Anda di halaman 1dari 6

SENDI

Berdasarkan keleluasaan dalam bergerak, terdapat tiga jenis persendian pada manusia,
yaitu sinartrosis, amfiartrosis, dan diartrosis.
1. Artikulasi adalah istilah untuk menyatakan hubungan antartulang. Akan tetapi, pada
umumnya orang lebih sering menggunakan istilah persendian daripada istilah artikulasi.
Sebuah artikulasi terdiri atas dua atau lebih tulang yang berhubungan. Berdasarkan
keleluasaan dalam bergerak, terdapat tiga jenis persendian pada manusia, yaitu
sinartrosis, amfiartrosis, dan diartrosis.

Gambar 4.11 Hubungan antar tulang yang membentuk tengkorak kepala adalah artikulasi
yang rapat dan tidak memungkinkan pergerakan sama sekali (sinartrosis).
2. Amfiartrosis. Pada persendian amfiartrosis, kedua ujung tulang yang berhubungan
dilapisi oleh tulang rawan hialin. Bantalan tulang rawan hialin cukup tebal. Di bagian
luar, kedua tulang tersebut diikat oleh jaringan ikat longgar. Struktur pada amfiartrosis
masih memungkinkan pergerakan yang terbatas. Artinya, pergerakan tersebut hanya
sebatas gerak mendekat dan menjauh antara kedua tulang. Contoh persendian ini
adalah hubungan antartulang belakang (Gambar 4.12).

Gambar 4.12 Hubungan antartulang belakang termasuk contoh persendian amfiartrosis.
3. Diartrosis. Kedua ujung tulang pada persendian diartrosis dihubungkan oleh jaringan
ikat longgar sehingga tulang-tulang dalam persendian tersebut dapat bergerak dengan
leluasa. Antara jaringan ikat longgar dan tulang-tulang yang membentuk persendian
terdapat ruang yang berisi cairan sinovial yang berfungsi sebagai pelumas. Berdasarkan
arah gerakan yang dihasilkan persendian diartrosis, persendian ini dapat dikelompokkan
menjadi beberapa jenis seperti berikut.
a. Sendi Peluru. Sendi peluru mampu melakukan gerakan ke banyak arah. Sendi ini
merupakan sendi yang paling bebas melakukan gerakan. Contohnya, sendi gelang
bahu dan sendi gelang panggul (Gambar 4.13).

Gambar 4.13 Sendi peluru memungkinkan pergerakan ke banyak arah. Apa yang
menyebabkan sendi ini dapat melakukan gerakan yang bebas?
b. Sendi Putar. Sendi putar mampu melakukan gerakan berputar yang bertumpu pada
satu sumbu. Contohnya, sendi yang menghubungkan tulang atlas dan tulang
tengkorak, serta tulang pengumpil dengan tulang hasta (Gambar 4.14).

Gambar 4.14 Sendi putar memungkinkan pergerakan berputar.
c. Sendi Engsel. Sendi engsel mampu melakukan gerakan satu arah, mirip engsel pintu.
Contohnya, pada siku (Gambar 4.15), lutut, dan ruas-ruas jari.

Gambar 4.15 Sendi engsel memungkinkan pergerakan satu arah. Di manakah contoh sendi
engsel terdapat?
d. Sendi Elipsoid. Mirip dengan sendi peluru, hanya saja sendi elipsoid memiliki
bonggol dan ujung-ujung tulangnya tidak membulat, tetapi sedikit oval. Oleh karena
itu, gerakan yang dihasilkan lebih terbatas dibandingkan dengan sendi peluru.
Contohnya, hubungan antara tulang pengumpil dan tulang pergelangan tangan
(Gambar 4.16).

Gambar 4.16 Sendi elipsoid memiliki bonggol yang ujung-ujungnya sedikit oval.
e. Sendi Pelana. Sendi pelana adalah hubungan antartulang yang kedua ujung
tulangnya membentuk hubungan mirip seperti pelana dan tubuh orang yang
menunggangi kudanya. Misalnya, sendi yang dibentuk oleh tulang-tulang telapak
tangan dan tulang pergelangan tangan (Gambar 4.17).

Gambar 4.17 Sendi pelana memungkinkan pergerakan mirip pelana dengan penunggang
kuda.
f. Sendi Luncur. Sendi luncur adalah hubungan antartulang yang kedua ujung
tulangnya sedikit rata sehingga terjadi gerakan menggeser. Contohnya, persendian
yang dibentuk oleh tulang-tulang pergelangan tangan, pergelangan kaki (Gambar
4.18), serta antartulang selangka.

Gambar 4.18 Sendi luncur memungkinkan gerakan menggeser.
HISTOLOGI
Sendi (berdasar buku histologi dr. Fajar)
Sendi adalah tempat bertemunya 2 atau 3 unsur rangka, baik tulang atau tulang rawan
dikelilingi jaringan ikat. Sendi dapat digolongkan sebagai sinartrosis (sendi yang tidak
memungkinkan gerak atau memungkinkan sedikit gerak) dan diartrosis (sendi yang
memungkingkan gerak bebas).
1. Sinartrosis
Terdapat 3 tipe sinartrosis yaitu sinostosis, sinkondrosis dan sindesmosis
a. Sinostosis
Pada sendi ini tulang dihubungkan oleh jaringan tulang, tidak ada pergerakan sama
sekali. Pada orang tua jenis sendi ini menghubungkan tulang-tulang tengkorak. Pada
anak dan orang dewasa muda tulang tengkorak ini dihubungkan oleh arigan ikat
padat fibrosa disebut sendi fibrosa atau sutura.
b. Sinkondrosis
Pada sendi ini tulang-tulang dihubungkan oleh tulang rawan hialin, pergerakan masih
dimungkinkan sedikit. Contohnya adalah lempeng epifisis pada tulang yang sedang
tumbuh. Pada manusia dewasa sinkondrosis menghubungkan iga pertama ke
sternum dan badan-badan vertebra yang berdekatan.
c. Sindesmosis
Seperti sinkondrosis pada sendi ini pergerakan masih dimungkinkan sedikit. Tulang
dihubungkan oleh ligamen jaringan ikat pada (fibrosa) yang lebih banyak daripada
sinkondrosis. Contohnya adalah simfisis pubis, sendi radioulnar, dan sendi
tibiofibular.
2. Diartrosis
Sendi ini pada umumnya menghubungkan tulang-tulang panjang dan memungkinkan
gerak bebas misalnya sendi siku dan sendi lutut. Pada diartrosis ligamen dan kapsula
aringan ikat mempertahankan hubungan ujung-ujung tulang. Dalam kapsula terdapat
rongga sendi yang berisi cairan sinovial yangtak berwarna, transparan dan kental maka
disebut juga sendi sinovial. Permukaan tulang yang berhadapan dilapisi tulang rawan.
Tulang ini adalah tulang rawan hialin. Tulang rawan sendi tidak mempunyai
perikondrium, pembuluh darah dan saraf. Permukaan sendi yang bergesekan dibasahi
oleh cairan sinoc=vial sebagai pelumas yang juga mensuplai nutrien dan O2 ke tulang
rawan sendi yang tidak mempunyai pembuluh darah. Fungsi cairan sinovial juga sebagai
peredam tekanan mekanik. Membran sinovial adalah lapisan dalam kapsula sendi
membatasi rongga sinovial kecuali diatas tulang rawan sendi, menghasilkan cairan
sinovial. Membran ini tipis mengandung kapilar darah dan banyak sel lemak juga sel
sinovial.

Jaringan Penyambung Padat Kolagen
Jaringan ini terutama terdiri atas serat-serat kolagen kasar yang tersusun padat, di
antaranya ada sel fibroblas gepeng, sedang ada pada potongan melintang fibroblas terjepit,
sehingga tampak bersayap disebut sel sayap. Bentuk jaringan ini beraturan terdapat pada
tendo, ligamen atau aponeurosis, warnanya putij; sedangkan dalam bentuk tak beraturan
terdapat di dermis kulit, fasia, periostium, perikondrium, kapsula fibrosa yang membungkus
organ-organ tertentu (hati, limpa, limfonodus).

Anda mungkin juga menyukai