0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan8 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang penyuluhan gangguan pola tidur yang mencakup definisi dua tipe tidur (NREM dan REM), gejala gangguan pola tidur, epidemiologi penyebab gangguan tidur, klasifikasi gangguan tidur menurut ICSD, dan contoh gangguan tidur seperti narkolepsi dan gangguan gerakan anggota.
Dokumen tersebut membahas tentang penyuluhan gangguan pola tidur yang mencakup definisi dua tipe tidur (NREM dan REM), gejala gangguan pola tidur, epidemiologi penyebab gangguan tidur, klasifikasi gangguan tidur menurut ICSD, dan contoh gangguan tidur seperti narkolepsi dan gangguan gerakan anggota.
Dokumen tersebut membahas tentang penyuluhan gangguan pola tidur yang mencakup definisi dua tipe tidur (NREM dan REM), gejala gangguan pola tidur, epidemiologi penyebab gangguan tidur, klasifikasi gangguan tidur menurut ICSD, dan contoh gangguan tidur seperti narkolepsi dan gangguan gerakan anggota.
Rosa Selvia Fatimah Jufria Tidur dibagi menjadi 2 tipe yaitu • Terdiri atas 4 stadium: • 1: terjaga dan fase awal tidur • 2: bola mata berhenti bergerak, tonus otot masih berkurang, tidur lebih dalam Tipe Non Rapid dari pada fase pertama Eye Movement • 3: tidur lebih dalam dari fase (NREM) sebelumnya • 4: tidur yang dalam serta sukar dibangunkan • Fase ini berlangsung 70-100 jam REM
• REM ditandai adanya gerakan bola
Tipe Rapid Eye mata yang cepat, tonus otot sangat rendah, denyut nadi meningkat dan Movement (REM) pada laki-laki terjadi ereksi penis, tonus otot menunjukkan relaksasi yang dalam. GANGGUAN POLA TIDUR • Pada orang normal, gangguan tidur yang berkepanjangan terjadi perubahan pada siklus tidur biologiknya, menurun daya tahan tubuh serta menurunkan prestasi kerja, mudah tersinggung, depresi, kurang konsentrasi, kelelahan, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi keselamatan diri sendiri atau orang lain.
• Menurut beberapa peneliti gangguan tidur yang berkepanjangan
didapatkan 2,5 kali lebih sering mengalami kecelakaan mobil dibandingkan pada orang yang tidurnya cukup. epidemiologi Internasional of Sleep Disorder, prevalensi penyebab-penyebab gangguan tidur adalah sebagai berikut: • Penyakit asma (61 - 74%) gangguan pusat pernafasan (40 - 50%) • kram kaki malam hari (16%) psychophysiological (15%) • sindroma kaki gelisah (5 - 15%) ketergantungan alkohol (10%) • sindroma terlambat tidur (5 - 10%) depresi (65) • Demensia (5%) gangguan perubahan jadwal kerja (2 - 5%), • gangguan obstruksi sesak saluran nafas (1 - 2%), penyakit ulkus peptikus (< 1%), narcolepsy (mendadak tidur) (0,03% - 0,16%) KLASIFIKASI (Internasional Classification of Sleep Disorders) • 1. Dissomnia • 2. Parasomnia • 3. Gangguan tidur berhubungan dengan gangguan kesehatan / psikiatri. • 4. Gangguan tidur yang tidak terklassifikasi (terkelompokkan) 1. Dissomnia • keadaan dimana seseorang mengalami kesukaran menjadi jatuh tidur dan mengalami gangguan selama tidur, bangun terlalu dini atau kombinasi di antaranya A. Gangguan tidur tidak spesifik B. Gangguan tidur irama sirkardian C. Lesi susunan saraf pusat D. Gangguan kesehatan atau toksik E. Obat-obatan Gangguan tidur tidak spesifik
A. Narokolepsi C. Sindroma kaki gelisah
• mendadak tidur yang tidak dapat dihindari • rasa sensasi pada kaki/kaku, yang terjadi pada siang hari, berlangsung 10-20 menit sebelum onset tidur atau selalu kurang dari 1 jam, setelah itu D. Gangguan bernafas saat tidur akan segar kembali dan terulang kembali 2- 3 jam berikutnya • gangguan pernafasan yang terjadi saat tidur, yang berlangsung selama lebih dari B. Gangguan gerakan anggota 10 detik. gerak badan secara periodik E. Paska trauma kepala • adanya gerakan anggota gerak badan • pasien dengan paska trauma kepala secara streotipik, berulang selama tidur. sering mengeluh gangguan tidur Gangguan tidur irama sirkadian
• (gangguan jadwal tidur) yaitu gangguan dimana
penderita tidak dapat tidur dan bangun pada waktu yang dikehendaki walaupun jumlah tidurnya tetap. • macam gangguan tidur irama sirkadian : Tipe fase tidur terlambat, tipe jet lag, tipe pergeseran kerja, tipe fase terlalu cepat tidur