Anda di halaman 1dari 22

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan yang berjudul “ Karya Wisata Jakarta – Banten “ telah disetujui pada :

Hari , Tanggal :
Tahun : 2018

ii
MOTTO

“Orang malas tidak akan menangkap buruannya, tetapi orang rajin akan memperoleh harta
yang berharga”
“Jangan mudah putus asa, selagi kita masih mampu untuk berusaha”
“Keberhasilan kita di masa depan lebih penting, dari pada kepedihan kita di masa lalu”.
“Salah satu hal yang tidak dapat di daur ulang adalah waktu yang telah terbuang. Jagi,
pastikanlah kamu menggunakan setiap waktumu dengan baik”

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Hasil Karya
Tulis Study Tour " Ke Jakarta - Bandung " inidalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Semoga Laporan Hasil Karya Tulis Study Tour ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu media pembelajaran.
Harapan kami semoga Laporan Karya Tulis Study Tour ini membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi Laporan Hasil Karya Tulis Study Tour ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Laporan Karya Tulis Study Tour ini kami akui masih banyak kekurangan. Oleh
kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan Laporan Hasil Karya Tulis Study Tour ini.

Purbolinggo, 7 September 2018

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i


HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... ii
MOTTO ..................................................................................................................... iii
KATA PENGANGAR ............................................................................................... iv
DAFTAR ISI.............................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan ............................................................................................ 1
C. Manfaat Penulisan .......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Ziarah Banten ......................................................................................................... 2
B. Masjid Istiqlal ................................................................................................ 3
C. Taman Mini Indonesia Indah ( TMII ) ........................................................... 6
D. Monumen Nasional (Monas) ......................................................................... 7
E. Gedung Majelis Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat ............ 10
F. Lubang Buaya ................................................................................................ 12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................... 18
B. Saran .............................................................................................................. 18

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tujuan pembuatan Laporan Karya Tulis Study Tour ini diantaranya : Untuk
memenuhi tugas sekolah khususnya yang berkaitan dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Agar siswa menambah ilmu pengetahuan yang diperoleh di sekolah. Jakarta dan Bandung
merupakan kota budaya serta terdapat tempat-tempat yang mengandung sejarah.

B. Tujuan Penulisan
Setiap kegiatan pasti memiliki tujuan, adapun tujuan kami dalam melakukan
penelitian dari objek-objek wisata, diantaranya :
1. Mengetahaui Sejarah Ziarah Banten
2. Mengetahui Sejarah Masjid Istiqlal
3. Mengetahui Sejarah Taman Mini
4. Mengetahui Sejarah Monas
5. Mengetahui Sejarah Gedung DPR
6. Mengetahui Sejarah Lubang Buaya

C. Manfaat Penelitian
Penelitian yang kami lakukan ini berharap memperoleh manfaat sebagai berikut :
1. Sebanyak – banyaknya kami mengumpulkan data, secara langsung dan terperinci dari
tiap-tiap objek wisata yang dikunjungi.
2. Kami mendapatkan pengetahuan yang praktis yang dijadikan sebagai landasan untuk
mengembangkan intelektual dimasa yang akan datang.
3. Menghilangkan verbalisme antara teori dan praktek
4. Memperluas cakrawala bagi kami mengenai objek-objek wisata tersebut.
5. Menambah wawasan dan mengetahui secara dalam mengenai budaya, sejarah,
lingkungan, serta karya seni dan sebagainya.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ziarah Banten
Menelusuri pesisir barat pulau Jawa iinilah wisata religi ke makam makam penyebar
agama islam . Banyak tempat terkenal dan menjadi sejarah penting masuknya islam ke pulau
Jawa Kami akan ajak berkeliling wisata religi Ziarah Banten yang mengambil titik awal dari
kesulthanan Banten , yakni Sulthan Hasanudin dan berputar ke Gunung santri seterusnya ke
Caringin Labuan terus ke Cikaduenserta ke batu Qur an dan inilah penelusuran kami mulai
dari pusat kota Banten
1. Menara Masjid Banten lama
Masjid Agung Banten terletak di Desa Banten Lama, sekitar 10 km sebelah
utara Kota Serang. Masjid ini dibangun pertama kali oleh Sultan Maulana Hasanuddin
(1552-1570), sultan pertama dari Kesultanan Banten. Ia adalah putra pertama dari
Sunan Gunung Jati. Salah satu kekhasan yang tampak dari masjid ini adalah atap
bangunan utama yang bertumpuk lima, mirip pagoda China yang juga merupakan
karya arsitek Cina yang bernama Tjek Ban Tjut. Dua buah serambi yang dibangun
kemudian menjadi pelengkap di sisi utara dan selatan bangunan utama.
Di masjid ini juga terdapat kompleks pemakaman sultan-sultan Banten serta
keluarganya. Yaitu makam Sultan Maulana Hasanuddin dan istrinya, Sultan Ageng
Tirtayasa, dan Sultan Abu Nasir Abdul Qohhar. Sementara di sisi utara serambi
selatan terdapat makam Sultan Maulana Muhammad dan Sultan Zainul Abidin, dan
lainnya.
2. Makam Syeikh Muhammad Sholeh bin Abdurohman (Gunung Santri)

Syekh Muhammad Sholeh adalah Santri dari Sunan Ampel, setelah menimba
ilmu beliau menemui Sultan Syarif Hidayatullah atau lebih di kenal dengan gelar
Sunan Gunung Jati (ayahanda dari Sultan Hasanudin) pada masa itu penguasa

2
Cirebon. Dan Syeh Muhamad Sholeh diperintahkan oleh Sultan Syarif Hidayatullah
untuk mencari putranya yang sudah lama tidak ke Cirebon dan sambil berdakwah
yang kala itu Banten masih beragama hindu dan masih dibawah kekuasaan kerajaan
pajajaran yang dipimpin oleh Prabu Pucuk Umun dengan pusat pemerintahanya
berada di Banten Girang. Sesuai ketelatennya akhirnya Syekh Muhammad Sholeh pun
bertemu Sultan Hasanudin di Gunung Lempuyang dekat kampung Merapit Desa
UkirSari Kec. Bojonegara yang terletak di sebelah barat pusat kecamatan yang sedang
Bermunajat kepada Allah SWT. Setelah memaparkan maksud dan tujuannya, Sultan
Hasanudin pun menolak untuk kembali ke Cirebon.
3. Pemakaman Syeikh Asnawi Caringin

K.H. Syekh Asnawi lahir di Kampung Caringin sekitar tahun 1850 M, ayah
beliau bernama Abdurrahman dan ibunya bernama Ratu Sabi’ah dan
merupakan keturunan ke 17 dari Sultan Ageng Mataram atau Raden Fattah. Sejak
umur 9 tahun Ayahnya telah mengirim K.H. Syekh Asnawi ke Mekkah untuk
memperdalam agama Islam. Di Mekkah beliau belajar dengan Ulama kelahiran
Banten yang telah termasyhur namanya bernama Syech Nawawi Al Bantani.

B. Masjid Istiqlal
1. Lokasi
Lokasi kompleks masjid ini berada di bekas Taman Wilhelmina, di timur laut
lapangan Medan Merdeka yang ditengahnya berdiriMonumen Nasional (Monas). Di
seberang timur masjid ini berdiri Gereja Katedral Jakarta. Bangunan utama masjid ini
terdiri dari lima lantai dan satu lantai dasar. Masjid ini memiliki gaya arsitektur
modern dengan dinding dan lantai berlapis marmer, dihiasi ornamen geometrik dari
baja antikarat. Bangunan utama masjid dimahkotai satu kubah besar berdiameter 45
meter yang ditopang 12 tiang besar. Menara tunggal setinggi total 96,66 meter

3
menjulang di sudut selatan selasar masjid. Masjid ini mampu menampung lebih dari
dua ratus ribu jamaah.
2. Sejarah
Setelah perang kemerdekaan Indonesia, mulai berkembang gagasan besar
untuk mendirikan masjid nasional. Ide pembangunan masjid tercetus setelah empat
tahun proklamasi kemerdekaan. Gagasan pembangunan masjid kenegaraan ini sejalan
dengan tradisi bangsa Indonesia yang sejak zaman kerajaan purba pernah membangun
bangunan monumental keagamaan yang melambangkan kejayaan negara. Misalnya
pada zaman kerajaan Hindu-Buddha bangsa Indonesia telah berjaya membangun
candi Borobudur danPrambanan. Karena itulah di masa kemerdekaan Indonesia terbit
gagasan membangun masjid agung yang megah dan pantas menyandang predikat
sebagai masjid negara berpenduduk muslim terbesar di dunia.

3. Sayembara Rancang Bangun Masjid


Dewan Juri sayembara rancang bangun Masjid Istiqlal, terdiri dari para
Arsitek dan Ulama terkenal. Susunan Dewan Juri adalah Presiden Soekarno sebagai
ketua, dengan anggotanya Ir. Roeseno, Ir. Djuanda, Ir. Suwardi, Ir. R. Ukar
Bratakusumah, Rd. Soeratmoko, H. Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA), H.
Abu Bakar Aceh, dan Oemar Husein Amin. Sayembara berlangsung mulai tanggal 22
Februari 1955 sampai dengan 30 Mei 1955. Sambutan masyarakat sangat
menggembirakan, tergambar dari banyaknya peminat hingga mencapai 30 peserta.
Dari jumlah tersebut, terdapat 27 peserta yang menyerahkan sketsa dan maketnya, dan
hanya 22 peserta yang memenuhi persyaratan lomba. Setelah dewan juri menilai dan
mengevaluasi, akhirnya ditetapkanlah 5 (lima) peserta sebagai nominator. Lima
peserta tersebut adalah:
a. Pemenang Pertama: Fredrerich Silaban dengan disain bersandiKetuhanan
b. Pemenang Kedua: R. Utoyo dengan disain bersandi Istighfar
c. Pemenang Ketiga: Hans Gronewegen dengan disain bersandiSalam

4
d. Pemenang Keempat: 5 orang mahasiswa ITB dengan disain bersandi Ilham
e. Pemenang Kelima: adalah 3 orang mahasiswa ITB dengan disain
bersandi Khatulistiwa dan NV. Associatie dengan sandiLima Arab
4. Pembangunan
Pemancangan tiang pertama dilakukan oleh Presiden Ir. Soekarno pada
tanggal 24 Agustus 1961 bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad
SAW, disaksikan oleh ribuan umat Islam. Selanjutnya pelaksanaan pembangunan
masjid ini tidak berjalan lancar. Sejak direncanakan pada tahun 1950 sampai dengan
1965 tidak mengalami banyak kemajuan. Proyek ini tersendat, karena situasi politik
yang kurang kondusif. Pada masa itu, berlaku demokrasi parlementer, partai-partai
politik saling bertikai untuk memperjuangkan kepentingannya masing-masing.
Kondisi ini memuncak pada tahun 1965 saat meletus peristiwa G30S/PKI, sehingga
pembangunan masjid terhenti sama sekali. Setelah situasi politik mereda,pada tahun
1966, Menteri Agama KH. M. Dahlan mempelopori kembali pembangunan masjid
ini. Kepengurusan dipegang oleh KH. Idham Chalid yang bertindak sebagai
Koordinator Panitia Nasional Pembangunan Masjid Istiqlal.
5. Peristiwa kontemporer
Karena Masjid Istiqlal adalah masjid nasional Republik Indonesia, setiap
upacara atau peringatan hari besar Islam senantiasa digelar di masjid ini. Misalnya
Hari raya Idul Fitri, Idul Adha, Isra Mi'raj, dan Maulid Nabi digelar di masjid ini dan
diliput televisi nasional. Untuk turut memeriahkan perhelatan Visit Indonesia Year
1991 digelarlah Festival Istiqlal yang pertama pada tahun 1991. Festival ini digelar
untuk memamerkan seni dan kebudayaan Islam Indonesia, turut hadir perwakilan
negara sahabat berpenduduk muslim seperti Iran, Arab Saudi, dan perwakilan
muslim China dariUighur. Festival Istiqlal yang kedua digelar pada tahun 1995 untuk
memperingati 50 tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Pada pukul 15.20 WIB hari
Senin, 19 April 1999 bom meledak di lantai dasar Masjid Istiqlal. Letusan ini
meretakkan tembok dan memecahkan kaca beberapa kantor organisasi Islam yang
berkantor di Masjid Istiqlal, termasuk kantor Majelis Ulama Indonesia.
6. Pengunjung
Barack dan Michelle Obama mengunjungi Masjid Istiqlal dipandu oleh Imam
Besar Masjid Istiqlal Prof. Kyai al-Hajj Ali Musthafa Ya'qub pada tanggal 10
November 2010.Pengunjung non-Muslim harus mengikuti tata cara mengunjungi
masjid seperti melepaskan alas kaki serta mengenakan busana yang sopan dan pantas.

5
Misalnya pengunjung tidak diperkenankan mengenakan celana pendek atau pakaian
yang kurang pantas (busana lengan pendek, kaus kutang atau tank top). Pengunjung
yang mengenakan celana pendek biasanya dipinjamkan sarung, sedangkan
pengunjung wanita diminta mengenakan kerudung. Meskipun demikian bagian yang
boleh dikunjungi kaum non-Muslim terbatas dan harus didampingi pemandu.
Misalnya pengunjung non-Muslim (kecuali tamu negara atau VVIP) tidak
diperkenankan memasuki lantai pertama ruang utama tempat mihrab dan mimbar,
tetapi diperbolehkan melihat bagian dalam ruangan ini dari balkon lantai kedua.
Selebihnya pengunjung non-Muslim boleh mengunjungi bagian lain seperti pelataran
terbuka, selasar, kaki menara dan koridor masjid.

C. Taman Mini Indonesia Indah ( TMII )


Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang diprakarsai oleh Alm. Ibu Tien Soeharto.
Taman wisata ini diresmikan sejak April 1975 dengan tujuan untuk memberi gambaran
Indonesia secara holistik dalam bentuk yang mini dan indah. Dengan luas sekitar 150 hektar,
TMII memiliki puluhan anjungan daerah, Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(PP-IPTEK), 11 unit taman, Theater 4 Dimensi, Istana Anak-anak Indonesia, dan masih terus
dikembangkan. Dengan adanya TMII, pengunjung dapat menambah wawasan mengenai
kebudayaan bangsa Indonesia dari kehidupan, tradisi, busana , dan tarian daerah.

Kami mengunjungi TMII dengan menumpangi bus tetapi menurut pendapat kami
jika Anda ingin mengujungi TMII sebaiknya menggunakan kendaraan bermotor agar dapat
mengelilingi TMII dengan leluasa. Cukup dengan harga Rp 10.000 per mobil atau Rp 6.000
per motor ditambah dengan Rp 9.000 per orang (3 tahun keatas). Gerbang pintu masuk TMII
cukup besar dan mudah dicari sehingga Anda tidak akan kesulitan menemukan akses ke
dalam TMII.
Menurut informasi yang kami dapatkan, Jika ingin mendapatkan peta
agarAnda tidak tersesat dan juga mendapatkan brosur Anda dapat mengujungi

6
TMII Information Centre. Disini Anda akan disambut oleh petugas dengan hangat serta
memberikan penjelasan informativ sehingga Anda dapat merencanakan obyek wisata yang
akan anda datangi. Jika Anda masih bingung ingin mengunjungi anjungan atau tempat wisata
di TMII, ada baiknya Anda mengunjungi TMII Information Centre. Di TMII juga
terdapat Snow Bay, watertainment TMII, yang merupakan kolam renang untuk keluarga.
harga tiket masuk di pintu masuk. Rate harga tiketnya dari Rp 50.000 hingga Rp
120.000. Snow Bay menjual juga tiket Last Minute Discount, yaitu transaksi dimulai pukul
16.00, seharga Rp 50.000 untukweekdays dan Rp 60.000 untuk weekend. Snow
Bay beroperasi dari pukul 09.00 hingga 18.00. Karena tidak cukup waktu kami tidak melihat
monorail di Stasiun Taman Budaya. Sky Lift Indonesia, kereta gantung, hanya dengan Rp
20.000 (weekdays) atau Rp 25.000 (weekend),

D. Monumen Nasional (Monas)

Monumen Nasional atau yang dikenal dengan Monas atau Tugu Monas terletak di
Lapangan Monas, Jakarta Pusat, dibangun pada tahun 1960. Monumen Nasional adalah salah
satu dari monumen peringatan yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan
rakyat Indonesia melawan penjajah Belanda. Bentuk Tugu peringatan yang satu ini sangat
unik, merupakan batu obeliks yang terbuat dari marmer yang berbentuk lingga yoni simbol
kesuburan berdasarkan kebudayaan hindu. Tugu ini menjulang setinggi 132 meter (versi lain
mengatakan 137 meter dihitung dengan tinggi ruang yang ada di bawah tanah 5 meter).
1. Dasar Dan Tujuan Pembangunan Monumen Nasional
Negara kesatuan Republik Indonesia yang memiliki wilayah dari Sabang
sampai dengan Marauke, diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 sebagai
hasil perjuangan kemerdekaan rakyat Indonesia dari penjajahan selama lebih kurang
350 tahun. Untuk mengenang dan melestarikan kebesaran perjuangan bangsa
Indonesia yang dikenal dengan Revolusi Kemerdekaan Rakyat Indonesia 17 Agustus
1945 dan untuk membangkitkan inspirasi dan semangat patriotisme bagi generasi

7
sekarang dan generasi mendatang, maka dibangunlah suatu tugu peringatan yang
kemudian dikenal sebagai Tugu Munumen Nasional (Monas). Pembangunan Tugu
Monumen Nasional atau Monas berdasarkan keputusan Presiden RI Nomor 214
Tahun 1959 tanggal 30 Agustus 1959 tentang Pembentukan Panitia Monumen
Nasional yang diketahui oleh Kolonel Umar Wirahadikusumah, Komandan KMKB
Jakarta Raya. Pembangunan Tugu Monumen Nasional atau Monas baru terwujud
ketika Republik Indonesia genap berusia dua windu atas dasar gagasan Presiden RI
Pertama Ir. Soekarno, dan pemancangan tiang pertama sebagai awal pembangunan
Tugu Monas dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 1961.
2. Bagian – Bagian Monas
Monumen Nasional terdiri dari 4 bagian utama yaitu :
a. Ruang museum sejarah, terdapat 51 jendela peraga (diorama) peristiwa sejarah
bangsa Indonesia sampai dengan orde baru.
b. Ruang kemerdekaan, terdapat atribut kemerdekaan Republik Indonesia, Peta
kepulauan Republik Indonesia, Bendera Sang Saka Merah Putih, Lambang
Negara Bhineka Tunggal Ika, dan pintu Gapura yang berisi Naskah Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia.
c. Pelataran puncak, di pelataran ini, pengunjung dapat menikmati pemandangan
seluruh penjuru kota Jakarta di ketinggian 115 M dari permukaan.
d. Lidah api kemerdekaan, terdapat di pelataran puncak yang terbuat dari perunggu
seberat 14,5 ton dan berdiameter 6 m, terdiri dari 77 bagian yang disatukan.
3. Pelataran Puncak
Tinggi pelataran cawan Monas adalah 17 meter dan tinggi
ruang museum sejarah 8 meter. Luas cawan yang berbentuk bujur sangkar berukuran
45m X 45m merupakan pelestarian angka kramat Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia 17-8-1945. Pelataran puncak dengan luas 11 meter x 11 meter
dapat menampung sebanyak 50 pengunjung. Pengunjung kawasan Monas, yang
akan menaiki pelataran tugu puncak Monas atau museum, dapat melalui pintu masuk
di seputar plaza taman Medan Merdeka, Melalui terowongan yang berada 3 meter di
bawah taman dan jalan silang Monas inilah, pintu masuk pengunjung ke tugu
puncak Monas yang berpagar “Bambu Kuning”.
4. Lidah Api Kemerdekaan
Dari pelataran puncak, 17 meter lagi ke atas, terdapat lidah api.Pelataran
puncak tugu berupa “Api Nan Tak Kunjung Padam” ini melambangkan Bangsa

8
Indonesia agar dalam berjuang tidak pernah surut sepanjang masa. Obor atau lidah
api yang menyala-nyala ini merupakan simbol semangat perjuangan rakyat
Indonesia yang tak pernah padam dalam meraih kemerdekaan. Konon pada saat
Indonesia merayakan 50 tahun kemerdekaannya pada tahun 1995 sejumlah
pengusaha Indonesia menyumbangkan sejumlah emas sehingga berat total emas
yang melapisi api kemerdekaan di puncak monas menjadi 50 kilogram. Biaya
pembangunan monas adalah 7 Miliar rupiah dan bila di jual, lidah apinya, bisa
mencapai 14 juta rupiah.
5. Ruang Museum Sejarah Perjuangan Nasional dan Ruang Kemerdekaan
Landasan dasar Monas setinggi 3 meter, di bawahnya terdapat ruang museum
sejarah perjuangan nasional dengan ukuran luas 80 x 80 meter, dapat menampung
pengunjung sekitar 500 orang. Pada keempat sisi ruangan masing-masing terdapat
12 jendela peraga atau diorama yang mengabdikan peristiwa sejak zaman kehidupan
nenek moyang bangsa Indonesia. Di dalam monas terdapat 51 diorama. Diorama
adalah bahasa Sangsekerta yang berarti dio: dalam, rama: gambar. Jadi, diorama
berarti gambar di dalam.
6. Taman Dan Wisata Monas
Taman Monas, yaitu sebuah hutan kota yang dirancang dengan taman yang
indah. Di taman ini pengunjung dapat bermain bersama kawanan rusa yang sengaja
didatangkan dari Istana Bogor untuk meramaikan taman ini. Selain itu Pengunjung
juga dapat berolahraga di taman ini bersama teman maupun keluarga. Bagi
Pengunjung yang ingin menjaga kesehatan, selain berolahraga di Taman Monas.. Di
taman ini juga disediakan beberapa lapangan futsal dan basket. Jika Pengunjung
lelah berjalan kaki di taman seluas 80 hektar ini, Pengunjung dapat menggunakan
kereta wisata.Tiket Mulai tanggal 1 April 2010 Monumen nasional buka pukul 09.00
hingga 15.00. Harga tiket menuju Cawan dan Museum Rp. 3.500,00. Bila
pengunjung ingin naik hingga ke pelataran puncak maka pengunjung harus membeli
tiket lagi seharga Rp. 7.500,00 jadi total Rp. 10.000,00.

9
E. Gedung Majelis Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia atau sering disebut Dewan
Perwakilan Rakyat (disingkat DPR-RI atau DPR) adalah salah satu lembaga tinggi
negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan lembaga perwakilan rakyat.
DPR terdiri atas anggota partai politik peserta pemilihan umum yang dipilih melalui
pemilihan umum.
Sejarah

1. Masa awal kemerdekaan (1945-1949)


Pada awal kemerdekaan, lembaga-lembaga negara yang diamanatkan UUD
1945 belum dibentuk. Dengan demikian, Sesuai dengan pasal 4 aturan peralihan
dalam UUD 1945, dibentuklah Komite Nasional Pusat (KNIP). Komite ini
merupakan cikal bakal badan legislatif di Indonesia. Anggota KNIP tersebut
berjumlah 60 orang tetapi sumber yang lain menyatakan terdapat 103 anggota KNIP.
KNIP sebagai MPR sempat bersidang sebanyak 6 kali, dalam melakukan kerja DPR
dibentuk Badan Pekerja Komite Nasional Pusat, Badan Pekerja tersebut berhasil
menyetujui 133 RUU disamping pengajuan mosi, resolusi, usul dan lain-lain.
2. Masa Republik Indonesia Serikat (1949-1950)
Pada masa ini tidak diketahui secara pasti bagaimana keberadaan DPR karena
sedang terjadi kekacauan politik, dimana fokus utama berada di pemerintah federal
RIS. Masa Dewan Perwakilan Rakyat Sementara (1950-1956) Pada tanggal 14
Agustus 1950, DPR dan Senat RIS menyetujui Rancangan UUDS NKRI (UU No.
7/1850, LN No. 56/1950). Pada tanggal 15 Agustus 1950, DPR dan Senat RIS
mengadakan rapat dimana dibacakan piagam pernyataan terbentuknya NKRI yang
bertujuan: 1. Pembubaran secara resmi negara RIS yang berbentuk federasi; 2.
Pembentukan NKRI yang meliputi seluruh daerah Indonesia dengan UUDS yang
mulai berlaku pada tanggal 17 Agustus 1950. Sesuai isi Pasal 77 UUDS, ditetapkan

10
jumlah anggota DPRS adalah 236 orang, yaitu 148 anggota dari DPR-RIS, 29
anggota dari Senat RIS, 46 anggota dari Badan Pekerja Komite Nasional Pusat, dan
13 anggota dari DPA RI Yogyakarta.
3. Masa DPR hasil pemilu 20 Maret 1956 (1956-1959)
DPR ini adalah hasil pemilu 1956 yang jumlah anggota yang dipilih sebanyak
272 orang. Pemilu 1956 juga memilih 542 orang anggota konstituante. Tugas dan
wewenang DPR hasil pemilu 1955 sama dengan posisi DPRS secara keseluruhan,
karena landasan hukum yang berlaku adalah UUDS. Banyaknya jumlah fraksi di
DPR serta tidak adanya satu dua partai yang kuat, telah memberi bayangan bahwa
pemerintah merupakan hasil koalisi. Dalam masa ini terdapat 3 kabinet yaitu kabinet
Burhanuddin Harahap, kabinet Ali Sastroamidjojo, dan kabinet Djuanda.
4. Masa DPR Hasil Dekrit Presiden 1959 berdasarkan UUD 1945 (1959-1965)
Jumlah anggota sebanyak 262 orang kembali aktif setelah mengangkat
sumpah. Dalam DPR terdapat 19 fraksi, didominasi PNI, Masjumi, NU, dan PKI.
Dengan Penpres No. 3 tahun 1960, Presiden membubarkan DPR karena DPR hanya
menyetujui 36 milyar rupiah APBN dari 44 milyar yang diajukan. Sehubungan
dengan hal tersebut, presiden mengeluarkan Penpres No. 4 tahun 1960 yang
mengatur Susunan DPR-GR. DPR-GR beranggotakan 283 orang yang semuanya
diangkat oleh Presiden dengan Keppres No. 156 tahun 1960. Adapun salah satu
kewajiban pimpinan DPR-GR adalah memberikan laporan kepada Presiden pada
waktu-waktu tertentu, yang mana menyimpang dari pasal 5, 20, 21 UUD 1945.
Selama 1960-1965, DPR-GR menghasilkan 117 UU dan 26 usul pernyataan
pendapat.
5. Masa DPR Gotong Royong tanpa Partai Komunis Indonesia (1965-1966)
Setelah peristiwa G.30.S/PKI, DPR-GR membekukan sementara 62 orang
anggota DPR-GR eks PKI dan ormas-ormasnya. DPR-GR tanpa PKI dalam masa
kerjanya 1 tahun, telah mengalami 4 kali perubahan komposisi pimpinan, yaitu: a.
Periode 15 November 1965-26 Februari 1966. b. Periode 26 Februari 1966-2 Mei
1966. c. Periode 2 Mei 1966-16 Mei 1966. d. Periode 17 Mei 1966-19 November
1966. Secara hukum, kedudukan pimpinan DPR-GR masih berstatus sebagai
pembantu Presiden sepanjang Peraturan Presiden No. 32 tahun 1964 belum dicabut.
6. Masa Orde Baru (1966-1999)
Berdasarkan Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966, yang kemudian
dikukuhkan dalam UU No. 10/1966, maka DPR-GR Masa Orde Baru memulai

11
kerjanya dengan menyesuaikan diri dari Orde Lama ke Orde Baru. Kedudukan,
tugas dan wewenang DPR-GR 1966-1971 yang bertanggung jawab dan
berwewenang untuk menjalankan tugas-tugas utama sebagai berikut:
a. Bersama-sama dengan pemerintah menetapkan APBN sesuai dengan pasal 23
ayat 1 UUD 1945 beserta penjelasannya.
b. Bersama-sama dengan pemerintah membentuk UU sesuai dengan pasal 5 ayat
1, pasal 20, pasal 21 ayat 1 dan pasal 22 UUD 1945 beserta penjelasannya.
c. Melakukan pengawasan atas tindakan-tindakan pemerintah sesuai dengan
UUD 1945 dan penjelasannya, khususnya penjelasan bab 7.
7. Masa reformasi (1999-sekarang)
Banyaknya skandal korupsi, penyuapan dan kasus pelecehan seksual
merupakan bentuk nyata bahwa DPR tidak lebih baik dibandingkan dengan yang
sebelumnya. Mantan ketua MPR-RI 1999 s.d 2004, Amien Rais, bahkan mengatakan
DPR yang sekarang hanya merupakan stempel dari pemerintah karena tidak bisa
melakukan fungsi pengawasannya demi membela kepentingan rakyat. Hal itu
tercermin dari ketidakmampuan DPR dalam mengkritisi kebijakan pemerintah yang
terbilang tidak pro rakyat seperti kenaikan BBM, kasus lumpur Lapindo, dan banyak
kasus lagi. Selain itu, DPR masih menyisakan pekerjaan yakni belum
terselesaikannya pembahasan beberapa undang-undang. Buruknya kinerja DPR pada
era reformasi membuat rakyat sangat tidak puas terhadap para anggota legislatif.
Ketidakpuasan rakyat tersebut dapat dilihat dari banyaknya aksi demonstrasi yang
menentang kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak dikritisi oleh DPR.
Banyaknya judicial review yang diajukan oleh masyarakat dalam menuntut
keabsahan undang-undang yang dibuat oleh DPR saat ini juga mencerminkan bahwa
produk hukum yang dihasilkan mereka tidak memuaskan rakyat.

F. Lubang Buaya
Di Lubang buaya terdapat sumur maut, yaitu sumur yang meupakan tempat
diletakkannya tujuh jenazah jenderal yang dilakukan oleh PKI yang sering dikenal dengan
Penghianatan Komunis G 30 September PKI (G 30 S PKI). Lubang buaya yang merupakan
sumur maut yang digunakan PKI berdiameter 75 cm sedalam 12 meter untuk mengubur tujuh
jenazah pahlawan revolusi pada tanggal 1 Oktober 1965. Lubang Buaya adalah sebuah
tempat di kawasan Pondok Gede, Jakarta yang menjadi tempat pembuangan para
korban Gerakan 30 September pada 30 September 1965.

12
Nama Lubang Buaya sendiri berasal dari sebuah legenda yang menyatakan bahwa
ada buaya-buaya putih di sungai yang terletak di dekat kawasan itu. Lubang buaya terdapat
patung elang dan patung pahlawan, patung elang itu sangat besar. di Lubang buaya juga
terdapat rumah yang di dalamnya ketujuh pahlawan revolusi disiksa dan dibunuh. Terdapat
mobil yang digunakan untuk mengangkut orang orang.

Monumen ini dibangun di atas lahan seluas 9 Hektar, atas prakarsa Presiden ke-2
RI, Soeharto. Dibangun untuk mengingat perjuangan para Pahlawan Revolusi yang berjuang
mempertahankan ideologi negara Republik Indonesia. Monumen ini terletak
Kelurahan Lubang Buaya,Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Di sebelah selatan terdapat
markas besar Tentara Nasional Indonesia, Cilangkap, sebelah utara adalah Bandar Udara
Halim Perdanakusuma, sedangkan sebelah timur adalah Pasar Pondok Gede, dan sebelah
barat,Taman Mini Indonesia Indah. Nama – nama pahlawan yang disiksa di Lubang Buaya :
a. Panglima Angkatan Darat Letjen TNI Ahmad Yani
b. Mayjen TNI R. Suprapto
c. Mayjen TNI M.T. Haryono
d. Mayjen TNI Siswondo Parman
e. Brigjen TNI DI Panjaitan
f. Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo

1. Monumen Pancasila Sakti


Monumen Pancasila Sakti dibangun diarea tanah sekurang lebihnya 14ha.
Terletak di desa Lubang Buaya kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Monumen
Pancasila Sakti Berbatasan sebelah selatan dengan markas besar tentara nasional
indonesia cilangkap, sebelah utara Lanuma Halim Perdana Kusuma, Sebelah timur
pasar pondok Gede/Bekasi dan sebelah barat dengan Taman Mini Indonesia
Indah/Asrama Haji Indonesia Pondok Gede.

13
2. Peristiwa-Peristiwa Pengkhianatan
Museum Pengkhianatan PKI (Komunis) museum ini didirikan untuk
menggambarkan sejumlah peristiwa seperti :
a. Peristiwa Tiga Daerah
Setelah proklamasi kemerdekaan kelompok komunis muncul.pada tanggal 28
November 1945 Organisasi masa PKI,API dan AMRI menyerbu kemarkas
TKR di Tegal namun gagal. Setelah geraknya di Tegal gagal, mereka
membentuk gabungan badan perjuangan Tiga Daerah yang dipimpin oleh
K.Mijaya.
b. Aksi Teror Gerombolan Ce’Mamat
Gerombolan PKI Ce’Mamat membunuh bupati Lebak R.Hadi Winangun pada
tanggal 9 Desember 1945 dan membuang mayatnya disungai Cilandak, Jawa
Barat.
c. Aksi Kekerasan Pasukan Ubel-ubel di Sepatan, Tangerang
Pada tanggal 18 Oktober 1945 pasukan PKI dibawah pimpinan Ahmad
Khairun berhasil mengambil alih kekuasaan pemerintah RI di Tangerang dari
Bupati Agus Patmanegara. Pada Tanggal 12 Desember 1945, Pasukan ubel-
ubel melakukan perampokan harta benda penduduk di desa
Sepatan,Tangerang.Dimana mereka membunuh tokoh Nasional Otto Iskandar
Dinatta.
d. Pemberontakan PKI di Cirebon
Pada tanggal 1 Febuari 1946 pasukan PKI berhasil menguasai kota Cirebon,
Namun pada tanggal 14 Febuari 1946 pasukan TRI dapat merebut kembali
kota Cirebon. Mr.Josoeph dan Mr.Soeprapto berhasil ditangkap.
e. Peristiwa Revolusi Sosial Di Langkat
Pada tanggal 9 Maret 1946 gerombolan PKI Usman Parindura dan Marwan
menyerang Istana Sultan Langkat Darul Aman di tanjung pura dan berhasil
menduduki.
f. Pemogokan buruh Serbapuri di Delanggu
Pada tanggal 23 Juni 1948 anggota-anggota bunuh Serbapuri melakukan
pemogokan didepan pabrik goni di Delanggu,Klaten, Jawa Tengah. Aksi ini
berakhir pada tanggal 28 juni 1948.

14
g. Pengacauan Surakarta
Berbagai Aksi fitnah adu domba dilakukan di daerah Surakarta pada malam
hari tanggal 19 Agustus 1948 berlangsung pasar malam Sriwedani dalam
rangka HUT-Kemerdekaan RI. PKI membakar ruangan pameran jawatan
pertambangan, pengacuan ini bertujuan untuk mengalihkan perhatian TNI
Agar pemberontakan di Madiun biar dilakukan PKI dengan Aman.
h. Pemberontakan PKI di Madiun
Pada tanggal 18 September 1948 masa PKI mengumumkan berdirinya”Squit
Republik Indonesia” dan pembentukan pemerintah Front Nasional di Depan
Gedung Karesidenan Madiun Setelah berhasil mengadakan pemberontakan.
i. Pembunuhan di Kawedanan Ngawen, Blora
Pada tanggal 18 September 1948, Markas kepolisian Disitrik Ngawen (Blora)
diserbu pasukan PKI. Beberapa anggota polisi ditangkap pada tanggal 20
September 1948, Tujuh anggota polisi disiksa oleh PKI di Kawedanan,
Jenazah mereka dimasukan ke lubang Kakus.
j. Penghancuran PKI Di Seoko, Ponorogo
Pada tanggal 28 September 1948,Batalyon Sunandar Mujayin. Dilakukan
penyerbuan terhadap kubu pertahanan pasukan PKI,Batalyon Maladi Yusuf di
desa Seoka dikaki gunug wilis, ponorogo.
k. Pembantaian di Dungus
Pada tanggal 1 Oktober 1948 masa PKI melakukan pembantaian terhadap
tawananya dihalaman sebuah rumah milik penduduk didesa kresek kecamatan
wungu, Kawedanan Dungus, Madiun. Kompi Sumadi dari Batalyon Sunandar
dan kompi Sabirin Muchtar melakukan serbuan terhadap kubu pertahanan
pasukan PKI dari dua arah.
l. Muso Tertembak Mati
Pada tanggal 31 Oktober 1948 pimpinan PKI dimadiun, Muso tertembak mati
ketika iya mencoba melarikan diri dan bersembunyi di sebuah tempat kamar
mandi milik seseorang penduduk didesa samanding, Kecamatan Somoroto,
Ponorogo, Jawa Timur.
m. Lahirnya MKTBP PKI
Pada tanggal 14 maret 1954 PKI dibawah Pimpinan D.N Aidit
menyelenggarakan kongres Nasional ke-5. Dalam kongres ini mereka

15
merumuskan sebuah metode yang diberi nama Metode Kombinasi Tiga
Bentuk Perjuangan (MKTBP).
n. D.N Aidit diadili
Pada tanggal 25 Febuari sekertaris Jendral Polit Biro CC PKI, D.N Aidit
dihadapkan ke pengadilan Negeri Jakarta untuk mempertanggung jawabkan
perbuataNya.
o. Rorongan PKI terhadap ABRI
Masa PKI dari persatuan pamong desa indonesia (PPDI) Mengadakan kongres
di gedung serikat buruh kereta api manggarai, Jakarta pada tanggal 3 Agustus
1964.pada kongres ini mereka melancarkan isu Dewan Jendral.
p. Peangkapan D.N Aidit
Ketua CC PKI D.N Aidit berhasil ditangkap anggota komando pelaksanaan
kuasa perang surakarta dari tempat.persembunyianya disebuah rumah
dikampung sambeng Gede,Solo,22 November 1965.
q. Sidang Mahkamah Militer Luar Biasa(MAHMILUB)
Untuk menumpas G.30/S.PKI Pemerintahan melancarkan oprasi militer dan
operasi yustisi, sebagai realisasi operasi yustisi, pemerintahan mengaktifkan
kembali lembaga Mahkamah Militer Luar Biasa (MAHMILUB). Sidang
pertama Mahmilub berlangsung tanggal 14 Febuari 1996 dijakarta terhadap
Nyono Bin Sastro Rejo, Anggota Polit biru CC PKI. Iya dijatuhi hukuman
mati karena terbukti sebagai perencana dan penggerak G.30/S.PKI .
3. Museum Pancasila Sakti
a. Latihan sekarelawan PKI di Lubang Buaya
Untuk Persiapan pemberontakan, PKI mengadakan latihan kemiliteran bagi para
anggotanya. Dari yang digunakan adalah melatih para sukarelawan dalam rangka
reformasi. Konfrontasi dengan Malaysia. Anggota-anggotanya yang dilatih di
Lubang Buaya, Jakarta Timur di sebut sukka. Latihan diadakan mulai 5 juli – 30
juli September 1965. Mereka berjumlah 3.700 anggota dibagi-bagi menjadi tujuh
bagian. Latihan juga diadakan di Rawa Binang kurang lebih 2 km dari Lubang
Buaya pada tanggal 30 Agustus s/d 29 September 1965. Ditempat inilah hanya
26 anggota yang dilatih untuk kader-kader khusus PKI.
b. Penculikan latihan TNI Ahmad Yani
Pukul 02.30 tanggal 1 Oktober 1965 penculikan dari G.30/PKI berkumpul di
Lubang Buaya. Pasukan bernama Pasopati dipimpin oleh Lettu Dul Arif.

16
Pasukan penculik Letjen TNI A.Yani Memakai Seragam Cakra Birawa tiba di
sasaran pukul 04.00 berhasil menculik regu pegawai. Mereka memasuki rumah
dan bertemu dengan seorang putra Jendral A.Yani Para penculik tersebut
menyuruh untuk membangunkan ayahnya. Jendral A.Yani keluar dari kamar
dengan Pakaian Piyama salah satu penculik mengatakan bahwa bapak minta
segera menghadap presiden. Beliau akan mandi dan berpakaian. Salah seorang
anggota penculik berkata tidak perlu mandi dan mencuci mukapun boleh melihat
sikap yang kurang ajar itu. Jendral A.Yani menampar muka oknum tersebut. Dia
berbalik dan menutup pintu. Ketika itu dia diberondong dengan senjata Thamson
dan gugur seketika. Kemudian tubuh Jendral A.Yani yang berkelumuran darah di
seret keluar rumah dan dilemparkan kedalam truk untuk dibawa ke Lubang
Buaya.
c. Proses Lahirnya dibawa ke Lubang Buaya
Pada tanggal 11 Maret, cabinet dwikara bersidang di Istana negera
memuncaknya demonstrasi. Mahasiswa menuntut pembubaran PKIB dan
penurunan harga.presiden yang mendapat laporan bahwa istana dikepung oleh
pasukan tidak dikenal segera meninggalkan istana dan berangkat menuju istana
bogor. Tiga orang perwira tinggi TNI-AD yaitu Mayjen Basuki Rahmat,Brigjend
M.Yusuf dan Brigjend Amir Mahmud menyusul kebogor. Mereka meyakinkan
presiden bahwa tidak benar ada pasukan tidak dikenal menyerang istana dan
menyampaikan pesan Letjend Soeharto yang sanggup mengatasi keadaan.
d. Tindak Lanjut Pelanggaran Partai Komunis
Pada Tanggal 11 Maret 1966 PKI termasuk bagian organisasi daerah berserta
organisasinya yang se azas/berlindung/bernaung ini diperkuat ketetapan MPRS
No.XXV/MPRS/1996 bahkan ditambah larangan kegiatan menyerbakan atau
mengembangkan paham komunisme/marxisme leninimise. Berdasarkan instruksi
presiden No.10 tahun 1982 kopkamtib bekerja sama dengan lembaga pertahanan
Nasional menggadakan Tarpadanas bagi penjabat didepartemen-departemen dan
instansi pemerintah.Oleh karena itu generasi muda harus waspada bahaya
tersebut,maka kantor mentri pemuda dan olahraga mengadakan tarpadanas pada
tanggal 19 September 1991 di ikuti oleh wakil-wakil pemuda dari 27 provinsi.

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah kami mengikuti kegiatan karya wisata ini, kami mendapat kesimpulan
bahwa : Kegiatan karya wisata ini sangat bermanfaant bagi kami karena kami dapat
memperoleh informasi yang lebih dalam tentang benda benda bersejarah .Obyek wisata yang
kami kunjungi juga sangat bermanfaat , kami mendapatkan pengalaman . Kita semua
diperkenalkan banyak tempat wisata yang jauh dari tempat tinggal kami seperti yang berada
di kota Bandung dan Jakarta .

B. Saran
1. Sebaiknya kita harus lebih menjaga benda - benda bersejarah agar tidak
terjadi kerusakan .
2. memperbaiki bangunan-bangunan bersejarah apabila ada yang rusak atau keropos.
3. melestarikan benda maupun bangunan bersejarah.

18

Anda mungkin juga menyukai