Anda di halaman 1dari 38

Direktorat Jenderal Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional

SOSIALISASI PENGENDALIAN ALIH


FUNGSI LAHAN SAWAH DI INDONESIA

JAKARTA, 18 JANUARI 2022


DASAR HUKUM PENGENDALIAN AFLS

Undang-Undang No. 41 Undang-Undang No. 22


Tahun 2009 Tahun 2019
Tentang
Tentang Sistem Budidaya Pertanian
Perlindungan Pertanian Berkelanjutan
Pangan Berkelanjutan Undang-Undang No. 11
(LP2B) Tahun 2020
Tentang
Cipta Kerja
Perpres No. 59 Tahun
PP No. 1/2011 2019
Tentang Tentang
Penetapan dan Pengendalian Alih Fungsi
Alih Fungsi LP2B Lahan Sawah PP No. 19/2021
Tentang
PP No. 12/2012 Penyelenggaraan
Tentang Permen ATR/Ka BPN 12 Permenko Ekonomi
Tahun 2020 Pengadaan Tanah bagi
Insentif Perlindungan No. 18/2020
Tentang Pembangunan untuk
LP2B Tentang
Tata Cara Verifikasi ... Kepentingan Umum
Tata Cara Kerja Tim
PP No. 25/2012 Terpadu Pengendalian
Tentang Alih Fungsi Lahan Sawah
dan Tim Pelaksana PP No. 21/2021
Sistem Informasi LP2B Tentang
Kepmenko Ekonomi Pengendalian Alih Fungsi
No. 224/2020 Lahan Sawah Penyelenggaraan
PP No. 30/2012 Penataan Ruang
Tentang
Tentang
Tugas dan Keanggotaan
Pembiayaan Keputusan Deputi Bidang IGT
Tim Terpadu
Perlindungan LP2B BIG No. 4/2020 PP No. 26/2021
Pengendalian Alih Fungsi
Lahan Sawah dan Tim tentang Pedoman Tentang
Pelaksana Pengendalian Interpretasi Citra Satelit Penyelenggaraan
Alih Fungsi Lahan Sawah terhadap Lahan Sawah Bidang Pertanian

1 PPTR
KEBIJAKAN PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN SAWAH

Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2019 tentang Pengendalian Alih Fungsi Lahan Sawah

TATA CARA VERIFIKASI DATA LAHAN SAWAH TATA CARA PENETAPAN TATA CARA PEMBERIAN REKOMENDASI
TERHADAP DATA PERTANAHAN DAN TATA RUANG LAHAN SAWAH YANG DILINDUNGI PERUBAHAN PENGGUNAAN TANAH PADA
LAHAN SAWAH YANG DILINDUNGI
Verifikasi Lahan
Sawah IDENTIFIKASI PENETAPAN UPAYA PEMBERDAYAAN DAN PEMANTAUAN
berdasarkan DATA PETA LAHAN SAWAH DILINDUNGI EVALUASI
Citra BIG MELALUI KEPUTUSAN MENTERI
Kendali Mutu ANALISIS HASIL ATR/KEPALA BPN TELAH
Inventarisasi Data IDENTIFIKASI SKALA 1 : 5.000
Lahan Sawah INTEGRASI DENGAN RENCANA TATA RUANG
(PK RTRWN/RTRW PROV, KAB, KOTA/RDTR)
Inventarisasi KLARIFIKASI
Data Lahan
Klarifikasi oleh BELUM
Sawah Eksisting Verifikasi TIM TERPADU
K/L Pusat
Data Lahan
kepada OPD 1. Menko Perekonomian (Ketua)
Permohonan Alih Fungsi
Sawah 2. Menteri ATR/KBPN (Ketua Harian)
berdasarkan 3. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Inventarisasi Hasil Rakyat Analisis Permohonan Alih
Data Pertanahan Inventarisasi 4. Menteri Pertanian Fungsi
dan Tata Ruang PETA 5. Menteri Dalam Negeri
di atas Lahan LAHAN SAWAH 6. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Sawah TERVERIFIKASI 7. Menteri Keuangan Alih Fungsi Disetujui Alih Fungsi Ditolak
SKALA 1:5.000 8. Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional, dan Rekomendasi Perubahan Diberi catatan pada buku
Penggunaan Tanah
9. Kepala Badan Informasi Geospasial Diterbitkan Oleh Menteri
tanah dan/atau Aplikasi
Komputerisasi Kegiatan
ATR/BPN Pertanahan
TIM PELAKSANA (Kepentingan Umum dan
Bencana Alam)
SEKRETARIAT

2 PPTR
KELEMBAGAAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN SAWAH

TIM TERPADU
Ketua Ketua Harian
Menteri Koordinator Bidang Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala
Perekonomian Badan Pertanahan Nasional

Menteri Pekerjaan
Menteri Lingkungan Menteri PPN/Ka. Kepala Badan Informasi
Menteri Pertanian Umum dan Perumahan Menteri Dalam Negeri Menteri Keuangan
Hidup dan Kehutanan Bappenas Geospasial
Rakyat

TIM PELAKSANA
Ketua
Direktur Jenderal Pengendalian dan
Penertiban Tanah dan Ruang Sekretaris
Deputi Bidang Informasi Geospasial
Tematik

Deputi Bidang Deputi Bidang Deputi Direktorat Jenderal


Direktur Jenderal Direktur Jenderal Tata Direktorat Jenderal
Pengembangan Bidang Koordinasi Prasarana dan Sarana
Penataan Agraria, Ruang, Tanaman Pangan,
Wilayah, Pangan dan Agribisnis Pertanian,
Kemen ATR/BPN Kemen ATR/BPN Kementan
Kemenko Kemenko Kementan

Deputi Bidang Direktur Jenderal Direktur Jenderal


Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Bina
Kemaritiman dan Planologi Kehutanan Perimbangan
Anggaran, Pembangunan Daerah,
Sumber Daya Alam, dan Tata Lingkungan, Keuangan,
Kemenkeu Kemendagri
KPPN/Bappenas KLHK Kemenkeu
3 PPTR
Sumber : Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2019 tentang Pengendalian Alih Fungsi Lahan Sawah
SOSIALISASI LSD

BAGIAN A:
12 DAN 13 PROVINSI MASIH SOSIALISASI
DALAM PROSES PENETAPAN TERHADAP PROSES
LAHAN SAWAH YANG PENETAPAN LAHAN
DILINDUNGI SAWAH YANG
DILINDUNGI

BAGIAN B:
SOSIALISASI
8 PROVINSI TELAH
TERHADAP LSD
DITETAPKAN LAHAN SAWAH YANG SUDAH
YANG DILINDUNGI DITETAPKAN

4 PPTR
BAGIAN A:
SOSIALISASI TERHADAP LSD YANG BELUM
DITETAPKAN
(25 PROVINSI)
ALUR TATA CARA PENETAPAN, INTEGRASI, DAN PEMANTAUAN & EVALUASI LSD

LBS BELUM
0 TERKOREKSI

VERIFIKASI &
I KLARIFIKASI LBS

SINKRONISASI HASIL
II VERIFIKASI & KLARIFIKASI
LSD INDIKATIF

III PENETAPAN LSD

INTEGRASI LSD KE
IV DALAM RTR

PEMANTAUAN DAN
V EVALUASI LSD
5 PPTR
I.1 PROSES VERIFIKASI

LBS BELUM
LBS TERKOREKSI LSD INDIKATIF
TERKOREKSI
HASIL VERIFIKASI

Verifikasi LBS Terkoreksi


Verifikasi LBS Termutakhir
Verifikasi LBS Terkoreksi dengan Daerah Irigasi
dengan Interpretasi Citra
dengan Tata Ruang (RTRW,
Satelit Terbaru (BIG)
RDTR) dan Data Pertanahan Verifikasi LBS Terkoreksi
dengan Cetak Sawah Baru

Verifikasi LBS Terkoreksi


Verifikasi LBS Terkoreksi
dengan Proyek Strategis
dengan Kegiatan Industri
Nasional

Verifikasi LBS Terkoreksi


dengan Kawasan Hutan

6 PPTR
I.2. PROSES KLARIFIKASI

LSD INDIKATIF LSD INDIKATIF


HASIL VERIFIKASI HASIL VERIFIKASI
DAN KLARIFIKASI

• Berita Acara
Kesepakatan Klarifikasi
• Laporan Analisis Hasil
Klarifikasi

Data dan
usulan/masukan
Pemerintah Daerah

Focus Group
Proses Klarifikasi Analisis Kuantitatif
Discussion

7 PPTR
II. PROSES SINKRONISASI

LSD INDIKATIF
HASIL VERIFIKASI USULAN LSD USULAN LSD
DAN KLARIFIKASI TERSINKRONISASI

Rapat Koordinasi
Pengolahan data Tim Terpadu
Oleh Tim Pelaksana

Penggunaan Rulebased sebagai


dasar pengolahan data

Dijelaskan pada tabel di slide berikutnya

8 PPTR
III. PENETAPAN LAHAN SAWAH YANG DILINDUNGI

USULAN LSD DATA SPASIAL


TERSINKRONISASI DAN TEKSTUAL
LSD

Pengusulan
Penetapan Lahan
usulan LSD oleh
Sawah yang
Tim Terpadu
Dilindungi oleh
kepada Menteri
Menteri ATR/BPN
ATR/BPN

9 PPTR
PENJELASAN RULEBASED PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN SAWAH

DATA DASAR TIPOLOGI STATUS RUMUS

Koreksi Lahan Baku LBS + Lahan Sawah Tambahan


Faktor Koreksi
Sawah LBS – Lahan Non Sawah

PTP, Izin dan HAT Non LBS – PTP, IZIN & HAT
Faktor Pengurang
Pertanian Non Pertanian

Kawasan Hutan Faktor Pengurang LSD = LBS Terkoreksi

Perumahan Faktor Pengurang LBS – Perumahan

Lahan Baku Sawah Kawasan Industri Faktor Pengurang LBS – Kawasan Industri

Proyek Strategis LBS – Proyek Strategis


Faktor Pengurang
Nasional Nasional
Tidak
RTR Faktor Pengurang LSD = LBS Terkoreksi mengurangi
LBS

Revisi RTR Faktor Pengurang LSD = LBS Terkoreksi

Lahan Sawah
Faktor Pengurang LSD = LBS Terkoreksi
Terkungkung Bangunan

10 PPTR
BAGIAN B:
SOSIALISASI TERHADAP LSD YANG SUDAH
DITETAPKAN
(8 PROVINSI)
III. LSD YANG SUDAH DITETAPKAN DI 8 PROVINSI

KEPUTUSAN MENTERI AGRARIA


DAN TATA RUANG/KEPALA
BADAN PERTANAHAN
NASIONAL NOMOR 1589/SK-
HK.02.01/XII/2021

Sumatera Barat
186.236,94 Ha

8 PROVINSI
151 KAB/KOTA Jawa Tengah
1.018.108,15 Ha
Jawa Timur
Banten
1.194.054,42 Ha
185.383,53 Ha
Nusa Tenggara Barat
Pada tahap awal penetapan LSD
233.561,70 Ha
difokuskan pada 8 Provinsi yang
Jawa Barat
menjadi lumbung padi nasional,
dengan luas total 878.632,77 Ha
3.836.944,33 Hektare Bali
D.I. Yogyakarta
67.678,96 Ha
73.287,87 Ha
115 PPTR
PPTR
III. CONTOH PENYUSUNAN LSD KABUPATEN JEPARA

TAHAPAN PROSES EVIDENCE LUAS KETERANGAN

Memeriksa Data
Verifikasi Data Data Lahan Sawah
1 LBS
Tekstual dan Data
Terverifikasi
25.591,13 Ha
Spasial (DTDS).

Penetapan LBS Menetapkan


2 2018 (Pertama) DTDS.shp LBS SK dan Peta LBS 25.591,13 Ha

Klarifikasi Hasil Membawa Luas berkurang 162,01 ha


3 Verifikasi LBS DTDS.shp ke daerah Berita Acara Klarifikasi 25.429,12 Ha karena faktor pengurang
untuk diklarifikasi Hasil Verifikasi berupa PTP (158.78 ha) dan
HGB (4,29 ha)

Penetapan LBS Menetapkan DTDS Baseline terbaru yang


4 2019 (Kedua) .shp LBS
SK dan Peta LBS 26,409.94 Ha
ditetapkan oleh Ditjen PGT

12 PPTR
III. CONTOH PENYUSUNAN LSD KABUPATEN JEPARA

TAHAPAN PROSES EVIDENCE LUAS KETERANGAN

Pengolahan Hasil Mengolah Hasil Peta Usulan DTDS LSD Pengurangan seluas 365,43 ha berupa
5A Klarifikasi Klarifikasi DTDS shp Indikatif
26,044.51 Ha PTP (361,13 ha) dan HGB (4,30 ha)

Menyusun Notulensi
Lanjutan Hasil Ket : Pemda Jepara diberikan
5B Klarifikasi
Konsultasi Hasil Sinkronisasi
data LSD di Kementerian
SK dan Peta LBS kesempatan melakukan revisi data
pertanahan dan tata ruang hingga
ATR/BPN (4 November februari 2020
2019)

Menyampaikan Usulan Surat Dirjen PPTR 6 Feb 2020


Penyampaian Hasil
6 Klarifikasi ke Pemda
DTDS LSD Indikatif ke perihal penyampaian DTDS 26,044.51 Ha
Pemda untuk diperiksa oleh Pemda

Pemda menanggapi
Surat Tanggapan Surat Tanggapan a. Disetujui: Kaw. Industri 49 Ha
7 dari Pemda
Usulan Usulan DTDS
LSD Indikatif satu bulan
Bupati/Walikota 24.000,00 Ha (terbangun)
b. Ditolak: Buffer jalan 966,07 Ha, Kaw.
Strategis di RTRW 285,36 Ha,
Pengembangan Industri 592,57 Ha
(bukan pengurang), Kaw. Permukiman
985,93 Ha

Ket : Pemda Jepara konsultasi sebanyak 3x, mengajukan agar peta LSD
disamakan dengan KP2B Kab. Jepara seluas 24.000 ha. Permohonan
pengurangan seluas 2.829,93 ha tidak dapat dipenuhi karena tidak sesuai13 PPTR
dengan ketentuan rulebased
III. CONTOH PENYUSUNAN LSD KABUPATEN JEPARA

TAHAPAN PROSES EVIDENCE LUAS KETERANGAN

Pemda menyampaikan
secara langsung maksud
8 Konsultasi Pemda surat tanggapan terhadap
Notulensi 26.044,51 Ha
Usulan DTDS LSD Indikatif

Disetujui:
• Luas bertambah 959,82 ha dari
koreksi LBS berdasarkan citra satelit
9A Pengolahan Menyesuaikan data
Usulan DTDS LSD Surat Ketua Timlak ke
• Pengurangan seluas 2.117,21 Ha
berupa:
Terhadap Data 25.252,50 Ha a. Koreksi LBS (citra satelit)
Tanggapan indikatif dengan DTDS Ketua Timdu (Pertama) 1.436,79 ha
Pemda b. HGB seluas 98,70 ha
c. HP seluas 370,87 ha
d. PTP seluas 129,57 ha
e. IPR seluas 32,27 ha
f. KPI seluas 49 ha

Konsultasi Menyesuaikan Faktor Hasil kesepakatan dalam Berita Acara:


BA Konsultasi a. Disetujui: HP seluas 28,39 Ha (HP
Pemda 16 Pengurang pada Verifikasi dan Validasi
9B November perhitungan KP2B Kab. Jepara
Aset Pemda) dan PLTU di Kec.
Kembang seluas 12,69 Ha
2020 sebelumnya b. Ditolak: HP seluas 354,31 Ha dan
Buffer Jalan seluas 774,35 Ha

14 PPTR
III. CONTOH PENYUSUNAN LSD KABUPATEN JEPARA

TAHAPAN PROSES EVIDENCE LUAS KETERANGAN

Penentuan Rulebased Tim Sekretariat merumuskan


DTDS Faktor Pengurang dan
10 Pengolahan LSD rulebased penyepakatan
faktor pengurang dan faktor Faktor Penambah Terpilih
24.838,55 Ha
(Sinkronisasi) penambah DTDS LSD

Tim Sekretariat mengolah


Pengolahan di Tim data Usulan DTDS LSD Berita Acara Kesepakatan Disetujui:
11 Sekretariat indikatif dengan DTDS
Faktor Pengurang dan
Tim Sekretariat dan Surat
Ketua Timlak ke Ketua
24,652.88 Ha a. Faktor Penambah seluas 277.94 ha
b. Faktor Pengurang seluas 2.034,99 ha
(Sinkronisasi) Faktor Penambah Terpilih Timdu (Kedua)

Ket: setelah QC dari BIG terhadap


koreksi LBS

Rakortas Tingkat Melaksanakan Rakortas


Menteri atas Usulan Tingkat Menteri atas 24,652.88 Ha
12 LSD Indikatif Usulan LSD Indikatif
Peta LSD Indikatif
(Sinkronisasi) (Sinkronisasi)

Menteri ATR/Ka. BPN


13 Penetapan LSD menetapkan Spasial dan SK dan Peta LSD 24,652.88 Ha
Tekstual LSD
15 PPTR
III. CONTOH PENYUSUNAN LSD KOTA DENPASAR

TAHAPAN PROSES EVIDENCE LUAS KETERANGAN

Data Tekstual dan Data Spasial Data Lahan Sawah


1 Verifikasi Data LBS (DTDS) .shp Terverifikasi 2.172,24 Ha

Penetapan LBS
2 2018 (Pertama)
Penetapan DTDS* .shp LBS SK dan Peta LBS 2.172,24 Ha
Baseline yang
oleh Ditjen PA
ditetapkan

Klarifikasi Hasil Membawa DTDS* .shp ke daerah Berita Acara Klarifikasi


3 Verifikasi LBS untuk diklarifikasi Hasil Verifikasi 2.122,65 Ha

Baseline yang ditetapkan


Penetapan LBS
4 2019 (Kedua)
Penetapan DTDS* .shp LBS SK dan Peta LBS 2.164,06 Ha oleh Ditjen PA

Faktor Pengurang/Penambah
a. Disetujui : PTP (5.27 Ha), HGB (32.59 Ha), HP
Non Pertanian (11.74 Ha)
Pengolahan Hasil Pengolahan Hasil Klarifikasi DTDS* Peta Usulan DTDS* LSD
5 Klarifikasi shp LBS 2019 Indikatif
2.114,47 Ha b. Tidak Disetujui : Kawasan Strategis Kpta (93,56
Ha), Kawasan Terbangun (146,63 Ha), Pola
Ruang RTRW Non pertanian (836,06)

16 PPTR
*DTDS = Data Tekstual dan Data Spasial
III. CONTOH PENYUSUNAN LSD KOTA DENPASAR

TAHAPAN PROSES EVIDENCE LUAS KETERANGAN


Surat Dirjen PPTR 6 Feb 2020
Penyampaian Hasil
6 Klarifikasi ke Pemda
Penyampaian Usulan DTDS* LSD
Indikatif ke Pemda
perihal penyampaian DTDS
untuk diperiksa oleh Pemda
2.114,47 Ha

Pemda menanggapi Usulan Surat Tanggapan Usulan Pemda berasal dari Rencana
Surat Tanggapan dari
7 Pemda
DTDS* LSD Indikatif satu
bulan
Walikota (11 Maret
2020)
1.367,16 Ha
Luas Peruntukkan Lahan Pertanian
dalam Raperda Revisi RTRW dan RDTR
Kota Denpasar

Tidak ada kesepakatan dan


8 Klarifikasi Ulang
Pemda melakukan klarifikasi ulang
kepada Sekretariat
Berita Acara Hasil
Klarifikasi hanya bersifat menghimpun data
faktor pengurang

Surat Tanggapan
9 Surat Tanggapan dari
Pemda
Pemda menanggapi Usulan DTDS*
LSD Indikatif satu bulan
Walikota (22 April
2020)
1.042,46 Ha
Ket : Dilaksanakan Telaahan thd data
PTP dan HAT untuk mengidentifikasi
perizinan pada lahan pertanian

Luas berkurang 555,24 Ha karena:


a. Koreksi LBS berdasarkan citra
Pengolahan Terhadap
10 Data Tanggapan
Menyesuaikan data Usulan DTDS
LSD indikatif dengan DTDS Pemda
Surat Ketua Timlak ke
Ketua Timdu (Pertama)
1.608,82 Ha
satelit seluas 515,23;
b. HGB seluas 29,35;
c. HP seluas 6,44;
d. PTP seluas 4,22;
17 PPTR
*DTDS = Data Tekstual dan Data Spasial
III. CONTOH PENYUSUNAN LSD KOTA DENPASAR

TAHAPAN PROSES EVIDENCE LUAS KETERANGAN


Penentuan Rulebased Tim Sekretariat merumuskan rulebased DTDS* Faktor Pengurang
11 Pengolahan
(Sinkronisasi)
LSD penyepakatan faktor pengurang dan
faktor penambah DTDS* LSD
dan Faktor Penambah
Terpilih
23,63 Ha

Tim Sekretariat mengolah data Usulan DTDS


Pengolahan di Tim
12 Sekretariat (Sinkronisasi)
LSD indikatif dengan DTDS* Faktor
Pengurang dan Faktor Penambah Terpilih
Surat Ketua Timlak ke Ketua
Timdu (Kedua)
1.604,67 Ha
Setelah QC dari BIG terhadap
koreksi LBS

Rakortas Tingkat
13 Menteri atas Usulan LSD
Indikatif (Sinkronisasi)
Rapat penetapan Usulan LSD
Indikatif oleh Ketua Timdu
Peta LSD Indikatif 1.604,67 Ha

Direktorat Bina Perencanaan Tata Ruang Ket : Rencana Pola Ruang RTR Tidak
Rapat Koordinasi LSD Daerah Wilayah I bersama Pemda Kota Notulensi Koordinasi data diakomodir oleh Tim Pelaksana
14 dalam Deliniasi RDTR
WP Utara Denpasar
Denpasar dan Direktorat Pengendalian
HTAFLKWT mengadakan rapat koordinasi
LSD dalam deliniasi WP
Utara Kota Denpasar
dikarenakan bukan faktor pengurang
berdasarkan ketentuan rulebased
mengenai LSD Kota Denpasar

15 Penetapan LSD
Menteri ATR/Ka. BPN menetapkan
Spasial dan Tekstual LSD
SK dan Peta LSD 1.604,67 Ha
18 PPTR
III. SEPULUH LESSON-LEARNED DALAM PROSES PENETAPAN LSD 8 PROVINSI

1 UNTUK MEMAHAMI MAKNA KLARIFIKASI LBS, PEMERINTAH DAERAH HARUS MEMAHAMI MAKNA VERIFIKASI LBS

Argumen Pendukung : Sumber: Lampiran Permenko No. 18/2020


Sumber: Perpres 59 Tahun 2019

19 PPTR
PERSEPSI PEMDA TERHADAP KLARIFIKASI LBS BERBEDA DENGAN PEMAHAMAN TIM PELAKSANA AFLS. (PERSEPSI PEMDA BAHWA YANG
2 DISEPAKATI ADALAH LUAS LSD, SEDANGKAN BAGI TIMLAK YANG DISEPAKATI ITU ADALAH DATA-INFORMASI TENTANG FAKTOR PENAMBAH DAN
FAKTOR PENGURANG YANG AKAN DITERUSKAN KEPADA TIM PELAKSANA).
Argumen Pendukung :
Sumber: Lampiran Permenko No. 18/2020 Sumber: Lampiran Permenko No. 18/2020

Sumber: Permen ATR/BPN No. 12/2020

20 PPTR
HASIL KLARIFIKASI TERAKHIR TELAH DISAMPAIKAN KEPADA 151 BUPATI/WALIKOTA UNTUK MENDAPAT TANGGAPAN DALAM
3
KURUN WAKTU 1 BULAN, MELALUI SURAT DIRJEN PPTR NOMOR PP.03.01/121-700/II/2020 TGL 6 FEBRUARI 2020. AKAN TETAPI
FAKTANYA SBB :
• 7 SURAT MENDAPAT TANGGAPAN TEPAT WAKTU (SEBELUM 6 MARET 2020),
• 60 SURAT MENDAPAT TANGGAPAN TIDAK TEPAT WAKTU (SETELAH 6 MARET 2020),
• 84 KABUPATEN/KOTA TIDAK MEMBERIKAN TANGGAPAN

Argumen Pendukung :

21 PPTR
USULAN LSD DISUSUN OLEH TIM PELAKSANA, SEHINGGA PEMERINTAH DAERAH TIDAK BOLEH MENGUSULKAN LSD
4
VERSI SENDIRI (PENGOLAHAN LSD BERDASARKAN RULEBASED YANG DITANDATANGANI OLEH TIM PELAKSANA,
KARENA ITU USULAN DAERAH HANYA DIJADIKAN BAHAN PERTIMBANGAN).

Argumen Pendukung :
Sumber: Perpres 59/2019 Sumber: Lampiran Permenko No. 18/2020

Sumber: Rulebased
Rulebased ditandatangani oleh Tim Pelaksana (Eselon I)

22 PPTR
5 RENCANA POLA RUANG TIDAK TERMASUK FAKTOR PENGURANG SESUAI DENGAN KETENTUAN RULEBASED

Argumen Pendukung :
Sumber: Rulebased

23 PPTR
FAKTOR PENGURANG YANG DISEPAKATI OLEH TIM PELAKSANA HANYA BERUPA PSN, KAWASAN INDUSTRI, HGB, HGU, HP,
6 HM PERUMAHAN, HPL, KONSOLIDASI TANAH PERUMAHAN, PTP, DAN IPR. RENCANA TATA RUANG (RENCANA POLA
RUANG, RENCANA STRUKTUR RUANG, KUPZ/PZ) TIDAK TERMASUK SEBAGAI FAKTOR PENGURANG
Argumen Pendukung :
Rangkaian Proses Penyepakatan Faktor Pengurang
Pen Penyepakatan
Pengolahan Data LSD Hotel Santika, Pengolahan Data LSD Hotel Aston, Pengolahan Data LSD Hotel Pullman, Faktor
13 Januari 2021 19-23 Januari 2021 4 Februari 2021 Pengurang oleh
Tim Pelaksana

Sumber: Berita Acara Rapat Satuan Tugas Verifikasi dan Klarifikasi Lahan Sawah yang Dilindungi 8 Provinsi (151 Kab/Kota), yan g di
tandatangani oleh Eselon II

24 PPTR
USULAN PETA LSD TELAH DIAJUKAN TIM TERPADU PADA RAPAT KOORDINASI TERBATAS TINGKAT MENTERI TANGGAL 22
7
OKTOBER 2021. SETELAH TANGGAL TERSEBUT PERUBAHAN TERHADAP LSD TIDAK DAPAT DILAKUKAN LAGI, NAMUN
REVISI LSD MASIH DAPAT DILAKUKAN MELALUI PROSES PEMBERIAN REKOMENDASI MENTERI ATR/BPN
Argumen Pendukung :
Sumber: Perpres 59 Tahun 2019

25 PPTR
PETA LSD TIDAK MENGHAMBAT REVISI/PENYUSUNAN RTR, KARENA PETA LSD HANYA DIGUNAKAN SEBAGAI BAHAN
8
OLEH PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENETAPAN LP2B.

Argumen Pendukung :
Sumber: Perpres 59 Tahun 2019 Sumber: Permen ATR/BPN No. 12/2020

26 PPTR
APABILA PEMERINTAH DAERAH BELUM DAPAT MENGINTEGRASIKAN LSD KE DALAM RTR, MAKA KEGIATAN ALIH FUNGSI
9
LSD YANG BELUM BERADA DI LP2B HARUS MEMPEROLEH REKOMENDASI DARI MENTERI ATR/KA. BPN.

Argumen Pendukung :
Contoh Masukan/Saran yang disampaikan pada saat Rapat Koordinasi Linsek ke Ditjen Tata Ruang

………..
• Apabila dalam implementasi pemanfaatan ruang pada Ranperkada Kabupaten Bangka Tengah tengang RDTR Kawasan Perkotaan
Sungaiselan 2021-2041 ini tetap menggunakan LBS untuk peruntukan lain, dimana LBS merupakan bagian dari lahan baku
tanaman pangan yang tidak dapat dialihfungsikan kecuali untuk Kepentingan Umum dan Proyek Strategis Nasional (PSN) menurut
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Pertanian, maka alih fungsi harus mendapat rekomendasi perubahan penggunaan tanah dari
Pemerintah Pusat atau menurut Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2019 harus mendapat rekomendasi dari Menteri Agraria
dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional.
• Proses alih fungsi LBS di Ranperkada Kabupaten Bangka Tengah tengang RDTR Kawasan Perkotaan Sungaiselan 2021-2041 harus
tertuang secara rinci dalam Peraturan Zonasi atau Arahan Indikasi Program RDTR, meliputi subjek alih fungsi, luas dan lokasi
lahan yang dialihfungsikan, jadwal alih fungsi, luas dan lokasi lahan pengganti, jadwal penyediaan lahan pengganti,
pemanfaatan lahan pengganti, biaya penggantian, serta pengawasan dan pengendalian.

27 PPTR
10 SETELAH PENETAPAN LSD, PERUBAHAN PETA LSD MENGACU KEPADA KETENTUAN BUTIR KEENAM S.D. KESEPULUH SK
MENTERI ATR/BPN NO.1589/SK-HK.02.01/XII/2021.

Argumen Pendukung :

28 PPTR
IV. PERLU INTEGRASI LSD KE DALAM RENCANA TATA RUANG

PASAL 16 PERPRES 59 TAHUN 2019


PETA LAHAN SAWAH YANG DILINDUNGI SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 15 AYAT (1) DIGUNAKAN
SEBAGAI BAHAN BAGI PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAH DAERAH SESUAI DENGAN KEWENANGANNYA
DALAM PENETAPAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN PADA RENCANA TATA RUANG WILAYAH
DAN RENCANA RINCI TATA RUANG.

Penataan Ruang
Perencanaan Tata Ruang Pemanfaatan Ruang Pengendalian Pemanfaatan Ruang
• Pembahasan Lintas Sektor • Penerbitan KKPR/PKKPR • Penyusunan Ketentuan Pemanfaatan Ruang/Arahan
Pemanfaatan Ruang/Pengendalian Pemanfaatan
Ruang

Sebagai acuan/pertimbangan Sebagai acuan/pertimbangan Sebagai acuan/pertimbangan

Mengintegrasikan Hasil Penetapan Lahan Sawah


yang Dilindungi dengan Rencana Pola Ruang
pada RTR Khususnya LP2B

29 PPTR
PROSES KKPR DALAM PERIZINAN BERUSAHA KAITANNYA DENGAN LSD

Pendaftaran Penilaian Dokumen Usulan KKPR Penerbitan KKPR

SISTEM OSS KKPR dan PKKPR Berlaku dalam


MODUL KKPR
jangka waktu 3 tahun

Apakah RDTR
Konfirmasi KKPR
tersedia dan Penilaian KKPR (by system) Penerbitan KKPR paling sedikit
Pendaftaran terintegrasi (otomatis sistem)
dengan OSS? RDTR memuat:
INTERAKTIF
a. Lokasi kegiatan
Dokumen usulan kegiatan paling b. Jenis kegiatan pemanfaatan
KKKPR diterbitkan
ruang untuk KKKPR/jenis
sedikit dilengkapi dengan: paling lama 1 hari
Termasuk dalam 6 kategori peruntukan pemanfaatan
a. koordinat lokasi sejak pembayaran
ruang untuk PKKPR
usaha yang dikecualikan?
(polygon/titik/garis) PNBP Perizinan
c. Koefisien dasar bangunan
b. kebutuhan luas lahan d. Koefisien lantai bangunan Berusaha
Penilaian Kelengkapan berbasis Risiko
c. Informasi penguasaan tanah e. Ketentuan tata bangunan
d. informasi jenis usaha RTRWK Persetujuan untuk KKKPR/indikasi
e. rencana jumlah lantai bangunan RTRWP Pengecekan RTR & Pertek untuk program pemanfaatan ruang
RTR KSN KKPR
f. rencana luas lantai bangunan RTR Pulau/Kep. Persetujuan KKPR (by system) untuk PKKPR
RTRWN (sementara manual oleh Menteri f. Persyaratan pelaksanaan
g. rencana teknis bangunan (RTRL, GISTARU
ATR/BPN melalui Dirjen Tata Ruang)
RZ KAW, Satupeta. kegiatan pemanfaatan
dan/atau rencana induk RZ KSN/T, KKP PKKPR diterbitkan
RZWP3K) ruang.
kawasan* ATR/BPN: Wilayah Darat paling lama 20 hari
h. rencana penggunaan air Pembayaran KKP: Wilayah Perairan/Laut sejak pembayaran
baku/air bersih** PNBP PNBP
i. Surat keterangan berlokasi di diperhatikan
KI/KP/KEK*** Dalam hal lokasi berada diatas LSD, maka Pertek yang
Pertek Pertanahan diterbitkan memberikan arahan agar proses
Kantor
(disampaikan paling lambat 10 hari permohonan KKPR tidak menggunakan sistem OSS dan
Pertanahan
sejak pembayaran PNBP) mengikuti prosedur yang diatur dalam Peraturan
Presiden Nomor 59 tahun 2019

*khusus untuk permohonan PKKPR


**khusus untuk permohonan PKKPR yang kegiatan usahanya berdampak terhadap ketersediaan & kualitas air baku
***khusus untuk permohonan PKKPR untuk usulan lokasi usaha yang berada di dalam KI/KP/KEK, harus dilengkapi dengan surat keterangan dari pengelola kawasan
yang telah terdaftar sesuai dengan ketentuan peraturan per-UU-an 30 PPTR
PROSES KKPR DALAM PERIZINAN NON BERUSAHA KAITANNYA DENGAN LSD

Pendaftaran/ Apakah RDTR


Melihat Informasi Pembayaran Penilaian KKPR
(Self Assessed) PNBP tersedia?
RDTR
INTERAKTIF
Cek Lokasi
GIS
TARU GISTARU Berlokasi di dalam
Satupeta.KKP Koordinat lokasi KEK/KI/KP yang telah
memiliki HPL?
Satu
Cek Risiko Kebutuhan luas lahan
peta.K
KP • KBLI-Risiko Konfirmasi KKPR
Informasi penguasaan tanah
• Negative
List Daerah RTRWN
SPI RTR KSN
(SUBSISTEM • Kegiatan Masyakarat* mengajukan RTRWP
PELAYANAN
INFORMASI)
lainnya RTRWK
permohonan KKPR (RTRL,
RZ KAW, GISTARU
*Masyarakat adalah masyarakat non- RZ KSN/T, Satupeta.KKP
berusaha dan pemohon PSN non-badan RZWP3K)
usaha

Dalam hal lokasi berada diatas LSD, maka Pengecekan RTR & Pertek
Pertek yang diterbitkan memberikan arahan Persetujuan Perizinan
untuk Persetujuan KKPR KKPR Non-Berusaha**
agar proses permohonan KKPR tidak
menggunakan sistem OSS dan mengikuti ATR/BPN: Wilayah Darat
prosedur yang diatur dalam Peraturan KKP: Wilayah Perairan/Laut
**Yang dipersyaratkan UU
Presiden Nomor 59 tahun 2019
PP No. 21/2021: Pasal 116-135, Pasal 135-143

31 PPTR
V. TATA CARA PEMBERIAN REKOMENDASI PERUBAHAN PENGGUNAAN TANAH PADA LSD

LSD

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PERMOHONAN


AFLS DARI PEMDA/BADAN
1 HUKUM/MASYARAKAT/KL KE KANTOR
PERTANAHAN

REKOMENDASI ALIH FUNGSI LAHAN DARI


2 MENTERI ATR/KA.BPN

3 TINDAK LANJUT

32 PPTR
TAHAPAN PELAKSANA KETERANGAN
1.A
PENGAJUAN PERMOHONAN ALIH PENGALIHFUNGSI/PEMDA/
Pengalih fungsi melakukan permohonan alih fungsi yang ditujukan kepada kantor pertanahan
FUNGSI LEMBAGA

1.B
1. Kantor Pertanahan melakukan pemantauan lapangan terhadap bidang yang dimohon beralih fungsi
2. Kantor pertanahan mengumpulkan informasi dan data pendukung
Hal-hal yang perlu dipantau saat pemantauan lapangan:
• Alih fungsi Lahan Baku Sawah/Lahan Sawah yang dilindungi pada Kawasan Pertanian/Kawasan
Pertanian Pangan/Kawasan Lahan Basah/KP2B/LP2B/sejenis
• Kesesuaian Lahan Baku Sawah/Lahan Sawah Yang Dilindungi dengan Rencana Tata Ruang
• Kesesuaian pemanfaatan berdasarkan Pertimbangan Teknis Pertanahan yang telah dikeluarkan di
PEMANTAUAN KANTOR PERTANAHAN
atas Lahan Sawah yang berpotensi/terindikasi/ sudah beralih fungsi dalam kurun waktu 5 tahun
terakhir dengan pemanfaatan tanah saat ini
• Pemanfaatan Hak Guna Bangunan, Hak Pakai, Serta Hak Atas Tanah Non-pertanian Di Atas Lahan
Sawah
• Pemantauan dan Evaluasi terhadap Peta Proyek Strategis Nasional
• Pemantauan dan Evaluasi terkait Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum
• Pemantauan dan Evaluasi terkait keberadaan cetak sawah baru

33 PPTR
TAHAPAN PELAKSANA KETERANGAN
1.C Evaluasi dilakukan dengan cara analisis terhadap:
• Subyek Alih Fungsi Lahan Sawah, yaitu Masyarakat, Investor, Atau Pemerintah/Pemerintah Daerah
• Peruntukan Ruang Dalam RTR, Proyek Strategis Nasional/Daerah, atau Pengadaan Tanah Untuk
Kepentingan Umum
EVALUASI KANTOR PERTANAHAN
• Penyebab, Latar Belakang, Alasan, serta Dampak Ekonomi, Sosial, Budaya, Dan Lingkungan dari adanya
alih fungsi lahan sawah
Output dari tahap evaluasi yaitu dokumen telaah staf dan peta lampiran rekomendasi

2 Menteri ATR/BPN mengeluarkan surat rekomendasi alih fungsi lahan sawah berdasarkan telaah staf.
Alternatif rekomendasi yang diberikan antara lain:
MENTERI ATR/BPN cq. DIRJEN • Alih fungsi diperbolehkan
REKOMENDASI
PPTR • Alih fungsi diperbolehkan dengan syarat
• Alih fungsi tidak diperbolehkan
• Pelanggaran pemanfaatan ruang

3 1. Penyusunan Rencana Aksi maksimal sudah selesai 30 hari setelah diterbitkan rekomendasi menteri
ATR/BPN. Dokumen Rencana Aksi paling sedikit memuat:
• kegiatan perolehan tanah;
• kegiatan pembebasan kepemilikan lahan;
• kegiatan penggantian lahan melalui mekanisme pengadaan tanah untuk kepentingan umum
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
TINDAK LANJUT PEMDA DAN KANTAH • kegiatan administrasi pertanahan dan penataan ruang;
• waktu pelaksanaan; dan
• persyaratan sebagaimana tercantum dalam Surat Rekomendasi.
2. Melakukan Pemantauan dan Evaluasi atas Rencana Aksi secara berkala setiap 6 bulan sekali selama
24 bulan
3. Apabila tindak lanjut belum dilaksanakan dalam jangka waktu yang telah ditentukan, maka dilakukan
Penertiban

34 PPTR
TERIMA KASIH
Direktorat Jenderal Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional

38

Anda mungkin juga menyukai