Penelitian ini dilakukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-dasar Ilmu
Sejarah
Disusun oleh
Muhammad Haikal Faza (22101020008)
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah Swt.. Atas rahmat dan hidayahnya, penulis bisa
menyelesaikan penelitian yang berjudul “Sejarah Masjid Aulia Sapuro Kota
Pekalongan”. Penelitian ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Dasar-dasar Ilmu Sejarah.
Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut memberikan kontribusi dalam penyusunan penelitian ini. Berkat kalian
penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.
Penulis menyadari ada kekurangan pada penelitian ini. Oleh sebab itu, kritik
dan saran senantiasa diharapkan demi perbaikan karya penulis. Penulis juga
berharap semoga penelitin ini mampu membuka lagi cakrawala pengetahuan akan
kayanya negeri kit aini akan sejarah.
Penulis
i
ii
DAFTAR PUSTAKA
BAB I ...................................................................................................................... 1
BAB II ..................................................................................................................... 2
Lampiran-lampiran ................................................................................................. 6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pekalongan selain dikenal sebagai kota Batik, kota ini juga sarat akan
keregigiositas. Ini terbukti dengan banyaknya jejak sejarah Islam yang terdapat
di Pekalongan, salah satunya Masjid Aulia Sapuro. Masjid ini dianggap menjadi
mesjid tertua yang ada di Pekalongan. Oleh sebab itulah, peneliti melakukan
mini riset mengenai Sejarah Masjid Aulia Sapuro Pekalongan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1
BAB II
Sejarah Berdirinya Masjid Aulia Sapuro Pekalongan
Masjid Aulia Sapuro Pekalongan ini dibangun pada tahun 1035 H atau
1614 M oleh empat utusan Demak, yaitu Kiai Maksum, Kiai Sulaiman, Kiai
Lukman, dan Kyai Kudung. Saat itu, Demak berstatus kadipaten dan menjadi
bagian dari Kesultanan Mataram di bawah Sultan Agung yang memerintah pada
periode 1613 – 1645 M. Mereka berempat pada awalnya hendak membangun
masjid di kawasan Alas Roban. Ketika ingin membangun masjid di sana,
bahkan sudah membuat fondasi dan tempat wudhu, mereka mendapat petunjuk
melalui salat Istikharah bahwa nantinya kawasan itu tidak berpenghuni. Oleh
sebab itu, mereka pun memindahkan lokasi masjid ke daerah Sapuro yang
berada di tepi Sungai kupang. Hal ini dibuktikan pada tahun 1970 oleh tim
Panitia Rehabilitasi Masjid Aulia. Para panitia mengecek lokasi yang diyakini
sebagai lokasi rencana pembangunan masjid di Alas Roban. Sesampainya
disana, mereka menemukan fondasi bangunan, sumur, dan mihrab.
2
3
Berdasarkan tahun yang tertera di atas pintu masjid, dapat diperoleh fakta
bahwa masjid ini sudah berusia 408 tahun. Oleh sebab itu, masjid ini menjadi
masjid tertua di eks-karesidenan Pekalongan. Menurut KH. Ahmad Dananir
selaku takmir Masjid Aulia, kesimpulan ini diperoleh ketika pihak masjid
mengeluarkan artikel tentang sejarah Masjid Aulia pada tahun 1970-an dan
sampai sekarang tidak ada pihak yang membantah pernyataan yang termuat
dalam artikel tersebut.
Menara masjid ini tingginya sekitar dua kali bangunan utama. Bentuknya
heksagonal jika dilihat dari atas.
BAB III
KESIMPULAN
1. Masjid Aulia Sapuro didirikan pada tahun 1035 H atau 1614 M. Sehingga
sekarang ini sudah berumur 408 tahun;
2. Masjid Aulia Sapuro didirikan oleh Kyai Maksum, Kyai Sulaiman, Kyai
Lukman, dan Kyai Kudung. Mereka semua merupakan utusan dari Demak;
3. Pada awalnya keempat utusan dari Demak hendak mendirikan sebuah masjid di
Alas Roban. Akan tetapi, setelah melaksanakan salat Istikharah mereka
mendapatkan petunjuk bahwa tempat tersebut nantinya tidak akan dijadikan
permukiman. Sehingga diganti tempat pembangunannya ke Sapuro.
5
Lampiran-lampiran
Lampiran 1
6
7
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 4 Tulisan di atas pintu yang tertulis angka pembangunan Masjid Aulia