Anda di halaman 1dari 32

PRESENTASI SKRIPSI DENGAN

DESAIN CASE CONTROL


( POPULASI & SAMPLE SERTA
ANALISIS DATA)
OLEH:
1. IPIK MEINARSIH (173112540120053)
2. WILIAN ARTANIA (173112540120079)
3. NELVIYANTI (173112540120325)
4. DALILAH WINTARI N (173112540120327)
5. NURHAYATI (173112540120371)
6. JURIAH (173112540120372)
7. TITI RACHMAWATI (173112540120374)
8. MIMIN RUKMINI (173112540120437)
9. NENI HERYANI (173112540120439)
10. TARSIH (173112540120474)
KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN PARITAS DAN UMUR DENGAN KEJADIAN
PERDARAHAN PASCA PERSALINAN PRIMER DI RSUD
WONOSARI TAHUN 2011
BAB III
METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian


kuantitatif dengan metode observasi
korelasional analitik
Pada penelitian ini dilakukan
pengamatan mengenai kasus
perdarahan pasca persalinan primer di
RSUD Wonosari.
Kemudian, ditelusuri serta dianalisis paritas
dan umur subjek untuk mendapatkan
hubungan antara ketiga variabel tersebut.
Penelitian ini dilaksanakan dengan
pendekatan kasus kontrol (case control).

Pendekatan case control atau retrospektif


adalah penelitian epidemiologis analitik
observasional yang menelaah hubungan
antara efek (penyakit atau kondisi
kesehatan) tertentu dengan faktor risiko
tertentu.
Resiko
P1 dan P≥4
Paritas
Tidak Resiko Populasi
P2-3 Ibu Bersalin/nifas
Kasus dengan Kejadian PPP
Resiko PPP Primer primer di RSUD
U <20 dan U>35 Wonosari 2011
Umur
Tidak Resiko
U 20 - 35 Kriteria Inklusi
Sample
dan Eksklusi
Resiko
P1 dan P≥4
Paritas
Tidak Resiko
P2-3
Kontrol
Resiko PPP Primer
U <20 dan U>35
Umur
Tidak Resiko
U 20 - 35

Adakah Faktor Penelitian dimulai


Resiko? dar sini
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di ruang bersalin
dan rekam medis RSUD Wonosari,
Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 1
Mei 2012 s.d. 30 Mei 2012.
1. Variabel Penelitian
Variabel independen dalam
penelitian ini adalah status paritas
dan umur ibu.
Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah kejadian
perdarahan pasca persalinan
primer
2. Definisi Operasional Variabel

a) Variabel Dependen Kejadian Perdarahan Pasca Persalinan


Primer
adalah ibu bersalin/nifas yang mendapatkan 37 terapi cytotek
sebagai terapi PPP primer.
Skala data yang dipakai adalah nominal (terjadi dan tidak
terjadi).

b) Variabel Independen
1) Paritas
Penggolongan paritas yang digunakan adalah paritas 1
(nullipara) dan ≥4 (P1 dan P≥4) dan paritas 2-3 (P2-3).
Skala data yang dipakai adalah nominal.
2) Umur
Penggolongan umur yang digunakan adalah umur kurang dari
20 tahun dan lebih dari 35 tahun (U35) serta umur antara 20-35
tahun (20-35).
Skala data yang dipakai adalah nominal.
c) Variabel Terkendali
1) Umur Kehamilan
Yang menjadi kontrol dalam 38 penelitian ini adalah ibu
dengan umur kehamilan 37 hingga 41 minggu.
2) Jumlah Janin
Yang menjadi kontrol dalam penelitian ini adalah ibu
dengan janin tunggal (satu janin).
3) Metode Persalinan
Yang menjadi kontrol dalam penelitian ini adalah ibu
dengan persalinan pervaginam.
4) Pemberian Uterotonik saat Persalinan
Yang menjadi kontrol dalam penelitian ini adalah tidak
diberikannya uteronika selama persalinan berlangsung.
5) Berat Badan Lahir Bayi
Yang menjadi kontrol dalam penelitian ini adalah bayi
dengan berat badan antara 2500 hingga 4000 gram.
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh ibu yang bersalin/nifas di RSUD
Wonosari tahun 2011 terhitung dari 1
Januari 2011 hingga 31 Desember
2011 yang berjumlah 1191 orang
2. Sampel dan Sampling
Sampel dalam penelitian ini dibagi
menjadi sampel kasus dan sampel kontrol
Sampel kasus adalah ibu bersalin/nifas
yang mengalami PPP primer di RSUD
Wonosari pada tahun 2011
Sampel kontrolnya adalah ibu
bersalin/nifas yang tidak mengalami PPP
primer di RSUD Wonosari pada tahun 2011
Yang dimaksud ibu tanpa PPP primer
adalah ibu dengan PPP sekunder
(perdarahan setelah 24 jam persalinan)
serta ibu tanpa PPP sama sekali
• Besar sampel yang dipakai pada penelitian ini
menggunakan rumus dari Sastroasmoro dan
Ismael (2011) rasio kasus dan kontrol 1:1.

keterangan:
n1 = besar sampel kasus
n2 = besar sampel kontrol
Zα = taraf kepercayaan (besarnya 95%, 2 sisi = 1,96)
Zβ = power dari penelitian (besarnya 80%, Zβ=0,842)
P = rata-rata proporsi = 0,635
Q = 1 – P = 0,365
P1 = Proporsi paparan pada kelompok kasus = 0,69
P2 = proporsi paparan pada kelompok kontrol = = 0,58
OR = 1,59
Q1 = 1 - P1 = 0,31
Q2 = 1 - P2 = 0,42
n1,2 = [1, 96 √ 2 * 0, 635 * 0, 365 - 0,842 √ 0, 69 ´ 0, 31+ 0, 58 ´ 0, 42]2

(0, 69 - 0, 58)2

= [1,96X0,68 – 0,842X0,676]2
(0,11)2
= (1,33 – 0,569)2
0,0121
= 0,761
0,0121
= 62,9

Penentuan besar sampel berdasarkan variabel paritas dengan


OR = 1,59 dan P1 = 0,69 diambil dari penelitian Mutiara dan
Yusad (2011).
• Setelah dimasukkan ke dalam rumus
tersebut maka ditemukan hasil 62,9 atau
dibulatkan menjadi 63 orang.
• Teknik sampling dalam penelitian ini
adalah purposive sampling
• Adapun sampel untuk kelompok kasus dan
kelompok kontrol adalah ibu bersalin/nifas
yang memenuhi kriteria penelitian sebagai
berikut:
• Kriteria Inklusi:
– Kehamilan tunggal
– Kehamilan aterm (37 s.d. 41 minggu)
– Persalinan pervaginam
• Kriteria Eksklusi:
– Mendapatkan induksi persalinan
– Bayi makrosomia
– Data tidak tersedia
• Kelompok kontrol dipilih dengan melakukan
frequency matching.
1. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini merupakan
data sekunder yang berupa catatan
rekam medik ibu bersalin/nifas di RSUD
Wonosari dalam kurun tahun 2011 terhitung
dari 1 Januari 2011 hingga 31 Desember
2011. Skala data yang digunakan ialah
nominal.
2. Prosedur Pengumpulan Data
• Melihat catatan register ibu bersalin di ruang bersalin RSUD Wonosari
dari tanggal 1 Januari 2011 hingga 31 Desember 2011.
• Mencatat nomor rekam medis ibu bersalin yang mengalami PPP
primer.
• Membuat salinan (memfotokopi) buku register ibu bersalin.
• Melihat catatan register ibu nifas di bangsal nifas RSUD Wonosari dari
tanggal 1 Januari 2011 hingga 31 Desember 2011.
• Mencatat nomor rekam medis ibu nifas yang mengalami PPP primer.
• Mencari lembar rekam medis ibu bersalin di ruang rekam medis
sesuai nomor rekam medis yang diperoleh dari buku register untuk
mendapatkan data yang lebih lengkap.
• Memilah subjek dengan kriteria inklusi dan eksklusi
• Menentukan sampel kasus dan mengumpulkan data paritas dan
umur subjek yaitu P1 dan P≥4, P2-3 serta U<20 dan U>35, U20-35.
• Menentukan sampel kontrol dan mengumpulkan data paritas dan
umur subjek yaitu P1 dan P≥4, P2-3 serta U<20 dan U>35, U20-35.
• Memasukan data ke dalam master table.
Dalam penelitian ini, instrumen
pengumpulan data yang digunakan
adalah format lembar kerja yang berisi
nomor urut, nomor rekam medis,
kejadian PPP primer (terjadi dan tidak
terjadi), paritas (P1 dan P≥4, P2-3), dan
umur (U<25 dan U>35, U25-35).
1. Pengolahan Data
• Editing
Pada tahap ini, peneliti memeriksa kelengkapan dan ketepatan data
• Coding
Peneliti memberi kode numerik (angka) terhadap data untuk mempermudah
pengolahan data, yaitu:
Kejadian PPP Primer
– Ibu bersalin/nifas tanpa perdarahan diberi kode 0.
– Ibu bersalin/nifas dengan PPP primer diberi kode 1.
• Paritas
– Paritas 2-3 diberi kode 2.
– Paritas 1 dan Paritas ≥4 diberi kode 3.
• Umur
• Umur 20-35 diberi kode 4
• Umur kurang dari 20 dan lebih dari 35 diberi kode 5
• Entry Data
Peneliti memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel.
• Tabulating
Peneliti melakukan penyusunan data dengan mengelompokkan data sehingga data
dapat dijumlah dan disusun untuk disajikan dan dianalisis dalam bentuk tabel distribusi
atau tabel silang.
2. Analisis Data
a. Analisis univariat
• menghasilkan distribusi frekuensi kejadian
PPP primer dan distribusi frekuensi paritas.
• . Rumus yang digunakan untuk analisis
univariat dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:

P = nf X100%

• Keterangan:
P = persentase yang dicari
f = frekuensi variabel
n = jumlah populasi
b. Analisis bivariat
• Analisis bivariat dalam penelitian ini diujikan pada
variabel paritas (skala data nominal) dengan
kejadian perdarahan pasca persalinan primer
(skala data nominal) serta variabel umur (skala
data nominal) dengan kejadian perdarahan
pasca persalinan primer (skala data nominal).
• Tabel silang yang digunakan adalah 4x2 dengan
nilai α sebesar 5%.
• Derajat kebebasan (dk) yang digunakan = 1.
• Analisis yang diujikan adalah analisis chi square
dilanjutkan dengan analisis koefisien kontingensi
(C) dan odds ratio (OR).
• Penghitungan chi square dan OR dilakukan
dengan bantuan Program R 2.9.0, sedangkan C
dihitung secara manual.
• Hasil pengujian chi square dinilai signifikan bila
c2tabel >3,481 dan p-value yang diterima <0,05.
• Setelah mendapatkan nilai chi square,
penghitungan dilanjutkan dengan menghitung
koefisien kontingensi (C).
• Rumus yang digunakan adalah:

• Keterangan:
C : koefisien kontingensi
X2: nilai chi square hitung
N : jumlah data
Selanjutnya, harga C tersebut
dibandingkan dengan harga C
maksimum yang dihitung dengan
rumus berikut ini:
m -1
C maks =
m

Keterangan:
m : harga minimum antara banyak
baris dan kolom
• Dengan membandingkan C dengan Cmaks,
keeratan hubungan variabel paritas dan
umur dengan PPP primer ditentukan oleh
persentasenya. Hubungan tersebut
disimbolkan dengan Q dan mempunyai nilai
antara -1 dan 1. Bila harga Q mendekati 1,
hubungan tambah erat. Bila menjauhi 1,
hubungan semakin kurang erat

C
C= x 100%
Cmaks
• Interpretasi hasil analisis bivariat dilihat
dengan melihat nilai X2, faktor peluang
(p-value), bersama dengan nilai OR.
• Cara menginterpretasi X2 adalah apabila
X2 hitung sama dengan X2 tabel,
diartikan bahwa ada hubungan antara
dua variabel dan dilanjutkan dengan
penghitungan odds ratio.
• Apabila X2 hitung lebih kecil dari X2 tabel,
diartikan bahwa tidak ada hubungan
antara dua variabel.
• Hasil penelitian dikatakan bermakna jika
X2 hitung lebih dari X2 tabel dan p-value
< 0,05.
• Interpretasi penghitungan odds ratio
dapat dilakukan sebagai berikut:
a)>1 artinya faktor yang diteliti
merupakan faktor risiko
b) = 1 artinya faktor yang diteliti
bukan merupakan faktor risiko
c)< 1 artinya faktor yang diteliti
merupakan faktor protektif
c.Analisis Multivariat
• Analisis multivariat yang digunakan adalah
analisis regresi logistik yang bertujuan untuk
mendapatkan model faktor risiko yang paling
baik (fit) dan sederhana (parsinomy) yang
menggambarkan hubungan antara variabel
dependen dan variabel independen. Analisis
multivariat dalam penelitian ini dikerjakan
dengan bantuan Program R 2.9.0.
• Regresi logistik merupakan pengembangan
lebih lanjut sebagai multivariat chi square,
yaitu variabel dependennya dalam skala
data nominal (dikotomus).
• Hasil analisis yang signifikan diketahui dengan
melihat nilai Pr(>|z|) < 0,05.
• Analisis multivariat ini menghasilkan nilai OR bagi setiap
variabel yang bermakna menimbulkan suatu efek dan
nilai Z yang dapat menghitung probabilitas terjadinya
suatu efek dengan faktor risiko tertentu.
• Berikut adalah model logit untuk probabilitas variabel
independen dalam menimbulkan variabel dependen:
p = a+ b1X1 + b2X2
• Interpretasi hasil dari model logit tersebut bukanlah nilai
kuantitatif dari respons melainkan sebagai
probabilitas/peluang terjadinya suatu
• kejadian/event dalam hal ini adalah kejadian PPP
primer dengan persamaan distribusi kumulatifnya
adalah:

1
P= E(Y=1 X1)=
1+ e-(a+b1X1+b1X1)
• Perlu diketahui bahwa besarnya a+ b1X1 + b2X2 =
Z. Oleh karena
• itu, E(Y=1 X1) dibaca harga harapan/peluang
terjadinya suatu
• kejadian/event dengan nilai kuantitatif 1 dalam hal
ini adalah kejadian
• PPP primer dikarenakan suatu respons dengan
input/prediktor variabel X.
• Dari hasil koefisien regresi yang diperoleh, dapat
dicari OR
• (e=2,718) untuk variabel independen yaitu dengan
rumus:

ORn= ebn
1. Peneliti memberitahukan secara jujur dan
terbuka maksud serta tujuan kedatangan
peneliti kepada pejabat setempat yang
memberi izin.
2. Peneliti menghargai, menghormati dan
mematuhi semua peraturan dan norma di
tempat penelitian dilakukan.
3. Peneliti menulis semua hasil penggalian dan
pengkajian data secara jujur, benar, tidak
ditambah, serta menyatakannya sesuai
dengan keadaan aslinya.

Anda mungkin juga menyukai