Anda di halaman 1dari 9

BAB II

TINJAUAN UMUM PT. PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT


PENGATUR BEBAN SUMATERA ( P3BS )

2.1. Profil Perusahaan


Proses restrukturisasi pengusahaan tenaga listrik di Indonesia masih terus
berjalan. Salah satunya adalah dengan penyiapan PT PLN (Persero) Penyaluran dan
Pusat Pengatur Beban Sumatera (P3B Sumatera) sebagai salah satu unit PT. PLN
(Persero). P3B Sumatera nantinya akan memiliki tugas dan lapangan usaha berupa
pengoperasian dan pengelolaan aset penyaluran serta melakukan transaksi energi
listrik pada Sistem Interkoneksi Sumatera.
Organisasi PT PLN (Persero) P3B Sumatera dibentuk berdasarkan
Keputusan Direksi PT PLN (Persero) nomor No.179.K/DIR/010/2004. P3B
Sumatera bukanlah lembaga yang benar-benar baru sebab P3B Sumatera
merupakan penggabungan fungsi Penyaluran dari PT. PLN (Persero) Kitlur
Sumbagut dan fungsi Penyaluran PT PLN (Persero) Kitlur Sumbagsel. PT PLN
(Persero) Kitlur Sumbagut dan PT. PLN (Persero) Kitlur Sumbagsel secara praktis
organisasinya akan dihapus. Terutama dengan rencana pembentukan PT. PLN
Pembangkitan Sumatera Bagian Utara (KSU) dan PT. PLN Pembangkitan
Sumatera Bagian Selatan (KSS), yang usahanya mengelola fungsi pembangkitan.

Dengan demikian pengabungan ini akan semakin menempatkan posisi


organisasi P3B Sumatera pada posisi yang sentral. P3B Sumatera-lah yang akan
membuat "hitam-putihnya" pasokan listrik di dalam Sistem Interkoneksi Sumatera
setelah energi listrik dibangkitkan oleh perusahaan pembangkit, baik itu yang
dikelola PT. PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Utara (KSU) dan PT. PLN
Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan (KSS) maupun swasta. Sebab, P3B lah
yang mengelola lalu-lintas energi listrik di Sistem Interkoneksi Sumatera.
Setidaknya pada proses pengelolaan energi inilah, menempatkan P3B Sumatera
sebagai pihak yang harus berperan aktif. Bahkan bertanggung jawab penuh
terhadap keandalan pasokan energi listrik yang disalurkan ke konsumen.

Pembentukan P3B Sumatera disadari betul kemanfaatannya oleh PT. PLN


(Persero). Setelah dipisahkannya fungsi pembangkitan sebagai anak perusahaan,

1
BUMN yang menangani pengusahaan tenaga listrik di tanah air ini menempatkan
fungsi operasi dan pengelolaan pernyaluran tenaga listrik (transmisi) sebagai
kegiatan yang perlu dipersiapkan untuk mendukung terciptanya efisiensi tenaga
listrik. Di wilayah interkoneksi Sumatera, P3B Sumatera akan menangani sektor
transmisi sejak perencanaan, konstruksi, hingga pemeliharaan.

Pengoperasian sistem tenaga listrik dilakukan melalui manajemen energi


dengan menggunakan mekanisme transaksi energi. Melalui transaksi energi,
memang memungkinkan didapatnya keuntungan dari selisih harga pembelian dari
pembangkit dengan penjualan energi listrik kepada konsumennya. Meskipun
demikian, sebagai penyelenggara transaksi energi P3B Sumatera wajib
memberikan pasokan listrik secara handal, ekonomis dan berkualitas kepada
konsumennya.

Gambar 2.1. Unit bisnis PT. PLN (Persero)

2.2. Visi, Misi, Motto, dan Tugas P3B Sumatera


Sesuai dengan Keputusan Direksi No.179.K/DIR/010/2004 tanggal 24
Agustus 2004, tentang pembentukan P3BS.

2.2.1 Visi
 Menjalankan bisnis kelistrikan dan bisnis lain terkait berorientasi pada
kepuasan pelanggan, anggota perusahaan, dan pemegang saham.
 Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat.
 Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
 Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

2.2.2 Misi
 Mengelola operasi sistem tenaga listrik secara andal.
 Melakukan usaha penyaluran tenaga listrik tegangan tinggi secara efisien,
andal, dan akrab lingkungan.
 Mengelola pasar tenaga listrik secara kompetitif, transparan, dan adil.
 Melaksanakan pembangunan instalasi sistem tenaga listrik Sumatera.

2.2.3 Motto
“Kesinambungan Penyaluran Listrik untuk Sumatera (Continuity of
Electricity for Sumatera)”.

2.2.4 Tugas P3B Sumatera


 Mengoperasikan sistem tenaga listrik Sumatera.
 Mengoperasikan dan memelihara instalasi sistem transmisi tenaga listrik
Sumatera.
 Mengelola pelaksanaan jual beli tenaga listrik di sisi tegangan listrik
Sumatera.
 Merencanakan pengembangan sistem tenaga listrik Sumatera.

2.3. Tata Nilai/Budaya Perusahaan


Salah satu aspek dari pengembangan sumber daya manusia dalam perusahaan
adalah pembentukan budaya perusahaan. Unsur-unsur budaya perusahaan P3B
Sumatera yaitu:
a. Saling Percaya
Kebiasaan saling menghargai dan keterbukaan di antara sesama anggota yang
dilandasi oleh itikad baik merupakan prasyarat bagi munculnya kapabilitas
terbaik yang dibutuhkan untuk mewujudkan kinerja perusahaan yang
melebihi harapan.
b. Integritas
Sikap moral yang mewujudkan tekad untuk memberikan yang terbaik kepada
perusahaan.
c. Peduli
Tanggap, perhatian, dan peka terhadap kepentingan serta kebutuhan
pelanggan, pemasok, dan mitra kerja serta ikut memelihara lingkungan
sekitar.
d. Pembelajar
Terus-menerus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta kualitas
diri yang mencakup fisik, mental, sosial, agama, dan kemudian berbagi
dengan orang lain.

2.4. Lokasi P3B Sumatera


P3B Sumatera terletak di Jalan Tuanku Tambusai, Labuh Baru Barat,
Kecamatan Payung Sekaki, Labuh Baru Bar., Pekanbaru, Kota Pekanbaru, Riau
28292

2.5. Wilayah Kerja


P3B Sumatera merupakan Unit Bisnis Operasional PT. PLN (Persero) yang
dibentuk berdasarkan Keputusan Direksi PT. PLN (Persero)
No.179.K/010/DIR/2004 tanggal 24 Agustus 2004. Wilayah kerja P3BS meliputi
seluruh propinsi di Sumatera kecuali propinsi Bangka Belitung karena sistem
kelistrikannya masih isolated, sedangkan area pelayanannya meliputi :
 PLN Wilayah Nanggroe Aceh Darussalam (NAD)
 PLN Wilayah Sumatera Utara
 PLN Wilayah Sumatera Barat
 PLN Wilayah Riau
 PLN Wilayah Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu (S2JB)
 PLN Wilayah Lampung
Dalam melaksanakan tugasnya, P3BS didukung oleh unit pelaksana, yaitu :
1. Unit Pelayanan Transmisi (UPT) Aceh, sebagai unit pelaksana operasi
danpemeliharaan sistem tenaga listrik di Propinsi NAD.
2. Unit Pelayanan Transmisi (UPT) Medan, sebagai unit pelaksana operasi
dan pemeliharaan sistem tenaga listrik di sebagian Propinsi Sumatera
Utara.
3. Unit Pelayanan Transmisi (UPT) Pematang Siantar, sebagai unit
pelaksana operasi dan pemeliharaan Sistem Tenaga Listrik di sebagian
Propinsi Sumatera Utara.
4. Unit Pelayanan Transmisi (UPT) Padang, sebagai unit pelaksana
operasidan pemeliharaan sistem tenaga listrik di Propinsi Sumatera
Barat dan Riau.
5. Unit Pelayanan Transmisi (UPT) Palembang, sebagai unit pelaksana
operasi dan pemeliharaan sistem tenaga listrik di sebagian Propinsi
Sumatera Selatan dan sebagian Propinsi Jambi.
6. Unit Pelayanan Transmisi (UPT) Tanjung Karang, sebagai unit
pelaksana operasi dan pemeliharaan sistem tenaga listrik di sebagian
Propinsi Lampung dan Bengkulu.
7. Unit Pelayanan Transmisi (UPT) Pekanbaru, sebagai unit pelaksana
operasi dan pemeliharaan sistem tenaga listrik di Propinsi Riau.
8. Unit Pelayanan Transmisi (UPT) Bengkulu, sebagai unit pelaksana
operasi dan pemeliharaan sistem tenaga listrik di PropinsiBengkulu.
9. Unit Pengatur Beban (UPB) Sumbagut di Medan, unit pelaksana operasi
sistem tenaga listrik Propinsi Sumatera Utara dan NAD.
10. Unit Pengatur Beban (UPB) Sumbagteng di Lubuk Alung, sebagai unit
pelaksana operasi sistem tenaga listrik Propinsi Sumatera Barat, Riau,
dan Jambi.
11. Unit Pengatur Beban (UPB) Sumbagsel di Palembang, sebagai unit
pelaksana operasi sistem tenaga listrik Propinsi Sumatera Selatan,
Lampung, dan Bengkulu.
Untuk lebih jelas mengenai wilayah kerja P3BS dapat dilihat pada gambar 2.2
berikut ini :

Gambar 2.2. Wilayah Kerja P3BS (s.d. Mei 2008)

2.6. Struktur Organisasi P3B Sumatera


Struktur organisasi merupakan suatu gambaran skematis yang menjelaskan
tentang hubungan kerja, pembagian kerja serta tanggung jawab dan wewenang
dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan organisasi. Secara
struktural, P3BS dipimpin oleh seorang General Manager yang dibantu oleh
beberapa Manajer Bidang, dimana masing-masing Manajer Bidang membawahi
beberapa Deputi Manajer. Secara lengkap struktur organisasi P3BS diperlihatkan
pada lampiran.

2.7. Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) P3B Sumatera Unit Pelayanan
Transmisi (UPT) Padang
2.7.1 Struktur Organisasi UPT Padang
a. Manager membawahi :
1) Asisten Manajer Enginering membawahi :
a) AM Rencana dan EvaluasiOperasi.
b) AM Rencana dan EvaluasiPemeliharaanSaluran.
c) AM Kerja dan SistemInformasi.
d) AM K3 Lingkungan Hidup dan Diklat.
2) Asisten Manajer Operasi dan Pemeliharaan membawahi :
a) Supervisor Pembinaan Operasi.
b) Supervisor Pemeliharaan RMK.
c) Supervisor Pemeliharaan Transmisi dan Gardu Induk.
3) Asisten Manajer Keuangan dan Administrasi membawahi :
a) Supervisor Sekretariat dan Umum.
b. Kepala Tragi yang terdiri dari :
1) Tragi Padang
2) Tragi Pariaman
3) Tragi Padang Luar
4) Tragi Payakumbuh
5) Tragi Kiliran Jao
Dimana masing-masing kepala tragi membawahi:
1. Supervisor Pemeliharaan Jaringan/Operasi
2. Supervisor Gardu Induk

2.7.2 Tugas Pokok


1. Tugas umum
Tugas pokok yang dibebankan pada UPT Padang adalah :

a. Menyeleggaraan pengoperasian dan pemeliharaan instalasi


pembangkit dan penyaluran serta sarana pendukung sesuai
pedoman dan petunjuk.
b. Membuat usulan dan Rencana Anggaran Operasi dan Anggaran
Investasi.
c. Melakukan Uji Kompetensi online (Diklat) dalam rangka
terjaminnya pelayanan tenaga listnk yang optimum kepada
konsumen untuk mencapai Visi dan Misi perusahaan PLN.

Visi antara lain :


1) Mempertahankan posisi sebagai market leader,
2) Mewujudkan perusahaan sejajar kelas dunia,
3) SDM yang professional, dan
4) Aktivasi usaha akrab lingkungan.

Misi antara lain :


1) Memberikan kontribusi dalam pembangunan sosial,
2) Melakukan usaha sesuai kaidah ekonomi sehat,
3) Menjaga kualitas produk, dan
4) Memuaskan pelanggan.
2. Tugas khusus
a) Tugas Supervisor :
1) Mengkoordinir tugas-tugas operator dan pengawas line.
2) Mengkoordinir tugas satpam dan cleaning service untuk
menjaga keamanan dan kebersihan lingkungan.
3) Pemeriksaan check list harian yang telah diisi oleh operator
Gardu Induk dan pengawas line.
4) Melaporkan secara tertulis hasil pemeliharaan rutin bulanan/
mingguan/harian.
5) Melaporkan secara lisan dan tertulis bila kondisi instalasi
tidak normal.
b) Tugas Operator :
1) Menandatangani serah terima tugas operasi sesuai format
lampiran.
2) Mengisi Log Sheet data Pengusahaan sesuai format
lampiran.
3) Mematikan bunyi sirine/ horn/ klakson.
4) Mengamati secara menyeluruh perubahan pada panel
kontrol, dan indikasi pada lemari proteksi.
5) Melaksanakan SOP gardu Induk yang berlaku.
6) Membebaskan peralatan Gardu Induk yang terganggu dan
tegangan ( jika memungkinkan).
7) Melakukan Evakuasi (meninggalkan tempat) untuk
menyelamatkan diri.
8) Melaksanakan manuver pembebasan dan pemberian
tegangan jika ada pemeliharaan maupun gangguan.

Anda mungkin juga menyukai