Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH OTOMASI KELISTRIKAN INDUSTRI di

PT PJB UPHT GRESIK


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Otomasi Kelistrikan Industri
Oleh
Auliyaurrohman (1531120092) / 03
D3 TL 3D

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2017
BAB I
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PJB UPHT GRESIK

1.1 Gambaran Umum


PT. Pembangkitan Jawa Bali (PT PJB) didirikan pada tanggal 3 Oktober 1995.Awalnya
bernama PT PLN Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa Bali II. Dalam perkembangannya
berganti nama menjadi PT Pembangkitan Jawa-Bali (PT PJB). PT PJB semula hanya
melaksanakan kegiatan usaha penyediaan tenaga listrik berupa kegiatan pembangkitan
tenaga listrik yang ekonomis, bermutu tinggi dan andal. Seiring dengan dinamika dunia
usaha dan berkembangnya tuntutan pasar, PT PJB kini juga melaksanakan kegiatan usaha
Operation and Maintenance (O&M) Pembangkit, Engineering, Procurement and
Construction (EPC), Konsultan bidang Pembangkitan, Pendidikan dan Pelatihan Tata
Kelola Pembangkitanm Pendidikan dan Pelatihan Energi Terbarukan, serta usaha-usaha
yang terkait dengan bidang pembangkitan.
1.2 Visi, Misi dan Logo PT PJB

Logo Perusahaan :

Gambar 2.1 Logo PT PJB

1.3 Profil PT PJB UPHT


PT PJB UBHAR dibentuk pada tanggal 12 Januari 1998 sebagai salah satu unit bisnis
dari PT PJB. Dibentuknya UBHAR merupakan pemecahan fungsi pemeliharaan dan
operasional, dengan tujuan mendukung keandalan pembangkit, dan sekaligus untuk
menangkap peluang pasar yang terbuka lebar, khususnya dalam bidang pemeliharaan
pembangkit. PT PJB UBHAR mempunyai Unit-unit Pemeliharaan (UHAR) yang
berdampingan dengan masing-masing unit pembangkitan (Gresik, Paiton, Brantas, Cirata,
Muara Karang, Muara Tawar) dalam rangka menjalankan tugasnya sebagai penyedia jasa
pemeliharaan bagi unit pembangkitan. Pada tahun 2005, Unit Pemeliharaan Cirata dan
Brantas dilebur ke Unit Pembangkitannya masing-masing sehingga PT PJB UBHAR hanya
melaksanakan jasa pemeliharaan untuk unit pembangkit thermal yaitu UHAR Muara
Karang, Muara Tawar, Gresik, dan Paiton. Dalam rangka optimalisasi kinerja organisasi
sesuai dinamika bisnis, sesuai SK Direksi no 093.K/010/DIR/2006 tanggal 18 Desember
2006, PT PJB Unit Bisnis Pemeliharaan mengalami perubahan menjadi PT PJB Unit
Pelayanan Pemeliharaan. Tidak lama kemudian, tepatnya pada tanggal 3 April 2007 terbit
SK Direksi no 039.K/010/DIR/2007 tentang likuidasi organisasi PT PJB Unit Pelayanan
Pemeliharaan. Bersama dengan itu, terbit SK Direksi no 040.K/010/DIR/2007 tentang
pembentukan organisasi PT PJB Unit Pelayanan Pemeliharaan Wilayah Timur. Wilayah
utama tugas layanan PT PJB UPHT adalah UP Gresik, Paiton, dan Brantas, sedangkan
layanan kepada unit lain bisa dilakukan selama layanan pada wilayah tugas utama yang
menjadi konsentrasinya telah terkelola dengan baik serta menghasilkan kinerja yang
optimal, kecuali dalam kondisi emergency yang secara khusus memerlukan prioritas.
PT PJB UPHT memberikan solusi bagi permasalahan pemeliharaan unit pembangkit.
UPHT bertekad untuk maju melalui inovasi inovasi dan perbaikan yang berkelanjutan di
bidang pemeliharaan unit pembangkit.UPHT juga dapat diandalkan dalam pemeliharaan
pembangkit karena didukung oleh SDM yang berkompeten dan kualitas pelayanan yang
prima, prinsip ramah lingkungan juga tidak lupa diterapkan di lingkungan kerjanya. UPHT
bertekad untuk selalu menjadi yang terdepan dalam pelayanan pemeliharaan unit
pembangkit tenaga listrik dan siap menjadi world class company for maintenance service
PT PJB UPHT menerapkan nilai nilai dasar budaya, yaitu ; 1. Jujur, dedikasi dan
konsisten (Integritas); 2. Ide, efisien dan efektif (Keunggulan); 3. Apresiasi, pembelajaran
bersama dan aktif terlibat (Kerjasama); 4. Motivasi, perbaikan berkelanjutan dan cepat
bertindak (Pelayanan); 5. Lingkungan hidup, lingkungan masyarakat dan lingkungan kerja
(Sadar Lingkungan).

1.4 Bidang Usaha PT PJB UPHT


Bidang Usaha PT PJB UPHT adalah bisnis Operation and Maintenance (O&M),
dimana jasa pemeliharaan sangat mendukung kesiapan unit pembangkit dan mendukung
keandalan unit pembangkit dalam beroperasi, sehingga dalam hal ini Unit Pembangkitan
sebagai pelanggannya.
PT PJB UPHT dengan skope pekerjaan adalah Overhaul dan Project atau Modifikasi.
Berikut adalah beberapa tugas PT PJB UPHT :
1. Memberi solusi bagi masalah masalah pemeliharaan pembangkit.
2. Memberi tekad untuk maju melalui inovasi inovasi dan continuous improvement
di bidang pemeliharaan unit pembangkit.
3. Dapat diandalkan dalam pelayanan pemeliharaan karena didukung oleh Sumber
Daya Manusia (SDM) yang kompeten dan kualitas pelayanan yang prima.
1.5 Struktur Organisasi SAHAM PJB

Berdasarkan Anggaran Dasar Pasal 4,modal dasar Perusahaan ditetapkan sebesar


Rp12.000.000.000.000,-(dua belas triliun Rupiah) terbagi dalam 24.000.000.000 saham,
terdiri atas 1 Saham Seri 1 dan 23.999.999.999 Saham Seri 2, masing-masing saham
dengan nilai nominalsebesar Rp500,- (lima ratus Rupiah).
Modal tersebut telah ditempatkan dengan komposisi sebagai berikut:
1. PT PLN (Persero) sebanyak 1 Saham Seri 1 dan 5.999.999.998Saham Seri 2 dengan
nilai nominal sebesar Rp2.999.999.999.500,- (dua triliun sembilan ratus sembilan puluh
sembilan miliar sembilan ratus sembilan puluh sembilan juta sembilan ratus sembilan
puluh sembilan ribu lima ratus Rupiah).
2. Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PT PLN (Persero) sebanyak 1 Saham Seri 2
dengan nilai nominal sebesar Rp500,- (lima ratus Rupiah).
1.6 Struktur Organisasi PT PJB

PT PJB

UNIT
UP GRESIK PEMBANGKITAN
UNIT PELAYANAN
2219 MW PEMELIHARAAN WIL
TIMUR (UPHT)

UNIT
PEMBANGKITAN
UP PAITON
UNIT PELAYANAN
800 MW PEMELIHARAAN WIL
TIMUR (UPHT)

UNIT
PEMBANGKITAN
UP CIRATA
UNIT PELAYANAN
1008 MW PEMELIHARAAN WIL
BARAT (UPHB)

UNIT
PEMBANGKITAN
UP M. KARANG
UNIT PELAYANAN
908 MW PEMELIHARAAN WIL
BARAT (UPHB)

UNIT
PEMBANGKITAN
UP M. TAWAR
920 MW UNIT PELAYANAN
PEMELIHARAAN WIL
BARAT (UPHB)
UNIT
PEMBANGKITAN
UP BRANTAS
UNIT PELAYANAN
281 MW PEMELIHARAAN WIL
TIMUR (UPHT)
1.7 Struktur Organisasi dan Jabatan PT PJB
Sebagai salah satu bentuk penyelarasan dengan pengembangan bisnis perusahaan serta dalam
rangka mendukung proses dan dinamika bisnis perusahaan maka pada tahun 2017 ini telah
dilakukan penyesuaian terhadap struktur organisasi perusahaan.
Struktur organisasi PJB ditetapkan dalam SSK No 013.K/020/DIR /2017 ttg penetapan
organisasi dan bagan susunan jabatan PT Pembangkitan Jawa Bali
1.8 Struktur Organisasi PT PJB UPHT

General Manager

Fungsional Ahli Pembangkit

Manajer Teknik Manajer Perencanaan Manajer Keuangan


dan Pembinaan Teknik dan Administrasi

Fungsional Bidang Fungsional Bidang Fungsional Bidang


Staff

SPV Senior Mesin SPV Senior Resource SPV Senior SDM


Planning
Staff Staff
Staff

SPV Senior Listrik SPV Senior Engineer SPV Senior Umum


Perfomance
Staff Staff
Staff

SPV Senior SPV Senior Quality SPV Senior


Kontrol Instrumen Assurance Pengadaan

Staff Staff Staff

SPV Senior Listrik SPV Senior


Keuangan
Staff
Staff
1.9 Personalia beserta Latar Belakang Pendidikan dan Uraian Tugasnya
1.9.1 General Manager
Unit pelayanan dan pemeliharaan dipimpin oleh general manager dengan tugas
pokok sebagai berikut.
a. Menyelenggarakan pelanyanan jasa pemeliharaan unut pembangkit tenaga
listrik.
b. Menyusun program, rencana kerja, strategi serta sasaran kerja unit
pelanyanan dan pemeliharaan wilayah timur.
c. Menyusun dan menuangkan kebijakan unit pelanyanan pemeliharaan
kedalam ketentuan-ketentuan atau peraturan sebagai pedoman pelaksanaan
tugas.
d. Memantau, menganalisa dan mengevaluasi sistem dan prosedur untuk
meningkatkan kualitas kerja, operasional pemeliharaan serta lingkungan
kerja.
e. Menyusun standarisasi jasa pemeliharaan yang meliputi lingkup kerja,
kebutuhan material, jasa serta kebutuhan pendukung lainnya
f. Melakukan inovasi secara bersinambungan dalam peningkatan kinerja unit
pelayananan dan pemeliharaan.
g. Meningkatkan mutu pelanyanan kepada pelanggan.
h. Meningkatkan kualitas dsn kompetensi SDM yang dimiliki dalam bidang
pelayanan dan operasi dan terutama pemeliharaan unit pembangkitan
melalui program pembinaan, pengembangan dan pelatihan yang tepat dan
bersinambungan serta mengoptimalkan penggunaannya sesuai kebutuhan
internal dan eksternal unit pelanyanan dam pemeliharaan.
i. Menjaga agar laporan keuangan unit kerjanya tidak menimbulkan
kualifikasi bagi auditor
j. Memastikan bahwa harga jasa pemeliharaan yang dilakukan tetap
kompetitif.
k. Memastikan pelaksanaan manajemen pemeliharaan, manajemen material,
manajemen kuangan serta manajemen SDM yang diimplementasikan pada
program sistem informasi terpadu Ellipse PJB, dapat berjalan dengan
optimal serta tetap terjaga keintegrasiannya.
l. Memastikan bahwa sasaran kinerja yang ditetapkan direksi dapat dicapai
dengan baik.
m. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan atasan
n. Membuat laporan secara berkala sebagai bahan masukan dan pengambilan
keputusan lebih lanjut.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut, susunan organisasi
terdiri dari beberapa bidang, antara lain :
1. Manajer Teknik
2. Manager Perencanaan & Pembinaan Teknik
3. Manager Keuangan & Administrasi
Dalam tugasnya, general manager dapat dibantu oleh manager unit atau
fungsional ahli yang menangani fungsi fungsi yang menjadi lingkup tanggung
jawabnya dalam formasi serta jumlah akan ditentukan kemudian sesuai dengan
kebutuhan serta dinamika bisnis.

1.9.2 Bidang Teknik


Bidang teknik dipimpin oleh manajer teknik dengan tugas pokok sebagai
berikut.
a. Menyusun program dan sasaran serta kegiatan dan pengendalian proyek
pemeliharaan unit pembangkitan untuk mendukung tecapainya target
kontrak pemeliharaan unit pembangkit secara kialitatif dan kuantitatif
sesuai kebijakan perusahaan.
b. Melaksanakan inovasi secara terus menerus dalam perencanaan dan
pengendalian bidang organisasi, penyediaan, dan pemberdayaan SDM
untuk meningkatkan kinerja jasa pelayanan dan pemeliharaan.
c. Memanfaatkan dan mengoptimalkan pengelolaan asset yang dimiliki
termasuk bengkel kerja agar dapat memberi manfaat yang optimal bagi
kinerja unit pelayanan dan pemeliharaan.
d. Merencanakan serta merancang pemberdayaan tenaga ahli dan tenaga
terampil agar dapat membermanfaat yang optimal bagi kinerja unit
pelayanan dan pemeliharaan. Serta tidak menciptakan idle resource,
diselaraskan dengan target pengelolaan dan pemeliharaan sesuai jadwal
yang terstruktur serta sistematis.
e. Melaksanakan dan membudayakan kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif bagi seluruh karyawan.
f. Melakukan monitoring dan pengendalian kualitas terhadap hasil overhaul /
project sesuai dengan standart yang telah ditetapkan.
g. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan atasan.
h. Membuat laporan secara berkala sebagai bahan masukan dan pengambilan
keputusan lebih lanjut.
Dalam tugasnya, manajer teknik dapat dibantu oleh supervisor atau fungsional
ahli yang menangani fungsi fungsi yang menjadi lingkup tanggung jawabnya
dalam formasi serta jumlah akan ditentukan kemudian sesuai dengan kebutuhan
serta dinamika bisnis.

1.9.3 Manajer Keuangan & Administrasi


Bidang keuangan dipimpin oleh manager keuangan, dengan tugas pokok
sebagai berikut.
a. Melaksanakan penyusunan anggaran tahunan untuk dijadikan bahan acuan
penggunaan kuangan unit pelayanan dan pemeriharaan.
b. Mengelola administrasi keunagan unit pelanyanan dan pemeliharaan
sehingga sejalan secara efektif dan efisien.
c. Menyajikan analisa dan evaluasi serta mengembangkan parameter
keuangan untuk digunakan sebagai bahan masukan dan kajian bagi direksi
serta untuk peningkatan efisiensi dan kinerja kegiatan keuangan unit
pelayanan dan pemeliharaan.
d. Menyusun dan mengevaluasi laporan berkala mengenai keadaan keuangan
sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam mengadakan kebijakan
penggunaan keungan selanjutnya.
e. Melakukan penilaian investasi unit pelayanan dan pemeliharaan untuk
digunakan sebagai bahan acuan penilaian terhadap peningkatan kinerja unit
pelayanan dan pemeliharaan secara keseluruhan.
f. Menyusun laporan hasil kerja bidang untuk dijadikan bahan masukan
evaluasi serta kajian pihak manajer.
Dalam tugasnya, manajer teknik dapat dibantu oleh supervisor atau fungsional
ahli yang menangani fungsi-fungsi yang menjadi lingkup tanggungjawabnya dalam
formasi serta jumlah akan ditentukan kemudian sesuai dengan kebutuhan serta
dinamikan bisnis
1.10 Sarana dan Prasarana
1. Gedung Utama
Gedung utama mencangkup : ruang manajer / direktur, ruang rapat, perpustakaan, ruang
tamu, ruang lab, kamar mandi dan toilet, musholla dan ruangan spesialis bidang.
2. Ruang / Kantor Kerja
Ruang / kantor kerja mencangkup : ruang administrasi (SDM), ruang kemanan
(satpam), ruang administrasi keamanan (pembuatan ID card), workshop bidang teknik,
ruang K3, musholla dan toilet.
3. Lapangan Kerja
Lapangan kerja mencangkup : unit pembangkitan (seperti turbin, generator, trafo,
switch yard, desalination, CCR, dll.), Bengkel (tempat untuk perbaikan), Gudang
(tempat untuk stock barang atau alat.)
4. Fasilitas Olahraga
Fasilitas Olahraga mencangkup : Lap. Tenis, Lap. Soccer, Lap. Bulutangkis, Lap. Golf,
dan Tempat memancing.
5. Ruangan Kebutuhan
Ruangan kebutuhan mencangkup : Kantin, Masjid, Ruang Merokok, Parkir (di luar dan
di dalam gerbang pintu masuk),
6. Kendaraan
Kendaraan mencangkup : truck purify, crane, mobil dinas, mobil k3, mobil ambulan,
truck damkar, mobil pick up / tossa dan sepeda.

Anda mungkin juga menyukai