Disusun oleh:
Annisa Ariyanti
NIM D300130056
Dosen Pembimbing:
ANNISA ARIYANTI
ii
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENELITIAN
Mengetahui,
Ketua Program Studi Arsitektur
Universitas Muhammadiyah Surakarta
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam serta syukur atas limpahan berkah,
rahmat dan hidayah-Nya, Sholawat serta salam kita limpahkan kepada Rasulullah
Muhammad Shallallahualaihi Wasallam yang telah memberikan bimbingan serta
teladan yang baik bagi kita semua. Atas nikmat dan berkah-Nya, penyusun mampu
menyusun dan menyelesaikan Laporan Penelitian mahasiswa yang berjudul Evaluasi
Purna Huni Rumah Dome di Kampung Nglepen Yogyakarta.
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Seminar Penelitian dan
sebagai salah satu syarat untuk menempuh gelar S-1 pada Program Studi Arsitektur
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.
1. Bapak Kusmiyanto, Ibu Suyamti, kakak saya Ikhwal Hardiyanto Pembayun dan
Adik saya Nijar Miko Saebani yang selalu memberikan dukungan moral,
material serta doa sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan Laporan
Seminar Penelitian dengan lancar.
2. Bapak Wisnu Setiawan ST.,M. Arch, Ph.D yang telah memberikan bimbingan,
kritik, saran dan semangat yang sangat dibutuhkan dalam penyelesaian
penelitian ini.
3. Ibu Dr. Ir. W. Nurjayanti, MT., selaku Ketua Program Studi Arsitektur Fakultas
Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.
4. Pengurus Rumah Dome yang telah bersedia memberikan informasi yang
dibutuhkan untuk menyusun Laporan Seminar Penelitian ini.
5. Semua sahabat dan kerabat yang telah memberikan bantuan moril dan
dukungan.
6.
iv
pembaca pada umumnya. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang
memerlukan.
Penulis
(Annisa Ariyanti)
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
PERNYATAAN ........................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iv
DAFTAR ISI ................................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ ix
ABSTRAK .................................................................................................... x
ABSTRACT ................................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Permaalahan ........................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 2
BAB II STUDI PUSTAKA
2.1 Rumah ..................................................................................................... 4
2.2 Pinsip Peranangan Arsitektur Bangunan Aman Gempa ........................ 5
2.3 Dome ...................................................................................................... 8
2.4 Perilaku Penghuni Rumah Dome ........................................................... 8
2.5 Pengertian Perilaku ................................................................................ 9
2.6 Cara Pemetaan Perilaku ....................................................................... 10
2.7 Faktor yang Mempengaruhi Ruang Personal ....................................... 12
2.8 Pengaruh Seting Terhadap Perilaku ..................................................... 13
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode ................................................................................................. 15
3.2 Populasi dan Sampel ............................................................................ 15
3.3 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 16
3.4 Teknik Pengolahan Data ...................................................................... 17
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Tinjauan Khusus Rumah Dome ........................................................... 18
4.2 Hasil Penelitian .................................................................................... 19
4.3 Pembahasan .......................................................................................... 34
vi
BAB 5 KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 36
5.2 Saran ..................................................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 38
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL
ix
ABSTRAK
Letak Indonesia yang berada di daerah dengan intensitas gempa bumi yang cukup
tinggi sehingga sering menelan korban jiwa yang cukup banyak hal tersebut tidak
semata-mata disebabkan oleh gempa namun juga aspek struktural dan nonstruktural.
Pada tahun 2006 warga desa Nglepen salah satu desa yang mengalami kerusakan cukup
parah akibat gempa Yogya, bantuan berupa rumah dome dianggap sebagai solusi terbaik
bagi masyarkat saat itu. Bentuk rumah dome yang seperti kubah dan berdenah lingkaran
jauh berbeda dengan bentuk rumah masyarakat desa Nglepen sebelumnya yang
berbentuk persegi dengan Tipologi Jawa sehingga dapat mempengaruhi bagaimana
perilaku masyarakat. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana
perilaku masyarakat terhadap penggunaan ruang sebelum dan sesudah menempati
rumah dome, faktor apa saja yang mempengaruhi penggunaan ruang pada rumah dome,
dan bagaimana pola penggunaan ruang pada rumah dome. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif deskriptif yang dilakukan dengan cara wawancara sacara terstruktur
dan observasi. Masyarakat telah beradaptasi dengan rumah dome yang denahnya
berbentuk lingkaran dengan cara melakukan penambahan sesuai seting komponen
rumah mereka sebelumnya karena fungsi ruang pada rumah dome tidak dapat
menampung seluruh aktivitas mereka. Penambahan dan perubahan pola penggunaan
ruang dilakukan sesuai pola seting komponen rumah sebelumnya yang di pengaruhi
oleh faktor personal, situasi lingkungan, dan variasi etnis. Masyarakat tidak mengalami
kesulitan dalam melakukan penataan prabot karena dengan latar belakang mereka yang
bekerja sebagai petani dan peternak dan berdagang sebagaian besar waktunya
dihabiskan di luar ruangan, rumah hanya sebagai sarana untuk beristirahat. Sebagian
besar mempertahankan warna cat asli rumah dome namun ada beberapa yang mengganti
interior rumah sesuai keinginan mereka.
Kata Kunci : Gempa Bumi, Rumah Dome, Perilaku
x
ABSTRACT
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Permasalahan
2
2. Mencari faktor yang mempengaruhi perilaku penggunaan ruang rumah
dome.
3. Mengamati pola penggunaan ruang pada rumah dome.
3
4
BAB II
STUDI PUSTAKA
2.1 Rumah
1. Tidur
2. Makan
3. Bekerja
4. Rekreasi dan Bersantai
5. Kebersihan
6. Memasak
7. Fungsi tambahan
8. Penyimpanan
9. Area sirkulasi.
4. Km/wc 2 190 90
5. Km 1,5 190 90
6. Wc 1 190 75
Aspek Lingkungan
Pemilihan lingkungan yang tepat sesuai dengan yang sesuai dengan zonasi
seismik yang di keluarkan oleh aturan pemerintah setempat BMKG/Pekerjaan
Umum untuk Indonesai. Misalnya adalah topografi lahan dan sekitarnya
merupakan aspek penting yang mempengaruhi keamanan bangunan terhadap
5
gempa. Selain itu kondisi jarak antar bangunan atau kerapatan bangunan juga
dapat mempengaruhi efek bersenggolan.
6
Gambar 2 Konsep Arsitektur
(Sumber : Noor Cholis Idham, 2014)
Tidak hanya aspek bangunan saja yang harus diperhatikan dalam merancang
bangunan yang aman terhadap gempa. Namun juga aspek fasilitas keamanan
terhadap gempa perlu di perhatikan, seperti:
Akses darurat
Tanda-tanda darurat
Elemen perlindungan
Elemen interior
Prasarana keselamatan banguan
7
Aspek Bentuk dan Sistem Struktur
Prinsip arsitektur form follow function atau bentuk mengikuti fungsi tidak
dapat di gunakan sepenuhnya dalam bangunan aman gempa, melainkan form
follow building structure atau bentuk mengikuti sistem structure. Bentuk bukan
merupakan tujuan utama dari arsitektur namum merupakan hasil analisis dari
aspek utama sebuah bangunan.
2.3 Dome
Dome merupakan bentuk kontruksi bagian atap rumah yang identik dengan
bentuk setengah lingkaran atau copula. Copula adalah bagian dari atap dome yang
berbrntuk bulat seperti mangkuk.
8
Gambar 3 Denah Rumah Lama
Keterangan:
1.) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, perilaku merupakan tanggapan atau
reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan.
9
2.) Menurut Notoatmodjo (2007) perilaku manusia adalah semua tindakan atau
aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat
luas, baik yang dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati.
Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme
(makhluk hidup yang bersangkutan). Sedangkan dari segi kepentingan
kerangka analisis, perilaku adalah apa yang dikerjakan oleh organisme
tersebut baik dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung.
2.6 Cara Pemetaan Perilaku
10
Gambar 4 Contoh Pemetaan Perilaku dengan Place-centered Mapping
(Sumber : Joyce Marcella Laurens, 2014 )
11
Gambar 5 Contoh Pemetaan Perilaku dengan Person-centered Mapping
(Sumber : Joyce Marcella Laurens, 2014)
a. Faktor Personal
Jenis Kelamin
Umur
Tipe Kepribadian
Latar Belakang Budaya
b. Faktor Situasi Lingkungan
c. Faktor Budaya dan Variasi Etnis
12
2.8 Pengaruh Seting Terhadap Perilaku
Ruang (Rooms)
13
c. Warna
Warna dapat mendukung suasana ruang dan membentuk perilaku-
perilaku tertentu. Secara visual memanipulasi ukuran dan bentuk ruang
yang ada dengan cara mengubah warna ruang memberi kesan lebih
luas atau lebih sempit.
14
15
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian kali ini yang berjudul
Evaluasi Purna Huni yaitu menggunakan data kualitatif deskriptif berkaitan
dengan data non-numeric dilakukan dengan cara pengamatan langsung di
lapangan wawancara, dokumentasi dan foto.
a. Populasi
Populasi yang diambil dari penelitian ini adalah penghuni rumah dome di
Kampung Nglepen Baru Yogyakarta dimana terdapat 80 bangunan terdiri
dari 71 rumah.
b. Sampel
Teknik yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik random
sampling. Dimana diambail 10% dari tiga kriteria rumah yang berbeda.
Kriteria yang di jadikan sampel yaitu :
1. Rumah yang rusak dan kosong ditinggal penghuninya
2. Rumah yang dijadikan homestay dan kosong ditinggal pengguninya
3. Rumah yang mengalami penambahan
c. Jumlah Sampel
: 10% x 15 = 2
a. Wawancara
Melakukan wawancara atau tanya jawab secara langsung, selama satu hari
kepada narasumber pemilik rumah dome untuk memperoleh informasi yang
yang dibutuhkan bagaimana perilaku penggunaan ruang pada rumah
masyarakat sebelum dan sesudah menempati rumah dome dengan cara
menggambarkan bagiaman denah dan penataan perabotan pada rumah.
Dalam melakukan wawancara meggunakan alat dan bahan :
a. Buku
b. Alat tulis
c. Daftar pertanyaan
b. Observasi
Dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung, selama satu hari pada
lokasi objek penelitian rumah dome mencari informasi bagaimana
pemanfaatan, pengunaan, dan pengakomodasian perilaku sekelompok
manusia dalam kurun waktu, situasi dan tempat tertentu.. Pengamatan
dilakukan dengan cara pengukuran, mengsketsa denah Rumah Dome beserta
penambahannya, dan mengambil gambar. Dalam melakukan observasi
meggunakan alat dan bahan :
a. Meteran
b. Buku
c. Alat tulis
d. Kamera
16
3.4 Teknik Pengolahan Data
Menyusun data yang di dapat secara sistematis, sesuai dengan urutan proses
yang telah di lakukan. Sususna data secara deskripsi kalimat, tabel dan gambar
guna mendapatkan informasi mengenai komponen penggunaan ruang pada rumah
dome.
17
18
BAB IV
19
5. Bapak Dijadikan - - - Putih
Rabiyo homestay
Hasil Observasi
Berikut ini hasil observasi pola penggunaan ruang pada rumah dome yang
dilakukan setelah melakukan wawancara kepada pemiliknya.
20
Gambar 9 Rumah Ibu Tugiyem
(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016)
21
Hasil Observasi : Ibu Tugiyem bekerja sebagai seorang petani dan
pedagang. Tinggal seorang diri di rumahnya. Tidak terjadi perubahan yang
signifikan pada bangunan utama namun dilakukan penambahan pada
halaman belakang bangunan sebagai dapur dan warung pada halaman depan
rumah. Ruang tamu digunakana sebagai tempat meletakan hasil panen,
kedua kamar yang ada digunakan sebagai tempat tidur, dapur digunakan
untuk tempat mencuci piring dan meletakan peralatan memasak, lantai dua
digunakan untuk gudang peralatan rumah tangga. Di warung terdapat
beberapa meja dan kursi yang digunakan untuk berjualan serta menerima
tamu, sedangkan dapur tambahan dibelakang rumah selain digunakan
sebagai tempat memasak menggunakan kayu bakar juga digunakan untuk
menjemur pakaian dan menyimpan peralatan pertanian.
22
Gambar 13 Halaman depan rumah Bapak Rajimin
(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016)
23
tempat duduk dan meja, kedua kamar yang ada digunakan sebagai tempat
tidur, dapur digunakan untuk tempat mencuci piring dan meletakan
peralatan memasak, lantai dua digunakan untuk gudang peralatan rumah
tangga. Di warung terdapat beberapa meja dan kursi yang digunakan untuk
berjualan serta bercengkrama bersama pembeli dan pengunjung, sedangkan
bangunan tambahan dibelakang rumah digunakan sebagai dapur memasak
menggunakan kayu bakar dan digunakan untuk gudang kendaraan sepeda
motor.
24
Gambar 16 Kamar rumah Bapak Ahmadi
(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016)
25
yang signifikan pada bangunan utama. Pada ruang tamu terdapat berberapa
kursi dan meja, kamar dan lantai dua bangunan digunakan sebagai tempat
tidur bagi pengunjung.
26
Rumah 4 : milik Ibu Merto
Status : kosong
Hasil Observasi : Ibu Merto bekerja sebagai seorang petani dan peternak.
Jumlah anggota keluarga 4 orang. Pada tahun 2007 memutuskan tinggal di
daerah lain bersama anaknya. Sehingga pada oleh pengurus rumah dome ini
kedepannya akan digunakan sebagai rumah kreasi. Kondisi rumah rusak
seperti kusen kayu pada pintu dan jendela yang lapuk.
27
digunakan portable seperti kasur, bantal, guling dll terdapat di kantor
pengurus rumah dome baru akan di seting ketika sudah dipesan.
28
Gambar 23 Halaman belakang rumah Bapak Novi Gunawan
(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016)
29
Gambar 24 Rumah Bapak Rubiman
(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016)
30
Gambar 26 Halaman belakang rumah Bapak Rubiman
(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016)
31
Gambar 27 Rumah Bapak Samsuri
32
Gambar 29 Halaman belakang umah Bapak Samsuri
33
4.3 Analisa dan Pembahasan
Analisa
Penghuni rumah dome tidak merasa sempit karena lebih banyak melakukan
kegiatan di luar ruangan dan pada bangunan tambahan seperti di dapur tambahan
dan di teras atau warung pada halaman depan rumah. Warga merasa rumah dome
belum dapat menampung segala aktivitas kegiatan mereka sehingga mereka
melakukan penambahan berupa dapur atau pawon sebagai tempat memasak
menggunakan kayu bakar, menyimpan kayu bakar, peralatan pertanian seperti
kebiasaan yang mereka lakukan pada tempat tinggal sebelumnya. Selain itu
penambahan berupa teras yaang sekaligus digunakan untuk warung digunakan
oleh beberapa ibu rumah tangga untuk mecari tambahan pengahasilan. Warga
yang memutuskan meninggalkan rumah milik mereka dikarenakan memiliki tanah
di daerah lain yang lebih dekat dengan lokasi mata pencahariannya.
Pembahasan
34
Tabel 3. Kebutuhan Ruang
Berdasarkan analisa pada tabel 3 ukuran dimater rumah dome yang sebesar
7 meter persegi belum dapat memenuhi seluruh aktivitas kegiatan penghuni,
dimana mempengaruhi privasi dan kenyamanan sehingga dilakukan penambahan
ruang dan perletakan perabotan pada halaman untuk menempatkan zona publik.
Namun mempertahankan fisik rumah dome sebagaimana mestinya hanya
mengubah warna cat.
35
36
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
37
DAFTAR PUSTAKA
38