Anda di halaman 1dari 175

REDESAIN ASRAMA MAHASISWA UNSYIAH

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh:

SITI ZULAICHA NAVIRA


NIM. 160701097
Mahasiswa Program Studi Arsitektur
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Ar-Raniry

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR- RANIRY
BANDA ACEH
2022 M/1443 H
REDESAIN ASRAMA MAHASISWA UNSYIAH

TUGAS AKHIR

Diajukan kepada Fakultas Sains dan Teknologi UIN Ar-Raniry


Sebagai Beban Studi Untuk Mernperoleh Gelar Sarjana S-1 dalarn Ilrnu Arsitektur

Oleh:

SITI ZULAICHA NAVIRA


NIM. 160701097
Mahasiswa Program Studi Arsitektur
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Ar-Raniry

Disetujui Oleh:

Pembirnbing I, Pembimbing II,

Riza Aulia Putra, S.T., M.T Muhammad Heru Arie Edytia, S.T., M.Ars
NIDN. 2016089001 NIDN. 0028038902

i
PENGESAHAN TIM PENGUJI

REDESAIN ASRAMA MAHASISWA UNSYIAH

TUGAS AKHIR

Telah Diuji Oleh Panitia Ujian Munaqasyah Tugas Akhir


Fakultas Sains dan Teknologi UIN Ar-Raniry dan Dinyatakan Lulus serta Diterima
Sebagai Salah Satu Beban Studi Program Sarjana (S-1) dalam Ilmu Arsitektur.

Pada Hari/Tanggal: Jumat, 22 Januari 2021

Panitia Ujian Munaqasyah Tugas Akhir

Ketua, Sekretaris,

Riza Aulia Putra, S.T., M.T Muhammad Heru Arie Edytia, S.T., M.Ars
NIDN. 2016089001 NIDN. 0028038902

Penguji I, Penguji 2,

Maysarah Binti Bakri, S.T., M.Arch Zulhadi Sahputra, S.T., M.T


NIDN. 2013078501 NIDN. 0012088604
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH/SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Siti Zulaicha Navira
NIM :160701097
Program Studi : Arsitektur
Fakultas : Sains dan Teknologi
Judul Skripsi : Redesain Asrama Mahasiswa Unsyiah

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi, saya:


1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggung jawabkan.
2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa izin
pemilik karya;
4. Tidak memanipulasi dan memalsukan data;
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas karya ini.
Bila dikemudian hari ada tuntunan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui
pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan dan ternyata memang ditemukan bukti
bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap dikenai sanksi berdasarkan
aturan yang belaku di Fakultas Sains dan Teknologi UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Demikian peryataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan dari pihak
manapun.

Banda Aceh, 22 Januari 2021


Yang Menyatakan,

Siti Zulaicha Navira

iii
ABSTRAK

Nama : Siti Zulaicha Navira


NIM : 160701097
Program Studi/ Fakultas : Arsitektur / Sains dan Teknologi (FST)
Judul : Redesain Asrama Mahasiswa Unsyiah
Tanggal Sidang : 22 Januari 2021
Pembimbing I : Riza Aulia Putra, S.T, M.T.
Pembimbing II : Muhammad Heru Arie Edytia, S.T., M.Ars
Kata Kunci : Asrama Mahasiswa, Eco Architecture, Kenyamanan

Asrama Mahasiswa Unsyiah merupakan lingkungan tempat tinggal yang bersifat


sementara bagi mahasiswa Unsyiah yang mengambil jalur bidikmisi sebagai persyaratan
selama 1 tahun atau 2 semester masa studi pendidikannya di Universitas Syiah Kuala.
Dari data yang diperoleh, mahasiswa yang menempati asrama bertambah tiap tahunnya
yang menyebabkan kurangnya tempat tinggal dan fasilitas. Berdasarkan survey pada
Asrama Mahasiswa Unsyiah, bangunan memiliki fasilitas yang kurang memadai sehingga
kurangnya kenyamanan bagi penghuni. Dengan adanya Redesain Asrama Mahasiswa
Unsyiah ini diharapkan terciptanya hunian yang diterima oleh mahasiswa terpenuhi segala
fasilitasnya, seperti pembangunan asrama yang berupa hunian bertingkat dengan
menggunakan pendekatan Eco Architecture dengan fokus pada kenyamanan. Metode
yang digunakan dalam mengredesain adalah melakukan survey lapangan, menganalisa,
studi literatur dan studi banding dengan hasil yang didapatkan yaitu kenyamanan bagi
penghuni asrama itu sendiri. Konsep kenyamanan yang diterapkan pada Redesain Asrama
Mahasiswa Unsyiah salah satunya pada penerapan konsep ruang dalam seperti
penggunaan warna dan penambahan vegetasi dan penambahan material kayu yang
memberikan kesan alami dan nyaman pada ruangan.

Kata Kunci : Asrama Mahasiswa Unsyiah, Eco Architecture, Kenyamanan

iv
ABSTRACT

Unsyiah Student Dormitory is a temporary living environment for Unsyiah


students who take the Bidikmisi route as a requirement for 1 year or 2 semesters of their
educational study at Syiah Kuala University. From the data obtained, students occupying
dormitories are increasing every year which causes a lack of housing and facilities.
Based on a survey on the Unsyiah Student Dormitory, the building has inadequate
facilities so that there is a lack of comfort for residents. With the Redesign of the Unsyiah
Student Dormitory, it is hoped that the creation of housing accepted by students will be
fulfilled with all the facilities, such as the construction of a dormitory in the form of multi-
storey housing using an Eco Architecture approach with a focus on comfort. The method
used in the redesign is to conduct field surveys, analyzes, literature studies and
comparative studies with the results obtained, namely comfort for the residents of the
dormitory itself. The concept of comfort applied to the Redesign of the Unsyiah Student
Dormitory, one of which is the application of the concept of indoor space such as the use
of color and the addition of vegetation and the addition of wood materials that give a
natural and comfortable impression to the room.

Keyword : Unsyiah Student Dormitory, Eco Architecture, Comfort

v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuk dan
hidayah-Nya, karena penulis tidak akan mampu menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini
tanpa kehendak-Nya. Shalawat beserta salam turut disanjungkan kepada Rasul kita
Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari alam jahiliyah ke alam islamiyah,
seperti yang kita rasakan saat ini.
Alhamdulillah penulis telah menyelesaikan Laporan Tugas Akhir dengan judul
“REDESAIN ASRAMA MAHASISWA UNSYIAH” yang dilaksanakan guna
melengkapi syarat-syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana S-1 pada Program Studi
Arsitektur Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Ar- Raniry Banda Aceh.
Keberhasilan dalam melakukan penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan
yang telah diberikan oleh berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ayahanda Drs. Muchlis HB, Ibunda Dra. Fauza A. Gani, Abang Alfi Fajrin dan
Adik Mutia Nazla yang telah memberikan doa, dan motivasi dan dorongan secara
moril maupun materil selama penyusunan laporan ini.
2. Bapak Rusydi, ST, M.Pd selaku ketua Program Studi Arsitektur, Fakultas Sains
dan Teknologi Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.
3. Ibu Nurul Fakriah, S.T, M. Arch, selaku dosen Koordinator Tugas Akhir.
4. Bapak Riza Aulia Putra, S.T., M.T . dan Bapak Muhammad Heru Arie Edytia,
S.T., M.Ars. selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga,
dan ilmu untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan ini sampai
dengan selesai.
5. Bapak/Ibu Dosen beserta para staffnya pada program Studi Arsitektur Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh.
6. Bapak/Ibu pengelola Asrama Mahasiswa Unsyiah beserta para staffnya.
7. Seluruh teman-teman seperjuangan Nahda, Siti, Ola, Tipal, Mela, Gita, Pojem,
Muna, alm. Geri, Abul serta seluruh teman-teman di Jurusan Arsitektur UIN Ar
Raniry terutama angkatan 2016 yang sudah membantu, memotivasi, dan
memberikan support hingga proses penyusunan laporan ini selesai.

vi
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan, namun dengan adanya petunjuk, arahan, dan bimbingan dari Dosen
Pembimbing, serta dukungan dari teman-teman maka penulis dapat menyelesaikan tugas ini
dengan baik. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan bagi
kesempurnaan penulisan Laporan ini. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi ilmu
pengetahuan dan pembaca khususnya.

Banda Aceh, 22 Januari 2021


Penulis,

Siti Zulaicha Navira

vii
DAFTAR ISI

PENGESAHAN TIM PENGUJI ................................................................................ ii


LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH/SKRIPSI .................. iii
ABSTRAK..................................................................................................................... iv
ABSTRACT .................................................................................................................. v
KATA PENGANTAR .................................................................................................. vi
DAFTAR ISI ................................................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL......................................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
1.3 Identifikasi Masalah ........................................................................... 4
1.4 Metode Perancangan .......................................................................... 4
1.5 Batasan Perancangan .......................................................................... 5
1.6 Kerangka Pikir .................................................................. ....... ............ 5
1.7 Sistematika Penulisan........................................................................... 6

BAB II DESKRIPSI OBJEK RANCANGAN


2.1 Tinjauan Umum Objek Rancangan .................................................... 8
2.1.1 Definisi Asrama Mahasiswa .................................................... 8
2.1.2 Fungsi Asrama Mahasiswa .......................................... ........... 9
2.1.3 Jenis – Jenis Asrama Mahasiswa ............................... ........... 9
2.1.4 Aspek Perilaku dalam Asrama Mahasiswa .............................. 12
2.1.5 Aspek Aktivitas dalam Asrama Mahasiswa ............................. 13
2.1.6 Standar Konfigurasi Ruang ...................................................... 14
2.1.7 Standar dan Kebutuhan Ruang ................................................. 18
2.1.8 Daya Tampung Tiap Kamar ..................................................... 25
2.1.9 Lingkungan Interior ................................................................. 26
2.1.10 Lingkungan Eksterior ............................................................... 28
2.2 Tinjauan Khusus .................................................................................. 29
2.2.1 Lokasi Redesain Asrama Mahasiswa ....................................... 29
2.2.2 Peraturan Setempat................................................................... 30
2.3 Studi Banding Perancangan Sejenis .................................................... 32

BAB III ELABORASI TEMA


3.1 Eco Architecture .................................................................................. 48
3.1.1 Pengertian Eco Architecture .................................................... 48
3.1.2 Prinsip – Prinsip Ekologi dalam Perancangan ......................... 49
3.1.3 Pedoman Desain Arsitektur Ekologis ...................................... 50
3.2 Interpretasi Tema ................................................................................. 51
3.2.1 Penerapan Tema pada Perancangan ......................................... 51
3.2.2 Tata Ruang Dalam (Interior) Ekologis ..................................... 58
3.2.3 Tata Ruang Luar Ekologis ....................................................... 56
3.2.4 Kesimpulan Interpretasi Tema ................................................. 57
3.3 Studi Banding Tema Perancangan ....................................................... 58

viii
BAB IV ANALISA
4.1 Analisis Tapak .................................................................................. 62
4.1.1 Lokasi Redesain Asrama Mahasiswa Unsyiah ..................... 62
4.1.2 Kondisi Eksiting Tapak ......................................................... 62
4.1.3 Peraturan Setempat ............................................................... 63
4.1.4 Potensi Tapak ........................................................................ 63
4.2 Analisa Tapak ................................................................................... 66
4.2.1 Analisa Pencapain ................................................................. 66
4.2.2 Analisa Sirkulasi ......................................................... .......... 69
4.2.3 Analisa Matahari ................................................................... 70
4.2.4 Analisa Angin ....................................................................... 72
4.2.5 Analisa Hujan ......................................................................... 75
4.2.6 Analisa Kebisingan ................................................................ 78
4.2.7 Analisa View ................................ ............................... ......... 80
4.2.8 Analisa Vegetasi ................................................. ......... ........ 84
4.3 Analisa Fungsional................................................................. ........... 85
4.3.1 Pelaku Kegiatan .......................................................... .......... 85
4.3.2 Program Kegiatan ................................................... ..... ........ 86
4.3.3 Kebutuhan Ruang ...................................... .................. ......... 87
4.3.4 Pengelompokkan Aktifitas ........................................... ......... 88
4.3.5 Organisasi Ruang Makro............................................. .......... 89
4.3.6 Organisasi Ruang Mikro ............................................ ........... 90
4.3.7 Besaran Ruang ........................................................... ........... 91
4.3.8 Rekapitulasi Besaran Ruang ....................................... .......... 95

BAB V KONSEP PERANCANGAN


5.1 Konsep Dasar ..................................................................................... 96
5.2 Rencana Tapak ................................................................................... 96
5.2.1 Permintakatan......................................................................... 97
5.2.2 Tata Letak .............................................................................. 98
5.2.3 Pencapaian ............................................................................. 99
5.2.4 Sirkulasi ................................................................................. 100
5.2.5 Parkir ...................................................................................... 101
5.3 Konsep Bangunan .............................................................................. 103
5.3.1 Gubahan Massa ...................................................................... 103
5.3.2 Konsep Fasad ......................................................................... 104
5.3.3 Material Bangunan ................................................................. 105
5.4 Konsep Ruang Dalam ........................................................................ 106
5.5 Konsep Ruang Luar/Lansekap ........................................................... 107
5.6 Konsep Struktur dan Konstruksi ........................................................ 110
5.6.1 Struktur Bawah (Up Structure) .............................................. 110
5.6.2 Struktur Atas .......................................................................... 111
5.6.3 Struktur Atap .......................................................................... 112
5.7 Konsep Utilitas................................................................................... 112
5.7.1 Sistem Distribusi Air Bersih .................................................. 112
5.7.2 Sistem Distribusi Air Kotor ................................................... 113
5.7.3 Sistem Intalasi Listrik ............................................................ 114
5.7.4 Sistem Pembuangan Sampah ................................................. 114
5.7.5 Sistem Pemadam Kebakaran .................................................. 115
5.7.6 Sistem Penghawaan................................................................ 117
BAB VI APLIKASI DESAIN
6.1 Layout Plan ........................................................................................ 118
6.2 Gambar Arsitektur ............................................................................. 119
6.2.1 Denah Lantai .......................................................................... 119
6.2.2 Denah Rencana Atap .............................................................. 122
6.2.3 Tampak Bangunan ................................................................. 123
6.2.4 Potongan Bangunan ............................................................... 127
6.2.5 Pondasi ................................................................................... 129
6.2.6 Rencana Sloof, Balok dan Kolom .......................................... 132
6.2.7 Detail Arsitektur ..................................................................... 138
6.2.8 Detail Tangga dan Toilet Difabel........................................... 139
6.3 Struktur .............................................................................................. 140
6.3.1 Rencana Plafon ...................................................................... 140
6.4 Rencana Utilitas ................................................................................. 143
6.4.1 Rencana Instalasi Listrik ........................................................ 143
6.4.2 Rencana Sanitasi .................................................................... 146
6.4.3 Rencana Spinkler ................................................................... 149
6.5 Gambar 3D Bangunan ....................................................................... 152

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 158

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.2 Analisa Eksisting .................................................................................... 3


Gambar 2.1 Pola Ruang Single Room ....................................................................... 15
Gambar 2.2 Pola Ruang Double Rooms ..................................................................... 16
Gambar 2.3 Pola Ruang Suite ..................................................................................... 17
Gambar 2.4 Sirkulasi Area Kamar Mandi .................................................................. 19
Gambar 2.5 Layout Ruang Makan ............................................................................ 20
Gambar 2.6 The Double Loaded Coridor................................................................... 22
Gambar 2.7 The Gallery Plan .................................................................................... 23
Gambar 2.8 The Extended Core Plan ......................................................................... 23
Gambar 2.9 Vertical House ......................................................................... .............. 24
Gambar 2.10 Core Plan ............................................................................................. 24
Gambar 2.11 Peta Aceh ................................................................................................ 29
Gambar 2.12 Peta Banda Aceh .................................................................................... 29
Gambar 2.13 Tapak Asrama Mahasiswa Unsyiah ...................................................... 29
Gambar 2.14 Peta Kawasan Unsyiah .......................................................................... 29
Gambar 2.15 Eksterior My Space Student Housing .................................................... 32
Gambar 2.16 Interiror My Space Student Housing ......................................... ............ 33
Gambar 2.17 Ground Floor Plan .................................................................. .............. 34
Gambar 2.18 First Floor Plan ..................................................................................... 34
Gambar 2.19 Second And Third Floor Plan ................................................................. 35
Gambar 2.20 Fourth Floor Plan .................................................................................. 35
Gambar 2.21 Fifth Floor Plan ..................................................................................... 36
Gambar 2.22 Roof Plan ................................................................................ ............... 36
Gambar 2.23 North Elevation....................................................................................... 37
Gambar 2.24 East Elevation ........................................................................................ 37
Gambar 2.25 South Elevation ....................................................................................... 37
Gambar 2.26 Cross Section .......................................................................... ............... 38
Gambar 2.27 Longitudinal Section .............................................................................. 38
Gambar 2.28 The Greenway Dormitory ........................................................ .............. 39
Gambar 2.29 Jendela dengan Material Logam ............................................................. 40
Gambar 2.30 Eksterior The Greenway Dormitory ....................................................... 40
Gambar 2.31 Interior The Greenway Dormitory .......................................................... 41
Gambar 2.32 Layout The Greenway Dormitory ........................................................... 42
Gambar 2.33 Denah Tipikal The Greenway Dormitory ............................................... 42
Gambar 2.34 Potongan Site The Greenway Dormitory ................................................ 43
Gambar 2.35 Eksterior Rusunawa I.............................................................................. 44
Gambar 2.36 Interior Rusunawa I ................................................................................ 44
Gambar 2.37 Koridor Rusunawa I................................................................................ 45
Gambar 2.38 Eksterior Rusunawa II ............................................................................ 45
Gambar 2.39 Ruang Bersama Rusunawa II ................................................................. 46
Gambar 2.40 Kamar Tidur Rusunawa II ...................................................................... 46
Gambar 3.1 Pola Pikir Desain Arsitektur Ekologis .................................................... 49
Gambar 3.2 Orientasi Matahari dan Angin ................................................................ 52
Gambar 3.3 Jenis Struktur .......................................................................................... 52
Gambar 3.4 Lubang Atap sebagai Jalur Sirkulasi Udara ........................................... 53
Gambar 3.5 Bukaan Jendela ....................................................................................... 54
Gambar 3.6 Natural Ventilation ................................................................................. 54
Gambar 3.7 Roof Garden ........................................................................................... 55

x
Gambar 3.8 Eksterior Bosco Verticale ....................................................................... 58
Gambar 3.9 Interior Bosco Verticale .......................................................................... 59
Gambar 3.11 Eksterior Nanyang Technological University Singapura ....................... 60
Gambar 3.12 Interior Nanyang Technological University Singapur ........................... 60
Gambar 4.1 Peta Kawasan Unsyiah ........................................................................... 62
Gambar 4.2 Tapak Asrama Mahasiswa Unsyiah ....................................................... 62
Gambar 4. Landuse Kecamatan Syiah Kuala ........................................................... 64
Gambar 4.4 Jl. Inong Balee ........................................................................................ 64
Gambar 4.5 Arah Dari Rukoh..................................................................................... 64
Gambar 4.6 Utilitas Tapak ......................................................................................... 65
Gambar 4.7 Jl. Inong Balee ........................................................................................ 65
Gambar 4.8 Analisa Alternatif Pencapaian ................................................................ 67
Gambar 4.9 Eksisting Pencapaian .............................................................................. 68
Gambar 4.10 Tanggapan Pencapaian ........................................................................... 69
Gambar 4.11 Eksisting Sirkulasi .................................................................................. 69
Gambar 4.12 Tanggapan Sirkulasi ............................................................................... 70
Gambar 4.13 Eksisting Matahari .................................................................................. 71
Gambar 4.14 Vegetasi Pada Balkon dan Roof Garden ................................................ 71
Gambar 4.15 Penggunaan Kaca Sebagai Pencahayaan Alami ..................................... 72
Gambar 4.16 Data Arah Angina Kota Banda Aceh ..................................................... 73
Gambar 4.17 Eksisting Analisa Angin ......................................................................... 73
Gambar 4.18 Tanggapan Analisa Angin ...................................................................... 74
Gambar 4.19 Tanggapan Analisa Angin ...................................................................... 74
Gambar 4.20 Data Curah Hujan Kota Banda Aceh ...................................................... 75
Gambar 4.21 Eksisting Drainase .................................................................................. 76
Gambar 4.22 Tanggapan Drainase ............................................................................... 76
Gambar 4.23 Grill Cover Drainase .............................................................................. 77
Gambar 4.24 Lubang Biopori ....................................................................................... 77
Gambar 4.25 Eksisting Kebisingan .............................................................................. 78
Gambar 4.26 Tanggapan Kebisingan ........................................................................... 79
Gambar 4.27 Tanggapan Kebisingan ........................................................................... 79
Gambar 4.28 Eksisting View ........................................................................................ 80
Gambar 4.29 Analisa View ........................................................................................... 83
Gambar 4.30 Tanggapan View ..................................................................................... 84
Gambar 4.31 Eksisting Vegetasi .................................................................................. 84
Gambar 4.32 Organisasi Ruang Makro ........................................................................ 89
Gambar 4.33 Organisasi Ruang Mikro Kantor............................................................. 90
Gambar 4.34 Organisasi Ruang Mikro Mushalla ......................................................... 90
Gambar 4.35 Organisasi Ruang Mikro Kamar Tidur ................................................... 91
Gambar 4.36 Organisasi Ruang Mikro Area Servis ..................................................... 91
Gambar 5.1 Zoning ..................................................................................................... 97
Gambar 5.2 Pemisahan zonasi .................................................................................... 98
Gambar 5.3 Tata Letak ............................................................................................... 99
Gambar 5.4 Analisa pencapaian ................................................................................. 100
Gambar 5.5 Analisa sirkulasi ..................................................................................... 102
Gambar 5.6 Satuan Ruang Parkir (SRP) untuk Mobil Penumpang (dalam cm) ......... 102
Gambar 5.7 Satuan Ruang Parkir (SRP) untuk Sepeda Motor (dalam cm)................ 104
Gambar 5.8 Satuan Ruang Parkir (SRP) untuk Bus/Truck (dalam cm) ..................... 103
Gambar 5.9 Gubahan massa ....................................................................................... 103
Gambar 5.10 Penggunaan Material Kayu pada Fasad Bangunan ................................ 104

xi
Gambar 5.11 Penggunaan Batu Bata dan Kaca pada Fasad Bangunan ........................ 105
Gambar 5.12 Lobby ...................................................................................................... 106
Gambar 5.13 Ruang Staff ............................................................................................. 106
Gambar 5.14 Kamar Tidur ........................................................................................... 107
Gambar 5.15 Ruang Makan .......................................................................................... 107
Gambar 5.16 Roof garden ............................................................................................ 107
Gambar 5.17 Pedestrian Way ....................................................................................... 108
Gambar 5.18 Vegetasi .................................................................................................. 109
Gambar 5.19 Lampu Taman ......................................................................................... 110
Gambar 5.20 Bangku Taman........................................................................................ 111
Gambar 5.21 Pondasi Tapak ......................................................................................... 111
Gambar 5.22 Sistem Down Feed .................................................................................. 113
Gambar 5.23 Skema Distribusi Air Kotor .................................................................... 114
Gambar 5.24 Sistem Shaft Sampah .............................................................................. 115
Gambar 5.25 Smoke Detector dan Heat Detector ........................................................ 115
Gambar 5.26 Spinkler dan Water Hydrant ................................................................... 116
Gambar 5.27 Tangga Darurat ....................................................................................... 117
Gambar 5.28 Cross Ventilation .................................................................................... 117
Gambar 6.1 Layout Plan............................................................................................. 118
Gambar 6.2 Denah Lantai 1 Asrama Wanita .............................................................. 119
Gambar 6.3 Denah Lantai 2 Asrama Wanita .............................................................. 119
Gambar 6.4 Denah Lantai 3 Asrama Wanita.............................................................. 120
Gambar 6.5 Denah Lantai 1 Asrama Pria ................................................................... 120
Gambar 6.6 Denah Lantai 2 Asrama Pria ................................................................... 121
Gambar 6.7 Denah Lantai 3 Asrama Pria ................................................................... 121
Gambar 6.8 Denah Kantor ADM ............................................................................... 122
Gambar 6.9 Denah Rencana Atap Asrama Wanita .................................................... 122
Gambar 6.10 Denah Rencana Atap Asrama Pria ......................................................... 123
Gambar 6.11 Tampak Depan Asrama Wanita .............................................................. 123
Gambar 6.12 Tampak Belakang Asrama Wanita ......................................................... 124
Gambar 6.13 Tampak Kanan Asrama Wanita .............................................................. 124
Gambar 6.14 Tampak Kiri Asrama Wanita ................................................................. 125
Gambar 6.15 Tampak Depan Asrama Pria ................................................................... 125
Gambar 6.16 Tampak Belakang Asrama Pria .............................................................. 126
Gambar 6.17 Tampak Kanan Asrama Pria ................................................................... 126
Gambar 6.18 Tampak Kiri Asrama Pria ....................................................................... 127
Gambar 6.19 Potongan A-A Asrama Wanita ............................................................... 127
Gambar 6. 20 Potongan B-B Asrama Wanita ............................................................... 128
Gambar 6.21 Potongan A-A Asrama Pria .................................................................... 128
Gambar 6.22 Potongan B-B Asrama Pria..................................................................... 129
Gambar 6.23 Rencana Pondasi Menerus Asrama Wanita ............................................ 129
Gambar 6.24 Rencana Pondasi Tapak Asrama Wanita ................................................ 130
Gambar 6.25 Rencana Pondasi Menerus Asrama Pria ................................................. 130
Gambar 6.26 Rencana Pondasi Tapak Asrama Pria ..................................................... 131
Gambar 6.27 Detail Pondasi Tapak .............................................................................. 131
Gambar 6.28 Denah Rencana Sloof Asrama Wanita ................................................... 132
Gambar 6.29 Denah Rencana Sloof Asrama Pria......................................................... 132
Gambar 6.30 Denah Rencana Balok Lantai 1 Asrama Wanita .................................... 133
Gambar 6.31 Denah Rencana Balok Lantai 2 Asrama Wanita .................................... 133
Gambar 6.32 Denah Rencana Balok Lantai 1 Asrama Pria ......................................... 134

xii
Gambar 6.33 Denah Rencana Balok Lantai 2 Asrama Pria ......................................... 134
Gambar 6.34 Denah Rencana Kolom Lantai 1 Asrama Wanita ................................... 135
Gambar 6.35 Denah Rencana Kolom Lantai 2 Asrama Wanita ................................... 135
Gambar 6.36 Denah Rencana Kolom Lantai 3 Asrama Wanita ................................... 136
Gambar 6.37 Denah Rencana Kolom Lantai 1 Asrama Pria ........................................ 136
Gambar 6.38 Denah Rencana Kolom Lantai 2 Asrama Pria ........................................ 137
Gambar 6.39 Denah Rencana Kolom Lantai 3 Asrama Pria ........................................ 137
Gambar 6.40 Detail Fasad Asrama Wanita .................................................................. 138
Gambar 6.41 Detail Fasad Asrama Pria ....................................................................... 138
Gambar 6.42 Detail Tangga ......................................................................................... 139
Gambar 6.43 Detail Toilet Difabel ............................................................................... 139
Gambar 6.44 Denah Rencana Plafon Lantai 1 Asrama Wanita................................... 140
Gambar 6.45 Denah Rencana Plafon Lantai 2 Asrama Wanita.................................... 140
Gambar 6.46 Denah Rencana Plafon Lantai 3 Asrama Wanita.................................... 141
Gambar 6.47 Denah Rencana Plafon Lantai 1 Asrama Pria ......................................... 141
Gambar 6.48 Denah Rencana Plafon Lantai 2 Asrama Pria......................................... 142
Gambar 6.49 Denah Rencana Plafon Lantai 3 Asrama Pria ......................................... 142
Gambar 6.50 Instalasi Listrik Lantai 1 Asrama Wanita ............................................... 143
Gambar 6.51 Instalasi Listrik Lantai 2 Asrama Wanita ............................................... 143
Gambar 6.5 2 Instalasi Listrik Lantai 3 Asrama Wanita ............................................ 144
Gambar 6.53 Instalasi Listrik Lantai 1 Asrama Pria .................................................... 144
Gambar 6.54 Instalasi Listrik Lantai 2 Asrama Pria .................................................... 145
Gambar 6.55 Instalasi Listrik Lantai 3 Asrama Pria .................................................... 145
Gambar 6.56 Sanitasi Lantai 1 Asrama Wanita ........................................................... 146
Gambar 6.57 Sanitasi Lantai 2 Asrama Wanita ........................................................... 146
Gambar 6.58 Sanitasi Lantai 3 Asrama Wanita ........................................................... 147
Gambar 6.59 Sanitasi Lantai 1 Asrama Pria ................................................................. 147
Gambar 6.60 Sanitasi Lantai 2 Asrama Pria ................................................................. 148
Gambar 6.61 Sanitasi Lantai 3 Asrama Pria ................................................................. 148
Gambar 6.62 Detail Septictank Bio-Techno ................................................................. 149
Gambar 6.63 Rencana Spinkler Lantai 1 Asrama Wanita ............................................ 149
Gambar 6.64 Rencana Spinkler Lantai 2 Asrama Wanita ............................................ 150
Gambar 6.65 Rencana Spinkler Lantai 3 Asrama Wanita ............................................ 150
Gambar 6.66 Rencana Spinkler Lantai 1 Asrama Pria ................................................. 151
Gambar 6.67 Rencana Spinkler Lantai 2 Asrama Pria ................................................. 151
Gambar 6.68 Rencana Spinkler Lantai 3 Asrama Pria ................................................. 152
Gambar 6.69 Perspektif Bangunan ............................................................................... 152
Gambar 6.70 Area Lapangan ........................................................................................ 153
Gambar 6.71 Area Taman ............................................................................................ 153
Gambar 6.72 Area Parkir Motor Indoor ....................................................................... 154
Gambar 6.73 Area Parkir Motor dan Mobil Outdoor................................................... 154
Gambar 6.74 Interior Kamar ........................................................................................ 155
Gambar 6.75 Perspektif Interior Kamar ....................................................................... 155
Gambar 6.76 Interior Ruang Tunggu Asrama Wanita ................................................. 156
Gambar 6.77 Interior Ruang Tunggu Asrama Pria ...................................................... 156
Gambar 6.78 Perspektif Interior Ruang Makan dan Koridor ....................................... 157
Gambar 6.79 Perspektif Interior Ruang Makan............................................................ 157

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbandingan Daya Tampung Tiap Kamar ................................................. 29


Tabel 2.2 Kesimpulan Studi Banding .......................................................................... 46
Tabel 3.1 Jenis Pohon Berdasarkan Tujuan Peneduhan .............................................. 60
Tabel 3.2 Jenis Pohon Berdasarkan Jenis Akarnya ..................................................... 60
Tabel 4.1 Analisa View ................................................................................................ 81
Tabel 4.2 Program Kegiatan ........................................................................................ 86
Tabel 4.3 Kebutuhan Ruang ........................................................................................ 87
Tabel 4.4 Besaran Ruang Redesain Asrama Mahasiswa Unsyiah .............................. 92
Tabel 4.5 Besaran Ruang Fasilitas Lingkungan Redesain Asrama Mahasiswa .......... 95
Tabel 4.6 Rekapitulasi Besaran Ruang Redesain Asrama Mahasiswa Unsyiah ......... 95
Tabel 5.1 Permintakatan .............................................................................................. 97
Tabel 5.2 Penentuan Satuan Ruang Parkir (SRP) ....................................................... 101
Tabel 5.3 Pencegahan Aktif Kebakaran ...................................................................... 117

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) merupakan salah satu lembaga pendidikan yang
banyak diminati di Provinsi Aceh. Setiap tahunnya jumlah mahasiswa Unsyiah yang
diterima per-angkatan dari tahun 2014 sampai 2019 menurut data Unsyiah antara lain dapat
dilihat dari tabel berikut:
Tabel 1.1 Data Mahasiswa
Unsyiah Sumber :
dataunsyiah
Perguruan Tinggi 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Jumlah
Unsyiah 5.448 6.472 6.534 6.335 6.970 8.532
Jumlah 40.291

Dengan melihat tabel 1.1 mahasiswa yang diterima Unsyiah dari tahun 2014 sampai
2019 berjumlah 40.291 mahasiswa yang berasal dari dalam dan luar kota Banda Aceh, dari
data yang diperoleh terjadi peningkatan jumlah mahasiswa yang diterima dalam rentang
waktu 6 tahun terakhir dari berbagai jalur.

Salah satu jalur masuk ke Unsyiah yaitu jalur Bidikmisi yang mewajibkan
mahasiswa untuk menginap selama 1 tahun atau 2 semester di Asrama Mahasiswa Unsyiah
ini sebagai persyaratan agar mahasiswa mendapatkan beasiswa. Jumlah mahasiswa yang
mengikuti beasiswa Bidikmisi dan menempati Asrama Mahasiswa Unsyiah pada tahun 2019
hingga 2020 antara lain dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 1.2 Data Asrama Mahasiswa Unsyiah
No Tahun Jumlah Mahasiswa
1. 2019 873

2. 2020 899
(Sumber : Asrama Mahasiswa Unsyiah Tahun 2020)
Setelah penulis melakukan survey terhadap bangun tersebut terdapat beberapa
fasilitas yang kurang memadai. Dan menurut hasil wawancara dengan salah satu penghuni
Asrama Mahasiswa Unsyiah tersebut, bangunan Asrama Mahasiswa Unsyiah kurang
layak ditempati karena kurangnya beberapa fasilitas seperti dapur, koridor yang sempit,
kamar mandi yang tidak mencukupi, danfasilitas penunjang lainnya seperti area parkir, area

1
jemur, area olahraga dan RTH.

Gambar A : Tidak tersedianya area jemur

Gambar B : Pengalihan fungsi gor menjadi


parkiran

Gambar C : Kurangnya penataan lansekap Gambar D : Pengalihan fungsi


koridor sebagai dapur

Gambar E : Sistem sirkulasi yang kurang


memadai
Gambar 1.2 Analisa Eksisting
(Sumber : dokumen pribadi)

2
Dalam peraturan perundang - undangan, pembangunan gedung asrama mahasiswa
sudah di atur dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia No.40 Tahun 1981 Pasal 1
tentang Pembangunan Asrama Mahasiswa untuk Perguruan Tinggi di Seluruh Indonesia
yang berbunyi, “Asrama Mahasiswa dalam Keputusan Presiden ini adalah suatu lingkungan
perumahan sebagai tempat tinggal mahasiswa, yang dalam perkembangannya lebih lanjut
dimungkinkan memiliki sarana lingkungan untuk melengkapinya, seperti perpustakaan,
pengadaan buku, kantin, olah raga, dan sarana lain yang diperlukan, yang dikelola oleh
mahasiswa dalam bentuk koperasi”.(Keppres No.40 Tahun 1981)
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa sebuah asrama mahasiswa bukan hanya
memperhatikan fasilitas utama yaitu kamar sebagai tempat istirahat, melainkan lingkungan
perumahan yang memiliki fasilitas tinggal dan berkegiatan domestik seperti mencuci dan
memasak, makan dan minum, belajar, bersosialisai, berolahraga, dan kegiatan lainnya.
Redesain asrama mahasiswa unsyiah ini diharapkan mampu mengatasi permasalahan yang
terdapat pada bangunan seperti kurangnya fasilitas – fasilitas yang dapat menunjang
mahasiswa di bidang edukasi dan sosial mahasiswa, dimana mahasiswa dapat
mengembangkan kualitas edukasi dan kualitas bersosialisasi.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari Redesain Asrama Mahasiswa Unsyaih ini yaitu memperbaiki
bangunan yang sudah ada dengan menerapkan konsep eco architecture pada bangunan
yang bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan penghuni.

1.3 Identifikasi Masalah


a. Bagaimana merancang gedung Asrama Mahasiswa Unsyiah yang
bisamemberikan kenyamanan bagi penghuni?
b. Apa saja fasilitas penunjang yang dibutuhkan penghuni pada
gedungAsrama Mahasiswa Unsyiah?

1.4 Metode Perancangan


Adapun beberapa metode yang digunakan dalam perancangan ini yaitu:

a. Studi literatur yaitu dengan cara mempelajari permasalahan serta


pemecahan masalah berdasarkan referensi – referensi seperti buku
panduan, standar bangunan maupun standar kesalamatan pada

3
bangunan sesuai dengan fungsi dan kelayakannya.
b. Studi banding dengan melakukan pengamatan terhadap fungsi
bangunan yang memiliki kesamaan dalam perancangan sejenis
maupun tema dalam perancangan ini yang diambil dari berbagai
sumber seperti buku, internet, media cetak lainnya dan sumber –
sumber yang dianggap penting.
c. Survey lapangan dengan melihat kondisi eksisting setempat baik
positif maupun negatif yang ada pada lingkungan sekitar.
d. Mendapatkan informasi dari instansi – instansi terkait untuk
memperoleh data yang dibutuhkan untuk mendukung kelayakan
studi proyek, baik dengan instansi pemerintah maupun swasta.

1.5 Batasan Perancangan


a. Menggunakan pendekatan eco architecture pada Redesain
AsramaMahasiswa Unsyiah dengan menerapkan roof garden pada
bangunan.
b. Penggunaan material lokal setempat seperti batu bata merah dan
kayu padafasad bangunan.
c. Merancang bangunan berlantai empat dengan kapasitas 1000 penghuni.

4
1.6 Kerangka Pikir

REDESAIN ASRAMA MAHASISWA UNSYIAH

LATAR BELAKANG

Setelah penulis melakukan survey terhadap bangunan tersebut terdapat


beberapa fasilitas yang kurang memadai. Dan menurut hasil wawancara
dengan salah satu penghuni Asrama Mahasiswa Unsyiah tersebut,
bangunan Asrama Mahasiswa Unsyiah kurang layak ditempati karena
kurangnya beberapa fasilitas seperti dapur, koridor yang sempit, kamar
mandi yang tidak mencukupi, dan fasilitas penunjang lainnya seperti area
parkir, area jemur, areaolahraga dan RTH.

PERMASALAHAN

 Bagaimana merancang gedung Asrama Mahasiswa Unsyiah


yang bisamemberikan kenyamanan bagi penghuni?
 Apa saja fasilitas penunjang yang dibutuhkan penghuni pada
gedungAsrama Mahasiswa Unsyiah?

TUJUAN

Adapun tujuan dari Redesain Asrama Mahasiswa Unsyaih ini


yaitumemperbaiki bangunan yang sudah ada dengan menerapkan
konsep eco

5
architecture pada bangunan yang bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan
penghuni.

METODE

STUDI LAPANGAN OBSERVASI WAWANCARA

KONSEP
PERANCANGAN

1.7 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Membahas mengenai pokok permasalahan yang menjadi latar belakang


Redesain Asrama Mahasiswa Unsyiah, ruang lingkup pembahasan, tujuan,
manfaat, dan pokok – pokok dari bab – bab selanjutnya.

BAB II DESKRIPSI OBJEK PERANCANGAN

Bab ini berisi pembahasan mengenai tinjauan objek perancangan, macam,


jenis dan tipe hunian objek perancangan, persyaratan – persyaratan objek
perancangan, peraturan – peraturan, studi banding objek perancagan yang
sudah ada atau fasilitas serupa dengan objek perancangan.

BAB III ELABORASI TEMA

Membahas tentang tema yang akan diterapkan pada redesain gedung


Asrama Mahasiswa Unsyiah, penerapan – penerapan yang sesuai dengan
tema, studi banding tema sejenis serta penerapan yang sesuai dengan tema.

BAB IV ANALISA

6
Membahas analisa pelaku kegiatan, kebutuhan ruang, studi besaran ruang,
organisasi kegiatan, analisa – analisa pada tapak.

BAB V KONSEP PERANCANGAN


Membahas konsep yang diterapkan pada perancagan arsitektur yang
dibutuhkan oleh Asrama Mahasiswa Unsyiah, konsep interior, konsep
struktur, utilitas bangunan dan konsep lansekap.

7
BAB II
DESKRIPSI OBJEK RANCANGAN

2.1 Tinjauan Umum Objek Rancangan


2.1.1 Definisi Asrama Mahasiswa
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), asrama adalah sebuah
bangunan yang dipimpin oleh seorang kepala asrama yang terdiri dari sejumlah
kamar yang dihuni mahasiswa untuk sementara waktu (Balai Pustaka, 2002).
Sedangkan dalam buku yang berjudul The Enclopedia Americana, asrama atau
dormitory berasal dari bahasa latin yaitu dormotorius yang memiliki arti sleeping
place, asrama adalah semua bangunan termasuk kamar yang berfungsi sebagai
tempat untuk istirahat dan belajar seorang mahasiswa (The Enclopedia , Widiastuti,
1995).

Mahasiswa adalah seorang yang terdaftar selama masa pendidikannya pada


salah satu perguruan tinggi baik itu dari institut, akademik, politeknik, maupun
universitas yang dalam proses sedang menimba ilmu pada perguruan tinggi tersebut
(Hartaji, 2012).

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mahasiswa adalah seseorang


yang sedang dalam proses belajar di perguruan tinggi (Balai Pustaka, 2002). Yang
digolongkan sebagai mahasiswa berada pada masa remaja awal atau berusia 18
tahun sampai masa remaja akhir atau berusia 25 tahun yang sudah memiliki
pendirian dalam hidupnya (Yusuf, 2012).

Dalam buku Time Saver Standarts For building Types 2nd edition,
pembangunan sebuah asrama pada perguruan tinggi merupakan sebuah peluang
untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan pada perguruan
tinggi tersebut. Perguruan tinggi sangat mengutamakan kenyamanan mahasiswa
dengan menyediakan sebuah tempat untuk mewadahi kegiatan mahasiswa yang
aktif (De Chiara & John Hancock Callender, 1983).

8
Maka dapat disimpulkan bahwa asrama mahasiswa adalah suatu lingkungan
perumahan atau tempat tinggal yang bersifat temporer yang dihuni oleh mahasiswa
selama terdaftar pada perguruan tinggi yang terdiri dari institute, akademik, sekolah
tinggi, politeknik, dan universitas yang memiliki sarana penunjang yang
mendukung.

2.1.2 Fungsi Asrama Mahasiswa

Adapun fungsi asrama mahasiswa sebagai berikut:

1. Sebagai sarana tempat tinggal bagi mahasiswa selama masa studi.


2. Sebagai sarana mempererat hubungan sosial antar sesama mahasiswa pada
perguruan tinggi tersebut.
3. Sebagai sarana pembentukan sifat mandiri, bertanggung jawab dan disiplin
bagi pribadi mahasiswa.
4. Sebagai sarana penunjang dengan lingkungan yang kondusif dalam
pembelajaran selama masa studi.

2.1.3 Jenis – Jenis Asrama Mahasiswa

1. Bentuk huniannya

Berdasarkan bentuk hunian asrama, jenis – jenis asrama mahasiswa sebagai


berikut:

a. Kamar sewaan
Tempat tinggal yang disewa dan satu atap dengan pengelola bangunan
dengan jumlah kamar dan fasilitas yang terbatas atau biasanya disebut kos
– kosan.
b. Rumah kontrakan
Tempat tinggal yang disewa dan bangunan terpisah dengan pemilik
bangunan, memiliki fasilitas yang lebih baik dari kamar sewaan tetapi
diurus secara bersama dengan penghuninya.
c. Asrama

9
Tempat tinggal yang menampung hingga ratusan mahasiswa yang
dilengkapi fasilitas – fasilitas pendukung dan peralatan yang baik agar
mahasiswa lebih fokus pada perkuliahannya dan bersosialisasi.
d. Hostel
Tempat tinggal yang bersifat lebih santai dari dormitory , dihuni oleh
berbagai jenis disiplin ilmu dan memiliki peralatan yang cukup dan
fasilitas ruang yang baik.
e. Apartemen
Dikarenakan memiliki fasilitas ruang dan peralatan yang sangat lengkap,
oleh karena itu target penghuni apartemen adalah mahasiswa yang sudah
berkelurga.
f. Perkampungan Mahasiswa
Lingkungan tempat tinggal mahasiswa yang bervariasi dalam hal tingkat
studi, jurusan bahkan jenis kelamin sehingga dapat membentuk
mahasiswa dalam bersosialisasi yang mempengaruhi kepribadian
mahasiswa dengan masyarakat sekitar. (Psikologi penghuni asrama,
Widiastuti, 1995, Hal.5)

Berdasarkan bentuk huniannya maka pada Redesain Asrama Mahasiswa


Unsyiah menerapkan bentuk hunian asrama, dikarenakan bangunan ini
diperuntukkan untuk menampung ratusan mahasiswa dan dilengkapi
dengan fasilitas pendukung agar mahasiswa dapat fokus selama masa
studinya dan dapat bersosialiasasi antar penghuni asrama lainnya.

2. Status Kepemilikan
Berdasarkan status kepemilikan asrama, jenis – jenis asrama mahasiswa
sebagai berikut:
a. Milik Pemerintah Daerah : Pemerintah Daerah memiliki tanggung
jawab dalam hal pengadaaan, penyelenggaraan, pengawasan dan
pengelolaan.

10
b. Milik Perguruan Tinggi : Yang bertanggung jawab dalam hal
pengelolaan adalah badan di bawah administrasi perguruan tinggi
tersebut sedangkan pengadaaan tetap pada Perguruan Tinggi.
c. Milik Swasta atau Perorang : Yayasan memiliki tanggung jawab penuh
dalam hal penyelenggaraan, pengadaan, pengawasan, dan pengelolaan.
(Widiastuti, 1995)

Berdasarkan status kepemilikannya, jenis Asrama Mahasiswa Unsyiah


ini merupakan milik perguruan tinggi, dikarenakan yang bertanggung
jawab dalam hal pengelolaan dan pengadaan asrama adalah badan di bawah
administrasi Universitas Syiah Kuala.

3. Macam - Macam Penghuni


Berdasarkan macam – macam penghuni asrama, jenis – jenis asrama
mahasiswa sebagai berikut:
a. Asrama Wanita : Tempat tinggal mahasiswa yang khusus dihuni oleh
wanita dan banyak memiliki fasilitas untuk beraktivitas di dalam yang
privasi.
b. Asrama Pria : Tempat tinggal mahasiswa yang khusus dihuni oleh pria
dan banyak memiliki fasilitas untuk beraktivitas di luar.
c. Asrama Campuran : Tempat tinggal mahasiswa yang dihuni baik wanita
maupun pria yang terpisah dalam 2 bangunan yang berbeda tetapi
memiliki ruang bersama sebagai media penghubung antar bangunan,
namun tetap dalam satu perkarangan. (Widiastuti, 1995)

Berdasarkan macam penghuni, Redesain Asrama Mahasiswa Unsyiah


menerapkan jenis asrama asrama campuran dikarenakan pada redesain
asrama ini dihuni baik mahasiswa maupun mahasiswi yang terpisah dalam
2 bangunan yang berbeda dan memiliki privasi tiap bangunan, namun tetap
dalam satu perkarangan.

4. Menurut Ehrlich & Paul R (1976), jenis – jenis asrama mahasiswa


dikelompokkan berdasarkan status ketinggian bangunan, yaitu:

11
a. Maisonette : Asrama yang memiliki ketinggian 1 – 4 lantai.
b. Low Rise : Asrama yang memiliki ketinggian 4 – 6 lantai.
c. Medium Rise : Asrama yang memiliki ketinggian 6 – 9 lantai.
d. High Rise : Asrama yang memiliki ketinggian lebih dari 9 lantai.
(Ehrlich & Paul R, 1976)
Berdasarkan ketinggian bangunan, Redesain Asrama Mahasiswa
Unsyiah ini akan menerapkan jenis asrama Maisonette. Asrama ini akan
memiliki ketinggian 4 lantai sesuai dengan kebutuhan asrama yang
menampung ratusan mahasiswa dan juga berdasarkan peraturan Qanun
Kota Banda Aceh No.4 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Kota Banda Aceh yaitu maksimal ketinggian bangunan 5 lantai.

5. Ukuran daya tampung asrama

Menurut Ernest, Neufert (1970) dalam buku Architect’s Data,


menggelompokkan asrama berdasarkan daya tampung, yaitu:

a. Asrama Kecil : Dapat menampung 30 – 50 tempat tidur.


b. Asrama Sedang : Dapat menampung 40 – 100 tempat tidur.
c. Asrama Besar : Dapat menampung 100 – 125 tempat tidur.
d. Asrama Sangat Besar : Dapat menampung 250 – 600 tempat tidur.
(Architect’s Data, Neufert, 1989)
Berdasarkan ukuran daya tampung asrama, redesain asrama ini akan
menerapkan jenis asrama sangat besar yang dapat menampung 1000 tempat
tidur dikarenakan kebutuhan asrama yang dapat menampung hingga ratusan
mahasiswa.

2.1.4 Aspek Perilaku dalam Asrama Mahasiswa

Menurut Deasy dan Lasswell (1985) dalam buku Designing Place for
People, mengulas lebih jelas tentang aspek – aspek perilaku yang di miliki
mahasiswa di asrama. Berikut ini adalah aspek - aspek perilaku penghuni dalam
asrama:

12
1. Asrama harus memiliki peraturan yang ketat dan pertahanan desain sebuah
bangunan asrama harus kuat, supaya penghuni dapat menjaga personal
Safety atau keselamatan pribadinya dari bahaya kriminal atau kekerasan dan
juga bahaya iklim maupun bencana (mitigasi) yang dapat terjadi kapan pun.
2. Penghuni juga memiliki hak walaupun hanya bersifat sementara, mereka
diwajibkan untuk menaati peraturan – peraturan yang telah disepekati
dengan institusi pemilik asrama. Peraturan – peraturan tersebut juga harus
menyesuaikan dengan kebutuhan penghuni agar mendapatkan kesan
teritorial tempat tinggal yang hanya sementara.
3. Asrama yang dihuni oleh banyak orang juga harus memiliki privacy, karena
ini merupakan hal yang sangat penting bagi setiap individu.
4. Pembentukan Kelompok atau friendship dapat meningkatkan rasa nyaman
dan aman (personal safety) di dalama asrama. Pembentukan kelompok ini
terjadi pada tahun kedua perkuliahan, adapun pada tahun pertama masih
menyesuaikan diri antar penghuni lainnya.

2.1.5 Aspek Aktivitas dalam Asrama Mahasiswa


Menurut de Chiara (1987) dalam buku Time Server Standart for Buildings
2nd edition, aktivitas – aktivitas yang terjadi pada asrama mahasiswa yaitu :
1. Belajar
Perencanaan ruang untuk kegiatan belajar dengan berbagai macam metode
belajar dan berbagai alat untuk menunjang kegiatan tersebut. Untuk
mendukung kegiatan belajar yang meliputi membaca, mencari referensi
materi, mencatat, dan menulis harus memilki meja belajar dengan ukuran
lebih besar dari 42 inci, meja tersebut juga akan digunakan sebagai tempat
meletakkan perlengkapan pribadi. Lemari penyimpanan buku juga harus
diperhitungkan peletakannya.
2. Tidur
Dalam satu ruang terdapat 2 penghuni atau lebih yang memiliki pola
aktivitas yang berbeda, seperti jadwal kuliah, tidur, belajar dan lain – lain.

13
Aktivitas sosial akan membentuk faktor mereka secara meluas yang
mengakibatkan masalah dalam satu ruang hunian. Oleh karena itu kegiatan
dan layout ruangan menjadi penting untuk dipertimbangkan.
3. Bersosialisasi
Agar terjadinya pertemuan dan percakapan sesuai dengan kebutuhan para
penghuni maka dapat dengan cara menyusunan perabotan secara fungsional
sehingga mahasiswa dapat mengatur ruang secara bebas.
4. Kultural
Dalam mendesain sebuah asrama harus dapat mewadahi seluruh kegiatan
mahasiswa dari berdiskusi hingga berolah raga, agar dapat tidak adanya
perbedaan antara mahasiswa tingkat akhir dengan mahasiswa baru.

2.1.6 Standar Konfigurasi Ruang

Pemilihan tipe standar konfigurasi ruang hunian pada asrama mahasiswa


antara lain:

1. Ruang Tunggal (single room)


Standar ini sangat megutamakan privasi bagi penghuninya. Ciri khas dari
ruangan ini yaitu penghuni memiliki kebebasan bergerak dengan susunan
perabotan yang efektif dan akses langsung dengan koridor. Bahan pembatas
antar ruang huni harus memiliki akustik yang baik agar penghuni lainnya
tidak terganggu.

14
Keterangan
B : Tempat Tidur
D₁ : Meja
D₂ : Meja 2’6” x 5’6”
W : Lemari
D : Pintu
SC : Kursi
BC : Rak Buku

Gambar 2.1 Pola ruang single room


(Sumber : Time server standart 2nd edition,
De Chiara & John Hancock Callender, 1983)

2. Ruang Ganda Terpisah (Split Double Rooms)


Standar ini mewadahi kontak sosial yang didapat dari dua orang yang saling
berbagi ruang bersama, tetapi di waktu yang sama dapat menimbulkan dan
menyelesaikan masalah sosial dan pembelajaran di antara kedua
mahasiswa. Ruangan ini terdapat dua ruang dengan bukaan penghubung
yang dihubungkan dengan pintu yang memiliki akustik yang sangat privasi.
Perlindungan dari pencahayaan dan privasi secara visual hanya terdapat jika
ruangan ini tidak memiliki pintu.

3. Ruang Ganda Bersama (Double Rooms)


ruang ganda bersama adalah ruang komunal dalam perguruan tinggi dan
universitas yang menjadi standar ekonomis bagi hunian mahasiswa yang
harus dihindari.

15
Keterangan
B : Tempat Tidur
D₁ : Meja
D₂ : Meja 2’6” x 5’6”
W : Lemari
D : Pintu
SC : Kursi
BC : Rak Buku

Gambar 2.2 Pola Ruang Double Rooms


(Sumber : Time server standart 2nd edition,
De Chiara & John Hancock Callender, 1983)

4. Ruang Ganda Tiga (Triple Rooms)


Ruang ganda tiga adalah tipe ruang eksisting di perguruan tinggi, tetapi
tidak direkomendasikan dalam penerapannya saat ini. Standar ini akan
menghasilkan area ekstra yang dapat menciptakan kerusakan perabot.
Dalam suatu ruangan yang dihuni oleh tiga orang dapat menghasilkan
kurangnya lingkungan akademik.

5. Ruang ganda empat (Four-student rooms)


Banyaknya mahasiswa yang menghuni dalam sebuah ruangan akan
mengakibatkan munculnya berbagai macam konflik. Ruangan yang
memiliki luasan yang besar sebenarnya cukup untuk penambahan furniture
seperti meja belajar, partisi, lemari, dan lainnya. Oleh karena itu pemecahan
masalahnya dapat dengan cara dengan perencanaan suite.

6. Suites
Suites adalah ruangan yang dihuni oleh empat atau lebih mahasiswa.
Ruangan ini memiliki ruang komunal yang luas dengan atau tanpa memiliki
kamar mandi. Kelebihan dari standar ini adalah tingginya hubungan sosial
antar penghuni untuk melakukan aktivitas utama yang terdapat pada ruang
hunian yaitu belajar, tidur bahkan terdapat ruang tamu untuk bersosialisasi.

16
Gambar 2.3 Pola ruang suites
(Sumber : Time server standart 2nd edition,
De Chiara & John Hancock Callender, 1983)

7. Apartemen
Apartemen berbeda dari suite karena menyediakan dapur. Bangunan yang
dibangunan memutari ruang komunal ini terbagi menjadi single rooms atau
double rooms. Bangunan ini juga memiliki fasilitas – fasilitas yang baik
untuk mendukung aktivitas penunjang lainnya seperti dapur agar mahasiswa
dan menghemat pengeluarannya dengan cara belanja dan memasaknya
sendiri. (Time server standart 2nd edition, De Chiara & John Hancock
Callender, 1983)

Pada perancangan Redesain Asrama Unsyiah akan menggunakan tipe


konfigurasi ruang ganda dua (double rooms) dengan dimensi optimum pada kamar
tidur, selain tipe ini menjadi standar ekonomis pada universitas tipe ini juga akan
meningkatkan rasa kebersamaan yang tinggi dan dapat berdiskusi antar penghuni
kamar.

17
2.1.7 Standar dan Kebutuhan Ruang
Dalam buku Time Saver Standards for Building Types edisi ketiga terdapat
penjelasan tentang standar dan kebutuhan ruang yang dibutuhkan dalam
perancangannya, antara lain:
1. Ruang Kamar Mahasiswa (Student room)
Ruang mahasiswa merupakan elemen kecil dan merupakan basis ruang
pada fasilitas hunian. Ruangan ini merupakan ruang yang wajib bagi
mahasiswa, karena mahasiswa melakukan segala aktifitasnya seperti tidur,
belajar, bersosialisasi, dan berpakaian. Dimensi ruang yang mampu
menampung segala aktivitas – aktivitas diatas, yaitu:
a. Perabot yang menggunakan ruangan tersebut
b. Ukuran dan desain perabot

Dalam mendesain ruang mahasiswa memiliki persyaratan khusus untuk


ukuran – ukuran yang terdiri dari ukuran minimal yaitu dimensi akses ke
perabotan, jenis overlap dan ruang yang telah digunakan, memiliki
kekurangan dalam pengguanaan perabotan, optimal adalah dimensi yang
tidak memiliki overlap dari berbagai macam jenis dan ruang yang
digunakan, sedangkan maksimal adalah dimensi yang dimulai dari
pembagian ruang. Dimensi ruang yang terdapat di asrama antara lain:
a. Single rooms
i. Dimensi area minimal adalah 9.8 m²
ii. Dimensi area optimal adalah 11,98 m² – 12 m²
iii. Dimensi area maksimal adalah 13,07 m² – 13 m²
b. Double rooms dengan tempat tidur susun
i. Dimensi area minimal adalah 15,25 m²
ii. Dimensi area optimal adalah 17,42 m² – 17,5 m²
iii. Dimensi area maksimal adalah 19,6 m² – 20 m²
c. Double rooms tanpa tempat tidur susun
i. Dimensi area minimal adalah 19,6 m² – 20 m²
ii. Dimensi area optimal adalah 23,9 m² – 24 m²

18
iii. Dimensi area maksimal adalah 26,1 m² – 26 m²

2. Kamar Mandi (Bathing)


Fasilitas ini sangat dibutuhkan pada perancangan asrama. Faktor ekonomi
menjadi pertimbangana peletakan posisi kamar mandi dengan cara
terpusat pada satu area. Cara ini juga mempengaruhi pemasangan instalasi
pada kamar mandi memiliki biaya yang rendah dan dapat mengantisipasi
jika terjadinya kebocoran pada sistem pemipaan. Adapun standar ukuran
dan jumlah fasilitas yang dapat digunakan 2 – 4 ruang kamar dalam 1
ruang toilet adalah sebagai berikut :
a. 1 toilet untuk 6 – 8 orang mahasiswa wanita.
b. 1 toilet dengan uriner untuk 6 – 10 orang mahasiswa pria.
c. 1 toilet dengan uriner untuk 6 – 10 orang mahasiswa pria.
d. 2 – 3 toilet untuk seluruh penghuni yang terletak pada setiap lantai.
e. 1 shower untuk 4 – 8 mahasiswa.

Gambar 2.4 Sirkulasi Area Kamar Mandi


(Sumber : Time Saver Standards for Building Types edisi ketiga,
De Chiara & John Callender, 1990)

19
3. Ruang Makan (Dining)
Mendesain ruang makan harus memperhatikan kenyamanan, kebersihan dan
keamanan baik pada ruang makan maupun pada ruang persiapan makanan.
Selain itu juga harus memperhatikan aspek kenyamanan dan bersosial yang
baik pada ruangan tersebut. Adapun standar ruang makan adalah:
a. Area ruang makan
i. Kapasitas pengguna adalah 20 – 80 % dari keseluruhan total penghuni
ii. Lebar kursi ≥ 60 cm sedangkan lebar meja adalah 60 cm, tetapi
dianjurkan 75 cm dengan meja makan dan bangku panjang.
iii. Luas yang dibutuhkan untuk tiap pengguna adalah 1,2 m² – 1,3 m².
b. Area dapur
Luasan area dapur minimal 40% dari luasan area ruang makan.
c. Area servis
Pintu masuk dan dan tempat penitipan pakaian memiliki luasan 40% dan
memiliki ruangan kecil untuk ruang makan para dosen sebesar 20%.

Gambar 2.5 Layout ruang makan


(Sumber : Time Saver Standards for Building Types edisi ketiga,
De Chiara & John Callender, 1990)

20
4. Ruang Rekreasi dan Aktivitas Bersama
Untuk menciptakan interaksi antar penghuni, baik penghuni lama maupun
penghuni baru yang menempati asrama maka sangat dibutuhkan kreativitas
dalam merancang ruang rekreasi dan aktivitas bersama. Ukuran, bentuk,
desain interior, layout perabotan, fasilitas bahkan instalasi listrik adalah hal
yang sangat di fokuskan dalam perancangan untuk mewadahi segala aktivitas
penghuninya dan harus tersedia pada tiap lantai. Adapun standar dimensi
luasan ruang menurut presentasi dari jumlah penghuni yaitu:
a. Ruang bersama memiliki presentase luas sebesar 20 – 120% dari jumlah
penghuni.
b. Aula memiliki presentase luas sebesar 20% dari jumlah penghuni.
c. Ruang privat khusus mahasiswa perempuan memiliki presentase luas
sebesar 10% dari jumlah penghuni.
d. Ruangan untuk kegiatan berkelompok dan hiburan mahasiwa memiliki
presentase luas sebesar 20% dari jumlah penghuni.

5. Kultural (Cultural)
Ruangan ini terdiri dari ruang baca, ruang berolahraga, ruang musik, dan lain
– lain. Ruang baca atau perpustakan memiliki luasan minimal 30 m². Ruangan
yang terletak di dalam bangunan ini sebagai sarana penunjang untuk
menambah wawasan pengetahuan dan mendukung aktivitas penghuni.

6. Ruang Servis dan Penyimpanan (Service rooms and storage)


Ruang servis terdiri dari ruang mekanikal elektrikal dan ruang maintenance
dan ruang penyimpanan terdiri dari gudang penyimpanan bagi penghuni.
Ruangan ini terletak jauh dari keramaian sehingga dapat diakses tanpa
menganggu privasi penghuni. Berikut adalah beberapa fasilitas yang
memenuhi persyaratan sebuah bangunan asrama:
a. Ruang maintenace
b. Ruang mekanikal dan elektrikal

21
c. Ruang penampungan pembuangan
d. Kamar penjaga asrama
e. Ruang administrasi
i. Kantor manajemen memiliki luasan minimal ± 30m².
ii. Kantor supervisor memiliki luasan minimal 15 – 20m².
iii. Ruang organisasi mahasiswa memiliki luasan minimal ± 30m².
iv. Ruang konsultasi memiliki luasan minimal ± 25m².
f. Ruang tambahan (fasilitas tambahan lainnya seperti kantin, warnet, dll)

7. Sirkulasi (Circulation and interrelation of space)


Koridor yang berfungsi sebagai akses sirkulasi memiliki ukuran yang
beragam yaitu antara 7 – 25% dari total luasan dalam bangunan per lantai.
Terdapat lima perencanaan dasar terkait area sirkulasi yaitu:
a. The Double Loaded Corridor
Koridor dengan ruang tidur berjajar di kedua sisinya memiliki luas 2,5m
yang dilengkapi area kamar mandi di salah satu ujungnya. Sedangkan
pada sisi satunya terdapat tangga.

Gambar 2.6 The Double Loaded Corridor


(Sumber : Time Saver Standards for Building Types edisi ketiga,
De Chiara & John Callender, 1990)

22
b. The Gallery Plan
Tipe perencanaan galeri memiliki ruang tidur pada kedua sisinya dengan
pintu sebagai akses menuju koridor

Gambar 2.7 The gallery plan


(Sumber : Time Saver Standards for Building Types edisi ketiga,
De Chiara & John Callender, 1990)
c. The Extended Core Plan
Tipe dengan koridor yang sangat luas ini memiliki ruang tidur yang
berjajar dengan ruang servis dan koridor yang berada ditengah. Koridor
yang luas berfungsi sebagai ruang servis yang terdiri dari ruang mekanikal
dan elektrikal, tangga, ruang sanitasi, elevator serta kamar mandi.

Gambar 2.8 The extended core plan


(Sumber : Time Saver Standards for Building Types edisi ketiga,
De Chiara & John Callender, 1990)

23
d. Vertical House
Rumah vertikal yang memiliki 4 – 8 kamar tidur dilengkapi dengan tangga
dan kamar mandi pada tiap kamarnya, sehingga terciptanya kesan seperti
rumah sendiri.

Gambar 2.9 Vertical house


(Sumber : Time Saver Standards for Building Types edisi ketiga,
De Chiara & John Callender, 1990)
e. Core Plan
Bangunan bertingkat menggunakan tipe terpusat ini, dikarenakan
kebutuhan sirkulasi vertikal seperti tangga dan lift yang harus terletak
pada pusat bangunan. (Time Saver Standards for Building Types edisi
ketiga, De Chiara & John Callender, 1990)

Gambar 2.10 Core plan


(Sumber : Time Saver Standards for Building Types edisi ketiga,
De Chiara & John Callender, 1990)

24
Redesain Asrama Mahasiswa Unsyiah akan menggunakan area sirkulasi
Gallery Plan sehingga penempatan ruang tidur terdapat pada kedua sisinya dengan
pintu sebagai akses menuju koridor. Sirkulasi jenis ini mendukung konsep eco
architecture yang akan membuat bangunan mendapatkan pencahayaan dan
penghawaan alami yang maksimal pada ruang hunian maupun ruang sirkulasi.

2.1.8 Daya Tampung Tiap Kamar

Dalam menentukan daya tampung tiap kamar, dapat mempertimbangkan


beberapa pertimbangan sebagai berikut:

1. Penghuni memiliki hak untuk mendapat privasi terhadap kenyamanan,


keamanan dan ketenangannya.
2. Meminimalirkan akan terjadinya kekerasan, perkelahian dan penyimpangan
yang tidak diinginkan.
3. Terciptanya sifat mandiri terhadap penghuni namun tidak melupakan
lingkungan untuk bersosialisasi.
4. Memaksimalkan penggunaan ruangan mengingat bangunan bukan hanya
dihuni oleh satu orang. (Kumalasari & Kurniawan, 2012)

Berdasarkan beberapa pertimbangan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa


daya tampung tiap kamar sebagai berikut :

1. Dalam 1 kamar dihuni 1 orang (Single Room)


Daya tampung 1 kamar untuk satu orang penghuni ini memiliki tingkat
privasi dan kemandirian yang tinggi serta penghuni dapat lebih fokus dalam
belajar secara individu. Tetapi dalam hal kebersamaan sangat kurang dan
membutuhkan biaya pemeliharaan yang sangat tinggi.
2. Dalam 1 kamar dihuni 2-3 orang (Double or Triple Room)
Daya tampung 1 kamar untuk 2 – 3 orang penghuni memiliki rasa
kebersamaan yang sangat tinggi, biaya pemeliharaan yang rendah dan dapat
belajar secara kelompok. Tetapi dalam hal ini kurangnya tingkat privasi
antar penghuni dan bagi penghuni yang ingin belajar secara individu akan

25
terganggu.
3. Dalam 1 kamar dihuni 4 orang (Four Students Room)
Daya tampung 1 kamar untuk 4 orang penghuni memiliki tingkat
kebersamaan yang tinggi dikarenakan jumlah penghuni yang lebih banyak
sehingga murahnya biaya dalam pemeliharaan. Tetapi dalam hal privasi
sangat kurang terjamin, timbulnya pelanggaran dalam hal peraturan juga
akan sangat mudah dan bagi penghuni yang ingin belajar secara individu
kurang efektif. (Kumalasari, 1989)

Berdasarkan pembagian daya tampung kamar diatas, maka disimpulkan


dalam table berikut:
Tabel 2.1 Perbandingan Daya Tampung Tiap Kamar

Jumlah Tingkat Tingkat Tingkat Biaya


Penghuni Per Kedisiplinan Privasi Kebersamaan pemeliharaan
Kamar
1 Orang Tinggi Tinggi Rendah Tinggi

2 – 3 Orang Sedang Sedang Sedang Sedang

4 Orang Rendah Rendag Tinggi Rendah

(Sumber : Desain Gedung Studeng Housing UMB Jakarta Barat.


Skripsi. Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana)

Berdasarkan dari uraian diatas, maka daya tampung tiap kamar pada
Redesain Asrama Unsyiah menerapkan double room dengan jumlah penghuni tiap
kamar yaitu 2 orang yang dapat meningkatkan rasa kebersamaan yang tinggi antar
penghuni. Tipe ini menjadi standar yang efektif bagi universitas dikarenakan biaya
perawatan yang rendah.

2.1.9 Lingkungan Interior


Menurut De Chiara & John Callender (1983) standar untuk lingkungan
interior harus memenuhi beberapa syarat berikut dalam perancangannya yaitu:
1. Kenyamanan Termal

26
Dalam perancangan asrama, kenyamanan termal yang dipengaruhi dengan
ventilasi, suhu atau temperature, kelembapan, filtrasi, kualitas udara serta
radiasi menjadi syarat yang sangat penting. Perokok atau tidak perokok
memerlukan ruang terpisah agar udara yang dihasilkan tetap terjaga seperti
pada interior, ruang belajar, lobi bahkan ruang mahasiswa. Oleh karena itu,
dalam menanggulangi masalah terhadap termal yaitu memisahkan ventilasi
antara ruang individu dengan ruang komunal., serta pemakaian Air
Conditioning (AC) dan material penutup bangunan menjadi syarat
pemecahan masalah termal pada bangunan
2. Pencahayaan
Sumber cahaya dan material sangat mempengaruhi mutu cahaya yang
dihasilkan terhadap ruang huni. Pencahayaan alami yang terjadi pada siang
hari sangat bermanfaat untuk ruang huni jika bukaan berada pada posisi
yang tepat. Pencahayaan sangat dibutuhkan pada ruang mahasiswa karena
ruangan tersebut merupakan pusat untuk melakukan segala aktivitas yang
terjadi di dalam asrama. Sedangkan area belajar, menulis dan membaca
sangat dibutuhkan lampu belajar untuk mendukung aktivitas tersebut.
3. Akustik
Lingkungan yang tenang merupakan sebuah faktor yang menentukan
ruangan tersebut nyaman atau tidak. Ruang mahasiswa harus memiliki
material yang dapat meredam suara pada dinding, jendela, lantai dan pintu
dari ruang bersama yang memiliki tingkat kebisingan tinggi. Oleh karena
itu, sebaiknya area bersosialisasi harus berada jauh dari ruang mahasiswa.
4. Warna, Tekstur, dan Material
Penggunaan material merupakan hal yang sangat penting agar bangunan
tetap berdiri kuat dan tahan lama. Kemudahan perawatan dan kenyaman
penghuni adalah hal sangat dibutuhkan oleh universitas agar tidak terjadinya
permasalahan. Lapisan dinding menggunakan material yang aman, serta
tersedianya partisi agar mahasiswa dapat menata ruangannya dengan
fleksibel. Penggunaan material lantai juga sangat mempengaruhi
terciptanya rasa nyaman untuk mendukung aktivitas yang terjadi dilantai.

27
5. Perlengkapan
Perancangan asrama harus memperkirakan dan mengetahui apa saja syarat
untuk mengatasi permasalahan – permasalahan yang tidak terduga seperti
kebakaran, bahaya keamanan, ketertidaknyamanan penghuni, kebisingan,
bahaya elektrikal serta permasalah lainnya. (Time server standars for
building types 2nd edition, De Chiara & John Callender, 1983)

2.1.10 Lingkungan Eksterior


Penataan taman sebaiknya bersama dengan perancangan bangunannya,
sehingga penentuan ketinggian jalan kendaraan, teras, dan jalan masuk dapat
dikoordinasikan. Ruang yang direncanakan mencukupi hendaknya disediakan
tempat untuk bersosialiasi, berinteraksi, olahraga ringan, belajar di taman, diskusi,
rapat, dan lain-lain.

28
2.2 Tinjauan Khusus

2.2.1 Lokasi Redesain Asrama Mahasisswa

Lokasi redesain asrama mahasiswa ini terletak pada site gedung Asrama
Mahasiswa Unsyiah lama dikarenakan perancangan ini adalah perancangan
kembali, dengan asumsi bangunan asrama yang sebelumnya dihancurkan. Tapak
berada di dalam kawasan kampus Universitas Syiah Kuala dengan alamat Jl. Inong
Bale, Kopelma Darussalam, Darussalam, Kec. Syiah Kuala, Kota Banda Aceh,
Aceh.

Gambar 2.11 Peta Aceh Gambar 2.12 Peta Banda Aceh


(Sumber: BandaAceh.bpk.go.id) (Sumber: bappeda.bandaacehkota.go.id)

Gambar 2.13 Tapak Asrama Mahasiswa Unsyiah Gambar 2.14 Peta Kawasan Unsyiah
(Sumber: Google Earth) (Sumber: Google Maps)

29
Lokasi Redesain Asrama Mahasiswa Unsyiah adalah sebuah tapak yang
memiliki bangunan gedung Asrama Mahasiswa Unsyiah, tapak memiliki
permukaan kontur yang cenderung rata dan ditumbuhi dengan beberapa vegetasi
seperi pohon . Tapak memiliki luas 1.1 Ha dengan batasan – batasan sebagai
berikut:

1. Sisi Utara : Asrama PGG FKIP Unsyiah


2. Sisi Timur : Jl. Inong Balee
3. Sisi Barat : Asrama Rusunawa Unsyiah
4. Sisi Selatan : Masjid Baitul Muttaqin

2.2.2 Peraturan Setempat

Berdasarkan peraturan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Banda


Aceh 2009 - 2029, tapak ini berada pada bagian timur laut serta berada pada
kawasan terbangun. Oleh karena RTRW tapak adalah sebagai berikut :

 Peruntukan Lahan : Pusat Layanan Sosial (Pendidikan,


kesehatan dan kegiatan lain yang
berhubungan)
 KDB Maksimum : 70%
 KLB Maksimum : 3,5
 GSB minimum :4m
 Ketinggian bangunan : Maksimum 5 Lantai
 Luas lantai dasar maksimum : KDB x Luas Tapak
: 70% x 11.115 m²
: 7.780 m²
 Luas bangunan maksimum : KLB x Luas Tapak
: 3,5 x 11.115 m²
: 38.902 m²
 Luas Tapak : 11.115 m2 (1.1 Ha)
 KDB maksimum : 7.780 m2

30
 KLB maksimum : 38.902 m²
 GSB Minimum :4m
 Ketinggian Bangunan : maksimal 5 lantai

31
2.3 Studi Banding Perancangan Sejenis
1. My Space Student Housing
Asrama mahasiswa yang berlokasi di Trondheim, Norwegia ini dirancang
oleh MEK Architects dan diberi nama My Space, dikarenakan sang arsitek
ingin menjadikan bangunan sebagai akses untuk bersosialisasi antar 116
penghuni agar dapat saling mengenal antar penghuni lainnya. Bangunan
berlantai 6 ini dihuni oleh mahasiswa Universitas Sains dan Teknologi
Norwegia.
a. Eksterior
Fasad pada bangunan dilapisi dengan material kayu pinus kemudian
dicat dalam nuansa abu – abu dan hitam.

Gambar 2.15 Eksterior My Space Student Housing


( Sumber : deezen.com, diakses pada tanggal 11 Mei 2020)
b. Interior
Untuk mendukung konsep bersosialisasi, sang arsitek mendesain area
bersama yang luas agar dapat mengumpulkan seluruh penghuni,
termasuk lounge yang luas dan dapur bersama yang tiap penghuninya
memiliki lemari es dan area penyimpanan yang terpisah. Seluruh area

32
ini berada pada lantai dasar. Ruang kamar tidur berjajar dari ujung ke
ujung bangunan pada tiap lantai, sedangkan ruang belajar bersama
berada pada koridor dan teras yang dapat memungkinkan mahasiswa
lebih mudah dalam belajar secara kelompok.

Gambar 2.16 Interiror My Space Student Housing


( Sumber : deezen.com, diakses pada tanggal 11 Mei 2020)

33
c. Denah

Gambar 2.17 Ground Floor Plan


( Sumber : deezen.com, diakses pada tanggal 11 Mei 2020)

Gambar 2.18 First Floor Plan


( Sumber : deezen.com, diakses pada tanggal 11 Mei 2020)

34
Gambar 2.19 Second and Third Floor Plan
( Sumber : deezen.com, diakses pada tanggal 11 Mei 2020)

Gambar 2.20 Fourth Floor Plan


( Sumber : deezen.com, diakses pada tanggal 11 Mei 2020)

35
Gambar 2.21 Fifth Floor Plan
( Sumber : deezen.com, diakses pada tanggal 11 Mei 2020)

Gambar 2.22 Roof Plan


( Sumber : deezen.com, diakses pada tanggal 11 Mei 2020)

36
d. Tampak

Gambar 2.23 North Elevation


( Sumber : deezen.com, diakses pada tanggal 11 Mei 2020)

Gambar 2.24 East Elevation


( Sumber : deezen.com, diakses pada tanggal 11 Mei 2020)

Gambar 2.25 South Elevation


( Sumber : deezen.com, diakses pada tanggal 11 Mei 2020)

37
e. Potongan

Gambar 2.26 Cross Section


( Sumber : deezen.com, diakses pada tanggal 11 Mei 2020)

Gambar 2.27 Longitudinal Section


( Sumber : deezen.com, diakses pada tanggal 11 Mei 2020)

Dari bangunan ini yang dapat diterapkan pada Redesain Asrama


Mahasiswa Unsyiah adalah pada interior bangunan, yaitu menggunakan
konsep bersosialisasi dengan mendesain area bersama yang dapat
menampung seluruh penghuni asrama dan saling berinteraksi. Dan juga
pemanfaatan koridor dan teras sebagai ruang belajar bersama.

38
2 The Greenway Dormitory
The Greenway Dormitory berada dalam kawasan Perguruan Tinggi
Amherst, yang dibangun pada tahun 1821. Asrama ini terletak di
Massachusetts yang memiliki pemandangan hutan dan bukit – bukit yang
indah. Bangunan ini dibangun dengan luas area 4,5 hektar dan 10.220m²
untuk luasan 4 massa bangunan. Desain pada bangunan dirancang untuk
menampung 295 penghuni yang beragam dan menggabungkan konsep
desain lama dengan konsep desain kedepan pada bangunan universitas.

Gambar 2.28 The Greenway Dormitory


( Sumber : deezen.com, diakses pada tanggal 11 Mei 2020)
a. Eksterior
Pada fasad bangunan menggunakan material bata yang disatu sisi nya
memiliki jendela dengan material logam, serta terdapat garis – garis
pada atap. Dan juga terdapat jembatan sebagai penghubung antar
bangunan utama. Pada lansekap terdiri dari lapangan basket, teras dan
amfiteater bertingkat dengan material kayu.

39
Gambar 2.29 Jendela dengan Material logam
( Sumber : deezen.com, diakses pada tanggal 11 Mei 2020)

Gambar 2.30 Eksterior The Greenway Dormitory


( Sumber : deezen.com, diakses pada tanggal 11 Mei 2020)

40
b. Interior
Disetiap bangunan memiliki area bersama seperi dapur, aula, dan
lounge. Untuk sirkulasi dan pusat administrasi berada di sisi utara
bangunan, sedangkan untuk area asrama dan area bersosialisasi berada
di sisi selatan bangunan. Bangunan ini menerapkan sistem berkelanjutan
yaitu pencahayaan alami dengan bukaan yang besar, ventilasi alami,
taman dengan stormwater drain dan sistem pengumpulan air hujan yang
berada di atap.

Gambar 2.31 Interior The Greenway Residence


( Sumber : deezen.com, diakses pada tanggal 11 Mei 2020)

41
c. Layout dan Denah

Gambar 2.32 Layout The Greenway Residence


( Sumber : deezen.com, diakses pada tanggal 11 Mei 2020)

Gambar 2.33 Denah Tipikal The Greenway Residence


( Sumber : deezen.com, diakses pada tanggal 11 Mei 2020)

42
d. Potongan

Gambar 2.34 Potongan Site The Greenway Residence


( Sumber : deezen.com, diakses pada tanggal 11 Mei 2020)
Dari bangunan ini yang dapat diterapkan pada Redesain Asrama
Mahasiswa Unsyiah adalah menggunakan material batu bata merah yang
terdapat dilokasi setempat pada fasad bangunan, kemudian pada lansekap
yang memiliki lapangan basket serta amfiteater bertingkat dengan material
kayu sebagai fasilitas pendukung asrama. Dan juga pada penerapkan sistem
berkelanjutan yaitu pencahayaan alami dengan bukaan yang besar, ventilasi
alami, taman dengan stormwater drain dan sistem pengumpulan air hujan
yang berada di atap. Penggunaan warna pada interior juga akan diterapkan
pada bangunan asrama yang akan dirancang.

3. Asrama Mahasiswa UMM


Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bekerja sama dengan
Kementrian Perumahan Rakyat dalam mendirikan rumah susun sederhana
sewa (Rusunawa). UMM memiliki 2 rusunawa yaitu:
a. Rusunawa I
Rusunawa I terletak di Jl. Jetis, Jl. Bawang, Tegaldongo, Malang ini
berada di sebelah utara kampus III UMM. Bangunan yang memiliki luas
lahan 4.000 m² terdiri dari 2 blok, yaitu blok A dan blok B yang
berukuran 38 x 22 m. Blok A memiliki kapasitas 240 penghuni dan blok

43
B memiliki kapasitas 192 penghuni. Pada setiap blok terdapat dua
bangunan berlantai empat. Kamar tidur pada setiap blok berukuruan 5,2
x 4,2 m dengan kamar mandi di setiap kamar. Kapasitas tiap kamar tidur
di Blok A yaitu 4 orang, sedangkan pada Blok B hanya dapat ditempati
oleh 3 orang. Fasilitas lainnya pada Rusunawa I berupa dapur, tempat
ibadah, area parkir, aula, Wi-Fi dan taman.

Gambar 2.35 Eksterior Rusunawa I


( Sumber : umm.ac.id, diakses pada tanggal 11 Mei 2020)

Gambar 2.36 Interior Rusunawa I


( Sumber : umm.ac.id, diakses pada tanggal 11 Mei 2020)

44
Gambar 2.37 Koridor Rusunawa I
( Sumber : umm.ac.id, diakses pada tanggal 11 Mei 2020)
b. Rusunawa II
Rusunawa II berfungsu sebagai asrama bagi mahasiswa baru putri
terleta di samping stadion Kampus III UMM. Bangunan yang didirikan
pada tahun 200 terdiri dari 1 blok bangunan berlantai empat dengan
kapasitas 285 penghuni. Fasilitas lainnya yaitu kamar mandi di setiap
kamar tidur, dapur, aula, tempat ibadah dan area parkir.

Gambar 2.38 Eksterior Rusunawa II


( Sumber : umm.ac.id, diakses pada tanggal 11 Mei 2020)

45
Gambar 2.39 Eksterior Rusunawa II
( Sumber : umm.ac.id, diakses pada tanggal 11 Mei 2020)

Gambar 2.40 Kamar Tidur Rusunawa II


( Sumber : umm.ac.id, diakses pada tanggal 11 Mei 2020)

` Tabel 2.2 Kesimpulan Studi Banding

My Space Student The Greenway Asrama


No Analisa
Housing Residence Mahasiswa UMM
1. Bentuk Denah The Gallery Plan The Double The Double
dan The Double Loaded Corridor Loaded Corridor
Loaded Corridor

2. Daya 116 Mahasiswa 295 Mahasiswa 717 Mahasiswa


Tampung dari dua rusunawa
3. Fasilitas  Ruang kamar  Ruang kamar  Ruang kamar
tidur tidur tidur
 Lounge  Lounge  Dapur

46
 Ruang bersama  Aula  Wi-Fi
 Ruang belajar  Amfiteater  Kamar mandi
bersama  Lapangan  Aula
 Dapur bersama basket  Area parkir
 Dapur  Taman
 Pusat
administrasi
 Ruang
bersama

4. Eksterior  Modern  Modern  Modern


 Fasad bangunan  Fasad  Bentuk atap
menggunakan bangunan dak
material kayu menggunakan  Memiliki void
pinus kemudian material bata dan skylight.
dicat dengan dan disatu sisi
nuasnsa hitam nya memiliki
dan abu – abu. jendela dengan
material logam.
5. Interior  Modern  Modern  Mengikuti
 Warna pada  Menggunakan kebutuhan
interior dominan warna – warna ruang
berwarna kuning yang mencolok  Menggunakan
yang dapat seperi merah warna – warna
membangkitkan dan ungu. yang lebih
semangat. lembut seperti
putih dan abu.
6. Hubungan Dibedakan menurut Dibedakan Dibedakan
menurut fungsi
Ruang fungsi menurut fungsi
7. Lansekap Hanya terdapat Terdapat taman, Terdapat taman
parkiran pada sisi lapangan basket pada luar
selatan bangunan. dan afiteater bangunan.
bertingkat.

(Sumber : Analisa Pribadi)

47
BAB III

ELABORASI TEMA

Tema yang akan digunakan pada Redesain Asrama Mahasiswa Unsyiah ini
adalah eco architecture atau arsitektur ekologis. Eco architecture adalah sebuah
perancangan arsitektur yang ekologis atau arsitektur yang perancangannya
berpengaruh pada lingkungan sekitar.

Tema ini didasari dengan maraknya issu global warming yang menjadi
sorotan dunia termasuk Aceh yang merupakan bagian dari Indonesia. Salah satu
penyumbang terbesar untuk pemanasan global yang mengakibatkan kerusakan
lingkungan adalah kontruksi bangunan. Eco architecrue yang memiliki konsep
dasar keseimbangan dengan alam yang diharapkan dapat menjaga suhu bumi untuk
mengurangi pemanasan global.

Terciptanya arsitektur yang ekologis dengan menerapkan pendekatan


desain yang ekologis atau alam sebagai basis dalam segala hal tentang perancangan.
Perancangan hemat energi memiliki arti sebagai perancangan yang berfungsi
meminimalkan penggunaan enegi tanpa mempengaruhi pada fungsi bangunan,
kenyamanan maupun aktivitas penghuni. Untuk mewujudkannya dapat dengan cara
merancang bangunan hemat energi dengan pendekatan pasif maupun aktif.

3.1 Eco Architecture

3.1.1 Pengertian Eco Architecture


Ekologi berasal dari bahasa Yunani yaitu oikos yang memiliki arti cara
bertempat tinggal atau rumah tangga dan logos yang memiliki arti ilmu atau yang
bersifat ilmiah. Oleh karena itu, ekologi diartikan menjadi sebuah disiplin ilmu
yang membahas tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungan disekitarnya. (Frick Heinz, Dasar – Dasar Ekoarsitektur, 1998)

Eco architecture adalah arsitektur yang memiliki wawasan tentang


lingkungan. Pada proses perancangannya melalui pendekatan dengan alam sebagai
dasar dalam mendesain yang digabungkan dengan teknologi. Alam dijadikan
sebagai dasar dalam mendesain, perbaikan lingkungan, strategi konservasi dan

48
dapat diterapkan pada berbagai tingkatan dan skala yang menghasilkan bentuk
bangunan, lansekap, permukiman dan kota maju yang perancangannya menerapkan
teknologi. Oleh karena itu, arsitektur ekologis digambarkan sebagai arsitektur yang
sesedikit mungkin untuk merusak lingkungan. Untuk mendapatkan kondisi
tersebut, proses perancangan dengan cara memperhatikan aspek iklim, rantai bahan,
dan masa penggunaan material pada bangunan. Green building merupakan
penerapan dari desain arsitektur ekologi yang bangunannya berwawasan
lingkungan. Arsitektur yang ekologis dapat diketahui dengan cara berikut :

1. Penggunaan energi terbarui secara optimal


2. Penggunaan bahan tidak habis lebih cepat daripada tumbuhnya kembali
bahan tersebut oleh alam.
3. Sampah yang dihasilkan dapat dimanfaatlan kembali sebagai sumber bahan
baru.

Gambar 3.1 Pola Pikir Desain Arsitektur Ekologis


(Sumber : Frick, H. (2007). Dasar-dasar Arsitektur Ekologis. Yogyakarta: Kanisius)

3.1.2 Prinsip – Prinsip Ekologi dalam Perancangan Arsitektur


Prinsip – prinsip ekologi yang sangat mempengaruhi pada perancangan
arsitektur adalah sebagai berikut :
1. Fluktuasi

49
Fluktuasi memiliki prinsip bahwa bangunan dirancang dan dirasakan
sebagai tempat yang dapat membedakan budaya dan hubungan proses
alami. Bangunan dapat mencerminkan keadaan di lokasi.
2. Stratifikasi
Stratifikasi akan menimbulkan interaksi dari bagian tingkat dan tingkat –
tingkat, kesempatan untuk melihat, interaksi antar bangunan dan lingkungan
sekitar.
3. Interdependensi (saling ketergantungan)
Hubungan antar bangunan dengan bagian – bagiannya adalah hubungan
timbal balik. Peninjauan untuk lokasi. (Batel Dinur, Interweaving
Architecture and Ecology – A theoritical Perspective)

3.1.3 Pedoman Desain Arsitektur Ekologis

Dalam perancangan untuk membangun bangunan atau gedung yang bersifat


ekologis, dapat mengikuti pedoman sebagai berikut :

1. Pemilihan tapak bangunan yang terbebas dari gangguan/radiasi geobiologis.


2. Menghadirkan kawasan penghijauan di tengah kawasan pembangunan.
3. Penggunaaan bahan pada material yang alamiah.
4. Penggunaan ventilasi alami untuk mendapatkan penghawaan alami dalam
bangunan.
5. Meminimalkan terjadinya kenaikan tanah akibat kelembapan ke dalam
konstruki bangunan.
6. Pemilihan lapisan untuk langit – langit dan permukaan dinding yang dapat
mengalirkan uap air.
7. Mempertimbangkan bentuk atau keselarasan ruang menurut aturan
harmonikal.
8. Menjamin bahwa bangunan yang dirancang memerlukan energi sesedikit
mungkin dan tidak akan terjadinya masalah pada lingkungan sekitar.

50
9. Merancang bangunan dengan menciptakan area bebas hambatan yang dapat
diakses oleh semua golongan. (Dasar – Dasar Arsitektur Ekologis, Frick,H
2007)

Pola perencanaan dan perancangan arsitektur ekologis menyesuaikan


peredaran alam seperti berikut :

1. Menggunakan seminimal mungkin intensitas energi yang dikandung dan


penggunaanya saat membangun.
2. Kulit bangunan (dinding dan atap) untuk melindungi dari sinar matahari,
angin dan hujan harus berfungsi optimal.
3. Orientasi bangunan terdapat pada sisi Timur-Barat tapak agar sisi Utara-
Selatan dapat menerima cahaya alami tanpa menyebabkan kesilauan.
4. Dinding bangunan berfungsi untuk melindugi dari panas matahari.

3.2 Interpretasi Tema

3.2.1 Penerapan Tema pada Perancangan

1. Bentuk fisik bangunan


Orientasi bangunan dan orientasi bukaan bangunan sangat mempengaruhi
suhu dalam ruangan. Orientasi bangunan yang mempengaruhi bukaan
dinding terhadap sinar matahari harus diperhatikan dengan cara
memisahkan atau menjauhkan ruang yang dapat mengakibatkan adanya
panas berlebih. Oleh karena itu, perencanaan ruang yang memiliki
kelembapan tinggi dan memiliki sistem penyegaran udara akan
menghasilkan udara yang sejuk dalam bangunan. Arah bangunan terdapat

51
pada sisi bagian Timur-Barat tapak, agar sisi Utara-Selatan dapat menerima
cahaya alami tanpa menyebabkan kesilauan.

Gambar 3.2 Orientasi Matahari dan Angin


(Sumber : Frick, H. (2007). Dasar-dasar Arsitektur Ekologis. Yogyakarta: Kanisius)

2. Struktur dan konstruksi


Pemilihan jenis struktur dan konstruksi sangat mempengaruhi fungsi dan
kebutuhan bangunan. Terdapat 3 jenis struktur, yaitu :
- Struktur bangunan massif
- Struktur pelat dinding sejajar
- Struktur bangunan rangka

Gambar 3.3 Jenis Struktur


(Sumber : Frick, H. (2005). Arsitektur Ekologis. Yogyakarta: Kanisius)

Pada konstruksi lantai, agar dapat mempengaruhi iklim tropis dan


kenyamanan di dalam ruang sebaiknya menggunakan konstruksi dasar
berupa pelat beton yang memiliki kapasitas menyimpanan panas yang
tinggi.

52
Pada konstruksi dinding, menggunakan perlindungan atap sengkuap dan
tanamah peneduh untuk menghindari pemanasan kulit luar, atau dapat
menggunakan second skin façade atau dinding masif tebal yang berfungsi
untuk menyerap dan mereduksi panas dari luar.

Pada konstruksi atap, menggunakan kontruksi atap pelana sederhana (tanpa


adanya jurai luar dan dalam) agar air hujan dapat mengalir dengan mudah.
Pada bagian atap juga terdapat adanya rongga udara yang berfungsi
mengeluarkan suhu panas yang berasal dari dalam ruangan.

Gambar 3.4 Lubang Atap Sebagai Jalur Sirkulasi Udara


(Sumber : Frick, H. (2005). Arsitektur Ekologis. Yogyakarta: Kanisius)

3. Sistem Pencahayaan Alami


Perletakan jendela (bukaan) dipengaruhi dengan garis edar matahari, sisi
utara dan selatan yang memiliki potensi agar mendapatkan cahaya alami.
Sedangkan sisi timur dan barat bangunan membutuhkan perlindungan
terhadap radiasi matahari langsung. Konsep desain pada fasade untuk
mendapatkan efesiensi energi bergantung pada iklim dan posisi geografis
setempat.

53
Gambar 3.5 Bukaan Jendela
(Sumber : Wikipedia, diakses 7 Juni 2020)

4. Penghawaan alami
Agar menghasilkan metode pengaliran udara yang baik memerlukan sistem
pengoptimalisasian penghawaan. Indonesia yang memiliki kondisi iklim
tropis lembab dapat menggunakan sistem penghawaan dengan
menggunakan ventilasi silang (cross ventilation) secara horizontal dan
vertikal agar meminimalisir panas dan lembab di dalam ruangan dapat
terkendali.

Gambar 3.6 Natural Ventilation


(Sumber : Sustainable Building Design Book, 2005)

54
5. Optimalisasi Vegetasi
Elemen – elemen penghijauan yang diidentik dengan vegetasi biasa hanya
terdapat pada lansekap, namun vegetasi juga dapat ditambahkan pada
bagian bangunan seperti penambahan vegetasi rambat pada dinding
bangunan, penambahan roof garden dan lain sebagainya.

Gambar 3.7 Roof garden


(Sumber : Sustainable Building Design Book, 2005)

3.2.2 Tata Ruang Dalam (Interior) Ekologis


Untuk mendesain tata ruang dalam yang ekologis dapat dilakukan dengan
cara memperhatikan ukuran – ukuran manusia menurut pancaindra yaitu
penglihatan, pendengaran, pengecapan, perasa dan penciuman. Menurut ketentuan
tersebut, manusia akan menimbulkan perasaan – perasaan tertentu yang diberikan
oleh ruang. Dalam menentukan organisasi denah harus didasari pada jenis
kebutuhan ruang dan analisa kegiatan yang telah diklarifikasikan menurut sifat
ruangnya (ruang publik, ruang privat dan ruang servis). Cara ini dilakukan agar
ruang yang didapatkan memiliki ukuran atau skala yang sesuai dengan ukuran
manusia.

Garis, bentuk dan bidang dapat menyebabkan pergerakan pada mata sebagai
alat optik yang menangkap gambaran sebuah ruangan yang diikuti oleh persepsi
psikologi. Cahaya dan ruang adalah elemen – elemen yang harus diperhatikan
sesudah bidang, garis dan bentuk. Desain interior sebuah ruangan sangat
dipengaruhi oleh sumber cahaya alami dikarenakan secara visual akan terlihat lebih

55
luas dengan adanya pencahayaan yang baik. Sebuah ruangan akan memberikan
kesan luas jika menggunakan warna terang, sedangkan jika menggunakan warna
gelap maka akan menyerap cahaya. Tekstur dan pola memiliki fungsi sebagai
ungkapan dari kreatifitas ide dari desain. Garis, bidang, bentuk, cahaya, ruang, pola,
warna dan tekstur adalah gabungan elemen dasar yang dapat diterapkan pada
perancangan interior agar ruangan dapat memberikan kesan harmoni dan seimbang.

3.2.3 Tata Ruang Luar Ekologis


Menurut Plato() , ruang luar merupakan sebuah wadah dimana terdapat
objek atau kejadian berada. Pengertian ruang luar secara meluas adalah ruang alam
terbuka yang membatasi oleh elemen bawah dan samping saja. Pada ruang luar,
atap tidak memiliki batasan sehingga memiliki kesan terbuka.

Pada arsitektur ekologis, dalam proses menciptakan taman, penghijauan


pekarangan, dan rumah serta mendesain lansekap merupakan proses menjaga alam.
Berikut jenis tanaman yang dapat digunakan, antara lain :

1. Pohon – pohon : merupakan tanaman peneduh dan tanaman bamboo yang


diklarifikasikan berdasarkan pada daun, akar, buah, bentuk dan manfaatnya.
2. Semak belukar : merupakan jenis tanaman perdu yang memiliki cabang –
cabang kayu yang rendah dan kecil. Tanaman ini berfungsi sebagai
penghijauan rendah yang jika dibentuk menjadi tanaman hias bahkan pagar
hijau.
3. Penutup tanah : merupakan tumbuhan jenis rumput – rumputan dan ilalang
yang memiliki sifat dapat melindungi permukaan tanah dari teriknya
matahari sehingga tanah tidak berdebu dan kering.

56
Tabel 3.1 Jenis Pohon Berdasarkan Tujuan Peneduhan

(Sumber : Frick, H. (2007) Dasar-dasar Arsitektur Ekologis.. Yogyakarta: Kanisius)

Pembangunan taman ekologis memiliki prinsip yang dapat diterapkan


dengan beberapa cara berikut : (Frick, H. (2005). Arsitektur Ekologis. Yogyakarta:
Kanisius)

1. Memilih tanaman yang sesuai dengan keadaan tapak dan memiliki


perawatan yang mudah.
2. Menggunakan pagar hijau dengan perdu yang beraneka jenis, bentuk dan
warna.
3. Membentuk jalan setapak dengan berbagai jenis dan berliku.
4. Menciptakan sudut yang tenang, nyaman dan teduh.
5. Memilih tanaman agar pemandangan memiliki arahan dan cahaya atau
teduh dengan aturan.

3.2.4 Kesimpulan Interpretasi Tema

Pengaplikasian penekanan desain Eco Architecture pada Redesain Asrama


Mahasiswa Unsyiah :

57
1. Orientasi bangunan mengarah ke sisi Timur-Barat agar bangunan pada sisi
Utara-Selatan mendapatkan pencahayaan alami.
2. Menciptakan bukaan melalui jendela – jendela yang besar sehingga
memiliki penerangan yang optimal pada siang hari dan pemanfaatan sinar
matahari melalui solar cell untuk penerangan pada malam hari.
3. Penghawaan alami menggunakan cross ventilation agar dapat mengontrol
panas dan lembab dalam ruangan.
4. Peletakan vegetasi pada balkon atau penggunaan roof garden secara optimal
agar dapat mengurangi panas di dalam ruangan dan mereduksi udara panas
serta berfungsi sebagai ruang terbuka.
5. Penggunaan sistem void pada interior dengan menyambungkan antar ruang
sehingga dapat memaksimalkan penggunaan sirkulasi udara alami.

3.3 Studi Banding Tema Perancangan


1. Bosco Verticale, Milan, Italia

No Analisa Bosco Verticale


1. Fungsi Apartemen
2. Style Arsitektur Eco architecture
3. Eksterior

3.9 Eksterior Perpustakaan Pusat UI


(Sumber : inhabitat.com, diakses 10 Juni 2020)

58
4. Interior

3.10 Ruang keluarga


(Sumber : inhabitat.com, diakses 10 Juni 2020)

5. Pendekatan Tema  Bentuk Eco Architecture


 Ornamen Eco Architecture
6. Penerapan Tema  Dapat menampung 480 meter pohon ukuran besar
dan sedang, 250 pohon ukuran kecil, 11.000
tanaman penutup tanah dan 5.000 semak belukar
(setara dengan satu hektar hutan) yang terdapat
pada balkon.
 Penggunan system daur ulang air kotor yang akan
menyirami vegetasi dan terdapat panel fotovoltaik.

2. Perpustakaan Nanyang Technological University

No Analisa Nanyang Technological University Singapura


1. Fungsi Universitas
2. Style Arsitektur Eco Architecture

59
3. Eksterior

3.11 Eksterior Nanyang Technological University Singapura


(Sumber : arsitur.com, diakses 10 Juni 2020)

4. Interior

3.12 Interior Nanyang Technological University Singapura


(Sumber : arsitur.com, diakses 10 Juni 2020)

60
5. Pendekatan  Bentuk Eco Architecture
Tema  Ornamen Eco Architecture
6. Penerapan Tema  Terdapat green roof yang berfungsi ruang terbuka,
melindungi bangunan, mendinginkan udara dan
menyerap air hujan untuk irigasi lansekap
 Bentuk bangunan dengan konsep green yang
menyatu dengan lansekap.
 Penggunaan material kaca dan rumput merupakan
perpaduan yang harmonis.

61
BAB IV
ANALISA
4.1 Analisa Tapak
4.1.1 Lokasi Redesain Asrama Mahasiswa Unsyiah
Lokasi Redesain Asrama Mahasiswa ini terletak pada site gedung Asrama
Mahasiswa Unsyiah lama dikarenakan perancangan ini adalah perancangan
kembali, dengan asumsi bangunan asrama yang sebelumnya dihancurkan. Tapak
berada di dalam kawasan kampus Universitas Syiah Kuala dengan alamat Jl. Inong
Bale, Kopelma Darussalam, Darussalam, Kec. Syiah Kuala, Kota Banda Aceh,
Aceh.

Gambar 4.1 Peta Kawasan Unsyiah Gambar 4.2 Tapak Asrama Mahasiswa Unsyiah
(Sumber: Google Maps) (Sumber: Google Maps)

4.1.2 Kondisi Eksisting Tapak

Lokasi tapak Redesain Asrama Mahasiswa Unsyiah memiliki permukaan


kontur yang cenderung rata dan ditumbuhi dengan beberapa vegetasi seperi pohon
. Tapak memiliki luas 1.1 Ha dengan batasan – batasan sebagai berikut:

1. Sisi Utara : Asrama PGG FKIP Unsyiah


2. Sisi Timur : Jl. Inong Balee
3. Sisi Barat : Asrama Rusunawa Unsyiah
4. Sisi Selatan : Masjid Baitul Muttaqin

62
4.1.3 Peraturan Setempat

Berdasarkan peraturan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Banda


Aceh 2009 - 2029, tapak ini berada pada bagian timur laut serta berada pada
kawasan terbangun. Oleh karena itu, RTRW tapak adalah sebagai berikut :

 Peruntukan Lahan : Pusat Layanan Sosial (Pendidikan,


perdagangan, kesehatan dan kegiatan lain)

 KDB Maksimum : 70%


 KLB Maksimum : 3,5
 GSB minimum :4m
 Ketinggian bangunan : Maksimum 4 Lantai
 Luas lantai dasar maksimum : KDB x Luas Tapak
: 70% x 11.115 m²
: 7.780 m²
 Luas bangunan maksimum : KLB x Luas Tapak
: 3,5 x 11.115 m²
: 38.902 m²
 Luas Tapak : 11.115 m2 (1.64 Ha)
 KDB maksimum : 6.669 m2
 KLB maksimum : 38.902 m²
 GSB Minimum :4m
 Ketinggian Bangunan : maksimal 5 lantai

4.1.4 Potensi Tapak

Adapun potensi-potensi yang dimiliki tapak Redesain Asrama Mahasiswa


Unsyiah ini adalah sebagai berikut:

1. Tata Guna Lahan (Landuse)


Peruntukan lahan pada lokasi terpilih adalah kawasan pusat layanan sosial
(pendidikan, perdagangan, kesehatan dan kegiatan lain yang berhubungan)

63
sesuai dengan fungsi bangunan yaitu layanan sosial dalam bidang
pendidikan serta berada pada kawasan terbangun dengan kepadatan sedang
yang berada diluar pusat perdagangan.

Gambar 4.3 Landuse Kecamatan Syiah Kuala


(Sumber: bappeda.bandaacehkota.go.id)

2. Aksesibilitas
Lokasi tapak terletak di kawasan Kampus Syiah Kuala yang sering dilewati
oleh mahasiswa dan merupakan jalan arteri. Lokasi tapak bisa diakses
dengan menggunakan kendaraan pribadi dan kendaraan umum melalui Jl.
Inong Balee dan Jl. Utama Rukoh.

Gambar 4.4 Jl. Inong Balee Gambar 4.5 Arah dari Rukoh
(Sumber: dokumen pribadi) (Sumber: dokumen pribadi)

64
3. Utilitas
Tapak sudah tersedianya sarana utilitas yang memadai, seperti jaringan
listrik, jaringan telepon, saluran air bersih, saluran drainase bahkan halte
transkutaraja pada tapak memiliki yang sangat mengguntungkan bagi tapak.

Gambar 4.6 Utilitas Tapak


(Sumber: dokumen pribadi)

4. Kondisi Lingkungan
Tapak memiliki kondisi lingkungan ketenangan yang sedang, dikarenakan
lokasi berada pada jalan arteri yang bukan hanya diakses oleh mahasiswa
tetapi juga penduduk setempat.

Gambar 4.7 Jl. Inong Balee


(Sumber: dokumen pribadi)

65
5. Potensi Lingkungan
Tapak memiliki kondisi yang dapat menunjang perancangan Redesain
Asrama Mahasiswa Unsyiah antara lain:
a. Tapak berada di dalam kawasan kampus Universitas Syiah Kuala.
b. Tapak merupakan lokasi lama gedung Asrama Mahasiswa Unsyiah.
c. Lokasi tapak tidak jauh dari kampus Universitas Syiah Kuala.
d. Tapak dapat di akses dari Jl. Inong balee dan Jl. Utama rukoh.
e. Terdapat pemberhentian Trans Koetaradja pada lokasi tapak sebagai
transportasi umum bagi mahasiswa.
f. Pada sisi selatan tapak terdapat Masjid Baitul Muttaqin.

4.2 Analisa Tapak

4.2.1 Analisa Pencapaian

1. Kondisi Eksisting

Untuk mencapai lokasi Redesain Asrama Mahasiswa Unsyiah, pengguna


gedung mempunyai beberapa pilihan, diantaranya:

a. Jl. T. Nyak Arief, Jl. Inong Balee, jika pengguna asrama melalui
kawasan Darussalam dan Tungkop.
b. Jl. Utama rukoh, Jl. Inong Balee, jika pengguna asrama memalui
kawasan Rukoh.

Pencapain menuju lokasi tergolong mudah karena lokasi berada di kawasan


penduduk dan juga memiliki beberapa pilihan akses yang dapat dipilih untuk
menuju lokasi Redesain Asrama Mahasiswa Unsyiah.

66
Kawasan Tungkop
Kawasan Rukoh site

Kawasan Darussalam
Jalur yang dapat dipilih

Gambar 4.8 Analisa alternatif pencapaian


(Sumber : Google maps dan analisa pribadi)

Dari analisa, pencapaian menuju lokasi dapat dilakukan dengan berjalan


kaki, kendaraan pribadi bahkan kendaraan umum melalui:
a. Jalur pencapaian melalui Jl. Inong Balee merupakan jalur utama untuk
menuju lokasi. Jalur ini memiliki tingkat kemacetan yang rendah dan
merupakan jalan arteri.
b. Jalur pencapaian melalui Jl. Utama Rukoh lalu menuju Jl. Inong Balee
merupakan jalur yang dapat dipilih jika pengguna datang dari arah
Rukoh. Jalur ini memiliki tingkat kemacetan yang kondisional,
dikarenakan jalur ini akan melewati Pasar Rukoh yang akan macet pada
waktu tertentu.
c. Bagi pejalan kaki dapat memilih diantara dua jalan tersebut.

67
Pintu Masuk

Jalan Inong Balee

Gambar 4.9 Eksisting pencapaian


(Sumber : Google maps dan analisa pribadi)

5. Tanggapan
Berdasarkan hasil analisa di atas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
a. Bukaan untuk menuju ke dalam lokasi akan dibuka melalui Jl. Inong
Balee karena merupakan jalur utama untuk menuju lokasi Redesain
Asrama Mahasiswa Unsyiah.
b. Untuk memudahkan sirkulasi di dalam site, terdapat 2 sirkulasi yang
membedakan jalur masuk untuk kendaraan pribadi dan kendaraan
servis.
c. Jalur masuk servis berada di sisi timur laut site tetapi tetap berada di
Jl. Inong Balee untuk memudahkan sirkulasi bagi kendaraan servis.

68
Jalur kendaraan pribadi

Jalur kendaraan Servis

Gambar 4.10 Tanggapan pencapaian


(Sumber : Google maps dan analisa pribadi)

4.2.2 Analisa Sirkulasi

1. Kondisi Eksisting
Berdasarkan pengamatan analisa sebelumnya, terdapat informasi yang
dapat mendukung analisa sirkulasi ini, yaitu:
a. Jl. Inong Balee memiliki 2 jalur yang hanya memiliki lebar 4 m.
b. Tidak terdapat jalur khusus untuk pedestrian.

Pintu Masuk

Jalan Inong Balee

Gambar 4.11 Eksisting sirkulasi


(Sumber : Google maps dan analisa pribadi)

69
2. Tanggapan
a. Jalan pada tapak merupakan jalan arteri yang hanya memiliki lebar ± 4
meter, maka akses pintu masuk, pintu keluar dan servis akan dibedakan
untuk menghindari kemacetan pada kawasan tersebut.
b. Membuat jalur khusus bagi pejalan kaki (pedestrian way) yang terpisah
dengan jalur sirkulasi bagi pengendara kendaraan pribadi dan kendaraan
umum untuk menuju tapak.

Bangunan

Gambar 4.12 Tanggapan sirkulasi


(Sumber : Google maps dan analisa pribadi)

4.2.3 Analisa Matahari

1. Kondisi Eksisting

Sebagiah daerah dari Tapak terpapar langsung oleh sinar matahari dari Barat
ke Timur, hal ini dikarenakan luasan tapak yang cukup luas dan vegetasi
peneduh yang hanya sedikit dan terdapat di bagian dalam tapak . Dan jarak antar
bangunan berada cukup jauh, sehingga tidak bisa menupi tapak dari sinar
matahari.

70
Matahari sangat terik
Matahari siang
Matahari pagi

Gambar 4.13 Eksisting matahari


(Sumber : Google maps dan analisa pribadi)
2. Tanggapan
a. Bangunan akan diorientasikan ke arah timur, karena Arah timur
merupakan jalur matahari terbit yang tidak terlalu panas. Hal ini sangat
menguntungkan bagi view dari dan luar bangunan karena bagian timur
dari lokasi adalah Jalan masuk utama yaitu Jl. Inong Balee.
b. Pengaturan kembali vegetasi yang sudah ada pada eksisting, dan juga
penambahan vegetasi peneduh pada tapak yang memiliki tajuk yang
lebar pada beberapa bagian tapak.
c. Penambahan vegetasi pada balkon dan penambahan roof garden agar
meminimalisir panas yang diterima oleh bangunan.

Gambar 4.14 Vegetasi pada balkon dan roof garden


(Sumber : pinterest.com diakses pada tanggal 15 Juli 2020)

71
d. Penggunaan kaca yang lebar agar bangunan mendapatkan
pencahayaan alami yang maksimal.

Gambar 4.15 Penggunaan kaca sebagai pencahayaan alami


(Sumber : pngflow.com diakses pada tanggal 15 Juni 2020)

4.2.4 Analisa Angin

1. Kondisi Eksisting

Data dari buku Kota Banda Aceh dalam Angka tahun 2018 “Banda Aceh
Municipality in Figures” arah angin sepanjang 2018 di Kota Banda Aceh
didominasi oleh arah tenggara, kemudian arah Selatan dengan arah angin paling
banyak dari arah Selatan mata angin.

72
Gambar 4.16 Data arah angin Kota Banda Aceh
(Sumber: Statistik Banda Aceh 2017)

Jalur angin

Gambar 4.17 Eksisting analisa angin


(Sumber : Google maps dan analisa pribadi)

2. Tanggapan

a. Menambah vegetasi pada bagian barat selatan site dan menggunakan


vegetasi yang dapat memecah arah angin agar jumlah angin dapat
terbagi.

73
Jalur angin

Gambar 4.18 Tanggapan analisa angin


(Sumber : Google maps dan analisa pribadi)

b. Mengarahkan orientasi bangunan agar dapat memecahkan arah angin


sehingga jumlah angin terbagi keluar site

Bangunan

Jalur angin

Gambar 4.19 Tanggapan analisa angin


(Sumber : Google maps dan analisa pribadi)

74
4.2.5 Analisa Hujan

1. Kondisi Eksisting

Menurut buku Kota Banda Aceh dalam Angka tahun 2018 “Banda Aceh
Municipality in Figures” curah hujan paling tinggi berada pada bulan januari
dengan rata-rata 95.5 mm (BMKG Indrapuri, 2020).

Gambar 4.20 Data curah hujan Kota Banda Aceh


(Sumber: Statistik Banda Aceh 2020)

Keadaan curah hujan yang cukup tinggi membuat permukaan tanah pada
tapak perlu perhatian lebih. Pada tapak perancangan sudah terdapat saluran
drainase utama, namun di dalam tapak terdapat saluran drainase yang kurang
memadai.

75
Gambar 4.21 Eksisting drainase
(Sumber: Analisa pribadi)

2. Tanggapan

a. Memperbaiki drainase di dalam tapak agar sisa pembuangan dapat


diteruskan sebelum di alirkan ke drainase utama yang berada di luar
site.

Bangunan

Drainase tersedia

Rencana drainase

Gambar 4.22 Tanggapan drainase


(Sumber: Google maps dan analisa pribadi)

76
b. Membuat saluran drainase yang aman bagi pejalan kaki dengan
memakai Grill Cover Drainase.

Gambar 4.23 Grill Cover Drainase


(Sumber : dekoruma.com diakses pada tanggal 15 Juni 2020)

c. Menggunakan lubang biopori untuk mengurangi resiko air tergenang


dengan membuka pori – pori tanah.

Gambar 4.24 Lubang Biopori


(Sumber: : https://zerowaste.id/manajemen-sampah/

membuat-lubang-resapan-biopori)

77
d. Pada daerah terbuka diberi perkerasaan berupa seperti grass block
yang dapat menyerap air hujan.

4.2.6 Analisa Kebisingan


1. Kondisi Eksisting
Kebisingan pada lokasi terdapat pada sisi timur tapak atau Jl. Inong Balee
yang merupakan jalan utama menuju lokasi dan jalan arteri yang dilalui oleh
banyak kendaraan.

Kebisingan sedang

Kebisingan rendah

Gambar 4.25 Eksisiting kebisingan


(Sumber: Google maps dan analisa pribadi)
2. Tanggapan
a. Posisi bangunan diletakkan agak jauh dari sumber kebisingan yaitu Jl.
Inong Balee.

78
Bangunan

Kebisingan sedang

Kebisingan rendah

Gambar 4.26 Tanggapan kebisingan


(Sumber: Google maps dan analisa pribadi)

b. Menempatkan vegetasi sebagai buffer alami untuk mengurangi tingkat


kebisingan yang masuk kedalam tapak.

Kebisingan sedang

Kebisingan rendah

Gambar 4.27 Tanggapan kebisingan


(Sumber: Google maps dan analisa pribadi)

c. Peletakan ruang – ruang sesuai dengan keadaan yang dibutuhkan


ruangan agar terhindar dari kebisingan, seperti ruang tidur, ruang
belajar, dll.

79
d. Penggunaan material kedap suara sehingga suara dari luar tidak masuk
untuk ruangan yang membutuhkan tingkat kebisingan yang rendah.

4.2.7 Analisa View

1. Kondisi Eksisting

Gambar 4.28 Eksisting view


(Sumber: Analisa pribadi)

80
Tabel 4.1 Analisa view
View Kelebihan (+) Kekurangan (-)

Utara View ke arah utara berhadapan


dengan Gedung Asrama PGG
FKIP Unsyiah.

Tanggapan :

Memperkecil view ke arah


utara dikarenakan view
berbatasan dengan Asrama
PGG FKIP Unsyiah, pada
bagian utara akan diletakkan
asrama wanita yang
memerlukan privasi yang
tinggi. Jadi, pada bagian ini
menggunakan kaca sebagai
pencahayaan alami dan
menambah vegetasi disekitar
pagar pembatas.

Timur View ke arah timur


merupakan Jl. Inong Balee
yang merupakan jalan utama
menuju lokasi dan rumah
warga,

Tanggapan:

Mengarahkan bangunan ke
bagian timur, memberikan
penutup atau peredam suara

81
agar kegiatan mahasiswa
yang memiliki tingkat
kebisingan yang tinggi tidak
mengganggu warga dan
mendesain fasad bangunan di
bagian timur semenarik
mungkin agar memberikan
view yang bagus dari dalam
tapak.

Barat View ke arah Barat tapak


merupakan Rusunawa
Mahasiswa Unsyiah.

Tanggapan :

Memperkecil bukaan pada sisi


Barat, peletakan area servis,
dan juga menambah vegetasi
di sekitar pagar pembatas.

Selatan View ke arah Selatan tapak


merupakan Masjid Baitul
Muttaqin.

Tanggapan :

Memperkecil bukaan,
memberikan penutup atau
peredam suara agar tidak
mengganggu kegiatan
beribadah dan view ke arah

82
selatan didesain lebih
menarik.

(Sumber : Analisa pribadi)

+++ View bagus

--- View tidak bagus

Gambar 4.32 Analisa view


(Sumber: Google maps dan analisa pribadi)

3. Tanggapan
a. Bangunan akan diarahkan ke sisi timur tapak yang memiliki view yang
bagus.
b. Mendesain fasade bangunan di bagian timur semenarik mungkin agar
menjadi daya tarik bagi bangunan.
c. Arah view yang tidak bagus akan ditutup dan akan ditambahkan vegetasi
pada pagar pembatas.

83
Gambar 4.33 Tanggapan view
(Sumber: Google maps dan analisa pribadi)

4.2.8 Analisa Vegetasi

1. Kondisi Eksisting

Gambar 4.34 Eksisting vegetasi


(Sumber: Analisa pribadi)
2. Tanggapan

a. Memanfaatkan vegetasi yang sudah ada di dalam tapak yang sesuai


dengan kebutuhan.

84
b. Menambahkan vegetasi peneduh di dalam tapak untuk memberikan efek
Shading. Vegetasi peneduh juga berguna untuk memberikan Barrier
terhadap debu dan polusi udara. Jenis pohon yang akan digunakan
adalah Asam Jawa, Trembesi.
c. Menggunakan vegetasi pengarah untuk mengarahkan pengguna
bangunan di dalam tapak. Dan juga berfungsi untuk mengarahkan
pengguna fasilitas pedestrian di sekitar lokasi perancangan. Vegetasi
pengarah yang akan digunakan adalah pohon palem putri dan Palem
Ekor Tikus.
d. Menambah vegetasi perdu untuk memberikan kesan estetika dan juga
sebagai penyaring debu. Jenis vegetasi yang akan digunakan adalah
pohon teh-tehan, pucuk merah.

4.3 Analisa Fungsional

Analisa fungsional berkaitan dengan fungsi bangunan seperti jenis


pengguna bangunan, jumlah pengguna, kegiatan penggunan, kebutuhan ruang,
organisasi ruang dan juga program ruang.

4.3.1 Pelaku Kegiatan


1. Mahasiswa
Pelaku atau pengguna utama dari asrama mahasiswa ini yaitu mahasiwa
yang sedang menimba ilmu di perguruan tinggi tersebut.
1. Pengelola
Pengelola dalam hal ini adalah orang yang memiliki tugas untuk mengelola
segala kebutuhan dari bangunan asrama ini, seperti pelayanan administrasi,
penjagaan, pelayanan servis, dan petugas yang menjaga asrama mahasiswa.
2. Pengunjung/tamu
Pengunjung dari asrama mahasiswa ini yaitu orangtua dari mahasiswa yang
tinggal pada asrama, pengunjung dari kelompok belajar, pengunjung dari
universitas, dan lainnya.

85
4.3.2 Program Kegiatan

Tabel 4.2 Program kegiatan

No Pengguna Kegiatan Kebutuhan Ruang Sifat


1. Mahasiswa Wanita/Pria

Bangun/Tidur Kamar tidur Privat


Mandi Kamar mandi/wc privat
Ibadah Mushola publik

Makan/minum Ruang makan Semi publik


Pergi/pulang Parkir publik
Belajar Ruang belajar/ Semi publik
kamar
Kerja kelompok Ruang serbaguna publik

Refreshing Taman publik

Olahraga Lapangan Semi publik

Memasak Dapur Semi publik


Mencuci Ruang laundry Semi publik

2. Pengelola
Bangun/tidur Kamar tidur Privat
Mandi Kamar mandi/wc privat
Ibadah Ruang sholat Semi publik
Rapat Ruang rapat Semi publik
Mengurus kegiatan Kantor Semi publik
- R.Kepala asrama
- R.Sekretaris
- R.adm
Menjaga Pos keamanan Publik
Merawat dan R. perawatan dan Semi publik
membersihkan kebersihan
Pulang/pergi Parkir publik
3. Pengunjung
Bertemu Lobby publik
Datang/pulang Parkir publik
Bangun/tidur Kamar tidur privat
(Sumber : Analisa pribadi)

86
4.3.3 Kebutuhan Ruang

Tabel 4.3 Kebutuhan ruang


No Sifat Pengguna Kebutuhan Ruang
1. Publik Mahasiswa, Parkir
Pengelola,
Pengunjung
Mahasiswa, Ruang serbaguna
Pengelola
Mahasiswa, Taman
Pengelola,
Pengunjung
Mahasiswa, Lobby
Pengelola,
Pengunjung

Mahasiswa, Pos keamanan


Pengelola,
Pengunjung
2. Semi publik Mahasiswa, Musholla
Pengelola
Mahasiswa, Penginapan
Pengelola,
Pengunjung
Mahasiswa, Ruang makan
Pengelola
Pengelola Ruang rapat
Pengelola R. Kepala asrama
Pengelola R. Sekretaris
Mahasiswa, R. Administrasi
Pengelola
Pengelola R. ME dan Ruang
Genset
Mahasiswa, Lapangan
Pengelola

87
3. Privasi Mahasiswa, Kamar tidur
Pengelola
Mahasiswa, Kamar mandi/wc
Pengelola
(Sumber : Analisa pribadi)

4.3.4 Pengelompokkan Aktifitas

Kegiatan asrama mahasiswa berdasarkan sifatnya dapat dikelompokkan


sebagai berikut :

1. Area publik
- Area parkir digunakan untuk parkir kendaraan penghuni, pengelola dan
kendaraan pengunjung.
- Lobby merupakan ruang transisi antara bagian luar dan dalam
bangunan.
- Ruang bersama digunakan untuk kegiatan mahasiswa didalam asrama
antara pengelola dan mahasiswa, misalnya memberi arahan atau
pemberitahuan lainnya.
- Pos keamanan merupakan tempat para mahasiswa dan mahasiswi atau
tamu untuk mencari tahu informasi dan tempat pengamanan dan
pengawasan bagi penghuni asrama.
2. Area semi publik
- Mushalla merupakan tempat solat berjamaan antara pengelola asrama
dan mahasiswa.
- Ruang makan digunakan sebagai ruang untuk makan bagi mahasiswa
dan pengelola asrama.
- Ruang rapat, ruang kepala asrama, ruang sekretaris dan ruang
administrasi merupakan ruang bagi pengelola asrama.
- Lapangan olahraga dapat digunakan oleh mahasiswa dan pengelolal
asrama yang ingin berolahraga.
3. Area privasi

88
Area ini merupakan area yang sangat penting bagi asrama, pada
area ini penghuni asrama melakukan aktifitas sehari – hari baik dari belajar
hingga tidur. Area ini memiliki ruang – ruang seperti ruang tidur dan
kamar mandi.

4.3.5 Organisasi Ruang Makro

Gambar 4.35 Organisasi ruang makro


(Sumber : Analisa pribadi)

89
4.3.6 Organisasi Ruang Mikro

1. Kantor

Gambar 4.36 Organisasi Ruang Mikro Kantor


(Sumber : Analisa Pribadi)

2. Mushalla

Gambar 4.37 Organisasi Ruang Mikro Mushalla


(Sumber : Analisa Pribadi)

90
3. Kamar Tidur

Gambar 4.38 Organisasi Ruang Mikro Kamar Tidur


(Sumber : Analisa Pribadi)

6. Area Servis

Gambar 4.39 Organisasi Ruang Mikro Area Servis


(Sumber : Analisa pribadi)

4.3.7 Besaran Ruang

Dalam menentukan luas besaran ruang perancangan Redesain Asrama


Mahasiswa Unsyiah yang diperlukan penulis menggunakan literatur sebagai
berikut:

91
 DA : Data Arsitek
 AS : Asumsi
 TSS : Time Server Standart For Building
 SB : Studi Banding

Perhitungan sirkulasi pada ruangan dan banguanan menggunakan acuan


pada buku Time Saver Standart for Building Types 2nd Edition, perhitungan
ditetapkan sebagai berikut:

Tabel 4.4 Besaram Ruang Redesain Asrama Mahasiswa Unsyiah


A. Ruang Kantor

Ruang Standar Sumber Kapasitas Jumlah Sirkulasi Luas


(m²) (m²)
Ruang Tamu 2 m²/orang DA 10 Orang 1 30 % 24
Ruang Kepala 1.25 DA 3 Orang 1 30 % 10,6
0.96 AS 1 Meja
0.45 AS 3 kursi
0.7 AS 2 Lemari
Ruang Sekretaris 1 DA 3 Orang 1 30 % 9,63
0.96 AS 1 Meja
0.45 AS 3 kursi
0.7 AS 3 Lemari
Ruang ADM 1 DA 3 Orang 1 30 % 9,63
0.96 AS 1 Meja
0.45 AS 3 kursi
0.7 AS 3 Lemari
Ruang Staff 1.75 DA 8 Orang 1 30 % 33,64
0.6 AS 8 Meja
0.36 AS 8 kursi
0.7 AS 6 Lemari
Ruang Rapat 2 SB 10 Orang 1 30 % 26
Lavatory pria 0.9 DA 2 wastafel 1 30 % 15,08
1.2 DA 4 Urinoir
2.5 DA 2 WC
Lavatory PR 0.9 DA 3 Wastafel 1 30 % 16,51
2.5 DA 4 WC

92
Sub Total Luas 145,09 m²

B. Ruang Asrama Pria

Ruang Standar Sumber Kapasitas Jumlah Sirkulasi Luas


(m²) (m²)
Lobby 1,5 DA 25 Orang 1 30 % 49
m²/orang
Ruang Kamar 1,5 TSS 2 Orang 50 30 % 995
m²/orang
Toilet Kamar 1,5 DA 1 Orang 1 30 % 8
m²/orang
Dapur 1,5 DA 2 Orang 6 30 % 36
m²/orang
Ruang Cuci 2 m²/orang A 2 orang 4 30% 28
Area Jemur 1,5 A 1 Orang 4 30 % 6
m²/orang
Ruang ME 1,5 A 1 Orang 2 30 % 4
m²/orang
Sub Total Luas 1126 m²

C. Ruang Asrama Wanita


Ruang Standar Sumber Kapasitas Jumlah Sirkulasi Luas
(m²) (m²)
Lobby 1,5 DA 25 Orang 1 30 % 49
m²/orang
Ruang Kamar 1,5 TSS 2 Orang 50 30 % 995
m²/orang
Toilet Kamar 1,5 DA 1 Orang 1 30 % 8
m²/orang
Dapur 1,5 DA 2 Orang 6 30 % 36
m²/orang
Ruang Cuci 2 m²/orang A 2 orang 4 30% 28
Area Jemur 1,5 A 1 Orang 4 30 % 6
m²/orang
Ruang ME 1,5 A 1 Orang 2 30 % 4
m²/orang
Sub Total Luas 1126 m²

93
D. Fasilitas Penunjang

Ruang Standar Sumber Kapasitas Jumlah Sirkulasi Luas


(m²) (m²)
Ruang Genset 2 m²/orang A 1 Orang 1 30 % 3
Pos Satpam 2 m²/orang A 1 Orang 2 30 % 8
Ruang Serbaguna 2 m²/orang A 100 Orang 1 30 % 100
Masjid 1,5 A 50 Orang 1 30 % 75
m²/orang
Tempat wudhu pria 0.8 DA 15 orang 1 30% 15
m²/orang
Tempat wudhu 0.8 DA 15 orang 1 30% 15
wanita m²/orang
Toilet Pria 1,5 A 3 orang 2 30% 10
m²/orang
Toilet Wanita 1,5 A 3 Orang 2 30 % 10
m²/orang
Sub Total Luas 236 m²
(Sumber : Analisa Pribadi)

Berdasarkan dari Jumlah Pengujung Asrama Mahasiswa, maka Area parkir


menggunakan Asumsi sebagai berikut:

 Mobil : 30 % dari Total Pengunjung


 Sepeda Motor : 60 % dari Total Pengunjung
 Lain-lain : 10 % dari Total Pengunjung
a. Asumsi pembawa Mobil = 30 𝑥 1000 = 300
100

Diasumsikan 1 Mobil untuk 4 orang, maka: 300 = 75 Mobil


4

b. Asumsi pembawa Sepeda Motor = 60 𝑥 1000 = 600


100

Diasumsikan 1 Sepeda Motor untuk 2 orang, maka: 600 = 300 Sepeda


2

Motor

94
Tabel 4.5 Besaran ruang fasilitas lingkungan Redesain Asrama Mahasiswa
E. Fasilitas Lingkungan
1. Parkir
Standard Sumber Jumlah (unit) Total Luas
(m2) (m2)
Parkir Pengguna
Mobil 12.5 DA 75 937,5
Sepeda Motor 2 DA 300 600
Parkir Pengelola
Mobil 12.5 DA 10 125
Motor 2 DA 30 60
Parkir Servis
Truk Barang 45 DA 2 90
Jumlah 1812,5
Sirkulasi 30 % 543,75
Total 2356,25
2. Lapangan
Lapangan 1 375 A 1 375
Lapangan 2 375 A 1 375
Jumlah 750
Sirkulasi 100 % 750
Total 750
Sub. Total Luas (m2) 3106,75
(Sumber : Analisa Pribadi)

4.3.8 Rekapitulasi Besaran Ruang


Tabel 4.6 Rekapitulasi besaran ruang Redesain Asrama Mahasiswa Unsyiah

No Fasilitas Luas (m²)


1. Ruang Kantor 145,09

2. Ruang Asrama Pria 1126

3. Ruang Asrama Wanita 1126

4. Fasilitas Penunjang 236

5. Fasilitas Lingkungan 3106,75

Sub. Total Luas (m2) 5739,84

(Sumber : Analisa Pribadi)

95
BAB V

KONSEP PERANCANGAN

5.1 Konsep Dasar

Pada perancangan Redesain Asrama Mahasiswa Unsyiah, menerapkan


konsep Cozy Dormitory. Cozy merupakan kata sifat yang berasal dari bahasa
Inggris yang memiliki arti enak, nikmat, nyaman (lektur.id). Sedangkan cozy dalam
arsitektur merupakan sebuah ruang ataupun bangunan yang memiliki suasana
menyenangkan dan nyaman (glosarium online). Dormitory berasal dari kata
dormotorius (Latin) yang memiliki arti a sleeping place, merupakan keseluruhan
bangunan yang berhubungan dengan bangunan pendidikan terdiri dari kamar untuk
beristirahat dan tidur bagi mahasiswa. (The Encyclopedia Americana, hlm. 276)

Adapun penerapan konsep perancangan yang diambil adalah cozy


dormitory, dikarenakan suatu bangunan dengan tema Eco Architecture tidak hanya
peduli terhadap lingkungan tetapi juga peduli terhadap pengguna. Oleh karena itu,
rasa nyaman sangat ditekankan dalam perancangan Redesain Asrama Mahasiswa
Unsyiah ini.

Penerapan konsep cozy pada perancangan Redesain Asrama Mahasiswa


Unsyiah ini antara lain:

1. Penggunaan roof garden untuk mereduksi panas matahari pada siang hari.
2. Penerapan cross ventilation untuk memaksimalkan sirkulasi angin.
3. Penggunaan warna pada interior.
4. Pemisahan zonasi ruang pada asrama wanita dan pria.
5. Memperbanyak ruang terbuka hijau (RTH) pada lansekap perancangan.

5.2 Rencana Tapak


Konsep rencana tapak pada Redesain Asrama Mahasiswa Unsyiah ini
tercipta dari konsep permintakatan, konsep tata letak ruangan, konsep pencapaian
dan konsep sirkulasi dan parkir.

96
5.2.1 Permintakatan
Permintakatan adalah pengelompokan zona-zona kegiatan yang didasarkan
pada jenis kegiatan dan sifat ruang, sehingga kegiatan yang berlangsung dalam
tapak berjalan dengan optimal dan teratur. Berikut tabel pembagian permitakatan:

Tabel 5.1 Permintakan


Zona Publik Zona Semi Publik Zona Privasi Zona Servis
 Parkir  Musholla  Kamar tidur  Ruang ME
 Taman  Ruang makan  Kamar mandi  Ruang genset
 Lobby  Ruang rapat
 Pos keamanan  Ruang kepala asrama
 Ruang sekretaris
 Ruang administrasi
 Ruang serbaguna
 Lapangan
(Sumber: Analisa pribadi)

Gambar 5.1 Zoning


(Sumber: Analisa pribadi)

97
Untuk meningkatkan rasa nyaman atau cozy terhadap pengguna diterapkan
zonasi antara asrama pria dan wanita. Dan juga mendukung kegiatan privasi antara
mahasiswa pria dan wanita seperti kegiatan pengajian.

Gambar 5.2 Pemisahan zonasi


(Sumber: Analisa pribadi)

5.2.2 Tata Letak

Konsep peletakan ruang di dalam bangunan merupakan hasil dari analisa


makro dan mikro yang menghasilkan zonasi-zonasi dan pengelompokan kegiatan
serta sirkulasi yang mungkin terjadi seperti asrama wanita, asrama pria, area
pengelola dan fasilitas penunjang. Taman sebagai batasan antara bangunan asrama
wanita dan asrama pria juga berfungsi sebagai sirkulasi agar aliran angin dapat
masuk kedalam bangunan, masa bangunan terbagi menjadi beberapa zonasi yaitu:

1. Site entrance terletak pada Jl. Inong Balee agar memudahkan sirkulasi
masuk ke dalam lokasi.
2. Pintu keluar berada agak jauh dari pintu masuk dan jalur servis berada pada
sisi timur laut site agar tidak mengganggu aktivitas utama.
3. Zona Publik berada dekat dengan site entrance untuk mempermudah
kegiatan yang akan dilakukan di dalam bangunan.
4. Zona Penunjang diletakkan di bagian depan bangunan agar dapat diakses
langsung oleh kegiatan publik.

98
5. Zona pengelola diletakkan dibagian depan agar dapat diakses dengan
mudah.
6. Zona servis diletakkan pada bagian belakang bangunan yang hanya dapat
diakses oleh orang – orang tertentu.
7. Zona privasi diletakkan dibagian tengah bangunan dan dibagi menjadi dua
area yaitu area asrama pria dan area asrama wanita agar memiliki privasi
dan bertujuan menghindari hal – hal yang tak diinginkan.
8. Taman juga akan diletakkan pada tengah bangunan sebagai batasan antara
bangunan asrama wanita dan asrama pria yang juga berfungsi sebagai
sirkulasi agar aliran angin dapat masuk kedalam bangunan
9. Area parkir diletakkan disisi selatan bangunan dekat dengan site entrance.

Gambar 5.3 Tata letak


(Sumber: Analisa pribadi)

5.2.3 Pencapaian

Berdasarkan analisa pencapaian, maka dapat disimpulkan:

d. Jalur pencapaian melalui Jl. Inong Balee merupakan jalur utama untuk
menuju lokasi. Jalur ini memiliki tingkat kemacetan yang rendah dan
merupakan jalan arteri.

99
e. Jalur pencapaian melalui Jl. Utama Rukoh lalu menuju Jl. Inong Balee
merupakan jalur yang dapat dipilih jika pengguna datang dari arah Rukoh.
Jalur ini memiliki tingkat kemacetan yang kondisional, dikarenakan jalur
ini akan melewati Pasar Rukoh yang akan macet pada waktu tertentu.
f. Bagi pejalan kaki dapat memilih diantara dua jalan tersebut.

Gambar 5.4 Analisa pencapaian


(Sumber: Analisa pribadi)

5.2.4 Sirkulasi

Berdasarkan analisa sirkulasi, maka dapat disimpulkan:

a. Jalan pada tapak merupakan jalan arteri yang hanya memiliki lebar ± 4
meter, maka akses pintu masuk, pintu keluar dan servis akan dibedakan
untuk menghindari kemacetan pada kawasan tersebut.
b. Membuat jalur khusus bagi pejalan kaki (pedestrian way) yang terpisah
dengan jalur sirkulasi bagi pengendara kendaraan pribadi dan kendaraan
umum untuk menuju tapak.

100
Gambar 5.5 Analisa sirkulasi
(Sumber: Analisa pribadi)

5.2.5 Parkir

Parkir pada Redesain Asrama Mahasiswa Unsyiah yaitu parkiran biasa


(semi basement). Departemen Perhubungan Direktorat Jendral Perhubungan Darat
tahun 1999 telah menetapkan aturan tentang ruang parkir, yaitu sebagai berikut:

Tabel 5.2 Penentuan Satuan Ruang Parkir (SRP)

No Jenis Kendaraan SRP dalam m2


1. a. Mobil Penumpang Gol I 2,30 x 5,00
b. Mobil Penumpang Gol II 2,50 x 5,00
c. Mobil Penumpang Gol III 3,00 x 5,00
2. Sepeda Motor 0,75 x 2,00
3. Bus / Truk 3,40 x 12,50

(Sumber: Keputusan Direktorat Jenderal


Perhubungan Darat No. 272 Tahun 1996)

Besaran satuan parkir untuk setiap jenis kendaraan adalah sebagai berikut:

1. Ruang parkir mobil

101
Gambar 5.6 Satuan Ruang Parkir (SRP) untuk Mobil Penumpang (dalam cm)
(Sumber: Keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat No. 272 Tahun 1996)

2. Satuan Ruang Parkir untuk Sepeda motor

Gambar 5.7 Satuan Ruang Parkir (SRP) untuk Sepeda motor (dalam cm)
(Sumber: Keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat No. 272 Tahun 1996)

3. Satuan Ruang Parkir untuk Bus/Truck

102
Gambar 5.8 Satuan Ruang Parkir (SRP) untuk Bus/truck (dalam cm)
(Sumber: Keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat No. 272 Tahun 1996)

5.3 Konsep Bangunan


5.3.1 Gubahan Massa
Untuk menentukan gubahan massa pada perancangan Redesain Asrama
Mahasiswa Unsyiah berdasarkan jenis asrama mahasiswa dan proses analisa
lingkungan tapak. Dijelaskan bahwa massa bangunan sebaiknya simetri ganda dan
hindari bentuk denah yang mengakibatkan puntiran pada bangunan.
Pada konsep gubahan massa perancangan Asrama Mahasiswa Unsyiah
menyesuaikan arah mata angin, view, dan penyesuaian terhadap bentuk tapak untuk
memperkuat penerapan eco architecture. Oleh karena itu, bentuk pada gubahan
massa nya didominasi bentuk persegi panjang untuk memaksimalkan pencahayaan
alami terhadap bangunan.

Gambar 5.9 Gubahan Massa


(Sumber: Analisa pribadi)

103
5.3.2 Konsep fasad
Fasad bangunan merupakan muka atau wajah bangunan itu sendiri. Fasad
menjadi bagian yang paling penting pada sebuah karya arsitektur yang akan
pertama kali ditangkap oleh mata publik ketika akan memberikan apreasiasi
terhadap produk arsitektur yang dapat dinikmati secara visual. Bagi penikmat
bangunan, fasad dapt dinikmati keindahannnya secara visual ketika berada didekat
bangunan itu sendiri. (Inspirasi Fasade Rumah Tinggal, Suparno, 2013)
Pada Redesain Asrama Mahasiswa Unsyiah ini menggunakan konsep Eco
Architecture yaitu menggunakan material batu bata, kayu dan kaca pada fasad
bangunan dimana material ini berasal dari sumber alam lokal dan dapat mereduksi
panas matahari.

Gambar 5.10 Penggunaan material kayu pada fasad bangunan


(Sumber: Archdaily.com diakses pada tanggal 30 Juni 2020)

104
Gambar 5.11 Penggunaan batu bata dan kaca pada fasad bangunan
(Sumber: thedesignstory.com diakses pada tanggal 30 Juni 2020)

5.3.3 Material bangunan


Penggunaan material bangunan pada Redesain Asrama Mahasiswa Unsyiah
ini mempunyai beberapa pertimbangan, yaitu:
1. Menggunakan energi sesedikit mungkin untuk pembuatan dan eksploitasi
bahan bangunan.
2. Sesedikit mungkin mencemari lingkungan dalam ekploitasi, produksi,
penggunaan dan pemeliharaan bahan bangunan.
3. Bahan material bangunan harus berasal dari sumber alam lokal yang berasal
dari lokasi terdekat.
4. Perubahan bahan material harus dapat dikembalikan kepada alam.

Dari beberapa pertimbangan diatas, maka material pada perancangan


Redesain Asrama Mahasiswa Unyiah menggunakan:
1. Material fasad menggunakan kayu, batu bata, kaca, dll.
2. Material dinding menggunakan Material Beton, Batu bat, Kaca, dll.

105
3. Material ceiling menggunakan Multiplek, triplek, Gypsum.
4. Material perkerasan lansekap menggunakan Grassblock, topmix permeable,
dll.
5. Penutup lantai menggunakan material Keramik, Marmer.

5.4 Konsep Ruang Dalam


Konsep ruang dalam pada Redesain Asrama Mahasiwa Unsyiah ini
berpengaruh dengan fungsi utama bangunan asrama, yaitu sebagai tempat tinggal
sementara bagi mahasiswa. Oleh karena itu mahasiswa harus merasakan
kenyamanan seperti di kediaman pribadinya selama masa yang ditentukan oleh
pihak yang berwenang.
Konsep interior yang akan digunakan yaitu penggunaan warna yang akan
meningkatkan kenyamanan penghuni seperti warna putih atau hijau muda yang
identik dengan sesuatu yang memberikan kesan segar, nyaman dan alami, warna ini
juga diyakini dapat membantu merilekskan dan menghilangkan stress. Penambahan
vegetasi dan kesan kayu juga akan memberikan kesan alami, segar dan nyaman.

Gambar 5.12 Lobby Gambar 5.13 Ruang staff


(Sumber: pinterest.com diakses pada (Sumber: pinterest.com diakses
tanggal 30 Juni 2020) pada tanggal 30 Juni 2020)

106
Gambar 5.14 Kamar tidur Gambar 5.15 Ruang makan
(Sumber: pinterest.com diakses pada (Sumber: pinterest.com diakses pada
tanggal 30 Juni 2020) tanggal 30 Juni 2020)

5.5 Konsep Ruang Luar/Lansekap


Untuk menciptakan kenyaman terhadap penghuni diterapkan roof garden
pada balkon kamar agar panas matahari dapat direduksi oleh pepohonan pada roof
garden tersebut. Dan juga pemanfaatan roof garden sebagai pemisah zona
lansekap antara asrama pria dan wanita.

Gambar 5.16 Roof garden


(Sumber: pinterest.com diakses pada tanggal 30 Juni 2020)

107
Perancangan sebuah taman perlu dilakukan pemilihan dan penataan secara
detail terhadap elemen-elemennya, agar taman tersebut dapat berfungsi secara
maksimal dan estetis. Ashihara di dalam bukunya membagi elemen lansekap ke
dalam tiga bagian : (Susanti, Ashihara, 2000)
1. Hard Material : Perkerasan, beton, jalan, paving block, gazebo,
pagar, dan pergola.
2. Soft Material : Tanaman dengan berbagai sifat dan karakternya.
3. Street Furniture : Elemen pelengkap dalam tapak, seperti bangku
taman, lampu taman, kolam, dan sebagainya.

Penerapan konsep lansekap mengacu pada ketiga elemen tersebut, yang


menjadikan lansekap memiliki elemen yang sesuai standar, berikut penerapannya:
1. Hard material
Pedestrian (jalur pejalan kaki dalam site khususnya pada komunal space).
Pada jalur pedestrian menggunakan perkerasan berupa grassblock untuk
membuat pori-pori tanah tetap terbuka. Pada setiap sisinya ditanami
vegetasi peneduh dan pengarah.

Gambar 5.17 Pedestrian way


(Sumber: pinterest.com diakses pada
tanggal 30 Juni 2020)

2. Soft material
Elemen lunak terdiri dari kombinasi berbagai elemen diantaranya adalah
pepohonan, bunga, tanaman perdu, dan lain sebagainya. Untuk

108
mendapatkan gambaran konsep yang diinginkan maka jenis elemen lunak
yang digunakan adalah:
a. Penutup tanah yang digunakan adalah rumput jepang (zoysia matrella)
b. Vegetasi: vegetasi yang digunakan adalah perpaduan dari vegetasi
peneduh (tanjung, kiara payung, pohon angsana), vegetasi pengarah
(palem putri, palem ekor Tikus) , vegetasi perdu (pucuk merah), serta
tanaman hias (bayam merah).

Gambar 5.18 Vegetasi


(Sumber: Analisa pribadi)

3. Street Furniture
a. Lampu Taman
Kegunaan lampu hias/lampu taman adalah sebagi penerangan sekaligus
dekorasi yang membuat mahasiswa lebih tertarik untuk pergi
menghabiskan waktu malam di taman.

109
Gambar 5.19 Lampu Taman
(Sumber: id.solar-led-lights.com diakses pada
tanggal 30 Juni 2020
b. Bangku Taman
Perletakan bangku taman tepat berada pada sisi pedestrian jalan pejalan
kaki, bertujuan agar penggunaan area lansekap lainnya lebih optimal.

Gambar 5.20 Bangku Taman


Sumber: insinyurbangunan.com diakses pada
tanggal 30 Juni 2020)

5.6 Konsep Struktur dan Konstruksi


5.6.1 Struktur Bawah (Up Structure)
Berdasarkan analisa struktur dan pengamatan lokasi perancangan, Untuk
struktur bawah, jenis yang dipakai ialah pondasi tapak. Pondasi tapak adalah
pondasi yang terbuat dari beton bertulang yang dibentuk papan/telapak. Pondasi ini
biasanya digunakan sebagai tumpuan struktur kolom, khususnya untuk bangunan

110
bertingkat. Agar bisa meneruskan beban ke lapisan tanah keras di bawahnya dengan
baik, dimensi pondasi tapak sengaja dibuat lebih besar daripada ukuran kolom di
atasnya.
Kelebihan pondasi strauss pile adalah:
a. Biaya pembuatannya terbilang cukup murah dibandingkan jenis pondasi
lainnya.
b. Kebutuhan galian tanahnya tidak terlalu dalam.
c. Bisa dipakai untuk menahan bangunan yang mempunyai satu hingga empat
lantai.
d. Proses pengerjaannya relatif sederhana.
e. Daya dukung yang dimilikinya sangat baik.

Gambar 5.21 Pondasi Tapak


(Sumber: arafuru.com diakses pada tanggal 30 Juni 2020)

5.6.2 Struktur Atas


Struktur atas suatu gedung adalah seluruh bagian struktur gedung yang
berada di atas muka tanah (SNI 2002). Struktur atas ini terdiri atas kolom, pelat,
balok,dinding geser dan tangga, yang masing-masing mempunyai peran yang

111
sangat penting (Ningsih, Ashari. Academia. Struktur Atas Gedung,
http://bit.ly/2vpD4Ul, diakses pada 27 Juni 2020)
Struktur utama rangka terdiri dari:
a. Kolom, balok dan tangga yang digunakan pada bangunan adalah struktur
beton bertulang.
b. Dinding menggunakan material batu bata merah.
c. Plat lantai menggunakan plat bondek.
d. Struktur penutup dinding menggunakan kaca, batu bata merah dan kayu.

5.6.3 Struktur Atap


Struktur Atap yang akan dipakai pada Redesain Asrama Mahasiswa
Unsyiah ini adalah Struktur Baja Ringan dan juga dak beton:
a. Baja Ringan
Rangka atap baja ringan adalah sebuah perkembangan teknologi terbaru
struktur atap menggunakan konstruki baja yang kuat tetapi ringan.
b. Dak Beton
Pada perancangan ini dak beton digunakan pada bagian talang air yang
diteruskan melalui pipa menuju bak penampungan air hujan dan juga atap
dari balkon.

5.7 Konsep Utilitas


5.7.1 Sistem Distribusi Air Bersih
Sistem distribusi air bersih yang digunakan pada Redesain Asrama
Mahasiswa Unsyiah ini menggunakan sistem down feed. Sistem ini menampung air
terlebih dulu ditangki bawah (ground tank) kemudian dipompa keatas (upper tank)
yang biasanya dipasang diatas atap atau dilantai tertinggi bangunan. Selanjutnya,
air akan didistribusikan ke seluruh bangunan. Kelebihan dari sistem down feed ini
adalah:

a. Sistem pompa yang menaikkan air ke tangki atas bekerja secara otomatis
dengan cara yang sanat sederhana sehingga kesulitan dapat ditekan.

112
b. Tidak memerlukan pompa otomatis (kecuali untuk sistem pencegah
kebakaran seperti hydrant dan sprinkler.
c. Pompa tidak bekerja secara terus menerus sehingga lebih efisien dan awet.
d. Air bersih selalu tersedia setiap saat.

Gambar 5.22 Sistem Down Feed


(Sumber: utilitas-ellysadocx.html diakses pada
tanggal 30 Juni 2020)

5.7.2 Sistem Distribusi Air Kotor


Sistem distribusi air kotor , merupakan sistem instalasi untuk mengalirkan
air buangan yang berasal dari peralatan saniter maupun hasil buangan dapur,
diklasifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu:

a. Memanfaatkan air hujan yang jatuh ke atap bangunan untuk digunakan


sebagai penyiram tanaman.
b. Air kotor yang akan dibuang dari Asrama Mahaasiswa ini nantinya seperti
air kotor dari KM/WC dan dapur.

Adanya potensi tapak dapat menunjang proses pembuangan air kotor secara
tuntas dan aman. Dalam hal ini dapat dilihat pada skema berikut ini:

113
Gambar 5.23 Skema Distribusi Air Kotor
(Sumber: Analisa Pribadi)

5.7.3 Sistem Instalasi Listrik


Sistem instalasi listrik utama bangunan ini bersumber dari PLN dengan
sistem penurunan tegangan (step-down) yang diprogram untuk efisiensi pemakaian
listrik.

5.7.4 Sistem Pembuangan Sampah


Sistem pembuangan sampah pada bangunan Asrama Mahasiswa Unsyiah
ini menggunakan sistem ceroboh gravitasi. Pada tiap lantai memiliki 1 tempat
pengumpulan sampah akhir, dimana tempat sampah tersebut berbentuk seperti shaft
vertikal menerus dari lantai dasar sampai lantai atas. Shaft gravitasi umumnya
berukuran 20-90 cm, namun yang paling banyak digunakan berdiameter 60 cm.

114
Gambar 5.24 Sistem Shaft Sampah
(Sumber: Swandari, 2012)

5.7.5 Sistem Pemadam Kebakaran


Sistem pengamanan kebakaran pada Redesain Asrama Mahasiswa Unsyiah
memiliki beberapa tahap:
1. Pada tahap awal ini merupakan tahap pendeteksian jika terjadi kebakaran
pada bangunan. Pada tahap ini terdapat beberapa alat yang digunakan
seperti smoke detector, heat detector.

Gambar 5.25 Smoke detector dan heat detector


(Sumber: bromindo.com diakses pada tanggal 30 Juni 2020)

2. Tahap kedua merupakan tahap pencegahan aktif dengan memasang


beberapa alat pemadam kebakaran seperti sprinkler dan water hydrant.

115
Gambar 5.26 Sprinkler dan water hydrant
(Sumber: rimanunggalsolusindo.com, turbosquid.com
diakses pada tanggal 30 Juni 2020)

Tabel 5.3 Pencegahan aktif kebakaran


Alat Luas Pelayanan Keterangan
Water Hydrant Jarak maks. 30 m² Ditempatkan dikoridor, ditaman
Luas pelayanan 800 m² atau di luar bangunan.

Kimia Portable Jarak maks. 25 m² Ditempatkan pada area


Luas pelayanan 200 m² pelayanan dan servis.

Sprinkler Jarak maks. 6-9 m² Diletakkan di langit-langit


Luas pelayanan 25 m² ruangan.

(Sumber: Juwana, Jimmy S. (2005) Sistem Bangunan


Tinggi, Jakarta: Erlangga)

3. Tahap ketiga merupakan tahap pencegahan pasif, yaitu penggunaan alat


transportasi vertikal dalam keadaan darurat, tangga darurat diletakkan pada
setiap 25 m, dilengkapi dengan blower tahan api minimal 2 jam. Lebar pintu
90 cm, lebar tangga minimal 1,5 m.

116
Gambar 5. 27 Tangga Darurat
(Sumber: www.synergysolusi.com diakses pada
tanggal 30 Juni 2020)

5.7.6 Sistem Penghawaan


Sistem penghawaan yang digunakan pada Redesain Asrama Mahasiswa
Unsyiah yaitu menggunakan sistem penghawaan alami dan sistem penghawaan
buatan pada ruang kantor. Penggunaan ventilasi alami pada unit hunian dikarenakan
pengguna hunian merupakan mahasiswa yang belum berpenghasilan. Sistem yang
digunakan adalah sistem cross ventilation yang mengusahakan adanya pertukaran
dan perputaran udara semaksimal mungkin. Ventilasi silang masuk melewati
balkon, yang kemudian menerus melewati ruangan dan keluar menuju koridor.

Gambar 5.28 Cross ventilation


(Sumber: https:/docplayer.info/108288188-Penghawaan-alami-jurusan-teknik-
arsitektur-fakultas-teknik-universitas-udayana-ir-i-nyoman-sudiarta.html
diakses pada tanggal 30 Juni 2020)

117
BAB VI
APLIKASI DESAIN
6.1 Layout Plan

Gambar 6. 1 Layout Plan


Sumber : Dokumen Pribadi

118
6.2 Gambar Arsitektur
6.2.1 Denah Lantai

Gambar 6. 2 Denah Lantai 1 Asrama Wanita


Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 6. 3 Denah Lantai 2 Asrama Wanita


Sumber : Dokumen Pribadi

119
Gambar 6. 4 Denah Lantai 3 Asrama Wanita
Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 6. 5 Denah Lantai 1 Asrama Pria


Sumber : Dokumen Pribadi

120
Gambar 6. 6 Denah Lantai 2 Asrama Pria
Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 6. 7 Denah Lantai 3 Asrama Pria


Sumber : Dokumen Pribadi

121
Gambar 6. 8 Denah Kantor ADM
Sumber : Dokumen Pribadi
6.2.2 Denah Rencana Atap

Gambar 6. 9 Denah Rencana Atap Asrama Wanita


Sumber : Dokumen Pribadi

122
Gambar 6. 10 Denah Rencana Atap Asrama Pria
Sumber : Dokumen Pribadi

6.2.3 Tampak Bangunan

Gambar 6. 11 Tampak Depan Asrama Wanita


Sumber : Dokumen Pribadi

123
Gambar 6. 12 Tampak Belakang Asrama Wanita
Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 6. 13 Tampak Kanan Asrama Wanita


Sumber : Dokumen Pribadi

124
Gambar 6. 14 Tampak Kiri Asrama Wanita
Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 6. 15 Tampak Depan Asrama Pria


Sumber : Dokumen Pribadi

125
Gambar 6. 16 Tampak Belakang Asrama Pria
Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 6. 17 Tampak Kanan Asrama Pria


Sumber : Dokumen Pribadi

126
Gambar 6. 18 Tampak Kiri Asrama Pria
Sumber : Dokumen Pribadi
6.2.4 Potongan Bangunan

Gambar 6. 19 Potongan A-A Asrama Wanita


Sumber : Dokumen Pribadi

127
Gambar 6. 20 Potongan B-B Asrama Wanita
Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 6. 21 Potongan A-A Asrama Pria


Sumber : Dokumen Pribadi

128
Gambar 6. 22 Potongan B-B Asrama Pria
Sumber : Dokumen Pribadi
6.2.5 Pondasi

Gambar 6. 23 Rencana Pondasi Menerus Asrama Wanita


Sumber : Dokumen Pribadi

129
Gambar 6. 24 Rencana Pondasi Tapak Asrama Wanita
Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 6. 25 Rencana Pondasi Menerus Asrama Pria


Sumber : Dokumen Pribadi

130
Gambar 6. 26 Rencana Pondasi Tapak Asrama Pria
Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 6. 27 Detail Pondasi Tapak


Sumber : Dokumen Pribadi

131
6.2.6 Rencana Sloof, Balok dan Kolom

Gambar 6. 28 Denah Rencana Sloof Asrama Wanita


Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 6. 29 Denah Rencana Sloof Asrama Pria


Sumber : Dokumen Pribadi

132
Gambar 6. 30 Denah Rencana Balok Lantai 1 Asrama Wanita
Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 6. 31 Denah Rencana Balok Lantai 2 Asrama Wanita


Sumber : Dokumen Pribadi

133
Gambar 6. 32 Denah Rencana Balok Lantai 1 Asrama Pria
Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 6. 33 Denah Rencana Balok Lantai 2 Asrama Pria


Sumber : Dokumen Pribadi

134
Gambar 6. 34 Denah Rencana Kolom Lantai 1 Asrama Wanita
Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 6. 35 Denah Rencana Kolom Lantai 2 Asrama Wanita


Sumber : Dokumen Pribadi

135
Gambar 6. 36 Denah Rencana Kolom Lantai 3 Asrama Wanita
Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 6. 37 Denah Rencana Kolom Lantai 1 Asrama Pria


Sumber : Dokumen Pribadi

136
Gambar 6. 38 Denah Rencana Kolom Lantai 2 Asrama Pria
Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 6. 39 Denah Rencana Kolom Lantai 3 Asrama Pria


Sumber : Dokumen Pribadi

137
6.2.7 Detail Arsitektur

Gambar 6. 40 Detail Fasad Asrama Wanita


Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 6. 41 Detail Fasad Asrama Pria


Sumber : Dokumen Pribadi

138
6.2.8 Detail Tangga dan Toilet Difabel

Gambar 6. 42 Detail Tangga


Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 6. 43 Detail Toilet Difabel


Sumber : Dokumen Pribadi

139
6.3 Struktur
6.3.1 Rencana Plafon

Gambar 6. 44 Denah Rencana Plafon Lantai 1 Asrama Wanita


Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 6. 45 Denah Rencana Plafon Lantai 2 Asrama Wanita


Sumber : Dokumen Pribadi

140
Gambar 6. 46 Denah Rencana Plafon Lantai 3 Asrama Wanita
Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 6. 47 Denah Rencana Plafon Lantai 1 Asrama Pria


Sumber : Dokumen Pribadi

141
Gambar 6. 48 Denah Rencana Plafon Lantai 2 Asrama Pria
Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 6. 49 Denah Rencana Plafon Lantai 3 Asrama Pria


Sumber : Dokumen Pribadi

142
6.4 Rencana Utilitas
6.4.1 Rencana Instalasi Listrik

Gambar 6. 50 Instalasi Listrik Lantai 1 Asrama Wanita


Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 6. 51 Instalasi Listrik Lantai 2 Asrama Wanita


Sumber : Dokumen Pribadi

143
Gambar 6. 52 Instalasi Listrik Lantai 3 Asrama Wanita
Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 6. 53 Instalasi Listrik Lantai 1 Asrama Pria


Sumber : Dokumen Pribadi

144
Gambar 6. 54 Instalasi Listrik Lantai 2 Asrama Pria
Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 6. 55 Instalasi Listrik Lantai 3 Asrama Pria


Sumber : Dokumen Pribadi

145
6.4.2 Rencana Sanitasi

Gambar 6. 56 Sanitasi Lantai 1 Asrama Wanita


Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 6. 57 Sanitasi Lantai 2 Asrama Wanita


Sumber : Dokumen Pribadi

146
Gambar 6. 58 Sanitasi Lantai 3 Asrama Wanita
Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 6. 59 Sanitasi Lantai 1 Asrama Pria


Sumber : Dokumen Pribadi

147
Gambar 6. 60 Sanitasi Lantai 2 Asrama Pria
Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 6. 61 Sanitasi Lantai 3 Asrama Pria


Sumber : Dokumen Pribadi

148
Gambar 6. 62 Detail Septictank Bio-Techno
Sumber : Dokumen Pribadi
6.4.3 Rencana Spinkler

Gambar 6. 63 Rencana Spinkler Lantai 1 Asrama Wanita


Sumber : Dokumen Pribadi

149
Gambar 6. 64 Rencana Spinkler Lantai 2 Asrama Wanita
Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 6. 65 Rencana Spinkler Lantai 3 Asrama Wanita


Sumber : Dokumen Pribadi

150
Gambar 6. 66 Rencana Spinkler Lantai 1 Asrama Pria
Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 6. 67 Rencana Spinkler Lantai 2 Asrama Pria


Sumber : Dokumen Pribadi

151
Gambar 6. 68 Rencana Spinkler Lantai 3 Asrama Pria
Sumber : Dokumen Pribadi

6.5 Gambar 3D Bangunan

Gambar 6. 69 Perspektif Bangunan


Sumber : Dokumen Pribadi

152
Gambar 6. 70 Area Lapangan
Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 6. 71 Area Taman


Sumber : Dokumen Pribadi

153
Gambar 6. 72 Area Parkir Motor Indoor
Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 6. 73 Area Parkir Motor dan Mobil Outdoor


Sumber : Dokumen Pribadi

154
Gambar 6. 74 Interior Kamar
Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 6. 75 Perspektif Interior Kamar


Sumber : Dokumen Pribadi

155
Gambar 6. 76 Interior Ruang Tunggu Asrama Wanita
Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 6. 77 Interior Ruang Tunggu Asrama Pria


Sumber : Dokumen Pribadi

156
Gambar 6. 78 Perspektif Interior Ruang Makan dan Koridor
Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 6. 79 Perspektif Interior Ruang Makan


Sumber : Dokumen Pribadi

157
DAFTAR PUSTAKA

Batel Dinur. (2005). Interweaving Architecture and Ecology–A Theoretical


Perspective Or: What can architecture learn from ecological systems?.

De Chiara & John Hancock Callender. (1987). Time-Saver Standards for Building
Types 2nd edition. Singapore: McGraw-Hill.
De Chiara & John Hancock Callender. (1990). Time Saver Standards for Building
Types edisi ketiga. Singapore: McGraw-Hill.
Deasy and Lasswell. (1985). Designing Place for People.

Frick, H. (2007). Dasar - Dasar Arsitektur Ekologis. Yogyakarta: Kanisius


Frick, H. (2005). Arsitektur Ekologis. Yogyakarta: Kanisius
Hartaji, D. A. (2012). Motivasi Berprestasi Pada Mahasiswa yang Berkuliah
Dengan Jurusan Pilihan Orangtua. Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma.
(tidak diterbitkan)
Kumalasari. (1989). Dilema Asrama Dalam Membentuk Pengelolaan. Jakarta

Keputusan Presiden Republik Indonesia No.40 Tahun 1981 Pasal 1 tentang


Pembangunan Asrama Mahasiswa untuk Perguruan Tinggi di Seluruh
Indonesia..
Malahayati. (2014). Asrama Mahasiswa Universitas Syiah Kuala. Tugas Akhir.
Jurusan Arsitektur. Universitas Syiah Kuala: Aceh.

Neufert, Ernst. (1989). Architects Data 3rd edition. Jakarta: PT. Erlangga

Ningsih, A. Academia. Struktur Atas Gedung, http://bit.ly/2vpD4Ul, diakses pada


27 Juni 2020.
Pustaka, B. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Qanun Kota Banda Aceh Nomor 10 Tahun 2004 tentang Bangunan Gedung.

158
Sukawi. (2008). Jurnal Ekologi Arsitektur: Menuju Perancangan Arsitektur Hemat
Energi dan Berkelanjutan. http://eprints.undip.ac.id/32380/, diakses 3 Maret
2020.
The Encyclopedia Americana, hlm. 276
Widiastuti. (1995). Psikologi penghuni asrama. 5.
Yusuf, S. (2012). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja
Rosdakarya

159

Anda mungkin juga menyukai