Anda di halaman 1dari 33

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

Peraturan Menteri ESDM No. 18 Tahun 2018

Pemeriksaan Keselamatan Instalasi dan Peralatan


Pada Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi

Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi


1
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
TAKSONOMI
TAKSONOMI DASAR
DASAR HUKUM
HUKUM PEMBINAAN
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
DAN PENGAWASAN KESELAMATAN
KESELAMATAN MIGAS MIGAS
UU No. 22/2001
UU No. 1/1970 UU No. 23/2014
Minyak dan Gas Bumi
Keselamatan Kerja Pemerintahan Daerah
Pasal 40
1) Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap menjamin standar dan mutu Berdasarkan Pasal 14 ayat (3), Urusan
yang berlaku sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Pemerintahan bidang ESDM yang berkaitan
yang berlaku serta menerapkan kaidah keteknikan yang baik. dengan pengelolaan minyak dan gas bumi
PP No. 19/1973 2) Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap menjamin keselamatan dan menjadi kewenangan Pemerintah Pusat.
kesehatan kerja serta pengelolaan lingkungan hidup dan menaati
Pengaturan dan Pengawasan ketentuan peraturan perundangan-undangan yang berlaku dalam
Keselamatan Pertambangan kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi. Berdasarkan Surat Plt. Sekretaris
Jenderal Kementerian Dalam Negeri No.
Pasal 2, Menteri Pertambangan Pasal 42 Pengawasan kegiatan usaha migas : penerapan kaidah keteknikan yang baik; jenis dan 670/8043/SJ tanggal 20 November
melakukan pengawasan atas keselamatan mutu hasil olahan Minyak dan Gas Bumi; keselamatan dan kesehatan kerja; pengelolaan 2017 bahwa :
lingkungan hidup; pemanfaatan barang, jasa, teknologi, dan kemampuan rekayasa dan rancang
kerja dalam bidang pertambangan dengan bangun dalam negeri; penguasaan, pengembangan, dan penerapan teknologi Minyak dan Gas 1.ketentuan Pasal 119 Peraturan
berpedoman pada UU 1/1970 Bumi; Pemerintah No 18/2016 dikecualikan
untuk pengelolaan Migas termasuk
PP No. 35/2004 PP No. 36/2004 RPP KESELAMATAN Inspektur Migas
Kegiatan Usaha Hulu Kegiatan Usaha Hilir 2.Pengecualian dimaksud mendasarkan
Migas Migas
MIGAS
pada pengaturan Pasal 14 ayat (3) UU
23/2014 yang mengamanatkan
PERPRES No. 68/2015 pengelolaan minyak dan gas bumi
Kementerian ESDM menjadi kewenangan Pemerintah Pusat,
Berdasarkan Pasal 10, pembinaan, sehingga hal-hal terkait dengan
pengendalian, dan pengawasan kegiatan operasionalisasi penyelenggaraan Migas
pengusahaan, keteknikan, keselamatan kerja, sepenuhnya tanggung jawab Ditjen
lingkungan, dan pembangunan sarana dan KESDM Migas, Kementerian ESDM
prasarana tertentu serta pengelolaan PNBP c.q.
sektor Migas Ditjen Migas

PERMEN
ESDM
2
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Latar
LATAR
Belakang
BELAKANG
Terbitnya Revisi Permen 38/2017
PENYEDERHANAAN DALAM PERMEN 18/2018
• Desain • Peralatan • Analisis Berbasis • Perusahaan • Kepala Teknik • Instalasi SPBU
Risiko Inspeksi

7 3 1
Sertifikat/Izin/Persetujuan
Persetujuan
1.Permen PE 05/P/M/PERTAMB/1977
2.Permen PE 06.P/0746/M.PE/1991
Persetujuan Persetujuan Layak Operasi
3.Keputusan Bersama Men PE & Mendag
0233K/096/M.PE/1988
a) SK DJM 43.P/38/DJM/1992
b) SK DJM 84.K/38/DJM/1998 Permen ESDM 38/2017 Permen 18/2018
c) SK DJM 21.K/38/DJM/1999
d) SK DJM 39K/38/DJM/2002

Instalasi/Peralatan Desain/Instalasi/Peralatan Instalasi


Simulasi Jumlah Penerbitan Izin/Sertifikat/ Persetujuan (berdasarkan jenis Instalasi)
Jumlah Izin/Sertifikat/Penerbitan
Jenis Instalasi
Sebelum Permen ESDM 38/2017 Permen ESDM 38/2017 Permen ESDM 18/2018*)

Instalasi Pemboran 28 5 1

Instalasi Produksi 1610 10 1

Instalasi Kilang 3120 9 1

Instalasi Pipa Penyalur 37 8 1

Instalasi Terminal BBM 59 9 1

Instalasi SPBG CNG 31 7 1 *) Tergantung


jumlah Instalasi
Instalasi SP(P)BE 17 6 1 yang dimiliki
Perbedaan Implementasi
Permen 38/2017 Permen 18/2018
Persetujuan Desain dari Dirjen Migas Tidak ada persetujuan.
Desain Hasil Penelaahan Desain dari Kepala Teknik (BU/BUT)

Keterangan Hasil Inspeksi dari Kepala Teknik


Persetujuan Penggunaan dari Kepala Inspeksi atau Sertifikat Inspeksi dari Perusahaan
Peralatan (MIGAS) Inspeksi
Analisis Berbasis Persetujuan Hasil Analisis Risiko dari Kepala Perubahan ITP
Risiko Inspeksi (MIGAS)

Perusahaan Berdasarkan Surat Pengesahan dan Kualifikasi SKUP bintang ***


Peringkat dari Dirjen Migas ISO 17020 sesuai bidangnya
Inspeksi
Perusahaan Memiliki SKT sebagai Perusahaan Enjiniring SKUP bintang **
Enjiniring
• Tidak diatur dalam Permen 38/2017 BU/BUT hanya menyampaikan nama
Kepala Teknik Kepala Teknik kepada Kepala Inspeksi
• Surat Pengesahan dari Kepala Inspeksi
(MIGAS) (MIGAS), tidak ada evaluasi yang dilakukan

Penilaian Sisa Persetujuan Hasil Penilaian Sisa Umur Layan Perubahan ITP
Umur Layan dari Kepala Inspeksi (MIGAS)

Migas mengeluarkan : Inspeksi Mandiri dari Kepala Teknik (BU/BUT)


• Persetujuan Desain (Dirjen Migas)
Instalasi SPBU • Persetujuan Penggunaan (Kepala Inspeksi)
• Persetujuan Layak Operasi (Dirjen Migas)
Lingkup pengaturan Permen ESDM 18/2018

Penelaahan Ketentuan lain-lain,


Desain 1 8 peralihan, & penutup

Pemeriksaan Sanksi
Keselamatan 2 PERMEN 7
dan Inspeksi Pemeriksaan Keselamatan
Instalasi & Peralatan pada
Kegiatan Usaha Migas
Kepala Teknik
Pemeriksaan 3 6
Keselamatan
SPBU
Perpanjangan
Analisis Risiko 4 5
Sisa Umur Layan

5
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
PENELAAHAN DESAIN

6
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Penelaahan Desain

• Penelaahan desain,  • Penelaahan desain DILAKSANAKAN 
dilakukan sebelum  KEPALA TEKNIK dan/atau Lembaga 
Instalasi didirikan atau  Enjiniring.
dibangun;

Cakupan Penelaahan Desain Hasil Penelaahan Desain


• kesesuaian penggunaan Standar;  • daftar Standar sesuai dengan lingkup Instalasi;
• manajemen risiko; • analisa dan mitigasi risiko;
• dokumen lingkungan; • parameter operasi dan filosofi desain;
• spesifikasi teknis; • sistem proteksi keselamatan; 
• penerapan kaidah keteknikan yang  • teknologi yang digunakan;
baik; dan • rincian komitmen Tingkat Komponen Dalam Negeri;
• TKDN • izin lingkungan dan/atau UKL/UPL atau Amdal; dan
• umur layan desain Instalasi.

7
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Penelaahan Desain

“ Dalam hal Kepala Teknik tidak dapat melakukan Penelaahan Desain, 


pelaksanaan Penelaahan Desain dapat dibantu oleh Lembaga Enjiniring.

Syarat Lembaga Enjiniring
 tenaga ahli yang memiliki kompetensi dan kualifikasi yang
sesuai;
 memiliki sistem manajemen mutu yang tersertifikasi oleh
lembaga akreditasi;
 Lembaga Enjiniring yang merupakan perusahaan enjiniring,
maka wajib berbadan hukum Indonesia; dan
 Lembaga Enjiniring yang merupakan institusi akademis, maka
wajib berbadan hukum Indonesia dan memiliki akreditasi A.

Perusahaan enjiniring harus memiliki Surat Kemampuan Usaha Penunjang Migas


minimal dengan kategori bintang dua (**) sebagai perusahaan enjiniring dari
Direktur Jenderal.

8
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
PEMERIKSAAN KESELAMATAN & INSPEKSI

9
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Pemeriksaan Keselamatan dan Inspeksi
INSPEKSI PEMERIKSAAN KESELAMATAN
DEFINISI
Suatu kegiatan yang dilakukan secara langsung meliputi pengawasan pelaksanaan keselamatan minyak dan gas
pemeriksaan dokumen, pemeriksaan fisik, dan pengujian bumi dan keteknikan atas dipenuhinya peraturan
peralatan dan/atau Instalasi mengacu pada peraturan perundangan, standar, kaidah keteknikan yang baik.
perundangan, standar, kaidah keteknikan yang baik.

PELAKSANA

‐ Kontraktor atau pemegang izin usaha
‐ Perusahaan Inspeksi (apabila Kontraktor atau  MIGAS
pemegang izin usaha tidak dapat melakukan sendiri)

OUTPUT
‐ Kepala Teknik : Keterangan Hasil Inspeksi
Laporan Hasil Pemeriksaan Keselamatan
‐ Perusahaan Inspeksi : Sertifikat Inspeksi

LINGKUP 

Review, Verifikasi, Visual Inspeksi, Internal dan eksternal  Review dan Verifikasi Hasil Inspeksi
Inspeksi, witness dan Pengujian
10
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Pemeriksaan Keselamatan Instalasi dan Peralatan Migas
Pelaksanaan pemeriksaan instalasi dan peralatan
Permen ESDM 18 Tahun 2018
PENELAAHAN PEMERIKSAAN
RLA
DESAIN INSPEKSI KESELAMATAN
ANALISIS RISIKO

Instalasi migas  Instalasi migas  Instalasi migas  Instalasi migas  Instalasi migas
WHAT  Peralatan  Peralatan  Peralatan  Peralatan

Sesuai dengan rencana


Instalasi dan/atau
Inspeksi, berdasarkan:
 Sebelum didirikan atau Sesuai dengan rencana Berdasarkan pilihan peralatan yang telah
 Standar yang diacu
WHEN dibangun;
 Spesifikasi dari Inspeksi BU/BUT melewati batas umur
Perusahaan layan desain

 Kepala Teknik  Kepala Teknik; atau  Kepala Inspeksi;dan/ atau  Kepala Teknik; atau  Kepala Teknik; atau
WHO  Lembaga Enjiniring  dibantu Perusahaan  Inspektur Migas atau
pejabat yang ditugaskan
 dibantu Lembaga  dibantu Lembaga
(yang ditunjuk Katek) Inspeksi Enjiniring Enjiniring
 kesesuaian penggunaan  Review, Verifikasi, Visual Memastikan pemenuhan Daftar instalasi/peralatan | Dokumen teknis | mekanisme
Standar;  kerusakan | lingkup inspeksi
 manajemen risiko;
Inspeksi, Internal dan ketentuan peraturan dan Manajemen resiko | Metode
eksternal Inspeksi, & teknik yg dipergunakan | thp mekanisme kerusakan |
 dokumen lingkungan; standar, melalui pemeriksaan | NDT | DT (bila
Pelaksana analisis resiko |
HOW  spesifikasi teknis;
 penerapan kaidah 
witness dan Pengujian Pemeriksaan dokumen
|Rekomendasi interval & diperlukan) | FFS | penilaian
dan Teknis risiko | penentuan sisa umur
keteknikan yang baik;  metode inspeksi layan| metode & interval
 Pemanfaatan TKDN inspeksi

Hasil Penelaahan  Keterangan Hasil  Laporan Pemeriksaan


Desain Inspeksi ( dari Kepala Keselamatan Hasil Analisis Risiko (dari Dokumen RLA
(dari Kepala Teknik / Teknik)
Lembaga Engineering) Kepala Teknik / Lembaga
OUTPUT  Sertifikat Inspeksi ( dari Engineering)
Perusahaan Inspeksi)

“Persetujuan Layak Operasi”
11
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Pemeriksaan Keselamatan dan Inspeksi
TATA CARA INSPEKSI DAN PEMERIKSAAN KESELAMATAN
Kepala Teknik (Katek) menyampaikan 
Rencana inspeksi kepada Kepala Inspeksi, 
melampirkan:
•Hasil Penelaahan Desain
•Daftar Peralatan dan/atau Instalasi 15 hari kerja 
•Lokasi instalasi dan/atau lokasi pembuatan peralatan paling lambat Kepala Teknik (Katek) 
•Jadwal Inspeksi
melaksanakan Inspeksi
sebelum dilaksanakannya  Inspeksi dan 
•Daftar tenaga ahli pelaksana Inspeksi pemeriksaan keselamatan,
Katek mengajukan permohonan 
Kepala Inspeksi 
•Daftar prosedur & peralatan inspeksi melaksanakan Pemeriksaan 
pelaksanaan pemeriksaan keselamatan 
•Perusahaan Inspeksi (bila ada). secara tertulis kepada Kepala Inspeksi Keselamatan

1 2 3

Kepala Teknik (Katek) 
melaporkan hasil inspeksi 
Peralatan dan Instalasi 
kepada MIGAS 4

• Berdasarkan Hasil Inspeksi, Kepala Teknik mengeluarkan Keterangan Hasil Inspeksi


• Dalam hal pelaksanaan Inspeksi dibantu oleh Perusahaan Inspeksi, Perusahaan Inspeksi
mengeluarkan Sertifikat Inspeksi.
12
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Pemeriksaan Keselamatan dan Inspeksi
PELAPORAN HASIL INSPEKSI PERALATAN
Tujuan : keperluan dokumentasi data peralatan pada Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi dan 
penerbitan Persetujuan Layak Operasi

Tata Cara :

 berita acara hasil Inspeksi


 laporan hasil Inspeksi
 keterangan hasil Inspeksi atau
KEPALA  MIGAS
TEKNIK sertifikat Inspeksi.

Jenis Peralatan yang harus diinspeksi dan dilaporkan kepada MIGAS
• alat pengaman • pesawat angkat • bangunan struktur di perairan
• bejana tekan • peralatan putar • sistem alat ukur serah terima
• tangki penimbun • peralatan listrik
13
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Pemeriksaan Keselamatan dan Inspeksi
Syarat Inspeksi Instalasi oleh Kepala Teknik Syarat Inspeksi Peralatan oleh Kepala Teknik
 sistem manajemen keselamatan yang telah diterapkan  sistem manajemen mutu yang telah tersertifikasi
dan diaudit; oleh lembaga yang terakreditasi;
 sertifikat dan/atau hasil kesesuaian sebagai lembaga  tenaga ahli pelaksana Inspeksi yang memiliki
inspeksi tipe B sesuai SNI ISO/IEC 17020 dari lembaga kompetensi dan kualifikasi sesuai dengan
yang terakreditasi; bidangnya;
 tenaga ahli pelaksana Inspeksi yang memiliki kompetensi  prosedur Inspeksi secara rinci sesuai dengan jenis
dan kualifikasi sesuai dengan bidangnya; peralatan; dan
 prosedur Inspeksi secara rinci terhadap Instalasi; dan  peralatan Inspeksi yang dibutuhkan.
 peralatan Inspeksi yang dibutuhkan.


Dalam hal Kepala Teknik tidak dapat memenuhi persyaratan, pelaksanaan Inspeksi harus dibantu oleh
Perusahaan Inspeksi.

Syarat Perusahaan Inspeksi ”
Perusahaan Inspeksi harus mendapatkan Surat Kemampuan Usaha Penunjang Minyak dan Gas 
Bumi minimal dengan kategori bintang tiga (***) sebagai Perusahaan Inspeksi dari Direktur 
Jenderal.

14
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Pemeriksaan Keselamatan dan Inspeksi
hasil penelaahan desain 
Persetujuan Layak Operasi
keterangan hasil Inspeksi/ Berdasarkan hasil evaluasi Kepala Inspeksi menerbitkan
sertifikat Inspeksi Persetujuan Layak Operasi atau menolak permohonan penerbitan
Persetujuan Layak Operasi dalam jangka waktu paling lama 10
Hasil Pemeriksaan  (sepuluh) hari kerja setelah dokumen diterima secara lengkap.
Keselamatan 

Masa Berlaku 
 Masa berlaku Persetujuan Layak Operasi paling lama 4 (empat) 
tahun.
 Instalasi yang memiliki sisa umur layan (remaining life) kurang
dari 4 (empat) tahun, masa berlaku Persetujuan Layak Operasi
adalah ½ (satu per dua) dari sisa umur layan (remaining
life).
 Instalasi yang dilakukan Pemeriksaan Keselamatan berdasarkan
hasil Analisis Risiko memiliki masa berlaku Persetujuan Layak
Operasi berdasarkan hasil Analisis Risiko selama sisa umur
layan (remaining life) masih terpenuhi.
15
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
ANALISIS RISIKO

16
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Analisis Risiko 

“ • Analisis risiko (AR) dilakukan oleh Badan Usaha


• Badan Usaha dapat dibantu “Lembaga Enjiniring” untuk membuat kajian AR

Hasil Analisis Risiko paling sedikit memuat :

Daftar Instalasi dan/atau peralatan

Manajemen risiko

Metode dan teknik yang dipergunakan

Pelaksanaan Analisis Risiko

Rekomendasi interval dan metode inspeksi

17
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
PERPANJANGAN SISA UMUR LAYAN

18
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Perpanjangan Sisa Umur Layan
Penilaian RLA minimum meliputi:
• penelaahan dokumen teknis Instalasi dan/atau peralatan
• penentuan mekanisme kerusakan
• Instalasi dan/atau peralatan yang telah  • penentuan lingkup Inspeksi terhadap mekanisme 
melewati batas umur layan desain dapat  kerusakan
tetap digunakan setelah dilakukan  • pemeriksaan bagian‐bagian Instalasi dan/atau peralatan
penilaian sisa umur layan (Residual Life  • pemeriksaan uji tidak merusak sesuai lingkup Inspeksi
Assessment/RLA) dan dinyatakan dapat  • pemeriksaan uji merusak (apabila diperlukan)
diperpanjang umur layannya.  • fitness for Services (FFS)
• Penilaian perpanjangan sisa umur layan  • penilaian risiko terhadap Instalasi dan/atau peralatan
sesuai dengan hasil analisis dengan  • penentuan sisa umur layan
mengutamakan faktor keselamatan. • penentuan metode dan interval Inspeksi selama 
• Penilaian perpanjangan sisa umur layan  perpanjangan umur layan


yang telah dilakukan harus dilakukan 
Terhadap Instalasi dan/atau peralatan yang tidak
Inspeksi dan Pemeriksaan Keselamatan. memiliki dokumen teknis dan tidak diketahui
• Penilaian perpanjangan sisa umur layan  umur layan desain, hanya dapat diberikan
dilaksanakan oleh Kepala Teknik. Dalam  perpanjangan umur layan apabila telah dilakukan
melaksanakan penilaian perpanjangan sisa  desain ulang (re‐enjinering) dan penilaian sisa
umur layan sebagaimana dimaksud Kepala  umur layan.
Teknik dapat dibantu Lembaga Enjiniring.
19
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
KEPALA TEKNIK

20
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Kepala Teknik
 Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha wajib memiliki
Kepala Teknik yang merupakan pimpinan tertinggi
atau pejabat yang berada di bawah tanggung
jawabnya dan diikuti dengan kewenangan secara mutlak
terhadap keselamatan.
 Kepala Teknik dapat menunjuk wakil Kepala Teknik
dan diberikan kewenangan yang sama dengan Kepala
Teknik jika Kepala Teknik berhalangan atau tidak ada di
tempat.
 Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha wajib
menyampaikan penunjukan Kepala Teknik dan
wakil Kepala Teknik kepada Kepala Inspeksi.

Dalam hal Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha pada saat dimulainya kegiatan
usahanya tidak menyampaikan penunjukan Kepala Teknik kepada Kepala
Inspeksi, maka pimpinan tertinggi dari Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha

secara langsung menjabat sebagai Kepala Teknik.


Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
21
SANKSI

22
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Sanksi
Kontraktor/Pemegang Izin Usaha yang melakukan 
pelanggaran terhadap Permen, dapat dikenakan tindakan:
• Kepala Inspeksi memberikan teguran tertulis 
dengan jangka waktu tindak lanjut 1 bulan
• Apabila (1) tidak diindahkan, maka Dirjen dapat 
melakukan penghentian untuk sementara waktu 
penggunaan Instalasi dan peralatan.
• Apabila (2) tidak dipatuhi, Dirjen dapat melakukan 
tindakan penghentian pengunaan Instalasi dan 
peralatan dan membatalkan Persetujuan Layak 
Operasi.

Perusahaan Inspeksi dan perusahaan enjiniring yang melakukan pelanggaran dikenakan 
sanksi : teguran tertulis dan pencabutan Surat Kemampuan Usaha Penunjang

23
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
KETENTUAN PERALIHAN

24
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Ketentuan Peralihan
JENIS PERIZINAN KETENTUAN
Sertifikat Kelayakan Penggunaan  • yang telah diterbitkan sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini, dinyatakan tetap 
Peralatan berlaku sampai dengan masa berlakunya berakhir

Izin Penggunaan • Yang telah diajukan sebelum peraturan menteri ini, pemeriksaan keselamatan dan 


Inspeksi dilakukan berdasarkan peraturan menteri ini.
Persetujuan Penggunaan • Yang telah diajukan sebelum berlakunya peraturan menteri ini dan belum 
dilaksanakan pemeriksaan keselamatan, wajib menyesuaikan dengan ketentuan 
Sertifikat Kelayakan Konstruksi Platform  dalam peraturan menteri ini 
• yang telah diterbitkan sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini, dinyatakan 
Sertifikat Kelayakan Penggunaan  tetap berlaku sampai dengan masa berlakunya berakhir.
Instalasi • yang telah diajukan sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini dan telah atau 
sedang dilaksanakan Pemeriksaan Keselamatan tetap dapat dilanjutkan 
prosesnya untuk dapat diterbitkan Persetujuan Layak Operasi dan Tidak 
dipersyaratkan Penelaahan Desain
Persetujuan layak Operasi • Yang telah diajukan sebelum berlakunya peraturan menteri ini dan belum 
dilaksanakan pemeriksaan keselamatan, wajib menyesuaikan dengan 
ketentuan dalam peraturan menteri ini 
Yang telah diajukan sebelum peraturan menteri ini, penelaahan desain dilakukan 
Persetujuan Desain
berdasarkan peraturan menteri ini.
Surat pengesahan sementara sebagai  Yang telah diterbitkan sebelum peraturan ini berlaku dinyatakan tetap berlaku 
perusahaan inspeksi selama satu tahun sejak diterbitkanya.
Surat pengesahan sebagai perusahaan  Yang telah diterbitkan sebelum berlakunya peraturan menteri ini dinyatakan tetap 
inspeksi berlaku sampai masa berlaku surat pengesahan
25
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
KETENTUAN LAIN-LAIN & PENUTUP

26
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Ketentuan Lain‐lain & Penutup
Lain-lain  Biaya yang ditimbulkan pada pelaksanaan penelaahan desain, penilaian sisa umur layan, Inspeksi 
dan/atau Pemeriksaan Teknis merupakan tanggung jawab Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha

 Persetujuan Layak Operasi dapat diberikan kepada perusahaan usaha penunjang Migas yang
memiliki dan mengoperasikan Instalasi dan/atau Peralatan dan badan usaha yang mendapatkan
persetujuan dari Direktur Jenderal untuk pembangunan dan pengoperasian Instalasi untuk
kepentingan sendiri.
 Untuk mendapatkan Persetujuan Layak Operasi, Perusahaan Penunjang dan Badan Usaha wajib
mengikuti ketentuan dalam Peraturan Menteri ini.
 Pemberian Persetujuan Layak Operasi dan/atau Persetujuan Penggunaan kepada Perusahaan Penunjang
tidak menghilangkan tanggung jawab Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha terhadap
keselamatan dalam pengoperasian Instalasi dan/atau Peralatan.
 Terhadap sistem alat ukur serah terima, wajib dilakukan Pemeriksaan Keselamatan pada saat unjuk kerja 
akurasi

Penutup
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 38
Tahun 2017 tentang Pemeriksaan Keselamatan Instalasi dan Peralatan Pada Kegiatan Usaha Minyak dan Gas
Bumi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 753) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

27
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Latar Belakang Terbitnya
ALUR PERMEN
Revisi Permen
ESDM NO.
38/2017
18 TAHUN 2018

ITP PLO
Penelaahan Desain Rencana Inspeksi Inspeksi & Pemeriksaan Keselamatan Persetujuan Layak Operasi

 Hasil Penelaahan Desain diterbitkan  Kepala Teknik bertanggung jawab  Inspeksi dilaksanakan oleh Kepala  Kepala Teknik mengajukan
oleh Kepala Teknik dan/atau membuat Rencana Inspeksi Teknik dan dapat dibantu oleh permohonan penerbitan Persetujuan
Lembaga Enjiniring Perusahaan Inspeksi Layak Operasi (PLO) setelah
 Rencana Inspeksi disepakati oleh dilaksanakan Inspeksi dan
 Hasil Penelaahan Desain paling sedikit pihak yang terkait sebelum  Pemeriksaan Keselamatan
memuat: Pemeriksaan Keselamatan
dilaksanakan Inspeksi dilaksanakan oleh Inspektur Migas
• Daftar Standar sesuai dengan  Permohonan penerbitan PLO 
 Setiap Instalasi dan Peralatan wajin
lingkup Instalasi melampirkan paling sedikit:
dilaksanakan Inspeksi dan
• Analisa dan mitigasi risiko Pemeriksaan Keselamatan • Keterangan hasil inspeksi atau
sertifikat inspeksi atas peralatan
• Parameter operasi dan filosofi  Kepala Teknik wajib menyampaikan
desain permohonan Pemeriksaan • Keterangan hasil Inspeksi atau
Keselamatan kepada Kepala Inspeksi Sertifikat Inspeksi atas Instalasi
• Sistem proteksi keselamatan
 Permohonan Pemeriksaan
• Teknologi yang digunakan Keselamatan dengan melampirkan:
• Rincian komitmen Tingkat  • Hasil Penelaahan Desain
Komponen Dalam Negeri
• Hasil Analisa Risiko
• Izin lingkungan
• Hasil Penilaian Perpanjangan
• Umur layan desain Instalasi Umur Layan
• Daftar Instalasi dan/atau Peralatan
• Lokasi pembuatan/pemasangan
• Jadwal Inspeksi
• Daftar Tenaga Ahli pelaksana
Inspeksi
• Daftar Prosedur dan peralatan
inspeksi
28
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Contoh Pressure Vessel

29
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Don’t learn safety
from accident.

30
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
“Safety does not come with lucky
It has to be PREPARED”

31
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Email: www.migas.esdm.go.id

32
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 32
KESELAMATAN MIGAS
KESELAMATANMIGAS
KEGIATAN USAHA MIGAS YANG AMAN, ANDAL, DAN AKRAB LINGKUNGAN
VISI

REGULASI PEMBINAAN DAN PENGAWASAN KESELAMATAN MIGAS

KONDISI ENGINEERING, INSTALASI/KONSTRUKSI, OPERASI


& (IN-SERVICE & PASKA DESIGN LIFE) DAN DE-COMMISSIONING

WUJUD KESELAMATAN KESELAMATAN KESELAMATAN KESELAMATAN


PEKERJA UMUM LINGKUNGAN INSTALASI

KEAMANAN DAN KESEHATAN KEAMANAN LINGKUNGAN INSTALASI


PERLINDUNGAN PEKERJA MASYARAKAT UMUM SEKITAR INSTALASI MIGAS

KECELAKAAN PENCEMARAN KERUSAKAN


PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA
MASY.UMUM INSTALASI

• SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN • SISTEM MANAJEMEN PENGAMANAN • SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN • SISTEM MANAJEMEN
MIGAS • SOSIALISASI KESELAMATAN MIGAS • STUDI LINGKUNGAN (AMDAL, UKL-UPL) KESELAMATAN MIGAS
• STANDARDISASI KOMPETENSI • PENYULUHAN BAHAYA MIGAS • TEKNOLOGI (OPERASI, PENGELOLAAN • PROSEDUR OPERASI DAN
• PELATIHAN TENAGA KERJA • TANDA PERINGATAN/ LARANGAN LINGKUNGAN) PERAWATAN
• TEMPAT & LINGKUNGAN KERJA • PENETAPAN OBJEK VITAL (DAERAH • MSDS • SERTIFIKAT KELAIKAN
PERSYARATAN • PROSEDUR KERJA (SOP) TERBATAS – TERLARANG) • PENCEGAHAN, PENANGGULANGAN &
PEMULIHAN PENCEMARAN
PERALATAN DAN INSTALASI
• NILAI AMBANG BATAS (NAB) • SERTIFIKAT KELAIKAN • SERTIFIKAT KOMPETENSI
• ALAT PELINDUNG DIRI (APD) • SERTIFIKAT KOMPETENSI LINGKUNGAN • TANDA KESESUAIAN SNI
• TANDA PERINGATAN/LARANGAN • TANDA KESELAMATAN PRODUK • BAKU MUTU LINGKUNGAN • KESIAPAN ALAT PEMADAM
• PEMERIKSAAN KESELAMATAN KERJA • SDM • LATIHAN PEMADAMAN
• SERT.PERALATAN BERBAHAYA • SISTEM TANGGAP DARURAT • TANDA KESELAMATAN PRODUK
• TANDA KESELAMATAN PRODUK • REWARDS AND PUNISHMENT • ASSESSMENT & AUDIT
KESELAMATAN MIGAS

33
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |

Anda mungkin juga menyukai