Anda di halaman 1dari 135

Laporan Antara

24 Oktober 2023
01 Pendahuluan
02 Fakta & Analisis
03 Tujuan Penataan Ruang
04 Konsep Rencana Struktur Ruang
05 Konsep Rencana Pola Ruang
06 Konsep Peraturan Zonasi
07 Indikasi Program Pemanfaatan Ruang
08 KLHS
RDTR Kota Pematang Siantar

3
Kontekstual RDTR di Kota Pematang Siantar
UU No 6 Tahun 2023 tentang PP 21/ 2021 tentang Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara No. 2
Penetapan Peraturan Penyelenggaraan Penataan Tahun 2017 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Pemerintah Pengganti Ruang Provinsi Sumatera Utara Tahun 2017-2037
Undang Undang No. 2 Tahun
2020 tentang Cipta Kerja
Peraturan Daerah Kota Pematang Siantar Nomor
Pasal 6 Peraturan Lainnya 1 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang
Untuk peningkatan ekosistem ❑ PP 24/2018 tentang Pelayanan Wilayah Kota Pematang Siantar Tahun 2012-2032
investasi dan kegiatan berusaha Perizinan Berusaha Terintegrasi
diperlukan rencana detail sebagai Secara Elektronik atau Online
dasar pemberian izin Single Submission
pemanfaatan ruang serta ❑ PP 5/2021 tentang
Peraturan Pemerintah No, 21 Penyelenggaraan Perizinan
Tahun 2021 tentang Berusaha Berbasis Risiko
Penyelenggraan Penataan Ruang ❑ PP 6/2021 tentang Rencana Detail Tata Ruang Kota
seperti di jelaskan dalam Pasal 24 Penyelenggaraan Perizinan Pematang Siantar
dan Pasal 25 bahwa Penyusunan Berusaha di Daerah
rencana rinci Tata Ruang berupa ❑ Perpres 91/2017 tentang • RDTR akan membantu
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Percepatan Pelaksanaan
Kabupaten/Kota serta jangaka realisasi investasi dengan
Berusaha, Dst
waktu Penyusunan Rencana Detail mempersingkat waktu izin
Tata Ruang (RDTR) sampai pemanfaatan lahan, investor
dengan penetapan paling lama tidak perlu datang untuk
12 bulan. mendapatkan izin tersebut
• RDTR sesuai dengan karakter,
kebutuhan setempat dan
dinamika ke depan
• Akan disusun RDTR OSS
4
Penetapan Wilayah Perencanaan
Juknis Pelaksanaan Penyusunan Matek
RDRT Kab/Kota ABT BA BUN Tahun 2023
1. Penetapan WP, memperhatian faktor
batas administrasi, fungsi kawasan dan
luasan yang rasional
2. Luas, direkomendasikan 3.000 – 7.000 Delineasi WP meliputi seluruh wilayah Kota
ha Pematang Siantar dengan luas 7.585,79 Ha

Pertimbangan Setempat dan Regional


1. Batas wilayah administrasi wilayah
yang sudah ditetapkan dalam
Keputusan Mendagri
2. Tetap memasukkan LSD dan HGU
yang ada
3. Memperhatikan dan
mengakomodasi PSN dan
kepentingan lain di tingkat kota,
provinsi dan nasional
4. Di masa datang diharapkan tidak
ada bagian dari wilayah Kota yang
tidak memiliki pengaturan tata
ruang detil
5. Berorientasi pada kemudahan
investasi dan kegiatan berusaha
lainnya yang potensial
dikembangkan

5
Substansi Umum RDTR
A. STRUKTUR • Rencana Sistem Pusat • Rencana Jaringan C. PERATURAN ZONASI
RUANG Pelayanan Infrastruktur: Transportasi,
• Pembagian Sub Wilayah Energi, Telekomuniasi,
Perencanaan 9SWP) Sumber Daya Air, Air
• Pembagian Blok Minum, Drainase, Air
Perencanaan Limbah,Persampahan,
Pedestrian, Jalur Sepeda,
Sistem Mitigasi Bencana,
dll
B. POLA • Rencana Peruntukan • Rencana RTH
RUANG Zona di setiap SWP → • Penetapan luas kavling
Lindung dan Budidaya perumahan
• Rencana (misalkan) Zona • Desain citra Kawasan →
Pertanian, dan zona lain misalkan tentang
yang perlu dibahas landmark, kawasan
khusus heritage, dll

6
Timeline Kegiatan
AGUSTUS
Rapat Koordinasi Awal (15 Agustus)
Agenda FGD 3
• Diskusi
• Masukan muatan
SEPTEMBER strategis wilayah
KONSULTASI PUBLIK 1 (12 September) perencanaan dari K/L

Survey Instansional (16,18, dan 21 Agustus)

Survey Lapangan (16,18, dan 21 Agustus)


OKTOBER
FGD 2 (DAERAH) NOVEMBER
KONSULTASI PUBLIK 2
RDTR
1. Kesepakatan Muatan RDTR dan PZ
FGD DAERAH 1 (31 Agustus) dalam RAPERBUP
2. Persiapan kelengkapan dokumen
Persub
3. BA KP 2 RDTR
DESEMBER
KLHS FGD 4 (DAERAH)
1. Rekomendasi Alternatif KRP • Kesepakatan Muatan RDTR dan
2. Tahapan pengintegrasian KLHS PZ dalam RAPERBUP
3. BA KP 2 KLHS • Persiapan kelengkapan dokumen
FGD 3 (PUSAT)
4. BA Pengintegrasian KLHS Persub
1. Masukan muatan strategis wilayah • Tahapan penjaminan kualitas
perencanaan dari K/L PENAJAMAN RANPERKADA (PUSAT) 7
7
Kelengkapan Administrasi RDTR Kota
Pematang Siantar
SK Delineasi BA FGD 1 BA KP 1 BA FGD 2 BA Sumber Data

8
8
RDTR Kota Pematang Siantar

9
Analisis Struktur Internal WP
Kecamatan/Kelurahan
indeks
pelayanan
skalogram Rank Size
Struktur
Ruang RTRW
Strugess
Kernell
Density
Total
Kriteria
Skor
Kriteria Skor Kriteria Skor Kriteria Skor Kriteria Skor Kriteria Skor Kriteria Skor
Siantar Marihat Analisis Struktur Internal Wilayah Perencanaan
bertujuan untuk menghitung potensi titik Pusat
1. Sukamaju Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Sedang 2 9 Rendah
2. Sukamakmur Rendah 1 Sedang 2 Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Tinggi 3 12 Rendah
3. Pardamean
4. Parhorasan Nauli
Rendah
Rendah
1
1
Rendah
Rendah
1
1
Rendah
Rendah
1
1
Rendah
Rendah
1
1
Rendah
Rendah
1
1
Tinggi
Tinggi
3
3
10
10
Rendah
Rendah Pelayanan, ini berdasarkan perhitungan Rank
5. Sukaraja
6. BP Nauli
Rendah
Rendah
1
1
Rendah
Rendah
1
1
Rendah
Rendah
1
1
Sedang
Rendah
2
1
Rendah
Rendah
1
1
Rendah
Rendah
1
1
9
8
Rendah
Rendah Size, Struktur Ruang RTRW Kota Pematang
7. Mekar Nauli
Siantar Marimbun
Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 8 Rendah
Siantar, Zipf, Strugess, dan Kernel Density. Maka
1. Simarimbun
2. Tong marimbun
Rendah
Rendah
1
1
Rendah
Rendah
1
1
Rendah
Rendah
1
1
Sedang
Rendah
2
1
Rendah
Rendah
1
1
Rendah
Rendah
1
1
9
8
Rendah
Rendah
dapat diketahui kelurahan yang memiliki bobot
3. Nagahuta
4. Nagahuta timur
Rendah
Rendah
1
1
Rendah
Rendah
1
1
Rendah
Rendah
1
1
Rendah
Rendah
1
1
Rendah
Rendah
1
1
Sedang
Rendah
2
1
9
8
Rendah
Rendah
tinggi untuk dikembangkan sebagai pusat
5. Pematang marihat
6. Marihat jaya
Rendah
Rendah
1
1
Rendah
Rendah
1
1
Rendah
Rendah
1
1
Rendah
Rendah
1
1
Rendah
Rendah
1
1
Rendah
Rendah
1
1
8
8
Rendah
Rendah
pelayanan antara lain kelurahan-kelurahan :
Siantar Selatan Kecamatan Siantar Barat :
1. Aek nauli Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Tinggi 3 10 Rendah
2. Martimbang Rendah 1 Sedang 2 Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Tinggi 3 12 Rendah Kel. Dwikora, Kel. Proklamasi, Kel. Bantan
3. Kristen Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Tinggi 3 10 Rendah
4. Toba Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Tinggi 3 10 Rendah Kecamatan Siantar Utara :
5. Karo Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Tinggi 3 10 Rendah
6. Simalungun Rendah 1 Rendah 1 Tinggi 3 Rendah 1 Rendah 1 Tinggi 3 12 Rendah Kel. Melayu
Kecamatan Siantar Timur :
Siantar Barat
1. Sipinggol pinggol Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Tinggi 3 Rendah 1 Tinggi 3 12 Rendah
2. Teladan
3. Dwi kora
Rendah
Tinggi
1
3
Sedang
Tinggi
2
3
Rendah
Rendah
1
1
Tinggi
Tinggi
3
3
Rendah
Rendah
1
1
Sedang
Tinggi
2
3
13
20
Sedang
Tinggi Kel.Siopat Suhu
4. Proklamasi
5. Timbang galung
Sedang
Sedang
2
2
Tinggi
Sedang
3
2
Rendah
Rendah
1
1
Tinggi
Tinggi
3
3
Rendah
Rendah
1
1
Tinggi
Tinggi
3
3
18
16
Tinggi
Sedang Kecamatan Siantar Martoba :
6. Simarito
7. Banjar
Rendah
Rendah
1
1
Rendah
Rendah
1
1
Rendah
Rendah
1
1
Tinggi
Tinggi
3
3
Sedang
Sedang
2
2
Tinggi
Tinggi
3
3
13
13
Sedang
Sedang
Kel. Tanjung Pinggir
8. Bantan
Siantar Utara
Sedang 2 Sedang 2 Rendah 1 Tinggi 3 Tinggi 3 Tinggi 3 18 Tinggi
Kecamatan Siantar Sitalasari :
1. Martoba
2. Melayu
Rendah
Tinggi
1
3
Rendah
Tinggi
1
3
Sedang
Sedang
2
2
Rendah
Rendah
1
1
Tinggi
Sedang
3
2
Tinggi
Tinggi
3
3
13
20
Sedang
Tinggi
Kel.Bah Kapul
3. Baru Rendah 1 Sedang 2 Sedang 2 Rendah 1 Sedang 2 Tinggi 3 14 Sedang
4. Sukadame Sedang 2 Sedang 2 Rendah 1 Rendah 1 Sedang 2 Tinggi 3 15 Sedang
5. Bane Rendah 1 Sedang 2 Rendah 1 Rendah 1 Sedang 2 Sedang 2 12 Rendah
6. Sigulang-gulang Rendah 1 Sedang 2 Rendah 1 Rendah 1 Sedang 2 Tinggi 3 13 Sedang
7. Kahean Rendah 1 Sedang 2 Sedang 2 Rendah 1 Sedang 2 Tinggi 3 14 Sedang
Siantar timur
1. Kebun sayur Rendah 1 Sedang 2 Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Tinggi 3 12 Rendah
1. Tomuan Sedang 2 Sedang 2 Rendah 1 Rendah 1 Tinggi 3 Tinggi 3 16 Sedang
2. Pahlawan Sedang 2 Sedang 2 Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Tinggi 3 14 Sedang
3. Siopat suhu Tinggi 3 Tinggi 3 Rendah 1 Sedang 2 Tinggi 3 Sedang 2 20 Tinggi
4. Merdeka Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Tinggi 3 10 Rendah
5. Pardomuan Rendah 1 Sedang 2 Sedang 2 Rendah 1 Rendah 1 Tinggi 3 13 Sedang
6. Asuhan Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Sedang 2 Sedang 2 10 Rendah
Siantar Martoba
1. Sumber jaya Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Sedang 2 Sedang 2 Sedang 2 11 Rendah
2. Naga pita Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Tinggi 3 Tinggi 3 Tinggi 3 14 Sedang
3. Naga pitu Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Sedang 2 Sedang 2 Tinggi 3 12 Rendah
4. Pondok sayur Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Sedang 2 Sedang 2 Sedang 2 11 Rendah
5. Tanjung pinggir Sedang 2 Tinggi 3 Rendah 1 Tinggi 3 Sedang 2 Rendah 1 17 Tinggi
6. Tambun nabolon Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Sedang 2 Sedang 2 Rendah 1 10 Rendah
7. Tanjung tongah Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 8 Rendah
Siantar Sitalasari
1. Bah kapul Tinggi 3 Tinggi 3 Rendah 1 Tinggi 3 Tinggi 3 Sedang 2 21 Tinggi
2. Bah sorma
3. Gurilla
Sedang
Rendah
2
1
Sedang
Rendah
2
1
Rendah
Rendah
1
1
Rendah
Sedang
1
2
Rendah
Rendah
1
1
Rendah
Rendah
1
1
12
9
Rendah
Rendah
10
4. Bukit shofa Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Sedang 2 Tinggi 3 11 Rendah
5. Setia negara Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Sedang 2 Tinggi 3 Sedang 2 12 Rendah
Kondisi Penggunaan Lahan
Penggunaan Lahan Kota Pematang Siantar Tahun 2022
Kec. Siantar Kec. Siantar Kec. Siantar Kec. Siantar Kec. Siantar Kec. Siantar Kec. Siantar Kec. Siantar
Penggunaan Lahan Grand Total
Barat Marihat Marimbun Martoba Selatan Sitalasari Timur Utara
Industri 3.35 92.05 1.65 6.32 15.25 2.40 121.03
Jalan 3.82 1.47 9.84 5.89 4.34 5.04 6.99 4.26 41.64
Kolam/Rawa 0.47 0.47
Lahan Kosong 3.24 6.53 52.66 5.56 1.22 6.96 76.17 Penggunaan
Lapangan/Taman 4.73 1.85 0.72 1.12 3.51 1.44 2.86 16.23
Perdagangan dan lahan dengan
Jasa 39.93 0.79 1.29 18.99 5.53 6.07 45.84 51.52 169.96
Perkebunan/
Kebun 155.97 468.57 1228.35 4.74 564.67 15.71 17.03 2455.04
luas terbesar
Permukiman dan
Tempat Kegiatan 283.94 200.70 306.59 549.40 172.98 403.43 312.75 248.53 2478.33
adalah berupa
Sarana
Transportasi 9.40 1.58 10.98
permukiman
Sawah
Semak Belukar 6.05
383.73
5.92
793.55
35.95
301.91
35.95
8.01
1.10
387.45
38.80
12.85
13.42
35.46
15.63
1922.97
152.82
dengan luas
Sungai
TPU
5.46 10.59
3.79
33.09
0.71
40.88
13.29
3.77
7.16
11.71 3.64
1.92
2.89
1.26
112.04
28.12
2.478,33 Ha
Grand Total 347.27 768.05 1656.85 2350.37 209.28 1432.57 431.03 390.38 7585.79
1,98% 0,00%
0,00%
0,00% 0,69%
0,64% 1,84%
0,67% 2,58% 4,47%
10,22% 9,14% 10,03% 14,38% 10,23% 3,24%
12,60% 1,60% 17,62% 10,46%
6,82%
0,00%
7,29% 30,31% 23,00% 0,00%
0,00% 20,15% 8,78%
5,22%
1,36% 16,78% 0,00% 12,62% 3,37%
8,89% 0,42%
0,19% 25,45%

12,11% 16,28% 15,70% 25,39% Kec. Siantar Utara


21,62% 36,49%

Kec. Siantar Timur


26,97% 6,98%
10,41% 0,72%
100,00% 0,00% 50,03%
69,14% 6,88%

Kec. Siantar Sitalasari


14,15% 4,45% 22,17% 85,62% 23,53%
76,06% 3,57%
3,25%
41,27% 47,27%
11,40%
11,17%
Kec. Siantar Selatan
29,54%
23,64% 0,76% 12,37%
0,46%
23,53%
29,12% 19,09% 8,10% 2,53%
3,52%
8,57%
23,49%
11,46%
19,96%
3,87%
9,45%
13,46%
Kec. Siantar Martoba
0,00% 9,16% 6,35%
2,77% 4,26% 3,96% 4,87%
0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
Kec. Siantar Marimbun
Kec. Siantar Marihat
Kec. Siantar Barat

11
Analisis Sistem Penggunaan Lahan (Kecenderungan Perubahan
Tutupan Lahan) Kecamatan Penggunaan Lahan
Luas (Ha)
Tahun 2016 Tahun 2022
Keterangan
Luas Perubahan
(%)
Kecamatan Penggunaan Lahan
Luas (Ha)
Tahun 2016 Tahun 2022
Keterangan
Luas Perubahan
(%)
Jalan 1,47 1,47 Tetap 0,00% Industri 2,40 2,40 Tetap 0,00%
Lapangan/Taman 1,85 1,85 Tetap 0,00% Jalan 4,26 4,26 Tetap 0,00%
Perdagangan dan Jasa 0,79 0,79 Tetap 0,00% Lapangan/Taman 2,86 2,86 Tetap 0,00%
Perkebunan/Kebun 148,63 155,52 Berubah 4,43% Perdagangan dan Jasa 51,52 51,52 Tetap 0,00%
Permukiman dan Tempat Kegiatan 215,95 218,16 Berubah 1,01% Perkebunan/Kebun 16,81 17,03 Berubah 1,29%
Kec. Siantar Marihat Permukiman dan Tempat Kegiatan 248,53 249,81 Berubah 0,51%
Sawah 375,82 366,50 Berubah 2,48% Kec. Siantar Utara
Semak Belukar 5,92 5,92 Tetap 0,00% Sarana Transportasi 1,58 1,58 Tetap 0,00%
Sawah 35,46 34,18 Berubah 3,61%
Sungai 10,59 10,59 Tetap 0,00%
Semak Belukar 15,85 15,63 Berubah 1,39%
Tanah Kosong 3,24 3,47 Berubah 6,62%
Sungai 2,89 2,89 Tetap 0,00%
TPU 3,79 3,79 Tetap 0,00%
Tanah Kosong 6,96 6,96 Tetap 0,00%
Jalan 9,84 9,84 Tetap 0,00%
TPU 1,26 1,26 Tetap 0,00%
Lapangan/Taman 0,72 0,72 Tetap 0,00%
Industri 15,25 15,25 Tetap 0,00%
Perdagangan dan Jasa 1,29 1,29 Tetap 0,00%
Jalan 6,99 6,99 Tetap 0,00%
Perkebunan/Kebun 413,90 464,57 Berubah 10,91% Lapangan/Taman 1,44 1,44 Tetap 0,00%
Kec. Siantar Permukiman dan Tempat Kegiatan 306,41 322,59 Berubah 5,01% Perdagangan dan Jasa 45,84 45,84 Tetap 0,00%
Marimbun Sawah 814,41 781,24 Berubah 4,07% Perkebunan/Kebun 17,20 15,71 Berubah 8,68%
Semak Belukar 69,94 35,06 Berubah 49,87% Kec. Siantar Timur Permukiman dan Tempat Kegiatan 311,25 312,75 Berubah 0,48%
Sungai 33,09 33,09 Tetap 0,00% Sawah 12,85 12,85 Tetap 0,00%
Tanah Kosong 6,53 7,73 Berubah 15,57% Semak Belukar 15,34 13,42 Berubah 12,50%
TPU 0,71 0,71 Tetap 0,00% Sungai 3,64 3,64 Tetap 0,00%
Industri 1,65 1,65 Tetap 0,00% Tanah Kosong 1,22 1,22 Tetap 0,00%
Jalan 4,34 4,34 Tetap 0,00% TPU 0,00 1,92 Berubah 99,96%
Perdagangan dan Jasa 5,53 5,53 Tetap 0,00% Industri 92,05 96,18 Berubah 4,29%
Perkebunan/Kebun 4,74 4,74 Tetap 0,00% Jalan 5,89 5,89 Tetap 0,00%
Kec. Siantar Selatan Permukiman dan Tempat Kegiatan 172,99 173,31 Berubah 0,19% Kolam/Rawa 0,47 0,47 Tetap 0,00%
Sawah 8,01 7,69 Berubah 4,07% Lapangan/Taman 1,12 1,12 Tetap 0,00%
Semak Belukar 1,10 1,10 Tetap 0,00% Perdagangan dan Jasa 18,99 17,42 Berubah 8,25%
Sungai 3,80 3,80 Tetap 0,00% Perkebunan/Kebun 1.218,79 1.216,43 Berubah 0,19%
TPU 7,16 7,16 Tetap 0,00% Kec. Siantar Martoba Permukiman dan Tempat Kegiatan 545,28 558,75 Berubah 2,41%
Industri 3,35 3,35 Tetap 0,00% Sarana Transportasi 9,40 9,40 Tetap 0,00%
Jalan 3,82 3,82 Tetap 0,00% Sawah 301,91 298,86 Berubah 1,01%
Lapangan/Taman 4,73 4,73 Tetap 0,00% Semak Belukar 55,75 35,95 Berubah 35,52%
Kec. Siantar Barat Perdagangan dan Jasa 39,93 39,93 Tetap 0,00% Sungai 40,88 40,72 Berubah 0,38%
Permukiman dan Tempat Kegiatan 283,94 283,94 Tetap 0,00% Tanah Kosong 46,55 55,45 Berubah 16,05%
Semak Belukar 6,05 6,05 Tetap 0,00% TPU 13,29 13,72 Berubah 3,15%
Sungai 5,46 5,46 Tetap 0,00% Industri 6,32 6,32 Tetap 0,00%
Jalan 5,04 5,04 Tetap 0,00%
Lapangan/Taman 3,51 3,51 Tetap 0,00%
Perdagangan dan Jasa 6,07 6,07 Tetap 0,00%
Perkebunan/Kebun 532,98 562,62 Berubah 5,27%
Kec. Siantar Sitalasari
Permukiman dan Tempat Kegiatan 397,87 409,30 Berubah 2,79%
Sawah 391,85 383,00 Berubah 2,26%
Semak Belukar 71,63 38,80 Berubah 45,84%
Sungai 11,69 11,69 Tetap 0,00%
Tanah Kosong 5,56 6,17 Berubah 10,02%
Total 7.585,79 7.585,79

Warna merah merupakan penggunaan lahan yang berubah, sedangkan warna hijau
menunjukan tidak terjadinya perubahan penggunaan lahan. Kota Pematang Siantar pada
Tahun 2022 memiliki pertambahan luasan pada Permukiman dan Tempat Kegiatan sebesar
5,01%, sedangkan penurunan luasan terjadi pada Sawah sebesar 4,07%.
12
Analisis Status Kepemilikan Lahan

Kondisi status kepemilikan lahan di Kota


Pematang Siantar didominasi dengan jenis hak
milik
Sumber : Kantor Pertanahan Kota Pematang Siantar,
2023
13
Matriks Kebijakan Penataan Ruang
Komponen Rencana Tata Ruang Wilayah
RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi Sumatera Utara Revisi RTRW Kota Pematang Siantar Tahun 2021-2041
Perencanaan Nasional

Sistem Pusat PKW PKW Pematang Siantar PKW Pematang Siantar -


Pelayanan

Rencana 1. Dilalui oleh pengembangan 1. Pemantapan jaringan jalan arteri primer 1. Pengembangan dua ruas jaringan jalan nasional 1. Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
Infrastruktur jaringan jalan bebas hambatan 2. Pengembangan jaringan jalan bebas hambatan antarkota arteri primer 2. Sistem Jaringan Evakuasi Bencana meliputi tempat
Wilayah antar kota rute Tebing Tinggi – 3. Pengembangan atau pemantapan Jaringan Jalur Kereta 2. Pengembangan jalan strategis provinsi pada ruas evakuasi bencana
Pematang Siantar – Parapat – Api Lintas Timur Pulau Sumatera Bagian Utara rute jalan lingkar pada wilayah perkotaan;
Tarutung – Sibolga Pematang Siantar – Tebing Tinggi 3. Pengembangan jalan bebas hambatan
2. Diarahkan untuk peningkatan 4. Pemantapan Pelabuhan Belawan 4. Pengembangan jaringan jalur kereta api antarkota
kapasitas pembangkitan tenaga 5. Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai 5. Pengembangan terminal angkutan penumpang tipe
listrik di Kota Pematang Siantar Pelabuhan utama A yakni Terminal Pematang Siantar;
6. Pemantapan Pelabuhan Tanjung Balai Asahan sebagai 6. Pengembangan sistem layanan angkutan umum
pelabuhan pengumpul; massal di Kawasan Strategis
7. pengembangan jaringan transmisi minyak dan gas bumi; 7. Peningkatan pembangkit tenaga listrik pada
8. pengembangan jaringan transmisi minyak dan gas bumi pembangkit yang sudah ada, yakni PT Harkat
Duri Dumai-Medan dengan jaringan distribusi Kota Sejahtera (Gardu Induk Kota Pematang Siantar)
Pematang Siantar 8. Daerah PKW diarahkan pengembangan jaringan
9. peningkatan kapasitas pembangkit tenaga listrik energi telekomunikasi satelit;
baru dan terbarukan untuk melayani kawasan perkotaan 9. Pengembangan SPAM regional kawasan lintas
nasional dan kawasan andalan di PLTA Pematang Siantar kabupaten/kota Kabupaten Simalungun
10. pengembangan jaringan satelit untuk melayani kawasan 10. Pemantapan dan revitalisasi TPA yang telah berfungsi
perkotaan nasional dan kawasan andalan yakni PKW di TPA regional
Pematang Siantar dan Kawasan Andalan Pematang 11. Sistem pengelolaan air limbah perpipaan terpusat
Siantar dan Sekitarnya 12. Pengembangan drainase makro dan mikro

Rencana Pola 1. Ditetapkan sebagai kawasan 1. Pengembangan dan rehabilitasi kawasan peruntukan 1. rencana pengembangan kawasan perlindungan Kawasan Lindung
Ruang andalan Kawasan Pematang pertambangan mineral setempat • Kawasan Perlindungan Setempat
Siantar dan Sekitarnya dengan 2. Pengembangan dan rehabilitasi kawasan peruntukan 2. Pengembangan lahan pertanian basah Kota Pematang • Ruang Terbuka Hijau meliputi Pemakaman
sektor unggulan perkebunan, industri pengolahan lanjutan Siantar dan lahan kering dan pengembangan sentra
pertanian, industri, pariwisata, 3. Pengembangan kawasan peruntukan permukiman produksi Kawasan Agropolitan Dataran Tinggi Kawasan Budidaya
serta minyak dan gas bumi 4. Pengendalian alih fungsi lahan pertanian pangan 3. Pengembangan lahan perkebunan • Kawasan Perdagangan dan Jasa
berkelanjutan dan Peningkatan 4. Pengembangan kawasan industri menengah dan • Kawasan Permukiman
5. Peningkatan keterkaitan Kawasan Andalan Pematang industri besar • Kawasan Pertahanan dan Keamanan
Siantar dan Sekitarnya di sektor unggulan perkebunan
6. Peningkatan keterkaitan Kawasan Andalan PKW
Pematang Siantar di sektor unggulan perikanan dan
kelautan
7. Pengembangan kegiatan industri lanjutan yang
komplementer dengan komoditas-komoditas unggulan
8. Pengembangan kawasan untuk kegiatan pariwisata
berbasis cagar budaya dan ilmu pengetahuan, bahari,
ekowisata, penyelenggaraan pertemuan, perjalanan
insentif, konferensi, dan pameran, kegiatan pendukung
pariwisata, permukiman, 14
Analisis Kedudukan dan Peran WP
dalam Wilayah yang Lebih Luas
Berada dekat dengan WM Palembang, KEK/KI Sei Mangkei,
dan KI Kuala Tanjung
Berada dekat Pelabuhan Utama Kuala Tanjung
Terdapat Rencana Jalan Tol : Ruas KUALA TANJUNG –
TEBING TINGGI – PARAPAT (143,25 Km) (2020-2024 -
2025-2029)
Terdapat Jalur Kereta Api Trans Sumatera
Terhubung oleh Jalan Nasional (Arteri Primer)
• Ruas Bts. Kab. Serdang Bedagai – Bts. Kota Pematang
Siantar
• Ruas Jln. Ke Medan (P. Siantar)
• Ruas Jln. Sisingamangaraja (P. Siantar)
• Ruas Jln. Bts Kota Pematang Siantar – Parapat
• Ruas Jln. Ke Parapat (P. Siantar)
Terdapat Terminal Tipe A Tanjung Pinggir

15
Kondisi Fisik Lingkungan
Topografi Kemiringan Morfologi Geologi
1. Topografi relatif pada Ketinggian
200 – 500 meter;
2. Kemiringan relatif 0-2 % yang
merupakan wilayah dataran;
3. Kondisi morfologi atau bentang
alam relative berada pada wilayah
yang datar;
4. Jenis Formasi Geologi merupakan
Batuan Toba Tuffs;
5. Berada pada Daerah Aliran Sungai
DAS Curah Hujan (DAS) Sipare-pare dan Bolon;
Jenis Tanah
6. Curah hujan di Kota Pematang
Siantar relatif memiliki curah hujan
2501 – 3000 mm/hari; dan
7. Jenis tanah relatif dystropepts,
dystrandepts, haplorthox.

16
Analisis Satuan Kemampuan Lahan
Kemampuan Lahan Kota Pematang Siantar
Kemampuan Lahan Luas (Ha)
Kemampuan Pengembangan Lahan Rendah 1.84%
Kemampuan Pengembangan Lahan Sangat Rendah 0.19%
Kemampuan Pengembangan Lahan Sedang 23.61%
Kemampuan Pengembangan Lahan Tinggi 74.36%
Total 100.00%

Kelas Kemampuan Lahan

Total Nilai Kelas Klasifikasi Pengembangan Lahan


Kemampuan Pengembangan
32 – 58 Kelas A
Sangat Rendah
Kemampuan Pengembangan
59 – 83 Kelas B
Rendah
Kemampuan Pengembangan
84 – 109 Kelas C
Sedang
Kemampuan Pengembangan Cukup
110 – 134 Kelas D
Tinggi
Kemampuan Pengembangan
135 – 160 Kelas E
Sangat Tinggi Seluruh Kecamatan di Kota
Pematang Siantar relatif memiliki
kemampuan lahan yang tinggi
sehingga mendukung untuk
dilakukan pembangunan
17
Analisis Penetapan Zona Ruang Rawan Bencana
Skema Penentuan Zona Ruang Rawan Bencana

Rawan Banjir Sedimentas


i dan Run Ketentuan
Off Khusus
Skoring Zona
Rawan Tanah Rawan
Longsor Zona Ruang Bencana
Rawan
Bencana
Rawan Gempa Rekomenda
Bumi si
Ketentuan
Pemanfaata
n Ruang
Rawan
Jumlah Bangunan Terdampak Rawan Longsor Rawan Longsor Rawan Banjir
Gempa Bumi

ZRB 1 Diarahkan sebagai zona


pegembangan untuk pusat permukiman,
perdagangan jasa, perkantoran dan
pelayanan umum.

ZRB 2 dan ZRB 3 merupakan zona diluar


Jumlah Bangunan Terdampak Rawan Banjir
zona bersayarat dan terbatas.

ZRB 4 khusus Sempadan Sungai


merupakan Kawasan Lindung dan Zona Ruang Rawan Bencana
Budidaya dengan syarat mitigasi bencana

• Jumlah bangunan terdampak Longsor Kelas Tinggi


sebanyak 1.840 unit bangunan dan Kelas sangat
tinggi 287 unit bangunan
• Jumlah bangunan terdampak Banjir Kelas Tinggi
sebanyak 3.234 unit bangunan dan Kelas sangat 18
tinggi 4.990 unit bangunan
Jumlah dan Kepadatan Penduduk
Kepadatan
Luas Areal Jumlah Jumlah Rasio jumlah
Kecamatan Penduduk
(Ha) Kelurahan Penduduk penduduk (%)
(Jiwa/Ha) 70-74
Siantar Marihat 768,05 7 20.933 27 7,8
Siantar Marimbun 1656,85 6 20.675 12 7,71 60-64
Siantar Selatan 209,31 6 17.477 83 6,5
50-54
Siantar Barat 347,27 8 37.896 109 14,13
Siantar Utara 390,38 7 49.886 128 18,6 40-44
Siantar Timur 431,03 7 36.774 85 13,7
Siantar Martoba 2350,37 7 50.350 21 18,77 30-34
Siantar Sitalasari 1432,53 5 34.323 24 12,79
20-24
50.350 20.933 20.675
10-14
17.477
0-4
36.774
37.896
-15000 -10000 -5000 perempuan
0 laki-laki
5000 10000 15000
49.886
Siantar Marihat Siantar Marimbun Kota Pematang Siantar cenderung memiliki piramida ekspansif dimana penduduk muda lebih
banyak dibandingkan dengan penduduk tua.
Siantar Selatan Siantar Barat
Siantar Utara Siantar Timur
Siantar Martoba

• Penduduk Kota Pematang Siantar terbanyak


berada di Kecamatan Siantar Martoba
dengan jumlah penduduk sebesar 50,35 ribu
jiwa atau setara dengan 18,77% dari total
jumlah penduduk di Kota Pematang Siantar.
• Kepadatan penduduk tertinggi berada di
Kecamatan Siantar Utara dan Siantar
Martoba.

19
Analisis Proyeksi Penduduk
Pemilihan Metode Proyeksi Proyeksi Penduduk Metode Garis Lurus
Proyeksi 120.000
Metode Korelasi STD
Penduduk
100.000
Metode Garis Lurus 447.751 0,99803143 23468,12
80.000
Metode Bunga Berganda 565.641 0,99480888 43091,02
60.000
Metode Exponensial 704.219 0,97888574 60403,5 Eksisting Proyeksi
40.000
Berdasarkan 3 Metode yang sudah dilakukan, maka
20.000
terpilihlah Metode Proyeksi Garis Lurus berdasarkan nilai
-
Korelasi terbesar dan Standar Deviasi Terkecil.

2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
2031
2032
2033
2034
2035
2036
2037
2038
2039
2040
2041
2042
2043
2044
Proyeksi Penduduk Tahun Hingga 2043
Kecamatan 2028 2033 2038 2043 Siantar Marihat Siantar Marimbun Siantar Selatan Siantar Barat
Siantar Marihat 26.119 29.669 33.219 36.769
Siantar Utara Siantar timur Siantar Martoba Siantar Sitalasari
Siantar Marimbun 27.461 32.717 37.973 43.230
Siantar Selatan 20.176 21.578 22.981 24.383
Proyeksi Kepadatan Penduduk Metode Garis Lurus
Siantar Barat 44.202 47.384 50.567 53.749
Siantar Utara 55.623 58.855 62.087 65.320 200,00
Siantar timur 44.309 48.344 52.379 56.414 Eksisting Proyeksi

Siantar Martoba 67.644 79.673 91.702 103.731 150,00


Siantar Sitalasari 43.562 50.427 57.292 64.156
Proyeksi Jumlah
329.095 368.647 408.199 447.751 100,00
Penduduk Alami
Migrasi 5% 16.455 18.432 20.410 22.388
Jumlah Penduduk 50,00
345.550 387.080 428.609 470.138
Stelah Migrasi

Jumlah penduduk pada tahun akhir perencanaan 0,00

2027

2029
2022
2023
2024
2025
2026

2028

2030
2031
2032
2033
2034
2035
2036
2037
2038
2039
2040
2041
2042
2043
2044
yaitu 2043 adalah sebesar 447.751 jiwa, dengan Siantar Marihat Siantar Marimbun Siantar Selatan
jumlah terbesar berada di Kecamatan Siantar Siantar Barat Siantar Utara Siantar timur
Siantar Martoba Siantar Sitalasari
Martoba dengan 103.731 jiwa
20
Analisis Daya Tampung Penduduk
Skema Analisis Daya Tampung Kota Pematang Siantar
Potensial Daya Tampung (Jiwa)
Penentuan Kesesuaian Lahan
untuk Kawasan Permukiman
Kecamatan Perumahan
Mewah Menengah Sederhana Total
(m2)
Siantar Marihat 4.516.560 16.260 42.155 113.215 171.629
Luas 7.286,60 Ha Siantar Marimbun 9.710.220 34.957 90.629 243.403 368.988
Siantar Selatan 1.182.540 4.257 11.037 29.642 44.937
Siantar Barat 1.955.280 7.039 18.249 49.012 74.301
Luas untuk landed housing
(60%) sebesar 4.371, 96 Siantar Utara 2.273.220 8.184 21.217 56.982 86.382
Ha, (30 % untuk fasilitas
Siantar Timur 2.517.600 9.063 23.498 63.108 95.669
umum 10% untuk jaringan
Jalan) Siantar Martoba 13.325.160 47.971 124.368 334.017 506.356
Siantar Sitalasari 8.239.020 29.660 76.898 206.525 313.083
Penentuan Luas Landed Housing Kota Pematangsiantar 43.719.600 157.391 408.050 1.095.905 1.661.345
Permen Pekerjaan Umum No.10
Tahun 2012: Selisih Daya Tampung dengan Proyeksi Penduduk Tahun
• Kavling Rumah Sederhana: 75 m² 2043 Jumlah
(berasal dari nilai efektif minimum
Kecamatan Daya Tampung
Penduduk
Selisih Pada tahun 2043 Kota
antara kavling 72-90 m²) Siantar Marihat 171.629 36.769 134.860 Pematang Siantar
• Kavling Rumah Menengah: 150 m²
(berasal dari 2 kali nilai kavling Siantar Marimbun 368.988 43.230 325.758 masih dapat
rumah sederhana) Siantar Selatan 44.937 24.383 20.554
• Kavling Rumah Mewah: 200 m²
(berasal dari nilai maksimum luas
Siantar Barat 74.301 53.749 20.552 menampung ±
Siantar Utara 86.382 65.320 21.062
kavling)
Siantar Timur
Siantar Martoba
95.669
506.356
56.414
103.731
39.255
402.625
1.213.593
Siantar Sitalasari
Kota Pematangsiantar
313.083
1.661.345
64.156
447.752
248.927
1.213.593
jiwa penduduk.
Daya Tampung Penduduk
sebesar 1.661.345 Jiwa
600.000
(Kota Besar)

400.000

200.000

0
Siantar Siantar Siantar Siantar Siantar Siantar Siantar Siantar
Marihat Daya TampungSelatanJumlah
Marimbun PendudukUtara
Barat Tahun 2043Timur Martoba Sitalasari 21
Kondisi Sosial dan Budaya

Museum Simalungun – Baju Adat Simalungun Patung Dewi Kwan Im tertinggi di


Rumah Adat Simalungun Asia Tenggara

Stasiun Siantar Tugu Bentor

Visualisasi Rumah Adat di Siantar


22
Analisis Sosial dan Budaya
Ornament Kota Pematang Siantar Analisis Aspek Sosial Budaya di Kota Pematang Siantar

Aspek Sosial Budaya Aspek Sosial Budaya


Kesenian • Tortor sombah Olah raga dan • Pencak silat dihar
• Tortor dihar permainan • Sampak hotang
• Tari toping dan tangis tangis tradisional • Marganyang rambut
Seni musik Alat tiup: • Margalah
• Ole-ole • Marjalengkat
• Saligung • Marseok/marpatta
• Sordam • Marsembal
• Sarunai buluh • Martampul
• Sarunai bolon • Martampul
• Tulila • Margasing
Alat gesek: arbab • Marlubuk
Alat petik: • Marsidaltu
• Husapi • Marpikse/marpitse
• Hodong-hodong Kerajinan tradisional • Kain ulos
Alat pukul • Gorga motif pahat
• Gonrang (gendang, tabuh): Arsitektur • Rumah adat batak suku
gonrang sidua-dua, gonrang tradisional Simalungun
bolon • Rumah tradisional masyarakat di
Pematang Siantar
Suku di Pematang Siantar terdiri dari suku Simalungun (61,43%), Toba, Mandailing
(9,6%), Jawa (14,2%), Tionghoa, dan Melayu.
Adapun agama yang dianut penduduknya secara berurutan dari jumlah terbesar hingga
terkecil adalah Kristen Protestan, Islam, Katolik, Budha, Hindu, Parmalim, dan Kong Hucu.
Bahasa yang digunakan cukup beragam yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Simalungun,
23
Bahasa Batak Toba, Bahasa Hokkien, dan Bahasa Jawa.
Kondisi Ekonomi PDRB
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku 4500
Lapangan Usaha Menurut Lapangan Usaha (Milyar Rupiah) 4000
2022 2021 2020 2019 2018 3500
A. Pertanian, Kehutanan dan 3000
234.97 226.80 228.28 208.30 219.24
Perikanan 2500
B. Pertambangan dan Penggalian 1.35 1.31 1.28 1.28 1.30 2000
C. Industri Pengolahan 3099.66 2973.96 2994.56 2917.98 3014.93 1500
D. Pengadaan Listrik dan Gas 47.82 45.42 43.14 40.55 42.23 1000
E. Pengadaan Air, Pengelolaan 500
45.79 44.71 41.51 40.22 41.02
Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0
F. Konstruksi 1579.22 1464.34 1412.89 1412.56 1497.31
G. Perdagangan Besar dan Eceran, 4073.95 3647.94 3518.53 3260.18 3480.43
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
H. Transportasi dan Pergudangan 1117.11 1039.45 1029.33 922.13 1002.44
I. Penyediaan Akomodasi dan
845.52 782.96 783.53 774.04 821.28
Makan Minum
J.Informasi dan Komunikasi 258.19 245.37 229.50 216.25 224.90
K. Jasa Keuangan dan Asuransi 635.95 578.53 544.10 500.93 541.38
L. Real Estate 1102.28 1052.48 1022.02 963.71 1011.90
M, N. Jasa Perusahaan 147.89 138.65 133.32 126.83 131.90 2018 2019 2020 2021 2022
O. Administrasi Pemerintahan,
795.34 786.62 786.18 723.51 761.58
Pertahanan dan Jaminan Sosial Dari data PDRB ADHB menurut lapangan usaha 5 tahun terakhir, tiga
P. Jasa Pendidikan 966.72 938.68 914.12 840.96 899.83
Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan sektor yang memiliki kontribusi terbesar di Kota Pematang Siantar
169.12 157.76 156.37 147.26 157.57
Sosial adalah perdagangan besar dan eceran, disusul oleh industri pengolahan,
R, S, T, U. Jasa Lainnya 87.43 83.23 81.42 80.01 84.01
dan sektor konstruksi.
PDRB 15208.31 14208.23 13920.09 13176.71 13933.25

Sumber : BPS Kota Pematang Siantar, 2023


24
Kondisi Ekonomi Sektor Sekunder - Industri
Jumlah
Jumlah
Kecamatan Kelurahan Jenis Produk Industri Tenaga Kerja
Produk/Bln
(org)
Melayu Kacang Tumbuk 3,5 ton 28
Melayu Pemeliharaan / Perbaikan Komponen Roda 2 300 unit 30
Melayu Pembungkus Bubuk Téh 52 ton 27
Tambu Nabolon Rokok 20 ton 18
Tambu Nabolon Mie Hun 50 ton 20
Tambu Nabolon Pabrik Rokok 470 juta batang 14
Siantar Barat
Tambu Nabolon Kopi Bubuk 30 ton 50
Tambu Nabolon Téh Bubuk 20 ton 40
Proklamasi Material Bangunan - 25
Proklamasi Jasa Pemegang Perbaikan Mesin 50 ton 15
Dwikora Pemeliharaan / Perbaikan Komponen Roda 2 750 unit 48
Bantan Minuman Ringan, Jelly, Sirup, Limun, Sari Buah 10.000 lusin 30
Siantar Marimbun Pematang Marihat Pandai Besi, Alat Panen Perkebunan 2000 pisau 11
Nagapitu Mie, Makanan 6 ton 43
Nagapitu Jelly, Minuman Ringan 30.000 ton 60
Pondok Sayur Kopi Bubuk 2 ton 30
Tanjung Tongah Kopi Bubuk 33 ton 282
Siantar Martoba
Dealer Mobil, Sparepart, dan Pemeliharaan
Pondok Sayur 360 unit 60
Kendaraan Roda 4
Dealer Mobil, Sparepart, dan Pemeliharaan
Sumber Jaya 420 unit 43
Kendaraan Roda 4
Siantar Selatan Simalungun Industri Minuman Ringan 910 krat 48
Pardomuan Jasa Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin 150 unit 6
Siopat Suhu ATK Fotocopy, Instalansi Listrik, dan Percetakan 6000 examplar 20
Siopat Suhu Pemeliharaan Perbaikan Komponen Roda 2 200 unit 15
Siantar Timur Kebun Sayur Mie Hun 250 ton 200
Merdeka Pemeliharaan / Perbaikan Komponen Roda 2 205 unit 15
Siopat Suhu Industri Tembakau (Rokok) 5,16 milyar batang 3.795
Pahlawan Industri Tembakau (Rokok) 85 juta batang 119
Tomuan Industri Korek Api 48.800 kotal 60
Siantar Utara Martoba Roti Tawar, Roti Bolu, Roti Kelapa 5.000 bungkus 200

Sebaran Industri di Kota Pematang Siantar, jenis produk didominasi oleh Industri
Tembakau dan Makanan Ringan. 25
Kondisi Ekonomi Sektor Tersier - Pariwisata
Tingkat Penghunian
Kamar Hotel dan Rata-rata Jumlah
Akomodasi Kamar
No Kabupaten Kota Akomodasi Lainnya Kamar Terhuni
(Persen)
2021 2022 2021 2022 2021 2022 2021 2022
Sumatera Utara 1267 - 22387 21724 29,11 35,14 651.686 763.381
1 Nias 0 31 0 - - - - -
2 Mandailing Natal 31 11 493 500 12,63 16,46 6.227 8.230
3 Tapanuli Selatan 8 32 85 112 41,98 19,17 3.568 2.147
4 Tapanuli Tengah 25 25 335 392 28,28 33,02 9.474 12.944
5
6
Tapanuli Utara
Toba Samosir
25
59
49
25
466
751
479
674
21,24
20,45
25,08
29,32
9.898
15.358
12.013
19.762
Kota Pematang
7 Labuhan Batu 25 25 516 564 30,08 29,75 15.521 16.779 Siantar menjadi
8 Asahan 25 72 685 730 34,34 37,82 23.523 27.609
9 Simalungun 63 26 1171 1019 18,02 24,77 21.101 25.241 salah satu tujuan
10
11
Dairi
Karo
23
116
115
95
509
1730
616
1764
11,1
23,6
9,37
23,84
5.650
40.828
5.772
42.054
Wisata di Sumatera
12 Deli Serdang 116 110 2073 1895 33,25 30,79 68.927 58.347 Utara, bisa dilihat
13 Langkat 122 87 1052 979 7,56 20,15 7.953 19.727
14 Nias Selatan 88 19 584 640 7,99 5,58 4.666 3.571 dari jumlah
15
16
Humbang Hasundutan
Pakpak Bharat
17
2
1
123
184
31
195
20
32,69
-
23,14
3,03
6.015
-
4.512
61
kunjungan hotel dan
17 Samosir 132 7 2351 2259 6,18 14,8 14.529 33.433 akomodasi
18 Serdang Bedagai 7 14 166 194 27,45 35,83 4.557 6.951
19 Batu Bara 15 8 273 287 33,12 23,99 9.042 6.885 pendukung lainnya
20 Padang Lawas Utara 8 10 163 158 25,36 23,6 4.134 3.729
21 Padang Lawas 10 3 217 231 17,02 20,16 3.693 4.657
22 Labuhanbatu Selatan 3 10 76 80 19,79 23,57 1.504 1.886
23 Labuanbatu Utara 10 1 145 162 20,62 22,68 2.990 3.674
24 Nias Utara 1 6 12 7 - 4,25 - 30
25 Nias Barat 6 26 56 54 5,29 6,47 296 349
26 Sibolga 26 17 497 426 11,48 24,83 5.706 10.578
27 Tanjungbalai 18 43 315 227 15,93 33,3 5.018 7.559
28 Pematang Siantar 43 14 905 964 32,44 32,79 29.358 31.610
29 Tebing Tinggi 15 168 443 437 20,2 18,75 8.949 8.194
30 Medan 177 3 4971 4557 39,44 49 196.056 223.293
31 Binjai 3 22 189 189 55,62 57,49 10.512 10.866
32 Padangsidimpuan 22 22 485 491 33,18 32,38 16.092 15.899
33 Gunungsitoli 26 1220 458 422 17,62 17,61 8.070 7.431 26
Kondisi Ekonomi Investasi Eksisting
Nilai Investasi Per Sektor 2021
Jumlah Investasi Per Sektor 2021

Sebaran Investasi Per Sektor


Banyaknya Makanan, Kesehata
Kecamatan Investasi
Kecamatan Perdagangan
Minuman
Industri
n
Kondisi Investasi Eksisting Kota
(2021-2022) Siantar Marihat - - - - Pematang Siantar didominasi oleh
Siantar Marihat - Siantar Marimbun 1 - - -
Siantar Selatan 2 1 - -
investasi dalam bidang
Siantar Marimbun 2
Siantar Selatan 4 Siantar Barat 5 8 - 2 perdagangan dan jasa
Siantar Barat 19 Siantar Utara - - - 2
Siantar Utara 3 Siantar Timur 11 4 8 3
Siantar Timur 25 Siantar Martoba 8 - - 1
Siantar Martoba 12 Siantar Sitalasari 2 1 - -
Siantar Sitalasari 4
27
Analisis Sektor Unggulan (PDRB)
Analisis LG Pergeseran Bersih PDRB
PB>0
SEKTOR BERKEMBANG SEKTOR UNGGULAN
Pergeseran
Kategori/Lapangan Usaha LQ
Bersih
Sektor Basis Prospektif

sektor non tidak • Industri Pengolahan


• Pertanian, Kehutanan, dan
• Pengadaan Listrik dan Gas
A, Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 0,07 positif basis prospektif Perikanan
• Pengadaan Air,
sektor non tidak • Pertambangan dan Penggalian
Pengelolaan Sampah,
• Konstruksi
B, Pertambangan dan Penggalian 0,01 positif basis prospektif Limbah dan Daur Ulang
• Perdagangan Besar dan Eceran;
C, Industri Pengolahan 1,10 positif sektor basis prospektif • Penyediaan Akomodasi
Reparasi Mobil dan Sepeda
dan Makan Minum
D, Pengadaan Listrik dan Gas 2,74 positif sektor basis prospektif Motor
• Real Estate
E, Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah • Transportasi dan Pergudangan
• Administrasi Pemerintahan,
• Informasi dan Komunikasi
dan Daur Ulang 3,04 positif sektor basis prospektif Pertahanan dan Jaminan
• Jasa Keuangan dan Asuransi
sektor non tidak Sosial Wajib
• Jasa Perusahaan
F, Konstruksi • Jasa Pendidikan
0,77 positif basis prospektif • Jasa lainnya
• Jasa Kesehatan dan
G, Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil
Kegiatan Sosial
dan Sepeda Motor 1,36 positif sektor basis prospektif
H, Transportasi dan Pergudangan 1,57 positif sektor basis prospektif LQ<1
I, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 2,58 positif sektor basis prospektif
sektor non tidak
SEKTOR TERBELAKANG SEKTOR POTENSIAL LQ>1
J,Informasi dan Komunikasi 0,75 positif basis prospektif (Tidak (Tidak
K, Jasa Keuangan dan Asuransi 1,34 positif sektor basis prospektif ada) ada)
L, Real Estate 1,44 positif sektor basis prospektif
sektor non tidak
M, N, Jasa Perusahaan 0,91 positif basis prospektif
O, Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial 1,54 positif sektor basis prospektif
P, Jasa Pendidikan 3,52 positif sektor basis prospektif
Q, Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,13 positif sektor basis prospektif
PB<0
R, S, T, U, Jasa Lainnya 1,05 positif sektor basis prospektif
28
Analisis Sektor Pariwisata
Merupakan metode yang dipilih untuk melakukan
Point Rating System (PRS) = evaluasi alternatif-alternatif solusi terhadap kriteria
yang dipilih.

Skala Nilai PRS diklasifikasikan menjadi 5 kelas


Jarak Kawasan dengan Pusat dimana kelas paling rendah memiliki nilai
Distribusi 0,05 sampai 1 dan kelas sangat baik dengan
nilai 4,01-5
Skala Nilai Klasifikasi
Kestabilan Tanah 0,05-1 Sangat Rendah
1,01-2 Rendah
2,01-3 Cukup Baik
Kondisi Lingkungan 3,01-4 Baik Berdasarkan dari hasil analisis PRS, kondisi rata-rata keseluruhan daya tarik
Variabel Penilaian

4,01-5 Sangat Baik wisata di Kota Pematang Siantar adalah 2,45 atau kondisi rata-rata dari daya
Flora dan Fauna • 20 Daya Tarik Wisata Alam tarik wisata Kawasan adalah Cukup Baik.
• 46 Daya Tarik Wisata Budaya
• 19 Daya Tarik Wisata Buatan
Pola Ruang dan Kepemilikan
Lahan Proyeksi Kunjungan Wisatawan Mancanegara dan Lokal
Wisatawan 2028 2033 2038 2043

Daya Tarik Wisata Wisatawan Mancanegara 3.076 3.733 4.390 5.046

Wisatawan Lokal 989.047 1.253.952 1.518.857 1.783.762


Aktivitas Wisata Total 992.123 1.257.685 1.523.247 1.788.808

Aksesibilitas Fisik Potensi utama pariwisata di Kota Pematang Siantar adalah berupa wisata budaya yang Sebagian
besar berupa bangunan-bangunan heritage.
Sarana dan Prasarana Proyeksi wisatawan di Kota Pematang Siantar terus meningkat hingga 2043 dengan jumlah
wisatawan di tahun 2043 sebesar 1.788.808 wisatawan. 29
Analisis Peluang dan Tantangan Investasi Nilai Investasi Per Sektor 2021
Investasi
Eksisting di
Pematang
Siantar

Sebaran Investasi Per Sektor


Banyaknya
Makanan, Kecamatan Investasi
Kecamatan Perdagangan
Minuman
Industri Kesehatan
(2021-2022)
Siantar Marihat - - - - Siantar Marihat -
Siantar Siantar Marimbun 2
1 - - -
Marimbun Siantar Selatan 4
Siantar Selatan 2 1 - -
Siantar Barat 19
Siantar Barat 5 8 - 2 Siantar Utara 3
Siantar Utara - - - 2 Siantar Timur 25
Siantar Timur 11 4 8 3
Siantar Martoba 12
Siantar Martoba 8 - - 1
Siantar Sitalasari 4
Siantar
2 1 - -
Sitalasari 30
Peluang dan Tantangan Investasi di Pematang Siantar
Gerbang Tol pada Ruas Tol Ketersediaan Lahan Daya Saing Kota Pematang
1 Tebing Tinggi – Parapat
3 4 Siantar
Akses menuju dari Merujuk pada
dan ke Pematang penggunaan untuk • Basis ekonomi sudah ke sektor sekunder-tersier
Siantar menjadi lebih industri, perdagangan,
mudah → market perumahan, dll (non
based economy limitasi), investasi
berpotensi
dialokasikan di
71,89% dari seluruh
wilayah perencanaan
Pengembangan KSPN
2 Danau Toba

4 Daya Tarik Kunjungan ke


• Pematang Siantar
Pematang Siantar • Kekuatan aglomerasi Kota Pematang Siantar terhadap
salah satu pintu • Okupasi hotel pada 2022: 32,79%, wilayah sekitarnya (sektor jasa dan perdagangan lebih
masuk ke KSPN Danau meningkat dibandingkan 2021: 32,44% berkembang)
Toba
• Okupasi ini lebih tinggi dibandingkan • Government spending Rp. 3,48 juta per kapita (lebih besar
• Proyeksi kunjungan
dengan Tebing Tinggi atau Simalungun, dibandingkan Kab. Simalungun dan Asahan, namun lebih
wisatawan
namun masih lebih rendah dibandingkan rendah dibandingkan Kota Tebing Tinggi
(Nusantara/
mancanegara) terus rata-rata Sumatera Utara • Government size (APBD/PDRB) : 6% → produktivitas
mening • Sedangkan lama tinggal pengunjung masih ekonomi sebagian besar sudah oleh sektor swasta,
di bawah kabupaten/Kota sekitarnya dan Masyarakat (non belanja pemerintah)
rata-rata Sumatera Utara • Kapasitas daerah juga bisa dilihat dari rasio Panjang jalan
• Lama tinggal kunjungan pada 2022 adalah per kapita : 2,15 m per penduduk
1.12 → tampaknya masih pengunjung 31
transit
Analisis Transportasi
Pada dasarnya pola pergerakan di Kota Pematang Siantar ini
dapat dibagi 2 (dua) jenis yaitu:
1. Pola pergerakan lintas eksternal/ wilayah yang melalui jalan
Arteri Primer (Jalan Medan-Pematang Siantar)
2. Pola pergerakan internal merupakan pola pergerakan didalam
wilayah Kota Pematang Siantar, dimana dilayani oleh Jalan
Kolektor Primer, kolektor sekunder dan Jalan Lokal.

Pergerakan dalam Kota Pematang Siantar pada umumnya dibagi


menjadi beberapa perjalanan yaitu
1. Perjalanan Menuju Sarana Perdagangan dan Jasa
2. Perjalanan Menuju Sarana Pendidikan
3. Perjalanan Menuju Sarana Kesehatan
4. Perjalanan Menuju Sarana Perkantoran
5. Perjalanan Menuju Sarana Ruang Publik
6. Perjalanan Menuju Sarana Peribadatan
7. Perjalanan Menuju Kawasan Pertanian dan Perkebunan

32
Analisis Kebutuhan Sarana Pelayanan Umum
Sarana Pendidikan Sarana Kesehatan Sarana Peribadatan Sarana Perdagangan & Jasa Sarana Sosial

Kebutuhan Sarana Tahun Kebutuhan Sarana Tahun 2043


Kebutuhan Sarana Tahun 2043
2043 1. Posyandu 358 Unit Balai Kebutuhan Sarana Tahun 2043 Kebutuhan Sarana Tahun 2043
1. Masjid 179 Unit (sudah
1. TK 358 Unit → pengobatan warga 179 Unit 1. Warung 1.791 Unit 1. Balai pertemuan 179 Unit
mencukupi)
penambahan 307 unit 2. Prakter dokter (bidan) 90 2. Pertokoan 75 Unit (sudah 2. Balai serbaguna 15 Unit
2. Gereja Protestan 179 Unit
2. SD 280 Unit → unit → penambahan 4 unit mencukupi) 3. Gedung bioskop 4 Unit
(sudah mencukupi)
penambahan 130 unit 3. Klinik Bersalin 15 Unit 3. Pasar Tradisional 15 Unit
3. Gereja Katolik 15 Unit (sudah
3. SMP 93 Unit → (sudah mencukupi) → penambahan 12 unit
mencukupi)
penambahan 62 unit 4. Puskesmas pembantu 15
4. Pura 15 Unit (sudah
4. SMA 93 Unit → Unit (sudah mencukupi)
mencukupi)
penambahan 44 unit 5. Puskesmas 4 unit (sudah
5. Vihara 15 Unit (sudah 33
mencukupi)
mencukupi)
Analisis Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau
Sarana Ruang Terbuka, Taman Standar Kuota Luas Lahan Lapangan Olahraga Lapangan H. Adam Malik
dan Lapangan Olah Raga (Jiwa) (m²)
Taman/Tempat Main 1791 447.750
Taman/Tempat Main
179 223.750
Lingkungan
Taman dan Lapangan
15 360.000
Olahraga
Jalur Hijau -
Kuburan/Pemakaman Umum 4
Taman dan Lapangan
Olahraga (Jalan
4
Utama/Berkelompok dgn Lapangan Merdeka
Sarana Pendidikan
Total 1.031.500

Kebutuhan Sarana Tahun 2043


1.Taman Bermain 1.791 unit
2.Taman Lingkungan 179 Unit
3.Lapangan olahraga 15 Unit
4.TPU 4 Unit
Luas wilayah 7585,79
RTH publik 20% (Ha) 1517,16
RTH privat 10% (Ha) 758,58
Kebutuhan RTH (Ha) 103
34
Analisis Sistem Jaringan Kelistrikan
KONSEP RENCANA JARINGAN TRANSPORTASI
Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Kelistrikan:
1. Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan aksesibilitas dan sistem Konsep rencana pengembangan jaringan energi kelistrikan di Kawasan
jaringan listrik untuk meningkatkan fungsi dan keterkaitan antarpusat Pematang Siantar meliputi pengembangan sarana pembangkit listrik dan
kegiatan dan sistem jaringan kelistrikan kota secara optimal; penyaluran kepada 5 sektor layanan yaitu Rumah Tangga,
2. Konsep rencana pengembangan jalur kereta api listrik, PLN, dan EBT di Komersil/Usaha/Bisnis, Industri, Pemerintah, dan Sosial. Konsep rencana
Kota Pematang Siantar Pembangkit Listrik Negara Cabang Pematang Siantar dan pengembangan
3. Konsep rencana pengembangan sistem transmisi dan distribusi listrik Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA) di Kecamatan Siantar
4. Konsep pengembangan jaringan sekunder pada kawasan permukiman Martoba.
dan publik 1. Konsep rencana pengembangan jaringan prasarana energi meliputi:
• Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA) di
Tabel Kondisi Kelistrikan Pematang Siantar Tahun 2022
Kecamatan Siantar Martoba dengan kapasitas produksi 2
Produksi Penggunaan Megawatt/hari atau 2.000.000 watt/hari
Cakupan
No Kategori Listrik KWh Jual • Pengembangan Pembangkit Listrik Negara Cabang Pematang
Pelanggan
(KWh) (KWh) Siantar yaitu peningkatan produksi, transmisi dan distribusi
1. Rumah Tangga 12.877.043 130.803.324 101.545 tenaga listrik, perencanaan dan pengembangan jasa-jasa di
2. Komersil/Usaha/Bisnis 3.595.165 46.006.210 6.497 bidang tenaga listrik.
3. Industri 3.684.144 41.750.261 143 • Memperkecil kerugian daya tegangan listrik pada saluran
4. Pemerintah 1.117.682 12.902.096 946 transmisi sebesar 20 KV di PT PLN (Persero) ULP Siantar Kota.
5. Sosial 809.079 12.877.043 1.525 • Pengembangan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan
6. Lainnya - 77.099 21 Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET). Dan
Total 22.083.113 244.416.033 110.677 Pengembangan ruang lingkup jaringan SUTM, SKTM, Gardu Trafo
Tabel Kondisi Jumlah Aliran Listrik Kota Pematang Siantar Tahun 2022 dan SUTR SKTR.
No Kategori Satuan/Unit Tahun 2022
Aliran Listrik
1. Produksi KWh 22.083.113
2. Dibeli KWh 269.508.942
3. Dijual
Pembangkit Tenaga
KWh
KW
244.416.033
Kebutuhan listrik pada Kawasan
Kapasitas KVA 174.633 Perkotaan Pematang Siantar terus
Panjang Jaringan
1. Tenaga Menengah KMS 351,81 bertambah pada tahun proyeksi dimana
2. Tenaga Rendah KMS 756,92 pada tahun 2043, dibutuhkan sebanyak
Jumlah Travo Buah 840
Jumlah Konsumen Pelanggan 110.677 266.413.475,97 kwH listrik. 35
Analisis Sistem Jaringan Penyediaan Air Minum
1. Pengadaan dan pemasangan instalasi sambungan rumah sesuai dengan jumlah
sambungan rumah (SR) di Kawasan Kota Pematang Siantar.
2. Melakukan peningkatan wilayah pelayaan penyediaan air minum jaringan primer,
jaringan sekunder, dan jaringan distribusi
3. Untuk wilayah yang tidak dapat/sulit dijangkau perusahaan air minum dapat
mengembangkan sistem SPAM Bukaan Jaringan Perpipaan (BPJ) dan SPAH (Sistem
Pengendalian Air Hujan)
4. Dalam pemanfaatan air bawah tanah oleh masyarakat melalui sumur gali/ pompa air,
perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu jarak sumur dengan jamban, lubang galian
untuk air limbah atau tangki septik, dan sumber-sumber pencemar lainnya. Jarak
sumur minimal 15 meter dan lebih tinggi dari sumber pencemaran guna
mengurangi/meminimalisir terjadinya pencemaran air baku yang dapat mengurangi Proyeksi kebutuhan air total di Kota Pematangsiantar
tingkat kesehatan masyarakat setempat pada tahun 2022 adalah sebesar 1.534.303,77 m3/hari
5. Pengembangan instalasi infrastruktur air baku di kawasan Kota Pemantangsiantar dan meningkat setiap tahunnya hingga tahun 2043
seperti SPAH (Sistem Pengendalian Air Hujan), Filter Sederhana, dan Sumur Artesis menjadi 18.364.531,8 m3/tahun.
Komunal

Air yang diproduksi Air yang didistribusikan


Bulan Nilai (Rp)
(m3) atau disalurkan (m3)
20000 18.364.531,80
Januari 1.704.753,89 1.692.550,06 5.210.393.750
16.605.
Februari 1.640.087,49 1.628.400,52 4.970.424.298 16000 693
Maret 1.629.043,30 1.617.233,09 4.913.445.339 14.846.
855
April 1.636.293,20 1.624.720,31 4.946.895.597 12000
15.726.274
Mei 1.756.072,22 1.743.495,01 5.418.810.472 13.967. .8
8000
Juni 1.636.007,82 1.624.720,31 4.944.675.264 436

Juli 1.654.283,07 1.642.534,98 4.995.346.998


4000
Agustus 1.659.521,66 1.647.772,81 5.026.963.452
September 1.627.213,13 1.620.971,06 4.925.369.521
Oktober 1.632.585,00 1.620.971,06 4.922.730.530
November 1.643.795,13 1.632.009,90 5.000.228.398
Desember 1.651.638,58 1.639.910,41 5.001.352.625 37
KONSEP
Analisis RENCANA JARINGAN
Sistem Jaringan AIR LIMBAH
Air Limbah DAN PENGELOLAAN
dan Pengelolaan Limbah Bahan
LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)
Berbahaya dan Beracun (B3)
1. Kawasan dengan kepadatan penduduk rendah menggunakan tangki septik individu.
2. Kawasan kepadatan sedang dapat menggunakan jenis tangki septik individu ataupun komunal.
3. Kawasan dengan kepadatan tinggi menggunakan tangki septik komunal.
4. Penambahan truk tinja pada tahun 2042 sebanyak 18 truk.
5. Pembangunan instalasi pengolahan air limbah terpadu (IPLT) dengan sistem publik dan sistem
setempat di kawasan peruntukan industri, kawasan industri rumah tangga dan kawasan perkotaan
6. Pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) domestik skala kawasan sesuai dengan
masterplan air limbah
7. Mewajibkan kegiatan industri menengah-besar untuk memiliki instalasi pengolahan limbah
8. Menerapkan sanksi dan pola insentif-disinsentif terkait pengendalian limbah, khususnya kegiatan
industri

Proyeksi air limbah di Kota Pemantang Siantar menggunakan standar produksi


lumpur tinja 0,3 L/org/hari (KepMenLHK 2007 dan ) pada tahun 2023 sebanyak
13.426 liter/hari dan 19.309 liter/hari yang akan diproduksi setiap harinya oleh
masyarakat Kawasan Pemantangsiantar.
Proyeksi air limbah domestic di Kota Pemantang Siantar didasarkan pada jumlah
produksi 80% dari jumlah kebutuhan air bersih (PerMen PU No. 4 Tahun 2017)
pada tahun 2023 sebanyak 1.613.338 m3/hari dan pada tahun 2043
257.776.220 m3/hari yang akan diproduksi setiap harinya oleh masyarakat
Kawasan Pemantang Siantar
Satu unit truk tinja perkirakan dapat menampung air limbah yang dihasilkan dari
10.000 jiwa penduduk dan timbulan tinja yang dihasilkan adalah 0,3 L/jiwa/hari
(KepMen No. 534 Tahun 2001) . Lumpur tinja mencapai 12,44 m3/hari. kebutuhan
mobil tinja di Kawasan Pemantang Siantar tahun 2023 berjumlah 6 unit dan pada
tahun 2043 menjadi 18 unit mobil tinja 38
Analisis Sistem Jaringan Persampahan

Timbulan Sampah pada Kota Perkotaan


Pematang Siantar tahun 2043 sebanyak
806,399,79 m3/tahun

Mengacu pada RPJMD Kota Belum optimalnya penanganan


Pematang Siantar 2005-2025 dan masalah persampahan. Hal ini
RPJMD Tahun k2 4 Tahun 2017- ditunjukan oleh persentase
2022 dan Perka LKPP No 19 timbulan sampah yang
tahun 2015 tertangani sebesar 54,3 % di
Kota Pematang Siantar

Partisipasi Masyarakat diperlukan dokumen dan penyuluhan


Kota Pematang Siantar saat ini RKM KSM
terdapat 12 unit TPS di area
wilayah deliniasi dan
pembuangan akhir dilayani oleh
TPA Tanjung Pinggir

TPS di setiap
Kecamatan
Pengelolaan sampah belum TPA di Gurilla Siantar
optimal baik dari prasarana, Sitalasari & Tanjung
teknis dan infrastruktur Pinggir
TPS3R di Siantar Martoba,
Marimbun dan Siantar Selatan
39
Analisis Sistem Jaringan Drainase
KONSEP RENCANA JARINGAN DRAINASE
Konsep Jaringan Drainase :
1. Mengendalikan kelebihan air permukaan yang dimanfaatkan untuk
persediaan air baku dan kehidupan akuatik dengan meresapkan air
permukaan sebanyak-banyaknya ke dalam tanah dengan memerhatikan
konservasi air.
2. Sistem pemecahan masalah genangan harus melihat pada sistem
jaringan saluran secara keseluruhan. Dengan memperhitungkan Gambar Pola Drainase
Jaringan Grid Iron
backwater akibat fluktuasi hilir, membangun sistem badan air regional
(flood control system), Perbedaan batas pengalir air hujan atau dengan
greywater.
3. Pembersihan & Perbaikan pemeliharaan saluran, Pemerataan sub-bidang
drainase, pengendalian debit puncak, rekomendasi desain drainase tepat
guna dan berkelanjutan berwawasan lingkungan untuk Kota Gambar Pola Drainase
Pematangsiantar Jaringan Siku
4. Penetapan Pola Jaringan Grid Iron Pola ini diterapkan pada daerah
perkotaan dimana sungai berlokasi di pinggir kota, sehingga dibuat
saluran-saluran cabang (sekunder) yang berfungsi untuk mengalirkan air
menuju saluran pengumpul dan akan berakhir di saluran utama. Sehingga
efisien digunakan menjadi jaringan perbaikan pembangunan di Gambar Pola Drainase
Jaringan Paralel
Kecamatan Martoba, Kecamatan Siantar Utara, Kecamatan Siantar Marihat
5. Penetapan Pola Jaringan Siku Pola ini dibuat pada daerah yang memiliki
topografi sedikit lebih tinggi daripada sungai,sehingga sungai difungsikan
sebagai saluran pembuang akhir yang berada pada kota
Pemantangsiantar, untuk Kawasan Kecamatan Siantar Martoba,
Kecamatan Siantar Marihat, Kecamatan Siantar Marimbun. Sumur Resapan
6. Penetapan Pola Jaringan Paralel Pada pola ini saluran utama terletak
sejajar dengan saluran cabang, sehingga aliran air akan berjalan secara
sejajar dan apabila terjadi perkembangan kota, saluran-saluran akan
dapat menyesuaikan. Tepat dibangun di Kecamatan Siantar Utara, Gambar Teknik Sumur
Resapan
Kecamatan Siantar sitawasari, Kecamatan Siantar Selatan
Analisis Kondisi Lingkungan Binaan –
Intensitas Pemanfaatan Ruang – Zona Lindung
SUB ZONA PS – PERLINDUNGAN SETEMPAT SUB ZONA RTH-2 – TAMAN KOTA SUB ZONA RTH-3 – TAMAN KECAMATAN
KDB Maks. 10% KDB Maks. 20% KDB Maks. 20%
KLB Maks. 0,1 KLB Maks. 0,2 KLB Maks. 0,2
KDH Min. 90% KDH Min. 80% KDH Min. 80%
Tinggi 0m Tinggi 4m Tinggi 4m
Bangunan Bangunan Bangunan

SUB ZONA RTH-4 – TAMAN KELURAHAN SUB ZONA RTH-7 - PEMAKAMAN SUB ZONA RTH-8 – JALUR HIJAU
KDB Maks. 20% KDB Maks. 5% KDB Maks. 0%
KLB Maks. 0,2 KLB Maks. 00,05 KLB Maks. 0
KDH Min. 80% KDH Min. 80% KDH Min. 100%
Tinggi 4m Tinggi 4m Tinggi 0m
Bangunan Bangunan Bangunan

SUB ZONA BA – BADAN AIR

KDB Maks. 0%
KLB Maks. 0
KDH Min. 0%
Tinggi 0m
Bangunan

41
Analisis Kondisi Lingkungan Binaan –
Intensitas Pemanfaatan Ruang – Zona Budi Daya
SUB ZONA R2 - PERUMAHAN KEPADATAN TINGGI SUB ZONA R3 - PERUMAH KEPADATAN SEDANG SUB ZONA R4 - PERUMAH KEPADATAN RENDAH

KDB Maks. 80% KDB Maks. 70% KDB Maks. 60%

KLB Maks. 1,6 KLB Maks. 1,4 KLB Maks. 1,4

KDH Min. 10% KDH Min. 10% KDH Min. 15%

Tinggi 10 m Tinggi 10 m Tinggi 10 m


Bangunan Bangunan Bangunan

SUB ZONA K1 - PERDAGANGAN JASA SKALA KOTA SUB ZONA K2 – PERDAGANGAN JASA SKALA WP SUB ZONA K2 – PERDAGANGAN JASA SKALA SWP
KDB Maks. 70% KDB Maks. 60%
KDB Maks. 70%
KLB Maks. 1,4 KLB Maks. 1,2
KLB Maks. 2,1
KDH Min. 15% KDH Min. 15%
KDH Min. 15%
Tinggi 10 m Tinggi 10 m
Tinggi 15 m Bangunan Bangunan
Bangunan

SUB ZONA SPU-2 – SARANA PELAYANAN UMUM SUB ZONA SPU-3 – SARANA PELAYANAN UMUM
SUB ZONA SPU-1 – SARANA PELAYANAN UMUM SKALA KOTA
SKALA KECAMATAN SKALA KELURAHAN
KDB Maks. 60% KDB Maks. 60% KDB Maks. 60%
KLB Maks. 4,2 KLB Maks. 1,8 KLB Maks. 1,2
KDH Min. 15-20% KDH Min. 15% KDH Min. 15%
Tinggi Bangunan 30 m Tinggi 12 m Tinggi 8m
Bangunan Bangunan

42
Analisis Kondisi Lingkungan Binaan –
Intensitas Pemanfaatan Ruang – Zona Budi Daya
SUB ZONA SPU-4 – SARANA PELAYANAN UMUM SUB ZONA PL-6 - PERGUDANGAN SUB ZONA PP – PENGOLAHAN PERSAMPAHAN
SKALA RW
KDB Maks. 60% KDB Maks. 60% KDB Maks. 90%
KLB Maks. 0,6 KLB Maks. 1,2 KLB Maks. 1
KDH Min. 20% KDH Min. 20% KDH Min. 5%
Tinggi 4m Tinggi 10 m Tinggi 5m
Bangunan Bangunan Bangunan

SUB ZONA W -PARIWISATA SUB ZONA HK – PERTAHANAN & KEAMANAN SUB ZONA PL-3 – INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM
(IPAM)
KDB Maks. 50% KDB Maks. 60%
KDB Maks. 60%
KLB Maks. 1 KLB Maks. 1,2
KLB Maks. 1,2
KDH Min. 50% KDH Min. 20%
KDH Min. 20%
Tinggi 8m Tinggi 10 m
Bangunan Bangunan Tinggi 0m
Bangunan

SUB ZONA PL - PERUNTUKAN LAINNYA – INSTALASI


PENGELOLAAN AIR LIMBAH

KDB Maks. 60%


KLB Maks. 1,2
KDH Min. 20%
Tinggi -
43
Bangunan
Analisis Mikro Elemen Citra Kawasan

Kecamatan Siantar Timur

Pusat Pemantang Siantar

Kecamatan Siantar Selatan

44
Kecamatan Siantar Barat Kecamatan Siantar Utara
Analisis Makro Citra Kawasan

45
Analisis Pengembangan Elemen Citra Kota (Path)

Path yang mendapat sorotan untuk dikembangkan salah Jl. Melanthon Siregar salah satu jalan akses keluar dan
satunya diarea Di bagian no 2 dan no 4 merupakan jalan primer masuknya kawasan pematang siantar, di jln. Ini masih perlu
di kawasan pemantang siantar, jln tersebut masih perlu adanya adanya penataan kota dan jalan untuk mewujudkan
penataan, lalu di no 1 merupakan salah satu jln tol yang masih konsep livable city. Lalu di no 6 Merupakan jl. Primer
tahap pembangunan. Dan di no 3 adalah jln perencanaan yang kawasan Pematang Siantar yaitu jln. Lintas Sumatera jalan
akan dijadikan jln sekunder agar terwujudnya bagian wilayah yang membelah kota Pematang Siantar menjadi beberapa
tersebut menjadi hidup untuk menciptakan generator kota di bagian.
bagian yang dilewati jalan no 3.
46
Analisis Pengembangan Elemen Citra Kota (Landmark)

Landmark adalah sesuatu yang mudah dilihat atau dikenal dan menonjol Landmark di Pematang Siantar Sebagian besar berada di pusat
pada suatu Kawasan dan dapat dijadikan pedoman orientasi pada kota terutama di Kec. Siantar Barat. Landmark di sekitar pusat
Kawasan. Sebagian besar landmark Kota Pematang Siantar berada di kota menunjukkan wajah Kota Pematang Siantar yang
Kec. Siantar Barat. merupakan perpaduan antara heritage, ruang terbuka public dan
langgam bangunan khas Pematang Siantar.
47
Analisis Pengembangan Elemen Citra Kota (Edges)

Edges adalah batas antara dua fase, inkontinuitas linier: pantai, jalan Edges juga dapat berupa garis yang
kereta api, tepi pembangunan, dinding "(Lynch, 1960: 47). memisahkan antara Kawasan terbangun dan
non terbangun
48
Analisis Pengembangan Elemen Citra Kota (Nodes)

Node adalah fokus strategis dimana pengamat Dapat masuk, biasanya


persimpangan jalan, atau konsentrasi beberapa karakteristik "(Lynch,
1960: 72).
Ciri khas dari node di Pematang Siantar pada persimpangan 3 jalur
biasanya terdapat taman berbentuk segitiga atau tugu.
49
Analisis Pengembangan Elemen Citra Kota (District)

Kawasan perbatasan (Distrik) antara kota dan wilayah luar sebagaimana distrik disini untuk mewujudkan kota yang
kompleks dan tertata juga memberikan kesan yang estetis
50
Analisis Karakteristik Kawasan

• panggung dan jarak antara bangunan


dengan tanah adalah 1,75 meter
• Bagian atap memiliki desain seperti
pelana kuda atau punggung kerbau. Atap
rumah juga memiliki bentuk yang lancip
pada bagian depan dan belakangnya.
• Rumah bolon dihiasi berbagai ukiran yang
bermakna dan ukiran khas yang disebut
dengan Gorga

Dominansi langgam arsitektur tradisional Batak sangatlah melekat pada Kota


Pemantang Siantar, khususnya di pusat Kota Pemantang Siantar. Dimana hampir
disetiap bangunan selalu mengaplikasikan ornament khas kebudayaan masyarakat
sekitar. Hal ini menjadi acuan bagi masyarakat kota Pemantang Siantar untuk
melestarikan ciri khas adat mereka. Pengembangan arsitektur Batak juga dapat
diimplementasikan kesemua jenis fungsi bangunan. Supaya dapat membranding
wilayah tersebut untuk lebih dikenali dan citra nya lebih kuat lagi.
51
Analisis Pembiayaan

Skema Pembiayaan dan Jenis Pengembangan

No Skema Pembiayaan Jenis Pengembangan


1 APBD Jalan kota, Sekolah, Kantor Pemerintahan Kecamatan dan Desa,
Pasar, Terminal, Rehabilitasi Saluran Irigasi Tersier, Sistem Air
Minum
2 APBN dan APBD Rencana jalan tol, IPLT, IPAL Terpadu, Saluran Irigasi Primer dan
Prov Sekunder, Sekolah
4 Swasta Rumah Sakit, IPAL, Pusat Perbelanjaan, Properti
5 KPBU PJU, IPAL, Sistem Air Bersih, Pasar

52
Analisis Karakteristik Peruntukan Zona

53
Analisis Karakteristik Peruntukan Zona

54
Analisis Karakteristik Peruntukan Zona

55
Analisis Karakteristik Peruntukan Zona

56
Analisis Karakteristik Peruntukan Zona

57
Analisis Karakteristik Peruntukan Zona

58
Analisis Karakteristik Peruntukan Zona

59
Analisis Jenis dan Karakteristik Kegiatan yg Berkembang

60
Analisis Kegiatan yang Mungkin Berkembang

61
Analisis Kesesuaian Kegiatan Thp Zona/Sub Zona

62
Analisis Dampak Kegiatan Thp Jenis Peruntukan/Zona

63
Analisis Dampak Kegiatan Thp Jenis Peruntukan/Zona

64
Analisis Pertumbuhan dan Pertambahan Penduduk Pada
Suatu Zona & Gap Penggunaan Lahan
Analisis Pertumbuhan dan pertambahan Penduduk Gap Penggunaan Lahan Pada RTRW Kota
Pada Setiap Desa di WP Kota Pematangsiantar Pematangsiantar dengan Penggunaan Lahan Eksisting
Jumlah Simpangan Penggunaan Lahan dengan
Luas (Ha)
Kecamatan Daya Tampung Penduduk Selisih Zona Lindung
Tahun 2043 Industri 6,71
Siantar Marihat Perdagangan dan Jasa 5,34
171,629 36,769 134,860
Permukiman dan Tempat Kegiatan 71,67
Siantar Marimbun 368,988 43,230 325,758 Sarana Transportasi 1,03
Siantar Selatan 44,937 24,383 20,554 Total 84,75
Siantar Barat 74,301 53,749 20,552
Berdasarkan hasil analisis penyimpangan penggunaan lahan.
Siantar Utara 86,382 65,320 21,062 besar penyimpangan antara guna lahan eksisting dengan pola
Siantar Timur 95,669 56,414 39,255 ruang Kota Pematangsiantar tahun 2023-2043 adalah 84,75 Ha.
Siantar Martoba Sebagian pola ruang tersebut jika dibandingkan dengan guna
506,356 103,731 402,625
lahan eksisting mengalami penyimpangan
Siantar Sitalasari 313,083 64,156 248,927
Kota Pematangsiantar 1,661,345 447,752 1,213,593

Dalam perhitungan daya tampung, luas lahan perumahan dibagi menjadi 3 bagian yaitu tipe mewah
dengan asumsi kebutuhan PU dikali 10.000 m2 dan dibagi 288m2. Angka pembagi merupakan asumsi
luasan bagi masing-masing tipe rumah. Rumah tipe mewah membutuhkan luas lahan 288m2, tipe
menengah membutuhkan lahan seluas 144m2, dan tipe sederhana 72m2. daya tampung penduduk
diasumsikan bahwa dalam 1 rumah terdapat 4 jiwa. Berdasarkan hasil perhitungan Kota
65
Pematangsiantar sampai tahun 2043 tidak melebihi threshold dari daya tampung.
Analisis Karakteristik Spesifik Lokasi
Kawasan Rawan Bencana Kawasan Rawan Bencana Kawasan Lahan Pertanian Pangan
Banjir Gerakan Tanah/ Longsor Berkelanjutan

Kejadian longsor di WP Kota Pematangsiantar Sebagian besar Kota Pematangsiantar masih


Pada WP Kota Pematangsiantar. disebabkan oleh beberapa faktor seperti didominasi oleh lahan hijau seperti pertanian.
daerah yang beresiko banjir kondisi morfologi. jenis batuan atau tanah. Jenis pertanian yang terdapat di Kota
merupakan daerah yang cenderung serta faktor pemicu yakni curah hujan Pematangsiantar adalah tanaman pangan
rendah serta dekat dengan sungai intensitas tinggi. Kondisi morfologi Kota
utama. Ini dikarenakan daerah yang Pematangsiantar sebagian besar berupa
rendah merupakan tempat wilayah bergelombang dan variatif. Hal ini
bertemunya runoff air hujan dari mengakibatkan potensi kejadian tanah longsor
hulu. semakin besar pada daerah tersebut.

66
Analisis Ketentuan Standar Setiap Sektor Terkait
Berikut daftar-daftar standar teknis yang digunakan dalam penyusunan Matek dan
Ranperkada Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Tahun 2023-2043.
Secara garis besar, standar teknis ➢ SNI 03-1724-1989. Tata Cara Perencanaann Hidrologi Dan Hidraulik Untuk Bangunan di
pemanfaatan ruang meliputi: Sungai.
a) Standar kebutuhan utilitas, mengatur ➢ SNI 03-1733-1989. Tata Cara Perencanaan Kawasan Perumahan Kota.
besarnya kebutuhan/kapasitas utilitas (air ➢ SNI 03-1745-1989. Tata Cara Pemasangan Sistem Hidran Untuk Pencegahan Bahaya
bersih, persampahan, air limbah, drainase, Kebakaran Pada Bangunan Rumah dan Gedung.
listrik, telepon, gas rumah tangga, tv kabel, ➢ SNI 02-2406-1991. Tata Cara Perencanaan Umum Drainase Perkotaan.
dst) untuk setiap jenis peruntukan ruang; ➢ SNI 03-2397-1991. Tata Cara Perencanaan Rumah Sederhana Tahan Angin.
b) Standar sarana pendukung (fasilitas ➢ SNI 10-2454-1991. Tata Cara Pengelolaan Teknik Persampahan Perkotaan.
peribadatan, fasilitas pendidikan, fasilitas ➢ SNI 03-3241-1994. Tata Cara Pemilihan Lokasi Tempat Pembuangan Akhir Sampah.
perdagangan, fasilitas sosial, fasilitas ➢ SNI 03-3242-1994. Tata Cara Pengelolaan Sampah Di Permukiman.
olahraga, fasilitas keamanan, RTH/taman, ➢ SNI 03-3647-1994. Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Gedung Olah Raga.
SPBU, SPBE, dan sebagainya) yang sesuai ➢ SNI 03-1735-1989 Pembaharuan 2000. Tata Cara Perencanaan Akses Bangunan Dan
dengan jumlah penduduk atau orang yang Akses Lingkungan Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Rumah Dan
harus dilayaninya; Gedung.
c) Standar prasarana pendukung (parkir, jalur ➢ SNI 03-2399-2002. Tata Cara Perencanaan Bangunan MCK Umum
pejalan kaki, jalur sepeda, TPS, dan ➢ SNI 03-2453-2002. Tata Cara Perencanaan Sumur Resapan Air Hujan Untuk Lahan
sebagainya) yang sesuai dengan jumlah Pekarangan.
penduduk atau orang yang harus dilayaninya; ➢ SNI 03-7565-2002. Spesifikasi Bahan Bangunan Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran
dan Pada Bangunan Rumah Dan Gedung.
d) Standar prasarana lain (media luar ruang) ➢ SNI 03-6967-2003. Sistem Jaringan Dan Geometri Jalan Perumahan-Persyaratan Umum.
yang sesuai dengan desain estetika ➢ SNI 03-6981-2004. Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan Sederhana Tidak
lingkungan yang diinginkan. Bersusun di Daerah Perkotaan.
➢ SNI 03-1733-2004. Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan Di Lingkungan
67
Perkotaan.
Analisis Kewenangan dalam Perencanaan, Pemanfaatan
Ruang dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang

68
Rekap Hasil Analisis
1. Terdapat 3 ruas jalan nasional di Kota Pematang
01 Potensi untuk dijadikan Pusat Pelayanan Kota
Kec. Siantar Barat,
07 Siantar melalui Kecamatan Siantar Martoba, Siantar
Terminal
Terpadu
Potensi untuk dijadikan Sub Pusat Pelayanan Kota Sitalasari dan Siantar Marimbun dengan panjang 17,74
Kec. Siantar Martoba, Kec. Siantar Sitalasari, Kec. Siantar km TPA
Timur, Kec. Siantar Marihat, dan Kec. Siantar Marimbun. 2. Rencana Jalan Tol; Tanjungpinggir

Potensi untuk dijadikan Pusat Pelayanan Lingkungan 3. Stasiun KA Dwikora


Kecamatan 4. Terminal Terpadu, Sukadame, dan Perluasan
Kec. Siantar Utara dan Kec. Siantar Selatan
Potensi untuk dijadikan Pusat Pelayanan Lingkungan 08 Berdasarkan Analisis LQ yang menjadi sektor Basis di Kota
Pematang Siantar adalah Industri Pengolahan,
Kelurahan
Pengadaan Listrik Dan Gas, Pengadaan Air,
Tersebar diseluruh Kelurahan
Pengelolaan Sampah, Limbah Dan Daur Ulang,
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan
02 1. Terdapatnya penyimpangan penggunaan lahan
sebesar 3,29% dari total lahan Sepeda Motor, Penyediaan Akomodasi dan Makan
Terminal Sukadame
2. Penyimpangan penggunaan lahan terjadi pada Minum, dan Jasa Pendidikan dan Perluasan
Kawasan
Permukiman
Pertanian Lahan Basah menjadi
09 1. Kota Pematang Siantar 92% terlayani oleh Sarana
Pendidikan, Kesehatan, Peribadatan dan
Stasiun KA
Dwikora
3. Penggunaan lahan untuk fungsi RTH publik tidak Perdagangan & Jasa
memenuhi standar minimal 20% 2. Jaringan Energi terdiri dari SUTT, SUTM, SKTM, dan
Pusat
03 Analisis Kemampuan Lahan :
1. Kemampuan Pengembangan Lahan Rendah 1.84%
PLMTH (Siantar Barat) dan Minyak dan Gas Bumi
3. Jaringan Telekomunikasi terdiri dari Jaringan Serat
Pelayanan Kota

2. Kemampuan Pengembangan Lahan Sangat Rendah Optik, Kotak Pembagi, dan BTS
0.19% 4. Jaringan Sumber Daya Air terdiri dari Jaringan Irigasi
3. Kemampuan Pengembangan Lahan Sedang 23.61% (Primer, Sekunder, Tersier) dan Jaringan
4. Kemampuan Pengembangan Lahan Tinggi 74.36% Pengendalian Banjir
5. Jaringan Air Minum terdiri dari Bangunan Pengambil
04 • Jumlah penduduk pada tahun akhir perencanaan yaitu
2043 adalah sebesar 447.751 jiwa, dengan jumlah Air Baku, Instalasi Produksi, Jaringan Transmisi Air
terbesar berada di Kecamatan Siantar Martoba Minum, dan Sumur Pompa,
dengan 103,731 jiwa 6. Jaringan Pengelolaan Air Limbah Bahan Berbahaya dan
• Daya Tampung tahun 2043 sebesar 1,213,593 jiwa Beracun (B3) terdiri dari Sub Sistem Pengolahan
penduduk. Lumpur Tinja dan Sub Sistem Pengelolaan Limbah
B3
05 Terdapat 22 cagar budaya, dengan 11 Gedung bersejarah,
9 tempat ibadah/keagamaan, 1 Pemakaman dan 1
7. Jaringan Persampahan terdiri dari TPS dan TPA Dominasi Zona Perumahan, Zona
Pertanian, Zona Perdagangan dan
Tanjungpinggir
Museum Jasa, Zona RTH, Zona SPU, dan
8. Jaringan Drainase terdiri dari Jaringan Drainase
1. Luas LP2B ± 1.615,15 Ha dan LSD 1.294,18 Ha Zona Kawasan Peruntukan Industri
06 2. Tidak Terdapat Kawasan Hutan berdasarkan
(Primer, Sekunder, Tersier)
9. Jaringan Prasarana Lainnya terdiri dari Jalur Evakuasi
579/Menhut-II/2014 dan Tempat Evakuasi, Jalur Pejalan Kaki
69
Sintesis/ Simpulan
Isu dan Faktor yang Menjadi Potensi dan Pendorong
Isu dan Faktor yang Menjadi Tantangan dan Pengembangan
Concern Pengembangan
1. Kepadatan penduduk sedang-tinggi, terutama di
1. Potensi pusat layanan di (1) Kel. Bantan Alternatif Konsep Pengembangan perkotaan;
(Siantar Barat), (2) Kel.Martoba, Melayu, 2. Simulasi pertumbuhan penduduk → regresi linear
Baru (Siantar Utara), (3) Kel. Siopat Suhu 1. Transformasi dari Kota Transit menjadi Kota (dengan memasukkan migrasi) → proyeksi
(Siantar Timur), (4) Kel. Bah Kapul (Siantar Tujuan, dengan aktivitas utama perdagangan dan pertambahan penduduk 447.751, dengan
Sitalasari); jasa, MICE, pariwisata secara umum dan perkiraan daya tampung 1,2 juta penduduk;
2. Limitasi untuk pengembangan wilayah relatif perumahan (hunian); 3. Memiliki potensi citra kawasan yang kuat yang
rendah (29%); 2. Kota tujuan investasi utama di luar Medan dan berasal dari nilai-nilai budaya, toleransi dan
3. Dominasi status hak milik; sekitarnya, dengan fokus pada investasi terkait bangunan/landscape;
4. Berdasarkan berbagai parameter, hamper transformasi di atas; 4. Nilai investasi terbesar: industri, jumlah investasi
98% lahan memiliki kemampuan sedang- 3. Tetap akomodatif terhadap investasi industri terbesar: perdagangan dan jasa, sebaran di
tinggi untuk dikembangkan; dengan tetap menjaga fungsi kota ke depan; bagian Tengah;
5. Sebagaian besar wilayah berada pada zona 4. Kemungkinan tetap menjaga pertanian pangan 5. Akses sangat baik dengan adanya Jalan Tol dan
terdampak bencana rendah-sangat rendah; dan perkebunan; GT di Pematang Siantar → market based
6. Masih menjadi kota transit (lama tinggal 5. Membangun pusat pemerintahan secara terpadu economy, jumlah kunjungan;
kunjungan pendek), belum menjadi kota dengan kawasan perkantoran yang modern; 6. Ada jalur KA yang masih aktif;
tujuan; 6. Bagian utara wilayah menjadi kawasan suburban- 7. Potensi kunjungan wisatawan ke Danau Toba
7. Masih ada lack of capacity dari layanan urban, sebagai tujuan investasi perumahan, hingga 6 juta orang;
persampahan, air limbah, drainase; pariwisata dan jasa pendukung; 8. Belanja publik cukup tinggi, namun sebagian
8. Pengembangan industri mendapatkan 7. Bagian Selatan akan menjadi kawasan dengan besar ekonomi digerakkan oleh belanja non
kompetitor dari Sei Mangke; dan corak suburban-rural; dan pemerintah (swasta cukup maju); dan
9. Isu lahan pertanian dan HGU perkebunan. 8. Menerapkan konsep berkelanjutan. 9. Sudah menjadi pusat bagi kabupaten sekitarnya

70
71
Tujuan Penataan Ruang
Rancangan Perda RTRW Kota Pematang Siantar Tujuan RDTR dijabarkan dari RTRW dengan pertimbangan:
• Tidak mengulang (jika memungkinkan)
“Mewujudkan kota sebagai pusat perdagangan • Tujuan lebih lanjut, lebih operasional
dan jasa pada wilayah tengah Provinsi Sumatera • Kalimat pendek, bisa menjadi tagline
Utara dengan didukung oleh sektor pendidikan,
kesehatan, dan pariwisata dalam ruang kota yang
aman, nyaman, produktif, dan berkesinambungan”

RDTR Kota Pematang Siantar


“Mewujudkan Ruang Kota Pematang Siantar sebagai Kota Hijau yang Nyaman untuk Tinggal,
Bisnis, Wisata dan Belajar”

Perkotaan Budaya dan Karakter Wilayah


Perwujudannya: kota yang memiliki lingkungan hunian, berusaha, Perwujudannya: Preservasi seluruh cagar budaya yang ada, kesenian
pendidikan dan zona lainnya yang nyaman untuk ditinggali (livable) dan nilai toleransi, serta mengangkatnya menjadi filosofi dan karakter
dan dikunjungi, serta inklusif dengan dukungan sistem transportasi keruangan (struktur ruang, citra kawasan dan pengembangan kawasan
umum serta sarana dan prasarana yang memadai warisan), dan menjadikannya kegiatan bernilai tambah ekonomi dan
menjadi citra bagi lingkungan binaan yang dikembangkan
Investasi, Lingkungan Berusaha dan Ekonomi Berkelanjutan
Perwujudannya: menyediakan ruang, sistem perizinan yang jelas Perwujudannya: membangun kawasan hijau, kota yang resilien, dan
dan pasti, serta dukungan sarana dan prasarana yang memadai menerapkan konsep ekonomi sirkular, yang diwujudkan dalam
untuk beragam investasi yang memberikan nilai tambah daerah dan manajemen mitigasi bencana, memperhatikan kerentanan lingkungan
masyarakat, dalam rangka menciptakan kegiatan berusaha yang fisik, menjaga nilai ekosistem yang ada, serta menjaga kawasan dan
berkelanjutan kegiatan berbasis pertanian dan pekebunan 72
Penetapan SubWilayah Perencanaan
Membagi Wilayah menjadi beberapa Sub
Wilayah Perencanaan, untuk mendapatkan
kedetilan yang cukup, dengan dasar:
• Karakter Kota Pematang Siantar dan
sebaran/pengelompokannya secara
keruang
• Sirkulasi atau arus pergerakan melalui Kota
Pematang Siantar adalah dari dan ke arah
utara dan Selatan
• Pembagian SWP memperhatikan kesamaan
karakter/fungsi, dan tidak memotong batas
administrasi kelurahan

73
Rencana Pembagian Blok

74
75
Rencana Sistem Pusat Pelayanan
Merancang sistem pusat pelayanan di Kota Pematang Siantar yang Analisis Pusat Pelayanan
menyediakan layanan secara berjenjang dan mendistribusikan Indeks Pelayanan Skalogram Rank Size Zipf Strugess Kernell Density Total

Indeks Kelengkapan fasilitas


Kelurahan

beban pelayanan secara lebih merata


Kriteria Skor Kriteria Skor Kriteria Skor Kriteria Skor Kriteria Skor Kriteria Skor Skor
Siantar Marihat

Pelayanan 1.
2.
Sukamaju
Sukamakmur
Rendah
Rendah
1
1
Rendah
Sedang
1
2
Sedang
Rendah
2
1
Tinggi
Rendah
3
1
Rendah
Rendah
1
1
Sedang
Tinggi
2
3
12
12

Arahan Rancangan Perda RTRW Kota Pematang


3. Pardamean Rendah 1 Rendah 1 Sedang 2 Tinggi 3 Rendah 1 Tinggi 3 13

Skalogram Persentase 4. Parhorasan Nauli Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Sedang 2 Rendah 1 Tinggi 3 11

Siantar
5. Sukaraja Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Sedang 2 Rendah 1 Rendah 1 9

Guttman keberadaan fasilitas 6.


7.
BP Nauli
Mekar Nauli
Rendah
Rendah
1
1
Rendah
Rendah
1
1
Rendah
Rendah
1
1
Sedang
Sedang
2
2
Rendah
Rendah
1
1
Rendah
Rendah
1
1
9
9

PPK Kelurahan Proklamasi


Siantar Marimbun

Rank Size Kepadatan 1.


2.
Simarimbun
Tong marimbun
Rendah
Rendah
1
1
Rendah
Rendah
1
1
Rendah
Rendah
1
1
Sedang
Sedang
2
2
Rendah
Rendah
1
1
Rendah
Rendah
1
1
9
9

SPPK 1. Kelurahan Tanjung Pinggir (Kecamatan penduduk 3.


4.
Nagahuta
Nagahuta timur
Rendah
Rendah
1
1
Rendah
Rendah
1
1
Rendah
Rendah
1
1
Tinggi
Sedang
3
2
Rendah
Rendah
1
1
Sedang
Rendah
2
1
11
9

Siantar Martoba)
5. Pematang marihat Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Tinggi 3 Rendah 1 Rendah 1 10

Zipf Jumlah penduduk 6. Marihat jaya Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Tinggi 3 Rendah 1 Rendah 1 10

2. Kelurahan Gurilla (Kecamatan Siantar


Siantar Selatan
1. Aek nauli Rendah 1 Rendah 1 Sedang 2 Tinggi 3 Rendah 1 Tinggi 3 13

Sitalasari) Strugess Jumlah penduduk 2.


3.
Martimbang
Kristen
Rendah
Rendah
1
1
Sedang
Rendah
2
1
Rendah
Rendah
1
1
Sedang
Sedang
2
2
Rendah
Rendah
1
1
Tinggi
Tinggi
3
3
13
11

3. Kelurahan Bah Kapul (Kecamatan Siantar


4. Toba Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Sedang 2 Rendah 1 Tinggi 3 11

Kernell Pengelompokan 5. Karo Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Tinggi 3 Rendah 1 Tinggi 3 12

Sitalasari)
6. Simalungun Rendah 1 Rendah 1 Tinggi 3 Sedang 2 Rendah 1 Tinggi 3 13

fasilitas Siantar Barat

4. Kelurahan Simarimbun, Kecamatan Siantar


1. Sipinggol pinggol Rendah 1 Rendah 1 Sedang 2 Tinggi 3 Rendah 1 Tinggi 3 13
2. Teladan Rendah 1 Sedang 2 Rendah 1 Sedang 2 Rendah 1 Sedang 2 12

Marimbun
3. Dwikora Tinggi 3 Tinggi 3 Rendah 1 Sedang 2 Rendah 1 Tinggi 3 19
4. Proklamasi Sedang 2 Tinggi 3 Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Tinggi 3 16

5. Kelurahan Siopat Suhu (Kecamatan Siantar


5. Timbang galung Sedang 2 Sedang 2 Rendah 1 Sedang 2 Rendah 1 Tinggi 3 15
6. Simarito Rendah 1 Rendah 1 Sedang 2 Tinggi 3 Sedang 2 Tinggi 3 14

Timur)
7. Banjar Rendah 1 Rendah 1 Sedang 2 Tinggi 3 Sedang 2 Tinggi 3 14
8. Bantan Sedang 2 Sedang 2 Sedang 2 Tinggi 3 Tinggi 3 Tinggi 3 19

6. Kelurahan Sukaraja (Kecamatan Siantar


Siantar Utara
Pertimbangan Penetapan Pusat Pelayanan 1. Martoba Rendah 1 Rendah 1 Tinggi 3 Tinggi 3 Tinggi 3 Tinggi 3 16

Marihat)
2. Melayu Tinggi 3 Tinggi 3 Sedang 2 Tinggi 3 Sedang 2 Tinggi 3 22
3. Baru Rendah 1 Sedang 2 Tinggi 3 Tinggi 3 Sedang 2 Tinggi 3 17
1. Memperhatikan RTRW (konsistensi 4. Sukadame Sedang 2 Sedang 2 Rendah 1 Tinggi 3 Sedang 2 Tinggi 3 17

PPL 1. Kelurahan Tambun Nabolon (Kecamatan


5. Bane Rendah 1 Sedang 2 Rendah 1 Tinggi 3 Sedang 2 Sedang 2 14

rencana) 6. Sigulang-gulang Rendah 1 Sedang 2 Rendah 1 Tinggi 3 Sedang 2 Tinggi 3 15

Siantar Martoba)
7. Kahean Rendah 1 Sedang 2 Sedang 2 Tinggi 3 Sedang 2 Tinggi 3 16
Siantar timur
2. PPK melayani kota, SPPK melayani SWP (1
2. Kelurahan Nagapita (Kecamatan Siantar
1. Kebun sayur Rendah 1 Sedang 2 Sedang 2 Tinggi 3 Rendah 1 Tinggi 3 15
2. Tomuan Sedang 2 Sedang 2 Rendah 1 Tinggi 3 Tinggi 3 Tinggi 3 18

Martoba) SWP ada 1 atau lebih SPPK), PPL melayani 3.


3.
Pahlawan
Siopat suhu
Sedang
Tinggi
2
3
Sedang
Tinggi
2
3
Rendah
Rendah
1
1
Sedang
Tinggi
2
3
Rendah
Tinggi
1
3
Tinggi
Sedang
3
2
15
21

3. Kelurahan Bah Kapul (Kecamatan Siantar kecamatan (setiap kecamatan ada 1 PPL) 4.
5.
Merdeka
Pardomuan
Rendah
Rendah
1
1
Rendah
Sedang
1
2
Sedang
Sedang
2
2
Sedang
Tinggi
2
3
Rendah
Rendah
1
1
Tinggi
Tinggi
3
3
12
15

Sitalasari)
6. Asuhan
3. PPK, SPPK dan PPL berada di kelurahan Siantar Martoba
Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Tinggi 3 Sedang 2 Sedang 2 12

4. Kelurahan Setia Negara (Kecamatan


1. Sumber jaya Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Tinggi 3 Sedang 2 Sedang 2 12
yang berbeda 2. Naga pita Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Tinggi 3 Tinggi 3 Tinggi 3 14

Siantar Sitalasari)
3. Naga pitu Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Tinggi 3 Sedang 2 Tinggi 3 13

4. Pemilihan SPPK atau PPL, selain 4. Pondok sayur Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Tinggi 3 Sedang 2 Sedang 2 12

5. Kelurahan Simarimbun (Kecamatan Siantar


5. Tanjung pinggir Sedang 2 Tinggi 3 Rendah 1 Tinggi 3 Sedang 2 Rendah 1 17
6. Tambun nabolon
berdasarkan RTRW, memperhatikan hasil Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Tinggi 3 Sedang 2 Rendah 1 11

Marimbun)
7. Tanjung tongah Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Tinggi 3 Rendah 1 Rendah 1 10
Siantar Sitalasari

6. Kelurahan Sukamaju (Kecamatan Siantar analisis pusat pelayanan, lokasi dan lain 1.
2.
Bah kapul
Bah sorma
Tinggi
Sedang
3
2
Tinggi
Sedang
3
2
Rendah
Rendah
1
1
Tinggi
Tinggi
3
3
Tinggi
Rendah
3
1
Sedang
Rendah
2
1
21
14

Marihat) pertimbangan lain yang diperlukan 3.


4.
Gurilla
Bukit shofa
Rendah
Rendah
1
1
Rendah
Rendah
1
1
Rendah
Rendah
1
1
Sedang
Tinggi
2
3
Rendah
Sedang
1
2
Rendah
Tinggi
1
3
9
13 76
5. Setia negara Rendah 1 Rendah 1 Rendah 1 Tinggi 3 Tinggi 3 Sedang 2 13
Rencana Sistem Pusat Pelayanan
Pusat Kelurahan Kecamatan Keterangan
PPK Proklamasi Siantar Barat Sesuai dengan RTRW
SPPK 1. Tanjung Pinggir Siantar Martoba Sesuai dengan RTRW
2. Bah Kapul Siantar Sitalasari Sesuai dengan RTRW, dipilih karena memiliki skor lebih tinggi dibandingkan Gurrila
3. Siopat Suhu Siantar Timur Sesuai dengan RTRW
4. Sukaraja Siantar Marihat Sesuai RTRW
5. Simarimbun Siantar Marimbun Sesuai dengan RTRW
6. Melayu Siantar Utara Tambahan, kelurahan dengan skor tertinggi
PPL 1. Nagapita Siantar Martoba Sesuai dengan RTRW, dipilih karena memiliki skor lebih tinggi dibandingkan Tanjung
Nabolon
2. Setia Negara Siantar Sitalasari Sesuai dengan RTRW
3. Sukamaju Siantar Marihat Sesuai dengan RTRW
4. Bantan Siantar Barat Tambahan, memiliki skor tertinggi dibanding kelurahan lain, memperhatikan lokasi
5. Pematang Marihat Siantar Marimbun Tambahan, memiliki skor tertinggi dibanding kelurahan lain, memperhatikan lokasi
6. Martimbang Siantar Selatan Tambahan, memiliki skor tertinggi dibanding kelurahan lain, memperhatikan lokasi
7. Sukadame Siantar Utara Tambahan, memiliki skor tertinggi dibanding kelurahan lain, memperhatikan lokasi
8. Tomuan Siantar Timur Tambahan, memiliki skor tertinggi dibanding kelurahan lain, memperhatikan lokasi
• Tanjung Nabolong tidak menjadi PPL karena sudah ada Nagapita di Siantar Martoba, memiliki skor lebih kecil
• Bah Kapul tidak menjadi PPL karena sudah menjadi SPPK
• Simarimbun tidaj menjadi PPL, karena sudah menjadi SPPK
• Gurrila tidak menjadi SPPK, karena di Siantar Sitalasari sudah Bah Kapul

77
Rencana Sistem Pusat
Pelayanan
Pusat Kelurahan Kecamatan
PPK Proklamasi Siantar Barat
SPPK 1. Tanjung Pinggir Siantar Martoba
2. Bah Kapul Siantar Sitalasari
3. Siopat Suhu Siantar Timur
4. Sukaraja Siantar Marihat
5. Simarimbun Siantar Marimbun
6. Melayu Siantar Utara
PPL 1. Nagapita Siantar Martoba
2. Setia Negara Siantar Sitalasari
3. Sukamaju Siantar Marihat
4. Bantan Siantar Barat
5. Pematang Marihat Siantar Marimbun
6. Martimbang Siantar Selatan
7. Sukadame Siantar Utara
8. Tomuan Siantar Timur

78
Rencana Jaringan Transportasi
Peningkatan Jalan Arteri Primer Peningkatan Jalan Lingkungan Primer dan Lingkungan Sekunder
1 1. Ruas Jalan Medan; 6
SWP A, SWP B, dan SWP C
2. Ruas Jalan Sisingamangaraja; dan
3. Ruas Jalan Ke Parapat. 7 Pembangunan Jalan Tol
Ruas Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat
Pembangunan Jalan Arteri Sekunder
2 Peningkatan dan Penataan Jaringan
1. Jalan Lingkar Luar Barat
2. Jalan Lingkar Luar Timur
8 Jalur Kereta Api antar Kota
1. Jalan Lingkar Luar Barat
3 Peningkatan Jalan Kolektor Primer 2. Jalan Lingkar Luar Timur
1. Jalan Ade Irma Suryani ;
2. Jalan Sudirman; 9 Peningkatan dan Penataan Terminal Tipe A
3. Jalan Melanthon Siregar; Kelurahan Tanjur Pinggir
4. Jalan DI.Panjaitan; Peningkatan dan Penataan Terminal Tipe C
5. Jalan Gereja; 10
SWP A, SWP B, dan SWP C
6. Jalan Justin Sihombing;
Peningkatan dan Penataan Jembatan
7.
8.
Jalan Patuan Anggi ;
Jalan Merdeka ;
11 SWP A, SWP B, dan SWP C
9. Jalan Sutomo ;
Peningkatan dan Penataan Halte
10. Jalan Sangnawaluh; dan 12 SWP A, SWP B, dan SWP C
11. Jalan Ahmad Yani.

4 Peningkatan Jalan Kolektor Sekunder


13 Peningkatan dan Penataan
1. Jalan Seram; 10. Jalan Rakuta Sembiring; Stasiun Penumpang
2. Jalan Rajamin Purba; 11. Jalan ABRI Masuk Desa 1981; Sedang
3. Jalan Dahlia; 12. Jalan Pdt; dan
4. Jalan Kartini;
Stasiun Kereta Api Dwikora
13. Wismar Saragih.
5. Jalan Pendidikan;
6. Jalan Setia Negara;
7. Jalan HOS Cokroaminoto;
8. Jalan Sibolga;
9. Jalan Narumonda;

5 Peningkatan Jalan Lokal Primer dan Lokal


Sekunder 79
Rencana Jaringan Transportasi
RENCANA PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN ARTERI PRIMER RENCANA PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN ARTERI SEKUNDER

Tipe Tipe
= 4/2 D = 4/2 D

Rumija Rumija
= 23 m = 23 m

m m
2 6 12,5 3 1,5 6 2 6 1,5 3 12,5
12,5 3 1,5 6 1,5 3 12,5

Tipe Tipe
= 4/2 UD = 4/2 UD

Rumija Rumija
= 15 m = 15 m

m m
8,5 3 1,5 6 1,5 3 8,5 8,5 3 1,5 6 1,5 3 8,5

Tipe Tipe
= 2/1 UD = 2/1 UD

Rumija Rumija
= 13,5 m = 13,5 m

80
m m
7,25 3 1,5 6 3 7,25 7,25 3 1,5 6 3 7,25
Rencana Jaringan Transportasi
RENCANA PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN KOLEKTOR PRIMER RENCANA PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN KOLEKTOR SEKUNDER

Tipe Tipe
= 4/2 D = 4/2 UD

Rumija Rumija
= 23 m = 15 m

m
8,5 3 1,5 6 1,5 3 8,5
m
12,5 3 1,5 6 2 6 1,5 3 12,5
RENCANA PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LOKAL DAN LINGKUNGAN

Tipe Tipe
= 4/2 UD = 2/2 UD

Rumija Rumija
= 15 m =6m

m m
8,5 3 1,5 6 1,5 3 8,5 4 1 4 1 4

Tipe
= 2/1 UD

Rumija
= 13,5 m

81
m
7,25 3 1,5 6 3 7,25
Rencana Jaringan Transportasi
FASILITAS TERMINAL
Fasilitas Utama Fasilitas Penunjang
- Jalur keberangkatan dan - Fasilitas penyandang cacat dan ibu hamil
kedatangan - Fasilitas keamanan
- Ruang tunggu - Fasilitas pelayanan keamanan
- Parkir - Fasilitas istirahat awak kendaraan
- Fasilitas pengelolaan - Fasilitas ramp check
lingkungan - Fasilitas pengendapan kendaraan
- Perlengkapan jalan - Fasilitas bengkel yang diperlukan bagi
- Customer service operasional bus Ruang Tunggu
- Ruang pembelian tiket - Fasilitas kesehatan
- Pusat informasi - Fasilitas peribadatan
- Papan perambuan - Tempat transit penumpang
- Papan pengumuman - Alat pemadam kebakaran
- Layanan bagasi - Fasilitas umum, seperti toilet, park and
- Ruang penitipan barang ride, perdagangan, restoran, penginapan
- Tempat berkumpul
darurat Selengkapnya pada Permenhub No. PM 132
- Jalur evakuasi bencana Tahun 2015 Pemberhentian

FASILITAS PEDESTRIAN

Ducting Bola Pembatas Lampu Panel Surya Bangku Pola Tenun


82
Rencana Jaringan Energi
Kebutuhan listrik pada Kota Pematang Siantar terus bertambah pada tahun proyeksi
dimana pada tahun 2043, dibutuhkan sebanyak 266.413.475,97 kwH listrik.

Peningkatan dan Penataan Saluran Udara


1 Tegangan Tinggi (SUTT) 35-250 Kv
Terdapat di SWP C

Peningkatan dan Penataan Saluran Udara


2 Tegangan Tinggi (SUTR) 100 V – 1 Kv
SWP A, SWP B, dan SWP C
Peningkatan dan Penataan Saluran Kabel
3 Tegangan Menengah (SKTM) 20 Kv
SWP A, SWP B, dan SWP C

4 Pembangunan Pembangkit Listirk Tengah


Mikro Hidro
Terdapat di Kelurahan Banjar, Kecamatan Siantar Barat

5 Peningkatan dan Penataan Gardu Hubung


SWP A, SWP B, dan SWP C

Peningkatan dan Penataan Gardu Distribusi


6 SWP A, SWP B, dan SWP C

83
Rencana Jaringan Telekomunikasi
Pada Tahun 2023 Kota Pematang Siantar memiliki menara tower
telekomunikasi yang aktif sebanyak 32 tower dengan
ketinggian menara beragam di 32 titik lokasi.
Kebutuhan menara BTS pada Kota Pematang Siantar terus bertambah pada tahun proyeksi dimana
pada tahun 2043, dibutuhkan sebanyak 167 Menara BTS (Base Transceiver Station).
Kebutuhan sambungan tinternet fiber optik di Kota
Pematang Siantar terus meningkat dimana pada
tahun 2043 kebutuhan sambungan telepon rumah
tangga adalah 3.358 SR

Peningkatan dan Penataan Jaringan Serat


1 Optik
SWP A, SWP B, dan SWP C

Peningkatan dan Penataan Kotak Pembagi


2 SWP A, SWP B, dan SWP C

Peningkatan dan Penataan Menara Base


3 Transceiver Station (BTS)
SWP A, SWP B, dan SWP C

84
Rencana Jaringan Sumber Daya Air

Berdasarkan BA Verifikasi dan Klarifikasi Peta


Lahan Sawah Yang Harus Dilindungi (LSD),
bersepakat bahwa luas LSD indikatif ±
1.294,18 Ha yang digambarkan menjadi
Sub-Zona Tanaman Pangan, sehingga
perlunya upaya Peningkatan ketersediaan
debit air agar dapat mengaliri lahan
pertanian

Peningkatan dan Penataan Jaringan Irigasi


1 Primer
SWP A, SWP B, dan SWP C

Peningkatan dan Penataan Jaringan Irigasi


2 Sekunder
SWP A, SWP B, dan SWP C

Peningkatan dan Penataan Jaringan Irigasi


3 Tersier
DAS Bah Bolon dialiri oleh sungai yaitu
Sungai Kuala Tanjung, Sungai Suka,
SWP A, SWP B, dan SWP C
Sungai Kiri, dan Sungai Bah Bolon.
Peningkatan dan Penataan Jaringan Dengan total debit banjir rencana
4 Pengendalian Banjir tahunan di PUH 5 tahun sebesar
SWP A, SWP B, dan SWP C 5.373,727 m3/detik, dan PUH 20 tahun
sebesar 5.639 m3/detik
85
Rencana Jaringan Air Minum
Proyeksi kebutuhan air minum total di Kota Pematang Siantar pada tahun 2023 adalah
sebesar 183.645.318,4 m3 atau 15.303.776,54 l/hari dan meningkat setiap tahunnya
hingga tahun 2043 menjadi 18.364.531,8 l/hari.

Pembangunan Jaringan Transmisi Air Pembangunan Bangunan


1 6 Penangkap Mata Air
Minum
SWP A, SWP B, dan SWP C Terdapat di SWP A, SWP B, SWP C

Pembangunan Jaringan Distribusi Pembagi


2 SWP A, SWP B, dan SWP C

3 Pembangunan Instalasi Produksi


Terdapat di SWP B, SWP C
Pembangunan Bangunan Penampung Air
4 Terdapat di SWP B, SWP C
Pembangunan Sumur Pompa
5 • sumur pompa di Kelurahan Sumber Jaya, Kecamatan Siantar Martoba;
• sumur pompa di Kelurahan Pematang Marihat, Kecamatan Siantar Marimbun;
• sumur pompa di Kelurahan Simarimbun, Kecamatan Siantar Marimbun; dan 86
• sumur pompa di Kelurahan Aek Nauli, Kecamatan Siantar Selatan.
Rencana Pengelolaan Air Limbah dan Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
• Proyeksi air limbah domestic di Kota Pemantang
Siantar didasarkan pada jumlah produksi 80%
dari jumlah kebutuhan air bersih (PerMen PU No.
4 Tahun 2017) pada tahun 2023 sebanyak
1.613.338 m3/hari dan pada tahun 2043
257.776.220 m3/hari yang akan diproduksi
setiap harinya oleh masyarakat Kota Pematang
Siantar
• Satu unit truk tinja perkirakan dapat
menampung air limbah yang dihasilkan dari
10.000 jiwa penduduk dan timbulan tinja yang
dihasilkan adalah 0,3 L/jiwa/hari (KepMen No.
534 Tahun 2001). Lumpur tinja mencapai 12,44
m3/hari. kebutuhan mobil tinja di Kawasan
Pemantang Siantar tahun 2023 berjumlah 6
unit dan pada tahun 2043 menjadi 18 unit
mobil tinja
Pembangunan Infrastruktur Sistem
1 Pengelolaan Air Limbah Non Domestik
Terdapat di
Pembangunan Sub-sistem Pengolahan
2 Setempat
SWP A, SWP B, dan SWP C

Pembangunan Sub-sistem Pengolahan


3 Lumpur Tinja
Terdapat di SWP A
Pembangunan Sistem Pengelolaan Limbah
4 Berbahaya dan Beracun (B3)
87
Terdapat di SWP B
RENCANA JARINGAN AIR LIMBAH & PENGELOLAAN LIMBAH
Rencana Pengelolaan Air Limbah dan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
Perencanaan IPLT Kota Pematang Siantar Perencanaan IPAL Kota Pematang Siantar
Rekomendasi :
1. Air Limbah Sungai diolah tetap oleh PDAM
Tirtauli
2. Pembangunan IPAL Permukiman Skala Kota
dengan kapasitas 406.900 L/hari
3. Kewajiban IPAL Industri diseluruh kawasan
industri secara mandiri
IPAL dirancang memenuhi baku 4. Kewajiban IPAL B3 untuk seluruh Industri/RS
mutu Permen KLHK No. 68 atau Penghasil limbah B3 dan Infeksius
Pengelolaan Lumpur Tinja (m3) Pengelolaan Lumpur Tinja (m3)
Tahun 2016, secara mandiri dalam syarat tata ruang
Lokasi IPLT lama (15 m3/hari) Lokasi Septic Tank Komunal (160 m3/hari) dengan kapasitas Qpeak = 5. Efesiensi pengolahan 76,2 % sesuai standar
Jl. Tuan Rondahaim 406.900 L/hari. Sustainable baku mutu
IPLT 20 Kelurahan Development Goals (SDGs)
Saragih, Tj. Pinggir,
IPLT Pengelolaan Air Limbah (m3)
Kec. Siantar Martoba, Bah Kapul, Bah Sorma, harus diwujudkan karena salah
Lokasi IPAL Rencana
Kota Pematang Siantar, Nagapita, Nagapitu, Baru, satu tujuannya yaitu
IPAL Gurilla
Luas tersedia Sukamakmur, Martoba, pengolahan air limbah
(HGU) Luas IPLT domestik. Rencana Luas tersedia
Teladan, Marihatm,
rencana Lokasi Pembangunan Jangka (HGU) Luas IPAL 26 ha & 2300 m2
Martimbang Jaya, Merdeka,
Menengah Nasional (RPJMD) rencana
Pengolahan Lumpur Simarito, Kristen, Aek Nauli,
Fungsi Pengolahan Air Limbah
Tinja Asuhan, Dwikora, Tanjung dan RPJP Kota Pematang Siantar Fungsi
2020. Domestik
Tongah dan Proklamasi
Pengelolaan Lumpur Tinja (m3)
Fungsi Pengolahan Septic Tank Pengelolaan Air Limbah (m3) Pengelolaan Air Limbah (m3)
Lokasi IPLT (500 m3/hari) Lokasi IPAL Eksisting Lokasi IPAL Eksisting
Gurilla, Siantar Bantan, Siantar Barat, Teladan, Siantar Barat,
IPLT IPAL Pematang Siantar City, IPAL Pematang Siantar City,
Sitalasari
Luas tersedia North Sumatra 21111 North Sumatra 21144
(HGU) Luas IPLT 26 ha & 6,7 ha Luas tersedia Luas tersedia
rencana (HGU) Luas IPAL (HGU) Luas IPAL
Pengolahan Lumpur rencana rencana
Fungsi Pengolahan Air Limbah Pengolahan Air Limbah
Tinja Fungsi Fungsi
Domestik 88 Domestik 88
Rencana Jaringan Persampahan
8 TPS3R

Pembangunan Tempat Pengelolaan


1 Sampah Reuse, Reduce, Recycle (TPS3R) Kriteria Teknis TPS 3R
Terdapat di SWP A, SWP B, SWP C • Luas minimal 200 m2;
• TPS 3R dilengkapi dengan ruang pemilah,
Peningkatan dan Penataan Tempat pengomposan sampah organik, gudang, zona
2 Penampungan Sementara (TPS) penyangga;
Terdapat di SWP A, SWP B, SWP C • Di lengkapi dengan fasilitas pengolahan dan
pengangkutan sampah;
Peniongkatan dan Penataan Tempat • Keterlibatan aktif masyarakat dalan
3 Pemrosesan Akhir (TPA) mengurangi dan memilah sampah.
Terdapat di SWP A

89
Rencana Jaringan Persampahan

Konsep desain TPS 3R


TPS 8 titik tidak ada
perubahan dari eksisting
TPS 3R 8 setiap Kecamatan
TPA Gurilla (Siantar Sitalasari)

90
Rencana Jaringan Drainase
Debit banjir rencana yang dihitung dengan menggunakan metode
Rasional PUH 20 tahun bahwa drainase di Jl. Viyata Yudha, Q
rencana 10,408 m3/det, Jl. Merdeka Q rencana = 21,32
m3/det, Jl. Hos Cokroaminoto Q rencana = 8,09 m3/detik,
DAS Bah Bolon Q rencana = 1.018,86 m3/det.
Perhitungan penampang ekonomis dan dimensi drainase yang ada
dilapangan sudah tidak mampu lagi untuk menampung debit
Gambar Pola Drainase
banjir rencana. Jaringan Grid Iron

Gambar Pola Drainase


Jaringan Siku

Peningkatan dan Penataan Jaringan


1 Drainase Primer Gambar Pola Drainase
SWP A, SWP B, dan SWP C Jaringan Paralel
Peningkatan dan Penataan Jaringan
2 Drainase Sekunder
SWP A, SWP B, dan SWP C
Debit Penambah
Peningkatan dan Penataan Jaringan Drainase Satuan Kebutuhan Eksisting
1 Drainase Tersier
Kebutuhan an
Kolam Retensi 54,760 m3/hari 10 0 10
SWP A, SWP B, dan SWP C 5 buah
Sumur
80.83 m3/hari 10 (1,57 10
Resapan
m3/hari)
Efesiensi
Gambar Teknik Sumur 80,29%
Reduksi 91
Resapan
Rencana Jaringan Prasarana Lainnya
• Jumlah bangunan terdampak Longsor Kelas Tinggi sebanyak Fasilitas Jalur Evakuasi Bencana
1.840 unit bangunan dan Kelas sangat tinggi 287 unit
bangunan
• Jumlah bangunan terdampak Banjir Kelas Tinggi sebanyak 3.234
unit bangunan dan Kelas sangat tinggi 4.990 unit bangunan

Pembangunan Jalur Evakuasi Bencana


1 Terdapat di Jalan Gemini Raya, jalan Darussalam, jalan Dahlia,
jalan Merdeka, jalan Ade Irma Suryani, jalan Nagur, jalan
Sutomo, jalan Pdt J. Sihombing, jalan
KartiniSisingamangaraja, jalan Bongbongan Raya, jalan Wi,
jalan AMD 1981, jalan PatuanAnggi, jalan Gemini IV, jalan
yata Yuda, rencana jalan Lingkar Luar Barat, jalan Setia
Negara.
Peningkatan dan Pembangunan Jaringan Fasilitas Jaringan Pejalan Kaki
2 Pejalan Kaki
Terdapat di :
1. Kawasan transportasi di Kelurahan Tanjung Pinggir dan
Kelurahan Sukadame;
2. Kawasan SPPK dan terminal tipe C;
3. Kawasan wisata di Kelurahan Setia Negara, wisata
Pemandian di Kelurahan Bah Sorma;
4. Kawasan pendidikan tinggi di Kelurahan Siopat Suhu dan
Kelurahan Bah Kapul;
5. Kawasan perdagangan dan jasa di Kelurahan
Simarimbun; dan
6. Kawasan pusat olah raga di Kelurahan Sukadame dan
Kelurahan Sukamaju.
Pembangunan Tempat Evakuasi Bencana
3 Terdapat di Gedung sekolah, Gedung Universitas, Nommensen, Mesjid, Gereja,
Stadion Sangnawaluh, Lapangan Brimob, Lapangan terbuka di Kel. Tanjung
Pinggir, lapangan Merdeka di Kelurahan Proklamasi, dan
lapangan Rindam di Kelurahan Setia Negara. 92
93
Konsep Rencana Pola Ruang

94
Konsep Rencana Pola Ruang Per SWP
SWP A SWP C

SWP B

95
96
Muatan Peraturan Zonasi
1. Aturan Dasar
(Materi Wajib)
Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan
Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
Ketentuan Tata Bangunan
Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
Ketentuan Khusus
Standar Teknis
Ketentuan Pelaksanaan

2. Teknik Pengaturan Zonasi


(Materi Pilihan)
Ketentuan Zona Bonus
Pemberian Bonus Zoning

Ketentuan Pengendalian Pertumbuhan (Growth


Control)

97
Alur Perumusan Muatan PZ

Dasar daftar kegiatan:


1. Jenis kegiatan eksisting;
2. Kegiatan yang potensial/prospektif;
I Kegiatan yang
Diperbolehkan 01 Ketentuan Intensitas
Pemanfaatan Ruang

3. Kesepakatan pemangku
kepentingan. Kegiatan Yang 02 Ketentuan Tata
Bangunan

T 03
Diijinkan Secara Ketentuan Prasarana dan
Daftar kegiatan dirumuskan Terbatas Sarana Minimal
dengan kriteria:

04
• Sesuai dengan kondisi objektif
kegiatan yang ada di Kota Kegiatan yang Ketentuan Khusus
Pematang Siantar; B Dijinkan Secara
• Tidak bertentangan dengan
peraturan dan perundang-
Bersyarat
05 Ketentuan Pelaksanaan

06
undangan;
• Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Kegiatan Yang Tidak Teknik Pengaturan Zonasi
Indonesia (KBLI) Tahun 2020 X Diperbolehkan

98
Sistem Kegiatan di Kota Pematang Siantar

• Sistem Kegiatan yang merupakan Bidang Usaha mengacu pada KBLI (KBLI
adalah Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia) 2020 (PP 5/2021)
• KBLI dirumuskan sebagai acuan bagi Pemerintah dan Pelaku Usaha untuk
proses perizinan usaha berbasis resiko yang ada dalam OSS Berbasis Resiko
→ Online Single Submission Risk Based Approach (OSS-RBA) adalah
perizinan berusaha yang diberikan kepada pelaku usaha untuk memulai dan
menjalankan kegiatan usahanya yang dinilai berdasarkan tingkat risiko
kegiatan usaha
• Kegiatan bidang usaha yang diizinkan (termasuk jika bersyarat dan dengan
batasan) di Koa Pematang Siantar hanya diberikan jika tercantum dalam
sistem kegiatan yang ada di RDTR Kota Pematang Siantar

99
Perlindungan Perlindungan

PS
Setempat Setempat

Rimba Kota

RTH-1
Taman Kota

RTH-2
Taman Kecamatan

RTH-3
Taman Kelurahan

RTH-4
Zona Lindung

Taman RW

RTH-5
Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Pemakaman

RTH-7
Sistem Zonasi

Jalur Hijau

RTH-8
Badan Air Badan Air (BA)
BA

Tanaman Pangan Pertanian (P)


P-1

Kawasan Kawasan
Peruntukan Peruntukan
KPI

Industri Industri (KPI)


W

Pariwisata Pariwisata (W)

Perumahan
R-2

Kepadatan Tinggi

Perumahan
R-3

Kepadatan Sedang
Perumahan
Perumahan (R )

Kepadatan
R-4

Rendah

SPU Skala Kota


SPU-1

SPU Skala
Kecamatan
SPU-2

SPU Skala
Kelurahan
SPU-3

SPU Skala RW
Sarana Pelayanan Umum (SPU)

SPU-4
Zona Budidaya

Perdagangan dan
K-1

Jasa Skala Kota

Perdagangan dan
K-2

Jasa Skala WP

Perdagangan dan
K-3

Jasa Skala Sub WP


Perdagangan dan Jasa (K)

Perkantoran Perkantoran (KT)


KT

Pengelolaan
Pengelolaan
PP

Persampahan
Persampahan
(PP)
Transportasi
Transportasi
TR

(TR)

Pertahanan dan Pertahanan dan


HK

Keamanan (HK) Keamanan


BJ

Badan Jalan Badan Jalan (BJ)


100
Aturan Dasar dan Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan

Zona Lindung Zona Budidaya

Perkantoran (KT)

Badan Jalan (BJ)


Pertahanan dan
Badan Air (BA)

Pariwisata (W)

Persampahan
Perlindungan

Industri (KPI)
Pertanian (P)

Transportasi
Pengelolaan
Peruntukan

Keamanan
Setempat

Kawasan

(PP)

(TR)
Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perumahan (R ) Sarana Pelayanan Umum (SPU) Perdagangan dan Jasa (K)

KODE KBLI
NO KEGIATAN

Kepadatan Sedang
Taman Kecamatan

Jasa Skala Sub WP


Kepadatan Tinggi

Perdagangan dan

Perdagangan dan

Perdagangan dan
Taman Kelurahan

Tanaman Pangan

Pertahanan dan
Keamanan (HK)
Jasa Skala Kota
SPU Skala Kota

Jasa Skala WP
SPU Skala RW

Persampahan
Perlindungan

Transportasi
Perkantoran
Pemakaman

Pengelolaan

Badan Jalan
Taman Kota

Peruntukan
Rimba Kota

Perumahan

Perumahan

Perumahan

Kecamatan
Kepadatan
Taman RW

Jalur Hijau

Pariwisata

Kelurahan
SPU Skala

SPU Skala
Badan Air
Setempat

Kawasan

Industri

Rendah
3 Digit 4 Digit 5 Digit PS RTH-1 RTH-2 RTH-3 RTH-4 RTH-5 RTH-7 RTH-8 BA P-1 KPI W R-2 R-3 R-4 SPU-1 SPU-2 SPU-3 SPU-4 K-1 K-2 K-3 KT PP TR HK BJ

A BADAN AIR
001 Treatment Air 360 3600 X T1,B1 T1,B1 T1,B1 T1,B1 T1,B1 T1,B1 X I X X X T1 T1 T1 T2 T2 T2 T2 T2 T2 T2 T2 I X T2 X
002 Pengerukan 429 4291 42914 X T1,B1 T1,B1 T1,B1 T1,B1 T1,B1 T1,B1 X I X X X T1 T1 T1 T2 T2 T2 T2 T2 T2 T2 T2 I X T2 X
B RUANG TERBUKA HIJAU
003 Taman Lingkungan 813 8130 81300 T1 I I I I I T1 T1 X X X T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1,B3 X X T1,B3 X
004 Taman Kelurahan 813 8130 81300 T1 I I I I I T1 T1 X X X T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1,B3 X X T1,B3 X
005 Taman Kecamatan 813 8130 81300 T1 I I I I I T1 T1 X X X T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1,B3 X X T1,B3 X
006 Taman Kota 813 8130 81300 T1 I I I I I T1 T1 X X X T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1,B3 X X T1,B3 X
007 Jalur Hijau 813 8130 81300 I I I I I I I I B3 X X T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1,B3 B3 X T1,B3 X
008 Pemakaman 969 9691 96910 X X X X I I I I X T1 X X T1 T1 T1 X X X X X X X T1,B3 X X T1,B3 X
009 Jalur Hijau Saluran Udara Tegangan Tinggi 910 9103 91039 X I I I I I I I X T1 X T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1,B3 X X T1,B3 X
010 Aktivitas kebersihan 812 X I I I I I I I X T1 X T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1,B2 X X T1,B2 X
Aktivitas jasa perawatan dan pemeliharaan
011 813 8130 81300 T1 I I I I I I I X X X T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1,B3 X X T1,B3 X
taman
012 Aktivitas Hiburan,Kesenian Dan Kreativitas 900 T1 I I I I I I I X X X T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1,B2 X X T1,B2 X
013 Aktivitas taman bertema atau taman hiburan 932 9321 93219 X I I I I I I I X T1,B3 X X T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1,B3 X X T1,B3 X
014 Taman bermain & taman rekreasi 932 9321 93211 X I I I I I I I X T1,B3 X X T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1,B3 X X T1,B3 X
015 Taman Bermain Anak 932 9321 93219 X I I I I I I I X T1,B3 X X T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1,B3 X X T1,B3 X

101
Intensitas Pemanfaatan Ruang Dan Ketentuan Tata Bangunan Zona Lindung
SUB ZONA PS – PERLINDUNGAN SETEMPAT SUB ZONA RTH-1 – RIMBA KOTA

INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KETENTUAN TATA BANGUNAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KETENTUAN TATA BANGUNAN

KDB Maks. 10 KDH Min. 80 TB - JAB - KDB Maks. 20 KDH Min. 90 TB 8 JAB -

KLB Maks. 0,2 KTB Maks. 0 GSB - JBS - KLB Maks. 0,2 KTB Maks. 0 GSB ½ rumija + JBS Min. 3 m
1m
Kavling Min. - JBB - Kavling Min. - JBB Min. 3 m

SUB ZONA RTH-2 –TAMAN KOTA SUB ZONA RTH-3 – TAMAN KECAMATAN

INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KETENTUAN TATA BANGUNAN


INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KETENTUAN TATA BANGUNAN
KDB Maks. 10 KDH Min. 90 TB 8m JAB -
KDB Maks. 20 KDH Min. 90 TB 8 JAB -
KLB Maks. 0,2 KTB Maks. 0 GSB ½ rumija + JBS Min. 3 m
KLB Maks. 0,2 KTB Maks. 0 GSB ½ rumija + JBS Min. 3 m 1m
1m Kavling Min. - JBB Min. 3 m
Kavling Min. - JBB Min. 3 m
102
Intensitas Pemanfaatan Ruang Dan Ketentuan Tata Bangunan Zona Lindung
SUB ZONA RTH-4 – TAMAN KELURAHAN SUB ZONA RTH-5 – TAMAN RW

INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KETENTUAN TATA BANGUNAN


INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KETENTUAN TATA BANGUNAN
KDB Maks. 10 KDH Min. 90 TB 8m JAB -
KDB Maks. 10 KDH Min. 90 TB 8m JAB -
KLB Maks. 0,2 KTB Maks. 0 GSB ½ rumija + JBS Min. 3 m
1m KLB Maks. 0,2 KTB Maks. 0 GSB ½ rumija + JBS Min. 3 m
Kavling Min. - JBB Min. 3 m 1m
Kavling Min. - JBB Min. 3 m

SUB ZONA RTH-7 - PEMAKAMAN SUB ZONA RTH-8 – JALUR HIJAU

INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KETENTUAN TATA BANGUNAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KETENTUAN TATA BANGUNAN

KDB Maks. 5 KDH Min. 90 TB 5m JAB - KDB Maks. 0 KDH Min. 95 TB - JAB -

KLB Maks. 0,2 KTB Maks. 0 GSB ½ rumija + JBS Min. 3 m KLB Maks. 0 KTB Maks. 0 GSB - JBS -
1m
Kavling Min. - JBB Min. 3 m Kavling Min. - JBB -
103
Intensitas Pemanfaatan Ruang Dan Ketentuan Tata Bangunan Zona Budidaya
SUB ZONA BA – BADAN AIR

INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KETENTUAN TATA BANGUNAN


KDB Maks. 0 KDH Min. 0 TB - JAB -
KLB Maks. 0 KTB Maks. 0 GSB - JBS -
Kavling Min. - JBB -
104
Intensitas Pemanfaatan Ruang Dan Ketentuan Tata Bangunan Zona Budidaya
SUB ZONA P-1 – TANAMAN PANGAN SUB ZONA KPI - KAWASAN PERUNTUKAN INDUSTRI

INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KETENTUAN TATA BANGUNAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KETENTUAN TATA BANGUNAN

KDB Maks. 20 KDH Min. 80 TB 4m JAB - KDB Maks. 70 KDH Min. 15 TB 15 m JAB 3m

KLB Maks. 0,2 KTB Maks. 0 GSB ½ rumija + JBS Min. 3 m KLB Maks. 2,5 KTB Maks. 60 GSB ½ rumija + JBS Min. 3 m
1m 1m
Kavling Min. - JBB Min. 3 m Kavling Min. - JBB Min. 3 m

SUB ZONA W - PARIWISATA SUB ZONA R-2 – PERUMAHAN KEPADATAN TINGGI

INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KETENTUAN TATA BANGUNAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KETENTUAN TATA BANGUNAN

KDB Maks. 50 KDH Min. 40 TB 8m JAB 3m KDB Maks. 70 KDH Min. 20 TB 24 m JAB 3m

KLB Maks. 1 KTB Maks. 0 GSB ½ rumija + JBS Min. 3 m KLB Maks. 1,5 KTB Maks. 0 GSB ½ rumija + JBS Min. 1,5 m
1m 1m
Kavling Min. - JBB Min. 3 m Kavling Min. 60 JBB Min. 1,5 m

105
Intensitas Pemanfaatan Ruang Dan Ketentuan Tata Bangunan Zona Budidaya
SUB ZONA R-3 – PERUMAHAN KEPADATAN SEDANG SUB ZONA R-4 – PERUMAHAN KEPADATAN RENDAH

INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KETENTUAN TATA BANGUNAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KETENTUAN TATA BANGUNAN

KDB Maks. 60 KDH Min. 30 TB 12 m JAB 3m KDB Maks. 60 KDH Min. 40 TB 8m JAB 3m

KLB Maks. 1,5 KTB Maks. 0 GSB ½ rumija + JBS Min. 1,5 m KLB Maks. 1,5 KTB Maks. 0 GSB ½ rumija + JBS Min. 1,5 m
1m 1m
Kavling Min. 61-150 JBB Min. 1,5 m Kavling Min. 200 JBB Min. 1,5 m

SUB ZONA SPU-1 – SARANA PELAYANAN UMUM SKALA KOTA SUB ZONA SPU-2 – SARANA PELAYANAN UMUM SKALA KECAMATAN

INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KETENTUAN TATA BANGUNAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KETENTUAN TATA BANGUNAN

KDB Maks. 80 KDH Min. 20 TB 12 m JAB 3m KDB Maks. 80 KDH Min. 20 TB 12 m JAB 3m

KLB Maks. 1,8 KTB Maks. 60 GSB ½ rumija + JBS Min. 1,5 m KLB Maks. 1,8 KTB Maks. 60 GSB ½ rumija + JBS Min. 1,5 m
1m 1m
Kavling Min. - JBB Min. 1,5 m Kavling Min. - JBB Min. 1,5 m

106
Intensitas Pemanfaatan Ruang Dan Ketentuan Tata Bangunan Zona Budidaya
SUB ZONA SPU-3 – SARANA PELAYANAN UMUM SKALA KELURAHAN SUB ZONA SPU-4 – SARANA PELAYANAN UMUM SKALA RW

INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KETENTUAN TATA BANGUNAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KETENTUAN TATA BANGUNAN

KDB Maks. 60 KDH Min. 20 TB 8m JAB 3m KDB Maks. 60 KDH Min. 20 TB 8m JAB 3m

KLB Maks. 1,8 KTB Maks. 60 GSB ½ rumija + JBS Min. 1,5 m KLB Maks. 1,8 KTB Maks. 60 GSB ½ rumija + JBS Min. 1,5 m
1m 1m
Kavling Min. - JBB Min. 1,5 m Kavling Min. - JBB Min. 1,5 m

SUB ZONA K-1 – PERDAGANGAN DAN JASA SKALA KOTA SUB ZONA K-2 – PERDAGANGAN DAN JASA SKALA WP

INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KETENTUAN TATA BANGUNAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KETENTUAN TATA BANGUNAN

KDB Maks. 70 KDH Min. 15 TB 16 m JAB 3m KDB Maks. 70 KDH Min. 15 TB 16 m JAB 3m

KLB Maks. 2,5 KTB Maks. 65 GSB ½ rumija + JBS Min. 1,5 m KLB Maks. 2,5 KTB Maks. 65 GSB ½ rumija + JBS Min. 1,5 m
1m 1m
Kavling Min. - JBB Min. 1,5 m Kavling Min. - JBB Min. 1,5 m

107
Intensitas Pemanfaatan Ruang Dan Ketentuan Tata Bangunan Zona Budidaya
SUB ZONA K-3 – PERDAGANGAN DAN JASA SKALA SWP SUB ZONA KT - PERKANTORAN

INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KETENTUAN TATA BANGUNAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KETENTUAN TATA BANGUNAN

KDB Maks. 70 KDH Min. 15 TB 16 m JAB 3m KDB Maks. 70 KDH Min. 15 TB 16 m JAB 3m

KLB Maks. 2,5 KTB Maks. 65 GSB ½ rumija + JBS Min. 1,5 m KLB Maks. 1,8 KTB Maks. 65 GSB ½ rumija + JBS Min. 1,5 m
1m 1m
Kavling Min. - JBB Min. 1,5 m Kavling Min. - JBB Min. 1,5 m

SUB ZONA PP – PENGELOLAAN PERSAMPAHAN SUB ZONA TR - TRANSPORTASI

INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KETENTUAN TATA BANGUNAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KETENTUAN TATA BANGUNAN

KDB Maks. 50 KDH Min. 20 TB - JAB - KDB Maks. 70 KDH Min. 20 TB 12 m JAB 3m

KLB Maks. 1,2 KTB Maks. 0 GSB - JBS - KLB Maks. 1,8 KTB Maks. 0 GSB ½ rumija + JBS Min. 1,5 m
1m
Kavling Min. - JBB - Kavling Min. - JBB Min. 1,5 m

108
Intensitas Pemanfaatan Ruang Dan Ketentuan Tata Bangunan Zona Budidaya
SUB ZONA HK- PERTAHANAN DAN KEAMANAN SUB BJ – BADAN JALAN

INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KETENTUAN TATA BANGUNAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KETENTUAN TATA BANGUNAN

KDB Maks. 70 KDH Min. 15 TB 16 m JAB 3m KDB Maks. 0 KDH Min. 20 TB - JAB -

KLB Maks. 1,8 KTB Maks. 65 GSB ½ rumija + JBS Min. 1,5 m KLB Maks. 0 KTB Maks. 0 GSB - JBS -
1m
Kavling Min. - JBB Min. 1,5 m Kavling Min. - JBB -

109
110
INDIKASI PROGRAM

111
Tabel rincian Indikasi Program Terlampir
112
SISTEMATIKA LAPORAN ANTARA

A B C D
GAMBARAN UMUM KRP BERDAMPAK
PENDAHULUAN ISU PB STRATEGIS
WILAYAH LH

1. Latar Belakang 1. Daya Dukung Air 1. Isu PB Longlist dan 1. Materi KRP
2. Maksud, Tujuan, Sasaran 2. Daya Dukung Pangan short list berdampak LH
3. Penyelenggaraan KLHS 3. Baseline 6 muatan KLHS 2. Isu PB Strategis 2. Materi KRP yang
3. Isu PB Prioritas berpengaruh thd Isu
Prioritas

11
3
Surat Menteri Investasi /BKPM
PERPPU No. 2 Tahun 2022
Kota Pematangsiantar memiliki
Berdasarkan PERPPU No. 2 Tahun 2022 potensi investasi sebesar Rp
tentang Cipta Kerja bahwa untuk 92.914.992.621.164, sehingga
peningkatan ekosistem investasi dan diperlukan dorongan untuk
kegiatan berusaha diperlukan rencana meningkatkan investasi, ekonomi
detail sebagai dasar pemberian izin wilayah serta daya saing kawasan
pemanfaatan ruang

A.1 Penyusunan RDTR Kota


Pematangsiantar
LATAR BELAKANG
KLHS wajib dilaksanakan
Penyusunan KLHS RDTR Kota dalam proses penyusunan
Pematangsiantar atau evaluasi RTRW beserta
rencana rincinya

A m a n a h UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan;


PPNo. 46 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis;
PPNo. 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Permen LHK No.69 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis;
PerMen ATR No. 5 Tahun 2022 tentang Tata Cara Pengintegrasian Kajian Lingkungan Hidup Strategis dalam Penyusunan
Rencana Tata Ruang
11
4
4
TUJUAN
Tersusunnya dokumen KLHS RDTR Kota
Pematangsiantar yang berkualitas dan telah
memenuhi ketentuan perundang-undangan
serta terintegrasi dengan Matek dan
Ranperkada RDTR Kota Pematangsiantar

A.2 MAKSUD
Memastikan bahwa prinsip
MAKSUD, TUJUAN pembangunan berkelanjutan telah
& SASARAN menjadi dasar dan terintegrasi dalam SASARAN
pembangunan suatu wilayah melalui • Terlaksananya pengkajian pengaruh KRP RDTR
penyusunan KLHS RDTR Kota Kota Pematangsiantar terhadap Kondisi
Pematangsiantar Lingkungan Hidup;
• Terumuskannya alternatif penyempurnaan KRP
RDTR Kota Pematangsiantar ;
• Tersusunnya rekomendasi perbaikan KRP RDTR
Kota Pematangsiantar yang telah terintegrasi
dengan prinsip pembangunan berkelanjutan

11
4
5
A.3 KERANGKA PENYUSUNAN KLHS
Survey, Wawancara, RDTR Kota
PP 46/2016 dan PermenLHK 69/2017 Kuesioner, Telaah
dokumen Pematangsiantar

1
Identikasi Isu PB Identifikasi Materi
4 Muatan KRP
2 Isu PB Paling
Strategis
Materi Muatan KRP
Konsultasi yang berdampak

Publik/
FGD 5 Analisis Pengaruh

6 DDDT Resiko JE SDA PI KEHATI

Rumusan Rekomendasi Penjaminan Pendoku-


VALIDASI
7 Alternatif Perbaikan KRP Kualitas mentasian
(Sumber: Modifikasi Paparan KLHK RI, 2019) 8 9 10 11
A.4 PENYELENGGARAAN KLHS
TAHAPAN Pengumpulan Pengolahan Penyusunan Rancangan
PENYUSUNAN RDTR Persiapan Data dan Data dan Perumusan Konsepsi RTR (Materi Teknis RTR) Peraturan Perundang-undangan
Informasi Analisis tentang RTR

Konsultasi
Rakor dan FGD-2 Publik 2
Survei Konsultasi 17 Oktober 2023 November 2023
Publik 1
15-18 Agustus 2023
21 September 2023

Identifikasi Isu PB Identifikasi Materi Muatan RTR Penyusunan


TAHAPAN Perumusan Alternatif
yang berpotensi menimbulkan Analisis Rekomendasi
PENYELENGGARAAN Persiapan Penyempurnaan Materi
Identifikasi Isu PB pengaruh terhadap Lingkungan Pengaruh Perbaikan Materi
KLHS Muatan RTR
Strategis dan Prioritas Hidup Muatan RTR

BAB 1 PENDAHULUAN
Penjaminan Kualitas
September 2023 BAB 2 PENGKAJIAN PENGARUH KRP TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN HIDUP KLHS *)
Ekspose
Oktober 2023 akhir
Pendokumentasian
Keterangan: KLHS *)
*) Dapat dilakukan secara bertahap atau sekaligus sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan BAB 3 RUMUSAN ALTERNATIF DAN PENYEMPURNAAN KRP
Sistematika Pelaporan KLHS mengacu pada prosiding SKK Penyelenggaraan KLHS 2022 BAB 4 REKOMENDASI
dilakukan secara terintegrasi dan timbal balik November 2023
Kelengkapan Administrasi
Sumber: PerMen ATR/BPN No. 5 Tahun 2022 Validasi KLHS *)
• Surat Permohonan Validasi KLHS (ttd)
• Dokumen KLHS, Kata Pengantar (ttd) PENYEMPURNAAN DOKUMEN DAN
• BA Penjaminan Kualitas KLHS (ttd) KELENGKAPAN ADMINSTRASI
• Dokumentasi Proses Partisipatif (Tim Pokja, BA dll)
• Ringkasan Eksekutif SUBMITTING TO SPARKLING 6 DAN
PRAVALIDASI/VALIDASI
• Dokumen KRP (Matek dan Ranperda) (3 hari kerja) PERBAIKAN DOKUMEN
• Album Peta (dilengkapi SHP) (20 hari kerja)
• Standar Kompetensi Penyusun
Pemusatan Isu Pembangunan Berkelanjutan
No. Long List Short List
1. Sampah masih berserakan
2. TPA over kapasitas
3. Kurangnya lahan untuk TPA Masalah pengelolaan persampahan
4. Sistem TPA masih open dumping
5. Masih banyak ilegal dumping di sepanjang jalan
6. Banyak sampah di sungai Kurangnya kesadaran masyarakat thd lingkungan
7. Alih fungsi lahan pertanian ke pemukiman
8. Kurangnya daerah resapan air
9. Terganggunya ketahanan pangan
Alih fungsi lahan
10. IKTL rendah
11. Kawasan sempadan sungai belum dipertegas
12. Kurangnya Ruang Terbuka Hijau (RTH)
13. Bencana banjir Bencana banjir
14. Saluran drainase belum maksimal
Masalah infrastruktur lingkungan
15. O & P Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) belum maksimal
16. Terdapat kawasan kumuh di beberapa lokasi Potensi kawasan kumuh
17. Kemacetan Kemacetan
18. Kurangnya lapangan pekerjaan
19. Adanya pungli
20. Produktifitas pertanian rendah
21. Tingginya tingkat pengangguran
Masalah ekonomi
22. Kemiskinan
23. Lemahnya harga komoditas
24. Tingkat investasi rendah
25. Kurangnya hilirisasi dalam kegiatan industri
26. Lemahnya pelayanan publik
27. Lemahnya penegakan hukum Pelayanan masyarakat
28. Kurangnya program pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM)
29. Kurangnya sarana dan prasarana kesehatan
Kesehatan masyarakat
30. Gizi buruk
31. Banyaknya gelandangan dan pengemis (gepeng) serta tuna wisma
32. Pungutan Liar (Pungli)
33. Kesetaraan gender
34. KDRT Masalah sosial
35. Tingginya angka kriminalitas (begal dan perampokan)
36. Radikalisme
37. Penggunaan narkoba
Isu Pembangunan Strategis

Kriteria Penentuan Isu PB


Strategis/Tidak
No Isu PB Karakteristik Potensi Keterkaitan Keterkaitan Keterkaitan Keterkaitan Jumlah
Strategis
Wilayah Dampak Isu KRP RPPLH KLHS

Masalah pengelolaan
1. persampahan 1 1 1 1 1 1 6 Strategis
Kurangnya kesadaran
2. masyarakat thd lingkungan 0 1 1 1 0 1 4 Strategis
3. Alih fungsi lahan 1 1 1 1 1 1 6 Strategis
4. Bencana banjir 1 1 1 1 0 0 4 Strategis
Masalah infrastruktur
5. lingkungan 0 1 1 1 1 1 5 Strategis
6. Potensi kawasan kumuh 1 1 1 1 0 1 5 Strategis
7. Kemacetan 0 1 1 1 1 1 5 Strategis
8. Masalah ekonomi 0 1 1 0 0 0 2 Tidak Strategis
9. Pelayanan masyarakat 0 1 0 1 0 0 2 Tidak Strategis
10. Kesehatan masyarakat 0 0 1 1 0 0 2 Tidak Strategis
11. Masalah sosial 1 1 1 0 0 0 3 Tidak Strategis
No Isu PB Prioritas
I. Masalah persampahan
2. Alih fungsi lahan
3. Bencana Banjir
4. Potensi Kawasan kumuh
5. Kemacetan
6. Infrastruktur Lingkungan
Kurangnya kesadaran
7. masyarakat
Daya Dukung Lahan
BASELINE 6 MUATAN KLHS

1. Kapasitas Daya Dukung dan Daya


Tampung Lingkungan Hidup (D3TLH)
Menyatakan kemampuan LH dalam
mendukung peri kehidupan makhluk hidup
(manusia, hewan, tumbuhan) dan
keseimbangan diantaranya, serta
kemampuan LH dalam
menampung/menyerap zat, energi, dan/atau
komponen lain yang dimasukkan
kedalamnya. Daya dukung lahan terhadap
penataan ruang wilayah menggunakan peta
Satuan Kemampuan Lahan.
Daya Dukung Air (1)
BASELINE 6 MUATAN KLHS
Daya Dukung Air (Ketersediaan Air)
Daya Dukung Air (Kebutuhan Domestik)

6.000.000
5.000.000
4.000.000
3.000.000
2.000.000
1.000.000
-

Kebutuhan Air Ketersedia Air

Ketersediaan Air : 18 juta M3/tahun


Kebutuhan Air : 20 juta M3/tahun
DDT Air : -5.180 ribu M3/tahun Status Daya Dukung Air
Status : Terlampaui
Daya Dukung Air (2)
BASELINE 6 MUATAN KLHS
Daya Dukung Air
(Ketersediaan Air)
Daya Dukung Air (Kebutuhan Domestik + Lahan)

Perkebunan : 11.664 M3/tahun Ketersediaan Air : 18 juta M3/tahun


Ladang : 7.776 M3/tahun Kebutuhan Air : 54 juta M3/tahun
Sawah : 10.368 M3/tahun DDT Air : -36.228 ribu M3/tahun Status Daya Dukung Air
Lahan Terbangun : 5 m3/hari/ha Status : Terlampaui
Daya Dukung Pangan (Grid 150”x150”)
BASELINE 6 MUATAN KLHS
Ketersediaan Pangan (Grid)
Kebutuhan Pangan (Grid)

Status Daya Dukung Pangan

Luas Panen (ha) Produktivitas (ku/ha) Produksi (ton)


Kabupaten/Kota Ketersediaan Pangan : 39,79 juta kg/tahun
2020 2021 2020 2021 2020 2021 Kebutuhan Pangan : 16 ,37 juta Kkal/tahun
Kota DDT Pangan : 20,41 juta Kkal/tahun
Pematangsiantar 2.055,44 1.972,51 61,57 60,83 12.655,00 11.999,27 Status : Secara Keseluruhan Belum Terlampaui
2. Perkiraan mengenai dampak dan risiko lingkungan hidup
BASELINE 6 MUATAN KLHS

Bertujuan untuk mengukur besar dan pentingnya dampak dan/atau resiko suatu KRP terhadap LH dan masyarakat yang akan
terkena dampak dan/atau resiko.

Peta JE Pengaturan Tata Aliran dan Banjir Peta JE Pencegahan dan Perlindungan Bencana
3. Kinerja layanan atau jasa ekosistem;
BASELINE 6 MUATAN KLHS

❑ Jasa ekosistem merupakan produk yang


dihasilkan oleh ekosistem untuk dapat
dimanfaatkan oleh manusia. Terdapat
empat kelompok jasa ekosistem yaitu : jasa
ekosistem penyedia, pengaturan, kultural,
dan pendukung, yang terbagi lagi menjadi
20 jenis JE.
❑ Dari 20 jenis JE yang terdapat di Kota
Pematangsiantar, dipilih JE Budaya untuk
tempat tinggal dan ruang hidup untuk
menggambarkan muatan Kinerja Layanan
dan Jasa Ekosistem, karena disesuaikan
dengan tujuan RDTR yang ingin menjadikan
Kota Pematangsiantar menjadi kota layak
tinggal (livable city).
❑ Ruang untuk tinggal dan hidup sejahtera,
jangkar “kampung halaman” yang punya
nilai sentimental.
Peta JE Budaya untuk Tempat Tinggal dan Ruang Hidup
4. Efisiensi pemanfaatan sumber daya alam
BASELINE 6 MUATAN KLHS

Efisiensi pemanfaatan sumber daya alam digunakan untuk melihat seberapa optimal sumberdaya alam telah dimanfaatkan.
Analisis pemanfaatan lahan dalam menyediakan sumber daya pangan dan air menggunakan analisis spasial JE penyedia
pangan dan penyedia air.

Peta JE Penyediaan Pangan Peta JE Penyediaan Air Bersih


5. Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim
BASELINE 6 MUATAN KLHS

❑ Tingkat kerentanan dilihat dari Sistem


Informasi Data Indeks Kerentanan (SIDIK).
SIDIK menyajikan bahwa Kota
Pematangsiantar masuk ke kelas 3 (cukup
rentan) dalam ketegori kerentanan terhadap
perubahan iklim.
❑ Pengkategorian ini mengacu pada penilaian
pada 9 indikator utama, yaitu ketersediaan
listrik, fasilitas kesehatan, pendidikan,
infrastruktur jalan, keluarga bantaran sungai,
bangunan permukiman bantaran sungai,
sumber air minum, tingkat kemiskinan,
sumber mata penghasilan utama.
❑ SIDIK dalam pemanfaatannya dapat dijadikan
sebagai referensi dalam menunjang
perencanaan aksi daerah dalam rangka
adaptasi perubahan iklim.
6. Tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati
BASELINE 6 MUATAN KLHS

Data keanekaragaman spesies di di Kota


Pematangsiantar terbatas, didukung oleh
analisis spasial yang menunjukkan bahwa Kota
Pematangsiantar memiliki potensi jasa
ekosistem pendukung keanekaragaman hayati
yang sedang. Hampir keseluruhan wilayah
memiliki daya dukung keanekaragaman hayati
yang sedang.

Peta JE Pendukung Keanekaragaman Hayati


Analisis Materi Muatan KRP Berdampak Lingkungan Hidup

Materi muatan KRP yang berpotensi menimbulkan dampak dan/atau risiko LH adalah muatan KRP yang dinilai
atau diuji silang menggunakan 7 (tujuh) parameter, sesuai dengan Pasal 3 ayat (2) PP No. 46 tahun 2016
meliputi:
1. Perubahan iklim;
2. Kerusakan, kemerosotan, dan/atau kepunahan keanekaragaman hayati;
3. Peningkatan intensitas dan cakupan wilayah bencana banjir, longsor, kekeringan, dan/atau kebakaran hutan
dan lahan;
4. Penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya alam;
5. Peningkatan alih fungsi kawasan hutan dan/atau lahan;
6. Peningkatan jumlah penduduk miskin atau terancamnya keberlanjutan penghidupan sekelompok masyarakat;
7. Peningkatan risiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia
Analisis Materi Muatan KRP Berdampak Lingkungan Hidup

PARAMETER

Alih Fungsi Lahan


Perubahan Iklim
BERDAMPAK

Kemiskinan

Kesehatan
Bencana
No. PROGRAM PRIORITAS LOKASI PADA LH

Kehati

SDA
(YA/TIDAK)

A. Perwujudan Rencana Struktur Ruang


1. Rencana Pengembangan Pusat Pelayanan - - - 0 - + + YA
2. Rencana Jaringan Transportasi - - 0 - - 0 0 YA
3. Rencana Jaringan Energi - 0 - - - 0 - YA
4. Rencana Jaringan Telekomunikasi 0 0 0 0 - 0 0 TIDAK
5. Rencana Jaringan Sumber Daya Air 0 0 0 + 0 0 0 TIDAK
6. Rencana Jaringan Air Minum 0 0 0 0 0 0 + TIDAK
7. Rencana Pengelolaan Air Limbah dan 0 0 + 0 0 0 + TIDAK
Pengelolaan Limbah (B3)
8. Rencana Jaringan Persampahan + 0 + + - + + TIDAK
9. Rencana Jaringan Drainase + + + + - 0 + TIDAK
10. Rencana Jaringan Prasarana Lainnya 0 0 + 0 0 0 + TIDAK
Alih Fungsi Lahan
Perubahan Iklim
BERDAMPAK

Kemiskinan

Kesehatan
Bencana
No. PROGRAM PRIORITAS LOKASI PADA LH

Kehati

SDA
(YA/TIDAK)

B. Perwujudan Rencana Pola Ruang


B. 1 Perwujudan Zona Lindung
1. Zona Badan Air 0 0 + 0 + 0 0 TIDAK
2. Zona Perlindungan Setempat 0 0 + 0 + 0 0 TIDAK
3. Zona Ruang Terbuka Hijau + + + + + 0 + TIDAK
B. 2 Perwujudan Zona Budidaya
1. Zona Jalan - - 0 - - 0 + YA
2. Zona Pertanian 0 + 0 + + + 0 TIDAK
3. Zona Kawasan Peruntukan Industri - 0 0 0 - 0 - YA
4. Zona Pariwisata + + 0 + + + + TIDAK
5. Zona Perumahan - - 0 0 - 0 0 YA
6. Zona Sarana Pelayanan Umum - - - - - + + YA
7. Zona Perdagangan dan Jasa - - 0 - - + 0 YA
8. Zona Perkantoran - - - - - + + YA
9. Zona Pengelolaan Persampahan 0 0 0 0 0 0 0 TIDAK
10. Zona Transportasi - 0 0 0 - 0 0 YA
11. Zona Pertahanan dan Keamanan - - 0 0 - 0 0 YA
Materi Muatan KRP dalam Rencana Struktur
Ruang yang Berdampak terhadap LH :
1. Rencana Pengembangan Pusat Pelayanan
2. Rencana Jaringan Transportasi
3. Rencana Jaringan Energi

Tahap Analisis Pengaruh :


Materi muatan KRP yang telah teridentifikasi
berdampak terhadap LH, kemudian dianalisis
pengaruhnya dengan isu2 prioritas yang telah
Materi Muatan KRP dalam Rencana Pola Ruang ditentukan sebelumnya. Materi muatan KRP yang
yang Berdampak terhadap LH : masih berbentuk konsep atau draft dianalisis
1. Zona Badan Jalan secara iterative sesuai dengan tahap kemajuannya
2. Zona Kawasan Peruntukan Industri
3. Zona Pariwisata
4. Zona Perumahan
5. Zona Sarana Pelayanan Umum
6. Zona Perdagangan dan Jasa
7. Zona Perkantoran
8. Zona Transportasi
9. Zona Pertahanan dan Keamanan
Matriks Analisis Pengaruh thd Isu Prioritas
Keterangan
(Perlu kajian
Isu PB Prioritas muatan
KLHS /
tidak)
NO PROGRAM PRIORITAS LOKASI

Persampahan

Infrastruktur

Masyarakat
Pengeloaan

Lingkungan
Kemacetan
Alih Fungsi

Kesadaran
Kawasan
Bencana

Potensi

Kumuh
Lahan

Banjir
I PERWUJUDAN RENCANA STRUKTUR RUANG
1 Rencana Pengembangan Pusat v v v v v v PERLU
Pelayanan
2 Rencana Jaringan Transportasi v v v PERLU
3 Rencana Jaringan Energi v v PERLU

II PERWUJUDAN RENCANA POLA RUANG


1 Zona Badan Jalan v v v PERLU
2 Zona Kawasan Peruntukan Industri v v v v v v v PERLU
3 Zona Pariwisata v v v v PERLU
4 Zona Perumahan v v v v v v PERLU
5 Zona Sarana Pelayanan Umum v v v v v PERLU
6 Zona Perdagangan dan Jasa v v v v v v v PERLU
7 Zona Perkantoran v v v v PERLU
8 Zona Transportasi v v v v v v PERLU
9 Zona Pertahanan dan Keamanan v v PERLU
HASIL ANALISIS PENGARUH THD ISU PRIORITAS

Materi Muatan KRP dalam Rencana Struktur Materi Muatan KRP dalam Rencana Pola Ruang
Ruang yang memerlukan Kajian muatan KLHS : yang memerlukan Kajian muatan KLHS :
1. Rencana Pengembangan Pusat Pelayanan 1. Zona Badan Jalan
2. Rencana Jaringan Transportasi 2. Zona Kawasan Peruntukan Industri
3. Rencana Jaringan Energi 3. Zona Pariwisata
4. Zona Perumahan
5. Zona Sarana Pelayanan Umum
6. Zona Perdagangan dan Jasa
7. Zona Perkantoran
8. Zona Transportasi
9. Zona Pertahanan dan Keamanan
Terima Kasih
Tata Ruang Pintu Masuk Terbaik Bagi Investasi
Menuju Negeri Makmur, Adil dan Sejahtera

“Sapangambei Manoktok Hitei”

136

Anda mungkin juga menyukai