Anda di halaman 1dari 2

Hubungan Antar Tulang Persendian

Friday, May 6th, 2016 - Umum


Advertisement

Hubungan Antar Tulang Persendian Sahabat Sekalian pada kesempatan kali ini Pojok Ilmu akan
berbagi artikel mengenai Hubungan Antar Tulang persendian. Di dalam tubuh kita tulang dapat
berhubungan secara erat maupun tidak erat. Hubungan antara tulang yang satu dengan tulang yang
lainnya disebut artikulasi. Agar artikulasi tersebut dapat bergerak diperlukan struktur khusus yang
dinamakan dengan sendi. Sendi dibentuk dari kartilago yang berada di daerah sendi. Di dalam sistem
rangka manusia terdapat tiga jenis hubungan antartulang, yaitu:

Sinartrosis. Sinartrosis adalah hubungan antartulang yang tidak memiliki celah sendi.
Hubungan antartulang ini dihubungkan dengan erat oleh jaringan ikat yang kemudian
menulang sehingga sama sekali tidak bisa digerakkan. Ada dua tipe sinartrosis, yaitu:
a.Suture Suture adalah hubungan antartulang yang dihubungkan dengan jaringan ikat
serabut ikat padat. Contohnya pada tulang tengkorak. b.Sinkondrosis Sinkondrodis adalah
hubungan antartulang yang dihubungkan oleh kartilago hialin. Contohnya hubungan antara
epifisis dan diafisis pada tulang dewasa.
Amfiartrosis. Amfiartrosis adalah sendi yang dihubungkan oleh kartilago sehingga
memungkinkan untuk sedikit digerakkan. Amfiartrosis dibagi menjadi dua, yaitu:a.Simfisis
Pada simfisis, sendi dihubungkan oleh kartilago serabut yang pipih. Contohnya pada sendi
antartulang belakang dan pada tulang kemaluan.b.Sindesmosis Pada sindesmosis, sendi
dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligamen. Contohnya sendi antartulang betis dan
tulang kering.
Diartrosis. Diartrosis adalah hubungan antartulang yang kedua ujungnya tidak dihubungkan
oleh jaringan sehingga tulang dapat digerakkan. Hubungan antartulang diartrosis ini sering
juga disebut sendi. Contoh hubungan antartulang yang bersifat diartrosis adalah sebagai
berikut: a.Sendi engsel Pada sendi engsel, kedua ujung tulang berbentuk engsel dan
berporos satu. Gerakannya hanya satu arah seperti gerak engsel pintu. Misalnya gerak sendi
pada siku, lutut, mata kaki, dan ruas antarjari. b.Sendi pelana. Pada sendi pelana, kedua
ujung tulang membentuk sendi seperti pelana dan berporos dua, tetapi dapat bergerak lebih
bebas seperti orang naik kuda. Misalnya sendi antara tulang telapak tangan dengan
pergelangan tangan. c.Sendi putar. Pada sendi ini, ujung tulang yang satu dapat mengitari
ujung tulang yang lain. Bentuk seperti ini memungkinkan gerakan rotasi dengan satu poros.
Misalnya sendi antara tulang hasta dan pengumpil, dan sendi antara tulang atlas dengan
tulang tengkorak. d.Sendi luncur/Geser Pada sendi luncur, kedua ujung tulang agak rata
sehingga menimbulkan gerakan menggeser dan tidak berporos. Contohnya sendi antartulang
pergelangan tangan, antar tulang pergelangan kaki, antar tulang selangka dan tulang belikat.
e.Sendi peluru. Pada sendi ini, kedua ujung tulang berbentuk lekuk dan bongkol. Bentuk ini
memungkinkan gerakan bebas ke segala arah dan berporos tiga. Misalnya sendi antara
tulang gelang bahu dan lengan atas, dan antara tulang gelang panggul dan paha. f.Sendi
kondiloid/ ellipsoid Sendi kondiloid memungkinkan gerakan berporos dua dengan gerakan ke
kiri dan ke kanan, ke depan dan ke belakang. Ujung tulang yang satu berbentuk oval dan
masuk ke dalam suatu lekuk berbentuk elips. Misalnya sendi antara tulang pengumpil dan
tulang pergelangan tangan.

Berdasarkan sifat geraknya, persendian dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sendi mati, sendi kaku,
dan sendi gerak.
1. Sendi Mati (Sinartrosis). Sendi mati adalah hubungan antar tulang yang tidak dapat
digerakkan, contohnya hubungan pada tulang tengkorak.
2. Sendi Kaku (Amfiartrosis). Sendi kaku adalah hubungan antar tulang yang dapat digerakkan,
tetapi gerakannya terbatas, contohnya hubungan pada tulang pergelangan tangan,
pergelangan kaki, hubungan tulang rusuk dan tulang dada, serta ruas-ruas tulang belakang.
3. Sendi Gerak (Diartrosis). Sendi gerak adalah hubungan antar tulang yang memungkinkan
gerakan tulang secara bebas. Contoh sendi gerak yaitu:
a) Sendi Engsel. Sendi ini dapat bergerak satu arah, seperti gerakan pada pintu, contohnya
pada persendian siku dan lutut atau hubungan antar ruas pada jari tangan dan kaki.
b) Sendi Pelana. Pada sendi ini, salah satu tulang dapat bergerak ke dua arah, contohnya
hubungan antara ruas jari dan telapak tangan.
c) Sendi Geser. Sendi geser memungkinkan pergeseran antar tulang, misalnya sendi yang
terdapat pada tulang belakang.
d) Sendi Putar. Pada sendi ini, gerakan salah satu tulang dapat bergerak terhadap tulang
yang lain sebagai poros sendi, contohnya pada hubungan antar tulang atlas pada leher dan
tulang tengkorak serta antara tulang hasta dan pengumpil.
e) Sendi Peluru. Sendi ini dapat bergerak ke segala arah karena salah satu tulang berbentuk
bonggol yang masuk ke dalam tulang lain, contohnya hubungan antar tulang gelang bahu
dan tulang lengan atas serta antara gelang panggul dan tulang paha.[pi]
http://www.pojokilmu.com/hubungan-antartulang-persendian/

Anda mungkin juga menyukai