SKRIPSI
OLEH
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
SKRIPSI
Oleh
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
PERNYATAAN
SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya
yang begitu besar sehingga penulis dapat memulai, melaksanakan, dan
menyelesaikan skripsi ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik di
Departemen Arsitektur Universitas Sumatera Utara (USU) Medan. Penulis juga
ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibunda Nilasari dan Ayahanda Tarmizy Harva, S.T., M.Ikom. kedua
orangtua tercinta yang dengan setulus hati selalu mendoakan, mendidik,
mencintai, mengasihi dan memberi dukungan dalam berbagai bentuk
kepada penulis. Almh. Hj. Darmie Syafei oma tercinta, Silmi Aqila Vana
dan Bintang Azizi Vana kedua adik tercinta, serta keluarga besar yang telah
memberikan dukungan berupa doa, materi dan semangat kepada penulis.
2. Ibu Ir. Sri Gunana Sembiring, MT. selaku dosen pembimbing yang telah
senantiasa meluangkan banyak waktu serta sabar dalam membimbing,
memberi pengarahan dan masukan kepada penulis selama proses
penyelesaian skripsi ini dari awal hingga akhir. Serta Bapak Ir. Novrial,
M.Eng. dan Bapak Mohammad Dolok Lubis, ST., M.Sc. selaku dosen
penguji yang telah bersedia menjadi penguji serta memberikan kritik dan
saran yang membangun untuk penyelesaian skripsi ini.
3. Ibu Dr.Ir. Dwira N. Aulia, M.Sc, selaku Departemen Arsitektur, dan Ibu
Beny OY Marpaung, S.T., M.T., Ph.D., selaku sekertaris Departemen
Arsitektur USU. Ibu/Bapak dosen pengajar dan seluruh staff yang telah
memberikan ilmu dan bimbingan selama masa perkuliahan.
4. Chairunnisa, Annisa Ersi Adlya, Munazirah dan Riyan Tri Hadriansyah,
teman-teman terdekat penulis yang tidak bosan dan selalu setia menemani
dalam susah maupun senang, serta dengan sabar mendengar seluruh keluh
kesah penulis.
5. Medina Handayani, Wiwid Arianti, Nadharul Azna, Sania Ariany Siregar,
Raisa La Tanza Qafka, Larasati Nasution, Putri Ayu Dirgantara dan Nabila
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Pada
kesempatan ini penulis juga menyampaikan mohon maaf atas kekurangan dan
kesalahan skripsi ini. Penulis 3 mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak sebagai bahan dalam penyempurnaan skripsi ini agar
lebih baik lagi.
ABSTRAK
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
1 Dewi, Putu. 2016. Ketertarikan Publik terhadap Keberadaan Creative Space. Temu Ilmiah IPLBI {Online}.
Diakses dari https://temuilmiah.iplbi.or.id/wp-content/uploads/2016/12/IPLBI2016-C-029-034-Ketertarikan-
Publik-Terhadap-Keberadaan-Creative-Space.pdf. {5 Januari 2020}
2 http://disperin.pemkomedan.go.id/berita/detail/potensi-industri-kreatif-medan-sangat-besar-lihat-ini
LATAR BELAKANG
- Komunitas kreatif yang sedang berkembang dan memiliki potensi yang
cukup besar di Kota Medan
- Belum ada wadah bagi para pelaku kreatif di Kota Medan
- Kurangnya ruang publik di Kota Medan
PERMASALAHAN PERANCANGAN
- Bagaimana mewujudkan kebutuhan sarana yang dapat mewadahi
kegiatan baik untuk pelaku kreatif maupun masyarakat?
- Bagaimana menciptakan efisiensi pemanfaatan ruang dalam dan ruang
luar yang sesuai dengan fungsi creative space?
- Bagaimana menerapkan tema pada perancangan creative space tersebut?
TUJUAN
- Merancang ruang publik yang bersifat edukatif sebagai wadah yang dapat
memfasilitasi penyaluran bakat dan kemapuan masyarakat.
- Merancang ruang publik yang bersifat rekreatif untuk mewadahi berbagai
kegiatan ataupun aktivitas sosial masyarakat.
- Menciptakan ruang publik yang dapat menjadi solusi dari permasalahan
di daerah setempat.
- Menciptakan ruang publik yang dapat menarik perhatian masyarakat serta
wisatawan.
- Mendesain ruang publik yang merujuk kepada pendekatan serta tema
terpilih.
ANALISA PENGUMPULAN
DATA
- Analisis sistem kegiatan/program ruang
- Analisis perancangan ruang luar / rapak
- Studi literatur
- Analisis tata ruang dalam
- Studi Banding
- Analisis massa dan perwajahan
- Survey
- Analisis sistem struktur/konstruksi
langsung
- Analisis Sistem Utilitas
KONSEP DESAIN
- Berdasarkan data, analisa, peraturan AKHIR
pemerintah,
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
b. Industri Kreatif
Industri Kreatif dapat diartikan sebagai kumpulan aktivitas ekonomi yang
terkait dengan penciptaan atau penggunaan pengetahuan dan informasi. Industri
kreatif juga dikenal dengan nama lain Industri Budaya (terutama di Eropa) atau
juga Ekonomi Kreatif.
Menurut Kementrian Perdagangan Indonesia, industri kreatif adalah
industri yang memanfaatkan kreativitas, keterampilan, serta bakat individu
untuk menciptakan kesejahteraan dan lapangan pekerjaan dengan menghasilkan
dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.
Menurut UU Perindustrian No.3 Tahun 2014, industri kreatif adalah
industri yang mentransformasi dan memanfaatkan kreativitas, keterampilan, dan
kekayaan intelektual untuk menghasilkan barang dan jasa.
Perpres Nomor 72 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden
Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi Kreatif telah mengklasifikasi
ulang sub – sektor industri kreatif menjadi 16 sub – sektor. Definisi ke – 16 sub
– sektor industry kreatif tersebut mengacu pada publikasi Ekonomi Kreatif :
Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025, Rencana Aksi Jangka Menengah 2015
– 2019, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi.
Berikut merupakan ke-16 sub-sektor yang termasuk kedalamnya :
1. Aplikasi dan Game
2. Arsitektur
3. Desain Interior
4. Desain Komunikasi Visual
5. Desain Produk
6. Fashion
7. Film, Animasi dan Video
8. Fotografi
9. Kriya
10. Kuliner
11. Musik
12. Penerbitan
13. Periklanan
14. Seni pertunjukan
15. Seni rupa
16. Televisi dan Radio
Dari ke-16 sub-sektor tersebut, di Kota Medan terdapat beberapa sub-
sektor yang paling menonjol. Menurut Dinas Budaya dan Pariwisata Kota
Medan, berikut merupakan persentase banyaknya usaha di Kota Medan
berdasarkan sub-sektor industri kreatif
Tabel 2. 1 Persentase Usaha Bidang Industri Kreatif Di Kota Medan
bergerak leluasa di dalamnya. Jika dilihat dalam bahasa Yunani, ruang dapat
diartikan sebagai tempat (topos) atau lokasi (choros) yaitu ruang yang memiliki
ekspresi kualitas tiga dimensi.
Ruang publik merupakan salah satu elemen perkotaan yang berperan
sebagai ruang interaksi sosial bagi masyarakat baik formal maupun informal,
individu maupun kelompok. Selain itu, ruang publik juga berperan dalam
kegiatan ekonomi, sebagai tempat apresiasi budaya, sekaligus meningkatkan
kualitas ruang kota.
Ruang publik berfungsi mewadahi kepentingan publik atau masyarakat
umum. misalnya melakukan komunikasi dengan kolega, pertemuan informal
komunitas tertentu, bermain, jalan-jalan, melepas lelah, melihat-lihat taman dan
penghijauan, sekedar melihat orang lewat atau memperhatikan kegiatan orang
disekitar ruang tersebut, bisa jadi hanya nongkrong menyaksikan hiruk pikuk
kota sambil makan makanan kecil dan minuman yang dibawa sendiri atau beli
dari Pedagang Kaki Lima didekatnya.
Menurut Darmawan (2007:2) ruang publik merupakan elemen perkotaan
yang memiliki karakter tersendiri dan memiliki fungsi interaksi sosial bagi
masyarakat, kegiatan ekonomi, dan apresiasi budaya.
Menurut Carr (1992:50) ruang publik merupakan ruang milik bersama,
tempat masyarakat melakukan aktivitas fungsional serta ritualnya dalam suatu
ikatan komunitas, baik kehidupan sehari – hari maupun dalam perayaan berkala
yang telah ditetapkan sebagai sesuatu yang terbuka, tempat masyarakat
melakukan aktivitas pribadi dan kelompok.
Berdasarkan buku Public Spaces, Ruang publik dapat berupa taman umum
dari skala nasional seperti Monas di Jakarta, skala regional misalnya Lapangan
Merdeka di Medan, alun – alun kota, taman kota, taman lingkungan. Ruang
publik kota lainnya dapat berupa pedestrian atau trotoar, tempat parkir, plaza
atau lapangan hijau, halaman kampus atau sekolah, atrium yang terbentuk
diantara bangunan – bangunan, pasar buah dan sayuran di pinggir jalan,
waterfront, riverfront, dermaga, dll.
Berdasarkan sifatnya (Hakim dan Utomo, 2003: 50), ruang publik dibagi
dua yaitu ruang publik tertutup dan ruang publik terbuka. Ruang publik terbuka
memiliki pengertian selalu terletak di luar massa bangunan, dapat dimanfaatkan
oleh semua orang dan memberi kesempatan untuk bermacam-macam kegiatan
(multifungsi).
Pada dasarnya, fungsi ruang terbuka dapat dibedakan menjadi dua fungsi
utama, yaitu :
1. Fungsi sosial, tempat untuk bermain dan berolahraga, komunikasi sosial,
peralihan dan menunggu, mendapatkan udara segar, penghubung antara
satu tempat dengan tempat lainnya, pembatas massa bangunan, sarana
pendidikan bagi masyarakat, dll.
d. Pengelola
a. Ruang Kelas
e. Auditorium
Auditorium biasanya dilengkapi dengan tribun. Tribun digunakan
sebagai tempat duduk para audiens. Tribun disusun bertingkat ditujukan
agar para audiens dapat melihat dengan jelas.
i. Local Shophouse
Local shophouse dilengkapi dengan perabot seperti toko – toko pada
umumnya. Kriteria dari local shophouse tergantung dari produk apa yang
dijual disana.
j. Ruang terbuka
Pada ruang terbuka biasanya terdapat area hijau atau vegetasi, jalan
setapak untuk orang berkeliling, serta dilengkapi tempat duduk di area yang
tersebar.
Sumber : https://www.instagram.com/mblocspace/
Sumber : nibble.id/m-bloc-space-jakarta-jajan-sambil-ngehits-di-blok-m/
Area publik multifungsi, berada dibalik are retail. Dulunya, area ini
merupakan jalur servis untuk area produksi, sekarang dimanfaatkan
untuk berbagai event outdoor, baik itu pameran, nonton
bareng, talkshow, dan lain sebagainya.
Sumber : jakartacreativehub.org/?page_id=1659
Sumber : jakartacreativehub.org/?page_id=165
Sumber : jakartacreativehub.org/?page_id=165
Sumber : jakartacreativehub.org/?page_id=165
c. Ide Desain merupakan gagasan awal dalam perancangan suatu karya. Pengertian
ide-ide desain dalam Arsitektur Kontemporer ialah merupakan suatu gagasan
perancangan yang mendasari atau menjai titik awal karakteristik Arsitektur
Kontemporer.
1. Hi-tech merupakan penampilan bangunan yang menggunakan elemen- eleman
structur sangat dominan dengan penggunaan material bangunan dari era modern
seperti kaca, beton, dan baja yang di ekspose, serta pemilihan warna- warna yang
menunjukkan suatu arsitektur teknologi canggih;
2. Functional Mixing merupakan Gabungan beberapa fungsi bangunan yang menjadi
tuntutan awal dalam perancangan suatu karya arsitektur;
3. Trends to Asymetrical Symetry adalah Menampilkan bentuk-bentuk yang berkesan
keasimetrisan yang seimbang;
4. Contextual Urbanism and Rehabilitation merupakan suatu kebutuhan akan fasilitas
yang berhunbungan langsung dengan suatu lingkungan perkotaan;
5. Mannerist and Baroque merupakan suatu Kecenderungan untuk
menonjolkan dan membedakan diri;
6. Ambiquity merupakan penampilan bangunan yang memiliki ciri-ciri yang mendua
atau berbeda tetapi masih dalam satu fungsi tertentu;
7. All Phetorical Means merupakan penampilan bangunan yang memiliki bentuk yang
berarti;
Prinsip Penerapan
Bangunan Dari fasadnya sudah terlihat
kokoh kekokohan bangunan ini.
Gubahan Gubahan massa terbentuk dari
ekspresif dan dinamis susunan persegi yang tidak monoton.
Konsep ruang Plafon di bagian kafe dibuat
terkesan terbuka tinggi untuk membuat kesan terbuka.
Harmonisasi Bagian kafe didesain terbuka
ruang luar dan ruang dengan banyaknya bukaan yang mengarah ke
dalam taman belakang.
Memiliki fasad Dari bagian depan bangunan
yang transparan terlihat menggunakan material kaca.
BAB III
METODOLOGI
3. Jl. Pattimura
- Dekat
dengan hotel dan
mall
Memperhatikan Jalan arteri Jalan arteri sekunder, Jalan kolektor Jalan arteri primer,
tingkat jaringan primer, lebar jalan 26m, sekunder, lebar jalan 33m,
jalan lebar jalan 33m, GSB 12,5m lebar jalan 20m, GSB 10m
GSB 15m GSB 15m
Tersedianya
transportasi
umum
Tersedianya
jaringan utilitas
Total 17 14 14 16
Keterangan :
1 : Kurang baik
2 : Cukup baik
3 : Sangat baik
Dari tabel di atas, lokasi terpilih yang dinilai cukup berpotensi dalam
perancangan Medan Creative Space adalah lokasi yang terletak di Jl. Gatot Subroto.
BAB IV
DESKRIPSI PROYEK
Sumber : google.co.id/maps
4.2 Luasan
Berdasarkan perhitungan melalui google earth, lokasi proyek ini memiliki
luasan sebesar 2,5 hektar. Menurut RDTR Kota Medan 2015-2035, lokasi proyek
merupakan lahan yang berfungsi sebagai perdagangan. Berdasarkan fungsi
tersebut, dengan mengacu pada Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Medan
pada bagian Kecamatan Medan Helvetia, tepatnya pada lokasi perancangan tertera
beberapa peraturan fisik seperti KDB, KLB, KDH, GSB, serta tinggi bangunan
yang akan berpengaruh pada proyek perancangan.
KDB : Maksimum 80%
KLB : Maksimum 8
KDH : Maksimum 20%
GSB : 10m
Tinggi bangunan : Maksimum13 lantai / 51m
Sumber : google.co.id/maps/
Batas Timur :
Sumber : google.co.id/maps/
Gambar 4. 9 4.
Gambar SPBU 14.201 (a)
10 Manhattan Gambar
Gambar4. 4.
1011
Masjid
BankTaqwa
Mandiri(b)
Sumber : google.co.id/maps
BAB V
ANALISIS PERANCANGAN
a. Pengunjung
Mengikuti seminar
Mengikuti workshop
Melihat pameran
Melihat pertunjukan
Berbelanja
Ibadah
Toilet
b. Pelaku Kreatif
Mengadakan seminar
Mengadakan workshop
Mengadakan pameran
Mengadakan pertunjukan
Berbelanja
Ibadah
Toilet
c. Komunitas Kerjasama
Berbelanja
(istirahat)
Ibadah
(istirahat)
Toilet
d. Pengelola
Berbelanja
(istirahat)
Ibadah
(istirahat)
Toilet
Ruang Pengelola :
- Ruang tunggu
- Ruang rapat
- Ruang meeting
- Ruang ketua
- Ruang wakil ketua
- Ruang humas
- Ruang tata usaha
- Toilet pengelola
Ruang Utama :
- Ruang splikasi & pengembangan permainan
- Ruang arsitektur
- Ruang desain interor
- Ruang desain komuniasi visual
- Ruang desain produk
- Ruang mode / fashion
- Ruang film, animasi & video
- Ruang fotografi
- Ruang kriya
- Ruang Kuliner
- Ruang Musik
- Ruang penerbitan
- Ruang periklanan
- Ruang seni pertunjukan
- Ruang seni rupa
- Ruang televisi & radio
Ruang Pendukung :
- Café / restoran
- Auditorium / hall
- Galeri
- Perpustakaan
- Musholla
- Retail
Ruang Pelayanan :
- Toilet
- Area Service
- Gudang
Jenis Keterangan
Kekurangan:
Perawatan sulit.
Renta terhadap rayap
Kekurangan :
Bahan dapat menyerap panas
dan menyerap dingin sehingga
suhu ruangan tidak stabil
Kekurangan :
Sulit memperbaiki apabila
terjadi keretakan.
Berdasarkan pertimbangan yang dilakukan, maka struktur yang dipakai pada Youth
Center adalah menggunakan struktur beton bertulang dan rangka batang.
Gambar 5.16. Pemasangan Listrik dengan Kabel Bawah Tanah dan Kabel Udara
Sumber: repository.binus.ac.id
Distribusi dalam bangunan juga dapat dilakukan pada pelat lantai atau diletakkan
pada ruang diplafon dan plat lantai.
Untuk bangunan yang tidak menggunakan plafon, jaringan kabel listrik biasanya
ditempatkan pada rak kabel.
Hasil dari analisa diatas sumber tenaga listrik yang digunakan sumber yang berasal
dari PLN dengan sumber cadangan menggunakan Genset, genset digunakan pada
saat keadaan darurat. Dalam penggunaan Genset memakai sistem Automatic
Transfer Switch (ATS) yang berfungsi secara otomatis menghidupkan genset pada
waktu PLN padam. Sedangkan untuk jaringan kelistrikan yang berhubungan
dengan computer dilengkapi dengan Uninterrupted Power Supply (UPS).
BAB VI
KONSEP PERANCANGAN
- Plaza / innercourt
- Green roofs
- Vertical Garden
Nama
Jenis Ruang Zona Kapasitas Standar Sumber Luas
Ruang
Lobby 50 orang 0,7 m2/orang NAD 35 m2
Pusat
Penerimaan Publik 3 orang 4 m2/orang NAD 12 m2
Informasi
Plaza 200 orang 1,5 m2/orang NAD 300 m2
Jumlah 347 m2
sirkulasi (30 %) 104,1 m2
Total 451 m2
Sumber : Olahan Data Pribadi
Nama
Jenis RUang Zona Kapasitas Standar Ruang Sumber Luas
Ruang
Kegiatan Privat Ruang tunggu 6 orang 0,7 m2/orang NAD 4,2 m2
Pengelola Ruang
rapat/meeting 15 orang 6 m2/orang NAD 90 m2
Ruang ketua 1 orang 6 m2/orang NAD 6 m2
Ruang wakil
AS
ketua 1 orang 6 m2/orang 6 m2
Ruang kabag
bidang 16 orang 6 m2/orang NAD 96 m2
Ruang tata
usaha 4 orang 8 m2/orang NAD 32 m2
Ruang humas 4 orang 6 m2/orang NAD 24 m2
Toilet pria 6 orang 3 m2/orang AS 18 m2
Toilet wanita 6 orang 3 m2/orang NAD 18 m2
Jumlah 294,2 m2
Sirkulasi (20 %) 58,84 m2
Total 353,04 m2
Sumber : Olahan Data Pribadi
Nama Standar
Jenis Ruang Zona Kapasitas Sumber Luas
Ruang Ruang
Desain Ruang
Komunikasi diskusi 12 orang 2 m2/orang NAD 24 m2
Visual Loker 25 orang 0,4 m2/orang AS 10 m2
Ruang
print/cetak 6 orang 1,2 m2/orang NAD 7,2 m2
Toilet pria 6 orang 3 m2/orang NAD 18 m2
Toilet
wanita 6 orang 3 m2/orang NAD 18 m2
Desain Produk Semi Studio
publik desain 25 orang 1,2 m2/orang NAD 30 m2
Ruang
diskusi 12 orang 2 m2/orang NAD 24 m2
Loker 25 orang 0,4 m2/orang AS 10 m2
Toilet pria 6 orang 3 m2/orang NAD 18 m2
Toilet
wanita 6 orang 3 m2/orang NAD 18 m2
Mode Semi Studio
publik Fashion 25 orang 1,2 m2/orang NAD 30 m2
Ruang
diskusi 12 orang 2 m2/orang NAD 24 m2
Loker 25 orang 0,4 m2/orang AS 10 m2
Toilet pria 6 orang 3 m2/orang NAD 18 m2
Toilet
wanita 6 orang 3 m2/orang NAD 18 m2
Film, Animasi, Semi Ruang Lab.
dan Video publik Komputer 25 orang 1,2 m2/orang NAD 30 m2
Ruang
diskusi 12 orang 2 m2/orang NAD 24 m2
Loker 25 orang 0,4 m2/orang AS 10 m2
Toilet pria 6 orang 3 m2/orang NAD 18 m2
Toilet
wanita 6 orang 3 m2/orang NAD 18 m2
Fotografi Semi Studio foto 25 orang 1,2 m2/orang NAD 30 m2
publik Ruang
diskusi 12 orang 2 m2/orang NAD 24 m2
Loker 25 orang 0,4 m2/orang AS 10 m2
Toilet
wanita 6 orang 3 m2/orang NAD 18 m2
Periklanan Semi Ruang 30 m2
publik komputer 25 orang 1,2 m2/orang NAD m2
Ruang
diskusi 12 orang 2 m2/orang NAD 24 m2
Ruang
rekaman/fot
o 12 orang 1,2 m2/orang ASS 14,4 m2
Ruang
percetakkan 6 orang 1,2 m2/orang NAD 7,2 m2
Loker 25 orang 0,4 m2/orang AS 10 m2
Toilet pria 6 orang 3 m2/orang NAD 18 m2
Toilet
wanita 6 orang 3 m2/orang NAD 18 m2
Seni Semi Ruang
Pertunjukkan publik teater 25 orang 2,5 m2/orang NAD 62,5 m2
Ruang
diskusi 25 orang 2 m2/orang NAD 50 m2
Loker 25 orang 0,4 m2/orang AS 10 m2
Toilet pria 6 orang 3 m2/orang NAD 18 m2
Toilet
wanita 6 orang 3 m2/orang NAD 18 m2
Seni Rupa Semi Studio seni 25 orang 2,5 m2/orang NAD 62,5 m2
publik Ruang
diskusi 25 orang 2 m2/orang NAD 50 m2
Loker 25 orang 0,4 m2/orang AS 10 m2
Toilet pria 6 orang 3 m2/orang NAD 18 m2
Toilet
wanita 6 orang 3 m2/orang NAD 18 m2
Televisi dan Semi Studio
Radio Publik siaran
televisi 25 orang 1,2 m2/orang NAD 50 m2
Studio
siaran radio 25 orang 1,2 m2/orang NAD 50 m2
Ruang
diskusi 12 orang 2 m2/orang NAD 24 m2
Loker 25 orang 0,4 m2/orang AS 10 m2
Toilet pria 6 orang 3 m2/orang NAD 18 m2
Toilet
wanita 6 orang 3 m2/orang NAD 18 m2
Jumlah 1.840,2
m2
Sirkulasi (20 %) 368,04
m2
Total 2.208,2
4 m2
Jenis Ruang Zona Nama Ruang Kapasitas Standar Ruang Sumber Luas
Jenis
Zona Nama Ruang Kapasitas Standar Ruang Sumber Luas
Ruang
Pelayanan Servis Kantor Pelayanan
teknis Teknik 1 unit 40 m2/unit AS 40 m2
Ruang keamanan 2 unit 6 m2/unit AS 12 m2
Ruang CCTV 1 unit 20 m2/unit AS 20 m2
Ruang panel 1 unit 20 m2/unit NAD 20 m2
Ruang genset 1 unit 60 m2/unit NAD 60 m2
Ruang Trafo 1 unit 20 m2/unit NAD 20 m2
Ruang kontrol AHU 1 unit 40 m2/unit NAD 40 m2
Ruang pompa air 1 unit 20 m2/unit NAD 20 m2
Ruang ground tank 1 unit 80 m2/unit NAD 80 m2
Gudang 1 unit 30 m2/unit AS 30 m2
Loading dock 2 unit 18 m2/unit NAD 36 m2
Jumlah 378 m2
Sirkulasi (20 %) 75,6 m2
Total 453,6 m2
Sumber : Olahan Data Pribadi
Untuk perancangan ruang luar digunakan grass block dimana grass block
Block adalah bahan bangunan untuk perkerasan jalan, area parkir, taman, dan
sebagainya. Hampir sama fungsinya dengan Paving Blok. Hanya bedanya, ia
memiliki rongga yang dapat ditanami rumput. Kelebihan lainnya, hujan dengan
mudah dapat terserap ke dalam tanah. Grass Block dikenal juga sebagai Paving
Rumput. Rumput yang tumbuh pada rongga-rongga akan menambah estetika dan
keindahan halaman atau jalan. Dan dapat dibuat dengan berbagai design/pola
pemasangan dan dapat dikombinasikan dengan Paving Block. Menggunakan Grass
Block adalah cara untuk perkerasan jalan, halaman/taman sekaligus memiliki
hamparan rumput yang hijau dan tentunya membuat lahan resapan air bertambah
luas.
1. Pondasi
2. Lantai
3. Dinding
4. Kolom
5. Balok
6. Atap
DAFTAR PUSTAKA
Darmawan, Edy. 2005. Ruang Publik dan Kualitas Ruang Kota. Laboratorium
Perancangan Kota Dan Pemukiman Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik,
Universitas Diponegoro.
Dewi, Putu. 2016. Ketertarikan Publik terhadap Keberadaan Creative Space. Temu
Ilmiah IPLBI (Online). Diakses dari https://temuilmiah.iplbi.or.id/wp-
content/uploads/2016/12/IPLBI2016-C-029-034-Ketertarikan-Publik-
Terhadap-Keberadaan-Creative-Space.pdf. (5 Januari 2020)
Dinas Perindustrian Kota Medan. 2018. Potensi Industri Kreatif Medan Sangat
Besar (Online) Diakses dari http://disperin.pemkomedan.go.id/berita/detail/
potensi-industri-kreatif-medan-sangat-besar-lihat-ini (15 Februari 2020)
Neufert, Ernst dan Sjamsul Amril, (1995), Data Arsitek Jilid 2Edisi Kedua,
Jakarta: Erlangga
Pratomo, Anggit, Soedwiwahjono, Nur Miladan. 2019. Kualitas Taman
Kota Sebagai Ruang Publik di Kota Surakarta Berdasarkan Persepsi dan
Preferensi Pengguna. Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Raihan Rais Meliala. 2018. Medan Creative Hub. Tugas Akhir. Fakultas
Teknik. Universitas Diponegoro.
https://travel.kompas.com/read/2019/10/28/165000227/m-bloc-space-tempat-hits-
baru-anak-muda-jakarta?page=all
https://www.nibble.id/m-bloc-space-jakarta-jajan-sambil-ngehits-di-blok-m/
https://www.loket.com/blog/mblocspace-tempat-nongkrong-di-jakarta