Anda di halaman 1dari 8

MATERI IPA KELAS 8 SEMESTER 1

BAB 1

Gerak Benda dan Makhluk Hidup di Lingkungan Sekitar


1. Konsep Gerak

Setiap benda selalu bergerak melaui lintasannya. Lintasannya berupa lintasan lurus, melingkar, parabola, atau tidak beraturan.
Benda yang melintas pada lintasan lurus melibatkan jarak, waktu dan kecepatan.

Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh. Perpindahan adalah selisih jarak lurus antara posisi awal dengan posisi akhir.
Contohnya jarak rumah kamu dengan sekolah adalah 2 km. Apabila kamu berangkat dan pulang sekolah, maka jarak yang kamu
tempuh adalah 4 km. Tetapi perpindahanya adalah nol. Karena tidak ada jarak posisi awal dan jarak posisi akhir.

Kelajuan adalah kemampuan menempuh jarak tertentu pada setiap detiknya. Bisa dirumuskan dengan :

Keterangan :
v = kelajuan (m/s)
s = jarak tempuh (m)
t = waktu (s)
Kecepatan adalah kemampuan mengukur perpindahan gerak benda tiap satuan waktu. Bisa dirumuskan dengan :

Keterangan :
v⃗ = kecepatan (km/jam)
Δs = perpindahan (m)
t = waktu (s)
Kelajuan dan kecepatan memiliki definisi yang berbeda, namun pada Gerak Lurus Beraturan (GLB), kecepatan dan kelajuan
memiliki nilai, simbol (v) dan satuan (m/s) yang sama.

Percepatan adalah perubahan kecepatan pada setiap waktu. Percepatan bisa dirumuskan dengan :

dengan
Keterangan :
= percepatan (m/s²
= perubahan kecepatan (m/s)
= perubahan waktu (s)
= kecepatan akhir (m/s)
= kecepatan awal (m/s)

Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak yang memiliki perubahan kecepatan sellau tetap pada setiap detiknya.

Percepatan tidak hanya dimiliki benda yang bergerak horizontal, pada benda yang bergerak vertikal pun memiliki percepatan
yaitu percepatan gravitasi. Percepatan gravitasi atau disebut juga gaya gravitasi adalah gaya tarik benda oleh bumi sehingga
benda mengalami percepatan konstan yaitu 9,8 m/s² atau 10 m/s².

Gaya adalah tarikan atau dorongan. Gaya dapat mengubah kecepatan, bentuk, dan arah. Gaya dibagi menjadi 2 yaitu gaya sentuh
dan gaya tak sentuh.

Gaya sentuh contohnya gaya otot dan gaya gesek. Gaya otot adalah gaya yang ditimbulkan oleh koordinasi otot oleh rangka
tubuh. Misalnya, seseorang akan memanah dengan menarik mata panah kearah belakang.

Gaya gesek adalah gaya yang diakibatkan oleh adanya 2 benda yang saling bergesekan. Gaya gesek selalu berlawanan arah
dengan gaya yang diberikan pada benda. Contohnya, gaya gesek antara meja dengan lantai ketika meja didorong.

Gaya tak sentuh adalah gaya yang tidak membutuhkan sentuhan langsung pada benda yang dikenainya. Contohnya, ketika
mendekatkan magnet dengan paku besi, paku besi akan tertarik dan menempel pada magnet. Hal ini dipengaruhi oleh gaya
magnet.

2. Hukum Newton
Hukum I Newton menyatakan bahwa sifat inersia benda yang tidak mengalami resultan gaya (∑F = 0) akan tetap diam atau
bergerak lurus beraturan. Sifat inersia atau kelembaman adalah sifat benda yang memiliki kecenderungan untuk
mempertahankan keadaan diam atau bergerak dengan kecepatan tetap.

Contoh Hukum I Newton yaitu ketika kita berada didalam mobil, kemudian sopir ngerem dengan tiba – tiba, maka badan kita akan
bergerak ke depan. Hal ini badan kita mempertahankan keadaan untuk tetap diam. Untuk contoh yang lebih lengkap silahkan
lihat di halaman 10 Contoh Penerapan Hukum I Newton. Untuk contoh kegiatan praktik penerapan Hukum I Newton silahkan lihat
di Percobaan Hukum I Newton dengan Telur.

Hukum II Newton menyatakan bahwa percepatan gerak benda berbanding lurus dengan gaya dan berbanding terbalik dengan
massanya. Atau bisa dirumuskan dengan :

Keterangan :
a = percepatan (m/s²)
∑F = gaya (N)
m = massa benda (kg)

Contoh Hukum II Newton yaitu saat memindahkan meja yang ringan akan lebih cepat daripada memindahkan lemari yang berat
jika gaya dorong kita sama. Hal ini karena meja memiliki masssa yang lebih kecil daripada lemari. Semakin kecil massa benda,
maka semakin besar percepatannya. Begitu pula sebaliknya. Contoh lengkapnya silahkan lihat 10 Contoh Penerapan Hukum II
Newton.

Hukum III Newton menyatakan bahwa ketika benda pertama memberi gaya aksi (Faksi) pada benda kedua, maka benda kedua
akan memberi gaya reaksi (Freaksi) yang sama besar pada benda pertama tetapi berlawanan arah. Atau bisa dirumuskan : Faksi
= – Freaksi.

Contoh Hukum III Newton yaitu pada saat kita berenang. Ketika berenang, tangan mengayuh ke belakang (melakukan gaya aksi),
dan air akan mendorong kita melaju kedepan (melakukan gaya reaksi). Contoh penerapan Hukum III Newton yang lebih banyak
lagi silahkan lihat 10 Contoh Penerapan Hukum III Newton.

Sistem Rangka, Sendi, dan Otot


1. Sistem Gerak Manusia (Rangka)

Rangka adalah organ yang dapat menopang makhluk hidup dan dapat membantu makhluk hidup untuk bergerak. Rangka ada 2
yaitu rangka eksternal dan rangka internal. Manusia memiliki rangka internal, hewan ada yang memiliki rangka internal dan ada
pula yang memiliki rangka eksternal.

Rangka pada manusia berfungsi untuk : melindungi organ dalam tubuh, sistem alat gerak, tempat melekatnya otot dan memberi
bentuk tubuh serta menopang tubuh. Berikut ini gambar rangka manusia :

Struktur tulang terdiri dari lekukan, tonjolan titik – titik kasar pada bagian ujungnya dan lubang. Lekukan dan tonjolan berfungsi
sebagai tempat melekatnya otot, lubang berfungsi sebagai keluar masuknya pembuluh darah dan saraf.
Bagian – bagian tulang yaitu :

Periosteum adalah membran yang menempel kuat pada tulang, berfungsi untuk pertumbuhan dan perbaikan tulang. Didalam
periosteum terdapat pembuluh darah yang berfungsi membawa makanan kedalam tulang.

Tulang kompak atau tulang keras adalah lapisan tulang yang keras dan kuat, mengandung sel – sel tulang, pembuluh darah,
serabut elastis, zat kapur dan fosfor. Zat kapur dan fosfor untuk mempertahankan tulang agar tetap keras, serabut elastis untuk
menjaga tulang agar tetap kuat.

ujung tulang dan tidak sekuat tulang kompak. Didalam tulang spons terdapat jaringan berlemak yang disebut dengan sumsum.
Sumsum merah berada pada ujung tulang spons, sumsum kuning berada di tengah – tengah tulang spons. Sumsum merah ini
berfungsi untuk menghasilkan sel darah merah.

Pada ujung tulang spons ditutupi oleh tulang rawan (kartilago). Kartilago ini berupa lapisan yang tebal, lunak, lentur, dan tersusun
atas sel – sel yang dikelilingi matriks protein. Selain itu, kartilago terdapat di ujung tulang rusuk, dinding saluran pernapasan,
hidung dan telinga.

Bentuk tulang manusia ada 4 yaitu : tulang panjang misalnya tulang lengan (humerus), tulang pipih misalnya tulang dada
(sternum), tulang pendek misalnya tulang ruas jari (falang) dan tulang tidak beraturan misalnya tulang belakang (vertebra).

Proses pengubahan tulang rawan menjadi tulang keras dinamakan penulangan (Osifikasi). Tulang rawan berisi osteoblas (sel – sel
pembentuk tulang), kemudian osteoblas akan membentuk osteosit (sel – sel tulang). Proses osifikasi dimulai dari bagian tengah
tulang rawan kemudian meluas ke segala arah sesuai pertumbuhan tulang.

Proses osifikasi

2. Sendi

Sendi adalah tempat bertemunya 2 tulang atau lebih. Dengan adanya sendi, hubungan antartulang dapat digerakkan. Sendi
dibagi menjadi 3 yaitu : Sinartrosis, Amfiartrosis dan Diartrosis.
Sinartrosis adalah sendi yang tidak dapat digerakkan, contohnya sendi pada tulang tengkorak. Amfiartrosis adalah sendi yang
dapat digerakkan namun terbatas, contohnya sendi antar ruas tulang belakang. Diartrosis adalah sendi yang dapat digerakkan
secara bebas. Diartrosis dibagi menjadi 5 yaitu : sendi peluru, pelana, putar, engsel dan geser

Berikut gambar sendi peluru

Sendi engsel adalah sendi yang dapat digerakkan ke 2 arah yaitu depan dan belakang atau kiri dan kanan. Sendi engsel bentuknya
seperti engsel pintu. Contohnya pada siku dan lutut.

Berikut gambar sendi engsel

Sendi putar yaitu sendi yang salah satu tulangnya dapat berputar pada tulang yang lain sebagai porosnya. Contohnya pada tulang
leher dengan tengkorak.

Berikut gambar sendi putar

Sendi pelana yaitu pertemuan 2 tulang seperti pelana. Contohnya sendi pada pergelangan tangan dengan telapak tangan.

Sendi geser yaitu sendi yang menghubungkan 2 tulang yang memiliki permukaan datar. Prinsip kerjanya yaitu tulang yang satu
bergeser diatas tulang yang lain. Contohnya pada tulang pergelangan tangan, pergelangan kaki, dan antar tulang belakang.
Berikut gambar sendi geser

3. Otot

Otot adalah penggerak bagian – bagian tubuh, otot disebut juga alat gerak aktif. Otot mengisi 35 – 40 % massa tubuh manusia.
Otot dapat berkontraksi dan relaksasi. Contohnya yaitu ketika mengangkat tangan.

Ketika mengangkat tangan, maka otot bisep akan berkontraksi dan otot trisep akan relaksasi. Ketika tangan direntangkan, maka
otot bisep akan relaksasi dan otot trisep akan berkontraksi. Lebih jelasnya, lihat gambar berikut.

Prinsip kerja otot ada 3 yaitu : 1). berlawanan seperti otot bisep dan trisep, 2). bisa kita sadari (volunteer) seperti otot rangka 3).
Tidak bisa disadari (involunteer) seperti otot polos dan otot jantung.

Otot rangka adalah otot yang paling banyak terdapat didalam tubuh. Ciri – cirinya : melekat pada tulang, sel – sel ototnya bergaris
– garis melintang (otot lurik), cara kerjanya volunteer, cepat kontraksi dan cepat lelah.

Otot polos terdapat pada dinding lambung, usus halus, rahim, dan organ dalam lainnya. Ciri – cirinya : berbentuk gelendong dan
memiliki inti pada tiap selnya, bersifat involunteer, berkontraksi dan relaksasi secara lambat dan tidak mudah lelah.

Otot jantung hanya terdapat di jantung. Ciri – cirinya : seperti otot lurik tetapi bergelendong, bersifat involunteer, inti sel berada
di tengah, berkontraksi secara cepat dan berirama.

4. Kelainan sistem gerak manusia

Kelainan pada sistem gerak yaitu Riketsia, Osteoporosis, Artritis, Fraktura, Kifosis, Lordosis dan Skoliosis. Riketsia yaitu
kekurangan vitamin D, sehingga menyebabkan kaki tumbuh membengkok. Umumnya terjadi pada anak – anak.

Osteoporosis yaitu kekurangan kalsium, sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Terjadi pada orang dewasa dan orang
tua. Artritis yaitu sendi tulang rusak dan tidak dapat digerakkan. Fraktura atau patah tulang terjadi ketika terbentur benda keras
atau jatuh dari ketinggian.

Fraktura ada 4 jenis yaitu :


Kifosis, lordosis dan skoliosis merupakan kelainan pada tulang belakang. Kifosis adalah tulang belakang terlalu melengkung
kedepan (bungkuk), lordosis adalah tulang belakang terlalu melengkung ke belakang dan skoliosis adalah tulang belakang terlalu
melengkung ke samping.

Sistem Gerak pada Hewan dan Tumbuhan


1. Sistem Gerak pada Hewan

Air memiliki kerapatan yang besar, sehingga hewan di air lebih sulit untuk bergerak. Air memiliki gaya angkat yang besar dan
massa jenis hewan air lebih kecil dari lingkungannya. Hal ini menyebabkan hewan air mengeluarkan sedikit energi karena dibantu
oleh gaya angkat air.

Bentuk tubuh yang dimiliki hewan air yaitu terpedo (streamline). Hal ini memungkinkan untuk meliuk dari sisi ke sisi dan
mengurangi hambatan ketika bergerak. Tubuh ikan dilengkapi otot dan tulang belakang untuk mendorong ikan melaju ke depan.

Ikan memiliki sirip untuk menjaga keseimbangan. Untuk mengatur gerak naik turun, ikan memiliki gelembung renang yang dapat
mengeluarkan gas seperti oksigen.

Gerak hewan di udara dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Sehingga, tubuh hewan udara memiliki gaya angkat yang besar untuk
mengimbangi gaya gravitasi. Sayap burung terdiri atas kerangka dan otot yang kuat dan ringan. Sayap burung memiliki bentuk
airfoil yaitu bentuk melengkung yang dapat mempercepat udara bagian atas mengalir daripada udara bagian bawah.

Ketika sayap burung dikepakkan ke belakang, sayap memberi aksi pada udara dibawah sayap, dan udara memberi gaya reaksi
agar mengalir kebawah dan mendorong kedepan. Sehingga, burung dapat terangkat keatas dan melaju kedepan. Hal ini sesuai
dengan Hukum III Newton.

Hewan darat memiliki otot dan tulang yang kuat. Hal ini untuk mengatasi inersia dan untuk menjaga gaya pegas (elastisitas).
Contohnya, gajah dan kerbau memiliki massa tubuh yang besar, sehingga membutuhkan gaya yang besar untuk melawan inersia.
Namun, perbedaan otot dan tulang pada gajah dan kerbau membuat gajah lebih lincah daripada kerbau.

2. Sistem Gerak pada Tumbuhan

Gerak pada tumbuhana ada 3 yaitu : gerak Endonom, Higroskopis dan Eksionom. Gerak endonom adalah gerak yang terjadi dari
dalam sel tubuh tumbuhan. Contohnya, gerak kloroplas pada daun hidrilla (Hydrilla verticillata).

Apabila di lihat dengan mikroskop, sel daun hidrilla berbentuk seperti tembok dan berair yang disebut sitoplasma. Ditengah
sitoplasma terdapat bulat – bulat berwarna hijau yang disebut kloroplas. Kloroplas inilah yang bergerak mengelilingi sel dan
disebut siklosis. Berikut gambar sel daun hidrilla
Gerak Higroskopis adalah gerak karena adanya perubahan kadar air dalam sel secara tidak merata. Contohnya membukanya
buah polong – polongan seperti kedelai (Glycine max) dan membukanya dinding sporangium pada tumbuhan paku. 

Ketika kedelai sudah tua, terjadi penurunan kadar air dalam sel yang tidak merata sehingga membuat kedelai mengkerut. Karena
semakin mengkerut, membuat kulitnya membuka. 

Gerak eksionom adalah gerak karena adanya rangsangan dari lingkungan. Gerak eksionom dibagi menjadi 3 yaitu : tropisme,
taksis dan nasti. 

Gerak tropisme adalah gerak yang dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang dari luar. Gerak tumbuhan yang mendekati arah
datangnya rangsang dinamakan tropisme positif, sedangkan yang menjauhi datangnya rangsang dinamakan tropisme negatif. 

Gerak tropisme ada 4 yaitu Fototropisme/Heliotropisme, Hidrotropisme, Tigmotropisme dan Kemotropisme. Fototropisme
adalah gerak tropisme yang dipengaruhi oleh cahaya. Gerak tumbuhan yang mendekati cahaya disebut fototropisme positif,
sedang yang menjauhi cahaya disebut fototropisme negatif. 

Geotropisme adalah gerak tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Contohnya, pada tumbuhan jagung. Akar jagung bergerak
menuju ke pusat bumi (disebut geotropisme positif) sedangkan batang jagung bergerak menjauhi pusat bumi (disebut
geotropisme negatif). 

Hidrotropisme adalah gerak tumbuhan mendekati sumber air. Contohnya, akar kaktus yang bergerak mendekati sumber air
ketika musim kemarau. 

Tigmotropisme adalah gerak merambatnya sulur pada arah rambatannya. Contohnya, sulur kacang panjang, labu siam,
mentimun, dan sebagainya. 

Kemotropisme adalah gerak tropisme yang dipengaruhi oleh zat kimia. Contohnya, proses penyerbukan pada tumbuhan.
Penyerbukan diawali dengan menempelnya serbuk sari pada kepala putik. Kemudian serbuk sari berkecambah dan membentuk
buluh serbuk. Selanjutnya buluh serbuk membawa gamet jantan (spermatozoa) menuju gamet betina (sel telur). 

Pergerakan buluh serbuk tersebut dipengaruhi oleh zat gula (zat kimia) yang dikeluarkan oleh bakal buah. Proses penyerbukan
terjadi seperti gambar berikut. 

Gerak taksis adalah gerak pindah tempat seluruh bagian tempat yang arahnya dipengaruhi sumber rangsangan. Contohnya,
organisme uniseluler yaitu Euglena viridis yang merupakan protista mirip tumbuhan. 
Euglena dapat bergerak pindah tempat karena memiliki flagelata dan reseptor cahaya. Karena membutuhkan cahaya, euglena
akan bergerak kearah datangnya cahaya dan pergerakannya disebut fototaksis. 

Gerak nasti adalah gerak tumbuhan yang tidak dipengaruhi oleh arah datangnya cahaya. Gerak nasti ada 4 yaitu : 

1). Seismonasti : gerak yang dipengaruhi oleh getaran atau sentuhan. Contohnya, menutupnya daun putri malu (Mimosa pudica)
ketika disentuh. 

2). Niktinasti : gerak yang dipengaruhi oleh kondisi siang dan malam. Contohnya, daun bunga merak (Caesalpinia pulcherrima)
menutup ketika malam dan membuka ketika siang hari. 

3). Fotonasti : gerak yang dipengaruhi karena adanya cahaya sore. Contohnya, bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) mekar ketika
jam 4 sore. 

4). Termonasti : gerak yang dipengaruhi karena adanya suhu hangat. Contohnya, mekarnya bunga tulip di musim semi karena
musim semi suhunya hangat.

Anda mungkin juga menyukai