Anda di halaman 1dari 60

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 22 TAHUN 2021 TENTANG

PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (P3LH)

Oleh:
Ir. Ary Sudijanto, MSE

DIREKTORAT PENCEGAHAN DAMPAK LINGKUNGAN USAHA DAN KEGIATAN,


DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN,
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

1
ARAHAN PRESIDEN

Pidato Presiden RI Pada Sidang Paripurna MPR RI Dalam


Rangka Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Periode 2019-
2024 pada tanggal 20 Oktober 2019 menyampaikan:

“Pemerintah akan mengajak DPR


untuk menerbitkan dua UU besar. Yang pertama,
UU Cipta Lapangan Kerja. Yang kedua, UU
Pemberdayaan UMKM. Masing-masing UU
tersebut akan menjadi Omnibus Law, yaitu satu UU
yang sekaligus merevisi beberapa UU”

2
akan menjadi tahun penuh peluang,
tahun pemulihan ekonomi nasional dan
global. Ini saat yang tepat kembali
bekerja, mengembangkan usaha, dan
optimistis memanfaatkan peluang

UU Cipta Kerja telah diterbitkan dan reformasi perizinan berusaha


akan terus dilakukan untuk mewujudkan kemudahan berusaha di
Indonesia
TUJUAN UU CK

Melalui fasilitasi dan kemudahan proses dalam


penerbitan Perizinan Berusaha
REVOLUSI PERIZINAN BERUSAHA

CAKUPAN REVOLUSI PERIZINAN BERUSAHA


7

Prinsip Trust but Verify


perizinan dimudahkan,
pengawasan terkoordinasi,
Pemahaman tentang transparan dan akuntabel
PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO

Pasal 7 ayat (1) UU Cipta Kerja:


Perizinan Berusaha berbasis risiko dilakukan berdasarkan penetapan tingkat
risiko dan peringkat skala usaha kegiatan usaha.
PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO
PROSES BISNIS PERIZINAN BERUSAHA

NIB + IZIN
PERIZINAN TUNGGAL (PP 7/2021)
Keterkaitan 3 Persyaratan Dasar dalam Perizinan Berusaha
Pasal 13, UU 11/2020 dan
Mekanisme PBG dan SLF Pasal 5 ayat (1), PP 5/2021,
merujuk pada PP 16/2021 “Persyaratan Dasar Perizinan
Berusaha meliputi:
3 “Persyaratan Dasar” yang harus dipenuhi Pelaku Usaha dan ”
diproses secara sekuensial

Persetujuan
Kesesuaian Kegiatan Persetujuan Bangunan Gedung &
Pemanfaatan Ruang Lingkungan Sertifikat Laik Fungsi
Persyaratan
1 2 3 Penerbitan
Mekanisme Penetapan Pasal 21 ayat (2) dan Pasal 52
KKPR merujuk pada ayat (2), PP 22/2021, PERIZINAN BERUSAHA hanya
PP 21/2021 “Lokasi rencana usaha dan/atau dapat diterbitkan apabila 3
“Konfirmasi KKPR, Kegiatan wajib sesuai Rencana
Persetujuan KKPR, atau Tata Ruang” “Persyaratan Dasar” telah dipenuhi
Rekomendasi KKPR” (KKPR menjadi persyaratan) oleh Pelaku Usaha
Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang / KKPR (1)
KKPR berfungsi sebagai acuan pemanfaatan ruang
dan sebagai acuan administrasi pertanahan.
RDTR
Konfirmasi KKPR
Berusaha
Persetujuan KKPR
RDTR

RDTR
Konfirmasi
Konfirmasi KKPR
KKPR
Nonberusaha
Persetujuan KKPR
RDTR
termuat
Kebijakan di RTR Konfirmasi/
yang Bersifat Persetujuan KKPR
Perizinan Berusaha/
Strategis
Rekomendasi KKPR Perizinan lainnya
Nasional termuat
di RTR

PP No. 21/2021: Pasal 100 – 115, Pasal 135-143 40


Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang / KKPR (2)

Kegiatan bersifat
strategis nasional yang
tidak terdapat di RTR RTRWN, RTR PULAU/KEP, RTRW
PROVINSI, RTR KSN, RTRW
BELUM KAB/KOTA
MASUK RDTR
RTR

Rekomendasi Persetujuan Konfirmasi


KKPR KKPR KKPR

Persetujuan Persetujuan
` Perizinan Berusaha Sektor
Lingkungan Bangunan Gedung (PBG)
1
Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) & Sertifikat Laik Fungsi (SLF)

Desain Sarana dan Prasarana yang akan dibangun


merujuk kepada lingkup Dokumen Lingkungan dan Persetujuan Lingkungan

Sarana dan Prasarana


yang akan dibangun Penerbitan
(masuk dalam lingkup
Dokumen lingkungan) PBG & SLF

Mekanisme Penerbitan
Sarana dan Prasarana
Persetujuan Bangunan Gedung
dan Sertifikat Laik Fungsi yang Laik Fungsi
dilakukan berdasarkan PP.16/2021
tentang Bangunan Gedung
40
Bisnis Proses Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup serta Perizinan Berusaha sesuai
dengan UU CK 11/2020 dan UU PPLH 32/2020
Penilaian Amdal oleh TIM UJI
• RPPLH Shifting Environmental
Safeguard dan KELAYAKAN LH (Unsur Pemerintah &
Penyusunan Amdal:
Sertikasi Penyusun
Pelibatan
• D3TLH Pengecualian Amdal Ahli Bersertifikat) yang dibentuk oleh
LEMBAGA UJI KELAYAKAN Amdal (LSP→LSK)
Masyarakat

• EKOREGION
KLHS Dana Jaminan Pemulihan Lingkungan Hidup

SKKL :
• Izin
RENCANA TATA • Sertifikat
:
Pengawasan • Administrasi
RUANG Standar (Psl. 63, UU CK)
• Pidana
• RTRW/RDTR PKPLH • NIB
• Perdata
• RZWP3K

• Gubernur dan Bupati/Walikota berhak melakukan pengawasan


NIB ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap
Rencana Usaha Dokumen LH & Persyaratan penerbitan Perizinan Berusaha;
dan/atau Kegiatan Perizinan Berusaha • Menteri berhak melakukan pengawasan jika dianggap terjadi
Persetujuan LH (Psl. 24 ayat (5), UU CK)
pelanggaran serius terhadap Perizinan yang seharusnya dilakukan
(Psl. 1, angka 35, UU CK)
pengawasan oleh Gubernur atau Bupati/Walikota.
• Pemerintah Pusat menerapkan sanksi administratif kepada
Integrasi ke dalam Dokumen Lingkungan Hidup penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan, jika hasil pengawasan
Pengelolaan B3, LB3 & Pengelolaan Air Limbah, Emisi
Baku Mutu Kriteria Baku ditemukan pelanggaran terhadap Perizinan Berusaha.
(Persetujuan Teknis + SLO) & Kajian Dampak Lalu Lintas (Psl. 72 & 76, UU CK)
(Persetujuan Teknis) LH Kerusakan LH
Persetujuan Lingkungan: Jantungnya Sistem Perizinan di Indonesia
• Proses Uji Kelayakan Lingkungan Hidup Diterbitkan oleh Pengawasan Lingkungan
Diterbitkan oleh MENLHK, Dilakukan oleh
oleh Tim Uji Kelayakan; MENLHK, Menteri Hidup & Penegakan
Gubernur, atau MENLHK, Gubernur,
• Proses Pemeriksaan UKL-UPL oleh Sektor, Gubernur,
Hukum Lingkungan
Bupati/Walikota atau Bupati/Walikota atau Bupati/ Walikota
Instansi LH.

Pemrakarsa Pertek (PPLH)


• Pelaksanaan Usaha
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
dan/atau
Proses Amdal Persetujuan Perizinan • Pelaksanaan Perizinan
Kegiatan atau UKL-UPL Lingkungan Berusaha Berusaha

Proses Penyusunan Amdal atau UKL-UPL Diterbitkan oleh Menteri terkait,


oleh Pemrakarsa Gubernur, atau Bupati/Walikota
Penaatan terhadap BML
& KBKL
• PERSETUJUAN LINGKUNGAN merupakan ”Jantung-nya” Sistem Perizinan di Indonesia.
Secara legal, sesuai UU CIPTA KERJA Perizinan Berusaha untuk usaha dan/atau kegiatan
tidak dapat diterbitkan tanpa adanya Persetujuan Lingkungan.
• Persetujuan Lingkungan merupakan hasil dari Proses Amdal atau UKL-UPL yang disusun
oleh Pemrakarsa dan dinilai oleh Tim Uji Kelayakan Lingkungan Hidup atau diperiksa oleh
Instansi LH;
• Persetujuan Lingkungan yang termuat dalam Perizinan Berusaha merupakan instrumen
utama penurunan Beban Pencemaran Lingkungan dan Laju Kerusakan Lingkungan &
Pengawasan LH 17
Muatan Substansi, PP 22 Tahun 2021

PP Eksisting dicabut PP Eksisting direvisi Pengaturan baru


1) PP. 19/1999);
1) Sistem Informasi
2) PP. 41/1999);
▪ PP. 46/2017); 2) Pembinaan dan Pengawasan;
3) PP. 82/2001);
4) PP. 27/2012); dan (Pasal 21 – 25) 3) Pengenaan Sanksi
Administrasi.
5) PP. 101/2014)

PP 22 TAHUN 2021 TENTANG


PENYELENGGARAAN
PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
18
Kerangka Penyusunan PP P3LH
Sistematika PP

• 13 Bab
• 534 Pasal
• 15 Lampiran

19
Daftar Lampiran PP
1. Lampiran I (Daftar Kawasan Lindung, Ringkasan Penyajian Informasi Awal, dan Bagan Alir Penapisan Wajib Amdal)
2. Lampiran II (Penyusunan Amdal dan Mekanisme Uji Kelayakan)
3. Lampiran III (Penyusunan Formulir UKL-UPL dan Pemeriksaan UKL-UPL)
4. Lampiran IV (Tim Uji Kelayakan Lingkungan Hidup)
5. Lampiran V (Mekanisme Perubahan Persetujuan Lingkungan)
6. Lampiran VI (Baku Mutu Air Nasional)
7. Lampiran VII (Baku Mutu Udara Ambien)
8. Lampiran VIII (Baku Mutu Air Laut)
9. Lampiran IX (Daftar LB3: Sumber Spesifik, Kadaluarsa, Sumber Spesifik Umum, Sumber Spesifik Khusus)
10.Lampiran X (Parameter Uji Karakteristik LB3)
11.Lampiran XI (Baku Mutu Karakteristik Beracun Melalui TCLP untuk Penetapan Kategori LB3)
12.Lampiran XII (Baku Mutu Karakteristik Beracun Melalui TCLP untuk Penetapan Standar Pengolahan LB3 Sebelum
ditempatkan di Fasilitas Penimbusan Akhir)
13.Lampiran XIII (Nilai Baku Karakteristik Beracun Melalui TCLP dan Total Konsentrasi Untuk Penetapan Pengelolaan
Tanah Terkontaminasi LB3)
14.Lampiran XIV (Limbah nonB3 Terdaftar)
15.Lampiran XV (Jenis dan Kriteria Pelanggaran Terhadap Kewajiban dalam Perizinan Berusaha Terkait Persetujuan
Lingkungan)
20
Struktur Kerangka PP P3LH

Bab IV Bab V
Bab II Bab III
Bab I Perlindungan dan Perlindungan dan
Persetujuan Lingkungan Perlindungan dan
Ketentuan Umum Pengelolaan Mutu Pengelolaan Mutu
(11 Bagian) Pengelolaan Mutu Air
(Psl. 1 - 2) Udara Laut
(Psl. 3 - 106) (Psl.107 - 162)
(Psl.163 - 219) (Psl.220 - 271)

Bab VI Bab VII Bab VIII Bab IX Bab X


Pengendalian Pengelolaan Limbah Dana Penjaminan Sistem Informasi Pembinaan dan
Kerusakan B3 dan nonB3 untuk Pemulihan LH Lingkungan Hidup Pengawasan
Lingkungan Hidup
(Psl.274 - 470) (Psl.471 - 479) (Psl.480 - 489) (Psl.490 - 504)
(Psl.272 - 273)

Bab XI
Bab XII Bab X III
Pengenaan Sanksi
Ketentuan Peralihan Ketentuan Penutup
Administrasi
(Psl. 527) (Psl.528 - 534)
(Psl.505 - 526)

21
Substansi Pengaturan dalam
PP 22 Tahun 2021

22
PRINSIP & KONSEP DASAR
Pengaturan Amdal dalam UU Cipta Kerja

Secara Prinsip dan Konsep TIDAK


Point pengaturan Amdal dalam UU CK:
BERUBAH dari konsep pengaturan
• Perubahan nomenklatur perizinan;
dalam ketentuan sebelumnya,
• Pengintegrasian Izin Lingkungan; perubahan lebih diarahkan untuk
• Perubahan Komisi Penilai Amdal; PENYEMPURNAAN KEBIJAKAN
• Uji kelayakan dokumen Amdal; DALAM ATURAN PELAKSANAANNYA
• Fokusing Keterlibatan Masyarakat; sesuai dengan tujuan UU CK yang
• Penetapan Kriteria usaha dan/atau kegiatan
memberikan kemudahan kepada
berdampak penting; setiap orang dalam memperoleh
• Integrasi Izin PPLH dan Andalalin ke dalam
Persetujuan Lingkungan namun
dokumen Lingkungan dengan TETAP MEMENUHI
KETENTUAN yang ditetapkan
23
Pengaturan Integrasi Persyaratan dan Kewajiban Aspek Lingkungan Kedalam
Perizinan Berusaha

Persetujuan Lingkungan

AMDAL

UKL-UPL
Persyaratan dan kewajiban
Aspek Lingkungan
“Diintegrasikan”
Perizinan
kembali
Berusaha
SPPL

“Semangat UU Cipta Kerja adalah


Penyederhanaan Regulasi Perizinan”

“Izin Lingkungan tidak dihilangkan namun tujuan dan fungsinya diintegrasikan ke dalam
Perizinan Berusaha” 24
Pengintegrasian “Izin Lingkungan” kedalam perizinan Berusaha
Pengintegrasian kembali “Izin Lingkungan” kedalam Perizinan Berusaha,
memperkuat posisi perlindungan terhadap Lingkungan Hidup

UU 23 Tahun 1997 dg turunannya PP 27/1999


Persetujuan Lingkungan Dalam Implementasi di lapangan
SKKL/Rekomed Pejabat penerbit Izin Usaha tidak
Izin Usaha memasukkan Peryaratan
asi UKL-UPL Pejabat Penerbit Izin Usaha memasukkan
persyaratan Lingkungan dalam Izin Usaha Lingkungan dalam Izin Usaha yang
Persyaratan dan kewajiban Lingkungan tidak dapat di enforce (tidak masuk dalam Izin Usaha) diterbitkan

UU 32 Tahun 2009 dg turunannya PP 27/2012


Persetujuan Lingkungan
Izin Izin Usaha tidak memasukkan
SKKL/Rekomen
Izin Usaha Peryaratan Lingkungan, namun
dasi UKL-UPL Lingkungan telah tercantum dalam Izin
Lingkungan
Persyaratan dan kewajiban Lingkungan dapat di enforce (masuk dalam Izin Lingkungan)

UU 11 Tahun 2020 dg turunannya PP 22/2021


Persetujuan Lingkungan Perizinan Berusaha/ Izin
Perizinan Usaha/Persetujuan Pemerintah
Izin
SKKL/ PKPLH Berusaha/Persetujuan akan memuat Peryaratan
Lingkungan Pemerintah kewajiban dan aspek Lingkungan
Persyaratan dan kewajiban Lingkungan tetap dapat di enforce yang dihasilkan dari proses
(karena termuat (terintegrasi) dalam Perizinan Berusaha) dokumen lingkungan
Pengaturan Amdal, UKL-UPL, SPPL dan Perizinan Berusaha dalam UU CK
Jenis Dokumen Persetujuan Jenis Perizinan/
untuk Instansi Pemerintah Dampak
Lingkungan Lingkungan Persetujuan
PENGAWASAN
Dampak Penting AMDAL
SKKL

Dampak Tidak Penting UKL-UPL PKPLH PERSETUJUAN PEMERINTAH

Dampak Tidak Penting SPPL


kegiatan Skala kecil
PEMBINAAN

untuk Pelaku Usaha


Tingkat Jenis Dokumen Persetujuan Jenis Perizinan Berusaha
Kriteria Risiko (dasar) Risiko Lingkungan Lingkungan

PENGAWASAN

Tinggi SKKL IZIN

Menengah Tinggi AMDAL IZIN

UKL-UPL PKPLH
SERTIFIKAT STANDAR
Menengah Rendah
SPPL

Rendah NIB NIB


PEMBINAAN

• Perizinan Berusaha , Sertifikat Standar dan NIB diperuntukkan untuk Pelaku Usaha, Untuk yang dilakukan oleh Pemerintah dalam bentuk Persetujuan dari Pemerintah
(Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah)
• Perizinan Berusaha, Sertifikat standar atau Persetujuan dari Pemerintah wajib di lakukan pengawasan 26
Integrasi Persetujuan Lingkungan ke dalam Perizinan Berusaha
KKPR menjadi Persyaratan
untuk proses Dokumen
Lingkungan
Pengawasan
Dokumen Persetujuan (Psl. 63, UU CK)
Lingkungan Lingkungan
Perizinan
Berusaha :
Persyaratan • Izin
penerbitan • Sertifikat Standar
Perizinan
Berusaha
• NIB
Penegakan
Matrik RKL-RPL
TERMUAT dalam
Perizinan Berusaha
Hukum:
(Psl. 24 ayat (5), UU CK) (Psl 1 angka 11 & 12, • Administrasi
UU CK) (Psl. 77, UU CK)

• Gubernur dan Bupati/Walikota berhak melakukan pengawasan


ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap
Perizinan Berusaha;
• Menteri berhak melakukan pengawasan jika dianggap terjadi
pelanggaran serius terhadap Perizinan yang seharusnya dilakukan
Penentuan jenis
dokumen lingkungan Mekanisme Penerbitan pengawasan oleh Gubernur atau Bupati/Walikota.
• Pemerintah Pusat menerapkan sanksi administratif kepada
berdasarkan Persetujuan Lingkungan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan, jika hasil pengawasan

PermenLHK P.04/2021 berdasarkan PP.22/2021 ditemukan pelanggaran terhadap Perizinan Berusaha.


(Psl. 72 & 76, UU CK)
Tingkat Risiko Usaha dan Jenis Dokumen Lingkungan
Jenis Dokumen lingkungan tidak inline
dengan tingkat risiko usaha, Penentuannya Pada dasarnya setiap pelaku usaha
didasarkan pada kriteria Dampak Penting yang telah memiliki NIB, maka yang
sebagaimana diatur dalam Pasal 22 dan 23, bersangkutan juga telah membuat dan
UU 32/2009
memiliki SPPL

Jenis Perizinan Tingkat Jenis Dokumen Persetujuan


Berusaha Lingkungan Lingkungan
Risiko Usaha
• NIB
• Izin

• NIB
• Sertifikat standar
Tinggi
Menengah
Tinggi
Menengah
Rendah

Tidak
AMDAL

UKL-UPL
SKKL

PKPLH
Persyaratan
penerbitan
“termuat”
dalam
Perizinan
Berusaha
Perizinan
Berusaha :
• Izin
• Sertifikat Standar
• NIB

Linear SPPL NIB


• NIB Rendah
NIB sebagai Perizinan
Berusaha telah
mengintegrasikan SPPL

Tingkat Risiko Usaha digunakan


untuk penetapan jenis Perizinan
Berusaha yang harus dimiliki oleh
pelaku usaha
Pengaturan Tata Laksana Uji Kelayakan Lingkungan

Profesional
PENETAPAN PERCEPATAN DAN
KELAYAKAN KETEPATAN ENVIRONMENTAL SAFEGUARDS
LINGKUNGAN KAJIAN AMDAL
Efektif Pasal 24, UU CK
Konsep Dasar :
Amdal adalah bagian dari Feasibility Study (teknis, ekonomi dan lingkungan) untuk Penetapan Kelayakan Lingkungan

Pengaturan Uji KELEMBAGAAN


KRITERIA
KOMPETENSI TATA LAKSANA
Kelayakan (Penyusun dan Ahli) TAHAPAN:
I. BENTUK/FORMAT LEMBAGA
II. KRITERIA PERSONIL DALAM
LEMBAGA & PENGATURANNYA
LEMBAGA di PUSAT, “EFEKTIF” III. MEKANISME PENILAIAN / TATA
menugaskan Tim Uji BERBASIS BERBASIS LAKSANA
Kelayakan
Lingkungan Hidup di
STANDARDISASI & SCIENTIFIC
Pusat, Provinsi dan KOMPETENSI STANDAR &
Kab/ Kota TEKNOLOGI

Dasar pemikiran sistem KPA diganti dengan Sistem Uji Kelayakan:


1. Memastikan standarisasi pelaksanaan sesuai dengan NSPK;
2. Mengembalikan Amdal sebagai kajian ilmiah;
3. Mengatasi bottleneck penilaian Amdal. 29
Konsep Lembaga Uji Kelayakan dan Tim Uji Kelayakan
Dibentuk oleh LEMBAGA UJI
Bank Ahli
Pemerintah KELAYAKAN

Tim Uji Kelayakan,


Lembaga Uji
bertugas membantu
Kelayakan
Tim Uji Menteri, gubernur,
membentuk Tim Uji Tim Uji Tim Uji
Kelayakan bupati/walikota untuk
Tim Uji Kelayakan Kelayakan Kelayakan
Pusat melakukan penilaian uji
Kelayakan Pusat Provinsi Kab/Kota
(penugasan kelayakan lingkungan
(KLHK) (tiap Provinsi) (tiap Kab/Kota)
untuk khusus)
hidup rencana usaha
melaksanak
dan/atau kegiatan sesuai
an tugasnya
kewenangan

• Keanggotaan Tim Uji Kelayakan terdiri dari unsur Pemerintah Pusat, Pemerintah daerah dan
Ahli bersertifikat;
• Akan disusun mekanisme pemenuhan sertifikasi bagi anggota tim uji kelayakan, sertifikasi
merupakan persyaratan yang harus dipenuhi oleh anggota Tim Uji Kelayakan yang berasal
dari unsur ahli;
• Tim Uji Kelayakan dengan penugasan khusus dapat ditugaskan sewaktu-waktu dan
30
dimanapun sesuai dengan kebutuhan untuk melakukan penilaian uji kelayakan
Pengaturan Sertifikasi dan Kriteria Kompetensi
Penyusun Dokumen Amdal

PEMRAKARSA PEMERINTAH
Menunjuk

AMDAL
LEMBAGA UJI
KELAYAKAN

Lembaga Penyedia Jasa TIM UJI KELAYAKAN


Penyusun
Penyusunan Amdal (Unsur Pemerintah Pusat dan
Bersertifikat
Teregistrasi daerah serta AHLI BERSERTIFIKAT)

PENYUSUNAN DOKUMEN AMDAL UJI KELAYAKAN LINGKUNGAN

Pengambil Keputusan
(Menteri, gubernur,
bupati/walikota)

Penyusun maupun Penilai Amdal dipersyaratkan harus memiliki sertifikat, agar dokumen Amdal
yang digunakan dalam menentukan kelayakan lingkungan hidup suatu usaha dan/atau kegiatan
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah/saintifik 31
Pengaturan Tata Cara Pelibatan Masyarakat
Pasal 26 (2) Penyusunan dokumen Amdal dilakukan dengan
melibatkan masyarakat yang terkena dampak
UU CK langsung terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan Pengumuman Konsultasi Publik
Masyarakat yang berada di dalam batas
wilayah studi amdal (yang menjadi batas Masyarakat
Pemrakarsa
sosial) yang berkepentingan terhadap Berkepentingan/
Terpengaruh
rencana usaha dan/atau kegiatan, terdiri
dari masyarakat yang akan mendapatkan
manfaat dan masyarakat yang akan
mengalami kerugian
Pelibatan
Masyarakat Masyarakat
Terkena
masyarakat yang tidak Dampak
terkena dampak, tetapi Langsung
Pemerhati
mempunyai perhatian Lingkungan LSM pembina Pemerintah
terhadap rencana usaha masyarakat
dan/atau kegiatan
(Tim Uji Kelayakan)
tersebut, maupun
dampak-dampak
lingkungan yang akan LSM yang memang terbukti sebelumnya telah
ditimbulkannya melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap
masyarakat yang terkena dampak langsung Konsultasi Masyarakat
dalam Uji Kelayakan
PELIBATAN MASYARAKAT DILAKUKAN SECARA PROPORSIONAL.
• Untuk Memberikan Perhatian Lebih Terhadap Kepentingan Masyarakat Yang Terkena Dampak Langsung dari rencana
usaha dan/atau kegiatan oleh pemrakarsa kegiatan dengan tetap membuka ruang bagi pemerhati lingkungan dan LSM
Pembina masyarakat terkena dampak;
• Pelibatan masyarakat lain diluar masyarakat terkena dampak langsung dilakukan oleh pemerintah melalui TUK 32
Rumusan keterlibatan masyarakat dalam UU CK
(Penyusunan dan Penilaian Amdal)
2 PENILAIAN AMDAL
Dilakukan oleh TIM UJI KELAYAKAN (TUK)

Dalam Penilaian Amdal Dalam Penilaian Amdal


masyarakat lain yang masyarakat terkena
masukannya relevan dampak langsung
dilibatkan dilibatkan

Masyarakat lain :
• Masyarakat pemerhati
• Masyarakat yang terpengaruh
atas keputusan
• LSM
Dapat dilibatkan oleh TUK apabila
tidak ada masukan yang diperoleh
1 PENYUSUNAN AMDAL
Dilakukan oleh PEMRAKARSA
Masukan masyarakat Dalam penyusunan Amdal,
lain yang relevan
disampaikan kepada
Masyarakat yang dilibatkan
pemrakarsa sebagai adalah masyarakat terkena
bahan Pelingkupan dampak langsung

33
Penerapan RKL-RPL Rinci
Kawasan
RKL-RPL Rinci
Ekonomi merupakan bentuk
Khusus
dokumen lingkungan
bagi pelaku
usaha/tenant yang
Kawasan
……..
Kawasan
Industri
melakukan usaha di
dalam:
1.Kawasan Ekonomi
Khusus;
2.Kawasan Industri; atau
3.Kawasan Perdangan
Kawasan
Perdagangan Bebas dan Pelabuhan
Kawasan ……. Bebas dan Bebas.
Pelabuhan
Bebas

34
Pengaturan kewenangan penerbitan Persetujuan Lingkungan (1)
• Pengaturan kewenangan penerbitan PERSETUJUAN
LINGKUNGAN didasarkan pada kewenangan penerbitan
PERIZINAN BERUSAHA atau PERSETUJUAN PEMERINTAH;
• Berbeda dengan konsep sebelumnya dalam Izin Lingkungan;
• Kewenangan tidak lagi berdasarkan pembagian kegiatan
strategis Pusat, Provinsi dan Kab/Kota;
• Pengaturan menyelaraskan kewenangan Persetujuan
Lingkungan dengan Perizinan Berusaha

Kewenangan Penerbitan Persetujuan Lingkungan (PL) mengikuti pembagian


kewenangan penerbitan Perizinan Berusaha (PB)
35
Pengaturan kewenangan penerbitan Persetujuan Lingkungan (2)

Pasal 57
Usaha dan/atau Kegiatan
Wajib UKL-UPL

PP 22 Tahun 2021, tentang


Penyelenggaraan Perlindungan
dan Pengelelolaan Lingkungan
Hidup

Usaha dan/atau Kegiatan


Wajib AMDAL
Pasal 79
36
Kewenangan Penerbitan Persetujuan Lingkungan & Perizinan Berusaha atau Poersetujuan Pemerintah (
contoh: PERTAMBANGAN Emas & Bijih Logam Mulia)
PP 5/2021
Lampiran I, (Sektor ESDM)

Kewenangan
Penerbitan
Persetujuan
Lingkungan sama
dengan
PP 22/2021 kewenangan
penerbitan
Perizinan Berusaha
atau Persetujuan
Pemerintah

Usaha dan/atau Kegiatan Usaha dan/atau Kegiatan


Wajib UKL-UPL Wajib AMDAL
Kewenangan Penerbitan Persetujuan Lingkungan & Perizinan Berusaha atau Poersetujuan Pemerintah
(contoh: Kegiatan MIGAS)
PP 5/2021
Lampiran I, (Sektor ESDM)

Kewenangan
Penerbitan
Persetujuan
PP 22/2021 Lingkungan sama
dengan
kewenangan
penerbitan
Perizinan Berusaha
atau Persetujuan
Pemerintah
Usaha dan/atau Kegiatan Usaha dan/atau Kegiatan
Wajib UKL-UPL Wajib AMDAL
Penyusunan dan Penilaian AMDAL serta Penerbitan Persetujuan Lingkungan
(Sesuai Mekanisme PP 22 Tahun 2021)
Pemrakarsa Tim Uji Kelayakan (TUK) Menteri, gubernur, atau bupati/walikota

1 SPT dari
Perizinan
Pengumuman dan Pengumuman Pemeriksaan Formulir Kerangka Acuan Berusaha
= 10 hari 10 hari kerja
Konsultasi Publik
Kerja (semenjak Formulir KA diterima secara lengkap)

2 3 4 5 SKKL sebagai prasyarat


Pengajuan Penerbitan Berita dan termuat dalam
Penyusunan Formulir Pemeriksaan Perizinan Berusaha
Pemeriksan Formulir Acara Kesepakatan
Kerangka Acuan (KA) Kerangka Acuan
Formulir KA
Formulir KA
6 11a
Penyusunan ANDAL Surat Keputusan Kelayakan
dan RKL-RPL Lingkungan Hidup

Penilaian ANDAL dan RKL-RPL


7 50 hari kerja, Persetujuan Lingkungan
(termasuk perbaikan dokumen)
Pengajuan Penilaian
ANDAL dan RKL- 10 hari kerja
11b
RPL 8 9 Surat Keputusan
Penilaian
Penilaian Substansi Ketidaklayakan Lingkungan
Administrasi
ANDAL & RKL- RPL Hidup
ANDAL & RKL-RPL
Dikembalikan untuk
diperbaiki, dalam hal
diperlukan perbaikan 10
Rekomendasi TUK

Terkait muatan dokumen Andal RKL-RPL dan metode penilaiannya secara prinsip dan konsepnya masih
tetap sama seperti sebelumnya
Penyusunan & Pemeriksaan Formulir UKL-UPL serta Penerbitan Persetujuan Lingkungan
(Sesuai Mekanisme PP 22 Tahun 2021)
Pemrakarsa Menteri, gubernur, atau bupati/walikota
Permohonan Persetujuan Lingkungan dan Pemeriksaan UKL/UPL
Penyusunan
Formulir UKL-UPL
Pemeriksaan Administrasi

Menengah Rendah Menengah Tinggi

Form disediakan oleh Form Standar Form Standar


sistem tersedia belum tersedia

Pemrakarsa Persetujuan Lingkungan Proses melalui Proses melalui


Diterbitkan otomatis sistem pembahasan
oleh sistem

• Pemerintah memfasilitasi
pelaku usaha dengan Persetujuan Lingkungan
menyediakan standar-standar (Persetujuan Pernyataan Kesanggupan
pengelolaan dan pemantauan Pengelolaan Lingkungan Hidup/ PKPLH)
lingkungan untuk usaha
dan/atau Kegiatan;
Proses akan difasilitasi dengan pemanfaatan Sistem Informasi Amdalnet
Penyusunan SPPL oleh Pelaku Usaha dan Instansi Pemerintah
(Sesuai Mekanisme PP 22 Tahun 2021)
Pemrakarsa Lembaga OSS Instansi LH
Mengajukan Administrasi Perizinan:
Instansi Pemerintah Pengisian
• Pelaku Usaha (NIB) Formulir SPPL
• Instansi Pemerintah (SPPL) Pelaku Usaha Pengisian data Data yang dilengkapi (Lampiran III, PP 22/2021)
Pelaku Usaha meliputi::
• Identitas pelaku usaha;
• Rencana Usaha;
• Pernyataan
Kesanggupan Data Lengkap dan
Pengelolaan dan
Benar
Data Lengkap dan Pemantauan
Benar Lingkungan (SPPL)

Pemrakarsa
SPPL
Penerbitan NIB teregistrasi
Pemrakarsa terdiri dari: (yang didalamnya telah
mengintegrasikan pula SPPL)
• Pelaku Usaha (institusi
swasta/ perorangan); atau
• Instansi Pemerintah. Proses melalui OSS Proses melalui Amdalnet

Pasal 66 ayat (1), PP 22/2021 : “Pengintegrasi SPPL kedalam NIB dilakukan melalui sistim
Perizinan Berusaha terintegrasi secara elektronik “ (OSS)
Kewenangan Penerbitan Persetujuan Teknis
Persetujuan Teknis Baku Mutu Lingkungan Hidup
1. Kewenangan penerbitan Pertek mengikuti/ sesuai dengan kewenangan penerbitan
Persetujuan Lingkungan;
2. Pengaturan terdapat dalam Pasal 8 ayat (2), PermenLHK Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Tata Cara Penerbitan Pertek dan Surat Kelayakan Operasional Bidang Pengendalian
Pencemaran;

Persetujuan Teknis Pengelolaan Limbah B3


1. Kewenangan penerbitan Pertek sesuai dengan kewenangan penerbitan Persetujuan
Lingkungan berada di Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota;
Menteri :Pengumpulan LB3 skala nasional, Pemanfaatan LB3, Pengolahan LB3,
Penimbunan LB3, dumping (pembuangan) LB3
gubernur :Pengumpulan LB3 skala provinsi; atau
bupati/ wali kota : Pengumpulan LB3 skala kabupaten/kota
2. Pengaturan diatas terdapat dalam Pasal 221 ayat (1), PermenLHK Nomor 6 Tahun 2021
tentang Tata Cara dan Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun;
Kewajiban Penyusunan Persetujuan Teknis
Persetujuan Teknis Baku Mutu Lingkungan Hidup (PermenLHK 05/2021), Pasal 3
• ayat (1), setiap usaha dan/atau kegiatan wajib Amdal atau UKL-UPL yang melakukan Kegiatan
pembuangan dan/atau pemanfaatan air limbah, wajib memiliki Persetujuan Teknis dan SLO”;
• ayat (2), Kegiatan pembuangan dan/atau pemanfaatan air limbah, meliputi:
1) pembuangan Air Limbah ke Badan Air permukaan;
2) pembuangan Air Limbah ke formasi tertentu;
3) pemanfaatan Air Limbah ke formasi tertentu;
4) pemanfaatan Air Limbah untuk aplikasi ke tanah; dan
5) pembuangan Air Limbah ke Laut.

Persetujuan Teknis Pengelolaan Limbah B3 (PermenLHK 06/2021), Pasal 220


• ayat (1), setiap usaha dan/atau kegiatan wajib Amdal atau UKL-UPL yang melakukan kegiatan
Pengelolaan Limbah B3, wajib memiliki Persetujuan Teknis PLB3 dan SLO-PLB3”;
• ayat (2), kegiatan pengelolaan limbah B3, meliputi:
1) pengumpulan Limbah B3;
2) pemanfaatan Limbah B3;
3) pengolahan Limbah B3; dan
4) penimbunan Limbah B3.
• Ayat (3), Setiap Usaha dan/atau Kegiatan wajib Amdal atau UKLUPL yang melakukan kegiatan
Dumping (pembuangan) Limbah B3 wajib memiliki Persetujuan Teknis PLB3, tanpa disertai dengan
kewajiban memiliki SLO-PLB3.
Kewajiban Penyusunan Persetujuan Teknis
Pertek Baku Mutu Lingkungan (Pasal 3, PermenLHK 05/2021)
Usaha dan/atau Kegiatan wajib Amdal atau UKL-UPL yang membuang atau
memanfaatkan air limbah, yaitu: pembuangan air limbah ke badan air
permukaan, laut, formasi tertentu dan pemanfaatan air limbah aplikasi ke
tanah, formasi tertentu

Penyusunan Pertek
tidak diterapkan
Kewajiban Menyusun Pertek untuk seluruh usaha
dan/atau kegiatan wajib
Amdal atau UKL-UPL

Pertek Pengelolaan LB3 (Pasal 220, PermenLHK 06/2021)


Usaha dan/atau Kegiatan wajib Amdal atau UKL-UPL yang melakukan
Kegiatan pengelolaan LB3, yaitu: pengumpulan, pemanfaatan, pengolahan,
dan penimbunan LB3

44
POSISI PERSETUJUAN TEKNIS DALAM PERSETUJUAN LINGKUNGAN

Penilaian Administratif Penilaian Substantif

Menteri Bupati/
Gubernur
LHK Wali Kota
MEKANISME PENERBITAN PERSETUJUAN TEKNIS (PERTEK) Baku Mutu Lingkungan
Penanggung Jawab Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota sesuai kewenangan Perizinan
Usaha/Kegiatan wajib Usaha dan Persetujuan Lingkungan Lembaga OSS
Amdal atau UKL UPL
Menteri menugaskan
Permohonan pejabat bid PPKL;
Persetujuan Pemeriksaan Gubernur atau
Teknis Bupati/Walikota Persetujuan
Dokumen
menugaskan pejabat bid Lingkungan Perizinan Berusaha
2 hk LH

10 hk Tidak Lengkap
&

Persyaratan Pengajuan
Benar? **Keterangan Penilaian
Substansi:
Ya MEKANISME
PENERBITAN
Penilaian Penilaian substansi dapat SURAT
Substansi** 30 hk melibatkan tenaga ahli PPA KELAYAKAN
OPERASIONAL
Kesesuaian isi kajian teknis (SLO)
dengan besaran usaha dan
Kesesuaian Tidak Penolakan volume AL, system
Persetujuan
terpenuhi? pengolahan/ pemanfaatan
Teknis
AL, beban AL dan
*Permohonan Ya dampaknya, RPL.
disampaikan melalui Kesesuaian isi dokumen
Sistem Informasi pemenuhan standar teknis
Dokumen Persetujuan dengan besaran usaha dan
Lingkungan Teknis volume AL, BMAL, RPL
MEKANISME PENERBITAN PERSETUJUAN TEKNIS (PERTEK) Pengelolaan LB3

Menteri LHK (untuk Pengumpulan MENTERI LHK


Lintas Provinsi);
Gubernur (untuk Pengumpulan
Skala Provinsi); dan VALIDASI
Bupati/ Wali Kota (untuk 2 hari
Pengumpulan Skala
Kabupaten/Kota).
Tidak
VERIFIKASI
10 Hari
VERIFIKASI
Tidak: 7 Hari
Disertai
alasan Ya
YA
penolakan

Proses Penerbitan
7 Hari Penerbitan SLO
7 Hari

PERTEK
diterbitkan Menteri,
Gubernur, atau
Bupati / WaliKota.
MULAI
ARAH KEBIJAKAN PENGATURAN MENGENAI PENEGAKAN HUKUM LHK
Mengedepankan penegakkan hukum dengan menggunakan pendekatan/ prinsip:

“ULTIMUM REMIDIUM”
Tidak Menimbulkan Menimbulkan
Dampak K2L Dampak K2L

SANKSI ADMINISTRATIF SANKSI PIDANA

Teguran tertulis Pidana Penjara


Paksaan Pemerintah
Denda Administratif Pidana Denda
Pembekuan Perizinan Berusaha
48
Pencabutan Perizinan Berusaha 48

*) K2L: Kesehatan, Keselamatan, dan/atau Lingkungan


48
PENGATURAN UU CK TERHADAP UU LH EKSISTING (UU 32/2009)
OBYEK PENGAWASAN & PENEGAKAN HUKUM LH PELANGGARAN PUU LHK
Perizinan Berusaha/Persetujuan Pemerintah
Pelanggaran PUU
Pasal 20: Membuang Limbah
Persetujuan Lingkungan Pasal 59: Pengelolaan Limbah B3 Tidak Mempunyai Perizinan Berusaha
Persetujuan Lingkungan Pasal 24: AMDAL
Tidak Mempunyai Perizinan Berusaha
Pernyataan Kesanggupan mengakibatkan K2L
Pasal 34: UKL-UPL
Pengelolaan LH
Persetujuan Lingkungan Pasal 61: Tata Cara Dumping
Memiliki Perizinan Berusaha namun Tidak Sesuai
(Dumping) Dengan Ketentuan Persyaratan Izin dan Tidak
mengakibatkan K2L
Ketaatan PUU Bidang LH
Memiliki Perizinan Berusaha namun
Larangan Pasal 69 mengakibatkan K2L

PENGAWASAN

Tidak Menimbulkan Dampak K2L Menimbulkan Dampak K2L

SANKSI PENEGAKAN HUKUM PENYELESAIAN


ADMINISTRATIF PIDANA SENGKETA LH
Teguran tertulis
Pidana Penjara
Paksaan Pemerintah Di Luar Pengadilan
Pidana Denda
Denda Administratif
Pidana Tambahan Melalui Pengadilan
Pembekuan Perizinan Berusaha
Pencabutan Perizinan Berusaha
49
APA YANG TELAH DILAKUKAN ?....

Dalam pelaksanaan dan implementasi PP 22 Tahun 2021 khususnya


terkait dengan Persetujuan Lingkungan, beberapa hal yang telah
dilakukan:

1. Clustering daftar usaha dan/atau Kegiatan yang masuk kategori risiko menengah rendah;
2. Mempersiapkan kesiapan sistim informasi Amdalnet sebagai backbone system informasi
proses Persetujuan Lingkungan;
3. Mempersiapkan SOP standar untuk pengelolaan dan pemantauan dampak tiap tahapan
Kegiatan bagi kegiatan dengan kategori risiko menengah rendah;
4. Mempersiapkan formulir UKL-UPL standar spesifik untuk usaha dan/atau Kegiatan yang
masuk kategori UKL-UPL menengah rendah;
5. Mempersiapkan pertek standar untuk usaha dan/atau Kegiatan yang wajib dilengkapi
dengan pertek standar;
6. Penerbitan SE MenLHK Nomor 02/2021, untuk panduan pelaksanaan transisi/peralihan;
7. Penyusunan beberapa PermenLHK;

50
HASIL YANG DIPEROLEH....

Sampai dengan bulan Juli 2021, telah dihasilkan antara lain:


1. Disusun 72 SOP (Standar Operasional Prosedur) Pengelolaan dan
Pemantauan untuk UKL UPL Menengah Rendah
2. Tersusun 11 Kluster untuk Formulir UKL UPL Standar Spesifik
kategori Menengah Rendah
3. Disusun Persetujuan Teknis untuk UKL UPL Menengah Rendah
yaitu:
a) 8 Pertek Pengendalian Pencemaran Air;
b) 6 Pertek Pengendalian Pencemaran Laut;
c) 12 Rincian Teknis TPS LB3;
d) 1 Pertek pengendalian Pencemaran Udara.

Jumlah SOP dan Pertek yang dihasilkan akan terus bertambah


CLUSTERING KBLI KEGIATAN DENGAN
RISIKO MENENGAH RENDAH
Identifikasi berdasarkan PP 5/2021 Telah teridentifikasi sebanyak 11 cluster, yaitu:
No Inventarisasi KBLI dengan tingkat Risiko Menengah Rendah
01411,01412, 01413, 01414, 01420, 01430, 01441, 01442, 01443, 01444, 01494, 01420. 01450,
Clustering Jenis formulir UKL-UPL standar Spesifik
1. Pembibitan dan Budi Daya Hewan Ternak
01461, 01462, 01464, 01465, 01466, 01469, 01491, 01463, 01469, 01491,01445, 01492, 01493,
1 01495, 01496, 01499
01111, 01112, 01113, 01114, 01115, 01119, 01121, 01122, 01122, 01116, 01131, 01132, 01133,
01134, 01136, 01139, 01194, 01253, 01193, 01220, 01230, 01240, 01251, 01259, 01210, 01301,
Pembibitan dan Budi Daya Hewan Ternak
2. Perbenihan dan Budi Daya Pertanian
2

3
01302, 01191, 01192, 01199, 01283, 01285, 01286
03211, 03212, 03213, 03221, 03222, 03223, 03225, 03226, 03227, 03229, 03214, 03215, 03216,
03217, 03219,
Perbenihan dan Budi Daya Pertanian

Budi Daya Perikanan Air Laut di perairan


3. Budi Daya Perikanan Air Laut di perairan
4
5
03221, 03222, 03223, 03227, 03229, 03225,03226,
03251, 03253, 03254, 03255, 03259, 03252
Budi Daya Perikanan Air Tawar di darat
Budi Daya Perikanan Air Payau di darat 4. Budi Daya Perikanan Air Tawar di darat
6 35129 aktivitas penunjang tenaga listrik lainnya
5. Budi Daya Perikanan Air Payau di darat
10611, 10612, 10613, 10621, 10631, 10632, 10211, 10212, 10213, 10214, 10215, 10216, 10217,
10219, 10221, 10222, 10291, 10292, 10293, 10294, 10295, 10296, 10297, 10298, 10299, 10414,
6. Industri berbasis lahan dengan pembangunan sarana prasarana
10799, 10794, 16102, 16104, 10130, 10213, 10311, 10391, 10392, 10413, 10414, 10415, 10421,
10431, 10432, 10434, 10510, 10590, 10636, 10732, 10740, 10750, 10771, 10773, 10774, 10792,
12091, 13111, 13112, 13911, 13912, 13913, 16105, 16211, 16212, 16213, 16214, 16215, 16221,
(Perakitan dan sejenisnya)
16222, 16230, 16295, 16299, 17012, 17019, 17021, 17022, 17091, 17099, 32111, 26220, 26511,
26512, 26513, 26514, 26520, 26601, 26602, 27111, 27112, 27113, 27120, 27202, 27402, 27403,
27404, 27900, 28111, 28112, 28113, 28120, 28140, 28152, 28160, 28171, 28180, 28191, 28192,
28193, 28199, 28210, 28221, 28222, 28223, 28224, 28230, 28240, 28250, 28262, 28263, 28264,
7. Industri berbasis produksi dengan pembangunan sarana dan
28265, 28291, 28292, 28299, 29200, 29300, 30111, 30112, 30113, 30120, 30200, 30912, 30921,
30922, 30990, 31001, 31002, 31003, 31009, 32909, 21015, 32501, 23121, 86903, 32201, 32202,
32300, 32401, 32402, 32501, 32502, 32503, 32509, 32901, 32902, 32903, 32904, 32905, 33111,
prasarana (bahan baku --> proses ---> produk, semisal industri
33121, 33122, 33131, 33132, 33133, 33141, 33142, 33149, 45201, 45407, 58130, 95110, 95120,

7
95210, 95220, 95240, 22193, 22194, 23124, 23911, 23919, 23931, 23932, 23933, 23939, 23961,
15201, 15202, 15203, 15209, 33151
Industri berbasis lahan dengan pembangunan sarana prasarana
(Perakitan dan sejenisnya) sawit/CPO yng menghasilkan berbagai produk turunan)
19100, 19213, 19291, 19292,20111, 20112, 20113, 20114, 20122, 20123, 20124, 20125, 20126,
20127, 20129, 20131, 20211, 20212, 20213, 20214, 20221, 20222, 20223, 20224, 20232, 20233,
8. Kegiatan pengerukan/ dredging
20234, 20291, 20293, 20295, 20296, 20299, 21012, 21013, 21015, 21021, 21022, 21023, 22112,

8
24202, 24203, 24205, 24310, 24320, 25120, 25130, 25910, 25931, 25994, 18113, 13921, 13922,
13923, 13925, 13929, 13930, 14302, 14303, 15122, 56305, 20231, 32112, 32113, 32114, 32115,
32119, 32120,37021, 37022, 38301,
Industri berbasis produksi dengan pembangunan sarana dan
prasarana (bahan baku --> proses ---> produk, semisal industri
sawit/CPO yng menghasilkan berbagai produk turunan)
9. Penyiapan lahan untuk kegiatan sektor transportasi
9

10
42914

43120
Kegiatan pengerukan/ dredging

Penyiapan lahan untuk kegiatan sektor transportasi


10. Kegiatan perdagangan, jasa dan pariwisata yang membutuhkan
sarana dan prasarana serta aktivitas penunjang lainnya
93231, 91021, 91022, 93221, 93224, 93239, 49425, 55193, 55120, 55110,55194, 56101, 93292,
93219, 96129, 93229, 93193, 47215, 47245, 47753, 47754, 47727, 47728, 47843, 47723, 47844, Kegiatan perdagangan, jasa dan pariwisata yang membutuhkan
11 47724, 47725 sarana dan prasarana

11. Kegiatan SPBU, tambang rakyat, dll


11 Cluster
SISTIM INFORMASI DOKUMEN LINGKUNGAN

Persetujuan Lingkungan diproses secara daring melalui


sistim informasi Amdalnet
SOP Standar Sistem Pelaporan
Amdalnet sebagai BACKBONE
Pengelolaan dan Persetujuan
proses Persetujuan Lingkungan
Pemantauan Lingkungan

Formulir UKL-UPL Pengembangan


Sistem Pelaporan
Sistem Pelaporan
Sistem
lainnya Pelaporan
persetujuan
Standar Spesifik persetujuan
persetujuan
Lingkungan
Lingkungan
Lingkungan

Amdalnet akan terus dikembangkan


Pertek Standar memasukkan: SOP, Form UKL-UPL standar
spesifik, Pertek standar dan lainnya guna
memberi kemudahan bagi pelaku usaha
dalam proses & pelaksanaan Persetujuan
Lingkungan
SOP PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN
SOP disusun menggunakan pendekatan Generik Tahapan Kegiatan

A. PRA KONSTRUKSI C. OPERASI


1. Sosialisasi 1. SOP C.1 Operasional unit/fasilitas utama dan
Sampai saat ini telah
1.1 SOP A.1.1 Perubahan persepsi unit/fasilitas pendukung tersusun 72 SOP
masyarakat akibat sosialisasi 1. SOP C.1.1 Peningkatan air limbah akibat
kegiatan operasional unit/fasilitas utama dan
Pengelolaan dan
2. Pembebasan lahan
2.1 SOP A.2.1 Perubahan persepsi unit/fasilitas pendukung Pemantauan Lingkungan
2. SOP C.1.2 Peningkatan limbah padat (sampah)
masyarakat akibat pembebasan lahan
akibat kegiatan operasional unit/fasilitas utama Hidup. Jumlah ini
…..
3.
dan unit/fasilitas pendukung
SOP C.1.3 Peningkatan kebauan akibat kegiatan
semakin lama akan terus
operasional unit/fasilitas utama dan bertambah dan semakin
B. KONSTRUKSI
------
unit/fasilitas pendukung
detail karena adanya
1. SOP B.1 Penerimaan tenaga kerja improvement dalam
1. SOP B.1.1 Peningkatan kesempatan kerja akibat D. PASCA OPERASI pelaksanaannya
penerimaan tenaga kerja
2. SOP B.2 Pembersihan lahan dan pematangan lahan
1. SOP D.1 Kegiatan Pasca Operasi
1. SOP B.2.1 Penurunan kualitas air permukaan
1. SOP D.1.1 Pembongkaran unit/fasilitas utama
akibat pembersihan lahan dan pematangan
dan unit/fasilitas pendukung
lahan
2. SOP D.1.2 Pemutusan tenaga kerja
2. SOP B.2.1 Peningkatan TSP (debu) akibat
pembersihan lahan dan pematangan lahan
------
……
CONTOH SOP PENGELOLAAN DAN
PEMANTAUAN LINGKUNGAN

Contoh:
SOP A.1.1 Perubahan persepsi
masyarakat akibat sosialisasi
CONTOH RINCIAN TEKNIS TPS LB3
KEGIATAN WAJIB UKL-UPL MENENGAH RENDAH

Contoh:
Rincian Teknis TPS LB3 untuk
UKL UPL Menengah Rendah
Contoh:
CONTOH PERSETUJUAN TEKNIS Persetujuan Teknis
KEGIATAN WAJIB UKL-UPL MENENGAH RENDAH Pembuangan Air Limbah ke
Badan Air Permukaan
CONTOH FORMULIR
UKL-UPL STANDAR SPESIFIK

Contoh:
Formulir UKL-UPL Standar Spesifik
untuk Kegiatan SPBU Mini
PENERBITAN SE MENLHK

Penerbitan SURAT EDARAN MENLHK (SE.2/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2021)

Tentang
Pengaturan Peralihan
Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 5
Tahun 2021, Peraturan
Pemerintah Nomor 22
Tahun 2021, dan
Peraturan Pemerintah
Nomor 23 Tahun 2021
Terima kasih
Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:

Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan (KLHK)


Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan
Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan

Gd. Manggala Wanabakti, Blok IV, Lt. 6, Wing. C


Jl. Jenderal Gatot Subroto, Senayan, Jakarta 10270
Telp/Fax: 021-5705090

Anda mungkin juga menyukai