MIGAS
Ilham Rakhman Hakim, ST, Ir. Muhammad Dulpi,
Yuki Haidir, ST, MEDEA Wahyu Hidayat, ST,MKKK Haryanto ST, MKKK
MEDEA MKKK
ESELON IV

KEPALA SEKSI PENYIAPAN DAN KEPALA SEKSI USAHA


KEPALA SEKSI KESELAMATAN KEPALA SEKSI KESELAMATAN KEPALA SEKSI KESELAMATAN
PENERAPAN STANDARDISASI HILIR
INSTALASI HULU MIGAS INSTALASI HILIR MIGAS LINGKUNGAN MIGAS PENUNJANG HILIR MIGAS
MIGAS
Agustin Hermawan, ST,
Rachmat Jatmiko, ST Sri Wisnuaji, SSi, MEDEA Ir. Raden Yunianto Revolida Agung Catur Guntoro, ST
MAP

Jumlah Pegawai DMT : 68 orang

5
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN KESELAMATAN OPERASI MIGAS

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN • Peraturan Perundangan


VISI KESELAMATAN MIGAS •

SNI/SKKNI
Standar/Code
• Spesifikasi Perusahaan
“Instalasi Migas yang Aman, Andal
dan Akrab Lingkungan (Prinsip 3A)”

Umum KESELAMATAN Pekerja


INDIKATOR HULU & HILIR
MIGAS
Tidak adanya
PENCEMARAN
LINGKUNGAN HIDUP
Lingkungan Instalasi & Peralatan

Tidak adanya Tidak adanya Tidak adanya


UNPLANNED SHUTDOWN KECELAKAAN KERJA KERUGIAN MASYARAKAT

6
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA

Peraturan Menteri ESDM No. 18 Tahun 2018

Pemeriksaan keselamatan Instalasi dan Peralatan


Pada Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi

Daring | 17 November 2020

Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi


7
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Latar
LATAR
Belakang
BELAKANG
Terbitnya Revisi Permen 38/2017
PENYEDERHANAAN DALAM PERMEN 18/2018
• Desain • Peralatan • Analisis Berbasis • Perusahaan • Kepala Teknik • Instalasi SPBU
Risiko Inspeksi

7 3 1
Sertifikat/Izin/Persetujuan
Persetujuan
1.Permen PE 05/P/M/PERTAMB/1977
2.Permen PE 06.P/0746/M.PE/1991
Persetujuan Persetujuan Layak Operasi
3.Keputusan Bersama Men PE & Mendag
0233K/096/M.PE/1988
a) SK DJM 43.P/38/DJM/1992
b) SK DJM 84.K/38/DJM/1998 Permen ESDM 38/2017 Permen 18/2018
c) SK DJM 21.K/38/DJM/1999
d) SK DJM 39K/38/DJM/2002

Instalasi/Peralatan Desain/Instalasi/Peralatan Instalasi

Simulasi Jumlah Penerbitan Izin/Sertifikat/ Persetujuan (berdasarkan jenis Instalasi)


Jumlah Izin/Sertifikat/Penerbitan
Jenis Instalasi
Sebelum Permen ESDM 38/2017 Permen ESDM 38/2017 Permen ESDM 18/2018

Instalasi Pemboran 28 5 1
Instalasi Produksi 1610 10 1
Instalasi Kilang 3120 9 1
Instalasi Pipa Penyalur 37 8 1
Instalasi Terminal BBM 59 9 1
Instalasi SPBG CNG 31 7 1
Instalasi SP(P)BE 17 6 1
Perbedaan Implementasi
Permen 38/2017 Permen 18/2018
Persetujuan Desain dari Kepala Inspeksi Tidak ada persetujuan.
Desain Hasil Penelaahan Desain dari Kepala Teknik (BU/BUT)
(MIGAS)
Keterangan Hasil Inspeksi dari Kepala Teknik
Persetujuan Penggunaan dari Kepala Inspeksi atau Sertifikat Inspeksi dari Perusahaan
Peralatan (MIGAS) Inspeksi
Analisis Berbasis Persetujuan Hasil Analisis Risiko dari Kepala Tidak ada persetujuan
Risiko Inspeksi (MIGAS)

Perusahaan Berdasarkan Surat Pengesahan dan Kualifikasi SKUP bintang ***


Inspeksi Peringkat dari Dirjen Migas

Perusahaan Memiliki SKT sebagai Perusahaan Enjiniring SKUP bintang **


Enjiniring
• Tidak diatur dalam Permen 38/2017 BU/BUT hanya menyampaikan nama
Kepala Teknik Kepala Teknik kepada Kepala Inspeksi
• Surat Pengesahan dari Kepala Inspeksi
(MIGAS) (MIGAS), tidak ada evaluasi yang dilakukan

Penilaian Sisa Persetujuan Hasil Penilaian Sisa Umur Layan Tidak ada persetujuan
Umur Layan dari Kepala Inspeksi (MIGAS)

Migas mengeluarkan : Inspeksi Mandiri dari Kepala Teknik (BU/BUT)


• Persetujuan Desain (Dirjen Migas)
Instalasi SPBU • Persetujuan Penggunaan (Kepala Inspeksi)
• Persetujuan Layak Operasi (Dirjen Migas)
Lingkup pengaturan Permen ESDM 18/2018

Penelaahan Ketentuan lain-lain,


Desain 1 8 peralihan, & penutup

Pemeriksaan Sanksi
Keselamatan 2 PERMEN 7
dan Inspeksi Pemeriksaan Keselamatan
Instalasi & Peralatan pada
Kegiatan Usaha Migas
Kepala Teknik
Pemeriksaan 3 6
Keselamatan
SPBU
Perpanjangan
Analisis Risiko 4 5
Sisa Umur Layan

10
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
1 PENELAAHAN DESAIN

11
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Penelaahan desain

• Penelaahan desain, • Penelaahan desain DILAKSANAKAN


dilakukan sebelum KEPALA TEKNIK dan/atau Lembaga
Instalasi didirikan atau Enjiniring.
dibangun;

Cakupan Penelaahan Desain Hasil Penelaahan Desain


• kesesuaian penggunaan Standar; • daftar Standar sesuai dengan lingkup Instalasi;
• manajemen risiko; • analisa dan mitigasi risiko;
• dokumen lingkungan; • parameter operasi dan filosofi desain;
• spesifikasi teknis; • sistem proteksi keselamatan;
• penerapan kaidah keteknikan yang • teknologi yang digunakan;
baik; dan • rincian komitmen Tingkat Komponen Dalam Negeri;
• TKDN • izin lingkungan dan/atau UKL/UPL atau Amdal; dan
• umur layan desain Instalasi.

12
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Penelaahan desain

“ Dalam hal Kepala Teknik tidak dapat melakukan Penelaahan Desain,


pelaksanaan Penelaahan Desain dapat dibantu oleh Lembaga Enjiniring.

Syarat Lembaga Enjiniring


 tenaga ahli yang memiliki kompetensi dan kualifikasi yang
sesuai;
 memiliki sistem manajemen mutu yang tersertifikasi oleh
lembaga akreditasi;
 Lembaga Enjiniring yang merupakan perusahaan enjiniring,
maka wajib berbadan hukum Indonesia; dan
 Lembaga Enjiniring yang merupakan institusi akademis, maka
wajib berbadan hukum Indonesia dan memiliki akreditasi A.

Perusahaan enjiniring harus memiliki Surat Kemampuan Usaha Penunjang Migas


minimal dengan kategori bintang dua (**) sebagai perusahaan enjiniring dari
Direktur Jenderal.

13
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
2 PEMERIKSAAN KESELAMATAN & INSPEKSI

14
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Pemeriksaan Keselamatan dan Inspeksi
INSPEKSI PEMERIKSAAN KESELAMATAN
DEFINISI
Suatu kegiatan yang dilakukan secara langsung meliputi pengawasan pelaksanaan keselamatan minyak dan gas
pemeriksaan dokumen, pemeriksaan fisik, dan pengujian bumi dan keteknikan atas dipenuhinya peraturan
peralatan dan/atau Instalasi mengacu pada peraturan perundangan, standar, kaidah keteknikan yang baik.
perundangan, standar, kaidah keteknikan yang baik.

PELAKSANA

‐ Kontraktor atau pemegang izin usaha


‐ Perusahaan Inspeksi (apabila Kontraktor atau MIGAS
pemegang izin usaha tidak dapat melakukan sendiri)

OUTPUT
‐ Kepala Teknik : Keterangan Hasil Inspeksi
Laporan Hasil Pemeriksaan Keselamatan
‐ Perusahaan Inspeksi : Sertifikat Inspeksi

LINGKUP

Review, Verifikasi, Visual Inspeksi, Internal dan eksternal Review dan Verifikasi Hasil Inspeksi
Inspeksi, witness dan Pengujian
15
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Pelaksanaan
Pemeriksaanpemeriksaan
Keselamataninstalasi dan peralatan
dan Inspeksi
PENELAAHAN DISAIN INSPEKSI PEMERIKSAAN ANALISIS RISIKO RLA
KESELAMATAN

Instalasi migas  Instalasi migas  Instalasi migas  Instalasi migas  Instalasi migas
WHAT  Peralatan  Peralatan  Peralatan  Peralatan

Sesuai dengan rencana


Instalasi dan/atau
Inspeksi, berdasarkan:
 Sebelum didirikan atau Sesuai dengan rencana Berdasarkan pilihan peralatan yang telah
WHEN dibangun;
 Standar yang diacu
Inspeksi BU/BUT melewati batas umur
 Spesifikasi dari
layan desain
Perusahaan

 Kepala Teknik  Kepala Teknik; atau  Kepala Inspeksi;dan/  Kepala Teknik; atau  Kepala Teknik; atau
 Lembaga Enjiniring  dibantu Perusahaan atau  dibantu Lembaga  dibantu Lembaga
WHO (yang ditunjuk Katek) Inspeksi  Inspektur Migas atau Enjiniring Enjiniring
pejabat yang ditugaskan

 kesesuaian Review, Verifikasi, Visual Memastikan pemenuhan Daftar instalasi/peralatan | Dokumen teknis |
penggunaan Standar;
Inspeksi, Internal dan ketentuan peraturan dan Manajemen resiko | Metode mekanisme kerusakan |
 manajemen risiko; & teknik yg dipergunakan | lingkup inspeksi thp
 dokumen lingkungan;
eksternal Inspeksi, standar, melalui
HOW  spesifikasi teknis; witness dan Pengujian Pemeriksaan dokumen
Pelaksana analisis resiko |
|Rekomendasi interval &
mekanisme kerusakan |
pemeriksaan | NDT | DT
 penerapan kaidah dan Teknis metode inspeksi (bila diperlukan) | FFS |
keteknikan yang baik;
penilaian risiko | penentuan
 Pemanfaatan TKDN
sisa umur layan
| metode & interval inspeksi
Hasil Penelaahan  Keterangan Hasil  Persetujuan Layak
Desain Inspeksi ( dari Kepala Operasi (Dirjen Migas) Hasil Analisis Risiko (dari Dokumen RLA
OUTPUT (dari Kepala Teknik / Teknik) Kepala Teknik / Lembaga
Lembaga Engineering)  Sertifikat Inspeksi ( dari Engineering)
Perusahaan Inspeksi)
16
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Pemeriksaan Keselamatan dan Inspeksi
TATA CARA INSPEKSI DAN PEMERIKSAAN KESELAMATAN
Kepala Teknik (Katek) menyampaikan
Rencana inspeksi kepada Kepala Inspeksi,
melampirkan:
• Hasil Penelaahan Desain
• Daftar Peralatan dan/atau Instalasi 15 hari kerja
• Lokasi instalasi dan/atau lokasi pembuatan paling lambat Kepala Teknik (Katek)
peralatan melaksanakan Inspeksi
sebelum dilaksanakannya Inspeksi dan
• Jadwal Inspeksi pemeriksaan keselamatan,
Katek mengajukan permohonan
Kepala Inspeksi
• Daftar tenaga ahli pelaksana Inspeksi
pelaksanaan pemeriksaan keselamatan melaksanakan Pemeriksaan
• Daftar prosedur & peralatan inspeksi
secara tertulis kepada Kepala Inspeksi Keselamatan
• Perusahaan Inspeksi (bila ada).

1 2 3

Kepala Teknik (Katek)


melaporkan hasil inspeksi
Peralatan dan Instalasi
kepada MIGAS 4

• Berdasarkan Hasil Inspeksi, Kepala Teknik mengeluarkan Keterangan Hasil Inspeksi


• Dalam hal pelaksanaan Inspeksi dibantu oleh Perusahaan Inspeksi, Perusahaan Inspeksi
mengeluarkan Sertifikat Inspeksi.
17
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Pemeriksaan Keselamatan dan Inspeksi
Syarat Inspeksi Instalasi oleh Kepala Teknik Syarat Inspeksi Peralatan oleh Kepala Teknik
 sistem manajemen keselamatan yang telah diterapkan  sistem manajemen mutu yang telah tersertifikasi
dan diaudit; oleh lembaga yang terakreditasi;
 sertifikat dan/atau hasil kesesuaian sebagai lembaga  tenaga ahli pelaksana Inspeksi yang memiliki
inspeksi tipe B sesuai SNI ISO/IEC 17020 dari lembaga kompetensi dan kualifikasi sesuai dengan
yang terakreditasi; bidangnya;
 tenaga ahli pelaksana Inspeksi yang memiliki kompetensi  prosedur Inspeksi secara rinci sesuai dengan jenis
dan kualifikasi sesuai dengan bidangnya; peralatan; dan
 prosedur Inspeksi secara rinci terhadap Instalasi; dan  peralatan Inspeksi yang dibutuhkan.
 peralatan Inspeksi yang dibutuhkan.


Dalam hal Kepala Teknik tidak dapat memenuhi persyaratan, pelaksanaan Inspeksi harus dibantu oleh
Perusahaan Inspeksi.

Syarat Perusahaan Inspeksi


Perusahaan Inspeksi harus mendapatkan Surat Kemampuan Usaha Penunjang Minyak dan Gas

Bumi minimal dengan kategori bintang tiga (***) sebagai Perusahaan Inspeksi dari Direktur
Jenderal.

18
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Pemeriksaan Keselamatan dan Inspeksi
hasil penelaahan desain
Persetujuan Layak Operasi
keterangan hasil Inspeksi/ Berdasarkan hasil evaluasi Kepala Inspeksi menerbitkan
sertifikat Inspeksi Persetujuan Layak Operasi atau menolak permohonan penerbitan
Persetujuan Layak Operasi dalam jangka waktu paling lama 10
Hasil Pemeriksaan (sepuluh) hari kerja setelah dokumen diterima secara lengkap.
Keselamatan

Masa Berlaku
 Masa berlaku Persetujuan Layak Operasi paling lama 4 (empat)
tahun.
 Instalasi yang memiliki sisa umur layan (remaining life) kurang
dari 4 (empat) tahun, masa berlaku Persetujuan Layak Operasi
adalah ½ (satu per dua) dari sisa umur layan (remaining
life).
 Instalasi yang dilakukan Pemeriksaan Keselamatan berdasarkan
hasil Analisis Risiko memiliki masa berlaku Persetujuan Layak
Operasi berdasarkan hasil Analisis Risiko selama sisa umur
layan (remaining life) masih terpenuhi.
19
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
3 PEMERIKSAAN KESELAMATAN SPBU

20
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Pemeriksaan Keselamatan SPBU

Kepala Teknik melaksanakan Inspeksi Instalasi SPBU apabila


1
memiliki tenaga ahli Inspeksi berkompeten

Apabila tidak memiliki tenaga ahli Inspeksi berkompeten,


2
Inspeksi dilakukan oleh Perusahaan Inspeksi (PI)

Kepala Teknik/Perusahaan Inspeksi menyampaikan data


3 peralatan dan instalasi kepada Kepala Inspeksi sebagai
dokumentasi

4 Tidak dibutuhkan Persetujuan Layak Operasi (PLO)

Output :
5
1. Keterangan Hasil Inspeksi dari Kepala Teknik atau
2. Sertifikat Inspeksi dari Perusahaan Inspeksi (PI)

21
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
4 ANALISIS RISIKO

22
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Analisis Risiko

“ • Analisis risiko (AR) dilakukan oleh Badan Usaha


• Badan Usaha dapat dibantu “Lembaga Enjiniring” untuk membuat kajian AR

Hasil Analisis Risiko paling sedikit memuat :

Daftar Instalasi dan/atau peralatan

Manajemen risiko

Metode dan teknik yang dipergunakan

Pelaksanaan Analisis Risiko

Rekomendasi interval dan metode inspeksi

23
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
5 PERPANJANGAN SISA UMUR LAYAN

24
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Perpanjangan sisa umur layan
Penilaian RLA minimum meliputi:
• penelaahan dokumen teknis Instalasi dan/atau peralatan
• penentuan mekanisme kerusakan
• Instalasi dan/atau peralatan yang telah • penentuan lingkup Inspeksi terhadap mekanisme
melewati batas umur layan desain dapat kerusakan
tetap digunakan setelah dilakukan • pemeriksaan bagian-bagian Instalasi dan/atau peralatan
penilaian sisa umur layan (Residual Life • pemeriksaan uji tidak merusak sesuai lingkup Inspeksi
Assessment/RLA) dan dinyatakan dapat • pemeriksaan uji merusak (apabila diperlukan)
diperpanjang umur layannya. • fitness for Services (FFS)
• Penilaian perpanjangan sisa umur layan • penilaian risiko terhadap Instalasi dan/atau peralatan
sesuai dengan hasil analisis dengan • penentuan sisa umur layan
mengutamakan faktor keselamatan. • penentuan metode dan interval Inspeksi selama
• Penilaian perpanjangan sisa umur layan perpanjangan umur layan


yang telah dilakukan harus dilakukan
Terhadap Instalasi dan/atau peralatan yang tidak
Inspeksi dan Pemeriksaan Keselamatan. memiliki dokumen teknis dan tidak diketahui
• Penilaian perpanjangan sisa umur layan umur layan desain, hanya dapat diberikan
dilaksanakan oleh Kepala Teknik. Dalam perpanjangan umur layan apabila telah dilakukan
melaksanakan penilaian perpanjangan sisa desain ulang (re-enjinering) dan penilaian sisa
umur layan sebagaimana dimaksud Kepala umur layan.
Teknik dapat dibantu Lembaga Enjiniring.
25
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
6 KEPALA TEKNIK

26
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Kepala Teknik
 Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha wajib memiliki
Kepala Teknik yang merupakan pimpinan tertinggi
atau pejabat yang berada di bawah tanggung
jawabnya dan diikuti dengan kewenangan secara mutlak
terhadap keselamatan.
 Kepala Teknik dapat menunjuk wakil Kepala Teknik
dan diberikan kewenangan yang sama dengan Kepala
Teknik jika Kepala Teknik berhalangan atau tidak ada di
tempat.
 Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha wajib
menyampaikan penunjukan Kepala Teknik dan
wakil Kepala Teknik kepada Kepala Inspeksi.

Dalam hal Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha pada saat dimulainya kegiatan
usahanya tidak menyampaikan penunjukan Kepala Teknik kepada Kepala
Inspeksi, maka pimpinan tertinggi dari Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha

secara langsung menjabat sebagai Kepala Teknik.
27
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
7 SANKSI

28
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Sanksi
Kontraktor/Pemegang Izin Usaha yang melakukan
pelanggaran terhadap Permen, dapat dikenakan tindakan:
(1) Kepala Inspeksi memberikan teguran tertulis dengan
jangka waktu tindak lanjut 1 bulan
(2) Apabila (1) tidak diindahkan, maka Dirjen dapat
melakukan penghentian untuk sementara waktu
penggunaan Instalasi dan peralatan.
(3) Apabila (2) tidak dipatuhi, Dirjen dapat melakukan
tindakan penghentian pengunaan Instalasi dan
peralatan dan membatalkan Persetujuan Layak
Operasi.

Perusahaan Inspeksi dan perusahaan enjiniring yang melakukan pelanggaran dikenakan


sanksi : teguran tertulis dan pencabutan Surat Kemampuan Usaha Penunjang

29
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
8 KETENTUAN PERALIHAN

30
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Ketentuan peralihan
JENIS PERIZINAN KETENTUAN
Sertifikat Kelayakan Penggunaan • yang telah diterbitkan sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini, dinyatakan tetap
Peralatan berlaku sampai dengan masa berlakunya berakhir

Izin Penggunaan • Yang telah diajukan sebelum peraturan menteri ini, pemeriksaan keselamatan dan
Inspeksi dilakukan berdasarkan peraturan menteri ini.
Persetujuan Penggunaan • Yang telah diajukan sebelum berlakunya peraturan menteri ini dan belum
dilaksanakan pemeriksaan keselamatan, wajib menyesuaikan dengan ketentuan
Sertifikat Kelayakan Konstruksi Platform dalam peraturan menteri ini
• yang telah diterbitkan sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini, dinyatakan
Sertifikat Kelayakan Penggunaan tetap berlaku sampai dengan masa berlakunya berakhir.
Instalasi • yang telah diajukan sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini dan telah atau
sedang dilaksanakan Pemeriksaan Keselamatan tetap dapat dilanjutkan
prosesnya untuk dapat diterbitkan Persetujuan Layak Operasi dan Tidak
dipersyaratkan Penelaahan Desain
Persetujuan layak Operasi • Yang telah diajukan sebelum berlakunya peraturan menteri ini dan belum
dilaksanakan pemeriksaan keselamatan, wajib menyesuaikan dengan
ketentuan dalam peraturan menteri ini
Yang telah diajukan sebelum peraturan menteri ini, penelaahan desain dilakukan
Persetujuan Desain
berdasarkan peraturan menteri ini.
Surat pengesahan sementara sebagai Yang telah diterbitkan sebelum peraturan ini berlaku dinyatakan tetap berlaku
perusahaan inspeksi selama satu tahun sejak diterbitkanya.
Surat pengesahan sebagai perusahaan Yang telah diterbitkan sebelum berlakunya peraturan menteri ini dinyatakan tetap
inspeksi berlaku sampai masa berlaku surat pengesahan
31
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
9 KETENTUAN LAIN-LAIN & PENUTUP

32
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Ketentuan lain-lain & penutup
Lain-lain  Biaya yang ditimbulkan pada pelaksanaan penelaahan desain, penilaian sisa umur layan, Inspeksi
dan/atau Pemeriksaan Teknis merupakan tanggung jawab Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha

 Persetujuan Layak Operasi dapat diberikan kepada perusahaan usaha penunjang Migas yang
memiliki dan mengoperasikan Instalasi dan/atau Peralatan dan badan usaha yang mendapatkan
persetujuan dari Direktur Jenderal untuk pembangunan dan pengoperasian Instalasi untuk
kepentingan sendiri.
 Untuk mendapatkan Persetujuan Layak Operasi, Perusahaan Penunjang dan Badan Usaha wajib
mengikuti ketentuan dalam Peraturan Menteri ini.
 Pemberian Persetujuan Layak Operasi dan/atau Persetujuan Penggunaan kepada Perusahaan Penunjang
tidak menghilangkan tanggung jawab Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha terhadap
keselamatan dalam pengoperasian Instalasi dan/atau Peralatan.
 Terhadap sistem alat ukur serah terima, wajib dilakukan Pemeriksaan Keselamatan pada saat unjuk kerja
akurasi

Penutup
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 38
Tahun 2017 tentang Pemeriksaan Keselamatan Instalasi dan Peralatan Pada Kegiatan Usaha Minyak dan Gas
Bumi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 753) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

33
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Email: www.migas.esdm.go.id

34
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 34

Anda mungkin juga menyukai