SUB BWP C
SUB BWP A
Zona perdagangan dan jasa skala BWP dan sub
Zona perkantoran skala
BWP;
kabupaten (Kantor Bupati,
Zona kesehatan skala kabupaten (rumah sakit
Kantor DPRD, dan
tipe B);
perkoantoran OPD);
Zona sarana pelayanan umum skala perkotan
Zona perdagangan dan jasa BLOK C.4
Tema penanganan Sub BWP yang Tema penanganan Sub BWP yang
diprioritaskan penanganannya 1 diprioritaskan penanganannya 2
(Blok A.1) yaitu: (Blok C.2) yaitu:
“Perbaikan prasarana “Pembangunan baru
dan sarana blok/kawasan prasarana dan sarana
Inolobunggadue Central blok/kawasan pusat
Park (ICP)”. perdagangan dan jasa
skala regional”.
BLOK A.1
Luas = 249,81 Ha BLOK C.2
Luas = 289,29 Ha
Inolobunggadue Central
Pusat kegiatan
Park (ICP), yang berfungsi
untuk menyediakan ruang perdagangan dan jasa
pelayanan masyarakat secara skala regional, yang
Ke Kendari
efektif, efisien, dan ekonomis berfungsi untuk kegiatan CBD
terkait dalam pelayanan publik (Central Bussines District) yang
Ke Kolaka terintegrasi sentra industri kecil
yang dilengkapi ruang-ruang
publik. dan menengah (SIKM) yang
ditunjang sarana dan prasarana
perkotaan.
PENETAPAN SUB BWP PRIORITAS
PERATURAN ZONASI
Simbol Deskripsi
I Pemanfaatan diperbolehkan/diizinkan, karena sesuai dengan peruntukan tanahnya, yang berarti tidak akan ada peninjauan
atau pembahasan atau tindakan lain dari pemerintah setempat.
T Pemanfaatan diizinkan secara terbatas atau dibatasi. Pembatasan dapat dengan standar pembangunan minimum,
pembatasan pengoperasian, atau peraturan tambahan lainnya baik yang tercakup dalam ketentuan ini maupun ketentuan
kemudian oleh pemerintah setempat.
Pemanfaatan bersyarat secara terbatas bermakna bahwa kegiatan dan penggunaan lahan dibatasi dengan ketentuan sebagai
berikut:
pembatasan pengoperasian, baik dalam bentuk pembatasan waktu beroperasinya suatu kegiatan di dalam subzona
maupun pembatasan jangka waktu pemanfaatan lahan untuk kegiatan tertentu yang diusulkan;
pembatasan intensitas ruang, baik KDB, KLB, KDH,jarak bebas, maupun ketinggian bangunan. Pembatasan ini dilakukan
dengan menurunkan nilai maksimal dan meninggikan nilai minimal dari intensitas ruang dalam peraturan zonasi;
pembatasan jumlah pemanfaatan, jika pemanfaatanyang diusulkan telah ada mampu melayani kebutuhan, dan belum
memerlukan tambahan, maka pemanfaatan tersebut tidak boleh diizinkan atau diizinkan terbatas dengan pertimbangan-
pertimbangan khusus.
B Pemanfaatan memerlukan izin penggunaan bersyarat. Izin ini diperlukan untuk penggunaan-penggunaan yang memiliki
potensi dampak penting pembangunan di sekitarnya pada area yang luas. Izin penggunaan bersyarat ini berupa:
dokumen AMDAL;
dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UPL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL);
dokumen Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN);
pengenaan disinsentif misalnya biaya dampak pembangunan (development impact fee).
Luas Persil
minimum
pada Rumah
Kepadatan
Sedang ialah
150-200 m².
CONTOH 1 : PERMOHONAN IZIN PEMBANGUNAN APARTEMEN
PADA ZONA PERUMAHAN
KETENTUAN INTENSITAS PEMANFAATAN KETENTUAN TATA BANGUNAN
3
RUANG
4
3
RUANG
4
Sub Zona Perdagangan dan Jasa Skala Kabupaten/Kota (K-1), Skala BWP (K-2), dan Skala
Sub BWK (K-3)
a. Jaringan listrik
b.Air bersih
c. Jalur pejalan kaki
Jalur pejalan kaki dengan tipe sidewalk.
Jalur pejalan kaki pada trotoar terdiri dari:
jalan arteri primer/sekunder dengan lebar trotoar minimal 5 meter;
jalan kolektor primer/sekunder dengan lebar trotoar minimal 4 meter;
jalan lokal primer/sekunder dengan lebar trotoar minimal 3 meter; dan
jalan lingkungan primer/sekunder dengan lebar trotoar minimal 2 meter.
Jalan harus memenuhi unsur lingkungan dengan perkerasan yang dapat menyerap air.
d. Drainase
e. Tempat sampah
f. Bangunan dengan ketinggian 3 lantai atau lebih harus menyediakan lift, sistem pemadam
kebakaran aktif untuk jangka waktu pemadaman mandiri minimal selama 15 menit.
@DitjenTataRuang @DitjenTaru /DitjenTataRuang