Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL

MANAJEMEN PROYEK : PEMBANGUNAN TAMAN KOTA


BERKELANJUTAN

Disusun untuk Memenuhi Ujian Tengah Semester


Periode 2023/2024 pada Mata Kuliah Manajemen Proyek
dengan dosen pengampu Elsa Rosyidah, S.TP., M.I.L.

Disusun oleh:
Ruhaini
12421015

Program Studi Teknik Lingkungan


Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
Sidoarjo
2023
1. PENDAHULUAN
Project Charter
Nama Proyek : Pembangunan taman kota berkelanjutan
Tanggal Mulai Proyek : 15 November 2023
Tanggal Selesai Proyek : 15 Mei 2025
Manager Proyek : Ruhaini
Tujuan Proyek
Proyek pembangunan taman kota berkelanjutan bertujuan untuk mencapai keselarasan antara
pembangunan perkotaan dan pelestarian lingkungan. Dengan mengusung konsep konservasi
lingkungan, proyek ini berfokus pada implementasi desain berkelanjutan dan penerapan teknologi
ramah lingkungan. Salah satu aspek utama adalah pelestarian ekosistem alami yang mungkin ada
di lokasi taman, sehingga menciptakan ruang terbuka hijau yang tidak hanya indah tetapi juga
berkontribusi positif terhadap lingkungan.
Selain itu, proyek ini juga mendukung pengembangan ruang terbuka hijau sebagai tempat
rekreasi yang nyaman bagi warga kota. Tujuannya bukan hanya untuk mempercantik kota, tetapi
juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penyediaan area pertemuan sosial dan
kegiatan berbagai jenis. Dengan cara ini, taman kota berkelanjutan diharapkan dapat menjadi
pusat aktivitas positif yang memperkuat ikatan komunitas.
Dalam hal efisiensi energi, proyek ini akan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam
dengan merancang fasilitas yang mengandalkan pemanfaatan energi alami dan menerapkan
teknologi efisiensi energi. Melalui pendekatan ini, proyek tidak hanya menjadi pusat kegiatan
sosial, tetapi juga menunjukkan komitmen terhadap praktik berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Selain manfaat lingkungan dan sosial, proyek ini juga memiliki dampak ekonomi positif.
Pembangunan taman kota berkelanjutan ini diharapkan akan menciptakan lapangan pekerjaan
dalam sektor konstruksi dan pemeliharaan, serta meningkatkan potensi ekonomi lokal melalui
peningkatan daya tarik wisata dan perekonomian terkait lainnya.
Tidak hanya sekadar sebagai ruang terbuka, proyek ini menjadi sarana edukasi lingkungan
dengan menyediakan program-program yang meningkatkan kesadaran masyarakat akan
pentingnya keberlanjutan. Dengan melibatkan masyarakat dalam pendekatan ini, diharapkan akan
tercipta ikatan yang lebih kuat antara warga kota dan lingkungan mereka.
Terakhir, proyek ini akan memastikan ketahanan terhadap perubahan iklim dengan
mengintegrasikan elemen desain yang membuat taman kota ini mampu beradaptasi dan bertahan
dalam menghadapi tantangan lingkungan. Melalui serangkaian tujuan ini, proyek pembangunan
taman kota berkelanjutan tidak hanya menjadi suatu pencapaian arsitektur, tetapi juga warisan
yang memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan di sekitarnya.
Lingkup Proyek

Lingkup proyek pembangunan taman kota berkelanjutan mencakup sejumlah aspek kritis yang
mencerminkan visi keselarasan antara perkembangan urban dan keberlanjutan lingkungan. Proyek
ini akan dimulai dengan analisis mendalam terhadap karakteristik lingkungan setempat, termasuk
identifikasi dan pelestarian potensi ekosistem alami yang dapat diintegrasikan ke dalam desain
taman. Fokus utama adalah penciptaan ruang terbuka hijau yang estetis dan berfungsi, berfungsi
sebagai tempat rekreasi dan pertemuan sosial bagi warga kota.Desain taman kota ini akan
menggabungkan prinsip-prinsip konservasi lingkungan dengan memanfaatkan teknologi hijau dan
sistem efisiensi energi. Konsep ini melibatkan pemilihan tanaman yang ramah lingkungan,
pemanfaatan pencahayaan alami, dan pengelolaan air yang berkelanjutan. Dalam hal ini,
pengembangan ruang terbuka hijau tidak hanya menjadi pemandangan yang memukau, tetapi juga
menjadi model bagi kota berkelanjutan

Proyek ini juga mencakup dimensi sosial dengan menciptakan area pertemuan dan kegiatan yang
mendukung kesejahteraan masyarakat. Melalui partisipasi aktif warga kota dalam proses
perencanaan, diharapkan taman kota berkelanjutan ini dapat memperkuat ikatan komunitas dan
menjadi pusat aktivitas positif. Penerapan prinsip-prinsip desain universal juga menjadi bagian
integral dari lingkup proyek, memastikan aksesibilitas bagi semua lapisan masyarakat.

Dari segi ekonomi, proyek ini mencakup pembangunan fasilitas dengan pendekatan ramah
lingkungan, menciptakan lapangan pekerjaan dalam sektor konstruksi dan pemeliharaan. Selain itu,
diharapkan taman kota ini dapat meningkatkan daya tarik wisata lokal dan mendukung bisnis lokal
sekitarnya. Pendekatan ini secara keseluruhan menciptakan dampak ekonomi positif yang dapat
dirasakan oleh komunitas setempat.

Selain sebagai ruang terbuka, proyek ini menjadi alat edukasi lingkungan dengan
menyelenggarakan program-program yang meningkatkan kesadaran masyarakat akan praktik-
praktik berkelanjutan. Dengan melibatkan masyarakat secara langsung, proyek ini tidak hanya
menciptakan taman, tetapi juga menyematkan pemahaman dan tanggung jawab lingkungan dalam
budaya kota

Terakhir, proyek ini mencakup ketahanan terhadap perubahan iklim dengan merancang taman
kota yang responsif dan tahan terhadap tantangan lingkungan. Ini mencakup penanganan air yang
adaptif dan penanaman vegetasi yang mampu menyediakan perlindungan ekologis.Secara
keseluruhan, lingkup proyek pembangunan taman kota berkelanjutan tidak hanya menekankan
pada aspek estetika, tetapi juga mencakup dimensi ekologis, sosial, dan ekonomi yang saling
terkait untuk menciptakan ruang perkotaan yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi komunitas.
Batasan Biaya dan Jadwal
Rencana Anggaran Biaya (RAB):
1. Biaya Desain dan Perencanaan:
 Konsultasi Desain dan Ahli Lingkungan: Rp700.000.000
 Penelitian Lingkungan: Rp280.000.000
 Pengembangan Desain Berkelanjutan: Rp1.120.000.000
 Total Biaya Desain dan Perencanaan: Rp2.100.000.000
2. Biaya Konstruksi:
 Bahan Bangunan dan Material: Rp7.000.000.000
 Pekerjaan Konstruksi: Rp9.800.000.000
 Teknologi Energi Hijau: Rp1.400.000.000
 Total Biaya Konstruksi: Rp18.200.000.000
3. Biaya Lanskap dan Tanaman:
 Tanaman dan Material Lanskap: Rp700.000.000
 Jasa Penanaman: Rp420.000.000
 Total Biaya Lanskap dan Tanaman: Rp1.120.000.000
4. Biaya Infrastruktur Sosial:
 Fasilitas Sosial dan Pertemuan: Rp2.800.000.000
 Fasilitas Rekreasi: Rp1.400.000.000
 Total Biaya Infrastruktur Sosial: Rp4.200.000.000
5. Biaya Pengembangan Masyarakat:
 Program Edukasi Lingkungan: Rp560.000.000
 Kegiatan Partisipatif: Rp420.000.000
 Total Biaya Pengembangan Masyarakat: Rp980.000.000
6. Biaya Pemeliharaan Jangka Panjang:
 Biaya Pemeliharaan Awal: Rp700.000.000
 Cadangan dan Perbaikan: Rp420.000.000
 Total Biaya Pemeliharaan Jangka Panjang: Rp1.120.000.000
Total Anggaran Biaya (RAB): Rp27.620.000.000
Jadwal Kegiatan:
1. Fase Perencanaan dan Desain (6 Bulan):
 Konsultasi Desain dan Ahli Lingkungan
 Penelitian Lingkungan
 Pengembangan Desain Berkelanjutan
2. Fase Persiapan Konstruksi (2 Bulan):
 Persiapan Situs
 Perolehan Izin
 Penyusunan Kontrak Konstruksi
3. Fase Konstruksi (12 Bulan):
 Pembangunan Infrastruktur
 Pemasangan Tanaman dan Lanskap
 Penerapan Teknologi Energi Hijau
4. Fase Implementasi Program Masyarakat (6 Bulan):
 Pelaksanaan Program Edukasi Lingkungan
 Aktivitas Partisipatif Masyarakat
5. Fase Pemeliharaan dan Evaluasi (6 Bulan):
 Pemeliharaan Awal
 Evaluasi Kinerja Proyek
 Penyesuaian jika Diperlukan
Total Durasi Proyek: 32 Bulan
Bagian-bagian yang beresiko tinggi dan cukup sulit dan rencana mengatasi kemungkinan
kemungkinan yang akan muncul
Pada proyek pembangunan taman kota berkelanjutan, beberapa bagian memiliki tingkat
risiko yang tinggi dan dapat menghadapi tantangan teknis yang cukup sulit. Salah satu area yang
berpotensi menimbulkan risiko adalah implementasi teknologi hijau, seperti sistem efisiensi
energi dan infrastruktur berkelanjutan. Proses integrasi teknologi ini memerlukan pemahaman
mendalam tentang desain dan implementasi, serta kemungkinan perubahan regulasi lingkungan
yang dapat memengaruhi strategi pengembangan.
Selain itu, tahap perolehan izin dan persiapan situs juga dapat menjadi titik fokus risiko
tinggi. Proses perizinan yang kompleks dan mungkin melibatkan pihak-pihak eksternal, serta
penanganan tantangan lingkungan pada situs tertentu, dapat memperlambat progres dan
menimbulkan kendala birokratis yang dapat menunda tahapan konstruksi.
Untuk mengatasi risiko tersebut, rencana mitigasi harus mencakup pendekatan berbasis
kolaborasi dengan pihak berwenang dan pemangku kepentingan. Diperlukan komunikasi yang
efektif untuk memastikan pemahaman bersama mengenai teknologi hijau yang akan diadopsi
dan memitigasi potensi hambatan yang terkait dengan perizinan dan persiapan situs.
Penanganan masalah perizinan secara proaktif, melalui konsultasi yang baik dengan pihak
berwenang, dapat mengurangi potensi penundaan.
Selain itu, risiko mungkin muncul dalam hal ketidaksepakatan atau resistensi dari
masyarakat setempat terhadap perubahan dalam lingkungan sekitar mereka. Oleh karena itu,
perlu diterapkan strategi komunikasi yang kuat untuk mengedukasi dan melibatkan masyarakat
sejak awal proyek. Program edukasi lingkungan dan pertemuan partisipatif dapat membantu
membangun pemahaman dan dukungan masyarakat, mengurangi potensi konflik dan penolakan
terhadap proyek.
Penting juga untuk menyusun rencana cadangan dan pengelolaan risiko yang cermat untuk
mengantisipasi kemungkinan perubahan skala atau lingkup proyek yang dapat mempengaruhi
anggaran dan jadwal. Dengan mengidentifikasi dan mengatasi potensi risiko secara proaktif,
proyek pembangunan taman kota berkelanjutan dapat menjadi lebih tangguh dan berhasil dalam
mencapai tujuan keberlanjutan dan kesejahteraan komunitas.
Rencana SDM dan pemakaian sumberdaya lain
Dalam proyek pembangunan taman kota berkelanjutan, kami akan membentuk tim proyek
yang terdiri dari ahli multidisiplin dengan keahlian dalam arsitektur, teknik lingkungan,
teknologi hijau, manajemen proyek, dan pendidikan lingkungan. Tim ini akan mendapatkan
pelatihan reguler untuk menjaga keterampilan terkini terkait teknologi hijau dan manajemen
risiko lingkungan, memastikan tingkat kesiapan tim dalam menghadapi dinamika proyek.
Komunikasi yang efektif akan ditekankan melalui struktur tim yang jelas dan jadwal
pertemuan rutin. Selain itu, strategi manajemen konflik akan dikembangkan untuk menanggapi
perbedaan pendapat dengan baik di dalam tim maupun dengan pihak eksternal, memastikan
kolaborasi yang harmonis. Sistem pemantauan kinerja akan diimplementasikan untuk mengukur
kemajuan proyek dan memberikan umpan balik berkala guna perbaikan berkelanjutan.
Dalam hal penggunaan sumber daya lain, kami berkomitmen untuk memilih bahan
bangunan dan material yang ramah lingkungan, mendukung sumber daya alam yang dapat
diperbaharui, dan mengurangi jejak ekologis proyek. Peralatan konstruksi yang efisien energi
akan diutamakan, dan pemanfaatan teknologi energi terbarukan, seperti panel surya, akan
menjadi fokus utama. Pemilihan pemasok dengan kebijakan keberlanjutan dan pemberdayaan
sumber daya lokal juga akan menjadi bagian integral dari strategi pengelolaan sumber daya
proyek ini.

Melalui rencana ini, kami bertujuan untuk mencapai keseimbangan optimal antara Sumber Daya
Manusia dan sumber daya lainnya, memastikan keberlanjutan dan keberhasilan proyek
pembangunan taman kota berkelanjutan ini.
Rencana pengujian hasil proyek
Untuk memastikan kualitas dan keberhasilan proyek pembangunan taman kota berkelanjutan,
kami akan menyusun rencana pengujian hasil yang komprehensif. Pengujian ini melibatkan
serangkaian langkah evaluasi, termasuk uji kinerja teknologi hijau yang diimplementasikan,
penilaian estetika dan fungsionalitas desain taman, serta evaluasi dampak lingkungan yang
dihasilkan oleh proyek.
Pengujian teknologi hijau akan mencakup verifikasi efisiensi energi, keandalan, dan
keberlanjutan dari sistem yang diterapkan, seperti penerangan ramah lingkungan dan teknologi
energi terbarukan. Selain itu, kami akan melakukan uji fungsionalitas terhadap infrastruktur
sosial yang dibangun, termasuk area pertemuan dan fasilitas rekreasi, untuk memastikan sesuai
dengan tujuan awal proyek.
Aspek estetika dan keberlanjutan desain taman akan dievaluasi melalui partisipasi
masyarakat dan ahli desain, dengan pengumpulan umpan balik terkait penataan lanskap,
pemilihan tanaman, dan keseluruhan atmosfer taman. Evaluasi dampak lingkungan akan
melibatkan analisis terhadap penggunaan sumber daya alam, pengelolaan air, dan pengaruh
ekologis terhadap ekosistem setempat.
Selanjutnya, kami akan mengadakan sesi presentasi dan diskusi dengan pemangku
kepentingan utama, termasuk warga kota dan pihak berwenang setempat, untuk mendapatkan
wawasan lebih lanjut dan menyesuaikan proyek sesuai dengan masukan mereka. Dengan
menyusun rencana pengujian ini, kami bertujuan untuk memastikan bahwa proyek tidak hanya
memenuhi standar keberlanjutan dan estetika yang tinggi tetapi juga mencerminkan kebutuhan
dan harapan komunitas yang lebih luas
Rencana peninjauan pekerjaan
Untuk memastikan progres yang tepat dan kualitas kerja yang tinggi dalam proyek
pembangunan taman kota berkelanjutan, kami akan menyusun rencana peninjauan pekerjaan
yang terstruktur. Peninjauan ini akan melibatkan serangkaian langkah-langkah, termasuk
pengamatan lapangan oleh tim proyek, evaluasi hasil konstruksi, serta pertemuan reguler untuk
menyampaikan kemajuan kepada semua pemangku kepentingan.
Tim proyek akan secara rutin melakukan peninjauan langsung di lapangan untuk memastikan
bahwa konstruksi berjalan sesuai dengan rencana dan spesifikasi teknis. Evaluasi hasil
konstruksi akan mencakup pengecekan kualitas bahan bangunan, akurasi penerapan desain, dan
kesesuaian dengan standar keberlanjutan yang ditetapkan.
Pertemuan reguler akan dijadwalkan untuk membahas perkembangan proyek,
mengidentifikasi perubahan yang mungkin diperlukan, dan memastikan ketersediaan sumber
daya yang diperlukan. Komunikasi yang efektif antara semua pihak terlibat akan menjadi fokus
utama dalam memastikan kolaborasi yang baik dan pemecahan masalah yang cepat.
Selain itu, kami akan melibatkan pihak berwenang dan pemangku kepentingan utama dalam
proses peninjauan untuk memastikan bahwa semua persetujuan dan izin terkait diperoleh sesuai
dengan jadwal proyek. Dengan menyusun rencana peninjauan pekerjaan ini, kami bertujuan
untuk mencapai transparansi, akuntabilitas, dan kualitas tinggi dalam setiap tahap pelaksanaan
proyek.
Rencana pelaksanaan hasil proyek
Untuk menjamin kelancaran pelaksanaan hasil proyek pembangunan taman kota
berkelanjutan, kami akan mengimplementasikan rencana pelaksanaan yang terorganisir. Setelah
proyek selesai, tahap pelaksanaan ini akan mencakup serangkaian kegiatan seperti peluncuran
resmi taman, kegiatan partisipatif dengan masyarakat, pemantauan kinerja infrastruktur
berkelanjutan, serta implementasi program edukasi lingkungan.
Peluncuran resmi taman akan menjadi titik awal pelaksanaan, melibatkan acara publik yang
merayakan pembukaan taman untuk umum. Kami juga berkomitmen untuk melibatkan
masyarakat dalam tahap ini, dengan mengadakan kegiatan partisipatif yang mencakup
workshop, pertemuan, dan acara terkait untuk memastikan adopsi positif dan keberlanjutan dari
taman berkelanjutan ini.
Selanjutnya, kami akan menjalankan program edukasi lingkungan yang terencana dengan
baik, yang melibatkan sekolah, kelompok masyarakat, dan warga sekitar. Program ini akan
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang praktik berkelanjutan dan
memperkuat hubungan antara taman dan komunitasnya.
Pemantauan kinerja infrastruktur berkelanjutan juga akan dilakukan secara teratur untuk
memastikan bahwa teknologi hijau, infrastruktur sosial, dan seluruh tata kelola proyek berfungsi
seperti yang diharapkan. Evaluasi berkelanjutan dan umpan balik dari masyarakat akan
diintegrasikan ke dalam kegiatan perawatan jangka panjang dan perbaikan jika diperlukan.
Dengan demikian, rencana pelaksanaan ini dirancang untuk memastikan bahwa hasil proyek
tidak hanya terwujud pada tahap konstruksi, tetapi juga dijalankan dan dikelola secara efektif
untuk memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi komunitas dan lingkungan sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai