Anda di halaman 1dari 4

TUGAS METALURGI UMUM

1.

Contoh-contoh peralatan piromet roasting dan cara kerjanya


Reduksi Roasting
Adalah suatu proses pemanggangan dimana suatu oksida mengalami

proses reduksi oleh suatu reduktor gas yang dimaksudkan untuk menurunkan
derajat oksidasi suatu logam. Peristiwa reduksi ini tidak dapat tercapai untuk
suatu oksida yang sangat stabil.
Oksida Roasting
Biasanya dilakukan terhadap mineral-mineral sulfida pada temperatur
tinggi (direduksi langsung). Pada temperatur rendah:
Sulfida logam dapat direduksi dengan Carbon membentuk CS dan CS2.
Tidak dapat direduksi langsung karena sulfida logam-logam lebih stabil
Chlor Roasting
Dalam proses ini, bijih/konsentrat dipanggang bersama senyawa klorida
(CaCl2,NaCl) atau dengan gas Cl2. Tujuan chlor roasting adalah menghasilkan
senyawa klorida logam dalam air (di ekstraksi), menghasilkan senyawa klorida
logam-logam yang mudah menguap agar dapat dipisahkan dari mineral-mineral
pengganggu (Metalurgi Halida).
2.

Contoh-contoh peralatan piromet smelting dan cara kerjanya


Tanur Listrik
Dalam proses tanur listrik, besi bekas dicampur dengan ingot dan bahan

paduan lainya diolah menjadi baja paduan umum, perkakas, baja tahan panas
dan baja tahan karat. Dikenal ada 2 jenis dapur listrik :
1. Dapur busur tak langsung, Busur dipancarkan dari dua electroda yang
terdapat diatas logam. Logam menjadi panas akibat radiasi. Jenis ini
sudah jarang digunakan karena kurang ekonomis.
2. Dapur busur langsung, Disini arus mengalir melalui electroda ke muatan
logam atau logam cair dan kembali ke electroda. Karena dipandang
cukup ekonomis jenis dapur ini banyak digunakan. Ruang dapur dilapisi
batu tahan api jenis basa atau asam dan berdinding bata silica.
Proses Tanur Listrik
Proses pada tanut listrik ini menggunakan temperatur tinggi dengan
menggunakan busur cahaya electrode dan induksi listrik dan biaya peleburan
tergantung pada energi listrik.

Gambar 1
Tanur Listrik

Tanur induksi
Tanur induksi bekerja dengan prinsip transformator dengan kumparan
primer dialiri arus AC dari sumber tenaga dan kumparan sekunder. Kumparan
sekunder yang diletakkan didalam medan mahnit kumparan primer akan
menghasilkan arus induksi. Berbeda dengan transformator, kumparan sekunder
digantikan oleh bahan baku peleburan serta dirancang sedemikian rupa agar
arus induksi tersebut berubah menjadi panas yang sanggup mencairkannya.
Frekuensi jala-jala pada tanur induksi frekuensi menengah diubah terlebih
dahulu dengan menggunakan thyristor menjadi freukensi yang lebih tinggi
sebelum dialirkan kekumparan primer.

Gambar 2
Tanur induksi jenis saluran

3.

Contoh-contoh peralatan piromet converting dan cara kerjanya


Proses Konverter Bassemer
Sejumlah leburan besi tuang dari tanur tinggi dimasukan ke dalam

Converter Bassemer (yaitu tanur untuk Proses Bassemer). Dalam metode ini, ke
dalam Conventer Bassemer ditambahkan senyawa lain seperti dolomite (MgCO3

dan CaCO3), untuk mengikat zat pengotor di dalam besi. Sambil diputar terus
dibawah tanur, melalui lubang-lubang dibawah tanur dimasukan gas oksigen
agar bereaksi dengan karbon, silikon, fosfor dan belerang menjadi oksidaoksidanya. Oksidaoksida ini akan diikat oleh oksida-oksida magnesium dan
kalsium (MgO dan CaO) sebagai hasil penguraian MgCO3 dan CaCO3 yang
sebelumnya dimasukan, menjadi kerak yang mengapung diatas cairan besi.
Selanjutnya besi cair yang sudah mendekati murni dikeluarkan melalui lubang
pada converter. Dan kerak yang tertinggal dalam converter dapat dibuang.
Jenis baja yang dihasilkan Converter Bassemer ditentukan dengan
mengontrol karbon yang dikandungnya, serta jenis logam lain yang dicampurkan
untuk membuat logam aliasi.

Gambar 4
Konverter Bassemer

4.
5.

Contoh-contoh peralatan piromet reduction dan cara kerjanya


Contoh-contoh peralatan piromet refining dan cara kerjanya
Electrolitic Refining
Yaitu proses pemurnian logam timah sehingga dihasilkan kadar yang

lebih tinggi lagi dari pyrorefining yakni 99,99%( produk PT. Timah: Four Nine).
Proses ini melakukan prinsip elektrolisis atau dikenal elektrorefining. Proses
elektrorefining menggunakan larutan elektrolit yang menyediakan logam dengan
kadar kemurnian yang sangat tinggi dengan dua komponen utama yaitu dua
buah elektroda anoda dan katoda yang tercelup ke dalam bak elektrolisis.Proses
elektrorefining yang dilakukan PT.Timah menggunakan bangka four nine (timah
berkadar 99,99% ) yang disebut pula starter sheetsebagai katodanya, berbentuk
plat tipis sedangkan anodanya adalah ingot timah yang beratnya berkisar 130 kg
dan larutan elektrolitnya H2SO4. proses pengendapan timah ke katoda terjadi
karena adanya migrasi dari anoda menuju katoda yang disebabkan oleh adanya
arus listrik yang mengalir dengan voltase tertentu dan tidak terlalu besar.

Gambar 5
Proses Electrolitic Refining

6.

Contoh-contoh peralatan piromet distillation dan cara kerjanya


Packed tower
Sebuah kolom yang dilengkapi packing utk memperluas bidang kontak

dan membuat turbulensi shg kontak lebih sempurna. Prinsip kerjanya zat yg
berbeda fase mengalir berlawanan arah yg dpt menyebabkan komponen kimia
ditransfer dari satu phase ke phase lain. Zat berfase cair mengalir dari atas dan
gas dari bawah sehingga terjadi kontak antara keduanya.
Dipilih packed tower karena untuk liquid korosif, karena alat lebih murah,
membutuhkan tahanan liquid yg rendah karena densitasnya yg besar,
memberikan pressure drop per tahap kesetimbangan yg rendah, untuk diameter
kolom yg kecil

Gambar 7
Packed Tower

Anda mungkin juga menyukai