Anda di halaman 1dari 6

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Dalam pembelajaran bidang fisika teori tanpa eksperimen itu tidak
sempurna. Untuk melakukan percobaan sederhana sebenarnya tidaklah perlu
mengeluarkan biaya yang amat besar. Untuk itu bel listrik sederhana
merupakan salah satu aplikatif sederhana dari pembelajaran fisika, khususnya
dalam bidang bunyi atau suara. Dalam kehidupan masyarakat bel cukup
mempunyai peran penting. Dahulu masyarakat menggunakan alat-alat
tradisional seperti gong, kentongan dan alat tradisional lainnya untuk memberi
tanda. Ketika ada tamu misalnya maka orang tersebut tidak perlu berteriakteriak memanggil tuan rumah tapi cukup memencet bel. Pada masa kini, bel
listrik sudah tersedia dalam bebagai variasi. Ada bel listrik dengan sistem
elektronik yang cukup rumit, yang menghasilkan bunyi yang unik pula seperti
lagu-lagu maupun nada-nada lainya yang kompleks. Oleh karena itu penulis
tertarik untuk melakukan percobaan merakit bel listrik. Percobaan ini dapat
menambah wawasan dalam bidang fisika dan dapat menghasilkan hal yang
berarti untuk kehidupan masyarakat. Selain itu penulis

juga dapat

membuktikan bahwa arus listrik dapat menghasilkan medan magnet kemudian


dengan hal itu dapat menghasilkan bunyi.

B. PERUMUSAN MASALAH

Dari kajian latar belaka masalah di atas. Maka karya tulis ini dapat ditarik
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah tidak mengganggu lingkungan

jika limbah perusahaah meubel

PURNAMA JATI Sewulan dibiarkan dalan jangka waktu yang lama ?


2. Lebih banyak dampak positif atau negative yang di berikan dari limbah
perusahaan meubel PURNAMA JATI Sewulan ?
3. Bagaimanakah dampak limbah perusahaah meubel PURNAMA JATI
Sewulan terhadap lingkungan ?

C. TUJUAN
Baik secara umum maupun khusus. Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah :

1. Apakah pengertian bel listrik?


2. Bagaimanakah cara membuat bel listrik?
3. Bagaimanakah prinsip kerja bel listrik?

D. MANFAAT
Diharapkan penulisan karya ilmiah ini dapat bermanfaat :
1. Bagi penulis :
a. Dapat menambah pengetahuan penulis tentang Bel Listrik
b. Dapat memberi informasi kepada semua pelajar, sekolah, masyrakat luas
tentang manfaat aplikasi dan penggunaan Bel Listrik.
2. Bagi mahasiswa :

a. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami tentang bel listrik 2.


b. Mahasiswa dapat mempraktekan cara membuat bel listrik dengan
prinsip elektromagnetisme dan membuktikan bahwa arus listrik
dapat menghasilkan medan magnet.
c. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami tentang prinsip kerja bel
listrik.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bel Listrik


Bel listrik adalah bel yang berfungsi jika mendapatkan aliran listrik. Bel
ini dapat dibuat dengan memanfaatkan sifat-sifat dari elektromagnetik atau medan
listrik. Penggunaan bel listrik antara lain pada rumah, sekolah, asrama, dan lainlain.

B. Cara Membuat Bel Listrik


Cara membuat bel listrik dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Persiapan alat dan bahan Untuk membuat bel listrik sederhana diperlukan alat
dan bahan sebagai berikut :
a. Papan atau triplek ukuran 10 cm x 15 cm sebagai chasis
b. Elektromagnet :
-

Sediakan besi beton diameter 10-12 mm, panjang 5-8 cm

Lapisi inti besi (besi beton) dengan kertas

Siapkan kawat tembaga berlapis email sepanjang 20-30 m,

diameter 1 mm
-

Lilitkan dengan rapat pada inti besi

Jadilah elektro magnet

c. Kabel listrik (kabel rambut) secukupnya


d. Adaptor, untuk mengubah arus AC menjadi arus DC
e. Steker untuk menghubungkan bel listrik dengan sumber arus
f. Pegas dari plat tipis untuk pemukul bel
g. Tutup bel sepeda untuk bel listrik
h. Baut seng 3 mm, panjang 3 cm (6 buah)
i. Isolasi band
j. Bisa dilengkapi dengan perangkat lampu indikator.
2. Cara merangkai bel listrik
Gambar 2.1 Skema Rangkaian Bel Listrik

Berdasarkan gambar 2.1 di atas, skema rangkaian bel listrik dapat


dijelaskan sebagai berikut :
1. A adalah bel dari tutup bel sepeda
2. B adalah pegas dari plat tipis untuk pemukul bel
3. C adalah Elektromagnet
4. D adalah interuptor (pemutus arus)
5. E adalah adaptor untuk mengubah arus AC menjadi DC
6. F adalah lampu indikator
7. G adalah steker untuk menghubungkan bel listrik dengan sumber arus
AC (arus PLN).

C. Prinsip Kerja Bel Listrik

Ketika lilitan kawat diberi arus listrik maka akan menghasilkan medan
magnet di sekitarnya yang kekuatanya bergantung pada besarnya arus listrik yang
mengalir. Magnet listrik ini bersifat seperti halnya sebuah magnet batang yang
panjang serta memiliki dua kutub yaitu utara dan selatan. Ketika arus listrik
mengalir pada solenoid yang memiliki inti besi, maka inti besi akan berubah
menjadi magnet sehingga akan menarik pemukul besi ke arah inti. Akibatnya arus
listrik menjadi terputus, sehingga pemukul kembali ke tempatnya semula. Ketika
berada di tempat semula, pemukul ini menyambungkan kembali arus listrik,
hingga arus listrik kembali mengalir dan kejadian yang sama terus berulang.
Ketika pemukul tertarik ke arah magnet, pemukul juga akan memukul piringan
atau benda lain. Pemukul yang bergerak bolak-balik ini menghasilkan suara
(bergantung pada apa yang dipukulnya).

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan.

Bel listrik adalah bel yang dibuat dengan memanfaatkan sifat-sifat


dari elektromagnetik atau medan listrik. Dengan adanya arus listrik yang
dapat

berubah menjadi medan magnet yang berisolasi maka dapat

menghasilkan bel listrik sederhana.

B. Saran
Pemanfaatan ilmu fisika telah banyak diterapkan dalam kehidupan seharihari, diharapkan setelah menyusun makalah ini penulis dapat memanfaatkan
dan mengembangkan ilmu-ilmu fisika yang penulis pelajari. Disamping itu
pembaca juga dapat memanfaatkan makalah ini sebagai pedoman pembuatan
projek berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai