Anda di halaman 1dari 82

SOSIALISASI

PEDOMAN TATA KERJA


Pengelolaan Rantai Suplai
Kontraktor KKS
Nomor: 007/PTK/VI/2004
BPMIGAS

Pengganti Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa


SK. No. 077/C0000/2000-SO
PERTAMINA

SOSIALISASI BPMIGAS
Agenda
Kata Pengantar:
‰ Tujuan Sosialisasi
‰ Latar Belakang dan Tujuan Tata kerja Baru
‰ Tim Penyusun Pedoman Pengadaan
‰ Pedoman Rantai Suplai Yang Telah Selesai
‰ Lingkup Rantai Suplai & Siklus Inventory
‰ Perkembangan Ketentuan Tata Kerja Baru
‰ Harapan Kedepan

Garis Besar Perubahan Tata Kerja Baru:


‰ Peraturan Yang Mempengaruhi Tata Kerja Rantai Suplai
‰ Garis – Garis Besar Perubahan
‰ Tanya Jawab

SOSIALISASI BPMIGAS
Tujuan Sosialisasi

Menjelaskan Pokok- Pokok


Ketentuan Pedoman Tata Kerja
Rantai Suplai BPMIGAS
Memperoleh masukan untuk
penyempurnaan dikemudian hari

SOSIALISASI BPMIGAS
Latar Belakang
UU Migas no.22/2001 menggantikan UU
no.8/1971
PP no.42/2002 Pembentukan BPMIGAS
sebagai badan pelaksana kegiatan usaha hulu
minyak dan gas bumi
Perlu penyesuaiaan pada peraturan-peraturan
yang berlaku saat ini agar selaras dengan
undang-undang dan peraturan yang baru.
Keppres 80-2003
Peraturan-peraturan yang berlaku saat ini
tidak terintegrasi dan belum mencakup
keseluruhan kegiatan rantai suplai

SOSIALISASI BPMIGAS
Tujuan Pembuatan
Tata Kerja Rantai Suplai

Mengintegrasikan aturan PMA BPMIGAS


menjadi satu Peraturan rantai suplai
Membuat Batasan Lingkup Rantai Suplai
Membuat Buku Pedoman Rantai Suplai
Mendahulukan penyelesaian Pedoman
Pengadaan

SOSIALISASI BPMIGAS
Tim Penyusun
BPMIGAS:
– Penanggung Jawab: R. Sumardji
– Ketua: Subandi
– Wakil Ketua: Endah Setyaningtyas
– Sekretaris: Caca Isa Saleh & Dwi Is Triyanto
– Anggota dari berbagai Divisi BPMIGAS
Anggota Dari Kontraktor KKS
– VICO: Dwi Ananto
– Total: Chandra Alamsyah
– Caltex: Panji Arias
– BP: Lies Widyaningsih
– CNOOC: Rizal Kamal
SOSIALISASI BPMIGAS
Buku Pedoman Rantai Suplai
1.Buku Satu : Ketentuan Umum
2.Buku Dua : Pedoman Pengadaan
3.Buku Tiga : Pedoman Manajemen
Asset
4.Buku Empat : Kepabeanan
5.Buku Lima : Manajemen Proyek

• Buku Satu & Dua Telah Diselesaikan Tim dan Disetujui Oleh
Ka BPMIGAS, No. 007/PTK/VI/2004
• Buku 3,4& 5 Dalam Proses Penyelesaian oleh Tim

SOSIALISASI BPMIGAS
LINGKUP RANTAI SUPLAI

i
ivis ya
D n
in Aset
La
Manajemen
•ManajemenInventory
•Waste Handling
•Explosive Handling
•Transportasi
•Manajemen Kwalitas

Pengadaan
• Pelelangang
• Penunjukan Pemenang
Planning • Manajemen Kontrak Manajemen
•WP & B • Pelaporan PO/Kontrak
•AFE
• Amandemen Kontrak
Penyedia
•K3LL •Pembinaan Usaha Kecil
• Penutupan Kontrak
• Master List •Pembinaan Rekanan
• Custom Clearance •Sanksi/Penghargaan
• Manajemen Proyek •Prod Dlm Negeri/TKDN

PMA

SOSIALISASI BPMIGAS
SIKLUS INVENTORY
D/
PENERIMAAN
PENERIMAAN C,
HB
M

ST
N B,

O
IA HB

C
L

K
M
BE T

IT
M

EM
E
.P
ex
WAREHOUSE
WAREHOUSE &
&
ex. KEPABEANAN
KEPABEANAN INVENTORY
INVENTORY CONTROL
CONTROL

PENGADAAN
PENGADAAN RE-

PENGGUNAAN
PENGGUNAAN

SURPLUS
SURPLUS

PENGHAPUSAN
PENGHAPUSAN

PELEPASAN
PELEPASAN

SOSIALISASI BPMIGAS
HARAPAN KEDEPAN

KOMITMEN MEMENUHI ATURAN TATA KERJA


BARU
MEMAHAMI KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM
KEBERPIHAKAN & PEMBERDAYAAN PRODUKSI
DALAM NEGERI
MENINGKATKAN PENGENDALIAN & PENGAWASAN
MELALUI KPI & AUDIT
TERBUKA MENERIMA USULAN COST REDUCTION
& PERBAIKAN UNTUK LEBIH EFEKTIF & EFISIEN

SOSIALISASI BPMIGAS
GARIS BESAR TATA KERJA BARU

Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang & Jasa
No. 007/PTK/VI/2004

Berdasarkan SK Ka BPMIGAS
No. Kpts-21/BP00000/2004-S0
Tanggal 09 Juni 2004

SOSIALISASI BPMIGAS
Garis Besar Perubahan
Mengkonsolidasikan Pedoman Tatacara Pengadaan
dari berbagai aturan yg ada di PMA BPMIGAS
Buku Pedoman Lebih luas, rinci dan tegas
Merubah dan menyempurnakan SK077/BP077
Mengutamakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja,
serta Lindungan Lingkungan (K3LL)
Mempertimbangkan Kemajuan Teknologi Pengadaan
Menambah kewajiban bagi Pemberi dan penyedia
Barang/Jasa
Memberdayakan & Meningkatkan Fungsi Pengadaan
Menambahkan Prinsip Dasar & Etika Rantai Suplai
Memperjelas Ketentuan AFE & Kewenangan
Meningkatkan Pengendalian & Pengawasan
Memperluas & mempertegas Pendayagunaan Produksi
Dalam Negeri
Mengatur Penyelesaian Perselisihan
SOSIALISASI BPMIGAS
BUKU KESATU

KETENTUAN UMUM
RANTAI SUPLAI

SOSIALISASI BPMIGAS
Tujuan Pengelolaan
Rantai Suplai

Memperoleh dan mendayagunakan barang/jasa


yang dibutuhkan dalam jumlah, kualitas, harga,
waktu & tempat yang tepat
Dikelola secara efektif dan efisien
Dapat dipertanggung-jawabkan sesuai ketentuan
dan prosedur yang berlaku
Memenuhi prinsip-prinsip etika rantai suplai

SOSIALISASI BPMIGAS
Lingkup Pemberlakuan
Pedoman ini berlaku untuk
pengelolaan rantai suplai di
lingkungan Kontraktor KKS Usaha
Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi
di wilayah Negara Republik Indonesia,
untuk keperluan investasi maupun
operasi.
Pedoman ini diberlakukan efektif
mulai 1 September 2004

SOSIALISASI BPMIGAS
Prinsip Dasar Pengelolaan Rantai Suplai
Efektif
Efisien
Kompetitif
Transparan
Adil
Bertanggung jawab
Mendukung & Menumbuh kembangkan
kemampuan nasional
Berwawasan Lingkungan

SOSIALISASI BPMIGAS
Kesehatan dan Keselamatan Kerja,
serta Lindungan Lingkungan (K3LL)

Pejabat yang berwenang, Panitia Pengadaan,


Penyedia Barang/Jasa dan para pihak yang
terkait dengan kegiatan rantai suplai harus
menerapkan prinsip-prinsip K3LL yang
berlaku di lingkungan usaha kegiatan hulu

SOSIALISASI BPMIGAS
Rencana Kerja & Anggaran
1. POD dan WP&B serta revisinya harus mendapatkan
persetujuan BPMIGAS.
2. AFE dan revisinya harus mendapatkan persetujuan
BPMIGAS untuk:
a. Seluruh kegiatan Proyek Utama (main project)
b. Proyek tertentu lain (certain other project)
3. Ketentuan yang memerlukan AFE
a. Batasan mengacu kepada AFE Manual Revisi 1999:
¾ Proyek Utama
¾ Kegiatan proyek Tertentu Lain > Rp. 5 Milyar atau $
500.000.
b. Dalam Situasi darurat (emergency), ketentuan AFE tetap
berlaku. Namun perlu persetujuan lisan Deputy
Perencanaan atau Kepala BPMIGAS. Persetujuan formal
dapat menyusul.

SOSIALISASI BPMIGAS
Rencana Kerja & Anggaran

3. Ketentuan yang memerlukan AFE (lanjutan)


c. Kegiatan yg tidak langsung menjadi biaya tidak dikenakan
ketentuan AFE, kecuali termasuk dalam kategori proyek
tertentu lain. (contoh tenaga kerja)
d. Beberapa kegiatan yang tidak memerlukan AFE namun
disatukan (bunled) sehingga nilainya menjadi sangat
besar dikendalikan melalui sistem pengendalian
pengadaan barang/jasa.
e. Bagian kegiatan yang dominan dijadikan judul kegiatan.
(contoh pembuatan pagar pengaman kompleks
perumahan yang secara nilai sangat dominan bagi
kegiatan “pengamanan”, maka judul “Pembuatan pagar
pengaman” memerlukan AFE

SOSIALISASI BPMIGAS
Kegiatan yang memerlukan AFE

Subyek Kegiatan

Proyek Utama ¾ Penyelidikan Eksplorasi


¾ Pemboran dan kerja ulang
“Main Project”
¾ Proyek aset kapital
¾ Sertifikasi anjungan

Proyek ¾ Sewa kantor/gudang/tanah.


Tertentu Lain ¾ Jasa teknik/pemeliharaan peralatan/fasilitas produksi
“Certain Other ¾ Jasa teknis dari luar negeri
Projects” ¾ Pembangunan perumahan dan fasilitas rekreasi
¾ Teknologi informasi
¾ Lindungan lingkungan
¾ Sewa/sewa beli peralatan atau fasilitas
¾ Pemasaran gas
¾ Konsultansi
¾ Inspeksi
¾ Pengolahan dan pengankutan/pengaliran minyak dan gas bumi

SOSIALISASI BPMIGAS
Kewenangan
1. Pengadaan:
a. Kontraktor KKS tahap EKSPLORASI berwenang melaksanakan
pengadaan dan mengambil keputusan penetapan pemenang
pengadaan. Tatacaranya harus mengikuti pedoman pengadaan.
b. Kontraktor KKS tahap PRODUKSI :
¾ Diatur dalam dua kegiatan pengadaan barang/jasa proyek,
bukan proyek yang disatukan dan pengadaan barang/jasa
bukan proyek.
¾ Pengadan barang/jasa bukan proyek dengan nilai > Rp. 50
Milyar atau > $ 5 JT, Sebelum tahap penunjukan pemenang,
harus dilaporkan ke BPMIGAS untuk bahan penelitian.
¾ Pembatalan proses pengadaan:
ƒ Kegiatan proyek & bukan proyek yang disatukan, bila rencana
pengadaan telah disetujui BPMIGAS, sebelum dilaksanakan harus
mendapatkan persetujuan BPMIGAS.
ƒ Kegiatan bukan proyek, bila rencana pengadaan telah disetujui
BPMIGAS, sebelum dilaksanakan harus dilaporkan secara tertulis
& BPMIGAS dapat menyatakan tidak setuju
2. Kewenangan dalam manajemen Aset diatur dalam Buku
Ketiga.

SOSIALISASI BPMIGAS
Kewenangan Pengadaan Barang/Jasa

Bidang Persetujuan BPMIGAS Keterangan

Rencana > Rp 20 milyar ¾ Project Utama


Pengadaan ¾ Bukan Proyek
(> US$ 2 juta)
¾ Bukan Proyek yg Disatukan

Penetapan > Rp 50 milyar ¾ Project Utama


Pemenang ¾ Bukan Proyek yg Disatukan
(> US$ 5 JT)

> 10%, atau ¾ Project Utama & Bukan


Penambahan Proyek yg Disatukan
> Rp 50 milyar (> US$ 5 JT)
Lingkup Kerja ¾ Penetapan Pemenang
& kontrak awal oleh BPMIGAS
Perpanjangan Ditambah nilai kontrak ¾ Project Utama
Jangka
awal menjadi : ¾ Bukan Proyek yg Disatukan
Waktu Kontrak
> Rp 50 milyar (> US$ 5 JT) ¾ Penetapan pemenang
kontrak awal oleh
Kontraktor KKS

SOSIALISASI BPMIGAS
Pengawasan
Pengawasan Melekat
Pengawasan oleh atasan secara struktural dan fungsional
Pengawasan Fungsional
- Internal dan Eksternal Kontraktor KKS
- Dilakukan secara “pre audit”,”current audit” dan “post
audit”
- Pelaksanaan pengawasan oleh fungsi eksternal
dikoordinasikan oleh BPMIGAS
Penilaian Kinerja Kontraktor KKS dilakukan dengan
menggunakan Key Performance Indicator (KPI)
- Kepatuhan terhadap peraturan
- Efisiensi biaya
- Efisiensi pemanfaatan aset
- Penggunaan kemampuan dan produksi dalam negeri

SOSIALISASI BPMIGAS
Pengawasan
Laporan Kontraktor KKS kepada BPMIGAS:
¾ Laporan Triwulanan:
ƒ Laporan Pelaksanaan pengelolaan rantai suplai
ƒ Pengadaan barang/jasa produksi dalam negeri
¾ Copy kontrak bernilai > Rp50 miliar (US$ 5 JT)
¾ Laporan Akhir Kontrak, kegiatan proyek/bukan proyek paling
lambat 3 minggu setelah selesai dilaksanakan, untuk nilai >
Rp. 50 miliar (US$ 5 JT)
¾ Laporan Akhir Proyek (closed out project) paling lambat 4
bulan setelah selesai pekerjaan fisik, untuk nilai > Rp. 50
miliar (US$ 5 JT)
Tindak Lanjut Pengawasan:
¾ Penyempurnaan/perbaikan proses
¾ Pemberian penghargaan kepada yang berprestasi
¾ Revisi target KPI
¾ Pemberian sanksi: Sesuai ketentuan yang berlaku
¾ Pelaksanaan tindak lanjut sanksi, kewenangan & tanggung
jawab pimpinan tertinggi Kontraktor KKS
SOSIALISASI BPMIGAS
Ketentuan Peralihan

Semua ketentuan yang pernah ada dan terkait


dengan pengelolaan rantai suplai, serta
bertentangan dengan ketentuan dalam pedoman
ini, dinyatakan tidak berlaku.

Pengadaan yang dilaksanakan sebelum pedoman


ini berlaku, prosesnya dilanjutkan mengikuti
ketentuan surat Ka BPMIGAS Nomor
144/BP0000/2002-S0 tanggal 13 Agustus 2002

Hal- hal yg belum atau belum cukup diatur, akan


diatur kemudian

SOSIALISASI BPMIGAS
Peraturan-2 Lain yg terkait dengan
Pedoman Tatakerja Rantai Suplai
PP LH
UU LH EPC LAW
UUTK 13
PP
NO.29 & 30 UU NO.5
MONOPOLY
BP.077 HOLD Regional
Rev.03 KEPPRES 80/
POINT Guideline
2003 REGIONAL
AUTONOMI
SK 139 UU
NO.2/1981

BP.077 PedomanTata SK 077 &


PERSELISIHAN kerja Rantai SK 017
Rev.03 All related Guidelines
Suplai 007
SK.077/ SK 069
2001 KOMPONEN
SK 1114
DALAM Kewenangan UU
Letter of NEGERI K3S BP.077 DATA SK 445
Mentaben
no.698 REV.03
BP 045 SK 869
Letter of BP.077 SK.114 BP 073
Menkowasbang rev.03 SK 2543
BP 074
No.208
BP 1048 BP 1065 SK 407
Pres Decree SK.077/ BP 1063
18/2000 2001 BP 1064 SK 170

SOSIALISASI BPMIGAS
BUKU KEDUA

PEDOMAN PELAKSANAAN
PENGADAAN BARANG/JASA

SOSIALISASI BPMIGAS
Perubahan dan Penyempurnaan
Ketentuan Pengadaan Barang/Jasa
ƒ Kebijakan Umum
ƒ Rencana Kerja dan Anggaran
ƒ Rencana Pengadaan
ƒ Panitia Pengadaan
ƒ Pakta Integritas
ƒ Golongan dan Batas Nilai Penyedia
Barang/Jasa

SOSIALISASI BPMIGAS
Kebijakan Umum

Melaksanakan kegiatan pengadaan di dalam wilayah


Indonesia dan tunduk pada hukum Indonesia
Pembayaran melalui bank di dalam wilayah negara RI
Memperoleh barang/jasa secara efektif & efisien
Mengutamakan kompetensi dan produksi dalam negeri
Membina & memberikan kesempatan pada usaha/koperasi
kecil
Menciptakan iklim persaingan sehat
Mempercepat proses pengambilan keputusan
Meningkatkan kinerja dan tanggung jawab pelaku rantai
suplai.

SOSIALISASI BPMIGAS
Rencana Kerja dan Anggaran

Rencana pengadaan harus berdasarkan POD, WP&B, atau


AFE yang disetujui BPMIGAS
Pengadaan jasa EPC proses pengadaan dimungkinkan
paralel dengan proses persetujuan AFE
– Pembukaan penawaran harga dilakukan apabila AFE telah
disetujui
Kegiatan pemboran, dapat menggunakan Pre-AFE”.
Dasarnya = rencana kerja pemboran yg telah disetujui
Pengadaan barang/peralatan sewa beli (lease purchase) =
sebagai kegiatan proyek (project) kapital
Pengadaan barang/jasa yang akan dibebankan pada
berbagai macam aktivitas belum memerlukan AFE, namun
harus sudah tercantum pada WP&B
– AFE diajukan untuk setiap pelaksanaan proyek

SOSIALISASI BPMIGAS
Rencana Pengadaan
Memperhitungkan faktor keekonomian:
• Menentukan Pola pengadaan (sewa,beli, sewa-
beli atau bangun sendiri)
• Jenis kontrak, kwalitas, kwantitas & jangka
waktu
• Resiko bisnis
• teknologi yang effisien/tepat guna
Memaksimalkan penggunaan produksi dan
kompetensi dalam negeri
Mengutamakan K3LL

SOSIALISASI BPMIGAS
Pejabat Yang Berwenang
Pejabat Yang Berwenang adalah Pimpinan Tertinggi
Kontraktor KKS atau para pejabat yang telah
mendapatkan pelimpahan kewenangan dan
tanggung jawab untuk melaksanakan pengadaan
barang dan jasa dari pimpinan tertinggi, dan
Pejabat tersebut dapat melimpahkan
wewenangnya kepada eselon dibawahnya.
Bertanggung jawab atas terselenggaranya
pengadaan barang/jasa sesuai dengan prinsip
dasar kegiatan rantai suplai dan etika bisnis

SOSIALISASI BPMIGAS
Panitia Pengadaan & Pemberdayaan Fungsi SCM
Sekurang-kurangnya berjumlah 5 orang dan harus gasal,
1. Ketua dan anggota harus pegawai struktural.
2. Terdiri dari:
a. Ketua (harus WNI)
b. Sekretaris (dari fungsi pengadaan)
c. Fungsi Hukum
d. Fungsi perencana pekerjaan
e. Fungsi keuangan, atau pengguna, atau tenaga ahli
dari fungsi terkait.
3. Kontraktor KKS eksplorasi dikecualikan dari ketentuan
butir 1 dan 2.a
Panitia Pengadaan harus memiliki sertifikat pengadaan
Untuk pengadaan bernilai s/d Rp 1 miliar
(US$ 100.000,-), dapat dilakukan oleh tim internal di
dalam fungsi pengelola rantai suplai (SCM)
SOSIALISASI BPMIGAS
Golongan Penyedia Barang/Jasa
No Kelompok Kriteria
a. Usaha Kecil / Kekayaan bersih < Rp200 JT
Koperasi Kecil Hasil Usaha Tahunan < Rp 1
milyar
b. Bukan Usaha Kecil / Kekayaan bersih > Rp200 JT
Koperasi Besar Hasil Usaha Tahunan > Rp 1
milyar
c. Perusahaan Asing Didirikan tidak berdasarkan
hukum Indonesia; berdomisili
di Indonesia atau di luar negeri

SOSIALISASI BPMIGAS
Kualifikasi Penyedia Barang/Jasa

Pada dasarnya penilaian kualifikasi penyedia barang/jasa


dilakukan dengan pascakualifikasi. Dalam kondisi tertentu
dapat dengan prakualifikasi
Prakualifikasi dilaksanakan untuk pengadaan yg menggunakan
methoda pelelangan terbatas, pemilihan langsung atau
penunjukan langsung
Panitia/Pejabat Pengadaan dilarang menambahkan persyaratan
Kualifikasi
Penyedia Barang/jasa wajib menanda tangani surat
pernyataan diatas materai semua informasi yg disampaikan
dalam kualifikasi benar, bila ditemukan penipuan/pemalsuan
informasi akan dikenakan sanksi pembatalan calon pemenang,
& masuk dalam daftar hitam

SOSIALISASI BPMIGAS
Bidang Pekerjaan Penyedia Barang/Jasa

1. Pemasok Barang
2. Penyedia Jasa Pemborongan
3. Penyedia Jasa Lainnya
4. Penyedia Jasa Konsultansi.
¾ Pada tahap pendaftaran, Penyedia Barang/Jasa
menyatakan sendiri bidang usahanya menurut
kompetensi spesialisasi yang didukung dengan
bukti yang menguatkan. Panitia pengadaan
melakukan verifikasi kebenaran pernyataan
tersebut.

SOSIALISASI BPMIGAS
Bidang Pekerjaan & Batas Nilai Penyedia Barang/Jasa

Usaha Kecil Bukan Usaha Perusahaan


Bidang Pekerjaan termasuk Kecil Asing
No
Koperasi Kecil
a. Pengadaan Barang <RP1 miliar >RP1 miliar >Rp25miliar
<US$100 ribu >US$100 >US$2,5juta
ribu
b. Jasa Pemborongan <RP1 miliar >RP1 miliar >Rp50miliar
<US$100 ribu >US$100 >US$5juta
ribu
c. Jasa Lainnya <RP1 miliar >RP1 miliar >Rp50miliar
<US$100 ribu >US$100 >US$5juta
ribu
d. Jasa Konsultansi <Rp500juta >Rp500juta >Rp10miliar
<US$50ribu >US$50ribu >US$1juta

SOSIALISASI BPMIGAS
Perubahan & Penyempurnaan
Tatacara Pengadaan Barang/Jasa
ƒ Perubahan-2 Dalam Tatacara Pengadaan
ƒ Perubahan-2 & Penyempurnaan Pelelangan
ƒ Perubahan-2 Pemilihan Langsung
ƒ Perubahan-2 Penunjukan Langsung
ƒ Perubahan-2 Pegadaan Secara Elektronik
ƒ Pengaturan Pengadaan yg memerlukan
Persyaratan khusus

SOSIALISASI BPMIGAS
Tata Cara Pengadaan
Penyusunan lingkup kerja dan spesifikasi:
¾ Dokumen menyatakan rujukan peraturan dan persyaratan yang berlaku
di Kontraktor KKS
¾ Bahasa Dokumen: Indonesia atau 2 bahasa Indonesia & Inggris
¾ Dokumen pengadaan terdiri:
1) Undangan pengadaan
2) Instruction to bidders – ITB antara lain terdiri dari:
a) Ketentuan Umum
b) Syarat Kualifikasi, Syarat Administrasi, teknis dan komersial
c) Konsep Kontrak, K3LL, jangka waktu pelaksanaan pekerjaan/tanggal
penyerahan pekerjaan
d) Denda atas keterlambatan
e) Dokumen lainnya (risalah rapat pra-lelang, risalah rapat penjelasan lain)
f) Informasi tambahan, penjelasan, pembetulan kesalahan diberikan
secara resmi dan tertulis.

SOSIALISASI BPMIGAS
Tata Cara Pengadaan
Biaya Penggantian Dokumen:
– Nilai perkiraan pengadaan lebih dari Rp 1 miliar s/d
Rp 5 miliar Æ Rp 250.000,-
– Nilai perkiraan pengadaan lebih dari Rp 5 miliar Æ
Rp 500.000,-
Harga Perhitungan Sendiri (HPS/OE/EE):
– Tidak bersifat Rahasia sampai saat pembukaan
penawaran harga
– Bila semua harga penawaran diatas HPS/OE/EE harus
negosiasi
– Bila hasil negosiasi masih lebih tinggi dibanding
HPS/OE/EE, penyesuaian/koreksi hanya 1x dengan
penambahan maksimum 10%

SOSIALISASI BPMIGAS
Tata Cara Pengadaan
Jenis2 Kontrak:
‰ Berdasarkan cara Pembayaran:
¾ Kontrak Lumpsum,
¾ Kontrak Harga Satuan,
¾ Kontrak “Cost Plus Fee”,
¾ Kontrak “Cost Plus Incentive”
¾ Kontrak Prosentase,
¾ Kontrak “Turn Key”
‰ Berdasarkan Materi:
¾ Kontrak Pengadaan Bersama,
¾ Kontrak Kemitraan/Kerjasama,
¾ Kontrak Pemasokan berdasarkan “Call Off Order”,
¾ Kontrak Perjanjian Harga (Price Agreement),
¾ Kontrak Alih Kelola,
¾ Kontrak Dengan Beberapa Penyedia Barang/jasa
(Multi Standing Agreement)

SOSIALISASI BPMIGAS
Tata Cara Pengadaan

Metoda Pengadaan Alternatif :

Procurement-Card
Pengadaan secara penunjukan langsung dengan
menggunakan Kartu Pengadaan
e-Procurement/e-Commerce:
Dalam menyikapi era globalisasi, pelaksanaan
pengadaan barang/jasa dapat menggunakan sarana
elektronik (internet, EDI & email), antara lain
eReverse Auction.

SOSIALISASI BPMIGAS
Tata Cara Pengadaan

Penetapan Sumber Barang/Jasa


1. Sumber Dalam Negeri
Kontraktor KKS harus mengikutsertakan perusahaan nasional dan
mengutamakan penggunaan kompetensi/ produksi dalam negeri
yang memenuhi persyaratan teknis.
2. Sumber Luar Negeri :
‰ (Impor dimungkinkan) bila:
¾ Belum diproduksi di dalam negeri (PDN), atau
¾ Standar kualitas PDN tidak memenuhi persyaratan teknis
minimal, atau
¾ Setelah negosiasi, harga PDN masih > HPS/OE/EE & setelah
Lelang ulang mengikut sertakan produk impor harga PDN
setelah preferensi TKDN > harga CIF produk impor + bea
masuk & pajak impor
‰ Perusahaan asing dapat diikut sertakan dengan memenuhi
ketentuan batas nilai pekerjaan.

SOSIALISASI BPMIGAS
Tata Cara Pengadaan

„ Penyampaian Rencana Pengadaan


– Paling lambat 10 hari kerja sebelum
tanggal pengumuman pelelangan/
undangan pengadaan disampaikan
kepada BPMIGAS
– Persetujuan BPMIGAS paling lambat
10 hari kerja sejak penerimaan
dokumen secara lengkap

SOSIALISASI BPMIGAS
Tata Cara Pengadaan

„ Metoda Pemilihan Penyedia Barang/jasa


pemborongan/jasa lainnya:
• Pelelangan Umum
• Pelelangan Terbatas
• Pemilihan Langsung
• Penunjukan Langsung
• Pengadaan Secara Elektronik (e-Proc)
• Swakelola

SOSIALISASI BPMIGAS
Pelelangan Umum

Adalah pengadaan barang/jasa yang dilakukan secara


terbuka untuk umum yang mengacu kepada prinsip
dasar rantai suplai dengan diumumkan terlebih dahulu
secara luas
Syarat Pelelangan:
– Pengadaan dengan nilai > Rp200,-juta (> US$20,000.)
– Nilai s/d Rp. 1 milyar / $ 100.000 diutamakan usaha/koperasi
kecil yg terdaftar dalam DPM
– Pada sistem pascakualifikasi minimal diikuti 3 peserta yg
memasukkan penawaran & yang memenuhi kualifikasi sekurang-
kurangnya 1
– Pada sistem prakualifikasi minimal diikuti 3 peserta yg lulus
prakualifikasi & memasukkan penawaran
– Dilakukan negosiasi untuk mendapatkan harga penawaran yg
paling baik & lebih rendah dari HOS/OE/EE.

SOSIALISASI BPMIGAS
Pelelangan Umum

Tata Cara Pelelangan:


Pengumuman.
– Luas & terbuka, melalui papan pengumuman Kontraktor KKS
– Bila nilai > Rp1,-miliar, harus diumumkan juga di media cetak
dalam negeri; pengumuman dapat juga dilakukan di media
elektronik
– Pendaftaran Peserta Lelang.
– Harus mendaftar pada waktu yang ditentukan dan memenuhi
persyaratan
– Bila pendaftar < 3, panitia pendaftaran dapat memperpanjang
masa pendaftaran sesuai kebutuhan. Apabila pendaftar tetap <
3, lelang dinyatakan gagal dan diumumkan kembali untuk lelang
ulang

SOSIALISASI BPMIGAS
Pelelangan Umum
Pascakualifikasi
Pada dasarnya penilaian kualifikasi dengan Pascakualifikasi
Pascakualifikasi dilakukan pada:
– Pelelangan dengan nilai s/d Rp. 1 Milyar atau $ 100,000
terhadap Penyedia barang/jasa dalam DPM
– Dalam rangka pembuktian dapat dilakukan verifikasi, bila
diperlukan dapat dilakukan konfirmasi dengan instansi
terkait
– Bila yang mendaftar <3 lelang ulang & pengumuman ulang
– Evaluasi dokumen kualifikasi dilaksanakan setelah evaluasi
teknis & harga
– Evaluasi kualifikasi dilakukan terhadap 3 penawar
terendah yang memenuhi syarat teknis

SOSIALISASI BPMIGAS
Pelelangan Umum

Pra-kualifikasi.
Dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan calon peserta
pelelangan dalam bidang administrasi, teknis, sumber daya
manusia, K3LL, finansial dan program peningkatan
penggunaaan produksi dalam negeri, dengan mengacu pada
lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan
– Dapat mempergunakan hasil Pra-kualifikasi Kontraktor KKS
lain, bila lingkup pekerjaan sejenis dan berselang 2 tahun
– Untuk konsorsium/joint venture, penilaian pada seluruh
anggota konsorsium/joint venture
– Panitia Pengadaan memberitahu secara tertulis hasil
prakualifikasi

SOSIALISASI BPMIGAS
Pelelangan Umum
Metoda Evaluasi Pengadaan barang/jasa,
Pemborongan/Jasa lainnya

Tata cara Evaluasi Harga Penawaran:


1. Evaluasi Harga Terendah
2. Evaluasi Biaya Selama Umur Ekonomis (economic lifecycle
cost)
- Memperhitungkan unsur biaya operasi & pemeliharaan
selama umur ekonomis
- Untuk pengadaan peralatan bernilai mahal
- Umur ekonomis < dibanding beli peralatan baru
3. Evaluasi Kinerja dan Harga
- Penilaian kinerja/”output” menjadi pertimbangan
utama
- Pemenang adalah dengan biaya satuan “output”
terendah
SOSIALISASI BPMIGAS
Pelelangan Umum

Penetapan pemenang:
Dalam hal Wewenang menetapkan pemenang, ada
pada BPMIGAS:
– Kontraktor KKS menyampaikan usulan calon
pemenang ke BPMIGAS;
– BPMIGAS memberikan persetujuan/penolakan
maksimal 20-hari kerja;
– Kontraktor KKS dapat melanjutkan proses
pengadaan bila setelah 20 hari kerja tidak ada
jawaban dari BPMIGAS;

SOSIALISASI BPMIGAS
Pelelangan Umum
Sanggahan:
¾ Bila sanggahan pada pemenang pengadaan benar, pemenang
pengadaan dinyatakan gugur dan evaluasi ulang pada peserta
lainnya yang memenuhi syarat
¾ Tanggapan sanggahan:
Jawaban diberikan secara tertulis selambat-lambatnya 10 hari
kerja. Bila Tidak ditanggapi dapat diajukan sanggahan
banding kepada atasan Pejabat yang berwenang selambatnya
5 hari kerja mulai setelah 1 hari dari batas waktu (tembusan
kepada pengawasan internal)
Proses penetapan pemenang lelang ditangguhkan sampai
tanggapan sanggahan diberikan.
Bila tidak puas, sanggahan banding hanya 1 kali kepada
atasan pejabat yangberwenang (tembusan kepada
pengawasan internal) pada kurun waktu 5 hari kerja setelah
terima jawaban
Jawaban sanggahan banding diberikan selambat-lambatnya
10 hari kerja.
Proses pengadaan dapat dilanjutkan bila tidak ada sanggahan
banding atau sanggahan banding dinyatakan tidak benar.
SOSIALISASI BPMIGAS
Pelelangan Umum

Protes Peserta Pengadaan


Adalah keberatan tertulis peserta yang diajukan selambat-
lambatnya 3 hari kerja sebelum hari terakhir masa pemasukan
dokumen penawaran
Hanya dapat diajukan pada:
– Penyimpangan terhadap peraturan pengadaan barang/jasa
yang berlaku;
– Rekayasa persyaratan yang mengarah ke penyedia
barang/jasa tertentu;
– Adanya praktek atau unsur korupsi, kolusi dan nepotisme
(KKN) antara peserta dengan anggota panitia pengadaan dan
atau dengan pejabat yang berwenang

SOSIALISASI BPMIGAS
Pelelangan Umum

Protes Peserta Pengadaan (sambungan)


Tanggapan Protes:
– Panitia pengadaan memberikan tanggapan tertulis atau
mengadakan pertemuan klarifikasi, selambat-lambatnya 5
hari kerja terhitung setelah diterimanya surat protes.
– Apabila materi protes benar panitia pengadaan melakukan
perbaikan atas proses dan /atau dokumen lelang.
– Proses pengadaan dilanjutkan tanpa menunggu reaksi atas
tanggapan protes
Apabila ternyata sanggahan atau protes yang diajukan tidak
sesuai dengan ketentuan di atas dan tidak menyertakan
bukti2, dan /atau materi sanggahan tidak benar, maka
penyanggah/pemrotes dikenakan sanksi tidak dapat
mengikuti aktifitas pengadaan selama 6 bulan

SOSIALISASI BPMIGAS
Pelelangan Umum
Pembatalan Pelelangan
Sedapat mungkin dihindarkan
Hanya dapat dilakukan bila:
– Terjadi perubahan rencana kerja dan mengakibatkan
perubahan kebutuhan barang/jasa
– Anggaran tidak tersedia/tidak mencukupi
– Akibat adanya penetapan pengadilan
– Terbukti adanya indikasi kuat telah terjadi tindak KKN
Pekerjaan Jasa Konstruksi, pemenang yang telah ditunjuk dapat
meminta penggantian biaya penyiapan dokumen penawaran. Nilai
setinggi-tingginya = jaminan penawaran
– Untuk cost recovery apabila pembatalan disetujui BPMIGAS
– Biaya penggantian bila tidak diterapkan harus dinyatakan
dalam dokumen pengadaan
Rencana pengadaannya telah disetujui oleh disetujui BPMIGAS:
¾ Kegiatan proyek pembatalan harus mendapatkan persetujuan
BPMIGAS
¾ Kegiatan bukan proyek pembatalan dilaporkan ke BPMIGAS
SOSIALISASI BPMIGAS
Pelelangan Gagal
Lelang Gagal, bila:
– Calon yang mendaftar dan memenuhi syarat kualifikasi kurang dari 3
(tiga).
– Peserta pelelangan yang memasukkan penawaran:
Kurang dari 3 (tiga) untuk sistem satu sampul dan dua sampul.
Untuk sistem 2 tahap:
– Pada tahap pertama kurang dari 3 (tiga)
– Pada tahap kedua tidak ada yang memasukan penawaran.
Apabila pada tahap kedua hanya terdapat 1 (satu)
penawaran yang memenuhi syarat, proses dapat
dilanjutkan.
– Tidak ada penawaran yang memenuhi persyaratan.
– Tidak tercapai kesepakatan harga pada proses negosiasi.
– Dana yang tersedia tidak cukup.
– Pelaksanaan pelelangan tidak sesuai dengan ketentuan dokumen lelang.
– Calon pemenang urutan pertama, kedua dan ketiga tidak
bersedia ditunjuk sebagai pelaksana pekerjaan.
– Obyek sanggahan ternyata benar kecuali pada kasus sanggahan
terhadap peserta yang diputuskan sebagai pemenang ternyata benar,
maka peserta tersebut dinyatakan gugur namun dapat dilaksanakan
proses evaluasi ulang kepada peserta lainnya yang memenuhi
persyaratan.
SOSIALISASI BPMIGAS
Pelelangan Ulang
Lelang Ulang:
Dilakukan 1 X bila lelang pertama gagal
Mengundang peserta lama dan dapat
menambahkan peserta baru
Bila Lelang Ulang Gagal, maka proses
selanjutnya dilaksanakan:
– Pemilihan Langsung kepada penawaran
yang masuk & memenuhi syarat, apabila
penawaran yang memenuhi syarat hanya
2, atau
– Penunjukan Langsung kepada penawaran
yang masuk & memenuhi syarat, apabila
yang memenuhi syarat hanya 1

SOSIALISASI BPMIGAS
Pelelangan - Larangan
Pengulangan Pengadaan (“repeat order”) tidak
diperkenankan
Pemecahan pengadaan tidak diperkenankan,
kecuali:
– Secara teknis dapat dipertanggung jawabkan, misalnya
pemisahan pekerjaan listrik, mekanik dan sipil dalam suatu
proyek.
– Untuk memenuhi kebutuhan pengisian kembali persediaan.
– Dalam rangka program pembinaan UKK setempat.
– Untuk paket pekerjaan yang bersifat kompleks yang
membutuhkan berbagai kualifikasi kemampuan dalam
usaha menghindarkan penguasaan satu jenis pekerjaan
oleh satu penyedia barang/jasa

SOSIALISASI BPMIGAS
Pelelangan Terbatas

Pada dasarnya sama dengan proses pelelangan umum, kecuali


dalam pengumuman dicantumkan kriteria peserta dan/atau
nama Penyedia Barang/jasa yang akan diundang
Bila ada penyedia barang/jasa yg tidak tercantum & mendaftar
serta memenuhi kualifikasi, wajib dikutsertakan
Penilaian kualifikasi dilakukan dengan cara prakualifikasi
Kriteria:
– Pelelangan antar Pabrikan dalam negeri nilai > Rp 10 Milyar
( $ 1 JT) s/d Rp. 50 Milyar ($ 5 JT); atau
– Pelelangan antar Pabrikan dalam negeri dan pabrikan Luar
Negeri nilai > Rp 50 Milyar ( $ 5 JT); atau
– Pekerjaan bersifat kompleks & jumlah penyedia barang/jasa
yang mampu terbatas

SOSIALISASI BPMIGAS
Perubahan Pemilihan Langsung
Pemilihan Langsug = Pengadaan barang/jasa tanpa
Melalui pelelangan dengan mengundang minimal 3

Syarat Pemilihan Langsung:


Dapat dilakukan untuk nilai > RP200,-jt (US$20,000.) bila:
Proses lanjutan atas lelang ulang yang gagal
Pemasangan listrik, telepon, gas, saluran air minum
Memerlukan jastifikasi yang disetujui oleh Pimpinan Tertinggi
setempat atau yg diberi kewenangan, dalam hal:
– Lelang gagal karena peserta < 2 dan
diyakini hanya < 2
– Pekerjaan mendesak untuk menghindari kerugian atau
kesempatan memperoleh keuntungan lebih besar, tapi
cukup waktu untuk proses pemilihan langsung
– Penyewaan sarana perumahan, perkantoran atau
pergudangan
– Dalam rangka standarisasi. BPMIGAS harus terlebih dahulu
menyetujui standarisasinya.
SOSIALISASI BPMIGAS
Perubahan Penunjukan Langsung
Untuk nilai > Rp50,-jt (US$5,000.), dapat dilakukan
penunjukan langsung untuk:
– Keadaan darurat (emergency)
– Pengadaan bahan bakar minyak produksi Pertamina
– Setelah 1 x kali pelelangan ulang, masih dialami
kegagalan yang dikarenakan hanya 1 penyedia
barang/jasa yang memasukan penawaran dan
memenuhi syarat.
– Pemilihan langsung, hanya 1 (satu) peserta yang
memenuhi syarat.
– Pekerjaan tertentu dengan jastifikasi oleh Pimpinan
Tertinggi setempat atau pejabat yang diberi kewenangan
– Pekerjaan tertentu dengan jastifikasi oleh Pimpinan
Tertinggi Kontraktor KKS

SOSIALISASI BPMIGAS
Perubahan Penunjukan Langsung

Nilai > Rp50 juta (US$5,000.), dengan jastifikasi yang


disetujui oleh Pimpinan Tertinggi setempat atau yang diberi
wewenang, bila:
Untuk pekerjaan tambahan
Pengadaan barang/jasa spesifik.
Dalam rangka standarisasi barang/peralatan.
Kebijakan standarisasi Kontraktor KKS disetujui
terlebih dahulu oleh BPMIGAS.
Diperlukan kesinambungan pekerjaan yang sedang
berlangsung, sementara proses lelang atau pemilihan
langsung belum selesai; maksimal 3 bulan.
Dibutuhkan untuk uji coba (“performance based
evaluation”)

SOSIALISASI BPMIGAS
Perubahan Penunjukan Langsung

Nilai > Rp50 juta (US$5,000.) dengan jastifikasi yang


disetujui oleh Pimpinan Tertinggi Kontraktor KKS :
¾ Pekerjaan mendesak sebagai akibat keadaan
mendadak yang tidak dapat ditunda dan harus
segera dilaksanakan.
¾ Pengadaan barang/jasa tertentu yang diketahui
secara luas hanya dapat dilaksanakan oleh 1 (satu)
penyedia barang/jasa.

SOSIALISASI BPMIGAS
Perubahan Tata Cara Pengadaan
Pengadaan Secara Elektronik :
Penerapan e-Procurement untuk mendapatkan
barang/jasa secara lebih effisien
Pemanfaatan e-Procurement tidak menghilangkan
peran usaha kecil/koperasi kecil &
mengutamakan penggunaan produksi dalam
negeri
e-Procurement:
e-Reverse Auction (e-RA)untuk nilai
> Rp. 1 Milyar ($ 100 K) s/d Rp. 20 Milyar ($ 2 JT)
e-Bidding pengadaan barang untuk nilai
s/d Rp. 1 Milyar ($ 100 K)
Bentuk e-Procurement selain diatas memerlukan
persetujuan BPMIGAS

SOSIALISASI BPMIGAS
Swakelola
Swakelola= pelaksanaan pekerjaan yg direncanakan, dikerjakan
& diawasi sendiri dengan menggunakan tenaga sendiri atau
upah borongan tenaga, & dengan alat sendiri, atau dikuasakan
kepada instansi pemerintah, kelompok masyarakat atau LSM
Jenis pekerjaan yg dapat diswakelolakan:
Jenis pekerjaan yg dapat dikuasakan kepada Lembaga Ilmiah,
PT, Kelompok Masyarakat & LSM:
– Pekerjaan peneliti, studi & pengembangan kepada Lembaga
Ilmiah & PTN/PTS
– Pekerjaan pengembangan lingkungan masyarakat (Comdev)
yg pelaksanaannya dilakukan oleh kelompok masyarakat
(tdk termasuk LSM)
– Pelaksanaan jasa konsultansi pengembangan lingkungan
masyarakat (comdev),peningkatan pembangunan
pendidikan, penyuluhan dapat dikuasakan kepada LSM

SOSIALISASI BPMIGAS
Perubahan Jaminan Penawaran

Setiap pengadaan secara lelang, penyedia barang/jasa


harus menyerahkan jaminan penawaran
Dalam proses pemilihan langsung/penunjukan langsung
akibat lelang gagal, masih diperlukan jaminan penawaran.
Ketentuan surat jaminan penawaran:
¾ Jaminan penawaran yang dicairkan masuk kedalam kas
Kontraktor KKS untuk diperhitungkan sebagai pengurang
biaya operasi khusunya biaya pengadaan
¾ Jenis mata uang jaminan sama dengan yang digunakan
dalam penawaran
¾ Penawaran pihak yang menerbitkan jaminan sesuai
dengan pasal 1832 & menyimpang dari pasal 1831 KUH
Perdata

SOSIALISASI BPMIGAS
Perubahan Jaminan Pelaksanaan
Untuk nilai> Rp. 200 JT atau $ 20.000
Jaminan pelaksanaan dicairkan ;
– Penyedia barang/jasa tidak mampu menyelesaikan
pekerjaan.
– Penyedia barang/jasa mengundurkan diri setelah
menandatangani kontrak
Bilamana pencairan jaminan pelaksanaan telah dilakukan
kepada Penyedia Barang/Jasa tidak dikenakan lagi denda
keterlambatan
Surat jaminan pelaksanaan dikembalikan kepada penyedia
barang/jasa setelah pelaksanaan pekerjaan/penyerahan
barang seluruhnya selesai sesuai dengan Surat
Perjanjian/Kontrak/SP/PO
Jaminan Pelaksanaan dapat bertahap apabila Kontrak > 1
tahun, kecuali untuk jenis kontrak lumpsum, turnkey dan
prosentase

SOSIALISASI BPMIGAS
Pengadaan dengan Persyaratan Khusus
Jasa Pengamanan/security Telekomunikasi
Bahan Bakar Minyak Tenaga Kerja Asing
Custody Meter Perkapalan
Perusahaan Jasa Inspeksi Pelabuhan Khusus
Teknik Asuransi
Pengelolaan Limbah Pengacara
Bahan Peledak Tanah
Menara Bor Laut
Plattform Removal

SOSIALISASI BPMIGAS
Pelaksanaan Kontrak
ƒ Perubahan-2 PLK & PJWK
ƒ Perubahan-2 Manajemen Kontrak
ƒ Perubahan-2 Penutupan Kontrak

SOSIALISASI BPMIGAS
Pelaksanaan Kontrak
Tatacara Perubahan Lingkup Kerja (PLK) dan
Perpanjangan Jangka Waktu Kontrak (PJWK)

Negosiasi
Diajukan ke BPMIGAS selambat-lambatnya 15 hari
kerja sebelum kontrak awal berakhir
BPMIGAS harus menyatakan pendapatnya maksimal 10
hari kerja
Apabila Kontraktor KKS melaksanakan PLK/PJWK tanpa
persetujuan BPMIGAS, yang seharusnya disetujui
dahulu oleh BPMIGAS, maka nilai PLK/PJWK tidak dapat
dibebankan pada biaya operasi kecuali mendapatkan
persetujuan BPMIGAS

SOSIALISASI BPMIGAS
Pelaksanaan Kontrak
Persyaratan Perubahan Lingkup Kerja (PLK) dan
Perpanjangan Jangka Waktu Kontrak (PJWK)

Keadaan darurat (emergency);


Merupakan pekerjaan tambahan, penyelesaian pekerjaan
semula, atau kesinambungan pekerjaan yang sedang
berlangsung;
Dalam rangka penyelesaian pekerjaan semula
Diperlukan kesinambungan pekerjaan yang sedang
berlangsung sementara proses pelelangan belum selesai.
Jangka waktu PLK/PJWK paling lama 3 bulan;
PJWK dalam rangka penyelesaian pekerjaan semula atau
pasokan barang volume serta nilai kontraknya belum
sepenuhnya dimanfaatkan

SOSIALISASI BPMIGAS
Pelaksanaan Kontrak
Manajemen Kontrak

Penanggung jawab kontrak (contract holder)


bertanggung jawab mengendalikan, mengawasi
pelaksanaan, biaya dan waktu pelaksanaan, antara
lain :
– Evaluasi kinerja termasuk memberikan umpan
balik (feedback) kepada penyedia barang/jasa.
– Mengawasi pengeluaran biaya untuk
menghindari kelebihan pengeluaran biaya.
– Mengelola Administrasi Arsip Kontrak (Filling
System)

SOSIALISASI BPMIGAS
Pelaksanaan Kontrak
Penutupan Kontrak (Closed Out Contract)
Dilakukan kegiatan2 sbb:
1. Evaluasi pelaksanaan Kontrak
2. Pemerikasaan atas serah terima barang, peralatan dan
atau pekerjaan & penetapan hak kepemilikan sisa
material atau peralatan
3. Penyelesaian kepabeanan
4. Penilaian & pemenuhan hak & kewajiban masing-2
5. Penetapan nilai penalty apabila ada
6. Serah terima barang, peralatan dan atau pekerjaan
7. Pengembalian surat jaminan pelaksanaan
8. Pembuatan dan penyampaian laporan kepada
BPMIGAS

SOSIALISASI BPMIGAS
PERUBAHAN MANAJEMEN
PENYEDIA BARANG/JASA
ƒ Pendaftaran Penyedia Barang/Jasa Mampu
ƒ Pembinaan Penyedia Barang/Jasa
ƒ Penghargaan dan Sanksi

SOSIALISASI BPMIGAS
Pendaftaran Penyedia
Barang/Jasa Mampu
Administrasi Penyedia Barang/Jasa Mampu:
Dapat mendaftar pada Kontraktor KKS
Kontraktor KKS melakukan penilaian kemampuan dasar
Penyedia Barang/Jasa
– Yang memenuhi syarat didaftar pada DPM
Kontraktor KKS ybs dan diberikan SKT
– Pelaksanaannya dapat bekerja sama dengan badan
akreditasi profesional/independen
Pada proses pengadaan, Penyedia Barang/Jasa yang
sudah terdaftar di DPM cukup melampirkan SKT dan
keterangan tambahan lainnya
– Kontraktor KKS ybs dapat juga mempergunakan SKT
Penyedia Barang/Jasa dari DPM Kontraktor KKS lain
SOSIALISASI BPMIGAS
Pembinaan Penyedia Barang/Jasa
Pembinaan Usaha/Koperasi Kecil
– Dapat diberikan uang muka
– Sedapat mungkin mensyaratkan perusahaan besar
memberikan sebahagian pekerjaan pada
usaha/koperasi kecil setempat
– Pelatihan
Penilaian Kinerja
Dapat diukur berdasarkan a.l. :
– Respon
– Keaktifan
– Penyerahan barang/jasa
– Pelaksanaan K3LL
– Kepatuhan terhadap etika rantai suplai

SOSIALISASI BPMIGAS
Penghargaan dan Sanksi
Penggolongan Pelanggaran:
– Kelompok Kuning
– Kelompok Merah
– Kelompok Hitam
Penerapan sanksi
Pemberian penghargaan:
– Pembebasan pra-kualifikasi
– Untuk kontrak jasa dapat berupa insentif/bonus
apabila telah diatur dalam kontrak
– Surat penghargaan dari kontraktor KKS yang
bersangkutan

SOSIALISASI BPMIGAS
Perubahan Pendayagunaan Produksi
dan Kompetensi Dalam Negeri
ƒ Perubahan-2 perhitungan TKDN
ƒ Perubahan-2 Pemberian Preferensi

SOSIALISASI BPMIGAS
Produksi Dalam Negeri
Dalam hal kontrak jasa, bila peralatan yang
ditawarkan merupakan :
ƒ Produksi dalam negeri dan dimiliki oleh penyedia
barang/jasa nasional, diperhitungkan TKDN 100%
ƒ Produksi luar negeri dan dimiliki oleh penyedia
barang/jasa nasional, diperhitungkan TKDN 100%
ƒ Produksi dalam negeri dan dimiliki oleh penyedia
barang/jasa asing, diperhitungkan TKDN 75%
ƒ Produksi luar negeri dan dimiliki oleh penyedia
barang/jasa asing, diperhitungkan TKDN 0%

SOSIALISASI BPMIGAS
Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)
Ketentuan preferensi harga:
– TKDN barang harus minimal 25%
Preferensi setinggi-tingginya 15% thd harga CIF penawaran harga
terendah barang impor
– TKDN jasa harus minimal 30%
Preferensi setinggi-tingginya 7.5% thd harga penawaran harga terendah
jasa luar negeri
– TKDN kurang dari ketentuan di atas tidak dapat preferensi harga

Penilaian TKDN “self assessment” oleh Penyedia Barang/Jasa


Panitia Pengadaan tidak bertanggung jawab atas kebenaran
Sanggahan atas TKDN, Panitia Pengadaan meminta verifikasi
Instansi terkait:
– Hasil verifikasi TKDN > penawaran, TKDN penawaran dipakai sbg dasar
evaluasi dan dicantumkan pada kontrak
– Hasil verifikasi TKDN < penawaran, dipakai sbg dasar evaluasi dan TKDN
penawaran + 10% dan dicantumkan dalam kontrak
– Bila setelah 10 hari kerja tidak ada hasil verifikasi, TKDN penawaran
dipergunakan sbg dasar evaluasi dan dicantumkan pada kontrak

SOSIALISASI BPMIGAS
Produksi Dalam Negeri
Jasa Konstruksi Terintegrasi (EPC):
– Prosentase masing-masing TKDN unsur barang dan jasa
– Selain preferensi unsur barang dan jasa, juga diberikan preferensi
status perusahaan :
7.5% dari jumlah preferensi harga barang ditambah jasa, bila
dikerjakan sepenuhnya oleh Kontraktor Nasional dan minimal
30% dikerjakan di Indonesia.
5% dari jumlah preferensi harga barang ditambah jasa, bila
dikerjakan konsorsium antara Kontraktor Nasional dengan
Asing dan minimal 30% dikerjakan di Indonesia.
2,5% dari jumlah preferensi harga barang dan jasa, bila
dikerjakan sepenuhnya oleh Kontraktor Nasional namun tidak
dikerjakan di Indonesia.
Tidak diberi preferensi status perusahaan bila dikerjakan
sepenuhnya oleh perusahaan asing atau dikerjakan oleh
perusahaan yang bukan Kontraktor Nasional Jasa Konstruksi.

SOSIALISASI BPMIGAS
TERIMA KASIH

SOSIALISASI BPMIGAS

Anda mungkin juga menyukai