Anda di halaman 1dari 62

KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/

BADAN PERTANAHAN NASIONAL


DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG
DIREKTORAT BINA PERENCANAAN TATA RUANG DAERAH WILAYAH I

LAPORAN PENDAHULUAN
25 Mei 2022
OUTLINE

01 PENDAHULUAN
02 TINJAUAN KEBIJAKAN
03 DELINEASI WILAYAH PERENCANAAN
04 KOMPILASI DATA WILAYAH PERENCANAAN
05 METODOLOGI
06 RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN

2
01
PENDAHULUAN

3
LATAR BELAKANG
Isu Strategis Kawasan
03 Terdapat Jaringan Jalan Tol (pintu
Tol Caringin) akses menuju Kota

01 1. Jumlah penduduk : 1,04 juta jiwa; Luas : 118,5 km2; Bogor, Kota Depok, DKI Jakarta,
kepadatan sangat tinggi; dan Kab. Sukabumi
2. Laju pertumbuhan penduduk : 1,53%;

04
3. Laju pertumbuhan ekonomi : 5,25% (sebelum pandemi); Terdapat
Terdapatkegiatan
kegiatanekonomi
ekonomiyang
yangsudah
sudah
4. Kegiatan ekonomi perkotaan tumbuh pesat : jasa, berkembang dan potensial : pariwisata,
berkembang dan potensial : pariwisata,
perdagangan, industri, Pendidikan; dan pertanian
pertanian(subsisten),
(subsisten),peternakan
peternakansapi
sapi
5. Perkembangan Kota Bogor cenderung ke arah pinggiran dan
danlainnya
lainnya
Selatan.

06
02 Terdapat Jaringan Kereta Api
(Stasiun Maseng) akses menuju
DKI Jakarta atau Kab. Sukabumi

Bencana tanah longsor terjadi di Desa Cipelang, Cijeruk,


Kabupaten Bogor, Korban empat orang, satu sudah

05 Merupakan Daerah Tangkapan


Air untuk DAS Cisadane,
terevakuasi meninggal Sabtu (21/5/2022)

Terdapat Risiko Bencana Letusan Terdapat potensi bencana gempa, letusan gunung,
Gunung Api Salak, Gerakan banjir, longsor, dan cuaca ekstrim.
Tanah, Gempa Bumi, Banjir,
07
Dekat dengan KEK Lido

4
LATAR BELAKANG
Dasar Hukum
1. UU No 26/2007 tentang Penataan Ruang;
2. UU No 11/2020 tentang Cipta Kerja;
3. PP No 21 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang
4. Permen ATR/KBPN No 11 Tahun 2021 Tentang Tata Cara


Penyusunan, Peninjauan Kembali, Revisi, dan Penerbitan
Persetujuan Substansi RTRW Provinsi, Kabupaten, Kota,
dan RDTR; Penataan ruang di Kawasan
5. Permen ATR/KBPN No 13 Tahun 2021 Tentang Cijeruk berbasis Mitigasi
Pelaksanaan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Bencana untuk menjaga
dan Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang;
6. Permen ATR/KBPN Nomor 14 Tahun 2021 Tentang Basis
fungsi Kawasan sebagai DTA
Data dan Penyajian peta RTRW dan RDTR; dan mengurangi risiko
7. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang Bencana, sekaligus
Isu Strategis Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun meningkatkan kesejahteraan
Kawasan Cijeruk 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;


8. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2021 tentang
dab berkelanjutan”
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido;
9. Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2012 (Rencana Tata
Ruang Pulau Jawa dan Bali);
10.Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2020 tentang
Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Jakarta, Bogor,
Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak dan Cianjur;
11.Perda Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010 tentang
RTRW Prov Jawa Barat;
12.Perda Kabupaten Bogor Nomor 11 Tahun 2015 tentang
RTRW Kabupaten Bogor Tahun 2016-2036.

Penataan ruang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang
dalam bumi sebagai satu kesatuan (satu dokumen penataan ruang). Pengelolaan 5
sumber daya ruang laut dan ruang udara diatur dengan UU tersendiri.
TAHAPAN PENYUSUNAN RDTR

UU CK dan PP No. 21/ Tahun 2021


memandatkan penyederhanaan (streamlining)
hierarki penataan ruang.
6
RDTR DALAM SISTEM PERIZINAN DAN KEMUDAHAN BERUSAHA
Proses Pengisian Perizinan
Identitas Usaha Proses Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Berusaha

SUB-SISTEM PELAYANAN Permohonan


INFORMASI (SPI) Perizinan Berusaha
BARU (Pemohon belum Pelaku usaha Self Declaration/ Automated Response
memiliki NIB)
Melihat Informasi menginput
(Self Assessed) rencana usaha ATR/BPN: Wilayah Darat KKP: Wilayah Perairan/Laut
UMK
Cek Lokasi Kegiatan
GIS KBLI 5 digit – Berusaha dapat
GISTARU
TARU Satupeta.KKP risiko usaha MODUL KKPR dijalankan
Cek Risiko Skala usaha Pendaftaran/
HAK
Satupeta. • KBLI-Risiko REGISTRASI AKSES
Pembayar an
Koordinat PNBP
KKP • NSPK Apakah RDTR Penilaian KKPR
Data Identitas lokasi tersedia?
Standar (otomatis sistem)
RDTR
• Negative Kebutuhan INTERAKTIF
SPI Data Legalitas
List Daerah/ luas lahan Perizinan Berusaha
Berlokasi di dalam
(SUBSISTEM
catatan
PELAYANAN
INFORMASI) Informasi Konfirmasi berbasis Risiko:
kekhususan KEK/KI yang telah KKPR
penguasaan
memiliki HPL? (by system)
tanah
Non UMK ▪ Risiko rendah:
▪ Kegiatan bersifat NIB sebagai legalitas
RTRWN
strategis nasional RTR KSN Pengecekan RTR & Pertek**
▪ HPL Bank Tanah
Permohonan Perizinan
RTRWP
RTRWK untuk Persetujuan KKPR Persetujuan ▪ Risiko menengah
▪ Kawasan/tanah yang rendah:
Berusaha TAMBAHAN (RTRL, GISTARU (sementara manual) KKPR
akan diberikan HPL (Pemohon telah memiliki NIB) NIB + sertifikat standar
RZ KAW, Satupeta. (by system)
untuk kegiatan (self declare)
RZ KSN/T, KKP
strategis nasional RZWP3K) ATR/BPN: Wilayah Darat
KKP: Wilayah Perairan/Laut ▪ Risiko menengah
tinggi:
Hanya untuk Pemohon Badan Usaha* NIB + sertifikat standar

▪ Risiko tinggi:
Rekomendasi
NIB + Izin
Termuat Penilaian berdasarkan KKPR (diterbitkan
di RTR? asas penataan ruang melalui OSS)

*Untuk Pemohon non-Badan Usaha melalui Mekanisme Perizinan Non-Berusaha

UU CK: Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15 UU CK PP No. 21/2021: Pasal 100 – 115, Pasal 135-143 **Pertek disampaikan paling lama 10 hari sejak pendaftaran/penerimaan PNBP

7
02
TINJAUAN KEBIJAKAN

8
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 13 TAHUN 2017 (RENCANA TATA RUANG WILAYAH
NASIONAL)
Peta Lokasi PKN Jabodetabek-Punjur Struktur Ruang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional, Lampiran I-054, I-55, I-68, dan I-69

Beberapa fungsi dan peran yang diberikan pada Kabupaten Bogor yang disebutkan dalam RTRW Nasional diantaranya yaitu:
1. Termasuk ke dalam Kawasan Perkotaan Jabodetabek diarahkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional;
2. Dilewati oleh jaringan jalan bebas hambatan dalam kota rute Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi) dan Bogor Ring Road II;
3. Termasuk ke dalam Kawasan Andalan Bogor-Puncak-Cianjur dan sekitarnya dengan sektor unggulan pertanian, pariwisata, industri,
perikanan, dan panas bumi; dan
4. Termasuk pada Kawasan Perkotaan Jabodetabek-Punjur.
9
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 28 TAHUN 2012 (RENCANA TATA RUANG PULAU JAWA DAN BALI)

1. Pengendalian perkembangan fisik PKN untuk menjaga keutuhan


lahan pertanian tanaman pangan;
2. Pengembangan PKN melalui peningkatan fungsi industri
pengolahan dan industri jasa hasil pertanian tanaman
pangan;
3. Pengembangan PKN sebagai pusat penelitian dan
pengembangan pertanian tanaman pangan;
4. Pengendalian perkembangan PKN melalui optimalisasi
pemanfaatan ruang secara kompak dan vertikal sesuai dengan
daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup;
5. Pengendalian perkembangan PKN yang berdekatan dengan
Kawasan lindung;
6. Pengendalian perkembangan PKN di kawasan rawan
bencana gerakan tanah atau tanah longsor, gelombang pasang, Peta Pola Ruang RTR Jawa Bali
banjir, letusan gunung berapi, gempa bumi, dan abrasi;
7. Pengembangan PKN sebagai pusat kegiatan industri kreatif
yang berdaya saing dan ramah lingkungan;
8. Pengembangan PKN melalui peningkatan fungsi industri
pengolahan dan industri jasa hasil perikanan yang ramah
lingkungan;
9. Pengembangan PKN sebagai pusat perdagangan dan jasa yang
berskala internasional sesuai dengan daya dukung dan daya
tampung lingkungan hidup;
10. Pengembangan PKN sebagai pusat pariwisata cagar budaya dan
ilmu pengetahuan, bahari, serta penyelenggaraan
pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan pameran;
11. Peningkatan keterkaitan antarPKN sebagai pusat pariwisata
di Pulau Jawa-Bali dalam kesatuan tujuan pariwisata; dan
12. Pengembangan PKN dengan konsep kota hijau yang hemat
Peta Struktur Ruang RTR Jawa Bali
energi, air, lahan, dan minim limbah. 10
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2008 dan Perubahan pada Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2020
(Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional Jabodetabek-Punjur)

1. Terminal Penumpang Tipe A -


Terminal Cibinong Baru di Kecamatan
Cibinong pada Kabupaten Bogor
Provinsi Jawa Barat;
2. Terminal Penumpang Tipe B -
Terminal Cibinong Baru di Kecamatan
Cibinong pada Kabupaten Bogor
Provinsi Jawa Barat;
3. Stasiun Commuter Line - Stasiun
Cilebut di Kecamatan Sukaraja pada
Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat;
4. Stasiun Light Rapid Transit -
Stasiun Sentul City di Kecamatan
Sukaraja pada Kabupaten Bogor
Provinsi Jawa Barat;
5. Pembangkitan Listrik Tenaga
Panas Bumi Salak/Awi Bengkok
dan Pembangkitan Listrik Tenaga
Panas Bumi Gunung Salak Binary
di Kecamatan Pamijahan pada
Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat;
6. Pembangkitan Listrik Tenaga
Diesel Cibogo di Kecamatan
Megamendung pada Kabupaten Bogor
Provinsi Jawa Barat;
7. Sentral Telepon Otomatis (STO) di
Kabupaten Bogor; dan
8. SPAM Regional Ciawi pada Kabupaten
Bogor Provinsi Jawa Barat.

11
Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2010 (Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat 2009-2029)

Peta Struktur Ruang RTRW Jawa Barat Peta Pola Ruang RTRW Jawa Barat
1. Pembangunan jalan tol Bogor Ring Road, Depok-Antasari, Jagorawi-Cinere, Cimanggis-Cibitung, Cikarang-Tanjungpriok, Bekasi-Cawang-Kampung Melayu dan Serpong-Cinere;
2. Pembangunan jalan lingkar Leuwiliang di Kabupaten Bogor;
3. Optimalisasi fungsi Pangkalan Udara Atang Sanjaya di Kabupaten Bogor;
4. Pembangunan Waduk Ciawi, Narogong, Genteng, Sodong, Tanjung, Parung Badak, Cijuray, dan Cidurian di Kabupaten Bogor dan Waduk Limo di Kota Depok;
5. Pengembangan lapangan panas bumi eksisting di lapangan panas bumi Awi Bengkok dan Gunung Salak di Kabupaten Bogor;
6. Pengembangan prospek panas bumi di lapangan panas bumi Ciseeng dan Gunung Pancar di Kabupaten Bogor, serta lapangan panas bumi Gunung Gede-Pangrango
di Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur;
7. Pengembangan pemanfaatan sampah sebagai energi di TPA di Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kota Bogor dan Kota Depok;
8. Peningkatan ketersediaan air bersih perkotaan dan pengembangan Instalasi Pengolahan Air (IPA)/Water Treatment Plant (WTP) di Kabupaten Bekasi dan Kabupaten
Bogor;
9. Pembangunan Pasar Induk Regional di Kabupaten Bogor; dan
10. Optimalisasi Industri Sentul di Kabupaten Bogor. 12
Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 11 tahun 2016 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor
2016-2036
1. Terdapat pengembangan RTH di Kec. Cijeruk, Cigombong dan Caringin
2. Kecamatan Cigombong termasuk kedalam kawasan wisata lido
3. Pengembangan jalan tol baru ruas Antasari-Depok-Susukan-
Kemang_Dramaga-Caringin di Kec. Caringin
4. Pengembangan jalan tol ruas Bogor-Ciawi-Sukabumi di Kec. Cigombong
5. Penataan dan pengaturan simpang dan badan jalan penghubung akses
jalan tol di Kecamatan Cijeruk, Cigombong dan Caringin
6. Peningkatan dan rehabilitasi/ pemeliharaan jalan Ciawi-Benda di
Kecamatan Cigombong dan Caringin
7. Pengembangan sarana prasarana dasar pusat layanan lingkungan desa
pada Kec. Cijeruk, Caringin dan Cigombong
8. Pengembangan jaringan jalan kolektor primer IV ruas jalan Cipicung-
Cipelang-Cisalada-Tugujaya di Kecamatan Cijeruk dan Cigombong
Peta Pola Ruang RTRW Kabupaten Bogor 9. Pengembangan Bus Rapid Transit antar kota pada pada simpul transportasi
Cibinong-Cileungsi, Bojonggede-Parung, Ciawi-Cisarua, Ciawi-Cicurung dan
Dramaga Leuwiliang di Kecamatan Caringin dan Cigombong
10. Pengembangan terminal barang di Kec. Cigombong dan Caringin
11. Pengembangan bandar udara untuk pelatihan Sekolah Polisi Negara (SPN)
Lido di Kec. Cigombong
12. Pengamanan KKOP Bandar Udara Lido di Kec. Cigombong
13. Penetapan kawasan rawan bencana gunung berapi di Kec. Cigombong dan
Cijeruk
14. Pengembangan sarana perdagangan dan jasa skala wilayah di pusat
PKWp,PKLp dan PPK di Kecamatan Cigombong, Cijeruk dan Caringin
15. Pengembangan jalan kolektor sekunder pada ruas Tanjungsari-Warung
Menteng-Caringin
16. Pengembangan sistem jaringan perkereta apian pada jalur Bogor-
Cigombong-Sukabumi
17. Pengembangan stasiun penumpang pada Maseng di Kecamatan Cijeruk dan
stasiun penumpang Cigombong di Kec. Cigombong
Peta Struktur Ruang RTRW Kabupaten Bogor 13
Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2021 tentang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido

Kawasan Ekonomi Khusus Lido sebagaimana ditulliskan


dalam Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2021 tentang
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido 1 memiliki luas 1.040 Ha
yang terletak dalam wilayah Lido Kecamatan Cigombong
dan Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Pada Pasal 4 disebutkan bahwa kegiatan usaha di KEK
Lido diarahkan untuk kawasan pariwisata dan industri
kreatif. KEK Lido memiliki potensi investasi seperti dapat
dikembangkannya Lido: Theme Park, Retail, Dining &
Entertainment, Hotel, Movieland, Lido Music and Art Center,
Luxurious International Resort, Golf Club & Residences Lido,
Lido World Garden, Kawasan Transit Oriented Development,
Techno Park & Data Center, dan Lido Adventure Park.

14
03
D E L I N E A S I W I L AYA H
PERENCANAAN

15
Kriteria Delineasi Kawasan Perencanaan

Parameter
Parameter • Terlewati oleh Jalan Tol
• Arahan Presiden • Adanya jaminan
• Arahan Provinsi pasokan listrik
• Tercantum dalam • Adanya jaminan
Peraturan Presiden jaringan telekomunikasi Parameter
atau Inpres • Adanya jaminan sumber • Tersedianya Peta
• Tercantum dalam dan jaringan air baku Dasar
RPJMN/RPJMD/RTR • Terdapat fasilitas • Tersedianya Peta
WN/RTRWP strategis nasional CSRT

Kebijakan Khusus
Pemerintah Pusat Urgensi Terintegrasi Limitasi
dan/ atau Daerah
untuk Prioritas
Penyusunan dengan Pengembangan
Ketersediaan
Peta
Luasan
Pengembangan RDTR Infrastruktur Kawasan
Ekonomi

Parameter Parameter Parameter


• Kawasan Potensial • Status Kawasan Memiliki luas area
Berkembang Hutan Lindung Minimal 2000-5000 Ha
• Kebuthan Tinggi • Kondisi (dengan maksimal luas
untuk Investasi Kebencanaan lahan terbangun 1500-
• Belum adanya RDTR 2000 ha)

16
Aspek Kebijakan Rencana Tata Ruang

Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 11 Tahun Bagian 4 Pasal 5 Ayat 2


2016 Tentang Rencana tata Ruang Wilayah Kabupaten
Wilayah Kota terdiri atas 40 (empat puluh) kecamatan, meliputi:
Bogor Tahun 2016-2036 • Kecamatan Jasinga; • Kecamatan Tajurhalang;
• Kecamatan Parung Panjang; • Kecamatan Cibinong.
• Kecamatan Tenjo; • Kecamatan Sukaraja;
• Kecamatan Cigudeg; • Kecamatan Cijeruk;
• Kecamatan Sukajaya; • Kecamatan Cigombong;
• Kecamatan Nanggung; • Kecamatan Caringin;
• Kecamatan Leuwiliang; • Kecamatan Ciawi;
Pasal 12 Ayat 1 • Kecamatan Leuwisadeng; • Kecamatan Megamendung;
• Kecamatan Cibungbulang; • Kecamatan Cisarua;
Rencana pusat-pusat pelayanan wilayah Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur • Kecamatan Ciampea; • Kecamatan Citeureup;
lebih lanjut di dalam RDTR dan Peraturan Zonasi dengan pembagian sebagai berikut: • Kecamatan Pamijahan; • Kecamatan Babakan Madang;
• Kecamatan Rumpin; • Kecamatan Ciomas;
Wilayah pengembangan barat, • Kecamatan Tenjolaya; • Kecamatan Tamansari;
• SWP Cigudeg yang meliputi Kecamatan Cigudeg, Nanggung dan Leuwisadeng; • Kecamatan Dramaga • Kecamatan Gunung Putri;
• SWP Parung Panjang yang meliputi Kecamatan Parung Panjang, Tenjo dan Rumpin; • Kecamatan Gunung Sindur; • Kecamatan Cileungsi;
• SWP Leuwiliang yang meliputi Kecamatan Leuwiliang, Cibungbulang dan Pamijahan; • Kecamatan Parung; • Kecamatan Klapanunggal;
• SWP Jasinga yang meliputi Kecamatan Jasinga dan Sukajaya; • Kecamatan Ciseeng; • Kecamatan Jonggol;
• SWP Ciampea yang meliputi Kecamatan Ciampea, Kecamatan Tenjolaya dan Dramaga. • Kecamatan Kemang; • Kecamatan Sukamakmur;
• Kecamatan Rancabungur; • Kecamatan Cariu; dan
Wilayah pengembangan tengah, • Kecamatan Bojong Gede; • Kecamatan Tanjungsari.
• SWP Cibinong yang meliputi Kecamatan Cibinong, Kecamatan Citeureup, Sukaraja,
Bojong Gede, Babakan, Madang dan Tajurhalang;
• SWP Parung yang meliputi Kecamatan Parung, Gunung Sindur, Kemang, Ciseeng dan
Rancabungur;

Terdapat 40 Kecamatan
• SWP Cigombong yang meliputi Kecamatan Cigombong, Caringin dan Cijeruk;
• SWP Ciawi yang meliputi Kecamatan Ciawi, Cisarua dan Megamendung;
• SWP Ciomas yang meliputi Kecamatan Ciomas dan Tamansari.

Terdapat 12 SWP
Wilayah pengembangan timur,
• SWP Cileungsi yang meliputi Kecamatan Cileungsi, Gunung Putri dan Klapanunggal;
• SWP Jonggol yang meliputi Kecamatan Jonggol, Cariu, Sukamakmur dan Tanjungsari

17
Kriteria Sesuai dengan RTRW
Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 11 Tahun 2016 Tentang
Rencana Struktur Ruang Rencana tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor Tahun 2016-2036
Kriteria
Sesuai dengan RTRW Kabupaten Bogor
• Struktur Kabupaten Bogor
• Pola Ruang Kabupaten Bogor
• Kawasan Strategis Kabupaten Bogor

Keterangan
Sistem Pusat Sistem Pusat
Wilayah Kegiatan Wilayah Kegiatan
Kegiatan Kegiatan
PKN Kabupaten Bogor PPLd (Pusat • PPLd Desa Batok, dan Desa Tapos di Kecamatan
PKWP (Pusat Pelayanan Tenjo
Kegiatan Lingkungan • PPLd Desa Sukamulih dan Desa Sukajaya
Perkotaan Cibinong Desa) Kecamatan Sukajaya
Wilayah
Promosi) • PPLd Desa Banyuasih, Desa Cintamanik, dan
PKLp (Pusat Desa Bangunjaya di Kecamatan Cigudeg
kegiatan Perkotaan Cigudeg, Parung Panjang, Parung, • PPLd Desa Cikuda di Kecamatan Parung Panjang
Lokal Caringin dan Cileungsi • PPLd Desa Cijujung di Kecamatan Cibungbulang
Promosi) • PPLd Desa Pabangbon dan Desa Karacak di
PPK (Pusat Perkotaan Jasinga, Leuwiliang, Ciampea, Dramaga, Kecamatan Leuwiliang
pelayanan Ciomas, Tenjo, Gunung Sindur, Kemang, Ciawi, • PPLd Desa Ciasmara dan Desa Gunung Picung
Kawasan) Cigombong, Jonggol, Cariu, Sukamakmur di Kecamatan Pamijahan
PPLk (Pusat • PPLd Desa Ciampea Udik di Kecamatan Ciampea
• PPLk Karadenan, Nanggewer dan Cirimekar di
Pelayanan • PPLd Desa Sirnagalih di Kecamatan Tamansari
Kecamatan Cibinong
Lingkungan • PPLd Desa Cidokom dan Desa Kampungsawah
• PPLk Susukan di Kecamatan Bojong Gede
Kota) di Kecamatan Rumpin
• PPLk Tajurhalang di Kecamatan Tajurhalang
• PPLd Desa Cibitung Tengah, Desa Tapos II dan
• PPLk Gununggeulis dan Cijujung di Kecamatan
Desa Gunungmalang Kecamatan Tenjolaya
Sukaraja
• PPLd Desa Parakanmuncang dan Desa Cisarua
• PPLk Citaringgul dan Babakan Madang di
di Kecamatan Nanggung
Kecamatan Babakan Madang
• PPLd Desa ParigiMekar di Kecamatan Ciseeng
• PPLk Puspanagara di Kecamatan Citeureup
• PPLd Desa Pasirgaok di Kecamatan
• PPLk Limusnunggal, Cipenjo dan Mekarsari, di
Rancabungur
Kecamatan Cileungsi
• PPLd Desa Setu, Desa Koleang, dan Desa
• PPLk Kembangkuning di Kecamatan
Pangradin Kecamatan Jasinga
Klapanunggal
• PPLd Desa Cipelang di Kecamatan Cijeruk
• PPLk Wanaherang di Kecamatan Gunung Putri
• PPLd Desa Ciderum dan Desa Lemah Duhur
• PPLk Bantarkuning di Kecamatan Cariu
di Kecamatan Caringin
• PPLk Jampang di Kecamatan Kemang
• PPLd Desa Cibedug di Kecamatan Ciawi
• PPLk Sukamulya di Kecamatan Rumpin
• PPLd Desa Sukamaju di Kecamatan
• PPLk Singabangsa di Kecamatan Tenjo
Megamendung
• PPLk Cisarua di Kecamatan Cisarua
• PPLd Desa Sukadamai di Kecamatan
• PPLk Cipayung Girang di Kecamatan
Sukamakmur
Megamendung
• PPLd Desa Sirnagalih dan Desa Singasari di
• PPLk Ciomas Rahayu di Kecamatan Ciomas
Kecamatan Jonggol
• PPLk Wargajaya di Kecamatan Sukamakmur
• PPLd Desa Cikutamahi di Kecamatan Cariu
• PPLk Sibanteng di Kecamatan Leuwisadeng
• PPLd Desa Buanajaya, Desa Selawangi, Desa
• PPLk Cimanggu II di Kecamatan Cibungbulang
• PPLk Sukamantri di Kecamatan Tamansari. 18
Tanjungrasa, Desa Sirnarasa dan Desa Pasir
Sumber: RTRW Kabupaten Bogor Tahun 2016-2036 Tanjung di Kecamatan Tanjungsari.
Kriteria Sesuai dengan RTRW
Kriteria
Rencana Pola Ruang
Sesuai dengan RTRW Kabupaten Bogor
• Struktur Kabupaten Bogor
• Pola Ruang Kabupaten Bogor
• Kawasan Strategis Kabupaten Bogor
Keterangan
Arahan Pengembangan Arahan Pengembangan
Kawasan Budidaya Kawasan Budidaya
Pertanian Pasal 41: kawasan peruntukan lahan basah si Perikanan Pasal 42: kawasan perikanan air tawar di Kecamatan
Kecamatan Caringin, Cariu, Ciampea, Ciawi, Babakan Madang, Caringin, Cigudeg, Ciampea, Cariu,
Cibungbulang, Cigombong, Cigudeg,Cijeruk, Ciomas;, Cijeruk, Ciawi, Cibungbulang, Cigombong, Ciomas,
Ciseeng, Citeureup, Cileungsi, Dramaga, Gunung Sindur, Cisarua, Ciseeng, Cileungsi, Cibinong, Citeureup,
Jasinga, Jonggol, Kemang, Klapanunggal, Leuwiliang, Dramaga, Gunung Putri, Gunung Sindur, Jasinga,
Leuwisadeng, Megamendung, Nanggung, Pamijahan, Kemang, Klapanunggal, Leuwiliang, Leuwisadeng,
Parung Parung Panjang, Rancabungur, Rumpin Megamendung, Nanggung, Pamijahan, Parung,
Sukajaya, Sukamakmur, Sukaraja, Tamansari, Rancabungur, Rumpin, Sukajaya, Sukaraja, Sukamakmur,
Tanjungsari, Tenjo dan Tenjolaya. Tajurhalang, Tenjolaya; dan Tamansari.
Permukiman Pasal 46: kawasan permukiman perdesaan di Kecamatan
Adapun kawasan lahan kering di Kecamatan Babakan Babakan Madang, Caringin, Cariu, Ciampea, Ciawi,
Madang, Cariu, Ciawi, Cibungbulang, Cigombong, Cibungbulang, Cigombong, Cigudeg, Cijeruk, Cisarua,
Cigudeg, Cijeruk, Cisarua, Ciseeng, Citeureup, Cileungsi, Ciseeng, Citeureup, Jasinga, Jonggol, Kemang,
Jasinga, Jonggol, Klapanunggal, Leuwiliang, Klapanunggal, Leuwiliang, Leuwisadeng, Megamendung,
Leuwisadeng, Megamendung, Nanggung, Parung Nanggung, Pamijahan, Parung, Parung Panjang,
Panjang, Rumpin, Sukajaya, Sukamakmur, Sukaraja, Rancabungur, Rumpin, Sukamakmur, Sukaraja,
Tamansari, Tanjungsari, Tenjo dan Tenjolaya. Tamansari, Tanjungsari, Tenjo dan Tenjolaya.
Untuk perkebunan di Kecamatan Babakan Madang, Permukiman kepadatan sedang diKecamatan Babakan
Caringin, Ciampea, Ciawi, Cibungbulang, Cigombong, Madang, Caringin, Cariu, Ciampea, Ciawi, Cibungbulang,
Cigudeg, Cijeruk, Cisarua, Ciseeng, Citeureup, Gunung Cigombong, Cigudeg, Cileungsi, Ciomas, Cisarua,
Sindur, Jasinga, Jonggol, Kemang, Klapanunggal, Citeureup, Dramaga, Jasinga, Jonggol, Kemang,
Leuwiliang, Leuwisadeng, Megamendung, Nanggung, Klapanunggal, Leuwiliang, Leuwisadeng, Megamendung,
Pamijahan, Parung Panjang, Rancabungur, Rumpin, Nanggung, Pamijahan, Parung Panjang, Rancabungur,
Sukajaya, Sukamakmur, Tamansari, Tanjungsari, Tenjo Rumpin, Sukamakmur, Sukaraja, Tamansari, Tanjungsari
dan Tenjolaya. dan Tenjo.
Peternakan di Kecamatan Bojong Gede, Caringin,
Cigudeg, Ciampea, Cariu, Cijeruk, Ciawi, Cibungbulang, Serta permukiman kepadatan rendah di Kecamatan
Cigombong, Ciomas, Cisarua, Ciseeng, Citeureup, Babakan Madang, Caringin, Cariu, Ciampea, Ciawi,
Cileungsi, Dramaga, Gunung Putri, Gunung Sindur, Cibungbulang, Cigombong, Cigudeg, Cijeruk,
Kemang, Klapanunggal, Leuwiliang, Leuwisadeng, Cileungsi, Ciomas, Cisarua, Ciseeng, Citeureup, Dramaga,
Megamendung, Nanggung, Jasinga, Pamijahan, Parung, Jasinga, Jonggol, Leuwiliang, Leuwisadeng,
Parung Panjang, Rancabungur, Rumpin, Sukajaya, Megamendung, Nanggung, Pamijahan, Rancabungur,
Sukamakmur, Tanjungsari, Tamansari, Tenjolaya dan Rumpin, Sukajaya, Sukamakmur, Sukaraja, Tamansari,
Tenjo. Tanjungsari, Tenjo dan Tenjolaya.
Industri Pasal 44: kawasan peruntukan industri di Kecamatan
Babakan Madang, Caringin, Ciawi, Cibinong, Cileungsi,
Citeureup, Cariu, Cibungbulang, Gunung Putri, Gunung
Sindur, Jasinga, Jonggol, Klapanunggal, Parung, Parung
Panjang dan Tenjo.
Sumber: RTRW Kabupaten Bogor Tahun 2016-2036 19
Kriteria Sesuai dengan RTRW
Kriteria
Kawasan Strategis
Sesuai dengan RTRW Kabupaten Bogor
• Struktur Kabupaten Bogor
• Pola Ruang Kabupaten Bogor
• Kawasan Strategis Kabupaten Bogor
Keterangan
Arahan Pengembangan
Kawasan Strategis Jabodetabekpunjur, Stasiun Telecommand Rancabungur, Stasiun Bumi Penerima
Nasional (KSN) Satelit Mikro dan SKSD Palapa Klapanunggal.
Kawasan Strategis Pasal 50:
Provinsi (KSP) • KSP Bogor – Puncak - Cianjur yang merupakan Kawasan Strategis dari sudut
kepentingan lingkungan hidup
• KSP Jonggol yang merupakan Kawasan Strategis dari sudut kepentingan
ekonomi
• KSP Panas Bumi dan Pertambangan Mineral Bumi Gunung Salak - Pongkor
yang merupakan Kawasan Strategis dari sudut kepentingan pendayagunaan
sumber daya alam dan teknologi tinggi
• KSP Panas Bumi Gunung Gede - Pangrango yang merupakan Kawasan
Strategis dari sudut kepentingan pendayagunaan sumber daya alam dan
teknologi tinggi.
Kawasan Strategis Kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi
Kabupaten • kawasan strategis pusat kota PKWp Cibinong di Kecamatan Cibinong
• kawasan strategis pusat kota PKLp Cileungsi di Kecamatan Cileungsi
• kawasan strategis pusat kota PKLp Cigudeg di Kecamatan Cigudeg
• kawasan strategis pusat kota PKLp Parung Panjang di Kecamatan Parung
Panjang
• kawasan strategis pusat kota PKLp Perkotaan Parung di Kecamatan Parung;
dan
• kawasan strategis pusat kota PKLp Perkotaan Caringin di Kecamatan Caringin

Penetapan sebagai Pusat Kegiatan Penetapan sebagai Kawasan Strategis Lokasi KSN Nilai
Kecamatan Total
Keterangan Nilai Bobot NA Keterangan Nilai Bobot NA Keterangan Nilai Bobot NA Kriteria 1

PPLd Desa Cipelang di


Cijeruk 1 0,333 0,333 0 0,333 0,00 Tidak ada 1 0,333 0,33 0,67
Kecamatan Cijeruk -

Cigombong PPK Perkotaan Cigombong 3 0,333 0,999 - 0 0,333 0,00 Tidak ada 1 0,333 0,33 1,33

kawasan strategis pusat


kota PKLp Perkotaan
Caringin PKLp Perkotaan Caringin 4 0,333 1,332
Caringin
1 0,333 0,33 Tidak ada 1 0,333 0,33 2,00
di Kecamatan Caringin

Sumber: RTRW Kabupaten Bogor Tahun 2016-2036 20


Kriteria Bernilai Investasi Tinggi

Kriteria Bernilai Investasi Tinggi


Kriteria
Bernilai Investasi Tinggi
Memiliki nilai investasi 90% dari nilai investasi
Kab/Kota

Keterangan
Kecamatan Caringin dan Kecamatan
Cigombong berada dalam :
1. Kawasan Strategi Pertumbuhan Ekonomi
2. Zona Nilai Tanah di dominasi oleh nilai tanah
200.000 > 5.000.000, ini menandakan Kawasan
tersebut berpotensi diminati oleh investor
Sumber: Zona Nilai Tanah ATR/BPN Kabupaten Bogor

Sudah/Potensial Berkembang Kebutuhan Tinggi untuk Investasi Sudah/Belum Ada RTDR di Sekitarnya
Kecamatan Nilai Total Kriteria 1
Keterangan Nilai Bobot NA Keterangan Nilai Bobot NA Keterangan Nilai Bobot NA

Kepadatan penduduk (1.913 Hutan, Perkebunan,


Cijeruk 2 0,333 0,67 0,333 Belum ada 5 0,333 1,67 2,66
jiwa/ Km2) Tegalan 1 0,3

Kegiatan Perkotaan Sudah


Hutan, Perkebunan,
Cigombong Berkembang, Kepadatan 5 0,333 1,67 0,333 Belum ada 5 0,333 1,67 4,33
Permukiman
penduduk (1.016 jiwa/ Km2) 3 1

Kegiatan Perkotaan Sudah


Caringin Berkembang, Kepadatan 5 0,333 1,67 Hutan, Sawah, Perkebunan 0,333 Belum ada 5 0,333 1,67 3,66
penduduk (2.778 jiwa/ Km2) 1 0,3

21
Kriteria Kebijakan Pemerintah Pusat (Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2021 tentang Kawasan Ekonomi Khusus
(KEK) Lido)
Kriteria
Kebijakan Khusus Pemerintah Pusat
• Arahan Presiden
• Tercantum dalam Peraturan Presiden atau Inpres
• Tercantum dalam RPJMN/RPJMD/RTRWN/ RTWP

Keterangan
KEK LIDO diarahkan sebagai:
1. Kawasan pariwisata
2. Industri Kreatif
Aksesbilitas menuju KEK LIDO Pintu Tol Cigombong pada ruas
Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) dan terhubung Bandara
Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang Banten
Sumber : Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2021 tentang
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido

Terdapat Rencana Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido memiliki luas


1.040 Ha yang terletak dalam wilayah Lido Kecamatan Cigombong dan
Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Rencana
pengembangan kawasan tersebut berada di Sekitar Kecamatan
Cijeruk.

22
Kriteria Sesuai dengan RTRW

Kriteria Terintegrasi dengan Infrastruktur Kriteria


Terintegrasi dengan Infrastruktur
• Berada di jalur regional dekat dengan stasiun KA, Berada di jaringan transportasi utama sungai, dekat pelabuhan
• Adanya jaminan pasokan listrik
• Adanya jaminan jaringan telekomunikasi
• Adanya jaminan sumber dan jaringan air baku
• Terdapat fasilitas strategis nasional

• Pengembangan Tol Jagorawi • Peningkatan ketersediaan air bersih perkotaan melalui pengembangan
• Penataan dan pengaturan tol jagorawi IPA/WTP dengan mengembangkan Instalasi Pengolahan Air/ Water Treatment
• Pembangunan Jalan tol/bukaan jalan tol ruas Antasari - Depok - Susukan - Plant pada masing-masing Sub Wilayah Pengembangan sesuai daya dukung
Kemang – Dramaga – Caringin wilayah yang dilayani
• Pembangunan Jalan tol ruas Bogor-Ciawi-Sukabumi • Pembangunan jaringan perpipaan primer dan sekunder yang mendukung
Sistem jaringan
• Penataan dan Pengaturan simpang dan badan jalan penghubung akses jalan jangkauan pelayanan dari IPA/WTP pada setiap sub wilayah pengembangan
air bersih
• Pengendalian pemanfaatan sumber air bersih non perpipaan baik yang
tol
dimanfaatkan oleh rumah tangga maupun industri untuk menjamin
• Peningkatan dan Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Ciawi-Benda
ketersediaan sumber air baku
• Pengembangan Ruas Tanjungsari – Warung Menteng – Caringin • Pengembangan jaringan perpipaan mandiri di perdesaan dari sumber air tanah
• Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pengelolaan Jaringan Jalan dan Penataan dan air permukaan
Sistem Jaringan Sistem Jaringan Jalan
Transportasi • Pengembangan sarana perangkutan dan modul IPLT (Instalasi Pengolahan
• Optimalisasi dan pengendalian pelayanan Angkutan Antar Kota Antar Provinsi Lumpur Tinja) komunal di setiap unit- unit lingkungan kota
(AKAP); • Pembangunan IPAL Terpadu dengan sistem publik dan sistem setempat di
• Optimalisasi dan pengendalian pelayanan Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi kawasan peruntukan industri; kawasan industri rumah tangga; dan kawasan
(AKDP) perkotaan
• Penataan dan pengendalian sub terminal/pangkalan • Pembangunan IPAL domestik dengan sistem on-site terdiri dari tangki septik
• Rencana Pengembangan terminal barang/peti kemas dan kakus
Sistem jaringan
• Pengembangan sistem jaringan perkeretaapian • Pembangunan IPAL domestik dengan sistem off-site baik off-stream dan in-
air limbah
• Bandar udara untuk pendidikan/pelatihan Sekolah Polisi Negara (SPN) Lido di stream
Kecamatan Cigombong • Pengendalian limbah hasil kegiatan industri menengah- besar dan jasa melalui
• Pengamanan KKOP bandar udara Lido studi lingkungan dan Kajian Lingkungan Hidup Stretegis
• Pengendalian kegiatan industri menengah-besar untuk memiliki instalasi
Sistem jaringan • Penyediaan ruang bebas pada Saluran Udara Tegangan Tinggi/Saluran Udara
pengolahan limbah
energi dan Tegangan Ekstra Tinggi
• Penerapan sanksi dan pola insentif-disinsentif terkait pengendalian limbah,
ketenagalistrikan
khususnya kegiatan industri
• Pengembangan jaringan primer melintasi jalan arteri
• Pembangunan Tempat Penampungan Sementara di lokasi-lokasi strategis
• pengembangan jaringan sekunder seluruh kecamatan
• Penyediaan sarana persampahan mulai dari unit lingkungan permukiman
• Peningkatan kapasitas sambungan telepon kabel pada kawasan perdagangan
terkecil hingga skala pelayanan kota sesuai dengan kebutuhan
dan jasa, industri, fasilitas umum dan sosial, terminal, permukiman dan • Penyediaan sarana pengangkut sampah (armada sampah) dan alat berat yang
kawasan yang baru dikembangkan
dibutuhkan untuk pengangkutan dan pengolahan sampah di TPST
• Penyediaan sarana warung telepon (wartel) dan telepon umum pada lokasi
Sistem • Pengembangan Stasiun Peralihan Antara (SPA) sampah pada setiap Wilayah
strategis, yang sering diakses publik atau kawasan pusat kegiatan masyarakat
Telekomunikasi Pengembangan Barat, Tengah, dan Timur
• Menara telekomunikasi untuk mendukung penyediaan layanan telepon,
Sistem Jaringan • Perencanaan jalur distribusi sampah melalui jalur yang tidak berada di tengah
pengiriman data, internet, penyiaran radio dan televise
Prasarana permukiman
• internet, penyiaran radio dan televisi Tersebar APBD/APBN Telkom, Swasta
Persampahan • Penerapan pola 3R (Reuse, Reduce, Recycle) dalam pengelolaan persampahan
Pemanfaatan menara telekomunikasi secara bersama pada zona-zona
untuk mencapai zero waste
telekomunikasi yang tersebar di seluruh kecamatan dalam rangka efisiensi • Pemberdayaan masyarakat dalam usaha pemanfaatan kembali (daur ulang)
ruang
sampah Pengembangan Satuan
• Operasional Kebersihan Lingkungan (SOKLI) khususnya untuk kawasan
perkotaan dan pusat-pusat kegiatan serta penguatan kelembagaan
pengelolaan persampahan
• Penerapan peraturan zonasi kawasan sekitar TPA yang akan diatur lebih detail
dalan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi

Bandar Udara/Terminal/Stasiun Air Minum, Listrik dan Sistem Utilitas Lain Sistem Transportasi Darat
Nilai Total Kriteria
Kecamatan
1
Keterangan Nilai Bobot NA Keterangan Nilai Bobot NA Keterangan Nilai Bobot NA

Cijeruk - 0 0,333 0,00 PDAM 3 0,333 1,00 Lingkungan, Lokal 2 0,333 0,666 1,67

Cigombong Stasiun 3 0,333 1,00 PDAM 3 0,333 1,00 Lingkungan, Lokal, Arteri, Tol 4 0,333 1,332 3,33

Caringin - 0 0,333 0,00 PDAM 3 0,333 1,00 Lingkungan, Lokal, Arteri, Tol 4 0,333 1,332 2,33

23
Kriteria Ketersediaan Lahan
Kriteria
Kriteria Ketersediaan Lahan
Ketersediaan Lahan
• Kondisi fisik sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan Hidup
• Status lahan tidak bermasalah

Keterangan
No Kecamatan % Pertanian % Permukiman No Kecamatan % Pertanian % Permukiman
KEC. BABAKAN KEC.
1 2,70 3,72 26 2,34 1,78
MADANG MEGAMENDUNG
2 KEC. BOJONG GEDE 0,71 3,83 27 KEC. NANGGUNG 2,07 1,25
3 KEC. CARINGIN 2,59 2,10 28 KEC. PAMIJAHAN 3,88 1,68
4 KEC. CARIU 3,48 1,47 29 KEC. PARUNG 0,83 3,01
5 KEC. CIAMPEA 1,74 2,06 KEC. PARUNG
30 3,24 4,13
6 KEC. CIAWI 1,42 1,55 PANJANG
7 KEC. CIBINONG 0,76 6,46 31 KEC. RANCABUNGUR 1,41 0,94
8 KEC. CIBUNGBULANG 2,28 1,76 32 KEC. RUMPIN 4,93 2,81
9 KEC. CIGOMBONG 1,99 1,48 33 KEC. SUKAJAYA 1,90 0,60
10 KEC. CIGUDEG 4,53 1,41 34 KEC. SUKAMAKMUR 7,07 1,81
11 KEC. CIJERUK 2,24 1,51 35 KEC. SUKARAJA 1,90 3,52
12 KEC. CILEUNGSI 1,86 7,13 36 KEC. TAJURHALANG 1,20 2,89
13 KEC. CIOMAS 0,67 1,91 37 KEC. TAMANSARI 1,35 1,71
14 KEC. CISARUA 2,53 2,56 38 KEC. TANJUNGSARI 5,22 1,26
15 KEC. CISEENG 1,90 2,42 39 KEC. TENJO 4,61 1,01
16 KEC. CITEUREUP 3,47 3,06 40 KEC. TENJOLAYA 1,64 0,76
17 KEC. DRAMAGA 1,39 1,51
18 KEC. GUNUNG PUTRI 1,10 7,07
19 KEC. GUNUNG SINDUR 1,88 4,55
20 KEC. JASINGA 2,70 1,23
21 KEC. JONGGOL 6,71 4,74
22 KEC. KEMANG 1,73 2,13
23 KEC. KLAPANUNGGAL 2,02 2,66
24 KEC. LEUWILIANG 2,26 1,67
25 KEC. LEUWISADENG 1,74 0,84

Ketersediaan Peta Dasar Ketersediaan Peta CSRT Ketersediaan Luasan untuk RDTR
Nilai Total
Kecamatan
Kriteria 1
Keterangan Nilai Bobot NA Keterangan Nilai Bobot NA Keterangan Nilai Bobot NA

Cijeruk Tidak ada 1 0,333 0,33 Tidak ada 1 0,333 0,33 Ada 5 0,333 1,67 2,33

Cigombong Tidak ada 1 0,333 0,33 Tidak ada 1 0,333 0,33 Ada 5 0,333 1,67 2,33

Caringin Tidak ada 1 0,333 0,33 Tidak ada 1 0,333 0,33 Ada 5 0,333 1,67 2,33

24
Kriteria Limitasi atau Kendala Pembangunan

Kriteria
Terdampak Bencana Alam
Sebagian besar wilayah terdampak oleh bencana
alam

Keterangan

Kecamatan Cijeruk, Cigombong dan Caringin


berada dalam :
1. Rawan Bencana Banjir
2. Rawan Bencna Letusan Gunung Api
3. Rawan Bencana Longsor
4. Rawan Bencana Gempa Bumi
5. Rawan Bencana Cuaca Ekstrim

Sumber: BPBD Kabupaten Bogor, Tahun 2020

Status Hutan Lindung, Sempadan Badan Air,


Ketinggian dan Kemiringan Kerawanan Bencana
Kawasan Lindung Lain
Nilai Total
Kecamatan
Kriteria
Nila
Keterangan Bobot NA Keterangan Nilai Bobot NA Keterangan Nilai Bobot NA
i

Sebagian besar Rawan Bencana Rendah 0%,


Hutan Lindung 21,41%,
Kec. Cijeruk rendah dan 2,00 0,33 0,67 2,00 0,33 0,66 Sedang 70,98%, dan Tinggi 4 0,33 1,33 2,66
Setu 0%, Sungai 0,23%
landai 29,02%

Rawan Bencana Rendah 0,24%,


Kec. Sebagian besar Hutan Lindung 0%, Setu
1,00 0,33 0,33 5,00 0,33 1,65 Sedang 15,93%, dan Tinggi 1 0,33 0,33 2,32
Cileungsi rendah dan datar 0,84%, Sungai 0,46%
83,83%

Bukit Penintin (10,53%),


Tanjung Betung
Sebagian besar
Kec. Ciomas 1,00 0,33 0,33 (27,90%), Sempadan 1,00 0,33 0,33 Gempa (50%), longsor (57,6%) 2 0,33 0,67 1,33
rendah dan datar
Sungai (20,34%), Sungai
(14,59%)

25
Kriteria Luasan

Kriteria Luasan Kriteria

Luasan
Memiliki luas area 2000-5000 ha
(dengan maksimal luas lahan
terbangun 1500-2000 ha

Keterangan
Luas Kawasan Cijeruk
3773,06 Ha

26
Simpulan
Lokasi
Kriteria Parameter
Kec. Cijeruk Kec. Cigombong Kec. Caringin
• Ditetapkan sebagai kawasan
• PKLp (Pusat kegiatan Lokal Promosi)
strategis kabupaten dengan sudut
Sesuai dengan • PPLd Desa Ciderum dan Desa Lemah Duhur
kepentingan ekonomi atau • PPLd Desa Cipelang di Kecamatan Cijeruk • PPK (Pusat pelayanan Kawasan)
RTRW Provinsi/ • kawasan strategis pusat kota PKLp Perkotaan Caringin merupakan
kawasan perkotaan
Kota salah satu kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi
• Bercirikan perkotaan
KSP Panas Bumi dan Pertambangan Mineral Bumi Gunung Salak - Pongkor yang merupakan Kawasan Strategis dari sudut kepentingan pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi tinggi
Bernilai Investasi • Memiliki nilai investasi 90% dari • Berada dalam Kawasan Strategis Fungsi Pertumbuhan Ekonomi
Tinggi nilai investasi Kab/Kota • Berada di sekitar jalan kolektor
• Arahan Presiden
Kebijakan Khusus • Tercantum dalam Peraturan
• Terdapat pengembangan KEK Lido di sekitar kawasan
Pemerintah Pusat Presiden atau Inpres
• Aksesbilitas menuju KEK LIDO Pintu Tol Cigombong pada ruas Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) dan terhubung Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang Banten
Dan/ Atau Daerah • Tercantum dalam
RPJMN/RPJMD/RTRWN/ RTWP
• Pengembangan, penataan dan pengaturan Tol • Pengembangan, penataan dan pengaturan Tol Jagorawi
Jagorawi • Penataan dan Pengaturan simpang dan badan jalan penghubung akses • Pengembangan, penataan dan pengaturan Tol Jagorawi
• Penataan dan Pengaturan simpang dan badan jalan jalan tol • Pembangunan Jalan tol/bukaan jalan tol ruas Antasari - Depok -
penghubung akses jalan tol • Peningkatan dan Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Ciawi-Benda Susukan - Kemang – Dramaga – Caringin
• Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pengelolaan Jaringan • Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pengelolaan Jaringan Jalan dan • Pengembangan Ruas Tanjungsari – Warung Menteng – Caringin
Jalan dan Penataan Sistem Jaringan Jalan Penataan Sistem Jaringan Jalan • Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pengelolaan Jaringan Jalan dan
• Optimalisasi dan pengendalian pelayanan Angkutan • Optimalisasi dan pengendalian pelayanan Angkutan Antar Kota Antar Penataan Sistem Jaringan Jalan
Antar Kota Antar Provinsi (AKAP); Provinsi (AKAP); • Optimalisasi dan pengendalian pelayanan Angkutan Antar Kota Antar
• Optimalisasi dan pengendalian pelayanan Angkutan • Optimalisasi dan pengendalian pelayanan Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKAP);
Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) Provinsi (AKDP) • Optimalisasi dan pengendalian pelayanan Angkutan Antar Kota
• Berada di jalur regional dekat
• Penataan dan pengendalian sub terminal/pangkalan • Penataan dan pengendalian sub terminal/pangkalan Dalam Provinsi (AKDP)
dengan stasiun KA, Berada di
• Rencana Pengembangan terminal barang/peti kemas • Rencana Pengembangan terminal barang/peti kemas • Penataan dan pengendalian sub terminal/pangkalan
jaringan transportasi utama
• Penyediaan ruang bebas pada Saluran Udara • Pengembangan sistem jaringan perkeretaapian • Rencana Pengembangan terminal barang/peti kemas
sungai, dekat pelabuhan
Tegangan Tinggi/Saluran Udara Tegangan Ekstra • Bandar udara untuk pendidikan/pelatihan Sekolah Polisi Negara (SPN) • Penyediaan ruang bebas pada Saluran Udara Tegangan
Terintegrasi • Adanya jaminan pasokan listrik
Tinggi Lido di Kecamatan Cigombong Tinggi/Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi
dengan • Adanya jaminan jaringan
• Peningkatan ketersediaan air bersih perkotaan melalui • Pengamanan KKOP bandar udara Lido • Peningkatan ketersediaan air bersih perkotaan melalui
Infrastruktur telekomunikasi
pengembangan IPA/WTP dengan mengembangkan • Penyediaan ruang bebas pada Saluran Udara Tegangan Tinggi/Saluran pengembangan IPA/WTP dengan mengembangkan Instalasi
• Adanya jaminan sumber dan
Instalasi Pengolahan Air/ Water Treatment Plant pada Udara Tegangan Ekstra Tinggi Pengolahan Air/ Water Treatment Plant pada masing-masing Sub
jaringan air baku
masing-masing Sub Wilayah Pengembangan sesuai • Peningkatan ketersediaan air bersih perkotaan melalui pengembangan Wilayah Pengembangan sesuai daya dukung wilayah yang dilayani
• Terdapat fasilitas strategis
daya dukung wilayah yang dilayani IPA/WTP dengan mengembangkan Instalasi Pengolahan Air/ Water • Pengembangan sarana perangkutan dan modul IPLT (Instalasi
nasional
• Pengembangan sarana perangkutan dan modul IPLT Treatment Plant pada masing-masing Sub Wilayah Pengembangan Pengolahan Lumpur Tinja) komunal di setiap unit- unit lingkungan
(Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja) komunal di setiap sesuai daya dukung wilayah yang dilayani kota
unit- unit lingkungan kota • Pengembangan sarana perangkutan dan modul IPLT (Instalasi • Pembangunan IPAL Terpadu dengan sistem publik dan sistem
• Pembangunan IPAL Terpadu dengan sistem publik Pengolahan Lumpur Tinja) komunal di setiap unit- unit lingkungan kota setempat
dan sistem setempat • Pembangunan IPAL Terpadu dengan sistem publik dan sistem setempat • Pembangunan Tempat Penampungan Sementara di lokasi-lokasi
• Pembangunan Tempat Penampungan Sementara di • Pembangunan Tempat Penampungan Sementara di lokasi-lokasi strategis
lokasi-lokasi strategis strategis • Penyediaan sarana persampahan mulai dari unit lingkungan
• Penyediaan sarana persampahan mulai dari unit • Penyediaan sarana persampahan mulai dari unit lingkungan permukiman terkecil hingga skala pelayanan kota sesuai dengan
lingkungan permukiman terkecil hingga skala permukiman terkecil hingga skala pelayanan kota sesuai dengan kebutuhan
pelayanan kota sesuai dengan kebutuhan kebutuhan
Luasan Memiliki luas area 2000-5000 ha 1.797,97 Ha 1.970,6 Ha 4,48 Ha
27
Rekomendasi Delineasi Wilayah Perencanaan

1. Delineasi merupakan hasil identifikasi awal dari Pemerintah Daerah


2. Kecamatan Caringin sebagai Pusat PKLp
3. Kecamatan Cigombong sebagai PPK dan
4. Desa Cipelang di Kecamatan Cijeruk dan Desa Cideureum dan Lemah
Duhur di Kecamatan Caringin sebagai PPLd
5. Desa Cideureum dan Lemah Duhur sebagai PPLd Kecamatan Caringin
6. Gunung Salak-Bogor termasuk kedalam KSP Panas Bumi dan
Pertambangan Mineral yang merupakan Kawasan Strategis dari sudut
kepentingan pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi tinggi
7. PPLk Caringin merupakan KSK dengan Fungsi Pertumbuhan Ekonomi
8. Luas Total sudah mencukupi; dan

1. Rawan Bencana Banjir (RTRW Kabupaten Bogor dan BPBD Kabupaten


Bogor)
2. Rawan Bencana Gempa Bumi (RTRW Kabupaten Bogor dan BPBD
Kabupaten Bogor )
3. Rawan Bencana Longsor (BPBD Kabupaten Bogor )
4. Rawan Bencana Letusan Gunung Api (BPBD Kabupaten Bogor )
5. Rawan Bencana Cuaca Ekstrim (BPBD Kabupaten Bogor )
Ketersediaan Data dan Nilai
Arah Kebijakan Urgensi RDTR Infrastruktur Batasan Pengembangan
Luasan Total
Kecamatan
Kriteria
Nilai Bobot NA Nilai Bobot NA Nilai Bobot NA Nilai Bobot NA Nilai Bobot NA 1

Caringin 2,00 0,20 0,40 3,66 0,20 0,73 2,33 0,20 0,47 3,33 0,20 0,67 2,33 0,20 0,47 2,27

Cigombong 1,33 0,20 0,27 4,33 0,20 0,87 3,33 0,20 0,67 2,66 0,20 0,53 2,33 0,20 0,47 2,34

Cijeruk 0,67 0,20 0,13 2,66 0,20 0,53 1,67 0,20 0,33 2,66 0,20 0,53 2,33 0,20 0,47 2,27

28
04
K O M P I L A S I D ATA W I L AYA H
PERENCANAAN

30
Batas Administrasi
PETA KABUPATEN BOGOR

BATAS ADMINISTRASI WP RDTR KEC. CIJERUK


Berdasarkan SK No 593/603 – PR DPUPR tentang Penetapan Wilayah
Perencanaan RDTR WP Cijeruk terdiri dari tiga kecamatan yaitu
Kecamatan Cijeruk, Kecamatan Cigombong, dan Kecamatan Caringin.
Secara geografis, WP Cijeruk berada pada posisi 106° 47' 06.38" BT dan
6° 40' 41.88" LS. Total luas dari wilayah perencanaan yaitu 3.773,29
Ha, dengan morfologi area sebagian berada pada kaki gunung serta
meliputi area dataran. Kawasan Perkotaan Cijeruk terdiri dari 14 desa, 23
dusun, 126 RW, dan 487 RT.
a. Sebelah Utara : Kecamatan Ciawi
b. Sebelah Selatan : Kabupaten Sukabumi
c. Sebelah Barat : Kecamatan Tamansari
d. Sebelah Timur : Sebagian Kecamatan Caringin

Luas Administrasi WP RDTR Kecamatan Cijeruk


No Kecamatan Desa Luas (Ha) Prosentase RW RT Dusun
Warung
1 247,27 6,55% 8 25 3
Menteng
2 Cijeruk 535,82 14,20% 7 26 3
3 Cipelang 632,63 16,76% 7 30 3
Cijeruk
4 Cibalung 57,41 1,52% 7 31 3
5 Tanjungsari 98,52 2,61% 6 17 2
6 Tajurhalang 224,61 5,95% 6 22 3
7 Sukaharja 1,94 0,05% 9 50 3
8 Tugujaya 732,78 19,42% 11 44 -
9 Cigombong 55,58 1,47% 5 25 -
10 Cisalada 189,93 5,03% 10 26 -
Cigombong
11 Pasirjaya 455,74 12,08% 9 23 -
12 Ciburayut 334,45 8,86% 8 44 -
13 Ciadeg 202,12 5,36% 14 45 -
14 Caringin Caringin 4,48 0,12% 7 30 -
Total 3.773,29 100 114 428 23

31
Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk
Kepadatan Penduduk Desa Sukaharja Desa Tanjung Sari Desa Cipelang
2015: 23 Jiwa 2015: 1057 Jiwa 2015: 3838 Jiwa
2016: 26 Jiwa 2016: 1718 Jiwa 2016: 3793 Jiwa
2018: 36 Jiwa 2018: 1115 Jiwa 2018: 4156 Jiwa

Desa Tajur Halang Desa Cibalung


2015: 1278Jiwa 2015: 528 Jiwa
2016: 1241 Jiwa 2016: 528 Jiwa
2018: 1446 Jiwa 2018: 558 Jiwa

Desa Cijeruk Desa Caringin


2015: 7334 Jiwa 2015: 321 Jiwa
2016: 6186 Jiwa 2016: 325 Jiwa
2018: 8373 Jiwa 2018: 310 Jiwa

Rata-rata Jumlah Penduduk (2015-2018)


Desa Pasir Jaya Desa Warung Menteng

2015: 2070 Jiwa 2015: 1513 Jiwa


2016: 1421 Jiwa 2016: 1820 Jiwa
2018: 1696 Jiwa 2018: 1674 Jiwa

Desa Cisalada Desa Ciadeg

2015: 3214 Jiwa 2015: 3776 Jiwa


2016: 3027 Jiwa 2016: 2521 Jiwa
2018: 3406 Jiwa 2018: 2808 Jiwa

Desa Tugu Jaya Desa Cigombong Desa Ciburayut


2015: 8343 Jiwa 2015: 1710 Jiwa 2015: 4424 Jiwa
2016: 7906 Jiwa 2016: 1684 Jiwa 2016: 4531 Jiwa
2018: 8434 Jiwa 2018: 2311 Jiwa 2018: 4524 Jiwa

32
Ekonomi (PDRB)
Lapangan PDRB ADHB Kabupaten Bogor (Miliar Rupiah)
No
Usaha 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Pertanian,
1 Kehutanan, dan 9.090 10.084 10.734 11.599 12.473 12.726
Perikanan
Pertambangan
2 4.716 4.744 4.638 4.788 4.780 5.163
dan Penggalian
Industri
3 91.987 100.751 108.891 118.670 128.192 126.739
Pengolahan
Pengadaan
4 244 288 330 354 363 347
Listrik dan Gas
Pengadaan Air,
Pengelolaan
5 Sampah, 169 198 235 267 299 332
Limbah, dan
Daur Ulang
6 Konstruksi 15.469 17.076 19.540 22.350 24.624 23.461
Perdagangan
Besar dan
Eceran;
7 21.848 23.500 25.422 27.020 29.181 28.490
Reparasi Mobil
Distribusi PDRB dan Sepeda
Motor
Transportasi
8 dan 6.012 6.813 7.576 8.333 9.167 9.214
Pergudangan
Penyediaan
Akomodasi
9 4.294 4.831 5.465 5.979 6.485 6.081
dan Makan
Minum
Informasi dan
10 2.787 3.188 3.628 3.862 4.112 5.512
Komunikasi
Jasa Keuangan
11 812 951 1.053 1.167 1.306 1.325
dan Asuransi
12 Real Estat 1.325 1.432 1.597 1.776 1.962 2.070
Jasa
13 307 346 383 421 476 439
Perusahaan
Administrasi
Pemerintahan,
14 Pertahanan 2.724 2.907 3.214 3.447 3.544 3.529
dan Jaminan
Sosial Wajib
Jasa
15 2.862 3.193 3.681 4.265 4.817 5.413
Pendidikan
Jasa Kesehatan
16 dan Kegiatan 788 908 1.029 1.113 1.213 1.150
Sosial
17 Jasa Lainnya 2.647 3.039 3.480 3.829 4.206 4.156
Kabupaten Bogor 168.081 184.250 200.898 219.240 237.200 33
236.147
Kondisi Kepariwisataan
Jumlah dan Persentase Daya Tarik Wisata di Kawasan
Perkotaan Cijeruk

Jenis daya Tarik Jumlah Daya Persentase Daya


Wisata Tarik Wisata Tarik Wisata (%)

Wisata Alam 11 33,33

Wisata Buatan 19 57,58


Wisata Budaya 3 9,09
Terdapat 33 Daya Tarik Wisata di Kawasan Perkotaan
Cijeruk dimana daya tarik wisata terbanyak terdapat pada
wisata buatan yaitu sebanyak 57,58%. Lalu Kecamatan yang
paling banyak terdapat daya tarik wisata adalah Kecamatan
Cijeruk.

34
Ekonomi (Komoditas Unggulan)
Kecmatan Cijeruk
Berdasarkan hasil uraian ekonomi, Kawasan Cijeruk masih memiliki Komoditas Potensial: Telur -
komoditas unggulan yang sedikit, namun Kawasan Cijeruk memiliki Itik Manila, Telur - Ayam Buras,

beberapa komoditas yang berkembang dan Potensial yang cukup


Susu Sapi Perah, Itik Manila,
Ayam Buras, Ayam Ras
banyak seperti pada tabel dan peta berikut. Pedaging, Kambing, Domba,
Kecamatan Caringin
Ikan Bawal, Ikan Gurame, Ikan
Komoditas Berkembang Komoditas Unggulan Komoditas Potensial
Mujair, Ikan Nila, Ikan Mas. Komoditas Potensial Telur -
Jenis
Kecamatan Kecamatan Kecamatan Kecamatan Kecamatan Kecamatan Kecamatan Kecamatan Kecamatan Itik Manila, Telur - Ayam Ras
Komoditas
Cijeruk Cigombong Caringin Cijeruk Cigombong Caringin Cijeruk Cigombong Caringin
Kacang
Petelur, Susu Kambing Perah,
Aren Cengkeh Panjang Itik Manila, Ayam Buras, Ayam
Cengkeh Kelapa Cabe Rawit Ras Petelur, Sapi Lokal,
Kelapa Kopi Robusta Tomat Domba, Ikan Bawal, Ikan
Kopi Robusta Kopi Arabika Buncis
Padi Sawah Pala Ketimun Gurame, Ikan Mujair, Ikan Nila,
Kacang Tanah Padi Sawah Mangga Ikan Mas.
Ubi Kayu Kacang Tanah Nangka
Ubi Jalar Ubi Kayu Rambutan
Talas Ubi Jalar Salak
Kacang
Kentang Panjang Sirsak
Kembang Cabe Besar Sukun
Perkebunan Cabe Rawit Tomat Melinjo - - - - - -
Bayam Terug Petai
Belimbing Buncis Jahe
Duku Ketimun
Salak Mangga
Nangka
Salak
sawo
Sirsak Sedap Malam Kecamatan Cigombong
Jengkol Sukun
Jahe Komoditas unggulan
Kunyit Burung Puyuh
Temulawah
Sambiloto
Domba Domba Domba
Ayam Ras
Pedaging Kambing Sapi Lokal
Ayam Ras Ayam Ras
Itik Pedaging Petelur
Susu Sapi
Perah Ayam Buras Ayam Buras
Telur - Ayam
Peternakan Itik - - Burung Puyuh - -
Buras Itik Manila Itik Manila
Susu Sapi Susu Kambing
Telur - Itik Perah Perah
Telur - Itik Telur - Ayam Telur - Ayam
Manila Buras Ras Petelur
Telur - Burung
Telur - Itik Telur - Itik
Puyuh
Manila Manila
Burung Puyuh
Ikan Gurame Ikan Mas Ikan Mas
Ikan Patin Ikan Nila Ikan Nila
Perikanan - - - - - Ikan Mujair - Ikan Mujair
Ikan Lele Ikan Gurame Ikan Gurame
Ikan Bawal Ikan Bawal
35
Kondisi Fisik Lingkungan (Topografi/ Ketinggian)
Ketinggian (Ha)
No Nama Desa
0-500 500-800 800-1100 1100-1400 >1400
1 Caringin 3,75 - - - -
2 Ciadeg 246,49 12,46 - - -
3 Cibalung 47,39 13,78 - - -
4 Ciburayut 58,56 294,60 - - -
5 Cigombong 5,08 77,15 - - -
6 Cijeruk 17,09 345,42 90,58 39,07 1,99
7 Cipelang 52,42 391,93 169,99 36,39 -
8 Cisalada 17,55 173,82 - - -
9 Pasirjaya 25,86 339,84 70,02 1,29 -
10 Sukaharja - 0,66 - - -
11 Tajurhalang - 158,11 65,44 0,34 -
12 Tanjungsari - 90,84 6,08 - -
13 Tugujaya 9,85 581,48 109,83 12,05 -
14 Warung Menteng 159,61 46,49 - - -
Total 643,63 2526,58 511,94 89,14 1,99
Sebagian besar wilayah Kecamatan Cijeruk berada pada daerah bertopografi
pegunungan. Dapat diketahui bahwa mayoritas WP RDTR Kecamatan Cijeruk berada
pada ketinggian 500-800 mdpl yaitu dengan luas 2.523,42 Ha, sedangkan hanya
sebagian kecil yang berada di ketinggian lebih dari 1.400 mdpl (1,99 Ha). Desa
Tugujaya memiliki luasan terbesar yang berada di ketinggian 500-800 mdpl yaitu
seluas 607,98 Ha. Di samping itu, untuk luasan wilayah yang tergolong dalam
klasifikasi ketinggian 0-500 mdpl adalah seluas 643,74 Ha, ketinggian 800-1100
mdpl terdapat seluas 509,80 Ha , dan 1100-1400 mdpl terdapat seluas 889,15 Ha.

36
Kondisi Fisik Lingkungan (Jenis Tanah)
Luas (Ha)
Desa Pod merah
Andosol asso Lat clk regosol
kekuningan
Cigombong - 8,05 74,18
Cisalada - 7,85 183,52
Tugujaya 32,83 4,33 676,05
Ciburayut - 54,29 298,87
Ciadeg - 244,12 14,83
Caringin - 3,75 -
Cijeruk 26,26 - 467,89
Warungmenteng - 133,66 72,44
Cipelang 31,52 45,62 573,59
Cibalung - 57,79 3,38
Tanjungsari - - 96,92
Tajurhalang 23,32 - 200,57
Pasirjaya 5,95 7,61 423,45
Sukaharja - - 0,66
Total 119,88 567,07 3086,35
Dari tabel sebelumnya, dapat diketahui jenis tanah yang mendominasi WP
Kecamatan Cijeruk adalah Pod Merah Kekuningan dengan total luas yaitu
3.766,16 Ha. Di samping itu, terdapat pula jenis tanah lain yaitu Asso Lat clk
Regosol dan Andosol dengan masing-masing memiliki luasan sebesar 2909,61 Ha
dan 2580,68 Ha. Jenis tanah Pod Merah Kekuningan paling banyak berada di Desa
Tugujaya 729,87 ha dan paling rendah berada di Desa Sukaharja sebesar 1,94 ha.

Kondisi Batuan di Kecamatan Cijeruk 37


Kondisi Fisik Lingkungan (Hidrologi)
Luas
Desa
Cisadane
Cigombong 82,23
Cisalada 191,37
Tugujaya 713,21
Ciburayut 353,16
Ciadeg 258,95
Caringin 3,75
Cijeruk 494,15
Warungmenteng 206,10
Cipelang 650,73
Cibalung 61,17
Tanjungsari 96,92
Tajurhalang 223,89
Pasirjaya 437,01
Sukaharja 0,66
Total 3773,29

Kondisi aliran sungai di Kecamatan Cijeruk didominasi dengan banyaknya semak


belukar sekitara sungai. Rata-rata umur sungai di Kecamatan Cijeruk berumur
muda karena erosi vertikal sangat masif terjadi. Kemudian keadaan sungai pun
masih terdapat beberapa sampah yang berada di sungai

Kondisi Sungai di Desa Cijeruk Kecamatan Cijeruk 38


Kondisi Fisik Lingkungan (Geologi)
Luas (Ha)
Endapan
Desa Batuan
Aliran Lava Batuan Lahar
Gunungapi Tua
Gunungapi Tua
Cigombong - 33,01 1,94 47,29
Cisalada - - 1,89 189,48
Tugujaya 23,21 - 7,82 -
Ciburayut - - 26,23 326,93
Ciadeg - - 135,88 123,07
Caringin - - 3,75 -
Cijeruk 125,88 - - 368,27
Warungmenteng - - 0,61 205,49
Cipelang 189,25 - - 461,48
Cibalung - - - 61,17
Tanjungsari 16,71 - - 80,21
Tajurhalang 188,98 - - 34,91
Pasirjaya 6,06 - 6,28 424,68
Sukaharja 0,66 - - -
Total 550,75 33,01 184,4 2322,98
Di Kawasan Cijeruk terdapat empat jenis batuan vulkanik yang ditemukan yaitu
endapan batuan gunungapi tua, aliran lava, dan batuan gunungapi tua. Secara
genesa proses terbentuknya yaitu pada kala plestosen diendapkan formasi tuff
(Qvt) yang merupakan batuan gunung api tua, kemudian diatasnya di endapkan
secara selaras formasi Qvsb produk valkanik dari gunung api salak pada kala
pleosen akhir, pada awal holosen diendapkan secara selaras diatas Qvsb berupa
batuan formasi Qvsl prodak dari gunung salak serta Qvpo prodak dari gunung
pangrango setelahnya berupa aluvial yang terbentuk setelah batuan dasarnya
terbentuk yang merupakan prodak dari rombakan batuan asal. Jenis batuan
vulkanik di Kawasan Cijeruk cenderung batuan dengan permeabilitas yang bagus
dan dapat menyimpan air tanah.

39
Kondisi Fisik Lingkungan (Penggunaan Lahan Eksisting)
Jika ditinjau untuk penggunaan lahan mayoritas di setiap desa terdapat beberapa kesimpulan
yang dapat diambil. Pertama, Desa Cisalada, Desa Cijeruk, Desa Warung Menteng, Desa Cipelang,
Desa Cibalung, Desa Tanjung Sari, Desa Tajur Halang, dan Desa Pasirjaya didominasi oleh sawah
irigasi dengan masing-masing seluas 102,01 Ha, 221,63 Ha, 70,62 Ha, 292,02 Ha, 29,66 Ha, 72,85
Ha, 128,74 Ha, dan 274,26 Ha. Desa Cigombong dan Desa Ciburayut didominasi permukiman
pedesaan dengan masing-masing seluas 36,06 Ha dan 120,88 Ha. Desa Tugujaya didominasi
kebun campuran dengan luasan 471,35 Ha, Desa Caringin didominiasi tegalan dengan luas 1,93
Ha, dan Desa Sukaharja didominasi belukar/semak dengan luasan 0,96. Secara Keseluruhan
Kawasan Cijeruk masih didominasi oleh lahan sawah dan perkebunan.

Luas (Ha)
Desa Permu Pertam Peter Rel Tanah Tanah Tubuh
Hutan Industri Jalan Padang Pertanian
kiman bangan nakan Kereta Jasa Terbuka Air
Cigombong - 3,21 9,17 8,30 26,97 - 20,29 0,83 - 7,85 2,14 3,47
Cisalada - 2,10 5,57 5,29 28,57 - 132,23 2,26 - 5,45 3,75 6,15
Tugujaya 5,48 3,20 13,16 6,92 92,35 - 533,16 13,52 - 34,67 1,60 9,15
Ciburayut 2,44 3,42 7,21 0,84 74,53 - 206,43 7,04 - 38,40 5,25 7,60
Ciadeg - 3,96 11,84 11,46 45,01 - 144,26 22,38 4,48 9,88 1,46 4,22
Caringin - - 0,32 - - - 2,23 - - 1,20 - -
Cijeruk 3,65 1,40 6,01 3,38 46,93 - 390,27 1,45 - 33,83 2,61 4,62
Warung
Menteng - 2,68 4,35 6,97 37,26 - 128,77 0,51 - 13,54 1,95 10,07
Cipelang 16,29 8,62 11,15 21,53 53,94 0,17 492,26 6,26 - 26,26 4,18 10,07
Cibalung - 0,32 1,65 3,65 10,90 - 39,32 0,15 - 3,32 0,43 1,43
Tanjungsari - - 1,58 - 4,78 - 81,42 0,48 - 5,63 - 3,03
Tajurhalang 0,76 0,10 4,52 15,13 19,76 - 166,35 1,88 - 12,01 1,34 2,04
Pasirjaya 42,96 2,40 8,23 21,56 48,41 - 260,64 2,36 - 44,39 0,44 5,62
Sukaharja - - - - 0,11 - 0,52 0,03 - - - -
Total 71,58 31,41 84,76 105,03 489,52 0,17 2598,15 59,15 4,48 236,43 25,25 67,47 40
Kondisi Rawan Bencana
Bahaya Bencana

Tingkat bahaya dibagi menjadi 3 tingkatan zona bahaya yaitu zona bahaya dengan tingkat rendah, tingkat sedang dan tingkat tinggi. Masing – masing kelas memiliki ekspresi
warna diantaranya Kelas (1) warna hijau tua, Kelas (2) warna orange dan Kelas (3) warna merah.

1. Gerakan Tanah/ Longsor Bencana tanah longsor terjadi di Desa Cipelang, Cijeruk,
Wilayah potensi gerakan tanah Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat Bulan Januari 2021 Kabupaten Bogor, Korban empat orang, satu sudah
menunjukan bahwa gerakan tanah di Kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa terevakuasi meninggal Sabtu (21/5/2022)
Barat berada pada kerawanan menengah sampai dengan tinggi.

Mahkota longsor

Arah longsor

Bidang gelincir
Longsor

Luas Bahaya Gerakan Tanah/ Longsor


Tingkat Bahaya (Ha) Total Luas Bahaya
Kecamatan
Sedang Tinggi (Ha)
Caringin 0,00 0,00 0,00
Cigombong 607,21 3,50 610,72
Cijeruk 941,57 44,19 985,76
Kawasan Perkotaan Cijeruk 1548,79 47,69 1596,48
Luas bahaya gerakan tanah/ longsor terbesar ada di Kecamatan Cijeruk yaitu sebesar
985,76 Ha diikuti oleh Kecamatan Cigombong dan Kecamatan Caringin.
Sumber: Hasil Analisis, 2022 41
Kondisi Rawan Bencana
Bahaya Bencana
2. Banjir 3. Gempa Bumi
Daerah dengan tingkat bahaya tinggi di kawasan Kawasan Perkotaan Cijeruk cenderung di Daerah dengan tingkat bahaya tinggi di Kawasan Perkotaan Cijeruk cenderung di dataran
daerah dataran rendah dan berada di di bagian sungai besar atau utama. Bahaya banjir di rendah dan berada di di bagian sungai besar atau utama. Tingkat bahaya gempa bumi di
Kawasan Kawasan Perkotaan Cijeruk cenderung memiliki tingkat bahaya sedang sampai Kawasan Perkotaan Cijeruk adalah rendah sampai tinggi.
tinggi.

Luas Bahaya Banjir Luas Bahaya Gempa Bumi


Tingkat Bahaya (Ha) Total Luas Bahaya Tingkat Bahaya (Ha) Total Luas
Kecamatan Kecamatan
Sedang Tinggi (Ha) Rendah Sedang Tinggi Bahaya (Ha)
Caringin 0,00 4,47 4,47 Caringin 0,00 4,58 0,00 4,58
Cigombong 34,32 57,23 91,55 Cigombong 755,36 1186,16 15,96 1957,48
Cijeruk 4,14 76,48 80,62 Cijeruk 1090,64 717,63 0,00 1808,27
Kawasan Perkotaan Cijeruk 38,46 138,18 176,64 Kawasan Perkotaan Cijeruk 1846,00 1908,37 15,96 3770,33

Luas bahaya banjir terbesar ada di Kecamatan Cijeruk yaitu sebesar 91,55 Ha diikuti Luas bahaya gempa bumi terbesar ada di Kecamatan Cigombong yaitu sebesar 1957,48
oleh Kecamatan Cigombong dan Kecamatan Caringin. Ha diikuti oleh Kecamatan Cijeruk dan Kecamatan Caringin.

Sumber: Hasil Analisis, 2022 42


Kondisi Rawan Bencana
Bahaya Bencana
5. Cuaca Ekstrim
4. Letusan Gunung Api Salak Bahaya cuaca ekstrim di Kawasan Perkotaan Cijeruk terjadi di seluruh kawasan perkotaan
Daerah bahaya letusan gunung salak berada pada wilayah sekitar gunung di Kawasan
dengan tingkat bahaya cuaca ekstrim rendah sampai sedang.
Perkotaan Cijeruk. Tingkat bahaya letusan gunung api berada pada tingkat rendah.

Luas Bahaya Cuaca Ekstrim


Luas Bahaya Letusan Gunung Api Salak
Tingkat Bahaya (Ha)
Tingkat Bahaya (Ha) Kecamatan Total Luas Bahaya (Ha)
Kecamatan Total Luas Bahaya (Ha) Rendah
Rendah
Caringin 4,58 4,58
Caringin 4,48 4,48
Cigombong 1315,49 1315,49
Cigombong 1960,70 1960,70 786,66 786,66
Cijeruk
Cijeruk 1798,27 1798,27
Kawasan perkotaan Cijeruk 2106,73 2106,73
Kawasan perkotaan Cijeruk 3763,45 3763,45
Luas bahaya cuaca ekstrim terbesar ada di Kecamatan Cigombong yaitu sebesar 1315,49
Luas bahaya letusan Gunung Api Salak terbesar ada di Kecamatan Cigombong yaitu Ha diikuti oleh Kecamatan Cijeruk dan Kecamatan Caringin.
sebesar 1960,70 Ha diikuti oleh Kecamatan Cijeruk dan Kecamatan Caringin.

Sumber: Hasil Analisis, 2022 43


Kondisi Sarana dan Prasarana
Sarana Pendidikan Sarana Kesehatan Sarana Peribadatan Sarana Perdagangan dan Jasa

Kondisi Wilayah Terlayani Kondisi Wilayah Terlayani Kondisi Wilayah Terlayani


Kondisi WilayahTerlayani 1. Posyandu 7,07% 1. Mushola 4,47% 1. Warung 4,26%
1. TK 30,19%; 2. Klinik 19,99% 2. Masjid 79,52% 2. Pertokoan 92,59%%
2. SD 81,95%; 3. Klinik Bersalin 99,95%
3. Pasar Tradisional 100%
3. SMP 45,69% 4. Puskesmas 70,06% Kebutuhan Sarana Tahun 2042
4. SMA 89,96%. 5. Praktek Dokter 52% 1. Musholla 257 Unit Kebutuhan Sarana Tahun 2042
2. Masjid 26 Unit 1. Warung 257 Unit
Kebutuhan Sarana Tahun 2042 Kebutuhan Sarana Tahun 2042 3. Gereja Protestan 26 Unit 2. Pertokoan 11 Unit
1. TK 51 Unit 1. Posyandu 51 Unit 4. Gereja Katolik 26 Unit 3. Pasar Tradisional 2Unit
2. SD 40 Unit 2. Klinik 26 Unit 5. Pura 1 Unit
3. SMP 13 Unit 3. Klinik Bersalin 1 Unit 6. Vihara 1 Unit
4. SMA 13 Unit 4. Puskesmas 1 Unit
5. Praktek Dokter 13Unit
44
Jaringan Transportasi
Panjang Jalan Kawasan Cijeruk
Panjang (km)
Nama Desa
Jalan Arteri Jalan Kolektor Jalan Lokal
Kec. Cijeruk
Cibalung - - 2,68
Cijeruk - - 8,94
Cipelang - - 5,28
Sukaharja - - -
Tajurhalang - - 1,46
Tanjungsari - - 0,65
Warung
Menteng - - 4,82
Kec. Cigombong
Ciadeg - - 2,7
Ciburayut - - 8,08
Cigombong 1,02 - 0,1
Cisalada - - 2,92
Pasirjaya - - 9,15
Tugujaya - 0,01 5,63
Kec. Caringin
Caringin - - 0,42
Total 1,02 0,01 54,63

Kelas jalan yang mendominasi atau menjadi prasarana utama


masyarakat untuk melakukan mobilitas harian didominasi untuk
kelas jalan lokal yaitu dengan panjang 54,63 Ha, sedangkan hanya
sebagian kecil jalan arteri dan kolektor yang melewati wilayah
perencanaan Kawasan Perkotaan Cijeruk. Terkait simpul-simpul
transportasi yang ditemukan di Kawasan Cijeruk, berdasarkan data
dari Google Maps hanya ditemukan Terminal Cicurug dan Stasiun
Kereta Api di Kecamatan Cigombong, sedangkan untuk simpul
transportasi lain seperti bandar udara dan pelabuhan tidak berada
dalam wilayah perencanaan 45
Jaringan Transportasi
Sistem Kegiatan

Kawasan Cijeruk terdapat pengembangan aktivitas atau kegiatan


berupa pengembangan permukiman, ekonomi dan sosial
budaya pada pusat-pusat desa dari perubahan penggunaan lahan
atau rencana pola ruang yang akan terjadi,

Permintaan pegerakan di Kawasan Cijeruk adalah Pusat Aktivitas Kegiatan Perdagangan dan Jasa di Kawasan Perkotaan Cijeruk
Kegiatan Industri dan pergudangan, Pusat Permukiman, Pusat
Pariwisata dan Hiburan, Pusat Pendidikan, Pusat Perdagangan
dan Jasa, Pusat Kesehatan, Pusat Peribadatan, Pusat
Perkantoran serta Pusat Simpul Moda Transportasi.

Pengembangan pusat-pusat diatas lebih kepada pergerakan


pendudduk Kawasan Cijeruk pada jalan arteri atau jalan poros
nasional yang ada di selatan Kawasan Cijeruk dan jalan lokal yang
menjadi beban pergerakan. Aktivitas Kegiatan Pendidikan di Kawasan Perkotaan Cijeruk

Aktivitas Kegiatan Pariwisata di Kawasan Perkotaan Cijeruk


46
Jaringan Energi Listrik

Kondisi Jaringan :
• Sistem Masih menggunakan
Teknologi Konvensional
• Menggunakan Saluran Udara
• Beban di dominasi oleh perumahan
Jaringan terdiri dari :
• 33 Gardu listrik
• 4 Trafo
• Jaringan SUTET
GARDU
KECAMATAN DESA TRAFO
LISTRIK
Caringin Caringin 2
Cigombong
Cisalada 1
Tugujaya 7 1
Cigombong
Ciburayut 5 1
Ciadeg 2
Pasirjaya 1
Cijeruk 5
Warungmenteng 2 2
Cipelang 5
Cijeruk Cibalung 1
Tanjungsari
Tajurhalang 2
Sukaharja
Sumber: Hasil Analisis 2022 47
Jaringan Telekomunikasi
Saat ini di Kawasan Cijeruk telah berkembang kemajuan
teknologi berupa telepon kabel, internet dan telepon
seluler yang berpengaruh terhadap pola pikir
masyarakat. Selain itu terdapat jaringan telepon seluler
untuk mendukung sistem telekomunikasi, terutama
dalam bentuk format GSM (Global System Mobile)
dengan jaringan berupa tiang-tiang BTS. Adapun jumlah
BTS dikawasan Cijeruk pada tahun 2022 berjumlah 13
menara BTS. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
table berikut ini.

NO KECAMATAN DESA Menara BTS


1 CARINGIN Caringin
2 Cigombong 1
3 Cisalada 1
4 Tugujaya 2
CIGOMBONG
5 Ciburayut 3
6 Ciadeg
7 Pasirjaya 1
8 Cijeruk 2
9 Warungmenteng 1
10 Cipelang 3
11 CIJERUK Cibalung
12 Tanjungsari
13 Tajurhalang 1
14 Sukaharja

Sumber: Hasil Analisis 2022 48


Jaringan Air Minum

49
Jaringan Air Limbah

50
Jaringan Drainase

51
Kepemilikan Lahan
Terdapat 2 sumber data terkait dengan pemilikan lahan.
Keduanya perlu dikonsolidasikan Kepemilikan Lahan Kepemilikan Lahan
Tahun 1997 Berdasarkan Data
Data 1997 Data Kepemilikan Lahan PTPR PTPR
No Kecamatan Desa
Belum Hak Hak Hak
HGB HGB
Terdaftar Milik Pakai Wakaf
Warung
138,84 4,03 58,65 3,44 1,14
1 Menteng

2 Cijeruk 280,67 288,27 125,74 76,97 2,82 0,36

3 Cipelang 399,14 496,94 107,20 44,48 2,11


Cijeruk
4 Cibalung 47,26 13,90

5 Tanjungsari 54,58 66,95 29,97

6 Tajurhalang 139,22 156,07 67,69 0,13

7 Sukaharja 0,09 0,33 0,33

8 Tugujaya 252,57 585,05 11,26 115,94 0,96

9 Cigombong 61,52 3,52 16,62 0,57

10 Cisalada 162,26 27,50 1,60


Cigombong
11 Pasirjaya 216,31 379,12 0,37 55,85 1,67

12 Ciburayut 38,38 281,80 1,84 67,42 2,09

13 Ciadeg 223,52 3,46 30,36 1,61


14 Caringin Caringin 1,76 1,12 0,87
• Terdapat 2 jenis data yaitu : Kepemilikan lahan pada tahun 1997 (hanya terdapat
Kawasan Cijeruk 1.380,96 2.889,69 257,42 606,82 17,87 1,49 HGB) dan Data PTPR
• Setelah dikonsolidasikan, terkait dengan kepemilikan lahan, tetap menggunakan data
peta dari PTPR yang lebih up to date dan lengkap

52
Potensi dan Permasalahan Kawasan Cijeruk
Potensi

• Pertanian sudah ada, namun bersifat subsisten


Potensi dan Permasalahan • Pariwisata sudah berkembang, Cijeruk dan sekitarnya menjadi destinasi
wisata berbasis alam
• Ada banyak pesantren
Isu, Tantangan dan Permasalahan : Usulan Pengembangan :
• Merupakan DTA untuk DAS Cisadane. Kawasan • Menjaga keberlangsungan dan kualitas seluruh badan air dan daerah
Cijeruk memegang peran sangat penting untuk resapan (DAT Cisadane Hulu), kawasan konservasi dan buffer dengan TN
menjaga DAS Cisadande GHS
• Di sisi lain: Desakan akibat perkembangan Kota • Pengembangan WP berbasis pada kondisi alam setempat → ekonomi
Bogor dan KEK Lido, termasuk pertanian dan berbasis lingkungan atau alam. Kegiatan yang paling sesuai (berbasis
pariwisata : polusi, limbah, runoff, sedimentasi pada jasa lingkungan) : ekowisata
• Limitasi : kawasan konservasi Gunung Salak dan • Masyarakat harus sejahtera dan menjadi pelaku utama dalam ekonomi
Pangrango, kawasan lindung mata air setempat : agrowisata, kegiatan pariwisata berbasis lingkungan, berbasis
• Potensi bencana : longsor, gerakan tanah, banjir di desa
• Ada gap antara kegiatan masyarakat (pertanian • Penataan kawasan pendidikan agama (pesantren) yang dapat
subsisten, perdagangan skala kecil) dengan dikembangkan menjadi model pusat keagamaan yang modern dan
pariwisata yang sudah berkembang (dengan moderat
investasi, keahlian dan pasar skala besar) • Kawasan perkotaan dipusatkan di kawasan yang secara eksisting sudah
• Kondisi Hulu DAS Cisadane yang sudah sangat berkembang dan paling rendah potensi kebencanaannya
kritis dan kritis (hasil penelitian yang ada) • Menyiapkan kawasan penyangga dengan Kota Bogor dan Kawasan Lido,
termasuk dengan Gunung Salak dan Gunung Pangrango
• Pengembangan pertanian perlu didiskusikan lebih lanjut
53
05
M E TO D O LO G I

54
PEROLEHAN DATA
Ketersed Ketersed Ketersed
Bentuk Bentuk Bentuk
No. Kebutuhan Data iaan No. Kebutuhan Data iaan No. Kebutuhan Data iaan

Kriteria Perolehan Data


Data Data Data
Data Data Data
1 Batas Administrasi Spasial V Peta Struktur Ruang ( RTRW, RDTR Tabular V
36 Spasial V
Tabular V Kaw. Bersebelahan) 60 Fasilitas Kesehatan Spasial V
2 Jumlah Penduduk (time series)
Spasial V RIPIDA (Rencana Induk Dokumen V
37 Dokumen V
Tabular V Pengembangan Industri Daerah) Tabular V
3 Struktur Demografi
Spasial V RIPARDA atau RIPPDA (Rencana 61 Fasilitas Perdagangan dan Jasa Spasial V
4 Dinamika Pertumbuhan Penduduk
Tabular
Spasial
V
V
38 Induk Pengembangan Pariwisata
Daerah)
Dokumen V Dokumen
Tabular
V
V
19,50%
5 Karakteristik Sosial Budaya Dokumen V 39 Masterplan Drainase Dokumen 62 Fasilitas Peribadatan Spasial V
6 Data PDRB ADHK dan ADHB Tabular V 40 RPPLH Dokumen V Dokumen V
7 Data Tenaga Kerja Tiap Sektor Dokumen 41 Buku Putih Sanitasi Dokumen Tabular
Data Ekspor dan Impor Barang dan Tabular RISPAM (Rencana Induk 63 Data penampang memanjang sungai Spasial 80,50%
8
Komoditas Spasial 42 Pengembangan Sistem Penyediaan Dokumen Dokumen
Peta Sumber Daya Mineral, Batubara, Air Minum) Tabular
9 Spasial V
Panas Bumi RP3KP (Rencana Pembangunan dan 64 Data penampang melintang sungai Spasial
Tabular Pengembangan Perumahan dan Dokumen
10 Data Industri Besar Kawasan Permukiman) dan RP2KPKP
Spasial 43 Dokumen V Dokumen V
(Rencana Pencegahan dan 65 Masterplan ketahanan pangan
11 Data Sentra IKM Spasial Peta V
Data dan Peta Lokasi Industri, Tabular V Peningkatan Kualitas Permukiman 66 RIPPARKAB Bogor Dokumen V
12 Kumuh Perkotaan)
Perdagangan dan Jasa Spasial V 67 Masterplan KSP Lido Dokumen V
Data dan peta lokasi pariwisata dan Tabular V 44 Masterplan Persampahan Dokumen V Data Terpenuhi Data Belum Terpenuhi
Kajian Rencana Pengembangan Desa
13 RUPTL (Rencana Usaha Penyediaan 68 Dokumen V
cagar budaya Spasial V 45 Dokumen V Wisata
Tabular Tenaga Listrik) Kajian Penataan Ruang Pariwisata
Data produksi dan luas area sektor Buku IKPLHD (Informasi Kinerja 69 Dokumen V
14 dan V Kab. Bogor
Jumlah Data yang Sudah
ekonomi lainnya 46 Lingkungan Hidup Daerah) /SLHD Dokumen V
Spasial Penetapan status ruas dan status Peta V
(Status Lingkungan Hidup Daerah) 70
Tabular V jalan Kab. Bogor Spasial V
15 Data Nilai Investasi RPBD (Rencana Penanggulangan
Spasial V 71 Materi Teknis RTRW Kab. Bogor Dokumen V
terpenuhi
47 Dokumen V
Data produksi dan konsumsi tiap Tabular V Bencana Daerah) Laporan Neraca Penatagunaan Dokumen V
16 48 Rencana Kontijensi Bencana Dokumen V 72
sektor PDRB Spasial V Tanah Kab. Bogor Peta V
17 Peta Geologi Spasial V Masterplan RTH (Ruang Terbuka 73 Rencana Aksi RITJ Kab. Bogor Dokumen V
49 Dokumen
18 Peta Jenis Tanah (Skala Semi Detail) Spasial V Hijau) 74 Masterplan Terminal PnP Tipe A Dokumen V

62/77 POIN
19 Peta Sistem Lahan (Geomorfologi) Spasial V Pola dan Rencana Pengelolaan SDA 75 Laporan Akhir PDAM Kab. Bogor Dokumen V
50 Dokumen V
20 Peta Rata-rata Curah Hujan Tahunan Spasial V Wilayah Sungai Rencana Program Investasi Jangka
Rencana Pembangunan Dinas 76 Dokumen V
Peta Intensitas dan Tata Bangunan Menengah Kab Bogor (2015-2019)
21 Spasial V 51 Pariwisata, Dinas PU dan Penataan Dokumen V
Eksisting Data Statistik pertanian dan
Ruang, dsb. 77 Dokumen V
22 Peta Guna Bangunan Eksisting Spasial V perkebunan Kab. Bogor
Tabular 52 RDTR yang bersebelahan Dokumen V
23 Peta Bidang Tanah/P4T dan V 53 APBD Dokumen V
Spasial 54 Matriks Asal Tujuan Dokumen

Persentase perolehan data


24 Peta Izin Pemanfaatan Ruang Spasial V 55 Level of Service Dokumen
25 Peta Zona Nilai Tanah (ZNT) Spasial V Data LP2B atau Lahan Baku Sawah Tabular V
56
26 Peta Sebaran Tipologi Perumahan Spasial V (LBS) Spasial V
27 Peta Permukiman Kumuh Spasial V 57 Peta Batas Das Aliran Sungai Spasial V
58 Peta Gambut Spasial V

80,5%
28 Peta Jaringan Jalan Spasial V
Peta Prasarana Transportasi Darat, Tabular V
29 Spasial V 59 Fasilitas Pendidikan Spasial V
Laut, dan Udara
30 Peta Jalur Pejalan Kaki dan Sepeda Spasial Dokumen V
Peta Lokasi Parkir on street dan off Tabular V
31 Spasial 60 Fasilitas Kesehatan Spasial V
street
32 Peta Jaringan Air Minum Spasial Dokumen V
33 Peta Jaringan Listrik Spasial V Tabular V
Peta Jaringan Energi dan 61 Fasilitas Perdagangan dan Jasa Spasial V
34 Spasial V Dokumen V
Telekomunikasi
Peta Pola Ruang ( RTRW, RDTR Kaw. 56
35 Spasial V
Bersebelahan)
METODE ANALISIS
No Jenis Analisis Sumber Pedoman Analisis Rencana
1 Analisis Struktur Internal WP
Peraturan menteri Agraria dan tata Ruang/ Kepala Badan Pertahanan
Nasional Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2021 Tentang Tata
Cara Penyusunan, Peninjauan kembali, Revisi dan Penerbitan
Persetujuan Substansi Rencana Tata Ruang Wilayah provinsi,
Kabupaten/ Kota dan Rencana Detail Tata Ruang, BPS Kabupaten
1.1 Analisis Sistem Pusat Pelayanan Bogor
Amang Batas Marshall
Skalogram
Kernel Density
Rank Size Penduduk Rencana Pengembangan Pusat Pelayanan
Peraturan menteri Agraria dan tata Ruang/ Kepala Badan Pertahanan
Nasional Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2021 Tentang Tata
Cara Penyusunan, Peninjauan kembali, Revisi dan Penerbitan
Persetujuan Substansi Rencana Tata Ruang Wilayah provinsi,
Kabupaten/ Kota dan Rencana Detail Tata Ruang, Peraturan Daerah
Kabupaten Bogor No. 11 Tahun 2016 tentang Rencana Tata Ruang
1.2 Analisis Sistem Jaringan Jalan Wilayah Kabupaten Bogor Tahun 2016-2036, Permen PU No.
03/PRT/M/ 2012 tentang Pedoman Penetapan Fungsi Jalan dan
Status Jalan, Kawasan perkotaan dalam sistem jaringan jalan sekunder
meliputi Kawasan Primer, Kawasan Sekunder-I, Kawasan Sekunder-II,
Kawasan Sekunder-III, perumahan, dan persil
Matriks Aksesibilitas
2 Analisis Sistem Penggunaan Lahan
2.1 Analisis Kecenderungan Perubahan tutupan lahan Peraturan menteri Agraria dan tata Ruang/ Kepala Badan Pertahanan
2.2 Analisis Tutupan Lahan dan Run Off yang Ditimbulkan Nasional Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2021 Tentang Tata
Cara Penyusunan, Peninjauan kembali, Revisi dan Penerbitan Rencana Pola Ruang
2.3 Analisis Sistem Jaringan dan Pola Pergerakan Persetujuan Substansi Rencana Tata Ruang Wilayah provinsi,
Kabupaten/ Kota dan Rencana Detail Tata Ruang
2.4 Analisis Intensitas Pengembangan Ruang Pada Seluruh WP
Overlay Kondisi Penggunaan Lahan - Pola Ruang RTRW Kab. Bogor

57
No Jenis Analisis Sumber Pedoman Analisis Rencana
3 Analisis Kedudukan dan Peran WP Dalam Wilayah yang Lebih Luas
Analisis Kedudukan Kawasan Cijeruk Dalam Perspektif
3.1
Kebijakan
Analisis Kedudukan Keterkaitan Sosial Budaya dan
3.2
Demografi pada Wilayah yang Lebih Luas Peraturan menteri Agraria dan tata Ruang/ Kepala Badan
Pertahanan Nasional Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2021
Analisis Kedudukan Keterkaitan Ekonomi pada Wilayah
3.3 Tentang Tata Cara Penyusunan, Peninjauan kembali, Revisi dan
yang Lebih Luas
Penerbitan Persetujuan Substansi Rencana Tata Ruang Wilayah
Analisis Kedudukan Keterkaitan Sistem Sarana dan provinsi, Kabupaten/ Kota dan Rencana Detail Tata Ruang,
3.4 Rencana Pengembangan Pusat Pelayanan
Prasarana pada Wilayah yang Lebih Luas Peraturan Daerah Kabupaten Bogor No. 11 Tahun 2016 tentang
Analisis Kedudukan Aspek Lingkungan pada Wilayah yang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor Tahun 2016-2036
3.5
Lebih Luas
RIPPARKAB Bogor
Analisis Kedudukan Aspek Pariwisata pada Wilayah yang
3.6
Lebih Luas
BAPPENDA Kab Bogor
Analisis Kedudukan Aspek Pendanaan pada Wilayah yang
3.7
Lebih Luas
3.8 Analisis Spesifik Terkait Kekhasan Kawasan
4 Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik Lingkungan
4.1 Analisis Satuan Kemampuan Lahan Peraturan menteri Agraria dan tata Ruang/ Kepala Badan
4.2 Analisis Kesesuaian Lahan Pertahanan Nasional Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2021
Tentang Tata Cara Penyusunan, Peninjauan kembali, Revisi dan
Analisis Kebencanaan Penerbitan Persetujuan Substansi Rencana Tata Ruang Wilayah
4.3 Rencana Pola Ruang
Analisis Pengurangan Risiko Bencana provinsi, Kabupaten/ Kota dan Rencana Detail Tata Ruang
4.4 Analisis Daya Tampung Permukiman
Peraturan Menteri Penataan Ruang Nomor 20 Tahun 2007 Tentang
Pedoman Teknis Analisis Aspek Fisik dan Lingkungan, Ekonomi,
4.5 Analisis Daya Dukung Lahan
Sosial Budaya Dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang
5 Analisis Kependudukan 1. Rencana Pengembangan Pusat Pelayanan
5.1 Analisis Sebaran Penduduk 2. Rencana Jaringan Transportasi
Peraturan menteri Agraria dan tata Ruang/ Kepala Badan 3. Rencana Jaringan Energi;
5.2 Analisis Laju Pertumbuhan Penduduk Pertahanan Nasional Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2021 4. Rencana Jaringan Telekomunikasi;
Tentang Tata Cara Penyusunan, Peninjauan kembali, Revisi dan 5. Rencana Jaringan Sumber Daya Air;
5.3 Proyeksi Kependudukan
Penerbitan Persetujuan Substansi Rencana Tata Ruang Wilayah 6. Rencana Jaringan Air Minum;
provinsi, Kabupaten/ Kota dan Rencana Detail Tata Ruang 7. Rencana Pengelolaan Air Limbah dan Pengelolaan Limbah (B3);
5.4 Analisis Sosial Budaya 8. Rencana Jaringan Persampahan;
Pedoman Perhitungan Proyeksi Penduduk dan Angkatan Kerja, 9. Rencana Jaringan Drainase; dan
Badan Pusat Statistik, 2010 10. Rencana Jaringan Prasarana Lainnya. 58
No Jenis Analisis Sumber Pedoman Analisis Rencana
7 Analisis Ekonomi dan Sektor Unggulan
7.1 Analisis Produk Domestik Regional Bruto Peraturan menteri Agraria dan tata Ruang/ Kepala Badan Pertahanan
Nasional Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2021 Tentang Tata
Cara Penyusunan, Peninjauan kembali, Revisi dan Penerbitan 1. Rencana Pengembangan Pusat Pelayanan
Persetujuan Substansi Rencana Tata Ruang Wilayah provinsi, 2. Rencana Pola Ruang
7.2 Analisis Sektor Unggulan Kabupaten/ Kota dan Rencana Detail Tata Ruang

Shift Share, LQ, Pergeseran Bersih


8 Analisis Jaringan Transportasi
8.1 Analisis Sistem Kegiatan Peraturan menteri Agraria dan tata Ruang/ Kepala Badan Pertahanan
8.2 Analisis Sistem Jaringan Jalan Nasional Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2021 Tentang Tata
Cara Penyusunan, Peninjauan kembali, Revisi dan Penerbitan
8.3 Analisis Sistem Pergerakan Persetujuan Substansi Rencana Tata Ruang Wilayah provinsi, Rencana Jaringan Transportasi
Kabupaten/ Kota dan Rencana Detail Tata Ruang
9 Analisis Kondisi Lingkungan Binaan
SNI 03-1733-2004 Tata cara perencanaan lingkungan perumahan di
perkotaan

Analisis Kebutuhan Sarana Pendidikan, Kesehatan, Peraturan menteri Agraria dan tata Ruang/ Kepala Badan Pertahanan
9.1 Nasional Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2021 Tentang Tata
Peribadatan dan Perdagangan Jasa
Cara Penyusunan, Peninjauan kembali, Revisi dan Penerbitan Rencana Pola Ruang
Persetujuan Substansi Rencana Tata Ruang Wilayah provinsi,
Kabupaten/ Kota dan Rencana Detail Tata Ruang
Analisis Kebutuhan Prasarana
Peraturan menteri Agraria dan tata Ruang/ Kepala Badan Pertahanan
9.2 Nasional Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2021 Tentang Tata
Analisis Prasarana Energi Kelistrikan Cara Penyusunan, Peninjauan kembali, Revisi dan Penerbitan
Persetujuan Substansi Rencana Tata Ruang Wilayah provinsi, 1. Rencana Jaringan Energi;
Kabupaten/ Kota dan Rencana Detail Tata Ruang 2. Rencana Jaringan Telekomunikasi;
3. Rencana Jaringan Sumber Daya Air;
SNI 03-1733-2004 Tata cara perencanaan lingkungan perumahan di 4. Rencana Jaringan Air Minum;
9.3 perkotaan 5. Rencana Pengelolaan Air Limbah dan
Analisis Prasarana Telekomunikasi Pengelolaan Limbah (B3);
6. Rencana Jaringan Persampahan;
7. Rencana Jaringan Drainase; dan
9.4 Analisis Prasarana Air Bersih 8. Rencana Jaringan Prasarana Lainnya.
59
No Jenis Analisis Sumber Pedoman Analisis Rencana
10 Analisis Kondisi Lingkungan Binaan Peraturan menteri Agraria dan tata Ruang/ Kepala Badan Pertahanan
Nasional Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2021 Tentang Tata Cara
10.1 Analisis Figure and Ground
Penyusunan, Peninjauan kembali, Revisi dan Penerbitan Persetujuan
Analisis Ketersediaan, Dimensi Jalur Penyeberangan, dan Jalur Substansi Rencana Tata Ruang Wilayah provinsi, Kabupaten/ Kota dan
10.2
Pejalan Kaki Rencana Detail Tata Ruang, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
10.3 Analisis Karakteristik Kawasan (Langgam Bangunan) 16 Tahun 2021 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
10.4 Analisis Ketersediaan RTH dan RTNH
10.5 Analisis Vista Kawasan Perda Kabupaten Bogor Nomor 19 Tahun 2008
10.6 Analisis Makro dan Mikro Elemen Citra Kawasan
Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 27 Tahun 2018
10.7 Analisis Citra Kawasan Perkotaan (Image of The City)
10.8 Analisis Proyeksi Pemanfaatan Ruang Permen ATRBPN Nomor 11 Tahun 2021

10.9 Analisis Tata Massa Bangunan Perda Kabupaten Bogor No. 11 Tahun 2016 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Bogor Tahun 2016-2036
Peraturan Zonasi :
Peraturan Menteri PU No. 26 Tahun 2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem 1. Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan
10.10 Land Value Capture Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan 2. Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
3. Ketentuan Tata Bangunan
Perda Kabupaten Bogor No. 16 Tahun 2016 tentang RTRW 4. Ketentuan Sarana dan Prasarana MInimal
5. Ketentuan Khusus
11 Analisis Karakteristik Peruntukan Zona Peraturan menteri Agraria dan tata Ruang/ Kepala Badan Pertahanan 6. Ketentuan Pelaksanaan
Nasional Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2021 Tentang Tata Cara
Analisis Jenis dan Karakteristik Kegiatan yang Berkembang
12 Penyusunan, Peninjauan kembali, Revisi dan Penerbitan Persetujuan
Saat Ini
Substansi Rencana Tata Ruang Wilayah provinsi, Kabupaten/ Kota dan
Analisis Kesesuaian Kegiatan Terhadap Peruntukan Zona/ Sub Rencana Detail Tata Ruang
13
Zona
14 Analisis Dampak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/ Zona
Analisis Pertumbuhan dan Pertambahan Penduduk Pada Suatu
15
Zona
16 Analisis Gap Antara Kualitas Zona dengan Kondisi Eksisting
17 Analisis Karakteristik Spesifik Lokasi
18 Analisis Ketentuan Standar Setiap Sektor Terkait
Analisis Kewenangan dalam Perencanaan, Pemanfaatan Ruang
19
dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
20 Analisis Kelembagaan
Peraturan menteri Agraria dan tata Ruang/ Kepala Badan Pertahanan
Nasional Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2021 Tentang Tata Cara
20.1 Analisis Pembiayaan Pembangunan Penyusunan, Peninjauan kembali, Revisi dan Penerbitan Persetujuan
Substansi Rencana Tata Ruang Wilayah provinsi, Kabupaten/ Kota dan
Rencana Detail Tata Ruang
60
06
RENCANA PELAKSANAAN
K E G I ATA N

61
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN
WAKTU MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER -
NOVEMBER
Persiapan Pemetaan Peta Dasar
Finalisasi Konsep Rencana, Legal
TAHAPAN Pengolahan Dan Analisis Data Konsep dan Rencana Drafting, & Dokumen KLHS
Ketentuan PZ
Laporan Materi Teknis,
Laporan Antara Laporan Akhir Buku KLHS
Pendahuluan Album Peta,
PELAPORAN Ringkasan
DAN Eksekutif,
DOKUMEN RAPERBUP,
Visualisasi 3D

Kunjungan Lapangan 1. Pembahasan Lap. 1. Konsultasi Publik 1 FGD Daerah 2 1. FGD 4 Sinkronisasi
dan Koordinasi Awal Pendahuluan 1. FGD 3 (Pra KP 2) FGD 5 Pelaksanaan
(RDTR dan KLHS) (Pembahasan Indikasi Program Kementerian
FGD, RAPAT (Pusat) 2. Konsultasi Publik 2 Ekspos Materi Teknis
2. Asistensi BIG II – Peta Program dan dan Lembaga
KOORDINASI, 2. FGD 1 (RDTR dan KLHS) dan Renperkada RDTR
Dasar Peraturan Zonasi) 2. Konsinyasi Penajaman
DAN (Penyepakatan Pembahasan
KONSULTASI Delineasi WP) RAPERBUP
PUBLIK

1. Jadwal dan Rencana 1. Delineasi WP 1. BA KP 1 RDTR Masukan terhadap 1. Pembahasan Indikasi 1. BA KP 2 RDTR 1. Kesepakatan Muatan 1. Pemasukan Loket
Kerja 2. Penjaringan Isu-isu 2. BA KP 1 KLHS Indikasi Program dan Program, Sub BWP 2. BA KP 2 KLHS RDTR dan PZ dalam Persub
2. Data-data sekunder 3. Isu-isu strategis 3. BA Identifikasi KRP Peraturan Zonasi Prioritas, dan Muatan 3. BA Rekomendasi RAPERBUP 2. Surat Persetujuan
instansi daerah dan 4. SK Delineasi WP KLHS PZ Alternatif KLHS 2. BA Pengintegrasian Substansi Menteri
pusat 5. SK Tim teknis 4. BA Penjaringan Isu 2. BA 6 Muatan Baseline 4. Masukan dan KLHS
daerah KLHS penyepakatan terkait 3. BA Penjaminan
6. SK Pokja KLHS 5. BA BIG Peta Dasar ketentuan Kualitas KLHS
TARGET/ 6. Masukan terhadap pemanfaatan ruang, 4. SK Rekomgub
OUTPUT Konsep Rencana Peraturan Zonasi, 5. Validasi KLHS
Struktur Ruang dan RAPERBUP, dan
Pola Ruang Indikasi Program
5. Penapisan 6 Muatan
KLHS
6. Rekomendasi
Perbaikan KRP KLHS

62
MILESTONE

2022
Penyusunan Materi Teknis RDTR SEPTEMBER
WP Kecamatan Cijeruk
AGUSTUS
FGD IV DAN
KP II RDTR KONSINYASI
JUNI - JULI DAN KLHS
• Pembahasan Indikasi
FDG II, FGD III, • Pembahasan indikasi Program, PZ, dan ITBX
RDTR & KLHS program dan muatan PZ • Melaksanakan ekspos
• Pembahasan hasil analisis materi teknis dan
• Penyepakatan delineasi KRP terhadap kondisi ranperkada RDTR dan
wilayah perencanaan lingkungan hidup pembahasan
RDTR MEI • Penyepakatan ketentuan bersama TKPRD
• Kompilasi data dan pemanfaatan ruang, PZ, • Sinkronisasi program
KP I RDTR & KLHS ranperkada dan indikasi K/L
delineasi lokasi RDTR
Kecamatan Cijeruk program
1. Penjaringan Isu-isu Kewilyahan
• penyepakatan rekomendasi
FGD PENYEPAKATAN dan Isu Pembangunan
perbaikan KRP dan integrasi
2. Rencana Struktur Ruang & Pola Pelaksanaan Ekspos
DELINEASI hasil KLHS
Ruang, dan Penapisan Isu Materi Teknis dan
• Sinkronisasi perencanaan
Pembangunan Berkelanjutan Renperkada RDTR
APRIL tata ruang dengan wilayah
3. Indikasi Program dan Muatan
berbatasan dengan TKRPD di
MARET PZ OKTOBER - NOVEMBER
daerah
RAPAT KOORDINASI AWAL

• Identifikasi isu strategis


• Identifikasi delineasi
awal wilayah
perencanaan
63
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG
DIREKTORAT BINA PERENCANAAN TATA RUANG DAERAH WILAYAH I

Terima Kasih
Tata Ruang Pintu Masuk Terbaik Bagi Investasi
Menuju Negeri Makmur, Adil dan Sejahtera

Anda mungkin juga menyukai