PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat
Gangguan sistem gerak manusia pada bagian tulang adalah pembahasan yang
penting di mana memberi kita wawasan tentang gangguan system gerak pada
manusia dan mengetahui apa saja system gerak pada manusia .
Sangat penting mengetahhui hal ini karna sistem gerak pada manusia ada pada
diri kita masing-masing yang setiap harinya kita gunakan untuk melakukan
aktifitas berat mau pun ringan. Setidaknya kita mengetahui sedikit tentang sistem
gerak pada diri kita sendiri dalam makalah ini.
ii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Manusia dan hewan memiliki perilaku gerak yang tidak jauh berbeda.
Manusia dan hewan sama-sama menunjukkan gerakan-gerakan yang mudah
diamati. Namun, bagaimana dengan gerak pada tumbuhan? Tumbuhan
melakukan gerakan sesuai dengan rangsang yang diperoleh. Rangsangan
tersebut dapat berupa bahan kimia, suhu, gravitasi bumi, atau intensitas cahaya
yang diterima. Bagaimana tumbuhan dapat dikatakan bergerak? Bagian apa
saja dari tumbuhan yang dapat bergerak?
3
1. Macam – Macam Gerak
ii
c. Hukum III Newton menjelaskan tentang gaya aksi reaksi pada dua
benda. Ketika benda pertama mengerjakan gaya ( ke benda kedua,
maka benda kedua tersebut akan memberikan gaya (yang sama
besar ke benda pertama namun berlawanan arah).
Sistem gerak ialah sistem dalam tubuh yang terdiri dari persendian, otot dan
tulang-tulang yang bergabung membentuk rangka dan berguna untuk memberikan
betuk tubuh, memudahkan manusia untuk melakukan aktivitas, seperti berlari,
berjalan, menari. Berikut komponen-komponennya :
a. Rangka (Tulang)
Rangka atau tulang pada tubuh manusia termasuk salah satu alat
gerak pasif karena tulang baru akan bergerak bila digerakkan oleh otot.
Sedangkan unsur pembentuk tulang pada manusia adalah unsur
kalsium dalam bentuk garam yang direkatkan oleh kalogen. Fungsi
sistem gerak adalah mendukung tubuh manusia untuk bergerak.
Sehingga manusia dapat melakukan aktivitas, seperti berjalan, berlari,
menari dan lain-lain.
Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh manusia dan hewan yang
berfungsi sebagai alat gerak aktif yang menggerakkan tulang.Otot-otot
dalam tubuh manusia melakukan beberapa fungsi penting. Fungsi
utama mereka adalah gerakan, baik sengaja dan tidak sengaja, dan
mereka juga mendukung tubuhnya, membantu menjaga postur. otot
yang kuat juga menstabilkan tubuh banyak sendi dan menentukan
kekuatan tubuh secara keseluruhan. Fungsi tambahan adalah untuk
menghasilkan panas sebagai produk sampingan dari proses lainnya.
c. Sendi
ii
yang liat dan menghasilkan minyak pelumas tulang yang disebut
cairan sinovial.
1. Gangguan Tulang
a. Retak Tulang
b. Rakhitis
c. Hidrosefalus
d. Mikrosepalus
e. Osteoporosis
ii
2) Skoliosis, jika tulang belakang melengkung ke arah samping,
sehingga badan tampak melengkung ke kiri atau ke kanan.
2. Gangguan Persendian
a. Dislokasi
b. Keseleo
c. Ankilosis
d. Artritis
5) Kaku Leher atau Stiff : Kaku leher terjadi karena otot leher
mengalami peradangan akibat gerakan atau hambatan yang salah
sehingga leher terasa kaku.
ii
BAB III
PEMBAHASAN
Alat-alat gerak yang digunakan pada manusia dan hewan ada 2 macam
yaitu alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Kedua
alat gerak ini akan bekerja sama dalam melakukan pergerakan sehingga
membentuk suatu sistem yang disebut sistem gerak.
Tulang disebut alat gerak pasif karena tulang tidak dapat melakukan
pergerakkannya sendiri. Tanpa adanya alat gerak aktif yang menempel pada
tulang, maka tulang-tulang pada manusia dan hewan akan diam dan tidak
dapat membentuk alat pergerakan yang sesungguhnya. Walaupun merupakan
alat gerak pasif tetapi tulang mempunyai peranan yang besar dalam sistem
gerak manusia dan hewan.
Otot disebut alat gerak aktif karena otot memiliki senyawa kimia yaitu
protein aktin dan myosin yang bergabung menjadi satu membentuk
aktomiosin. Dengan aktomiosin inilah otot dapat bergerak. Sehingga pada saat
otot menempel pada tulang dan bergerak dengan otomatis tulang juga akan
bergerak.
11
Dengan memiliki aktomiosin ini maka otot mempunyai sifat yang
lentur/fleksibel dan mempunyai kemampuan untuk memendekkan serabut
ototnya (pada saat kontraksi) dan memanjangkan serabut ototnya (pada saat
relaksasi/kembali pada posisi semula)
1. Rangka/Skeleton
a. Eksoskeleton
b. Endoskeleton
Fungsi rangka :
ii
6. Tempat penimbunan/penyimpanan zat kapur.
b. Cartilago Fibrosa/serabut
c. Cartilago Elastin/elastic
Osteon berfungsi :
Osifikasi
ii
kolagen sehingga akan membuat tulang sejati bersifat kaku/tidak
lentur dan membuat tulang mudah retak atau patah. Secara
perlahan matriks tulang rawan akan terisi oleh Calcium dan fosfor
(phosphate), hal inilah yang membuat osteon menjadi keras.
Kalsifikasi
a. Tulang pipa/panjang
Tulang pipa dapat dijumpai pada Os. Humerus, Os. Radius, Os.
Ulna, Os. Tibia, Os. Fibula, ruas-ruas Os. Digiti Phalanges Manus, dll.
b. Tulang pipih
c. Tulang pendek
ii
Berdasarkan matriksnya dibedakan menjadi :
a. Tulang kompak/padat
1) Tulang Tengkorak :
2) Tulang Pendengaran :
3) Tulang badan :
4) Tulang dada :
5) Tulang rusuk :
ii
3) Tulang rusuk melayang = 2 pasang
8) Tulang Apendikuler/Extremitas
4. Persendian/artikulasi
a. Sinarthrosis
Disebut juga dengan sendi mati Yaitu hubungan antara 2 tulang yang
tidak dapat digerakkan sama sekali. Artikulasi ini tidak memiliki celah
sendi dan dihubungkan dengan jaringan serabut. Dijumpai pada
hubungan tulang pada tulang-tulang tengkorak yang disebut
sutura/suture.
b. Amfiarthrosis
Disebut juga dengan sendi kaku Yaitu hubungan antara 2 tulang yang
dapat digerakkan secara terbatas. Artikulasi ini dihubungkan dengan
cartilago. Dijumpai pada hubungan ruas-ruas tulang belakang, tulang
rusuk dengan tulang belakang.
c. Diarthrosis
Disebut juga dengan sendi hidup Yaitu hubungan antara 2 tulang yang
dapat digerakkan secara leluasa atau tidak terbatas. Untuk melindungi
bagian ujung-ujung tulang sendi, di daerah persendian terdapat rongga
yang berisi minyak sendi/cairan synovial yang berfunggsi sebagai
pelumas sendi.
ii
1) Sendi engsel
3) Sendi putar
4) Sendi peluru/endartrosis
5) Sendi geser
7) Sendi gulung
8) Sendi ovoid
ii
a. Skoliosis
b. Lordosis
c. Kifosis
a. Polio
b. Layuh Semu
Layuh semu terjadi akibat terinfeksi penyakit sifilis pada anak semasa
dalam kandungan akibat tertular oleh ibu yang mengidap penyakit sifilis,
akibat tulang tulang anggora gerak pada bayi atau anak menjadi layuh atau
tidak bertenaga.
c. Rakhitis
d. Kaku Sendi
Kaku sendi merupakan cacat pada persendian dimana sendi tidak dapat
digerakkan. Penyakit ini disebabkan karena persendian terinfeksi penyakit
sifilis atau gonorhoe sehingga minyak sendi menjadi kering dan tidak
dapat digerakkan, misalnya pada lutut yang tidak dapat dibengkokkan.
Kaku sendi biasanya ini terjadi pada orang dewasa.
e. Kanker Tulang
Virus juga dapat merusakkan pertumbuhan sel sel tulang yang tidak
terkendali, sehingga di beberapa tempat pada tulang dapat tumbuh
benjolan benjolan yang dapat berpindah pindah dan timbul rasa sakit.
Penyakit ini dapat menyebabkan kematian.
f. TBC Tulang
TBC tulang adalah penyakit pada tulang akibat infeksi oleh Tuberculosis
yang sehingga membuat tulang menjadi rusak.
ii
g. Osteoporosis
h. Rikets
i. Osteomalasia
j. Steoporosis atau osteopenia
Kelainan tulang yang kebanyakan diderita oleh orang tengah baya atau tua
yang sudah menopause. Kelainan ini berupa menurunnya kerja sel
osteoblas sebagai akibat penurunan produksi hormon estrogen. Tulang
akhirnya menjadi rapuh dan mudah patah. Penyakit ini dapat diatasi
dengan banyak minum susu yang mengandung kalsium.
k. Artritis
l. Mikrosefalus
Suatu sifat keturunan pada orang tua yang bersifat menurun akan
diwariskan kepada keturunannya, sifat itu disebut gen. Misalnya, kelainan
bentuk tulang punggung yang dialami orang tua yang disebabkan oleh gen,
maka akan diwariskan kepada keturunannya.
c. Urai Sendi, jika terjadi pergeseram sendi karena selaput sendi sobek.
e. Patah tulang tertutup, jika tulang yang patah tidak sampai merobek
kulit.
f. Patah tulang terbuka, jika tulang yang patah merobek kulit dan tulang
mencuat ke luar.
ii
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
27
DAFTAR PUSTAKA
https://yogahadiyulianto.wordpress.com/kelas-viii/sistem-gerak-pada-
manusia/pengertian-dan-komponen-sistem-gerak-pada-manusia/ di akses
tanggal 28 September 2018
http://rangkuman-ipa.blogspot.com/2015/07/gangguan-atau-penyakit-pada-sistem-
Gerak-Manusia.html di akses tanggal 28 September 2018
http://genwisaku.blogspot.com/2017/06/penjelasan-sistem-gerak-pada-
manusia.html di akses tanggal 28 September 2018
ii
KATA PENGANTAR
Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, baik dari segi penyajian materinya maupun dari segi bahasanya.
Karena itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif senantiasa penulis harapkan
demi untuk melengkapi dan menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan ..........................................................................................................2
D. Manfaat ........................................................................................................2
A. Kesimpulan...................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................28
ii
MAKALAH
Disusun Oleh:
VIII B / 16
MTSN 5 MADIUN