Anda di halaman 1dari 22

INFEKSI OPORTUNISTIK

1. Abdul kohar (020116A001)


2. Bilqis Fikrotul U (020116A007)
3. Karisma Indah L (020116A016)
4. Nur Fitriani (020116A022)
5. Nurma Septi Irani (020116A023)
6. Oktavia Nurlaila (020116A024)
Infeksi Oportunistik ( IO )

Infeksi oleh organisme yang biasanya tidak menyebabkan


penyakit pada orang dengan sistem kekebalan yang normal
(sehat), tetapi dapat mengenai orang dengan sistem
kekebalan yang tertekan
Infeksi Oportunistik
* Semua organ, >> hubungan dengan dunia luar
 kulit, mulut, paru dan saluran cerna.
* Jarang pd organ yang terlindungi seperti otak

pada stadium akhir penyakit.
PENYEBAB IO

Bakteri/Mycobacterium Protozoa
Salmonella Toksoplasma
Mycobacterium Avium Cryptospodia

Complex Virus
Cytomegalovirus
Herpes simplex
Jamur Herpes zoster
Candida albicans Hepatitis
Pneumocystis jiroveci Human Papilloma Virus
Aspegillus Keganasan
Cryptococcus Sarkoma Kaposi
Histoplasma Limfoma
JENIS-JENIS INFEKSI
OPORTUNISTIK
• Kandidiasis (Thrush)

• Virus Sitomegalia (CMV)

• MAC (Mycobacterium Avium Complex)

• PCP (Pneumonia Pneumocystis)


• Toksoplasmosis

• Kriptokokosis

• Cryptosporidiosis
CD4 PADA ODHA

Sel CD4 merupakan bagian sel darah putih yang


bertugas untuk menjaga kekebalan tubuh.

Pemeriksaan CD4 adalah pemeriksaan laboratorium


untuk memeriksa jumlah sel CD4 di dalam
darah.rentang nilai normal CD4 pada individu sehat
antara 500-1.600 sel/mm3. Obat antiretroviral(ARV)
dan berolahraga merupakan faktor yang dapat
mempengaruhi nilai CD4
Kandidiasis (Thrush)

Organisme: Candida
Albicans
Tersering pd CD4 < 200
Gejala Klinis
disfagia, nyeri retrosternal
odynofagi
oral thrush 50-90%
endoskopi
 ulcerasi

 plak
Virus Sitomegalia
(CMV)

Virus sitomegalia
(cytomegalovirus/C
 Epidemiologi:
MV) adalah infeksi  Tersebar di seluruh dunia
oportunistik.
 Tiga masa penularan
• perinatal, masa kanak-kanak, usia
subur
 > 90 % anak terinfeksi pada
umur 2 tahun
 CD4 < 50
 Klinis:
 Gangguan lapangan pandang
 Bintik bergerak (floater)
 Pandangan kabur
 Penurunan visus dengan cepat
 Biasanya unilateral, jika tdk diobati
akan mengenai 2 mata
 Diagnosis:
 Gambaran khas fundoskopi pada
ODHA
MAC (Mycobacterium Avium
Complex)
Mycobacterium Avium  Organisme: M.avium
Complex (MAC) adalah complex / M. intracellulare
 Umumnya pd jumlah
penyakit berat yang disebabkan CD4: < 100 sel/mm3
oleh bakteri umum. MAC juga  Gejala/tanda klinis
dikenal sebagai MAI  demam
 keringat malam
(Mycobacterium Avium  anoreksia nausea
Intracellulare). Infeksi MAC  nyeri abdomen & diare
bisa lokal (terbatas pada satu  penurunan BB
bagian tubuh) atau tersebar  limfadenopati
luas pada seluruh tubuh  hepatosplenomegali
 anemi
(DMAC).
PCP (PNEUMONIA PNEUMOCYSTIS)

 Disebabkan oleh Faktor Risiko:


Pneumocystis jiroveci
 Jumlah CD4 <200 sel/µL
(jamur) (dulu protozoa P
carinii)  CD4% <15%
 Ada dimana-mana dlm  PCP sebelumnya
lingkungan
 Oral thrush
 Infeksi awal biasanya terjadi
pd masa kanak-kanak  Pneumonia baktei yg
 PCP dpt terjadi akibat berulang
reaktivasi atau pajanan baru  Berat Badan turun yg
 Pd pasien dgn supresi imun,
tdk disengaja
mungkin penyebaran terjadi
melalui udara  Tingginya HIV RNA
TOKSOPLASMOSIS

Organisme penyebab: Gambaran Klinis:


Toxoplasma gondii • ensefalitis (90%)
Epidemiologi:  demam (70%)
 Pejamu utamanya  nyeri kepala (60%)
kucing  tanda neurologis
 Menelan bahan yang fokal, penurunan
tercemar feses kesadaran (40%)
 Makan daging yang  kejang (30%)
kurang masak  chorio-retinitis
CD4 <200 sel/µL,  pnemonitis
terutama < 50 sel/µL  penyakit sistemik
KRIPTOKOKOSIS

Organisme:
Cryptococcus
neoformans (=jamur)
Sering pd CD4 < 50
sel/uL
Gambaran Klinis
 Demam
 Nyeri kepala
 Malaise, mual dan muntah
 Tanda meningismus &
fotofobia
 Perubahan status mental
 Lesi pada kulit
CRYPTOSPORIDIOSIS

Infeksi berasal dari ingesti Diare profuse cair, tdk


oocyst yg tercemar pd feces berdarah bersifat akut atau
dari orang atau binatang yg sub akut, sering disertai
terinfeksi
 Melalui air (oocyst dpt bertahan pd
mual, muntah, dan kejang
khlorinasi standar) perut
 Transmisi orang ke orang melalui Demam pd 1/3 pasien
kontak oral-anal, dari anak
terinfeksi ke orang dewasa (mis, Sering timbul malabsorpsi;
selama diapering) dehidrasi, yg menimbulkan
Risiko paling besar jika CD4 malnutrisi
<100 sel/µL Dpt menginfeksi duktus
Insidens secara dramatis lebih biliaris dan pankreatikus,
rendah pd daerah yg secara
menyebabkan cholangitis
luas menggunakan ART yang
efektif dan pankreatitis
CARA PENCEGAHAN INFEKSI
OPORTUNISTIK

Untuk mengurangi risiko infeksi baru dengan tetap


menjaga kebersihan dan menghindari sumber kuman
yang diketahui dapat menyebabkan IO.apabila
seseorang terinfeksi beberapa IO, maka dapat memakai
obat yang akan mencegah pengembangan penyakit
aktif. Pencegahan ini disebut profilaksis
CARA PENGOBATAN INFEKSI OPORTUNISTIK

Pengobatan infeksi oportunistik pada Odha tidak


dapat dipisahkan dengan pemberian ARV. Kedua
komponen terapi ini mesti diberikan secara
beriringan dan sinergis, sebab keduanya akan saling
mendukung efektifitas masing-masing.

Terapi ARV ditujukan untuk pemulihan daya tahan


tubuh melalui meningkatnya jumlah CD4. dengan
begitu, peningkatan imunitas pasien akan membantu
keberhasilan terapi antimikroba, yang pada akhirnya
menurunkan risiko terjadinya infeksi oportunistik.
ARV
Terapi antiretroviral (ART) berarti mengobati infeksi
HIV dengan beberapa obat. Karena HIV adalah
retrovirus, obat ini biasa disebut sebagai obat
antiretroviral (ARV). ARV tidak membunuh virus itu.
Namun, ART dapat melambatkan pertumbuhan
virus. Waktu pertumbuhan virus dilambatkan,
begitu juga penyakit HIV.
Jenis-jenis ARV
-nucleoside reverse transcriptase inhibitor
-Non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor
-Protease inhibitor (PI)
-Entry inhibitor
-Integrase inhibitor (INI)
Obat ARV umumnya dipakai dalam gabungan dengan
tiga atau lebih ARV dari lebih dari satu golongan. Hal ini
disebut sebagai terapi kombinasi, atau ART. ART bekerja
jauh lebih baik daripada hanya satu ARV sendiri. Cara
penggunaan obat ini mencegah munculnya resistansi.
Apa Resistansi
terhadap Obat Itu?

Anda mungkin juga menyukai