Anda di halaman 1dari 39

Perencanaan Tata Ruang

Desa dalam Perspektif


Penataan Ruang

Oleh:
Reny Windyawati
Direktur Bina Perencanaan Tata
Ruang Daerah Wilayah II

Jakarta, 20 Juni 2023

Direktorat Jenderal Tata Ruang


Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ BPN
outline
• Pendahuluan
• Kebijakan Tata Ruang Desa dalam Perspektif Perencanaan Tata Ruang
• Tantangan Tata Ruang Desa dan Usulan Penyelesaian
Mengapa Perlu Dilakukan Penataan Ruang? 3

Populasi Manusia Aktivitas Manusia Ruang Bukan Hanya Mengatur Aktivitas di


Ruang Terbatas
Terus Meningkat Tidak Terbatas Untuk Manusia Sekitar Daerah Rawan
Ukuran ruang yang Ruang menampung semua Hewan dan tumbuhan Bencana
tersedia di muka bumi Jumlah penduduk terus
mengalami peningkatan aktivitas manusia, dari bekerja, juga memerlukan ruang Dengan RTR, manusia dapat
tidak pernah bertambah. tempat tinggal, rekreasi mengantisipasi
hingga peristirahatan terakhir pembangunan dan aktivitas
(Tempat Pemakaman Umum) di sekitar daerah rawan
bencana

Menciptakan keserasian/ keseimbangan dalam interaksi antara manusia dan lingkungannya melibatkan faktor alam,
masyarakat/penduduk, ekonomi, sosial budaya dan politik), sehingga membentuk lingkungan yang habitable.
Kebijakan Penyelenggaraan Penataan Ruang 4
(amanah UU No. 6 tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 2 Tahun 2022
tentang Cipta Kerja Menjadi Undang – Undang)

Asas UU No. 6/2023 Pasal 13: Penyederhanaan persyaratan dasar perizinan berusaha
meliputi
Pasal 2: UU CK diselenggarakan berdasarkan asas: 1) Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR);
1) Pemerataan hak; 2) Persetujuan Lingkungan; dan
2) Kepastian hukum; 3) Persetujuan Bangunan Gedung.
3) Kemudahan berusaha;
4) Kebersamaan, dan
5) Kemandirian. Pasal 14: Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang diberikan
sebagai kesesuaian rencana lokasi kegiatan dan/atau
usaha dengan RDTR, dengan ketentuan:
Dengan tujuan antara lain untuk
peningkatan ekosistem investasi dan Pasal 15:
kegiatan berusaha Pemerintah Daerah yang belum menyusun
Pemerintah
Pasal 6: Peningkatan ekosistem investasi dan Daerah yang dan menyediakan RDTR, maka KKPR
kegiatan sudah menyusun diberikan melalui persetujuan dengan asas
berusaha meliputi: dan menyediakan berjenjang dan komplementer berdasarkan:
a. Penerapan perijinan berbasis risiko; RDTR • RTRW Nasional • RZ KSNT
b. Penyederhanaan persyaratan dasar • RTRW Provinsi • RZ KAW
Perizinan Berusaha; maka KKPR • RTRW • RTR
c. Penyederhanaan Perizinan Berusaha diberikan melalui Kabupaten/Kota Pulau/Kepulauan
sektor; dan konfirmasi • RTR KSN
d. Penyederhanaan persyaratan investasi.
Overview Penyelenggaraan Perencanaan dan Pemanfaatan Rencana Tata Ruang 5

Aspek
Perencanaan
Rencana Tata
Kegiatan bersifat strategis nasional
Ruang
yang tidak termuat di RTR

Rekomendasi KKPR Persetujuan KKPR Konfirmasi KKPR Aspek


Memerlukan analisis dan penilaian Diproses oleh sistem Pemanfaatan
Memerlukan analisis dan penilaian dokumen Rencana Tata
dokumen terbit dalam Terbit dalam 1 hari kerja
Terbit dalam 20 hari kerja Ruang
20 hari kerja

Persetujuan Persetujuan Perizinan Berusaha


Lingkungan Bangunan Gedung dan sertifikat Sektor
laik fungsi
Menteri ATR/Kepala BPN telah Menetapkan 9 Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN 6
sebagai Turunan dari UU No. 6/2023 dan PP No. 21/2021

1 2 3 4
sudah ditetapkan sudah ditetapkan sudah ditetapkan sudah ditetapkan
Permen ATR/KBPN Permen ATR/KBPN Permen ATR/KBPN Permen ATR/KBPN
No. 10 Tahun 2021 No. 11 Tahun 2021 No. 13 Tahun 2021 No. 14 Tahun 2021
tentang Pedoman Penyusunan, tentang Tata Cara Penyusunan, PK, tentang Pelaksanaan Kesesuaian tentang Pedoman Penyusunan Basis Data dan
PK, & Revisi RTR Pulau/Kepulauan, Revisi, dan Penerbitan Persub RTRWP, Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) Penyajian Peta RTRW Provinsi, Kabupaten, dan
RTR KSN, dan RDTR KPN RTRW Kab/Kota, dan RDTR dan Sinkronisasi Program Kota, serta Peta RDTR Kabupaten/Kota
Pemanfaatan Ruang (SPPR)

5 6 7 8 9
sudah ditetapkan sudah ditetapkan sudah ditetapkan sudah ditetapkan sudah ditetapkan
Permen ATR/KBPN Permen ATR/KBPN Permen ATR/KBPN Permen ATR/KBPN Permen ATR/KBPN
No. 15 Tahun 2021 No. 22 Tahun 2021 No. 5 Tahun 2022 No. 9 Tahun 2022 No. 14 Tahun 2022
tentang Koordinasi Penyelenggaraan tentang Pendidikan & Pelatihan tentang Tata Cara Pengintegrasian tentang Perubahan Atas Perubahan tentang Penyediaan dan
Penataan Ruang Bidang Penataan Ruang & Pembinaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Permen ATR/KBPN No.15 Tahun 2021 Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau
Profesi Perencana Tata Ruang Dalam Penyusunan Rencana Tata tentang Koordinasi Penyelenggaraan
Ruang Penataan Ruang
Hirarki Rencana Tata Ruang

• Hirarki RTR dapat dikelompokan sesuai dengan tingkat ketelitian peta yang digunakan
• Tingkat ketelitian peta yang digunakan menentukan informasi yang terkandung didalamnya termasuk fungsi dari
setiap RTR yang dihasilkan.

rencana umum tata ruang rencana rinci tata ruang

RTRW Nasional (PP) RTR Pulau/Kepulauan (Prepres)


Skala Peta 1 : 1.000.000 Skala Peta 1 : 500.000

RTR Kawasan Strategis Nasional (Perpres)


RTRW Provinsi (Perda) Disesuaikan dengan bentang objek dan kebutuhan
(skala peta 1 :25.000-1:50.000)
Skala Peta 1 : 250.000

RTRW Kabupaten (Perda)


Skala Peta 1 : 50.000
RDTR Kabupaten/Kota (Perkada)
Skala Peta 1 : 5.000
RTRW Kota (Perda)
Skala Peta 1 : 25.000
Muatan RTRW Kabupaten

ARAHAN PEMANFAATAN
TUJUAN, KEBIJAKAN, RENCANA POLA RUANG RUANG WILAYAH
STRATEGI PR KABUPATEN
• Kawasan lindung: badan air, • Ketentuan kesesuaian
Kawasan yang memberikan kegiatan pemanfaatan ruang.
perlindungan terhadap Kawasan • Penyusunan indikasi program
bawahannya, Kawasan utama jangka menengah 5
RENCANA STRUKTUR perlindungan setempat, Kawasan tahunan.
RUANG konservasi, Kawasan hutan adat,
• Pelaksanaan sinkronisasi
kawasan lindung geologi,
program pemanfaatan ruang
• Sistem pusat permukiman Kawasan cagar budaya, Kawasan
• Sistem jaringan prasarana ekosistem mangrove.
• sistem jaringan energi
• sistem jaringan telekomunikasi
• Kawasan budi daya: Kawasan KETENTUAN PENGENDALIAN
• Sistem jaringan sumber daya air
hutan produksi, Kawasan PEMANFAATAN RUANG
• Sistem jaringan prasarana lainnya:
perkebunan rakyat, Kawasan WILAYAH KABUPATEN
SPAM, SPAL, B3, jaringan
pertanian, Kawasan perikanan,
persampahan wilayah. • Ketentuan umum zonasi
Kawasan pergaraman, Kawasan
pertambangan dan energi, + Ketentuan khusus
Kawasan peruntukan industri, • Penilaian pelaksanaan
Kawasan pariwisata, Kawasan pemanfaatan ruang
KAWASAN STRATEGIS permukiman, Kawasan • ketentuan insentif dan
KABUPATEN
transportasi, Kawasan disinsentif
pertahanan dan keamanan. • Arahan sanksi

Sumber: Permen ATR/KaBPN 11/2021 tentang Tata Cara Penyusunan dan Revisi RTRW Provinsi, Kabupaten, Kota, RDTR serta Tata Cara Penerbitan Persetujuan Substansi
Muatan RTRW Kota

TUJUAN, KEBIJAKAN, RENCANA POLA RUANG ARAHAN PEMANFAATAN


STRATEGI PR RUANG WILAYAH KOTA
• Kawasan lindung: badan air,
Kawasan yang memberikan • Ketentuan kesesuaian kegiatan
perlindungan terhadap kawasan pemanfaatan ruang.
bawahannya, Kawasan perlindungan • Penyusunan indikasi program
RENCANA STRUKTUR setempat, RTH, Kawasan utama jangka menengah 5
konservasi, Kawasan hutan adat, tahunan.
RUANG
kawasan lindung geologi, Kawasan • Pelaksanaan sinkronisasi
• Sistem pusat pelayanan cagar budaya, Kawasan ekosistem program pemanfaatan ruang
• Sistem jaringan prasarana mangrove.
• sistem jaringan energi
• sistem jaringan telekomunikasi
• Sistem jaringan sumber daya air • Kawasan budi daya: badan jalan,
• Infrastruktur perkotaan: SPAM, SPAL, Kawasan hutan produksi, Kawasan
perkebunan rakyat, Kawasan KETENTUAN PENGENDALIAN
B3, jaringan persampahan, jaringan
pertanian, Kawasan perikanan, PEMANFAATAN RUANG
evakuasi bencana, sistem dranase,
jalur sepeda, jaringan pejalan kaki. Kawasan pergaraman, Kawasan WILAYAH KOTA
pertambangan dan energi, Kawasan
peruntukan industri, Kawasan • Ketentuan umum zonasi
pariwisata, Kawasan permukiman, + Ketentuan khusus
Kawasan campuran, Kawasan • Penilaian pelaksanaan
KAWASAN STRATEGIS perdagangan dan jasa, Kawasan pemanfaatan ruang
KOTA perkantoran, Kawasan transportasi, • ketentuan insentif dan disinsentif
Kawasan pertahanan dan • Arahan sanksi
keamanan,

Sumber: Permen ATR/KaBPN 11/2021 tentang Tata Cara Penyusunan dan Revisi RTRW Provinsi, Kabupaten, Kota, RDTR serta Tata Cara Penerbitan Persetujuan Substansi
Muatan RDTR
1 3 RENCANA POLA RUANG
4
KETENTUAN
TUJUAN PENATAAN WP PEMANFAATAN RUANG

• Zona lindung: zona hutan lindung,


• Program pemanfaatan ruang
lindung gambut, perlindungan
prioritas (perwujudan SR,
2 setempat, RTH*, konservasi*, hutan
perwujudan PR, kelompok
adat, lindung geologi*, cagar budaya,
RENCANA STRUKTUR ekosistem mangrove, badan air (jika
program lainnya)
RUANG • Lokasi
diperlukan pengaturannya)
• Sumber pendanaan
• Zona budi daya: zona hutan • Instansi pelaksana
• rencana pengembangan pusat produksi*, perkebunan rakyat, • Waktu dan tahapan pelaksanaan
pelayanan pertanian*, perikanan*, pergaraman,
• rencana jaringan transportasi pertambangan*, pembangkitan
• rencana jaringan energi tenaga listrik, kawasan peruntukan
industri, pariwisata, perumahan*,
5
• rencana jaringan telekomunikasi
• rencana jaringan sumber daya air SPU*, RTNH, campuran*, PERATURAN ZONASI
• rencana jaringan air minum perdagangan dan jasa*, perkantoran,
• rencana jaringan air limbah dan pengelolaan persampahan,
pengelolaan limbah B3 transportasi, pertahanan dan Aturan Dasar (materi wajib)
• rencana jaringan drainase keamanan, peruntukan lainnya*, • Ketentuan kegiatan dan
• rencana jaringan persampahan badan jalan (jika diperlukan penggunaan lahan
• rencana jaringan prasarana pengaturannya) • Ketetuan intensitas pemanfaatan
lainnya *didetilkan hingga subzona ruang
Masing-masing digambarkan dalam • Ketentuan tata bangunan
• Dalam menentukan klasifikasi • Ketentuan prasarana dan sarana
peta tersendiri
zona/subzona perlu dibuat minimal
Dalam raperkada, setiap rencana kriteria pengklasifikasian
struktur ruang yang berupa jaringan • Ketentuan khusus
disebutkan sebaran lokasinya • Dalam raperkada, setiap zona • Ketentuan pelaksanaan
berdasarkan SWP, dan bila berupa dan subzona disebutkan luasnya
titik disebutkan berdasarkan blok dan sebaran lokasinya Teknik Pengaturan Zonasi (materi
berdasarkan blok pilihan)

Sumber: Permen ATR/KaBPN 11/2021 tentang Tata Cara Penyusunan dan Revisi RTRW Provinsi, Kabupaten, Kota, RDTR serta Tata Cara Penerbitan Persetujuan Substansi
10
Proses Penyusunan RTRW Kabupaten/Kota

Penyusunan 12 bulan
*Jangka waktu penyusunan dan penetapan rencana umum tata ruang paling lama 18 bulan Permen ATR/KaBPN No. 11/2021: Lampiran II
11
Proses Penyusunan RDTR

Penyusunan dan Penetapan 12 bulan


*Jangka waktu penyusunan dan penetapan rencana umum tata ruang paling lama 18 bulan Permen ATR/KaBPN No. 11/2021: Lampiran IV 12
KEBIJAKAN TATA RUANG DESA DALAM
PERSPEKTIF PERENCANAAN TATA RUANG
DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang telah diubah dengan Undang-undang
No. 6 tahun 2023 tentang Cipta Kerja;
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
3. Peraturan Pemerintah No. 21 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 yang telah diubah Peraturan Pemerintah no. 47 tahun 2015
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa;
5. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 11 tahun 2021 tentang
Pedoman Penyusunan, Peninjauan Kembali, Revisi dan Penerbitan Persetujuan Substansi Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten, Kota dan Rencana Detail Tata Ruang;
6. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2015 tentang
Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal berskala Desa;
Kebijakan Tata Ruang Desa
UU No. 6 Tahun 2014
tentang Desa

Kewenangan: Ditetapkan dengan Peraturan Desa.


1. APBD Desa
2. Pungutan
3. Tata Ruang Desa
4. Organisasi Pemerintah Desa

Tata ruang desa menjadi salah satu aturan dalam mewujudkan program dalam RPJMDes, yang berisikan
rencana program dan kegiatan desa selama periode waktu tertentu yang digambarkan secara dimensi ruang
Tata Ruang Desa merupakan salah satu upaya dalam mengatur pemanfaatan lahan dan pembangunan desa yang
berdimensi ruang secara spasial

PP No. 43 Tahun 2014 Fungsi Tata Ruang Desa: Tata Ruang Desa
tentang Peraturan a. Pedoman pembangunan Kawasan Perdesaan. disusun secara
b. Matra spasial dalam perwujudan RPJMDes. partisipatif melalui
Pelaksanaan UU No. 6
c. Pemetaan dan perencanaan pemanfaatan aset Musyawarah Desa.
Tahun 2014 Desa.
Kebijakan Tata Ruang Desa
UU No. 6 Tahun PASAL 83 ayat (1)
Pembangunan kawasan perdesaan merupakan perpaduan pembangunan antar-Desa
2014 tentang Desa dalam 1 (Satu) Kabupaten/ Kota.

PASAL 123 ayat (2)


PP No. 43 Tahun 2014 Pembangunan kawasan perdesaan terdiri atas:
tentang Peraturan a. penyusunan rencana tata ruang kawasan perdesaan secara partisipatif;
Pelaksanaan UU No. 6 b. pengembangan pusat pertumbuhan antar-desa secara terpadu;
Tahun 2014 c. penguatan kapasitas masyarakat;
d. kelembagaan dan kemitraan ekonomi; dan
e. pembangunan infrastruktur antar perdesaan.

Definisi : Kawasan perdesaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian,
PP 21 Tahun 2021 tentang termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat
Penyelenggaraan Penataan permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan
ekonomi.
Ruang
PASAL 55, ayat:
1) Penyusunan RDTR kabupaten/kota dapat mencakup kawasan dengan karakteristik
perkotaan, karakteristik perdesaan, serta kawasan lintas kabupaten/kota
4) Kawasan dengan karakteristik perdesaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan kawasan yang memiliki fungsi utama kegiatan ekonomi, lingkungan
hidup, sosial, dan budaya dengan karakteristik perdesaan
Kedudukan Tata Ruang Desa dalam Hirarki Perencanaan Tata Ruang

Kewenangan Rencana Umum Rencana Rinci


Nasional Rencana Tata Ruang Wilayah • RTR pulau/kepulauan
Nasional (RTRWN) • RTR KSN
• RZ KSNT
• RZ KAW
• RDTR KPN
• Skala peta semakin besar
Provinsi Rencana Tata Ruang Wilayah - • Pengaturan semakin rinci
Provinsi (RTRWP) • Untuk RTRW, mengakomodasi
rencana dari RTR di atasnya
Kabupaten/ Kota Rencana Tata Ruang Wilayah • RDTR Kab/Kota
Kabupaten/Kota (RTRW
Kab/Kota)
Rencana Tata Ruang Desa
bukan merupakan hirarki
• Skala peta semakin besar produk Rencana Tata Ruang
• Pendetailan dari rencana umumnya
• Untuk RDTR, sebagai rujukan perijinan (KKPR)

PP No. 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang


Hierarki RTR di Indonesia

Contoh Turunan Orde pada RTR


Nama Unsur Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4
Rencana Struktur Ruang
Sistem Jaringan Sistem Jaringan Jalan Umum Jalan Jalan
Transportasi Jalan Lingkungan Lingkungan
Sekunder
Rencana Pola Ruang
Kawasan Kawasan Kawasan * *
Budidaya Pertanian Peternakan
Sumber: PermenATR/BPN No. 14 Tahun 2021

• Semakin kecil wilayah perencanaan, semakin detail orde yang digunakan.


• RTRW Kab mengatur hingga orde-4, namun beberapa rencana pola ruang tidak didetailkan, misalnya Kawasan
Permukiman hanya terbagi menjadi Kawasan Permukiman Perkotaan dan Kawasan Permukiman Perdesaan.
• Pada RDTR, rencana pola ruangnya berbasis pada zona

Pengaturan pada Tata Ruang


Desa masuk pada orde ?
Kedudukan Tata Ruang Desa dalam Perencanaan Tata Ruang

Undang–undang 6 tahun 2014 tentang UU 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang telah
Desa diubah dengan UU No. 6 tahun 2023 tentang Cipta Kerja

Pasal 69 ayat (4): Pasal 1 angka 2:


“Rancangan Peraturan Desa tentang Anggaran “Tata Ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang”
Pendapatan dan Belanja Desa, pungutan, tata ruang, dan
organisasi Pemerintah Desa harus mendapatkan evaluasi Pasal 1 angka 16:
dari Bupati/Walikota sebelum ditetapkan menjadi “Rencana Tata Ruang adalah hasil perencanaan tata ruang
Peraturan Desa”
Pasal 1 angka 13 :
Pasal 84 “Perencanaan Tata Ruang adalah suatu proses untuk
Ayat (3) huruf a : menentukan struktur ruang dan pola ruang yang meliputi
“Penggunaan dan pemanfaatan wilayah Desa dalam penyusunan dan penetapan rencana tata ruang
rangka penetapan kawasan pembangunan sesuai dengan
tata ruang kabupaten/kota” Pasal 17 ayat (2)
“Muatan Rencana Tata Ruang mencakup rencana struktur ruang
dan rencana pola ruang ”
Pasal 84 ayat (1):
“Pembangunan Kawasan Perdesaan oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Tata Ruang Desa yang
Kabupaten/Kota, dan/atau pihak ketiga yang terkait diinginkan sebagai produk
dengan pemanfaatan Aset Desa dan tata ruang Desa
rencana ?
wajib melibatkan Pemerintah Desa”
Kedudukan Tata Ruang Desa dalam Perencanaan Tata Ruang

Kewenangan Sejauh mana pengembangan tata ruang dapat dilakukan oleh desa, dan kewenangan apa saja
yang dimiliki desa dalam hal pengembangan tata ruang
Pasal 8 huruf (c):
“kewenangan lokal berskala Desa di bidang pemerintahan Desa meliputi pengembangan tata
ruang dan peta sosial Desa”

Kewenangan lokal Desa tidak memiliki kewenangan perizinan tata ruang/persetujuan kesesuaian
penggunaan ruang → sehingga tata ruang desa tidak bisa digunakan sebagai dasar perizinan
(Permendes No.1 tahun 2015)
RTR sebagai hasil dari Perencanaan Tata Ruang merupakan acuan bagi :
a. Penerbitan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang
b. Pemanfaatan Ruang untuk seluruh kegiatan pembangunan sectoral dan pengembangan
Wilayah dan Kawasan yang memerlukan ruang
c. Penerbitan Perizinan Berusaha terkait pemanfaatan di laut serta pemberian hak atas tanah
dan hak pengelolaan
(PP 21 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang)
TANTANGAN KEBIJAKAN
TATA RUANG DESA
RTR Desa = RDTR Kawasan Perdesaan ?

1. Tata ruang desa menjadi bagian yang harus dimuat dalam substansi RTRW dan RDTR
a) Dalam peraturan perundang-undangan bidang tata ruang tidak diatur mengenai Rencana
Tata Ruang Desa, akan tetapi muatan terkait dengan pengembangan dan potensi Desa
masuk dalam muatan substansi Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
b) Apabila potensi dan pengembangan Desa termasuk dalam skala prioritas maka
muatan substansi tata ruang Desa dimasukkan ke dalam Rencana Detail Tata Ruang
Kabupaten → RDTR Kawasan Perdesaan
c) Kegiatan pemanfaatan ruang desa atau program pembangunan desa dapat diusulkan
dalam indikasi program utama dalam RTRWK atau RDTR Kawasan perdesaan

Struktrur Ruang:
Pusat Pelayanan Lingkungan
merupakan pusat permukiman Aparatur Pemerintah
yang berfungsi untuk melayani Desa dapat menjalankan
kegiatan skala antardesa pembangunan desa dari
Muatan RTRW Kabupaten perspektif tata ruang
berdasarkan RTR
Pola Ruang: Kabupaten
Kawasan Permukiman Pedesaan
Contoh Substansi RTRW Kabupaten terkait Desa

Pengembangan Desa,
khususnya pengembangan
sistem pusat permukiman
yang mengintegrasikan
pusat pelayanan perkotaan
dan perdesaan, serta
diatur mengenai kawasan
permukiman perdesaan
pada muatan Peraturan
Daerah Kabupaten Sorong
Nomor 2 Tahun 2023
tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah
Kabupaten Sorong Tahun
2023-2042

5
Contoh Substansi RTRW Kabupaten terkait Desa

Pengembangan Desa,
khususnya meningkatkan
fungsi kawasan perdesaan
sebagai pendukung
pengembangan agropolitan
dan minapolitan pada
muatan Peraturan Daerah
Kabupaten Tulungagung
Nomor 4 Tahun 2023
tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah
Kabupaten Tulungagung
Tahun 2023-2043

6
Contoh RDTR Kawasan Perdesaan : RDTR Kawasan Geopark Rinjani-Lombok Narmada Lingsar
25

Amanat Penyusunan RDTR


LUAS: 2 Kecamatan
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja; Peraturan Daerah Kabupaten
Lombok Barat Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Batas Wilayah Perencanaan 3240,78 HA 15 Desa
Lombok Barat Tahun 2011-2031 Batas utara : Desa Karang Bayan, Desa Batu
Mekar, Kecamatan Lingsar dan
Desa Buwun Sejati, Desa Sesaot, No. Wilayah Administrasi Luas (Ha)
Desa Pakuan Kecamatan Kecamatan Narmada
Naramada; 1 Desa Buwun Sejati 220,92
Batas timur : Desa Keru, Desa Suranadi, Desa 2 Desa Golong 298,88
Sesaot, dan Desa Pakuan 3 Desa Lembuak 116,06
KecamatanNarmada;
4 Desa Narmada 180,64
Batas selatan : Desa Dasan Tereng, Desa Batu
Kuta, Desa Peresak, dan Desa 5 Desa Nyur Lembang 89,04
Golong Kecamatan Narmada; 6 Desa Pakuan 128,04
Batas barat : Desa Sigerongan, Desa Lingsar, 7 Desa Peresak 164,60
Desa Gegelang, Desa Nyur 8 Desa Selat 280,74
Lembang Kecamatan Lingsar dan
9 Desa Sesaot 138,52
Desa Desa Dasan Tereng
Kecamatan Narmada 10 Desa Suranadi 554,79
Kecamatan Lingsar
1 Desa Batu Kumbung 491,04
2 Desa Batu Mekar 279,13
3 Desa Karang Bayan 82,77
4 Desa Lingsar 85,31
5 Desa Saribaye 130,30
Total 3.240,78

Keputusan Bupati Lombok Barat Nomor


553.B/3074/PU-TR/2020 tentang Penetapan
Wilayah Delineasi Rencana Detail Tata Ruang
(RDTR) Kawasan Geopark Rinjani-Lombok
PETA WILAYAH ADMINISTRASI RDTR KAWASAN GEOPARK RINJANI-LOMBOK
Narmada Lingsar, 5 Mei 2020
NARMADA LINGSAR
Contoh RDTR Kawasan Perdesaan : RDTR Kawasan Geopark Rinjani-Lombok Narmada Lingsar
26
ARAHAN PENGEMBANGAN DALAM KEBIJAKAN
TATA RUANG

Penataan WP Kawasan Geopark Rinjani-Lombok Narmada


Lingsar bertujuan untuk mewujudkan Kawasan Geopark
Rinjani-Lombok Narmada Lingsar sebagai pusat agro dan
edu-ekowisata.

Kawasan Geopark Rinjani-Lombok Narmada Lingsar


ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) dalam RTRW
Kabupaten Lombok Barat (Perda Kabupaten Lombok Barat
Nomor 11 Tahun 2011).

RDTR Kawasan Geopark Rinjani-Lombok Narmada Lingsar


disusun untuk mendukung Kawasan Strategis Nasional
(KSN) Kawasan Rinjani dsk, Kawasan UNESCO Global
Geopark Rinjani di Kabupaten Lombok Barat dan
pengembangan KSPN Rinjani dan sekitarnya sebagaimana
tertuang dalam RPJMN 2020-2024.

PETA RENCANA STRUKTUR RUANG


RDTR KAWASAN GEOPARK RINJANI-LOMBOK NARMADA LINGSAR
Peraturan Bupati No 13 Tahun 2023
Contoh RDTR Kawasan Perdesaan : RDTR Kawasan Geopark Rinjani-Lombok Narmada Lingsar
27

PERSANDINGAN PETA RENCANA STRUKTUR RUANG RTRW KABUPATEN LOMBOK


BARAT DENGAN RDTR KAWASAN GEOPARK RINJANI-LOMBOK NARMADA LINGSAR

Pusat Kegiatan Lokal pada RTRW direncanakan sebagai


Pusat Pelayanan Kota/Kawasan Perkotaan di RDTR

PETA RENCANA STRUKTUR RUANG RTRW KABUPATEN LOMBOK BARAT PETA RENCANA STRUKTUR RUANG
(Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 11 Tahun 2011) RDTR KAWASAN GEOPARK RINJANI-LOMBOK NARMADA LINGSAR
Peraturan Bupati No 13 Tahun 2023
2. Dalam hal diperlukan RTR khusus Desa → Masterplan Desa ?

a) Jika sudah disusun RDTR kaw Perdesaan → Sebagian muatan RDTR diadopt menjadi
muatan master plan Desa
b) Jika belum disusun RDTR Kaw Perdesaan, maka Masterplan Desa seharusnya bentuk
pendetailan dari RTRW Kab/Kota. Contoh: mendetailkan lokasi potensi ekonomi di desa,
komoditas desa, jalan akses menuju potensi desa, serta konservasi lokasi yang dianggap
sakral.
c) Masterplan Desa diharapkan dapat memetakan dan merencanakan kepemilikan lahan/
asset perseorangan maupun pemerintah, kearifan lokal, mitigasi bencana serta dapat
membantu di dalam pengendalian pemanfaatan ruang wilayah, misalnya menjaga
sumber-sumber mata air, meminimalisasi alih fungsi dengan memanfaatkan potensi lokal.
d) Penyesuaian nomenklatur dalam Masterplan Desa
e) Masterplan Desa menjadi masukan untuk penyusunan RDTR Kaw Perdesaan
f) Perlu legal standing untuk RTR/Masterplan Desa ?
3. Proses penyusunan RTR/Masterplan Desa
a) Kapasitas SDM aparat desa di dalam menyusun RTR/Masterplan Desa
b) Ketersediaan tim ahli yang membantu penyusunan RTR/Masterplan Desa
c) Proses yang sederhana dan tidak berbelit, sepanjang sudah dilakukan dengan partisipatif
melalui musyawarah desa

Dibutuhkan Petunjuk Teknis Tata Laksana Tata Ruang Desa


Contoh RTR DESA KERANGKA BERFIKIR
CIBUNTU Adanya Amanat UU No. 6 Tahun 2014 tentang
Desa Pasal 69 bahwa Desa memiliki
kewenangan untuk menyusun Tata Ruang
Desa yang dibuat kedalam Peraturan Desa

Tata Ruang Desa bertujuan untuk menjadi


acuan rencana desa yang berdimensi ruang
untuk dapat mengatur pemanfaatan lahan dan
pembangunan desa.

Kondisi Eksisting
• Kondisi Fisik Lingkungan
• Kondisi Sosial dan Kependudukan
• Kondisi Ekonomi
• Kondisi Sarana dan Prasarana

Analisis Fisik dan Lingkungan Analisis Sosial Kependudukan Analisis Ekonomi Analisis Sarana dan Prasarana
• Analisis Kemampuan Lahan • Jumlah dan Sebaran Penduduk • Analisis Potensi Ekonomi Masyarakat • Analisis kondisi Sarana dan Prasarnaa
• Analisis Kesesuaian Lahan • Analisis Komposisi dan Struktur • Analisis Komoditas Unggulan • Analisis Kebutuhan Sarana dan
• Analisis Pola Pemanfaatan Lahan Penduduk Prasarana
Eksisting • Analisis Kondisi Sosial Penduduk
• Proyeksi Penduduk

Potensi dan Permasalahan

Dilakukan dengan partisipasi masyarakat


Tujuan Pembangunan Desa

Struktur Ruang Eksisting Desa Pola Pemanfaatan Ruang Program Pembangunan Desa
(Jaringan Infrastruktur Desa) (Kondisi Pemanfaatan Ruang Eksisting)

Rancangan Peraturan Desa

Sumber : RENCANA TATA RUANG DESA CIBUNTU, 2022


Contoh RTR DESA CIBUNTU

TAHAP PELAKSANAAN PEKERJAAN

Persiapan
Melakukan pendataan dan kajian awal
Desain Survey terhadap data, literatur dan kebijakan
Penyiapan instrument kebutuhan data

Tahap Pendahuluan
Survey dan Kompilasi Data
Melakukan survey data sekunder dan kompilasi
data
Tahap Analisis
Analisis Data
Pengkajian dan analisis data terhadap
pengembangan wilayah desa
Tahap Rekomendasi
Perumusan Konsep
Perumusan pengembangan Tata Ruang Desa
Rekomendasi
Rekomendasi program pengembangan Tata
Ruang Desa

Sumber : RENCANA TATA RUANG DESA CIBUNTU, 2022


Contoh RTR DESA CIBUNTU
32
ARAHAN PENGEMBANGAN DALAM KEBIJAKAN
TATA RUANG
• Kecamatan Pasawahan di tetapkan Sebagai PPL dengan fungsi
PPL Pasawahan utama sebagai pusat pelayanan sosial ekonomi skala lingkungan.
• Pembangkit tenaga panas bumi di Kecamatan Pasawahan
• Terdapat jalur evakuasi untuk Kawasan rawan letusan gunung
berapi Jalan Desa Padabeunghar-Desa Kaduela-Desa Pasawahan

• Terdapat penetapan mata air yaitu:


1. Mata Air Telaga Nilem di Desa Kaduela Kecamatan Pasawahan
dengan potensi debit aliran sebesar kurang lebih 340
liter/detik;
2. Mata Air Cibujangga di Desa Padabeunghar Kecamatan
Pasawahan dengan potensi debit aliran sebesar kurang lebih
150 liter/detik;
3. Mata Air Telaga Bogo di Desa Padabeunghar Kecamatan
Pasawahan dengan potensi debit aliran sebesar kurang lebih
49 liter/detik;
4. Mata Air Cisamaya di Desa Pasawahan Kecamatan Pasawahan
dengan potensi debit aliran sebesar kurang lebih 280
liter/detik;
Contoh RTR DESA CIBUNTU
33
ARAHAN PENGEMBANGAN DALAM KEBIJAKAN TATA RUANG
• Kecamatan Pasawahan merupakan bagian dari Kawasan Taman
Nasional Gunung Ceremai (dengan fungsi dan daya dukung
lingkungan hidup) dan merupakan bagian dari Kawasan resapan
air;
• Kecamatan Pasawahan merupakan bagian dari Kawasan rawan
bencana terutama Kawasan Rawan Bencana Letusan Gunung
Berapi;
• Kecamatan Pasawahan merupakan bagian dari Kawasan pertanian
lahan basah, Kawasan pertanian hortikultura dengan komoditas
manga dan rambutan, dan ditetapkan sebagai Kawasan
perkebunan baik itu perkebunan swasta dan juga perkebunan
rakyat;
• Kecamatan Pasawahan ditetapkan sebagai bagian dari Lahan
Pertanian Pangan Berkelanjutan;
• Terdapat Kawasan Pariwisata Alam:
1. Bumi Perkemahan Paniis di Desa Paniis KecamatanPasawahan;
2. Bumi Perkemahan Padamatang di Desa Padamatang
Kecamatan Pasawahan;
3. Telaga Remis di Desa Kaduela Kecamatan Pasawahan;
4. KRK di Desa Padabeunghar Kecamatan Pasawahan;
5. Balong Kembang di Desa Pasawahan Kecamatan Pasawahan;
6. Situ Cicerem di Desa Kaduela Kecamatan Pasawahan;
Contoh RTR DESA CIBUNTU 34

Rencana Pola Ruang Perda RTRW Rencana Pola Ruang Revisi RTRW Rencana Pola Ruang RTR
Kab. Kuningan di Desa Cibuntu Kab. Kuningan di Desa Cibuntu Desa Cibuntu

Pada RTR Desa, Sebagian besar mendetailkan pola ruang RTRW Kab. Kuningan, misalnya
pada RTRW Kab. Kuningan berupa Kawasan Permukiman Perdesaan, pada RTR Desa
dikategorikan sebagai Zona Perumahan Kepadatan Rendah.
terima kasih
PP No. 43 tahun 2014 yang sudah diubah
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan
dengan PP No. 1 tahun 2015
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 1
Tahun 2015 tentang Pedoman Kewenangan
Pasal 123 ayat (2) :
“Pembangunan kawasan perdesaan terdiri atas : Berdasarkan Hak Asal Usul Dan Kewenangan
a. Penyusunan rencana tata ruang kawasan perdesaan Lokal Berskala Desa
b. Pengembangan pusat pertumbuhan antar-Desa secara terpadu
c. Penguatan kapasitas masyarakat
d. Kelembagaan dan kemitraan ekonomi; dan Pasal 8 huruf (c):
e. Pembangunan infrastruktur antarperdesaan” “kewenangan lokal berskala Desa di bidang
pemerintahan Desa meliputi pengembangan tata ruang
dan peta sosial Desa”

UU 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang telah diubah dengan UU No. 6 tahun 2023
tentang Cipta Kerja

Pasal 1 angka 2:
Pasal 1 angka 16:
“Tata Ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang”
“Rencana Tata Ruang adalah hasil perencanaan tata ruang
Pasal 1 angka 13 :
“Perencanaan Tata Ruang adalah suatu proses untuk Pasal 17 ayat (2)
menentukan struktur ruang dan pola ruang yang meliputi “Muatan Rencana Tata Ruang mencakup rencana struktur ruang
penyusunan dan penetapan rencana tata ruang dan rencana pola ruang ”
Proses Bisnis Penetapan RTRW Kabupaten/Kota 37
Terobosan Penetapan 1 2 3 4 Penyampaian
Pengajuan Pembahasan
RTRW dalam PP No. Penyusunan RTRW
Ranperda RTRW di Ranperda RTRW
Ranperda RTRW
21/2021 Pasal 60 – 84: DPRD (Loket)

Dari Gubernur/Bupati/Wali Kota Gubernur/Bupati/Walikota DPRD Dari Gubernur/Bupati/Wali


Pemprov/Pemkab/Pemkot dan Perangkat Daerah
Jangka waktu penyusunan Prov/Kab/Kota, dan perangkat
terkait kepada DPRD Prov/Kab/Kota. Kota kepada Menteri ATR
daerah terkait
dan penetapan RTRW
dibatasi paling lama 18
Di dalamnya memuat:
bulan, terhitung sejak c. Validasi dokumen
a. Pengaturan
kajian lingkungan
Maks. 10 hari kerja
pelaksanaan penyusunan wilayah perairan
hidup strategis dari
RTRW. pesisir
Menteri LHK*
(khusus untuk
c. Rekomendasi peta
Saat Ranperda RTRW RTRW Provinsi)
dasar dari BIG*
diajukan untuk ditetapkan, b. BA pembahasan
dari Pemprov
validasi dokumen kajian (khusus untuk
lingkungan hidup strategis RTRW Maks.10 hari kerja *Mengintegrasikan
harus sudah tersedia. Kabupaten/ *Catatan: Jika tidak diterbitkan program/kegiatan sektor,
Kota) hingga batas waktu, maka
kegiatan yang bersifat strategis
dokumen yang diajukan oleh
Khusus untuk RTRW Prov., Pemda dianggap telah disetujui.
nasional, batas daerah, garis
materi teknis muatan pantai, dan kawasan hutan.
perairan pesisir yang
diintegrasikan harus sudah
mendapat persetujuan teknis 9 8 7 6 5 Pembahasan
Penetapan Persetujuan Penerbitan
dari Menteri KKP. Evaluasi
Persetujuan Lintas Sektor
Perda RTRW Ranperda RTRW Bersama
Khusus untuk RTRW Substansi (Persub) (Linsek)*
Kab/Kota, evaluasi Ranperda Mendagri (khusus untuk ATR, Pemprov/Pemkab/
Gubernur/Bupati/ Gubernur/Bupati/ Wali
RTRW sebelum penetapan RTRWP)/Gubernur (khusus Kota dan DPRD Prov. Menteri ATR Pemkot, DPRD, dan K/L/D terkait
Wali Kota
dilakukan oleh Gubernur. untuk RTRWK)

Maks. 2 bulan Maks. 20 hari kerja


PP No. 21/2021: Pasal 60-84
1 2 Aspek Perencanaan Rencana Tata Ruang

Proses Bisnis Penetapan RDTR Kabupaten/Kota


Terobosan Penetapan
RDTR dalam 1 2
PP No. 21/2021 Penyampaian
Konsultansi Publik Ranperkada RDTR
Pasal 85 – 91:
(Loket)

Pemkab/Pemkot bersama Dari Bupati/Wali Kota kepada


Jangka waktu Masyarakat, termasuk DPRD Menteri ATR
penyusunan dan
penetapan RDTR dibatasi
paling lama 12 bulan,
terhitung sejak
pelaksanaan penyusunan Mengintegrasikan program/kegiatan
RDTR. sektor, kegiatan yang bersifat
strategis nasional, batas daerah, garis
pantai, dan kawasan hutan.
Tahapan rekomendasi
BIG dalam penyusunan
RDTR dihilangkan. 5 4 3
Penetapan Penerbitan Persetujuan Pembahasan Lintas
Perkada RDTR Substansi (Persub) Sektor (Linsek)
Proses evaluasi
Kemendagri pada
penetapan RDTR Menteri ATR (dapat ATR, Pemprov dan Pemkab/Pemkot,
Bupati/Walikota DPRD, dan K/L/D terkait
dihilangkan. didelegasikan kepada Gubernur)

Maks. 1 bulan Maks. 20 hari

3
Progres Status RTRW Provinsi, Kabupaten/Kota di Wilayah II | Versi 19 Juni 2023
39
Belum menyusun 4*** Sudah Terbit Persub 0
Jumlah Provinsi, Total Perda
Kabupaten, Kota di RTRW Provinsi Proses Penyusunan Matek Proses Penetapan
Sulawesi Tengah
1
Kalimantan, Sulawesi,
Nustra, Maluku dan
Papua
17
RTRW Provinsi
Permohonan Pertek MKP 3
Proses Integrasi RZWP3K **) 8 Perda Baru/Revisi
Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Papua Barat 3
Proses Persub 2 Permen Baru/Revisi 0
21* Kalimantan Selatan, Papua

**) Telah mendapatkan Pertek dari MKP atau Perda RZWP3K tidak berubah
Ditetapkan oleh Pusat

***) Tiga (4) Provinsi yang belum Menyusun adalah DoB di Papua dan Papua Barat

Provinsi Belum Revisi 53 Sudah Terbit Persub 1


Total Perda RTRW yang Sudah Jatuh Tempo Kab. Kolaka

RTRW Kabupaten Proses Penyusunan Matek 1 Proses Penetapan 1


203
Kab. Buton Selatan, Prov.SUlawesi Tenggara Kab. Kutai Kartanegara

Kabupaten
202***)
RTRW Kabupaten
Proses revisi

Proses persub
108

6
Perda Baru/Perda Revisi
Permen Baru/ Revisi
33

0
***) Masih terdapat 1 Kabupaten yang belum memiliki Perda RTRW dan masih dalam proses
penyusunan yaitu RTRW Kabupaten Buton Selatan 🡪 kendala masalah batas daerah

29 Total Perda Belum Revisi 0 Sudah Terbit Persub 0


Kota RTRW Kota
Proses Penetapan
Proses revisi 14 2
29
*) termasuk 4 Provinsi DoB di Kota Banjarbaru, Kota Samarinda
Papua dan Papua Barat
(Papua Selatan, Papua Perda Baru/Perda Revisi 13
Pegunungan, Papua Tengah, Proses persub 0
Papua Barat Daya) RTRW Kota
Permen Baru/Revisi 0

Anda mungkin juga menyukai