Anda di halaman 1dari 18

1.

1 Proses Purifikasi Minyak Main Transformator


1.1.1 Vacuum Oil Purification Plant
Minyak Transformator dapat dikotori oleh uap air, fiber (misalnya : kertas, kayu,
tekstil), damar, dan sebagainya. Hal ini dapat mempengaruhi kemurnian minyak
transformator. Bentuk pengotoran dapat bermacam-macam, yaitu : meleleh dan mencairnya
bahan-bahan yang digunakan di dalam transformator, partikel-partikel yang mengapung
pada minyak, partikel-partikel yang mengendap di dasar tangki, pada belitan atau pada
intinya. Dengan adanya pengotoran maka tegangan tembus minyak akan menurun dan ini
berarti mengurangi atau menurunnya umur pemakaian minyak.
Salah satu cara untuk memperpanjang umur minyak transformator , yaitu Vacuum Oil
Purification Plant, adalah alat yang dirancang khusus untuk treatment oil transformer.
Purifying atau treatment merupakan proses penyaringan atau pemurnian kembali minyak
transformator dengan menggunakan alat yang disebut High Vacum Oil Purifier (Vacuum-
oil Purification Plant EOK 8000/2 Sond) dengan jalan sirkulasi.

Gambar 5.4.1 Vacuum-oil Purification Plant EOK 8000/2 Sond

1.1.2 Prinsip Kerja


Ada 3 proses penting dalam proses purifikasi minyak trafo, antara lain:
1.Heating
Minyak dipanaskan hingga titik didih air. Air yang ada dalam minyak akan menguap
karena titik didih minyak lebih tinggi dari pada titik didih air. Pemanasan dilakukan di
dalam OE (Oil Heater). Dengan menjaga suhu sekitar 40℃ –60℃.
2.Penyaringan (Filter)
Minyak pertama kali disaring oleh OG (Olgrobfilter) untuk partikel/material kasar yang
terkontaminasi di minyak , sedangkan KF (Candle Filter) untuk partikel/material yang
halus.
3.Vacuum
Untuk menghilangkan kandungan gas dan uap air yang terkontaminasi di dalam
minyak.

1.1.3 Jenis dan Fungsi Peralatan


1. Vacuum Oil Purification Plant

Gambar 5.4.2 Vacuum Oil Purification Plant

 Nama Alat : Oil Purifying Plant


 Merk/Type : Aktiengesellschaft A. Heiring / 8000, 2
 Tegangan : 380 V
 Arus Max : 415 A
 Unit : PLTU & PLTGU
 Kapasitas : 8000 liter/jam
 Sistem : Offline
2. Valve

Gambar 5.4.3 Valve (Gate Valve)

Merupakan sebuah perangkat yang terpasang pada sistem purifikasi yang berfungsi
membuka dan menutup aliran dengan cara tertutup rapat dan terbuka penuh.

3. Olgrobfilter (Rough Oil Filter)

Gambar 5.4.4 Olgrobfilter


Fungsi : Menyaring partikel kasar yang terkontaminasi dalam minyak yang dialirkan
dari valve 1 (Input).
4. Oil Pump 3

Gambar 5.4.5 Oil Pump 3


Fungsi : menghisap minyak dari filter yang berhenti dari proses OG (Olgrobfilter).

5. Oil Heater (Olerwarmer)

Gambar 5.4.6 Oil Heater

Fungsi : Memanasi minyak dengan rentang suhu 40°C-60℃.

6. Float Switch (Stromungswachter) 2

Gambar 5.4.7 Float Switch 2


Merupakan alat yang cara kerjanya mendeteksi level minyak dari proses OE (Oil
Heater) . Cara kerjanya yaitu :
 On saat terkuras habis dan off saat terisi penuh
 On saat terisi penuh dan off saat terkuras habis

7. Solenoid Valve (Magnet Ventil)


Gambar 5.4.8 Magnet Ventil

Merupakan elemen kontrol/katup yang dikendalikan dengan arus listrik baik AC yang
terpasang diluar Vacuum Tank 1 dan 2 sebagai pengatur pengisian minyak, sehingga
Vacuum Tank tersebut tidak sampai kosong.

8. Vacuum Tank (Vakuum Kessel) 1

Gambar 5.4.9 Vacuum Tank

Fungsi : Memisahkan dan menghilangkan kandungan gas dan uap air dalam minyak
dengan tekanan 120 milibar hasil pemanasan dari proses OE (Oil Heater).

9. Dirt Traps (Schmutzfanger)


Gambar 5.4.10 Dirt Traps

Merupakan jenis valve yang berfungsi untuk membuang kandungan gas dan uap air
yang terkandung dalam minyak yang berasal dari Vacuum Tank 1.

10. Oil Pump 1

Gambar 5.4.11 Oil Pump 1


Fungsi : menghisap minyak dari proses Vacuum Tank 1 menuju ke Vacuum Tank 2.
11. Check Valve (Ruckschlagventil)
Gambar 5.4.12 Check Valve

Merupakan jenis valve yang didesain atau berfungsi untuk mencegah terjadinya aliran
balik di dalam pipa ketika Oil Pump Motor 1 menghisap minyak.

12. Vacuum Tank (Vakuumkessel) 2

Gambar 5.4.13 Vacuum Tank 2

Fungsi : Memisahkan dan menghilangkan kandungan gas dan uap air dalam minyak
dengan tekanan 150 milibar hasil pemanasan dari proses Vacuum Tank 1.

13. Oil Pump 2

Gambar 5.4.14 Oil Pump 2


Fungsi : menghisap minyak dari proses Vacuum Tank 2 menuju ke Candle Filter 1 dan
2.

14. Candle Filter (KerzenFilter)

Gambar 5.4.15 Candle Filter

Fungsi : Menyaring partikel halus yang masih terkontaminasi dalam minyak sehingga
diharapkan minyak yang melewati filter ini benar – benar sudah bersih (tidak
mengandung butiran pengotor).

15. Flow Meter (Olzahler)


Gambar 5.4.16 Flow Meter

Merupakan alat yang digunakan untuk mengukur laju aliran linier, nonlinier, massa
atau volume dari minyak, hasil dari proses Candle Filter (KF) 1 dan 2, menuju ke valve
3 (output).

1.1.4 Alat Pelindung Diri (APD)


Alat pelindung diri yang diperlukan :
1. Safety Shoes
2. Safety Helmet
3. Masker
4. Kaus Tangan
5. Ear Plug
6. Safety Belt
1.1.5 Tahapan Proses Oil Purifying Plant

Gambar 5.4.17 layout Oil Purifying Plant


Gambar 5.4.18 Layout Aliran Oil Purifying Plant

Keterangan :
1. Valve 1
2. Olgrobfilter
3. Oil Pump 3
4. Oil Heater
5. Float Switch
6. Solenoid Valve
7. Vacuum Tank 1
8. Dirt Traps
9. Oil Pump 1
10. Check Valve
11. Solenoid Valve
12. Vacuum Tank 2
13. Dirt Traps
14. Oil Pump 2
15. Check Valve
16. Valve 7
17. Valve 9
18. Candle Filter 2
19. Candle Filter 1
20. Valve 8
21. Valve 10
22. Valve 11
23. Flow meter
24. Valve 3

1. Persiapan Pengoperasian Oil Purifying Plant


 Pasang kabel power pada terminal panel box power supply Oil Purifier.
 Sambung kabel power supply pada sumber tegangan tiga fasa 380 V dengan
mempertimbangkan arus pemakaian maksimal (PDC / MCC).
 Nyalakan Main Switch pada panel control oil purifying plant.
 Nyalakan Oil Pump (OP3) pada panel control Oil Purifying Plant dan amati arah
putaran motor (arah putaran Clock wise), jika arah putaran salah matikan Oil Pump
(OP3) dan matikan main switch pada panel control kemudian ubah urutan fasa pada
sambungan kabel power supply.
 Pasangkan selang di sisi Outlet Transformator kemudian sambungkan dengan inlet
Purifier dan Pasangkan selang sisi outlet purifier kemudian sambungkan dengan
inlet transformator.

2. Pengoperasian Purifier
 Buka valve inlet oil purifying plant (1), buka valve inlet candle filter (7 dan 9), buka
valve outlet candle filter (8 dan 10) dan buka valve outlet oil purifying plant (3).
 Nyalakan Oil Pump (OP3), nyalakan Oil Pump (OP2) dan Oil Pump (OP1) pada
panel control Oil Purifying Plant.
 Buka valve vacuum tank (4 dan 5) kemudian nyalakan vacuum pump (VP1) dan
Vacuum Pump (VP2) pada control panel Oil Purifying Plant, tekanan pada vacuum
meter dijaga sesuai sesuai dengan grafik perbandingan vacuum dengan temperature
yang terdapat pada panel control Oil Purifying Plant.
 Nyalakan switch Oil Heater (OE), Oil Heater akan menyala otomatis ketika ada
minyak yang melewatinya. Suhu pada Oil Heater dijaga sesuai dengan grafik
perbandingan vacuum dengan temperature yang terdapat pada panel control Oil
Purifying Plant.

3. Proses Shut Down Oil Purifying Plant


 Matikan semua switch Oil Heater pada panel control.
 Matikan Oil Pump (OP3), Oil Pump (OP2) dan Oil Pump (OP1) pada panel control.
 Matikan Vacuum Pump (VP1) dan Vacuum Pump (VP2) pada panel kontrol .
 Tutup semua oil valve ( valve 1, valve 9, valve 7, valve 8, valve 10)
 Tutup semua valve vacuum tank (valve 4 dan valve 5)
 Matikan main switch pada panel kontrol Oil Purifyinhg Plant.

1.1.6 Kesalahan dan Akibatnya


1. Kesalahan aktivitas no.1.5.1 berpotensi tersengat tegangan tinggi power supply.
2. Kesalahan aktivitas no. 1.5.2 berpotensi menyebabkan panas berlebih dan terbakarnya
OP 3
3. Kesalahan tidak membuka valve outlet (3), valve outlet candle filter (valve 8 dan valve
10) dan menyebabkan kerusakan seal yang mengakibatkan minyak bocor ke luar pipa.
4. Kesalahan tidak membuka valve vacuum pump (valve 4 dan valve 5) dapat
mengakibatkan panas berlebih pada vacuum pump dan terbakarnya vacuum pump.

1.1.7 Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya


1. Gunakan tangga dan safety belt saat kerja diketinggian (menyalakan valve vacuum tank)
2. Harus selalu membawa dan memahami skematik diagram peralatan.
3. Gunakan APD ( Sarung tangan, Helm safety, Sepatu safety, Ear plug, Masker) dengan
benar

1.2 Automation Hiierarchy

Primary technology :
1. Main Trafo, Valve 1, Olgrobfilter, Oil Pump 3, Oil Heater, Float Switch, Solenoid Valve,
Vacuum Tank 1, Dirt Traps, Oil Pump 1, Check Valve, Solenoid Valve, Vacuum Tank 2,
Dirt Traps, Oil Pump 2, Check Valve, Valve 7, Valve 9, Candle Filter 2, Candle Filter 1,
Valve 8, Valve 10, Valve 11, Flow meter,Valve 3

Field :
1. Oil Pump 123, Magnet Ventil, CT, Hydrant Pump, Circuit Breaker, Valve oil pump,
Vacuum Pump,
Individual Control :
1. PLC, Tombol Control Pump, Tombol Control Vacuum Pump,

Group Control :
1. Panel Control Purrifying

Supervision :
1. Supervisor teknik(Mesin,Listrik,Kontrol Instrumen),Supervisor Perencanaan dan
Pembinaan Teknik(Resource Planning,Engineer Perfomance,Quality Assurance),
Supervisor Administrasi dan keuangan(SDM, Umum,Pengadaan)

Manufacturing Execution :
1. Manager Teknik, Manager Administrasi dan keuangan, Manager Perencanaan &
Pembinaan Teknik

Enterprise :
1. General Manager
Primary technology :
1. Desalination, row water tank, water treatment plant, make up water tank, condenser, Low
Preasure Heater, Deaderator, High Preasure Heater, Steam Drum, Boiler,
Stack(Chimney), Generator, Trafo, SUTET, Storage Oil Tank, Preheater, Residu service
tank
2. Main Trafo, Motor Cooling Fan, Oil

Field :
2. Make Up Water Pump, Condensate Pump, Boiler Feed Pump, Turbin, Switch
yard,Circulation Water Pump, Residu Oil Trasfer Pump, Residu Oil Pump
3. Oil Pump, CT, Hydrant Pump, Circuit Breaker, Valve oil pump,

Individual Control :
2. PLC, Cooling System, Purifying
3.
Group Control :
2. CCR(Central Control Room)
3. Puryfying
Supervision :
2. Supervisor teknik(Mesin,Listrik,Kontrol Instrumen),Supervisor Perencanaan dan
Pembinaan Teknik(Resource Planning,Engineer Perfomance,Quality Assurance),
Supervisor Administrasi dan keuangan(SDM, Umum,Pengadaan)

Manufacturing Execution :
2. Manager Teknik, Manager Administrasi dan keuangan, Manager Perencanaan &
Pembinaan Teknik

Enterprise :
1. General Manager
Jasa Operasi Dan Pemeliharaan
PJB pada tahun 2010 mendirikan unit bisnis baru yang khusus melayani pelaksanaan
Operation and Maintenance (O&M) unit pembangkitan. Unit ini diberi nama UBJOM (Unit
Bisnis Jasa Operation & Maintenance), dengan sasaran :
 Mengelola pembangkit dan sejumlah sumberdaya pendukungnya untuk menyediakan
tenaga listrik secara aman, andal dan efisien.
 Meningkatkan kontribusi aset dengan memaksimalkan overall effectiveness (OEE) dan
meminimalkan life cycle cost (LCC).
 Mengupayakan operational excellences dengan menerapkan prinsip-prinsip
manajemen aset best practices mencakup key performance area yang antara lain aset
fisik, aset knowledge, aset SDM dan aset capital.
UBJOM saat ini telah melaksanakan Operation and Maintenance empat unit pembangkit
skala besar dengan sitem performance contract, yaitu:

 PLTU Indramayu (3 x 330 MW)


 PLTU Rembang (2 x 315 MW)
 PLTU Pacitan (2 x 315 MW)
 PLTU Paiton Baru (1 x 660 MW)
 PLTU Tanjung Awar-awar (2 x 350 MW)

Anda mungkin juga menyukai