Anda di halaman 1dari 9

Gerak Benda dan Makhluk Hidup di

Lingkungan Sekitar
1. Konsep Gerak
Setiap benda selalu bergerak melaui lintasannya. Lintasannya berupa
lintasan lurus, melingkar, parabola, atau tidak beraturan. Benda yang
melintas pada lintasan lurus melibatkan jarak, waktu dan kecepatan.

Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh. Perpindahan adalah selisih


jarak lurus antara posisi awal dengan posisi akhir. Contohnya jarak rumah
kamu dengan sekolah adalah 2 km. Apabila kamu berangkat dan pulang
sekolah, maka jarak yang kamu tempuh adalah 4 km. Tetapi
perpindahanya adalah nol. Karena tidak ada jarak posisi awal dan jarak
posisi akhir.

Kelajuan adalah kemampuan menempuh jarak tertentu pada setiap


detiknya. Bisa dirumuskan dengan :

Keterangan :
v = kelajuan (m/s)
s = jarak tempuh (m)
t = waktu (s)

Kecepatan adalah kemampuan mengukur perpindahan gerak benda tiap


satuan waktu. Bisa dirumuskan dengan :

Keterangan :
v⃗ = kecepatan (km/jam)
Δs = perpindahan (m)
t = waktu (s)

Kelajuan dan kecepatan memiliki definisi yang berbeda, namun pada


Gerak Lurus Beraturan (GLB), kecepatan dan kelajuan memiliki nilai,
simbol (v) dan satuan (m/s) yang sama.
Percepatan adalah perubahan kecepatan pada setiap waktu. Percepatan
bisa dirumuskan dengan :
dengan

Keterangan :
= percepatan (m/s²
= perubahan kecepatan (m/s)
= perubahan waktu (s)
= kecepatan akhir (m/s)
= kecepatan awal (m/s)

Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak yang memiliki


perubahan kecepatan sellau tetap pada setiap detiknya.

Percepatan tidak hanya dimiliki benda yang bergerak horizontal, pada


benda yang bergerak vertikal pun memiliki percepatan yaitu percepatan
gravitasi. Percepatan gravitasi atau disebut juga gaya gravitasi adalah
gaya tarik benda oleh bumi sehingga benda mengalami percepatan
konstan yaitu 9,8 m/s² atau 10 m/s².

Gaya adalah tarikan atau dorongan. Gaya dapat mengubah kecepatan,


bentuk, dan arah. Gaya dibagi menjadi 2 yaitu gaya sentuh dan gaya tak
sentuh.

Gaya sentuh contohnya gaya otot dan gaya gesek. Gaya otot adalah gaya
yang ditimbulkan oleh koordinasi otot oleh rangka tubuh. Misalnya,
seseorang akan memanah dengan menarik mata panah kearah belakang.

Gaya gesek adalah gaya yang diakibatkan oleh adanya 2 benda yang
saling bergesekan. Gaya gesek selalu berlawanan arah dengan gaya yang
diberikan pada benda. Contohnya, gaya gesek antara meja dengan lantai
ketika meja didorong.
Gaya tak sentuh adalah gaya yang tidak membutuhkan sentuhan
langsung pada benda yang dikenainya. Contohnya, ketika mendekatkan
magnet dengan paku besi, paku besi akan tertarik dan menempel pada
magnet. Hal ini dipengaruhi oleh gaya magnet.
Sistem Rangka, Sendi, dan Otot
1. Sistem Gerak Manusia (Rangka)
Rangka adalah organ yang dapat menopang makhluk hidup dan dapat membantu makhluk
hidup untuk bergerak. Rangka ada 2 yaitu rangka eksternal dan rangka internal. Manusia
memiliki rangka internal, hewan ada yang memiliki rangka internal dan ada pula yang
memiliki rangka eksternal.

Rangka pada manusia berfungsi untuk : melindungi organ dalam tubuh, sistem alat gerak, tempat
melekatnya otot dan memberi bentuk tubuh serta menopang tubuh. Berikut ini gambar rangka
manusia :

Struktur tulang terdiri dari lekukan, tonjolan titik – titik kasar pada bagian ujungnya dan lubang.
Lekukan dan tonjolan berfungsi sebagai tempat melekatnya otot, lubang berfungsi sebagai keluar
masuknya pembuluh darah dan saraf.

Bagian – bagian tulang yaitu :

Periosteum adalah membran yang menempel kuat pada tulang,


berfungsi untuk pertumbuhan dan perbaikan tulang.
Didalam periosteum terdapat pembuluh darah yang berfungsi
membawa makanan kedalam tulang.
Tulang kompak atau tulang keras adalah lapisan tulang yang keras
dan kuat, mengandung sel – sel tulang, pembuluh darah, serabut
elastis, zat kapur dan fosfor. Zat kapur dan fosfor untuk
mempertahankan tulang agar tetap keras, serabut elastis untuk
menjaga tulang agar tetap kuat.
Tulang spons terdapat pada ujung tulang dan tidak sekuat tulang kompak. Didalam tulang
spons terdapat jaringan berlemak yang disebut dengan sumsum. Sumsum merah berada pada
ujung tulang spons, sumsum kuning berada di tengah – tengah tulang spons. Sumsum merah
ini berfungsi untuk menghasilkan sel darah merah.
Pada ujung tulang spons ditutupi oleh tulang rawan (kartilago). Kartilago ini berupa lapisan
yang tebal, lunak, lentur, dan tersusun atas sel – sel yang dikelilingi matriks protein. Selain
itu, kartilago terdapat di ujung tulang rusuk, dinding saluran pernapasan, hidung dan telinga.
Bentuk tulang manusia ada 4 yaitu : tulang panjang misalnya tulang lengan (humerus),
tulang pipih misalnya tulang dada (sternum), tulang pendek misalnya tulang ruas jari (falang)
dan tulang tidak beraturan misalnya tulang belakang (vertebra).
Proses pengubahan tulang rawan menjadi tulang keras dinamakan penulangan (Osifikasi).
Tulang rawan berisi osteoblas (sel – sel pembentuk tulang), kemudian osteoblas akan
membentuk osteosit (sel – sel tulang). Proses osifikasi dimulai dari bagian tengah tulang
rawan kemudian meluas ke segala arah sesuai pertumbuhan tulang.
Proses osifikasi
Selain mengalami osifikasi, tulang juga mengalami penggabungan (fusi). Ketika baru lahir,
jumlah tulang manusia ada 270 tulang. Namun, setelah mengalami penggabungan maka
ketika dewasa jumlah tulang manusia menjadi 206 tulang.
2. Sendi
Sendi adalah tempat bertemunya 2 tulang atau lebih. Dengan adanya sendi, hubungan
antartulang dapat digerakkan. Sendi dibagi menjadi 3 yaitu : Sinartrosis, Amfiartrosis dan
Diartrosis.
Sinartrosis adalah sendi yang tidak dapat digerakkan, contohnya sendi pada tulang
tengkorak. Amfiartrosis adalah sendi yang dapat digerakkan namun terbatas, contohnya sendi
antar ruas tulang belakang. Diartrosis adalah sendi yang dapat digerakkan secara bebas.
Diartrosis dibagi menjadi 5 yaitu : sendi peluru, pelana, putar, engsel dan geser.
Sendi peluru adalah sendi yang berbentuk seperti peluru. Sendi peluru dapat bergerak ke
segala arah. Contohnya sendi antar tulang lengan atas dengan tulang belikat, sendi antara
tulang paha dengan tulang pinggul.
Berikut gambar sendi peluru

Sendi engsel adalah sendi yang dapat digerakkan ke 2 arah yaitu depan dan belakang atau
kiri dan kanan. Sendi engsel bentuknya seperti engsel pintu. Contohnya pada siku dan lutut.
Berikut gambar sendi engsel
Sendi putar yaitu sendi yang salah satu tulangnya dapat berputar pada tulang yang lain
sebagai porosnya. Contohnya pada tulang leher dengan tengkorak.
Berikut gambar sendi putar

Sendi pelana yaitu pertemuan 2 tulang seperti pelana. Contohnya sendi pada pergelangan
tangan dengan telapak tangan.

Sendi geser yaitu sendi yang menghubungkan 2 tulang yang memiliki permukaan datar.
Prinsip kerjanya yaitu tulang yang satu bergeser diatas tulang yang lain. Contohnya pada
tulang pergelangan tangan, pergelangan kaki, dan antar tulang belakang.
Berikut gambar sendi geser

3. Otot
Otot adalah penggerak bagian – bagian tubuh, otot disebut juga alat gerak aktif. Otot
mengisi 35 – 40 % massa tubuh manusia. Otot dapat berkontraksi dan relaksasi. Contohnya
yaitu ketika mengangkat tangan.
Ketika mengangkat tangan, maka otot bisep akan berkontraksi dan otot trisep akan relaksasi.
Ketika tangan direntangkan, maka otot bisep akan relaksasi dan otot trisep akan berkontraksi.
Lebih jelasnya, lihat gambar berikut.
Prinsip kerja otot ada 3 yaitu : 1). berlawanan seperti otot bisep dan trisep, 2). bisa kita
sadari (volunteer) seperti otot rangka 3). Tidak bisa disadari (involunteer) seperti otot polos
dan otot jantung.
Otot rangka adalah otot yang paling banyak terdapat didalam tubuh. Ciri – cirinya : melekat
pada tulang, sel – sel ototnya bergaris – garis melintang (otot lurik), cara kerjanya volunteer,
cepat kontraksi dan cepat lelah.
Otot rangka melekat pada tulang dengan perantara tendon. Tendon adalah pita tebal,
berserabut, dan liat. Contoh penggunaan otot rangka yaitu ketika kita berjalan, berlari, dan
beraktivitas lain dibawah kesadaran kita.

Otot polos terdapat pada dinding lambung, usus halus, rahim, dan organ dalam lainnya. Ciri –
cirinya : berbentuk gelendong dan memiliki inti pada tiap selnya, bersifat involunteer,
berkontraksi dan relaksasi secara lambat dan tidak mudah lelah.

Otot jantung hanya terdapat di jantung. Ciri – cirinya : seperti otot lurik tetapi bergelendong,
bersifat involunteer, inti sel berada di tengah, berkontraksi secara cepat dan berirama.

4. Kelainan sistem gerak manusia


Kelainan pada sistem gerak yaitu Riketsia, Osteoporosis, Artritis, Fraktura, Kifosis,
Lordosis dan Skoliosis. Riketsia yaitu kekurangan vitamin D, sehingga menyebabkan kaki
tumbuh membengkok. Umumnya terjadi pada anak – anak.
Osteoporosis yaitu kekurangan kalsium, sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah.
Terjadi pada orang dewasa dan orang tua. Artritis yaitu sendi tulang rusak dan tidak dapat
digerakkan. Fraktura atau patah tulang terjadi ketika terbentur benda keras atau jatuh dari
ketinggian.
Fraktura ada 4 jenis yaitu :

Kifosis, lordosis dan skoliosis merupakan kelainan pada tulang belakang. Kifosis adalah
tulang belakang terlalu melengkung kedepan (bungkuk), lordosis adalah tulang belakang
terlalu melengkung ke belakang dan skoliosis adalah tulang belakang terlalu melengkung ke
samping.

Sistem Gerak pada Hewan dan Tumbuhan


1. Sistem Gerak pada Hewan
Air memiliki kerapatan yang besar, sehingga hewan di air lebih sulit untuk
bergerak. Air memiliki gaya angkat yang besar dan massa jenis hewan air
lebih kecil dari lingkungannya. Hal ini menyebabkan hewan air
mengeluarkan sedikit energi karena dibantu oleh gaya angkat air.

Bentuk tubuh yang dimiliki hewan air yaitu terpedo (streamline). Hal ini
memungkinkan untuk meliuk dari sisi ke sisi dan mengurangi hambatan
ketika bergerak. Tubuh ikan dilengkapi otot dan tulang belakang untuk
mendorong ikan melaju ke depan.

Ikan memiliki sirip untuk menjaga keseimbangan. Untuk mengatur gerak


naik turun, ikan memiliki gelembung renang yang dapat mengeluarkan gas
seperti oksigen.

Gerak hewan di udara dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Sehingga, tubuh


hewan udara memiliki gaya angkat yang besar untuk mengimbangi gaya
gravitasi. Sayap burung terdiri atas kerangka dan otot yang kuat dan
ringan. Sayap burung memiliki bentuk airfoil yaitu bentuk melengkung yang
dapat mempercepat udara bagian atas mengalir daripada udara bagian
bawah.

Ketika sayap burung dikepakkan ke belakang, sayap memberi aksi pada


udara dibawah sayap, dan udara memberi gaya reaksi agar mengalir
kebawah dan mendorong kedepan. Sehingga, burung dapat terangkat
keatas dan melaju kedepan. Hal ini sesuai dengan Hukum III Newton.

Hewan darat memiliki otot dan tulang yang kuat. Hal ini untuk mengatasi
inersia dan untuk menjaga gaya pegas (elastisitas). Contohnya, gajah dan
kerbau memiliki massa tubuh yang besar, sehingga membutuhkan gaya
yang besar untuk melawan inersia. Namun, perbedaan otot dan tulang
pada gajah dan kerbau membuat gajah lebih lincah daripada kerbau.

2. Sistem Gerak pada Tumbuhan


Gerak pada tumbuhana ada 3 yaitu : gerak Endonom, Higroskopis dan
Eksionom. Gerak endonom adalah gerak yang terjadi dari dalam sel tubuh
tumbuhan. Contohnya, gerak kloroplas pada daun hidrilla (Hydrilla
verticillata).
Apabila di lihat dengan mikroskop, sel daun hidrilla berbentuk seperti
tembok dan berair yang disebut sitoplasma. Ditengah sitoplasma terdapat
bulat – bulat berwarna hijau yang disebut kloroplas. Kloroplas inilah yang
bergerak mengelilingi sel dan disebut siklosis. Berikut gambar sel daun
hidrilla

Keterangan : a = daun hidrilla, b = sel


daun hidrilla dibawah mikroskop
Gerak Higroskopis adalah gerak
karena adanya perubahan kadar air
dalam sel secara tidak merata.
Contohnya membukanya buah polong – polongan seperti kedelai (Glycine
max) dan membukanya dinding sporangium pada tumbuhan paku.
Ketika kedelai sudah tua, terjadi penurunan kadar air dalam sel yang tidak
merata sehingga membuat kedelai mengkerut. Karena semakin mengkerut,
membuat kulitnya membuka.

Gerak eksionom adalah gerak karena adanya rangsangan dari


lingkungan. Gerak eksionom dibagi menjadi 3 yaitu : tropisme, taksis dan
nasti.

Gerak tropisme adalah gerak yang dipengaruhi oleh arah datangnya


rangsang dari luar. Gerak tumbuhan yang mendekati arah datangnya
rangsang dinamakan tropisme positif, sedangkan yang menjauhi
datangnya rangsang dinamakan tropisme negatif.

Gerak tropisme ada 4 yaitu Fototropisme/Heliotropisme, Hidrotropisme,


Tigmotropisme dan Kemotropisme. Fototropisme adalah gerak tropisme
yang dipengaruhi oleh cahaya. Gerak tumbuhan yang mendekati cahaya
disebut fototropisme positif, sedang yang menjauhi cahaya disebut
fototropisme negatif.
Geotropisme adalah gerak tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi.
Contohnya, pada tumbuhan jagung. Akar jagung bergerak menuju ke pusat
bumi (disebut geotropisme positif) sedangkan batang jagung bergerak
menjauhi pusat bumi (disebut geotropisme negatif).
Hidrotropisme adalah gerak tumbuhan mendekati sumber air. Contohnya,
akar kaktus yang bergerak mendekati sumber air ketika musim kemarau.
Tigmotropisme adalah gerak merambatnya sulur pada arah rambatannya.
Contohnya, sulur kacang panjang, labu siam, mentimun, dan sebagainya.
Kemotropisme adalah gerak tropisme yang dipengaruhi oleh zat kimia.
Contohnya, proses penyerbukan pada tumbuhan. Penyerbukan diawali
dengan menempelnya serbuk sari pada kepala putik. Kemudian serbuk sari
berkecambah dan membentuk buluh serbuk. Selanjutnya buluh serbuk
membawa gamet jantan (spermatozoa) menuju gamet betina (sel telur).
Pergerakan buluh serbuk tersebut dipengaruhi oleh zat gula (zat kimia)
yang dikeluarkan oleh bakal buah. Proses penyerbukan terjadi seperti
gambar berikut.

Gerak taksis adalah gerak pindah tempat seluruh bagian tempat yang
arahnya dipengaruhi sumber rangsangan. Contohnya, organisme
uniseluler yaitu Euglena viridis yang merupakan protista mirip tumbuhan.
Euglena dapat bergerak pindah tempat karena memiliki flagelata dan
reseptor cahaya. Karena membutuhkan cahaya, euglena akan bergerak
kearah datangnya cahaya dan pergerakannya disebut fototaksis.
Gerak nasti adalah gerak tumbuhan yang tidak dipengaruhi oleh arah
datangnya cahaya. Gerak nasti ada 4 yaitu :
1). Seismonasti : gerak yang dipengaruhi oleh getaran atau sentuhan.
Contohnya, menutupnya daun putri malu (Mimosa pudica) ketika disentuh.
2). Niktinasti : gerak yang dipengaruhi oleh kondisi siang dan malam.
Contohnya, daun bunga merak (Caesalpinia pulcherrima) menutup ketika
malam dan membuka ketika siang hari.
3). Fotonasti : gerak yang dipengaruhi karena adanya cahaya sore.
Contohnya, bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) mekar ketika jam 4 sore.
4). Termonasti : gerak yang dipengaruhi karena adanya suhu hangat.
Contohnya, mekarnya bunga tulip di musim semi karena musim semi
suhunya hangat.

Anda mungkin juga menyukai