Pendahuluan
2
Kontekstual RDTR di Kota Pematang Siantar
UU No 6 Tahun 2023 tentang PP 21/ 2021 tentang Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara No. 2
Penetapan Peraturan Penyelenggaraan Penataan Tahun 2017 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Pemerintah Pengganti Ruang Provinsi Sumatera Utara Tahun 2017-2037
Undang Undang No. 2 Tahun
2020 tentang Cipta Kerja
Peraturan Daerah Kota Pematang Siantar Nomor
Pasal 6 Peraturan Lainnya 1 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang
Untuk peningkatan ekosistem ❑ PP 24/2018 tentang Pelayanan Wilayah Kota Pematang Siantar Tahun 2012-2032
investasi dan kegiatan berusaha Perizinan Berusaha Terintegrasi
diperlukan rencana detail sebagai Secara Elektronik atau Online
dasar pemberian izin Single Submission
pemanfaatan ruang serta ❑ PP 5/2021 tentang
Peraturan Pemerintah No, 21 Penyelenggaraan Perizinan
Tahun 2021 tentang Berusaha Berbasis Risiko
Penyelenggraan Penataan Ruang ❑ PP 6/2021 tentang Rencana Detail Tata Ruang Kota
seperti di jelaskan dalam Pasal 24 Penyelenggaraan Perizinan Pematang Siantar
dan Pasal 25 bahwa Penyusunan Berusaha di Daerah
rencana rinci Tata Ruang berupa ❑ Perpres 91/2017 tentang • RDTR akan membantu
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Percepatan Pelaksanaan
Kabupaten/Kota serta jangaka realisasi investasi dengan
Berusaha, Dst
waktu Penyusunan Rencana Detail mempersingkat waktu izin
Tata Ruang (RDTR) sampai pemanfaatan lahan, investor
dengan penetapan paling lama tidak perlu datang untuk
12 bulan. mendapatkan izin tersebut
• RDTR sesuai dengan karakter,
kebutuhan setempat dan
dinamika ke depan
• Akan disusun RDTR OSS
3
Penetapan Wilayah Perencanaan
Juknis Pelaksanaan Penyusunan Matek
RDRT Kab/Kota ABT BA BUN Tahun 2023
1. Penetapan WP, memperhatian faktor
batas administrasi, fungsi kawasan dan
luasan yang rasional
2. Luas, direkomendasikan 3.000 – 7.000 Delineasi WP meliputi seluruh wilayah Kota
ha Pematang Siantar dengan luas 7.585,79 Ha
4
Substansi Umum RDTR
A. STRUKTUR • Rencana Sistem • Rencana Jaringan C. PERATURAN ZONASI
RUANG Pusat Pelayanan Infrastruktur:
• Pembagian Sub Transportasi, Energi,
Wilayah Perencanaan Telekomuniasi, Sumber
9SWP) Daya Air, Air Minum,
• Pembagian Blok Drainase, Air
Perencanaan Limbah,Persampahan,
Pedestrian, Jalur
Sepeda, Sistem
Mitigasi Bencana, dll
B. POLA • Rencana Peruntukan • Rencana RTH
RUANG Zona di setiap SWP • Penetapan luas kavling
→ Lindung dan perumahan
Budidaya • Desain citra Kawasan
• Rencana (misalkan) → misalkan tentang
Zona Pertanian, dan landmark, kawasan
zona lain yang perlu heritage, dll
dibahas khusus
5
Saat ini: KONSULTASI PUBLIK – 1
Agenda KP-1
• Diskusi • ANALISIS
• Jaring Masukan dan • KONSEP RENCANA
Aspirasi • ISU PEMBANGUNAN
• Penyepakatan beberapa
hal penting
STRATEGIS
• Penandatanganan Berita
Acara
6
RDTR Kota Pematang Siantar
Analisis Kondisi
Pematang Siantar
7
A. Konstelasi Kebijakan dan Kedudukan Kota Pematang Siantar
RTRW Nasional RTRW Kota Pematang Siantar
• Ditetapkan sebagai PKW Struktur Ruang
• Rencana jaringan jalan bebas hambatan antar kota
rute Tebing Tinggi – Pematang Siantar – Parapat – PPK Kawasan Kantor Walikota di Kecamatan Siantar Barat
Tarutung – Sibolga Sub PPK 1. Kelurahan Tanjung 4. Kawasan Simpang Dua
• Ditetapkan sebagai kawasan andalan Kawasan Pinggir Di Kecamatan Di Kelurahan
Pematang Siantar dan Sekitarnya (perkebunan, Siantar Martoba Simarimbun, Kecamatan
pertanian, industri, pariwisata, migas) 2. Kelurahan Gurilla Di Siantar Marimbun
Kecamatan Siantar 5. Kawasan Megaland Di
RTRW Prov. Sumatera Utara Sitalasari Kelurahan Siopat Suhu,
• Ditetapkan sebagai PKW 3. Kawasan Perumahan Kecamatan Siantar
• Pengembangan terminal tipe A Tojai Di Kelurahan Bah Timur
• Pengembangan angkutan umum massal Kapul, Kecamatan 6. Kawasan Melanthon
• Pengembangan SPAM dan TPA Regional Siantar Marimbun Siregar Di Kelurahan
• Pengembangan pengolahan air limbah terpusat Sukaraja, Kecamatan
• Pengembangan lahan pertanian basah dan Siantar Marihat
kering, perkebunan, industri menengah dan PPL 1. Kelurahan Tambun 4. Kelurahan Setia Negara
besar Kedudukan Strategis Kota Pematang Siantar Nabolon di Kecamatan di Kecamatan Siantar
Siantar Martoba Sitalasari
2. Kelurahan Nagapita di 5. Kelurahan Simarimbun
Kecamatan Siantar di Kecamatan Siantar
Martoba Marimbun
3. Kelurahan Bah Kapul di 6. Kelurahan Sukamaju di
Kecamatan Siantar Kecamatan Siantar
Sitalasari Marihat
8
B. ANALISIS STRUKTUR INTERNAL
Untuk mengetahui kelurahan yang
potensial dikembangkan sebagai
pusat pelayanan
9
B. ANALISIS PENGGUNAAN LAHAN
Penggunaan Lahan Eksisting
10
C. ANALISIS PEMILIKAN DAN NILAI LAHAN
Kepemilikan lahan di Kota Nilai lahan tinggi didominasi di
Pematang Siantar didominasi Kecamatan Siantar Barat dan sekitarnya
dengan jenis hak milik
11
D. Analisis Kemampuan Lahan
Kemampuan Lahan Kota Pematang Siantar
Kemampuan Lahan Luas (Ha)
Rendah 1.84%
Sangat Rendah 0.19%
Sedang 23.61%
Tinggi 74.36%
Total 100.00%
Kemampuan Pengembangan
32 – 58 Kelas A
Sangat Rendah
Kemampuan Pengembangan
59 – 83 Kelas B
Rendah
Kemampuan Pengembangan
84 – 109 Kelas C
Sedang
Kemampuan Pengembangan Cukup
110 – 134 Kelas D
Tinggi
Rawan
Jumlah Bangunan Terdampak Rawan Longsor Rawan Longsor Rawan Banjir
Gempa Bumi
Jumlah
Apakah Kota Kecamatan Daya Tampung
Penduduk
Selisih
Ornamen budaya
Keragaman masyarakat
Kekayaan seni dan budaya Kota
• Suku di Pematang Siantar terdiri dari suku Simalungun
Pematang Siantar akan menjadi (61,43%), Toba, Mandailing (9,6%), Jawa (14,2%),
jati diri pengembangan kota ke Tionghoa, dan Melayu.
depan • Agama yang dianut penduduknya secara berurutan dari
jumlah terbesar hingga terkecil adalah Kristen Protestan,
Islam, Katolik, Budha, Hindu, Parmalim, dan Kong Hucu.
• Bahasa yang digunakan cukup beragam yaitu Bahasa
Indonesia, Bahasa Simalungun, Bahasa Batak Toba, Bahasa
Hokkien, dan Bahasa Jawa. 15
H. ANALISIS EKONOMI 3 Potensi Pasar Investasi
4 Kunjungan ke
2 Kondisi eksisting investasi Pematang Siantar
16
I. KEBUTUHAN SPU DAN RTH
RTH
• Zona yang memang diperuntukkan
sebagai RTH
• Zona lainnya yang berfungsi sebagai RTH
• Objek lain yang berfungsi sebagai RTH
17
J. ANALISIS KEBUTUHAN PRASARANA
3. Jaringan Air Minum
1. Jaringan Kelistrikan 2. Jaringan Telekomunikasi
Proyeksi kebutuhan air minum
Proyeksi kebutuhan listrik tahun • Eksisting terdapat 38 menara
hingga 2043 adalah
2043 : 266.413.475,97 kwH BTS
734.581m3 per tahun
• Proyeksi hingga 2043
dibutuhkan 167 Menara BTS
• Proyeksi kebutuhan saluran
4. Air Limbah internet fiber optic hingga
2043 : 3.358 SR
• Proyeksi produksi air limbah
domestik pada tahun 2023:
1.613.338 m3/hari, meningkat 6. Drainase
pada 2043 menjadi • Eksisting berupa kombinasi Sewer
257.776.220 m3/hari Peta Limpasan Air
System dengan sistem saluran
• Proyeksi kebutuhan mobil tinja terbuka yang berfungsi untuk
tahun 2023 : 6 unit dan pada mengalirkan air hujan dan air
tahun 2043 menjadi 18 unit buangan limbah rumah tangga
(Grey water) ke sungai atau anak
Sungai
5. Persampahan
• Saat ini dilayani oleh 12 TPS,
dan 1 TPA Tanjung Pinggir,
kapasitas pelayanan 54,3%
• Proyeksi timbulan sampah pada
2043 : 806,399,79 m3/tahun
18
K. ANALISIS CITRA KOTA
Landmark adalah sesuatu yang mudah
dilihat atau dikenal dan menonjol pada
suatu kawasan dan dapat dijadikan
pedoman orientasi pada kawasan
19
L. MENGEMBANGKAN KONSEP LIVABLE CITY
Kota Pematang Siantar akan
dikembangkan sebagai kota layak huni,
nyaman ditinggali, dengan memenuhi
indikator atau komponen berikut:
20
L. FILOSOFI RUANG KOTA PEMATANG SIANTAR
Kajian Lingkungan
Hidup Strategis
22
Sumber : Ditjen PKTL, 2021
Kebijakan, Rencana,
dan/atau Program
(KRP)
KLHS
APA PENYEBABNYA?
CARA MENGATASINYA
KLHS RENCANA TATA RUANG
JE PENYEDIA PANGAN JE PENYEDIA AIR BERSIH JE PENGATURAN TATA ALIRAN AIR JE BUDAYA UNTUK TEMPAT TINGGAL
DAN BANJIR DAN RUANG HIDUP
27
Contoh Muatan KRP yang Berpotensi Mempengaruhi Kondisi LH
(Overlay Rencana Zona Kawasan Peruntukan Industri dengan JE Penyedia Air Bersih)
Kemampuan lahan
dalam menyediakan
air bersih akan
berkurang
Perlu rekomendasi
KLHS dalam rangka
mengurangi dampak
Overlay Rencana Zona Kawasan Peruntukan Industri dengan JE Pemeliharaan Kualitas Udara
Kemampuan
pengaturan
kualitas udara
akan terganggu
Terjadi
penurunan
kualitas udara
PROSES
TAHAPAN KLHS
UMUM PENYELENGGARAAN KLHS
PP 46/2016 dan PermenLHK 69/2017
Konsultasi
5. Analisis Pengaruh
Publik
Strategis/Tida
No Isu PB Karakteristik Jumlah
Potensi Dampak Keterkaitan Isu Keterkaitan KRP Keterkaitan RPPLH Keterkaitan KLHS k Strategis
Wilayah
1 Masalah persampahan
2 Degradasi kualitas lingkungan
3 Alih fungsi lahan
4 Kebencanaan
5 Infrastruktur lingkungan
6 Kurangnya tutupan lahan
7 Potensi kawasan kumuh
8 Transportasi
9 Ketahanan pangan
Keterangan : Skala bobot berupa angka 1-5, dimana :
1 = sangat tidak berpengaruh
2 = tidak berpengaruh
3 = cukup berpengaruh
4 = berpengaruh
5 = sangat berpengaruh
RDTR Kota Pematang Siantar
Konsep Penataan
Ruang Wilayah
Perencanaan
37
TUJUAN PENATAAN RUANG
Dasar Pertimbangan
• “Pasar” investasi dan produk
Pematang Siantar → KSPN Danau
Toba, KEK Sei Mangke
(komplemen), interchange jalan tol
(market based economy),
aglomerasi dengan wilayah sekitar
• Masih menjadi kota persinggahan
→ perlu transformasi menjadi kota
tujuan
• Investasi dominan → perdagangan,
jasa, industri
• Terdapat perkebunan dan pertanian
pangan
• Memiliki kekayaan budaya,
keberagaman dan toleransi →
tergambar dari bangunan heritage,
arsitektur kota
38
Konsep Sub Wilayah Perencanaan
Membagi Wilayah menjadi beberapa Sub
Wilayah Perencanaan, untuk mendapatkan
kedetilan yang cukup, dengan dasar:
• Karakter Kota Pematang Siantar dapat
terlihat pembagiannya
• Bagian Tengah merupakan pusat
kegiatan dan layanan skala kota, padat
penduduk dan aktivitas, memiliki
kawasan berciri heritage, eksisting sudah
dominan perumahan, perdagangan dan
jasa, perkantoran, industri
• Bagian Utara belum menjadi kawsan
yang padat kegiatan dan penduduk,
terdapat Terminal Tipe A, potensial
dikembangkan menjadi pintu masuk
wilayah (dengan orientasi Medan)
• Bagian Selatan, terdapat banyak
pertanian pangan dan perkebunan, relatif
berkarakter rural, menjadi pintu keluar
(dengan orientasi Danau Toba sebagai
destinasi wisata alam)
• Sirkulasi atau arus pergerakan melalui
Kota Pematang Siantar adalah dari dan
ke arah utara dan Selatan
• Pembagian SWP memperhatikan
kesamaan karakter/fungsi, dan tidak
memotong batas administrasi kelurahan
39
SISTEM PUSAT KEGIATAN
Dasar pertimbangan:
• Rencana Struktur Ruang RTRW Kota Pematang Siantar,
• Analisis struktur internal
• Analisis triangulasi
40
JARINGAN TRANSPORTASI, LISTRIK, TELEKOMUNIKASI
Konsep Pengembangan Jaringan Transportasi Konsep Pengembangan Jaringan Kelistrikan
1. Pengembangan sarana pembangkit listrik dan penyaluran kepada 5 sektor :
Rumah Tangga, Komersial, Industri, Pemerintah, dan Sosial
2. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA) di Kecamatan Siantar
Martoba, kapasitas 2 MW/hari
3. Pengembangan Pembangkit Listrik Negara Cabang Pematang Siantar
4. Pengembangan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan Saluran Udara
Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET)
5. Pengembangan ruang lingkup jaringan SUTM, SKTM, Gardu Trafo dan SUTR SKTR.
Konsep
Pengembangan
Jaringan
Telekomunikasi
• Pengembangan
angkutan massal, sistem
feeder yang terintegrasi
• Adopsi konsep TOD di
titik transit
• Integrasi KA-angkutan
jalan raya 41
JARINGAN DRAINASE DAN AIR MINUM
Konsep Pengembangan Jaringan Drainase Konsep Pengembangan Jaringan Air Minum
1. Mengendalikan kelebihan air permukaan Proyeksi kebutuhan air minum tahun
yang dimanfaatkan untuk persediaan air 2043 adalah 18.364.531,8
baku dan kehidupan akuatik dengan
m3/tahun.
meresapkan air permukaan sebanyak-
banyaknya ke dalam tanah
1. Pengadaan dan pemasangan instalasi
2. Penanganan genangan : memperhitungkan
blackwater akibat fluktuasi hilir, membangun sambungan rumah sesuai dengan jumlah
sistem badan air wilayah (flood control sambungan rumah Kota Pematang Siantar.
system), membedakan antara aliran air hujan 2. Untuk wilayah yang tidak dapat/sulit dijangkau
dengan greywater perusahaan air minum dapat mengembangkan
3. Pola Jaringan Grid Iron, sesuai dengan sistem SPAM Bukan Jaringan Perpipaan (BPJ)
kawasan yang berada di pinggiran, misalkan
dan SPAH (Sistem Pengendalian Air Hujan)
di Kecamatan Martoba, Kecamatan Siantar
Utara, Kecamatan Siantar Marihat 3. Pengembangan instalasi infrastruktur air baku
4. Pola Jaringan Siku, sesuai pada kawasan di kawasan Kota Pemantangsiantar seperti
dengan topografi sedikit lebih tinggi SPAH (Sistem Pengendalian Air Hujan), Filter
daripada sungai, sehingga sungai Sederhana, dan Sumur Artesis Komunal
difungsikan sebagai saluran pembuang akhir
(Kecamatan Siantar Martoba, Kecamatan
Siantar Marihat, Kecamatan Siantar
Marimbun)
5. Pola Jaringan Paralel, saluran utama terletak
sejajar dengan saluran cabang, sehingga
aliran air akan berjalan secara sejajar dan
apabila terjadi perkembangan kota, saluran-
saluran akan dapat menyesuaikan
(Kecamatan Siantar Utara, Kecamatan
Siantar Sitalasari, Kecamatan Siantar Selatan
42
JARINGAN PERSAMPAHAN DAN AIR LIMBAH
Konsep Pengembangan Jaringan Persampahan Konsep Pengembangan Jaringan Air Limbah
43
KONSEP POLA RUANG
44
Terima Kasih
Tata Ruang Pintu Masuk Terbaik Bagi Investasi
Menuju Negeri Makmur, Adil dan Sejahtera
45
46