Anda di halaman 1dari 10

LEMBAR ASISTENSI

LAPORAN PRAKTIKUM UJI BAHAN BANGUNAN

Di periksa Oleh :

Teknisi I

(Sunyoto, S.E.)

Dosen I Dosen II

(Ir. Arie Wardhono, S.T., M.MT., M.T., Ph.D.) (M. Imaduddin, S.T., M.T.)
LEMBAR ASISTENSI PRAKTIKUM

Prodi : S1 Teknik Sipil - D


Kelompok :7
Nama Anggota : 1. Meylioni Lay (22050724136)
2. Elvi Ofta Vianing (22050724137)
3. Muhammad Nurma R.B. (22050724138)
4. Dabiok Ahoren (22050724148)

Tanggal Paraf
No Jenis dan Hasil Praktikum
Praktikum Asistensi Teknisi Dosen

1. Pengujian Fisik Batu Bata

Berdasarkan hasil
pengamatan sifat tampak
bentuk bidang-bidang
dan tekstur menunjukan,
bentuk kerataannya
100% tidak rata. Bentuk
Keretakan permukaan
seluruh sampel
menunjukkan adanya
keretakan 25% dan 75%
lainnya tidak retak.
Sedangkan untuk
kesikuannya seluruh
sampel menunjukkan
tidak siku (kurang baik).
Sebagaimana
disyaratkan dalam
aturan tentang ukuran
batu bata pada SNI 15-
2094-2000. Dari hasil
pengujian dapat
diperoleh rata-rata
panjang batu bata :
64,917 mm, lebar :
96,267 mm, dan tinggi
46,763 mm. Sesuai
dengan standar SNI
batu bata pada table
diatas maka dapat
disimpulkan bahwa batu
bata yang diuji tidak
sesuai dengan SNI 15-
2094-2000.

2. Pengujian Penyerapan Air Pada Batu Bata


Dari pengujian
penyerapan batu bata
yang kami lakukan
diperoleh penyerapan air
sebesar 22,1%. Sehingga
dapat disimpulkan
bahwa batu bata yang
diuji tidak sesuai dengan
SNI 15-2094-2000
karena batu bata
melebihi standar
ketentuan penyerapan
yaitu sebesar 20%.

3. Pengujian Kuat Tekan Batu Bata

Dari pengujian
kuat tekan batu bata
yang kami lakukan
diperoleh rata-rata kuat
tekan batu bata sebesar
76,58 N. Sesuai dengan
ketentuan SNI 15-2094-
1991 pada table diatas,
maka batu bata yang
diuji masuk kedalam
kualitas ke III.

4. Pengujian Kuat Lekat (Geser)

Dari hasil percobaan diketahui


bahwa pasangan batu bata
dengan campuran spesi 1 : 5
memiliki kuat geser rata-rata
0,000593 N/mm2. Spesi pada
batu bata memenuhi syarat rata-
rata kuat geser bila mencapai
32,95 N/mm². Pada batu bata
I,II,III tidak memiliki kualitas
yang baik karena tidak
mencapai rata-rata.

5. Pengujian Kuat Tekan Adukan Spesi

Dari hasil praktikum


diketahui bahwa kubus
spesi dengan campuran
1 : 3 dan Memiliki kuat
tekan sebesar 0,015
N/mm2 . Spesi
memenuhi syarat kuat
tekan spesi apabila
mempunyai rata-rata(σt)
0,018 N/mm². Spesi
I,II,III tidak memenuhi
syarat karena belum
mencapai rata-rata.

6. Pengujian Penyerapan Air Adukan Spesi

Dari hasil praktikum saya dan


kelompok saya lakukan saya
dapat menyimpulkan bahwa
penyerapan air rata-rata pada
spesi kubus adalah 0,031 liter

7. Pengujian Fisik Genting

Dari hasil
perhitungan uji fisik
genting yang kami
lakukan diperoleh data
yang berbeda pada tiap
genting. Didapatkan
data rata-rata yaitu berat
1532 gram, tebal genting
0,6 cm, lebar genting
lengkung 4,03 cm, lebar
genting tanpa lengkung
18,6 Panjang genting
29,5 cm, keliling
genting 104 cm.
Jika ditinjau dari
SNI 03-2095-1998,
Genting yg telah diuji
tidak memenuhi
ketetapan ukuran
genteng SNI 03-2095-
1998.

8. Pengujian Rembesan Air Pada Genting

Karena waktu
yang diperlukan air
untuk merembes kurang
dari 1 jam atau 60
Menit maka genting
yang diuji mempunyai
kualitas baik

9. Pengujian Kuat Lentur Genting

Dari hasil
pengujian diketahui kuat
lentur kayu yang diuji
adalah sebesar 12,19
N/mm²

10. Pengujian Penyerapan Air Pada Genting

Dari hasil
praktikum diketahui
bahwa genting yang
diuji dapat menyerap
sebesar 0,051%.
Sesuai dengan SNI
03-2095-1998
tentang penyerapan
air, genteng harus
mempunyai
penyerapan air
maksimum seperti
pada tabel:
Tabel Penyerapan air genteng
Tingkat Penyerapan
air
maksaimum
(%)
I 12
II 15
III 20
Jadi dapat disimpulkan
bahwa genteng yang kami
uji sesuai dengan SNI 03-
2095-1998 termasuk
kedalam tingkat I
dikarenakan penyerapan
air hanya mencapai
0,051%
11. Pengujian Penyusutan Kayu

Jadi penyusutan rata – rata radial


ialah 10,7%,penyusutan rata –
rata tangensial ialah 12,2%,
penyusutan rata – rata
memanjang ialah 10%. Jadi bias
disimpulkan bahwa penyusutan
pada kayu terjadi lebih besar
pada substansi radial yang
memiliki ukuran rata-rata
penyusutan terbesar.

12. Pengujian Kadar Air Pada Kayu

Rata – rata kadar air dari


kayu yang diuji adalah 0.3% dari
berat kayu kering.

13. Pengujian Kuat Geser Pada Kayu

Jadi diperoleh rata-rata kuat


geser dari benda uji kayu adalah
sebesar 0,0365 N /mm2

14. Pengujian Kuat Lentur Pada Kayu

Dari hasil pengujian


diketahui rata-rata kuat
lentur kayu yang diuji
adalah sebesar 0,0139
MPa

15. Pengujian Kuat Tekan Pada Kayu


Dari Hasil pengujian
Kuat Tekan Kayu dapat
diperoleh Bahwa Benda Uji
kedua mengalami kuat tekan
tertinggi yaitu 328,042
N/mm2 dan diperoleh rata-
rata tegangan dari kedua
benda uji tersebut adalah
296,796 N/mm2

16. Pengujian Penyerapan Air Paving Stone

Data hasil
percobaan dapat
diketahui sepotong
paving yang diuji dapat
menyerap air 0,042 ml,
paving block ini sudah
memenuhi spesifikasi
daya serap untuk paving
block SNI–03–0691–
1996 yaitu antara 3% -
10%. Karena nilai daya
serap yang sesuai, maka
paving block ini
direkomendasikan untuk
digunakan pada taman
yang terendam air.

17. Pengujian Kuat Tekan Paving Stone

Data hasil
percobaan dapat
diketahui paving yang
diuji sebesar 4,415 N /
mm2, paving block ini
tidak memenuhi
spesifikasi kuat tekan
untuk paving block SNI–
03–0691–1996 yaitu
minimal 7,10 MPa.
Karena nilai kuat tekan
yang rendah, maka
paving block ini
direkomendasikan tidak
untuk digunakan pada
konstruksi jalan.
18. Pengujian Visual Pada Kayu Lapis

Data hasil percobaan dapat


diketahui mata kayu lapis yang
diuji termasuk kelas B

19. Pengujian Kadar Air Pada Kayu Lapis

Berdasarkan
pengujian yang telah
dilakukan, kadar air dari
kayu lapis adalah 3,57%
dari berat awal kayu
kering (aturan SII tidak
boleh lebih dari 14%).

20. Pengujian Kuat Rekat Pada Kayu

Ditinjau dari kuat


keratnya kayu lapis yang
diujikan termasuk dalam
kategori mutu/kualitas
kayu lapis yang
direbus dengan suhu
100°C dalam waktu 3
jam kayu tersebut
tidak memenuhi
syarat, dan kayu lapis
yang direndam di suhu
60°C termasuk
kategori kelaa II
karena sulit terkelupas.

21 Pengujian Fisik Keramik


Dari hasil pengujian fisik dapat
disimpulkan bahwasannya
keramik yang diuji sudah
memenuhi kriteria dan layak
digunakan sebagai material.

23. Pengujian Penyerapan Air Pada Keramik

Dari hasil
praktikum diketahui
bahwa keramik yang diuji
dapat menyerap sebesar
0,114 liter

Anda mungkin juga menyukai