BAB IV
PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
menjadi 6.500 TCD dan PG. Krebet Baru II menjadi 5.300 sehingga total
kapasitas menjadi 12.000 TCD.
4.1.2 Lokasi Perusahaan
PG. X Malang terletak di Jalan Desa Krebet Kecamatan Bululawang
Kabupaten Malang. Telepon (0341) 833176, 833185, Fax (0341) 833179. Jarak
dari kota Malang ± 13 Km ke arah selatan.
GENERAL MANAGER
PG KREBET BARU
Staff Listrik
SKW TS Staff Listrik KB II
Staff Puteran Staff Puteran
KB I Staff Staff
KB I KB II
Akuntansi & Bangunan
Ka. Sipil
APK
Mekanisasi BESALI BESALI
Staff Gudang Staff
Waka. Material Pengadaan
Mekanisasi
AKUNTANSI
EDP/APK
TIMBANGAN
GUDANG
MATERIAL
GUDANG
GULA KB I
Sumber: PT. PG. Rajawali I Unit Krebet Baru Bagian Akuntansi dan Keua ngan
4.1.5
Berdasarkan SK Menteri Pertanian RI Nomor 16/1984 dalam menjamin
GUDANG
GULA KB II
distribusi gula masyarakat, semua gula yang dihasilkan oleh pabrik gula dikuasai
oleh pemerintah. Dalam hal ini gula bagian petani dibeli oleh Bulog melalui
KUD. Ketetapan harga gula tiap tahun berbeda-beda disesuaikan dengan situasi
perekonomian dalam negeri. Perusahaan tidak bebas dalam menentukan harga
jual. Harga jual disini berlaku bagi semua pabrik gula di Indonesia dimana harga
patokan ditentukan oleh Departemen Keuangan RI.
4.2 Kemitraan
Program kemitraan adalah program untuk meningkatkan usaha
kecil sebagai mitra binaan agar menjadi tangguh dan mandiri sehingga
dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui pemanfaatan dana dari
bagian laba Badan Usaha Milih Negara. PG X merupakan salah satu
pabrik gula milik BUMN, hal ini dijelaskan sebagai berikut1 :
“... PG X sendiri merupakan salah satu pabrik gula milik BUMN.”
“... PG milik BUMN di pulau Jawa pada umumnya melakukan
hubungan kemitraan dengan petani tebu. Secara umum, PG lebih
berkonsentrasi di bidang pengolahan sedangkan pihak petani sebagai
pemasok bahan baku tebunya.”
BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang sesuai dengan maksud dan
pendiriannya yaitu memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha
golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat, telah terlibat langung dalam
program pengembangan dan pemberdayaan usaha mikro dan kecil melalui
program kemitraan (peraturan Menteri BUMN PER-02/MBU/7/2017). Maka dari
itu PG. Krebet Baru menerapkan pola kemitraan, selain sudah ditetapkan oleh
1
Bu ARN, Ketua Bagian Tanaman PG. X, 4 September 2018
53
peraturan Menteri penerapan pola kemitraan oleh PG. Krebet Baru ini juga
bertujuan untuk meningkatkan pendapatan petani tebu serta memudahkan
PG.Krebet Baru untuk mendapatkan bahan baku yakni tebu dengan kualitas yang
bagus dan terkontrol. Hal ini sejalan dengan pernyataan ketua bagian tanaman PG
X yaitu2 :
2
Bu ARN, Ketua Bagian Tanaman PG. X, 4 September 2018
3
Bu ARN, Ketua Bagian Tanaman PG. X, 4 September 2018
54
“Jadi tebu ini kan harus diolah. Jadi kita sama sama
membutuhkan. Petani membutuhkan kita untuk memroses hasil panennya
sedangkan kita membutuhkan petani untuk proses penggilingan dimana
tebu petani menjadi bahan baku utamanya. Jadi PG disini tidak
mengeluarkan biaya apapun untuk proses yang dilakukan petani demikian
juga petani tidak mengeluarkan biaya apapun untuk proses penggilingan
di PG. PG juga menyediakan bantuan kredit bagi para petani yang
membutuhkan pinjaman dana. Semua proses petani dari mulai tanam
tebang angkut semua dari pihak petani.”4
sebagai berikut5 :
“Gini kalo masalah permodalan istilahe sambat lah, sekarang ini
kita ke KUD lewat PLPG terus sama pihak PLPG disampaikan ke KUD
nanti disampaikan ke PG. Krebet. PG Krebet nanti langsung ke pihak
bank, kan yang punya chanel ke pihak bank itu pihak dari PG. Gini gini
gini... nanti kita dikasih jalan. Misalnya kita ada masalah sama cairan
nanti ada solusi dipinjami dari pg krebet sendiri, atau dari BRI lewat
KUD dengan bunga 1 persen. Kan dari situ kita bisa dilihat a mbak ketika
kita terpuruk di dana nanti pihak krebetnya ngasih solusi gini gini gini.
Jadi kalo misal kita mau besok bisa langsung cair.”
“... saya tidak pernah kesulitan untuk mengajukan kredit selama
ini, sangat mudah untuk pengajuannya bisa langsung acc, namun kadang
gabisa cepat cairnya. Tapi sejauh ini tidak ada kendala masalah kredit”8
Kemudahan mendapatkan kredit yang telah dijelaskan diatas sejalan
dengan peraturan yang berlaku sejak tahun 2000 berdasarkan Keputusan Menteri
Keuangan No. 345/KMK.017/2000 Keputusan Menteri Keuangan No.
417/KMK.017/2000 Salinan Keputusan Menteri Keuangan No.
110/KMK.06/2004 tanggal 12 Maret 2004 tentang pendanaan kredit ketahanan
pangan, petani lebih mudah mendapatkan pinjaman kredit untuk tanaman tebu.
Adanya Keputusan Menteri yang dikeluarkan oleh pemerintah, petani jauh lebih
mudah mendapatkan kredit melalui KUD. Selain keputusan menteri yang telah
disebutkan diatas, ketua bagian akuntansi PG. X menambahkan6 :
“...sebenarnya kemitraan itu sudah diatur sedemikian rupa, ada
peraturannya lagi di permen bumn no 4 itu ada persentase yang harus
disisihkan untuk kemitraan. Nanti dari biaya ini kita alokasikan untuk
membantu petani, nanti ada nerbagai macam, bisa pembinaan, atau
bantuan kredit dan lain sebagainya.”
5
Pak INL, Petani Tebu Rakyat, 27 Agustus 2018
6
Pak ND, Ketua Bagian Akuntansi PG. X, 24 September 2018
56
Peraturan Menteri Negara BUMN tersebut juga ditentukan bahwa pihak pihak
yang berhak mendapatkan pinjaman adalah pengusaha dengan aset bersih
maksimal Rp. 200 juta atau beromset paling banyak Rp. 1 miliar pertahun. Dalam
prakteknya PG. X memberikan pinjaman serta binaan kepada semua petani yang
bermitra dengan PG. X. Hal ini dikarenakan7 :
“semua pasti kita kasih bantuan dan binaan, pasti itu. Disini kan
yang bermitra petani kecil sampai menengah.”
7
Pak ND, Ketua Bagian Akuntansi PG. X, 24 September 2018
8
Pak ND, Ketua Bagian Akuntansi PG. X, 24 September 2018
57
10
Bu ARN, Ketua Bagian Tanaman PG. X, 4 September 2018
59
2. Bagi hasil 66% untuk petani dengan ketentuan (10% persen berbentuk
natura, 90% disepakati untuk dijual bersama)
Rumusan pendapatan petani dari bagi hasil gula adalah sebagai berikut :
Jika rendemen ≤ 6 = besar rendemen x 66 % x tebu (kg) x harga gula per
kg
Jika rendemen > 6 = [besar rendemen x 66% +(kelebihan redemen 6 % x
70% x tebu (kg))] x Harga gula per kg.
suatu saat harga gula mengalami kenaikan harga petani tidak mengalami
imbas kenaikan tersebut dikarenakan petani sudah memiliki persediaan
gula 10% bagi hasil dalam bentuk natura”.
Menurut penuturan petani yang bermitra dengan PG. Krebet 10% gula
bagi hasil dalam bentuk natura beberapa akan dig unakan untuk konsumsi pribadi
kemudian sisanya dijual kepada keluarga, tetangga, maupun distributor gula.
Petani bebas untuk menjual atau mengkonsumsi sendiri 10% gula bagi hasil
dalam bentuk natura tersebut.
Presentase bagi hasil tersebut bersifat fleksibel karena pada akhir
masa giling, presentase yang diterima oleh PG tidak sebesar persentase
yang telah disepakati sebelumnya. Menurut penuturan ketua bagian
akuntansi persentase tersebut adalah persentase maksimal bagi hasil yang
diterima oleh PG yaitu 34%. Berikut penjelasannya12 :
“persentase bagi hasil 34-66 itu sebenernya tidak selamanya
seperti itu, banyak faktor yang mempengaruhi persentase bagi hasil
tersebut. Kita tidak bisa memberikan statement bahwa bagi hasil pasti
sekian persen karena pada akhirnya bagi hasil yang diterima krebet
ketika kita perhitungkan setelah tutup masa giling tidak mencapai 34%”
“...bisa dikatakan bahwa persentase bagi hasil setiap tahun
berubah ubah tapi tidak jauh dengan peraturan yang ditetapkan
pemerintah, maksimal persentase yang diambil krebet adalah 34%,
kebanyakan kita dibawah itu selama ini.untuk persentase milik petani
jelas sama terus 66%. kita pasti fleksibel karena dan bisa dipastikan
persentase bagi hasil milik petani 66%. kalo dibawah ketentuan itu PG
bisa kena BPK”
12
Pak ND, Ketua Bagian Akuntansi PG. X, 24 September 2018
13
Pak ND, Ketua Bagian Akuntansi PG. X, 24 September 2018
61
Sebenarnya ppn di bebankan kepada petani karena kita ini kan bukan
perusahaan jasa. Kita ini pabrik gula kita produksi bukan perusahaan
jasa tapi ppn giling dibebankan ke kita, jadi selama ini kelihatannya kita
labanya besar sekali tapi sebenarnya malah pemerintah membunuh
pabrik pelan pelan dengan adanya kebijakan pph giling. Itu yang
menyebabkan bagi hasil kita dibawah 34%. seharusnya yang dibebankan
ppn itu bukan penyedia jasa kan seharusnya penikmatnya. Tapi disini kita
kan bemitra. Jadi saya juga bingung ini pemerintah maunya apa. Jadi
pemerintah butuh uang banyak jadi ya gitu pajak ditinggi tinggikan, yang
gaada jadi di ada adakan”
rendemen yang dihasilkan, sebaliknya jika tebu dipanen awal maka rendemen
yang dihasilkan rendah. Pada awal masa giling yakni bulan Mei, rendemen yang
dihasilkan oleh petani cenderung rendah. Menginjak pertengahan musim giling
yaitu bulan Juli-Agustus rendemen tebu milik petani mengalami peningkatan
secara signifikan hingga musim giling berakhir. Hal ini disebabkan oleh faktor
kondisi tebu yang beredar di kota Malang.
salah satu strategi untuk mengefisiensi kinerja pabrik. Agar petani mau
menyetorkan tebunya di awal musim giling”
“Jadi ini adalah kebobrokan pabrik yang tidak semua orang tau.
Jadi meskipun rendemen petani tinggi sama pg itu dipotong untuk
keuntungan pg sendiri. Saya ndak tau ya gimana kok bisa lulus BPK
kemaren itu. Pokoknya di stasiun giling ini banyak mafianya. Rendemen
misalkan 7 ya dikasih ke petani cuman 6 gatau yang satu diapakan saya
juga gapaham. Saya kan cuma nyatet aja ya.”
16
Pak BK, Karyawan Bagian Penggilingan PG. X, 29 September 2018
64
penyedap masakan dan bahan untuk membuat alkohol. Mekanisme bagi hasil
untuk tetes tidak menggunakan persentase 66:34.
“Nanti dapet 3 kg setiap 1 kw. Jadi 3 persen bagi hasilnya. Mau
rendemennya berapa pun ya tetep tetesnya 3 persen berarti ya.”17
Bagi hasil berupa tetes ini langsung dalam bentuk uang tunai, tidak berupa
natura. PG. Bagi hasil yang disepakati untuk petani adalah sebesar 3 kg tetes per
kwintal gula yang dihasilkan. Harga tetes yang disepakati adala Rp. 1.300.
Rumusan pendapatan dari bagi hasil tetes adalah sebafai berikut :
PG. Krebet tidak membagikan tetes dalam bentuk natura karena petani
yang bermitra dengan PG belum tentu bisa menjual dan mengolah tetes tersebut.
Dari hasil perjanjian tetes dijual oleh pihak PG kemudian petani mendapatkan
uang hasil penjualan tetes dengan ketentuan tiap satu kwintal gula yang dihasilkan
oleh petani, petani mendapatkan tiga kilogram tetes gula. Kemudian tetes tersebut
akan diuangkan oleh PG sesuai dengan berat tetes yang didapatkan oleh petani.
“... berupa uang, jadi dijualkan oleh pihak krebet. Jadi petai nanti
mendapatkan uang setara dengan uang tetes yang didapatkan oleh petani
itu tadi.” “...Satu kilogramnya 1300 satu kilogramnya.tapi kita jualnya
tidak dalam hitungan kilogram. Jadi langsung pake satuan kwintal. Jadi
satu kwintalnya 4900 uang yang didapatkan petani untuk tetesnya.”18
Sama halnya dengan bagi hasil, dalam bagi hasil tetes terdapat
kecurangan yang disampaikan oleh salah satu karyawan PG X yaitu :
“Petani kan ndak tau apa apa, mereka cuman setor aja, udah gitu
aja. Sebenernya kalo saya nilai pribadi dan liat sendiri petani itu
digrogoti sama mafia mafia itu. Kan ini kita rendemennya meskipun
transparan pihak petani gapernah tau langsung kebenaran rendemennya
berapa. Nah itu yang dimonopoli sama orang internal sini. Kalo bilang
labanya perusahaan dikit bohong iku mbak. Akeh batine. Sekarang loh
dari tetes tok pasarane 3500-5000 kalo ga salah satu liternya. Petani
cuman dapet berapa ? 1300-1500 kalo gasalah ya ? lah itu untungnya wes
berapa. Wong kita tetes ituloh banyak petani mek dikasih sekian liter aja.
Pinter pabrik itu mbak.”19
17
Bu ARN, Ketua Bagian Tanaman PG. X, 4 September 2018.
18
Bu ARN, Ketua Bagian Tanaman PG. X, 4 September 2018.
19
Pak BK, Karyawan Bagian Penggilingan PG. X, 29 September 2018
65
20
Pak BK, Karyawan Bagian Penggilingan PG. X, 29 September 2018
66
“blotong ini gratis untuk siapapun yang mau pakai silahkan, cuman kita
nanti minta ganti untuk biaya angkut nya, kan kalo angkut harus ada
truknya juga. Jadi cuman biaya ganti itu saja”21.
22
Ibu ARN, Ketua Bagian Tanaman PG. X, 4 September 2018
23
Ibu ARN, Ketua Bagian Tanaman PG. X, 4 September 2018
67
24
Pak ND, Ketua Bagian Akuntansi PG. X, 24 September 2018
25
Pak ND, Ketua Bagian Akuntansi PG. X, 24 September 2018
69
26
Bu ARN, Ketua Bagian Tanaman, 4 September 2018
70
27
Bu ARN, Ketua Bagian Akuntansi, 4 September 2018
72
Proses produksi pada PG. Krebet Malang adalah proses pengolahan bahan
baku yaitu berupa tebu menjadi barang jadi yang siap digunakan yaitu berupa gula
putih. Proses produksi pada PG. Krebet Malang dijelaskan olek Kepala Bagian
Tanaman PG. Krebet dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut 28:
“pabrik sendiri ada dua periode yaitu periode masa giling dan
diuar masa giling. Pada saat musim giling mesin penggilingan bekerja
terus nonstop selama masa giling untuk efisiensi mesinnya sendiri,
biasanya masa giling dimulai awal mei atau juni. Untuk diluar masa
giling pabrik tetap buka namun untuk di bagian pemrosesan dan
penggilingan ditutup ketika musim giling usai, kita melakukan perawatan
mesin, turun mesin, perbaikan mesin dan lain lain untuk persiapan musim
giling berikutnya”
28
Bu ARN, Ketua Bagian Tanaman, 4 September 2018
73
2. Pasar lelang
Setelah proses penggilingan selesai petani akan mendapatkan
rendemen tebu. Kemudian petani mendapatkan bagi hasil sesuai dengan
persentase pejanjian kemitraan yaitu 66%. Sebanyak 90% bagi hasil
berupa gula milik petani dijual bersama. Sedangkan 10% dalam bentuk
gula pasir. Penjualan gula milik petani bisa melalui berbagai cara menurut
ketua bagian tanaman PG. Krebet, yaitu 30:
29
Pak INL, Petani Tebu Rakyat Mitra PG. X, 27 Agustus 2018
74
Pasar lelang diadakan satu kali setiap periode. Satu periode giling
memakan waktu dua minggu, jadi pasar lelang diadakan dua minggu sekali.
Mekanisme pembelian gula petani di pasar lelang menurut penuturan ketua bagian
akuntansi dan ketua bagian tanaman adalah sebagai berikut :
“jadi di pasar lelang ini berkumpul pihak pembeli dan penjual,
untuk penjual dari petani tidak mungkin semua menjual sendiri karena
petaninya ribuan pasti. Jadi petani menunjuk KUD untuk mewakilkan
istilahnya untuk dijualkan, jadi petani habis panen itu duduk manis
tinggal tunggu hasil aja. Nanti di lelang tawar menawar pastinya. Kita
disini semua transparan semua ada laporanya dengan jelas. Petani juga
tau lakunya sekian sekian, meskipun mereka diwakilkan”31
“...harga jualnya tiap periode beda-beda, tergantung periodenya,
terkadang sudah disepakati misal saat lelang 9350 nanti periode
selanjutnya bisa berubah. Tapi yang pasti satu periode pasti sama
semua.”32
31
Bu ARN, Ketua Bagian Tanaman, 4 September 2018
32
Pak ND, Ketua Bagian Akuntansi, 24 September 2018
75
P Harga P Harga
e e
33
Pak ND, Ketua Bagian Akuntansi PG. X, 24 September 2018
34
Pak INL, Petani Tebu Rakyat Mitra PG. X, 27 Agustus 2018
76
r r
i i
o o
d d
e e
1 Rp. 9.350 7 Rp. 9.350
2 Rp. 9.350 8 Rp. 9.400
3 Rp. 9.400 9 Rp. 9.350
4 Rp. 9.350 10 Rp. 9.350
5 Rp. 9.350 11 Rp. 9.500
6 Rp. 9.350 12 Rp. 9.350
Bagi Hasil
Hasil giling
yang Total yang
Periode Harga Pak Inul (dalam
didapatkan didapatkan petani
ton)*
petani (66%)
“Sempat pernah hampir jual sendiri dulu, waktu gula lagi anjlok
dimana mana galaku. Dipasar lelang kenak murah soalnya kan waktu itu
gula lagi import import gitu. Kalo menurut saya jadi bikin matiin
rejekinya petani. Waktu itu import gula, terus gulanya petani ya ndak laku
35
Bu ARN, Ketua Bagian Tanaman PG. X,4 September 2018
36
Pak INL, Petani Tebu Rakyat Mitra PG. X, 27 Agustus 2018
37
Pak MY, Petani Tebu Rakyat Mitra PG. X, 18 Agustus 2018
79
akhirnya kejual murah sekali. Terus saya piker mau ambil gula aja gak
saya jual dulu tunggu stabil dulu harganya. Tapi ternyaa setelah dipikir
lagi saya juga butuh biaya buat garap lagi trus saya gapunya gudang
yang cukup. Jadi akhirnya terpaksa jual murah meski rugi tapi bisa tetep
muter uangnya buat tanem lagi. Tapi selepas itu ya saya jual ke lelang.
Kalo dijual sendiri lebih murah biasanya kan kita juga ngasih ke broker,
terus belum lagi biaya angkut dari krebet ke brokernya.”
38
Bu ARN, Ketua Bagian Tanaman PG. X, 4 September 2018
39
Pak ND, Ketua Bagian Akuntansi PG. X, 24 September 2018
80
40
Pak INL, Petani Tebu Rakyat Mitra PG. X, 27 Agustus 2018
81
Uraian Jumlah
Biaya Langsung
Asuransi Rp 1.350.245,00
Gula Rp 98.752.926,00
Tetes Rp 0
82
Persediaan akhir
Gula Rp 4.120.794,00
Tetes Rp 374.866,00
Produk Jumlah
Gula 131.907 Ton
Tetes 90.818 Ton
Jumlah 222.725 Ton
Tabel 4.5 Jumlah hasil produksi PG. X Tahun 2017
2. Biaya Tanaman
Biaya tanaman merupakan biaya yag dikeluarkan oleh bagian
tanaman untuk pengadaan pupuk dan bibit. Selain itu biaya yang
dikeluarkan bagian tanaman juga meliputi penelitian terkait tebu untuk
kesehjahteraan para petani.
3. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya tenaga berja langsung merupakan biaya yang dikeluarkan
secara langsung oleh PG. X Malang dalam membayar jasa pegawai,
meliputi gaji, tunjangan, dan lain lain.
4. Biaya Overhead Pabrik
Rincian jumlah pemakaian biaya overhead oabrik dalam proses
produksi pada PG. X selama tahun 2017 adalah sebagai berikut :
83
Dari data yang didapatkan, total laba bersih yang diperoleh PG. X pada
tahun 2017 sebesar Rp. 59.006.940.912. Menanggapi keuntungan yang
didapatkan oleh PG. X, dalam wawancara yang dilakukan ketua bagian akuntansi
menyatakan bahwa :
“pendapatan sekian pasti menguntungkan kalo dilihat kita PG BUMN,
sudah syukut kita mendapatkan laba sebanyak itu, namun jika dilihat lebih dalam
sebenarnya kita ini kemitraan dengan petani sudah bagus, sudah erat, tapi
pemerintah mengeluarkan kebijakan yang lama lama bisa bunuh PG juga.
Sekarang ada ppn juga yang dibebankan ke pabrik, kita diberikan banyak
tuntutan untuk mensejahterakan rakyat kecil tapi kita sendiri dibunuh pelan pelan
dengan kebijakan yang ngawur”
kan juga jadi anjlok lama lama, PG ini dituntut banyak sama pemerintah, dituntut
gula berkualitas, tapi pajak tinggi, dituntut membina petani tapi membunuh
harga gula rakyat sendiri dengan import”
41
Pak MY, Petani Tebu Rakyat MItra PG. X, 18 Agustus 2018
85
“... kalo di sawah kan ada irigasi. Kalo nanem ditanah kering ya
nunggu hujan itu. Nepakno lah. Jadi missal desember kan biasanya udah
musim hujan nah kita nanem sebulan sebelume biasane November.”
“... Alhamdulillah semua dari Allah.. Gratis”
“...disini saya pake irigasi.kan ada itu yang pake sumur bor itu,
saya nggak pakek itu, wong kali ndek sini sek deres ya pakek yang
gratisan. Sama hujan.”
43
Pak MY, Petani Tebu Rakyat Mitra Pg. X, 18 Agustus 2018
86
kan nanti kira kira bongkar 5 tahunan keatas nanti kalo mau
perpanjangan bisa dibicarakan lagi. Kalo yang di poncokusumo ini tahun
2019 habis, dulu kan awal nanemnya september 2013 tapi karena teman
sendiri ya mulai diitung 2014 awal biar ngitungnya enak. Jadi nanti
januari tahun depan ini nanti saya mau sewa lagi mungkin. Terus yang di
daerah abd saaleh itu ada 1.2 hektar biaya sewanya 16 juta waktu itu
kebetulan itu punya saudara saya sendiri tanahnya nganggur, jadi
sekalian saja saya rawat. Saya rawat sudah 10 tahun ini dari 2007 lah ya.
Kalo ini gaada masanya berapa tahun. Ya nanti kalo mau dipake ya biar
dipake. Selama ndak dipake ya saya sewa buat tanem tebu. Satunya lagi
di poncokusumo 3 hektar itu sewanya 17 juta pertahunnya itu satu hektar.
Berarti kalo 3 hektar 51 juta ya. Itu saya kontrak sewa 3 tahun baru tahun
2017 kemaren saya perpanjang dengan harga baru. Dulu waktu saya
sewa disitu awalnya murah cuman 12 juta dari 2005. ya naik satu
wajarlah sudah 10 tahun an lebih ya udah dari jaman dulu. Ya iitu aja
selebihnya punya saya sendiri”
44
Pak INL, Petani Tebu Rakyat Mitra PG. X, 27 Agustus 2018
87
Sama halnya dengan pak Mulyono, pak Inul juga menyewa traktor
untuk membajak lahan miliknya. Namun pak Inul menggunakan traktor
hanya untuk setengah lahannya saja. Hal ini dinyatakan dalam hasil
wawancara sebagai berikut 46:
“persiapan lahan itu termasuk kita balik tanah biar bagus pas
ditanami, itu saya pake traktor sama buruh cangkul. Jadi yang di daerah
poncokusumo itu jauh dari kampung dan kebetulan disitu ada penyewaan
traktor juga jadi akhirnya saya sewa, kalo sewanya jauh jauh kan juga butuh
biaya angkut traktornya ke lahan jadi saya gamau ribet aja...”
“.... sewanya itu 850.000 sekarang di poncokusumo yang saya
biasanya, itu saya sewa buat satu hektar 850. saya biasanya sewa buat 12
hektaran, nanti yang sisanya ya tetep pake buruh cangkul.”
Biaya sewa traktor ini hanya dikeluarkan oleh para petani pada saat
mereka melakukan bongkar lahan. Bongkar lahan dilakukan setiap 8-10
tahun sekali. Namun selama ini pak Inul dan pak Mulyono melakukan
pembokaran lahan dan menanam bibit baru setiap sepuluh tahun sekali.
Jadi dapat disimpulkan biaya sewa traktor hanya dikeluarkan 10 tahun
sekali. Perlu dilakukan penyusutan biaya sewa traktor agar pembebanan
biaya sewa dapat merata setiap tahunnya. Penyusutan dilakukan dengan
menggunakan metode garis lurus. Berikut penyusutan biaya sewa traktor :
45
Pak MY, Petani Tebu Rakyat Mitra PG. X, 18 Agustus 2018
46
Pak INL, Petani Tebu Rakyat Mitra PG. X, 27 Agustus 2018
88
47
Pak INL, Petani Tebu RAkyat Mitra PG. X, 27 September 2018
89
“... satu harinya itu 18.000 kalo tani serabutan ya mbak istilahe itu gak tiap
hari masuk, kalo ada garapan aja masuk jadi kalo lagi musim tanem itu 3 bulan
pasti ada aja garapan ... tenaga kerjanya kalo pacul butuh 5 orang ah itu bisa 10
hari kalo tanpa bantuan sapi sama traktor. Kalo sama sapi itu 8 hari. ”
“...sapinya 250.000 buat satu hektarnya”
Meskipun biaya buruh serta sewa sapi yang dikeluarkan lebih besar
daripada biaya yang dikeluarkan jika menyewa traktor, pak Inul tetap
mempertahankan tenaga manusia untuk mempersiapkan lahan miliknya. Selain
masalah biaya yang lebih besar, jika menggunakan tenaga manusia dan sapi dalam
masa persiapan lahan waktu yang dibutuhkan juga semakin lama yakni 7 hari lebih
lama. Waktu yang dibutuhkan jika menggunakan traktor hanya memakan waktu 3
hari, sedangkan jika menggunakan tenaga manusia dan hewan mencapai 8-10 hari
masa kerja.
4.4.2 Pembibitan
Pada tahap pembibitan, petani membutuhkan bibit yang akan
digunakan untuk menanam pada lahan. Berdasarkan hasil wawancara yang
dilakukan terdapat dua kalender penanaman tebu. Pola pertama adalah
pengolahan tanah yang dilakukan mulai bulan April dan penanaman
dilakukan bulan Mei-Juni. Masa panen berlangsung pada bulan Mei
hingga November berikutnya. Pola ke dua adalah pengolahan lahan
dilakukan September dan penanaman dilakukan Bulan Oktober dan
November tahun berikutnya. Petani yang memiliki lahan diatas 4 hektar
menerapkan kedua pola penanaman tersebut. Hal ini dikarenakan tuntutan
dari pihak PG yang menjadwalkan hasil panen agar dapat memenuhi
kapasitas giling minimum dalam satu hari. Berikut hasil wawancara yang
telah dilakukan48
“kalo saya tanem diawal sama di akhir, tergantung sih tergantung.
Mau tanem dilahan mana. Kalo yang ada irigasinya ya ditanem awal.
Kalo nunggu hujan ya baru oktober november baru mulai”
“... mulai tanam sekitar juni yang di kematren. Kalo yang di lain
itu sekitar akhir tahun. Nunggu hujan dulu biasanya”
ketua bagian tanaman PG. Krebet juga memiliki tujuan lain yaitu 49:
“untuk mencapai kapasitas optimal mesin kita memberikan jadwal
panen kepada petani. Jadi jika tebu yang dilapangan itu sudah siap panen
nanti kita tentukan jadwal yang tepat untuk petani. Karena kalau tidak
dijadwalkan nanti mereka berebut untuk giling di akhir periode. Selain itu
mesin kan ada efisiensinya ya, kita punya kapasitas giling minimum tiap
harinya. Jadi untuk mengatasi hal itu kita bikin jadwal untuk petani. Ada
dua yang jadwal awal karena panen awal dan jadwal akhir karena
mereka panen pada akhir musim”
49
Bu ARN, Ketua Bagian Tanaman PG. X, 4 September 2018
91
50
Pak MY, Petani Tebu Rakyat Mitra PG. X, 18 Agustus 2018
51
Bu ARN, Ketua Bagian Tanaman PG. X, 4 September 2018
52
Pak INL, Petani Tebu Rakyat Mitra PG. X, 18 Agustus 2018
92
diisi lagi disulam biar banyak tebunya. Kalo sulam sendiri saya siapkan
satu hektar itu satu ton buat ngisi sulam. Itu kadang sisa sedikit.”
Harga bibit yang digunakan oleh bapak Mulyono adalah Rp. 60.000 per
kwintal. Bibit yang digunakan oleh petani yang bermitra dengan PG. Krebet
memilik varietas yang sama yaitu varietas BL. Bibit yang diperlukan bapak
Mulyono untuk setiap hektar lahan sebanyak 12 ton. Lahan milik pak Mulyono
yang ditanami tebu total sebanyak 19,2 hektar. Total biaya bibit yang dikeluarkan
bapak Mulyono adalah sebagai berikut :
Biaya Bibit perHektar
@Rp. 60.000/ kwintal x (12x10kwintal) = RP. 7.200.000 /hektar
Total biaya bibit per hektar : Jangka waktu = Biaya bibit per hektar/ tahun
Rp. 7.200.000 : 10 tahun = Rp 720.000 per tahun/ kwintal
Total tanah yang dimiliki pak mulyono 19,2 hektar. Total biaya yang
dikeluarkan selama satu kali tanam tebu oleh pak Mulyono adalah Rp.
72.000.000. Biaya ini dikeluarkan oleh bapak Mulyono secara bertahap karena
tidak semua tanah yang dimiliki pak Mulyono ditanam pada bulan dan tahun yang
sama. Biaya ini hanya dikeluarkan saat bibit yang ditanam pada lahan tidak
mengalami pertumbuhan yang optimal. Pada saat itulah petani memutuskan untuk
bongkar lahan dan menanam kembali menggunakan bibit yang baru.
Berbeda dengan pak Mulyono, pak Inul yang juga merupakan petani tebu
yang bermitra dengan PG. Krebet hanya membutuhkan 8 Ton bibit untuk satu
94
hektar lahan. Hal ini dikarenakan faktor lahan yang memiliki faktor kesuburan
yang berbeda beda.
“bibitnya saya butuh 8 ton kalo yang bagus buat satu hektar
cukup, harganya 60000 per kwintalnya.”
“.....bibit itu ya 10 tahun sekali lah belinya.”53
Sejalan dengan pak Mulyono, pak Inul juga mengeluarkan biaya tersebut
saat bongkar lahan saja. Biaya bibit tersebut hanya dilakukan 10 tahun sekali.
Pada masa penanaman selanjutnya pak Inul hanya menyulam lahan yang tidak
mengalami pertumbuhan. Total biaya bibit yang dikeluarkan pak Inul adalah
sebagai berikut :
8 ton x 10 kwintal x Rp.60.000/kwintal = Rp. 4.800.000 per hektar
Sedangkan biaya bibit yang dikeluarkan oleh pak Inul setiap tahun per
hektarnya jika mengunakan penyusutan garis lurus adalah sebagai berikut :
Rp 4.800.000 : 10 Tahun = Rp 480.000 per hektar setiap tahun.
53
Pak MY, Petani Tebu Mitra PG. X, 18 Agustus 2018
54
Pak MY, Petani Tebu Rakyat Mitra PG. X, 18 Agustus 2018
95
Hal ini menandakan bahwa biaya yang dikeluarkan untuk menyulam lahan
petani berbeda beda tergantung kebutuhan dan kondisi lahan para petani.
Selain biaya bibit yang digunakan untuk menyulam lahan, terdapat biaya tenaga
kerja sulam yang dikeluarkan oleh petani. Sulam merupakan teknik yang
dilakukan ketika dalam waktu satu bulan bibit yang tidak tumbuh maka harus
diganti dengan bibit baru (disulam). penyulaman tidak boleh melebihi umur tebu
sampai dua bulan, karena untuk menghindari pertumbuhan tebu yang tidak
merata. Dalam proses ini hanya dibutuhkan 5 pekerja saja dalam waktu tiga hari.
4.4.3.1 Cemplong
Cemplong atau pengerukan tanah pada saluran air yang mengalami
pendangkalan. Sama halnya se[erti proses obor patri, cemplong juga dilakukan
minimal dua kali pada umur tebu tiga dan enam bulan. Tenaga kerja yang
dibutuhkan untuk pengerukan tanah ini adalah 6 orang tenaga laki-laki yang
memakan waktu 2 hari pengerjaan untuk satu hektar lahan.
4.4.3.2 Walek
Walek merupakan proses membongkat tanah guludan untuk ditutupkan
pada pangkal tebu. Proses walek ini membutuhkan 6 tenaga kerja pacul laki-laki
yang memakan waktu 2 hari pengerjaan untuk lahan satu hektar.
55
Pak INL, Petani Tebu Rakyat Mitra PG. X, 27 Agustus 2018
96
4.4.3.3 Beset
Beset merupakan proses pembuangan daun tebu yang sudah mengering.
Proses ini dilakukan dua kali pada saat tebu berumur enam sampai tujuh bulan.
Proses pengelentekan ini bertujuan untuk menghindari penyakit pada batang tebu.
Beset ini memerlukan 5 tenaga kerja perempuan yang memakan waktu hingga 3
hari.
“... kalo pupuk pas awal nanem itu dipupuk tiga kali, satu hektar
sekitar maks satu ton setengah dibuat tiga kali, yang pertama 4 kwintal
terus sisanya yang kedua kan kalo tebu semakin lama semakin besar
97
ZA Rp. 140.000/kwintal
Phonska Rp. 230.000/kwintal
Petroganik Rp. 50.000/ kwintal
Tabel 4.11 Daftar harga pupuk per kwintal
Pak Mulyono dan pak Inul dalam merawat tanaman tebunya menggunakan
tiga jenis pupuk yang telah disediakan oleh PG, namun mereka membeli pupur
organik tambahan untuk mencukupi kebutuhan pupuk untuk satu hektar. Pupuk
yang diberikan oleh PG dirasa belum mampu mencukupi kebutuhan pupuk satu
hektar lahan. Berikut rincian pupuk yang digunakan oleh para petani56 :
“kalo pupuk pas awal nanem itu dipupuk tiga kali, satu hektar
sekitar maks satu ton setengah dibuat tiga kali, yang pertama 4 kwintal
terus sisanya yang kedua kan kalo tebu semakin lama semakin besar
pertumbuhannya semakin butuh banyak mupuke terus yang kedua 7
kuintal terus sisanya 4 kwintal yang ketiga. Pokoknya 1 ton setengah itu
maksimal untuk 1 hektar. Kalo awalan nanem pupuknya cuman buat
sekedar untuk pertumbuhan jadi nanti kalo agak besar pupuknya bisa
56
Pak MY, Petani Tebu Rakyat Mitra PG. X, 18 Agustus 2018
98
agak banyakan. Itu biasanya kan dari PG itu cuman 12 kwintal itu
kurang. Biasanya kita tambahin sendiri pake pupuk organik yang
dipasaran itu.”
“ ... total pupuk 1,7 ton, itu sebagian dari pabrik sebagian lagi beli
eceran di pasar splendid ini juga ada kok biasnya cuma beli 1 kwintal.
Jadi sisanya ya yang dari pabrik itu. Saya biasanya pupuk 5 kali”
“Satu harinya itu 18.000 kalo tani serabutan ya mbak istilahe itu gak tiap
hari masuk, kalo ada garapan aja masuk jadi kalo lagi musim tanem itu 3 bulan
pasti ada aja garapan nanti selanjutnya ya cuman mupuk aja sama ngilangin
daun daun di batangnya, itu satu minggu cukup”
“... mupuk e 7 hari”
Sama halnya dengan penuturan diatas, pak Inul juga menggunakan jasa
buruh pupuk untuk memupuk tebu pada lahannya. Biaya yang dikeluarkan pak
Inul berbeda dengan pak Mulyono. Jika pak Mulyono mengeluarkan biaya 18.000
untuk satu hari upah buruh pupuk, pak Mulyono mengelurakan biaya sebagai
berikut :
“... 22.500 dari jam 8 sampai jam 2 siang... kalo mupuk butuh waktu 5
hari full buruh.”
Meskipun biaya yang dikeluarkan pak Inul lebih besar dar pada pak
Mulyono, namun proses pemupukan pak Inul lebih cepat, jika pak Mulyono
membutuhkan waktu tujuh jari untuk memupuk pak Inul hanya membutuhkan
waktu lima hari.
99
Sesuai penjelasan pak Inul diatas, dalam lahan yang dimilikinya pak Inul
tidak mengklasifikasi buruh yang berkerja di lahan miliknya. Berbeda dengan pak
Mulyono yang mengklasifikasikan buruh yang berkerja di lahannya sesuai dengan
jenis pekerjaan yang ada.
57
Pak INL, Petani Tebu Rakyat PG. X, 27 Agustus 2018
100
4.4.4 Panen
Tanaman tebu dapat ditebang setelah berumur 10 sampai 12 bulan,
atau dianggap sudah tua. Untuk mendapatkan hasil gula yang maksimal,
sebelum ditebang tebu harus diperiksa kadar gulanya oleh bagian
Pabrikasi. Alat yang digunakan untuk mengukur rendemen tebu disebut
dengan Brix Wager. Apabila rendemen atau kadar gulanya sudah dianggap
mencapai titik optimum, maka penebangan dapat segera dilaksanakan.
Masa tebang tebu biasanya dilaksanakan pada musim kemarau
diawali bulan Mei atau Juni. Untuk mendapatkan jadwal tanam dan
tebang/giling secara baik dengan harapan diperoleh produktivitas tebu dan
rendemen yang tinggi, maka PG berusaha melakukan kerja sama dengan
kelompok tani dalam menyusun jadwal tanam tebang. Namun demikian,
perebutan waktu khususnya tebang, masih sering terjadi dan hal ini
menjadi masalah. Para petani mengeluh bahwa mereka sering
mendapatkan jatah tebang yang tidak sesuai dengan harapan mereka.
Disisi lain pihak manajemen PG menyebutkan bahwa PG sudah secara
maksimal mengatur jadwal tebang giling guna memaksimalkan potensi
secara keseluruhan. Namun PG tidak bisa memenuhi harapan seluruh
petani karena keterbatasan PG pada puncak bulan Giling serta PG juga
harus memenuhi jumalh kapasitas giling minimal.
101
4.4.4.1 Tebang
Biaya tebang merupakan biaya yang dikeluarkan pada saat proses
panen tebu. Ketika tebu sudah mencapai 12-14 bulan atau sudah
dinyatakan siap panen maka tebu akan ditebang. Biasanya petani
menyerahkan poses tebang angkut kepada pihak pabrik.
“tebang angkut nanti yang menjadwakan pihak PG. Nanti yang
bayar juga PG. Tapi nanti kita bayar lagi sistem cicilan”58
58
Pak INL, Petani Tebu Rakyat Mitra PG. X, 27 Agustus 2018
59
Pak MY, Petani Tebu Rakyat Mitra PG. X, 18 Agustus 2018
102
yang diberikan bukan dihitung per tenaga kerja melainkan per luas lahan
yang telah ditebang.
4.4.4.2 Angkut
Biaya tenaga kerja tidak langsung dalam usaha penanaman tebu
adalah biaya angkut dan biaya supir. Biaya angkut tebu dari lahan
diangkut menuju pabrik gula, merupakan biaya yang dikeluarkan oleh
petani untuk membayar upah pekerja yang mengangkut tebu yang sudah
ditebang dari lahan ke truk. Biaya angkut tebu yang dikeluarkan oleh
petani adalah sebagai berikut59 :
“kalo angkut biasanya yang laki laki, kalo yang tebang itu ada
yang perempuan juga. Kalo ongkos angkutnya 4000 per kwintalnya. Mau
berapa orang ndak mesti. Kadang 5 orang kadang 7 orang. Tergantung
merekanya. Pokok saya bayar ya sesuai bobot yang mereka angkut”
“....ongkos angkut sekarang itu kalo di saya empat setengah per
kwintalnya”
Biaya supir truk ini dikeluarkan oleh petani tiap satu kali
pengiriman untuk satu truk. Jika satu hari petani bisa mengirimkan lima
truk dalam sehari maka biaya supir yang dikeluarkan adalah 80.000x5
dengan total biaya supir yang dikeluarkan adalah 400.000.
Selain biaya upah yang dikeluarkan untuk supir, dalam proses
angkut juga membutuhkan bahan bakar untuk truk pengangkut tebu dari
lahan milik petani ke PG. X. Biaya ini meliputi biaya bahan bakar
60
Pak MY, Petani Tebu Rakyat Mitra PG. X, 18 Agustus 2018
103
Biaya bahan bakar truk yang dikeluarkan pak Mulyono dalam satu
kali angkut tebu adalah 40.000. Biaya tersebut dikeluarkan hanya untuk
satu truk yang memuat 8-15 ton tebu. Satu hektar lahan tebu
membutuhkan 8-10 truk untuk mengangkut tebu dari lahan ke PG. X.
Berbeda dengan pak Mulyono, pak Inul langsung mengalokasikan dana
untuk kebutuhan bahan bakar untuk mengangkut hasil panen semua
lahannya. Berikut penjelasannya61 :
“bahan bakar truk itu total ya untuk lahan saya semua itu total 10
juta. Itu buat angkut kurang lebih 230 ton tebu. Kalo satu truknya 10 ton
ya diitung sendiri lah ya satu truknya berapa”
Total biaya bahan bakar untuk truk yang dikeluarkan menurut penjelasan
siatas adalah Rp 10 juta. Biaya tersebut merupakan total biaya yang
dikeluarkan untuk bensin 19-25 truk.
61
Pak INL, Petani Tebu Rakyat Mitra PG. X, 27 Agustus 2018
104
karung yang dikeluarkan oleh petani adalah Rp. 80,07 per kg gula yang dihasilkan
oleh petani. Sedangkan bunga pinjaman yang dibebankan kepada petani yang
memiliki tanggungan kredit adalah sebesar 0,75%.
Biaya usaha tani tebu dihitung berdasarkan jumlah nilai uang yang benar
benar dikeluarkan oleh petani untuk membiayai kegiatan usaha tani yang meliputi
sarana produksi, biaya tenaga kerja, dan lain lain. Biaya tersebut dibagi menjadi
dua yaitu biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya langsung merupakan
biaya yang dikorbankan untuk suatu produk dan mudah diidentifikasi, sedngkan
biaya tidak langsung merupakan biaya yang tidak mudah diidentifikasi dengan
produk tertentu.Harga pokok secara sederhana dapat didefinisikan sebagai jumlah
biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam usaha memperoleh penghasilan.
Pada usaha tani tebu biaya-biaya yang dikeluarkan dalam proses usaha tani tebu
secara sederhana dapat didefinisikan sebagai jumlah biaya-biaya yang dikeluaran
petani untuk membeli bibit tebu, memberikan perawatan hingga tebu siap panen,
hingga tebu tersebut siap disetorkan ke pabrik.