Anda di halaman 1dari 26

KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/

BADAN PERTANAHAN NASIONAL


DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG
DIREKTORAT BINA PERENCANAAN TATA RUANG DAERAH WILAYAH I

Focus Group Discussion 1


Penyepakatan Delineasi Wilayah Perencanaan dan
Penjaringan Isu Pembangunan Berkelanjutan
31 Agustus 2023
01 Pendahuluan

Outline 02 Delineasi Wilayah Perencanaan


Pembahasan 03 Progress Perolehan Data
04 Progress Fakta & Analisis
05 Progress Penyusunan KLHS
06 Target Capaian Dokumen
Kelengkapan Persub
RDTR Kota Pematang Siantar

Pendahuluan

3
Latar Belakang
01 Sejarah sebagai daerah otonom “Gemente”,
berperan sebagai pusat koleksi dan
distribusi bagi daerah perkebunan,
04 Tidak ada karakteristik fisik yang menjadi limitasi →
dominasi datar dan landai, tidak ada catatan bencana
hidrogeologi yang signifikan

05
perikanan dan lainnya di sekitarnya Laju Pertumbuhan Ekonomi

02 • Lintasan dari Medan (128 km) ke Termasuk yang rendah di Sumatera Utama → 4,5%
Parapat (50 km) → gerbang ke Kawasan pada 2022, PDB per kapita sudah meningkat signifikan
Danau Toba, perkotaan terdekat dengan pasca pandemi
Presentase Penduduk Miskin
Kawasan Toba, dilalui jalur Tol Medan –
Parapat – Sibolga
• Akses ke Pelabuhan Kuala Tanjung

03 Investasi Eksisting :
1. Real Estate yang dimiliki perorangan

06
ataupun sewa
Kawasan Kumuh
2. Aktivitas Kesehatan (Rumah Sakit) dan
Pemerintahan • Terdapat 23 kelurahan dengan
3. Pendidikan kawasan kumuh (2023)
4. Perdagangan dan Jasa (Sektor makanan • Luas total kawasan kumuh : 195 Ha
dan Minuman)
5. Bisnis Hiburan
6. Hotel dan Penginapan
7. Perkantoran
8. Konstruksi Tempat Tinggal dan
Bangunan Kesehatan
4
Mandat Penyusunan RDTR Kota Pematangsiantar

Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara No.


2 Tahun 2017 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2017-
2037
UU No 6 Tahun 2023 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah PP 21/ 2021 tentang Peraturan Daerah Kota Pematang Siantar
Pengganti Undang Undang No. 2 Tahun Penyelenggaraan Penataan Ruang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Rencana Tata
2020 tentang Cipta Kerja Pasal 6 Ruang Wilayah Kota Pematang Siantar Tahun
2012-2032
Untuk peningkatan ekosistem investasi dan
kegiatan berusaha diperlukan rencana Peraturan Turunan Lainnya
detail sebagai dasar pemberian izin
pemanfaatan ruang serta Peraturan ❑ PP 24/2018 tentang Pelayanan
Pemerintah No, 21 Tahun 2021 tentang Perizinan Berusaha Terintegrasi Rencana Detail Tata Ruang Kota
Penyelenggraan Penataan Ruang seperti di Secara Elektronik atau Online Single Pematang Siantar
jelaskan dalam Pasal 24 dan Pasal 25 bahwa Submission
Penyusunan rencana rinci Tata Ruang ❑ PP 5/2021 tentang Penyelenggaraan • RDTR akan membantu realisasi investasi
berupa Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Perizinan Berusaha Berbasis Risiko karena bisa mempersingkat waktu izin
Kabupaten/Kota serta jangaka waktu ❑ PP 6/2021 tentang Penyelenggaraan pemanfaatan lahan, investor tidak perlu
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Perizinan Berusaha di Daerah harus mendatangi Pemerintah Daerah
(RDTR) sampai dengan penetapan paling ❑ Perpres 91/2017 tentang Percepatan untuk mendapatkan izin tersebut
lama 12 bulan. Pelaksanaan Berusaha
❑ Dst • Akan disusun RDTR OSS

5
AGUSTUS
Rapat Koordinasi Awal (15 Agustus)
Timeline Kegiatan

Survey Instansional (16,18, dan 21 Agustus) SEPTEMBER


KONSULTASI PUBLIK 1
RDTR
1. Masukan terhadap konsep struktur dan pola
ruang
2. Masukan terhadap indikasi program dan PZ
3. BA KP 1 RDTR
Survey Lapangan (16,18, dan 21 Agustus)
KLHS
1. Penyepakatan isu strategis NOVEMBER
2. Penyepakatan isu prioritas KONSULTASI PUBLIK 2
3. BA KP 1 KLHS RDTR
OKTOBER 1. Kesepakatan Muatan RDTR dan PZ
dalam RAPERBUP
FGD 2 (DAERAH) 2. Persiapan kelengkapan dokumen Persub
Pendaftaran Asistensi BIG (22 Agustus)
RDTR 3. BA KP 2 RDTR
FGD DAERAH 1 (31 Agustus) 1. Masukan terhadap indikasi program dan PZ KLHS
1. Delineasi WP 2. Identifikasi KRP berdampak Lingkungan 1. Rekomendasi Alternatif KRP DESEMBER
2. SK Delineasi WP, SK Tim Teknis Daerah, SK KLHS 2. Tahapan pengintegrasian KLHS FGD 4 (DAERAH)
Pokja KLHS 1. Kajian KRP terhadap lingkungan hidup 3. BA KP 2 KLHS • Kesepakatan Muatan RDTR dan
3. Pengumpulan, penyepakatan long list Isu 2. Analisis 6 muatan KLHS 4. BA Pengintegrasian KLHS PZ dalam RAPERBUP
PB • Persiapan kelengkapan dokumen
FGD 3 (PUSAT) PENAJAMAN RANPERKADA (PUSAT)
4. Penyepakan short list dan pemusatan isu Persub
PB 1. Masukan muatan strategis wilayah • Tahapan penjaminan kualitas
perencanaan dari K/L 6
5. Isu-Isu Strategis
RDTR Kota Pematang Siantar

Delineasi
Wilayah
Perencanaan

7
Penentuan Delineasi Wilayah Perencanaan
Juknis Pelaksanaan Penyusunan Matek RDRT Pertimbangan Lokal yang
Kab/Kota ABT BA BUN Tahun 2023 Membatasi
1. Penetapan WP, memperhatian faktor 1. Batas wilayah administrasi
batas administrasi, fungsi kawasan dan wilayah sudah ditetapkan
luasan yang rasional dalam Keputusan Mendagri
2. Luas, direkomendasikan 3.000 – 7.000 ha 2. Direncanakan tidak ada lagi
HGU perkebunan
3. PSN dan kepentingan lain di
tingkat kota, provinsi dan
nasional dapat diakomodasi
Delineasi WP meliputi dalam berbagai alternatif
seluruh wilayah Kota WP

Pematang Siantar
Pertimbangan Lainnya
dengan luas
1. Di masa dating diharapkan
7.585,79 Ha tidak ada bagian dari
wilayah Kota yang tidak
memiliki pengaturan tata
ruang detil
2. Investasi dan kegiatan
berusaha lainnya potensial
di sebagian besar wilayah
3. Luas Kota di kisaran 7.000
an Ha Ketersediaan CSRT 8
Kondisi Geografis Wilayah
Luasan Setiap Kecamatan di Kota Pematangsiantar

Rasio Terhadap
Luas Area
Kecamatan/ Kelurahan Total Luas Kota/
(km²)
Kecamatan (%)
Siantar Marihat 7,825 9,78
Siantar Marimbun 18,006 22,52
Siantar Selatan 2,020 2,53
Siantar Barat 3,205 4,01
Siantar Utara 3,650 4,56
Siantar timur 4,520 5,65
Siantar Martoba 18,022 22,54
Siantar Sitalasari 22,723 28,41
Kota Pematangsiantar 79,971 100

Batas Utara : berbatasan dengan Desa Bah Kapul dan Desa Sinaksak Kabupaten
Simalungun
Batas Selatan : berbatasan dengan Desa Marihat Baris, si Lampuyang dan Bah
Sampuran Kabupaten Simalungun
Batas Timur : berbatasan dengan Desa Karang Sari, Rambung Merah, dan Marihat
Baris Kabupaten Simalungun
Batas Barat : berbatasan dengan Desa Talun Kondot, Nagori Simpang Pane, dan
Siborna Kabupaten Simalungun

20
Solusi Pemenuhan Data Peta Dasar
Alternatif Solusi
Ketersediaan CSRT
Cek BA Sumber Data, Peta Dasar; Titik GCP ICP Cek GCP ICP yang dimiliki oleh
Tertutup awan 1.711,77 Ha yang digunakan untuk RTRW Kantor Pertanahan
Tidak tercover CSRT 325,28 Ha (Bappelitbangda, PU Taru)

Total 2.307,05 Ha
Valid (< 5 tahun, tidak ada
perubahan siginifikan)?
Ya
Tidak 1
Digunakan untuk Peta Dasar Done, Ok
Survey GCP ICP RDTR (on schedule)

Ya
Pembuatan dan Asistensi Ya Bersih (tidak Permintaan CSRT di area yang
Peta Dasar tertutup awan)? dimaksud ke BRIN (oleh
KemenATR)
Tidak
4 Done, Ok
(2-3 bulan) Cek Data Drone di Tidak
Survey Drone
Kantor Pertanahan

Ya Pembuatan Peta Dasar


Ya Pembuatan dan Asistensi
Peta Dasar 3
Done, Ok
(2 bulan)
2 Done, Ok
(1,5 bulan) 10
RDTR Kota Pematang Siantar

Progress
Perolehan
Data

11
Progress Perolehan Data
Sampai dengan saat ini masih ada sekitar 19,5% data yang belum diperoleh, dengan distribusi:
1. Badan Perencanaan Daerah, Penelitian dan Pengembangan Daerah 5. Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
(Bappelitbangda)
Dokumen Data Lainnya
Dokumen Data Lainnya • RP2KPKP • Luas dan persebaran permukiman kumuh
• Materi teknis revisi RTRW • BA peta dasar dan sumber data revisi RTRW • Dokumen KOTAKU • Peta Jalan Lingkungan (Format SHP)
• RPJMD • GCP ICP, peta-peta revisi RTRW (format SHP) • Kajian kumuh
• RP3KP, RP2KPKP, RISPAM, • Digital elevation model (DTM atau DSM)
Tatralok, RIPIDA • Penggunaan sumber penerangan, Peta Jaringan 6. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Listrik (Format SHP) • Kondisi Pangan (Data Panen dan Luas Panen)
• Peta Sebaran sektor informal dan PKL • LP2B Kota Pematangsiantar

2. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang 7. Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan
Dokumen Data Lainnya • Data Produksi dan luas area sektor ekonomi
• Masterplan Drainase • Pola dan Rencana Pengelolaan SDA • Data BNBA IKM dan Industri Besar
• Database Jalan (Format SHP) • Kondisi eksisting drainase • Data UMKM
• Data kesesuaian kegiatan • Peta jaringan drainase, daerah irigasi, jembatan
8. Dinas Perhubungan
pemanfaatan ruang (Format SHP)
• Jumlah sarana angkutan yang beroperasi
3. Dinas Lingkungan Hidup • Trayek yang beroperasi, Peta jalur trayek sarana yang beroperasi
• Data tentang terminal
• Masterplan Persampahan
• Sebaran Kontainer Sampah, Peta Infrastruktur Sampah, Peta Jaringan dan Infrastruktur Air 9. PDAM
Limbah (Format SHP)
• Cakupan pelayanan PDAM
4. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) • Lokasi IPA di PDAM di Kota Pematangsiantar
• Jumlah Sambungan Langganan (SL), Jumlah RT berdasarkan penggunaan sumber air
• Rencana Penanggulangan Bencana Daerah, Rencana Kontijensi Bencana bersih 5 tahun terakhir 12
• Kajian risiko bencana • Peta Jaringan Air Minum (Format SHP)
Penjaringan Informasi, Data, dan Opini Publik

Penjaringan isu, informasi dan opini yang berasal dari publik (stakeholder secara luas, akan dilakukan dengan 3
pendekatan:
• Memasang poster di media sosial milik Pemko Pematangsiantar
• Menyebarluaskan poster melalui pesan broadcast (wa) oleh Camat, Lurah dan pejabat lainnya
• Memasang poster di berbagai gedung pemerintahan yang memberikan layanan ke Masyarakat (Kecamatan,
Kelurahan, DPMPTSP dan lainnya)
Di poster tersebut akan disediakan QR code yang terhubung dengan link ke kuesioner, peta serta form isian lainnya 13
RDTR Kota Pematang Siantar

Progress Fakta
& Analisis

14
Alur Proses Analisis & Penyusunan Rencnaa dalam RDTR
Pengolahan Data dan Analisis
1. Struktur Internal WP;
2. Sistem Penggunaan Lahan;
3. Kedudukan dan Peran Bagian WP Dalam Wilayah yang Lebih Luas;
Pengumpulan Data dan
Informasi 4. Sumber Daya Alam dan Fisik atau Lingkungan Bagian WP;
5. Kependudukan;
Data Primer 6. Sosial Budaya;
1. Aspirasi masyarakat; 7. Ekonomi dan Sektor Unggulan; Konsep Rencana RDTR
2. Kondisi dan jenis guna lahan/ bangunan, 8. Transportasi; 1. Tujuan penetapan \WP
intensitas ruang, konflik pemanfaatan 9. Sumber Daya Buatan (Sarana & Prasarana); 2. Rencana Struktur Ruang
ruang, dan infrastruktur perkotaan; dan 10. Kondisi Lingkungan Binaan; 3. Rencana Pola ruang
3. Kondisi Fisik dan Sosial Ekonomi. 11. Karakteristik Peruntukan Zona 4. Ketentuan Pemanfaatan Ruang
Data Sekunder 12. Jenis dan Karakteristik Kegiatan yang berekembang saat ini; 5. Peraturan Zonasi

1. Data wilayah administrasi 13. Kesesuaian Kegiatan Terhadap Peruntukan Zona/Sub Zona;

2. Data dan informasi kependudukan; 14. Dampak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan Zona/Sub Zona;

3. Data dan informasi bidang pertanahan; 15. Pertumbuhan dan Pertambahan Penduduk pada Suatu Zona;

4. Data dan informasi kebencanaan; dan 16. Gap Antara Kualitas Peruntukan Zona/Sub Zona;

5. Data petadasar dan tematik. 17. Karakteristik Spesifik Lokasi;


18. Ketentuan dan Standar Setiap Sektor Terkait;
19. Kewenangan dalam Perencanaan, dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang;
15
20. Analisis Kelembagaan;
Kondisi Eksisting

Aktivitas Masyarakat di Jalan Sutomo Pintu masuk arah Utara

Rawan Bencana Longsor di


Kecamatan Siantar Utara
Titik Kemacetan di Jalan Merdeka Kelurahan Sigulam-gulam
Pintu masuk arah Selatan
Universitas Simalungun

TPA Tanjungpinggir
Stasiun Dwikora 16
Kondisi sekitar Rel Kereta Api Kawasan Vihara Avalokitesvara
Rekap Hasil Analisis
07
Terminal
1. Terdapat 3 ruas jalan nasional di Kota Pematangsiantar melalui Terpadu

01
Kecamatan Siantar Martoba, Siantar Sitalasari dan Siantar
Potensi untuk dijadikan Pusat Pelayanan Kota Marimbun dengan panjang 17,74 km TPA Tanjungpinggir
Kec. Siantar Barat, 2. Stasiun KA Dwikora
Potensi untuk dijadikan Sub Pusat Pelayanan Kota 3. Terminal Terpadu, Sukadame, dan Perluasan

08
Kec. Siantar Martoba, Kec. Siantar Sitalasari, Kec. Siantar Timur,
Kec. Siantar Marihat, dan Kec. Siantar Marimbun. Berdasarkan Analisis LQ yang menjadi sektor Basis di Kota
Potensi untuk dijadikan Pusat Pelayanan Lingkungan Kecamatan Pematangsiantar adalah Industri Pengolahan, Pengadaan Listrik
Kec. Siantar Utara dan Kec. Siantar Selatan Dan Gas, Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah Dan Daur
Potensi untuk dijadikan Pusat Pelayanan Lingkungan Kelurahan Ulang, Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan
Tersebar diseluruh Kelurahan Sepeda Motor, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, dan
Jasa Pendidikan

02 1. Terdapatnya penyimpangan penggunaan lahan sebesar


3,29% dari total lahan
2. Penyimpangan penggunaan lahan terjadi pada Kawasan
09 1. Kota Pematangsiantar 92% terlayani oleh Sarana
Pendidikan, Kesehatan,
Perdagangan & Jasa
Peribadatan dan
Terminal Sukadame
dan Perluasan
Stasiun KA
Dwikora
Pertanian Lahan Basah menjadi Permukiman 2. Jaringan Energi terdiri dari SUTT, SUTM, SKTM, dan
3. Penggunaan lahan untuk fungsi RTH publik tidak memenuhi PLMTH (Siantar Barat) dan Minyak dan Gas Bumi
standar minimal 20% 3. Jaringan Telekomunikasi terdiri dari Jaringan Serat Pusat
Pelayanan Kota

03
Optik, Kotak Pembagi, dan BTS
Analisis Kemampuan Lahan : 4. Jaringan Sumber Daya Air terdiri dari Jaringan Irigasi
1. Kemampuan Pengembangan Lahan Rendah 1.84% (Primer, Sekunder, Tersier) dan Jaringan
2. Kemampuan Pengembangan Lahan Sangat Rendah 0.19% Pengendalian Banjir
3. Kemampuan Pengembangan Lahan Sedang 23.61% 5. Jaringan Air Minum terdiri dari Bangunan Pengambil
4. Kemampuan Pengembangan Lahan Tinggi 74.36% Air Baku, Instalasi Produksi, Jaringan Transmisi Air

04 • Jumlah penduduk pada tahun akhir perencanaan yaitu 2043


adalah sebesar 694.950 jiwa, dengan jumlah terbesar
berada di Kecamatan Siantar Martoba dengan 193.409 jiwa
Minum, dan Sumur Pompa,
6. Jaringan Pengelolaan Air Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3) terdiri dari Sub Sistem
• Daya Tampung tahun 2043 sebesar 1.882.371 jiwa Pengolahan Lumpur Tinja dan Sub Sistem
penduduk. Pengelolaan Limbah B3

05 Terdapat 22 cagar budaya, dengan 11 Gedung bersejarah, 9


tempat ibadah/keagamaan, 1 Pemakaman dan 1 Museum
7. Jaringan Persampahan terdiri dari TPS dan TPA
Tanjungpinggir
8. Jaringan Drainase terdiri dari Jaringan Drainase
Dominasi Zona Perumahan, Zona
Pertanian, Zona Perdagangan dan
Jasa, Zona RTH, Zona SPU, dan

06
Zona Kawasan Peruntukan Industri
1. Luas LP2B ± 1.615,15 Ha dan LSD 1.294,18 Ha (Primer, Sekunder, Tersier)
2. Tidak Terdapat Kawasan Hutan berdasarkan 579/Menhut- 9. Jaringan Prasarana Lainnya terdiri dari Jalur Evakuasi
17
II/2014 dan Tempat Evakuasi, Jalur Pejalan Kaki
Potensi dan Permasalahan
Permasalahan Potensi
Tantangan dan Permasalahan : Swasta sudah melihat adanya potensi perkembangan ekonomi setempat: hotel
Kawasan terbangun terpusat di Kecamatan Siantar Barat, baru, restoran dengan brand nasional
Siantar Utara dan sedikit di beberapa kecamatan Berada di lintas Medan (150 km) – Danau Toba (58 km)
sekitarnya. Kondisi lingkungan cenderung menurun: padat, Sudah terdapat exit gate rencana jalan tol Medan – Perapat
kekumuhan, macet, genangan, dsb Terdapat jaringan jalan kereta api Medan – Pematangsiantar, dan rencana untuk
Kegiatan ekonomi masyarakat yang ada cenderung melanjutkan ke Perapat
memberikan dampak yang stagnan terhadap pertumbuhan Eksisting telah tedapat peningkatan jumlah tamu hotel, terutama di akhir minggu
ekonomi setempat (LPE dan PDRB per kapita termasuk
Sudah ada investasi perumahan formal dalam skala besar
yang rendah di Sumatera Utara)
Terdapat banyak bangunan dan kegiatan heritage bernilai budaya tinggi
Ketersediaan lahan untuk pengembangan dipersepsikan
oleh stakeholder setempat sangat kecil (dikurangi Brainstorming Usulan Pengembangan WP
sempadan, LSD, RTH dan lainnya) Investasi akan diarahkan terutama pada sektor jasa, perdagangan dan sektor
Potensi tekanan terhadap keberadaan LSD atau sawah perkotaan lainnya. Investasi industri diperkirakan akan mendapatkan saingaing
lainnya berat dari Sei Mangke
Keberadaan Kawasan HGU yang dapat menjadi limitasi Pengembangan kawasan pusat kota saat ini diarahkan dengan pendekatan
Investasi industri akan mendapatkan kompetitor besar yaitu revitalisasi, membentuk kawasan pada human scale, livable yang menarik
dari KEK Sei Mangke wisatawan
Mengembangkan Pematangsiantar sebagai kota MICE, serta kota tinggal bagi
wisatawan Danau Toba
Di bagian WP lainnya akan dikembangkan sebagai kawasan perumahan, pusat
pemerintahan dan perkantoran modern (bangunan tinggi, termasuk
mempertahankan LSD
18
RDTR Kota Pematang Siantar

Progress
Penyusunan
KLHS

19
12 Isu Pembangunan Berkelanjutan
No Long List Short List
1 Sampah masih berserakan Masalah persampahan
2 TPA over kapasitas

Pemusatan Isu Pembangunan Berkelanjutan


3 Kurangnya lahan untuk TPA
4 Sistem TPA masih open dumping
Aspek Isu
5 Masih banyak ilegal dumping di sepanjang jalan 1. Masalah Persampahan
6 Perumahan di dalam lahan pertanian Alih Fungsi Lahan 2. Alih fungsi lahan
7 Penurunan keanekaragaman hayati akibat alih fungsi lahan
3. Kebencanaan
Aspek
4. Infrastruktur drainase
8 Sering banjir Kebencanaan Lingkungan
5. Kurangnya tutupan lahan
9 Sering longsor
Infrastruktur drainase 6. Perlunya tambahan lahan
10 Saluran drainase belum maksimal
lindung
11 IKTL rendah Kurangnya tutupan lahan
Aspek
13 Kawasan sempadan sungai belum dipertegas
Perlunya tambahan lahan 1. Masalah ekonomi
lindung Ekonomi
14 Terdapat 156 ha kawasan kumuh (kebanyakan pendatang) Potensi kawasan kumuh 1. Pelayanan masyarakat
2. Kesehatan masyarakat
Masalah ekonomi
15 Terancamnya profesi petani akibat alih fungsi lahan Aspek Sosial 3. Pendidikan masyarakat
16 Kurangnya lapangan pekerjaan 4. Potensi kawasan kumuh
17 Tingginya tingkat pengangguran 5. Masalah sosial
18 Lemahnya pelayanan publik Pelayanan masyarakat
19 Kurangnya sarana dan prasarana kesehatan Kesehatan masyarakat
20 Kurangnya sarana dan prasarana pendidikan Pendidikan masyarakat
banyaknya gelandangan dan pengemis (gepeng) di Masalah sosial
21
persimpangan lampu merah. * hasil Rakor di Medan dan Kuesioner 20
Jasa Ekosistem

JE PENYEDIA PANGAN JE PENYEDIA AIR BERSIH JE BUDAYA UNTUK TEMPAT TINGGAL JE PENGATURAN TATA ALIRAN AIR
DAN RUANG HIDUP DAN BANJIR

21
RDTR Kota Pematang Siantar

Target Capaian
Kelengkapan
Dokumen
Persub

22
Progress dan Target Capaian Kelengkapan Dokumene
No Dokumen Kelengkapan Keterangan
1 Surat Penetapan Delineasi RDTR oleh Kepala Daerah/ Pejabat Eselon II;
2 Kajian Kebijakan (Background Paper) Rancangan Peraturan Kepala Daerah; 29 November
3 Rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Lampiran; 29 November
4 Materi Teknis yang terdiri atas Buku Rencana, Fakta Analisis, dan Album Peta; 29 November
Peta Rencana dan Tabel Ketentuan Kegiatan dan penggunaan lahan yang sudah diparaf oleh instansi
5 29 November
terkait;
6 Tabel pemeriksaan mandiri yang ditandatangani oleh Kepala Daerah; 12 Desember
7 Berita Acara Kavling Minimum; 31 Oktober
20 Sept dan 15
8 Berita Acara Konsultasi Publik minimal 2 (dua) kali;
Nov
9 Berita Acara dengan Kabupaten/Kota yang berbatasan; 31 Oktober
Rekomendasi peta dasar yang dikelurakan badan yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
10 30 September
bidang informasi geospasial atau surat;

11 Validasi Dokumen KLHS atau Surat Permohonan Validasi. 12 Desember


23
Sumber : Permen ATR/KA BPN No. 11 Tahun 2021
Berita Acara Delineasi RDTR

24
Berita Acara KLHS

25
Terima Kasih
Tata Ruang Pintu Masuk Terbaik Bagi Investasi
Menuju Negeri Makmur, Adil dan Sejahtera

“Sapangambei Manoktok Hitei”

26

Anda mungkin juga menyukai