Anda di halaman 1dari 2

Patofisiologi

Stroke terjadi akibat obstruksi atau bekuan di satu atau lebih arteri besar pada
sirkulasi serebrum. Obstruksi dapat disebabkan oleh bekuan (trombus) yang
terbentuk di dalam suatu pembuluh otak atau pembuluh organ distal. Sumbatan
aliran di arteria karotis interna sering merupakan penyebab stroke pada orang
berusia lanjut yang sering mengalami pembentukan plak aterosklerotik di
pembuluh darah sehingga terjadi penyempitan atau stenosis. Pangkal arteri karotis
interna merupakan tempat tersering terbentuknya aterosklerosis.
Proses aterosklerosis dimulai dari kehidupan dini, lesi pertama dari
aterosklerosis adalah fatty streak. Tempat pertama dari fatty streak adalah terutama
di aorta dan arteri karotis. Pada perkembangan selanjutnya, pada lesi tersebut
terjadi perubahan fungsi dan morfologi endotel dan kerusakan endotel. Terjadi
infiltrasi dan akumulasi partikel lipoprotein pada tunika intima. Kemudian partikel
lipoprotein (LDL) ini teroksidasi atau dimodifikasi yang kemudian merangsang
endotel mengeluarkan intercellular adhesion molecule (ICAM), vascular adhesion
molecule (VCAM) yang diaktivasi oleh cytokines melalui interleukin-1 (IL-1),
tumor necrosis factor (TNF). Sehingga terjadi migrasi dari monosit dan T-limfosit
dan melekat pada endotel juga melalui aktivasi monosit oleh monocyte chemotactic
protein-1 (MPC-1).
Monocyte colony stimulating factor (MCSF) merubah monosit menjadi
makrofag yang teraktivasi dan berdiferensiasi. Kemudian melalui reseptor
scavenger menangkap oksidasi LDL dan terbentuk foam cell. Dengan pengaruh
dari growth factors dan cytokines terbentuk basic fibroblast growth factor dan
tissue growth beta-1 yang menyebabkan migrasi sel otot polos dari tunika media ke
tunika intima dan perubahan fungsi sel otot polos dari kontraktil ke sekresi,
sehingga sel otot polos berproliferasi dan penambahan matriks protein (serabut
protein elastic, kolagen, proteoglikan) sehingga menjadi penambahan ukuran lesi.
Foam cell kemudian mati dan rupture, LDL dilepas ke ekstrasel. Dengan
pengaruh faktor platelete derived growth factor (PDFG), transforming growth
factor beta (TGF), acidic fibroblast growth factor (acidic FGF), basic FGF terjadi
ahesi platelets dan fibrin. Kemudian terjadi maturasi dari plak, dengan penimbunan
kalsium pada sel nekrotik dan lipid ekstrasel. Kalsium merupakan komponen plak
yang dominan, selanjutnya terbentuk lesi fibrotik yang mengandung lipid minimal.
Plak fibrosis selanjutnya mengalami perubahan dan membesar ke dalam sampai
menimbulkan keluhan atau gejala klinis. Proses pembentukan arterosklerosis dapat
menyebabkan jaringan otak kekurangan suplai oksigen dan nutrisi. Jaringan yang
kekurangan nutrisi dan oksigen akan kesulitan dalam proses pembentukan ATP.
Tidak terbentuknya ATP dapat menyebabkan tidak bekerjanya pompa Na+/K+-
ATPase yang akan menyebabkan terjadinya penimbunan Na+ di intrasel dan K+ di
ekstrasel sehingga tidak terbentuknya aliran depolarisasi yang lama kelamaan
dapat menyebabkan infark cerebri. Pada bagian otak yang mengalami infark dapat
menyebabkan kelainan berupa defisit neurologis pada beberapa bagian tubuh.

Anda mungkin juga menyukai