Anda di halaman 1dari 6

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

KECELAKAAN KERJA
- Permenaker No. 03/MEN/1998 = suatu peristiwa yang tidak diinginkan serta tidak
diduga sebelumnya yang bisa memunculkan
korban manusia serta atau harta benda

- Standard AS/NZS 4801:2001 = semua peristiwa yang tidak direncanakan yang


mengakibatkan atau berpotensial mengakibat-
kan cidera, kesakitan, kerusakan atau kerugian
yang lain

JENIS-JENIS KECELAKAAN KERJA


- Tipe Kecelakaan Kerja : 1. Incident : kejadian yang berkaitan dengan pekerjaan
dimana cedera, penyakit akibat kerja (PAK)
ataupun kefatalan (kematian) dapat terjadi.
Termasuk insiden ialah keadaan darurat.

2. Accident : insiden yang menimbulkan cedera, penyakit


akibat kerja (PAK) ataupun kefatalan (kematian).

3. Nearmiss : peristiwa hampir celaka dalam kata lainnya


peristiwa ini hampir memunculkan peristiwa
incident atau accident.
- Berdasarkan pada tingkatan karena yang diakibatkan :
1. Cidera Ringan : Kecelakaan kerja yang perlu pengobatan pada hari itu
dan bisa melakakukan pekerjaannya kembali atau istirahat
< 1 hari s/d 3 minggu.
Contoh: terpeleset, tergores, terjepit dan terkilir.

2. Cidera Berat : Kecelakaan kerja yang memerlukan pengobatan dan perlu


istirahat selama > 3 minggu.
Contoh: luka bakar, patah tulang
3. Mati : Meninggal dalam 24 jam setelah kejadian kecelakaan.
Contoh: Fatality

PEMICU KECELAKAAN KERJA


- Unsafe Condiciton : beberapa faktor lingkungan fisik yang bisa memunculkan
kecelakaan seperti mesin tanpa pengaman, penerangan yang
tidak cocok, Alat Pelindung Diri (APD) tidak efisien
lantai yang berminyak, dan sebagainya.
- Unsafe Action : tingkah laku atau kesalahan-kesalahan yang bisa memunculkan
kecelakaan seperti asal-asalan, tidak menggunakan alat pelindung
diri, dan sebagainya, perihal ini dikarenakan oleh gangguan
kesehatan, gangguan pandangan, penyakit, risau dan minimnya
pengetahuan dalam proses kerja, langkah kerja, dan sebagainya.
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (DRABC)

1. DANGER (Perhatikan Kondisi Lingkungan Sekitar)


Hal ini dilakukan untuk mengetahui penyebab kecelakaan sehingga kamu tahu
langkah-langkah apa yang bisa diambil sebagai bentuk pertolongan pertama pada
korban. Saat menolong korban kamu juga tetap harus memperhatikan keselamatan
diri sebagai penolong supaya tidak menambah korban jiwa.

2. RESPONSE (Periksa Tingkat Kesadaran Korban)


Periksa kesadaran korban dengan cara memanggil namanya jika Anda kenal, atau
bersuara yang agak keras di dekat telinga korban, jika tidak ada respon juga, tepuk
pundak korban perlahan namun tegas, berikan rangsangan nyeri (misalnya men-
cubit bagian telinga korban). Jika korban masih tidak ada respon, segara panggil
bantuan medis, dan lakukan tahap selanjutnya, karena anda masih mempunyai
waktu untuk menunggu bantuan medis (ERT) datang

3. AIRWAY (Pastikan Jalan Pernapasan Korban tidak Terhalang)


Setelah memastikan korban tidak memberikan respon, maka lakukan pengecekan
pernapasan dengan cara memperhatikan, mendengarkan dan merasakan apakah
korban masih bernapas.
Bukalah jalan pernapasan dengan cara meletakkan satu tangan di dahi korban lalu
angkat dagunya agar posisi kepala miring ke belakang. Keluarkan hal-hal yang
menghalangi jalur pernapasan, seperti makanan, air liur, dll) sehingga korban bisa
bernapas. Posisi ini akan mempertahankan jalan napas tetap terbuka.

4. BREATHING (Memberikan Bantuan Pernapasan)


Bila diketahui bahwa korban tidak bernapas, segera lakukan pernapasan buatan dari
mulut ke mulut atau dapat menggunakan pocket ambu mask / ambu bag. Berikan
bantuan napas sebanyak dua kali. Setiap tiupan dilakukan selama 1 detik dan
terlihat dada terangkat.

5. CIRCULATION (Memastikan Denyut Nadi Korban)


Bila diketahui tidak ada denyut nadi dan tanda-tanda korban bernapas maka lakukan
CPR (Cardio-Pulmonary Resuscitation) atau kompresi dada.
Cara mudah untuk memeriksa denyut nadi adalah lewat leher dengan meletakkan
jari tangan dan jari telunjuk pada laring / pita suara korban, rasakan gerakan antara
tulang dan otot di dekat tenggorokan, tekan area tersebut hingga denyut nadi bisa
dirasakan.
Lakukan dengan perbandingan 30:2 yaitu 30 kompresi dada dan 2 kali napas bantuan
sampai ada respon dari korban atau sampai bantuan medis / tim ERT tiba
Pertolongan Pertama Sederhana
Menangani Luka Kecil

Luka Sayat
Daerah kulit yang terpotong akibat
sebuah pinggiran yang tajam,
seperti pisau, perkakas kecil, atau
pinggiran kertas (luka sayat akibat
kertas juga sakit). Luka tersebut
sering berdarah dan pinggiran
lukanya sedikit pecah.

Luka Lecet
Umumnya tak berbahaya yang
terjadi setelah jatuh pada lutut,
tangan, atau siku, atau tergesek
permukaan yang kasar dengan
akibat ada kulit yang lepas. Luka
lecet dapat menyakitkan karena
cedera tersebut sering men-
jangkau banyak ujung-ujung syaraf
yang terletak di bawah kulit.
Pertolongan Pertama Sederhana
Menangani Luka Kecil

Penanganan Luka Terbuka


(Kulit Robek)
Luka terbuka adalah luka
dimana kulit atau jaringan
selaput lendir rusak.
Pertolongan Pertama Sederhana
Menangani Luka Kecil

Penanganan luka tertutup


seperti memar, keseleo,
terkilir, dan patah tulang
Luka tertutup adalah luka yang
terdapat pada jaringan bawah
kulit. Bisa berupa pengumpulan
darah, cedera pada ligament
dan tulang yang patah/retak.
Pertolongan Pertama Sederhana
Menangani Luka Kecil

Langkah Pertolongan Pertama


Bila Tersedak
Selain mengetahui pengetahuan
dasar tentang luka yang sering
terjadi seperti diatas, kita juga
perlu tahu pengetahuan tentang
menangani sesuatu yang
mungkin dianggap sepele
namun ternyata bisa mem-
bahayakan, seperti tersedak.

Tubuh mengalami tersedak


karena terhalangnya jalur per-
nafasan bagian atas akibat
makanan atau benda asing
lainnya sehingga menghambat
seseorang bernafas dan
membuatnya sesak nafas.
Otak akan sangat sensitif jika
asupan oksigen berkurang dan
lama kelamaan akan mulai mati
dalam waktu antara 4 jam
sampai 6 jam. Tersedak bisa
menyebabkan seseorang
mengalami batuk-batuk, tapi jika
saluran pernafasan tersebut
terhalang cukup banyak maka
bisa menyebabkan seseorang meninggal dunia.

Anda mungkin juga menyukai