2
LECTURE 3. PHYSIOLOGY OF GASTROINTESTINAL SYSTEM
dr. I Putu Adiartha Griadhi,M.Fis
Reviewer: CEFTRIAXONE (IDAMDL)
- jadi control dari GI system akan dikerjakan
oleh 3 struktur secara bersamaan :
1. ENS (enteric nervous system)
2. Sistem endokrin atau hormonal
3. GI Tone oleh system saraf otonom yang
terdiri dari system saraf simpatis dan
parasimpatis
- jadi semua akan bekerjasama kemudian
menghasilkan control yang simultan sehingga
pencernaan menjadi efektif dan efisien.
- gambar di atas ini menunjukkan bagaimana
-ENTERIC NERVOUS SYSTEM hubungan antara ENS, system saraf otonom
• The ENS is a division of the autonomic dan CNS. Jadi walaupun dikontrol secara
nervous system involunter oleh system saraf otonom namun
• The ENS can be thought of as a keterlibatan dari CNS juga dapat
“minibrain” mempengaruhi aktivitas di ENS dan motilitas di
• The ENS is responsible for much of the saluran cerna.
moment to-moment control of gut - pernah mengalami mau ujian perut mulas ? ,
motility and secretion. padahal makanan tidak ada yang masuk, bukan
karena ada makanan yang kita makan namun
It also called Intrinsic Nervous System kita mempersepsikan bahwa ujian nanti pasti
The ENS is arranged as: tiak bisa menjawab soal. Jadi santai saja, rileks
• The myenteric plexus (Auerbach’s dan kita bisa jawab soal. Walaupun
plexus) kennytaannya berbeda. Toh juga ada remedial.
gut motility Jadi harus ada korelasi positif supaya bisa
• The submucosal plexus (Meissner’s melewatinya. keterlibatan CNS pada GI
Pexus) system.
coordinates intestinal absorption and - hal lain misalnya : kalau kita melewati suatu
secretion area yang baunya menyengat hidung, pada GI
system akan terpengaruh yaitu muncul mual
dan muntah ini dari penciuman yang
dipengaruhi oleh system saraf otonom.
3
LECTURE 3. PHYSIOLOGY OF GASTROINTESTINAL SYSTEM
dr. I Putu Adiartha Griadhi,M.Fis
Reviewer: CEFTRIAXONE (IDAMDL)
terhadap sistem pencernaan ?, yang dapat
meningkatkan aktivitas pencernaan :
- kalau simpatis berkaitan dengan suatu kondisi
yang mengancam nyawa : fight of flight, pada
kondisi ini pasti kita tidak bisa mengingat
makanan.
- kalau kita membeli makanan disebuah tempat
yang instagramable pst kondisinya tidak horor
dan tdk penuh dengan anacaman, pst
kondisinya adalah aman, nyaman, rileks,
santai.
- parasimpatis akan berperan dalam
meningkatkan aktivitas dari GI system. - faktor kedua yang mempengaruhi sistemi GI
- kalau simpatis justru menginhibisi atau adalah hormon.
menghambat proses pencernaan. - Yang sulit memang menghafal apa nama
- kembali keawal bahwa yang distimulasi hormonnya dan dia bekerja dibagian yang
adalah motility dan sekresi. berbeda satu sama lain, dan yang
- kalau absorbsi dan digestion itu terkait faktor menghasilkan juga berbeda. Namun inilah yang
kimiawi menjadi inti dari kompleksitas GI system, jadi
- gambar diatas merupakan anatomi bagaimana bagaimana suatu bagian memberiakan
system saraf otonom mengatur GI system. informasi kebagian yang lain untuk
- system para simpatis tediri atas cranial sacral mempersiapkan diri untuk melakukan proses
, ada segmen dicranial yaitu nerve, yang keluar pencernaan berikutnya.
sebagai vagus nerve. Kemudian yang dari - yang rumit adalah komunikasi antar segmen
parasimpatic sacral keluar dalam bentuk pelvic organ. Sisanya tidak begitu rumit.
nerve, kalau para simpatis keluar dari segmen
thoracal dari medulla spinalis.
- bisa diingat bahwa perbedaan simpatis para
simpatis yakni kalau simpatis ganglionnya
berada didekat medulla spinalis, sedangkan
para simpatis ganglion ada didekat organ.
Kalau simpatis Neurotransmitternya adalah
Norepinephrine, kalau parasimpatis yaitu Ach.
- sehingga pada GI system, yang akan
memberikan aktivasi pada GI system adalah
parasimpatis. Yang simpatis sifatnya inhibisi.
-GASTROINTESTINAL HORMONES
• Hormones play a prominent role in the - example (lihat tabel diatas) : GI protein dia
control of gastrointestinal function, and dihasilkan oleh dudodenum dan jejunum tapi
in most cases these hormones are dia bekerja di pancreas untuk meningkatkan
secreted by the gastrointestinal mucosa insulin secretion jadi dia untuk
itself. menginformasikan ke pancreas membutuhkan
• Gastrointestinal hormones have a insulin.
specific sites and stimuli for secretion, - kemudian CCK (kolisitokinin) dihasilkan oleh
and specific actions. duodenum dan jejunum tapi dia bekerja di
pancreas dan gall bladder, inilah yang cukup
menarik untuk dipelajari.
• Gastrointestinal hormones are first
secreted into the capillary blood in the
4
LECTURE 3. PHYSIOLOGY OF GASTROINTESTINAL SYSTEM
dr. I Putu Adiartha Griadhi,M.Fis
Reviewer: CEFTRIAXONE (IDAMDL)
gastrointestinal tract and must pass - ada yang sifatnya eksetatory, inhibisi,
through the portal venous system and somatostatin (sama yakni bekerja pada sel-sel
liver before entering the systemic disebelahnya)
circulation, a process known as first- - kemudian ada dopa-histamin yang hanya
pass metabolism. bekerja pada sel disebelahnya dihasilkan oleh
- jadi bagaimana suatu bagian menghasilkan Enterochromaffin-like (ECL) cells, bersifat
hormone untuk mempengaruhi bagian lain atau sebagai stimulatory effect terhadap sekresi
sel kelenjar lain untuk berperan dalam proses asam. Sehingga mediator ini yang
pencernaannya. Karena namanya hormone meningkatkan motility apabila usus ataupun
untuk bisa bekerja pada suatu target organ dia saluran cerna mengalami distensi.
tetap melalui system horomon atau endokrin - sehingga kalau dipagi hari mau BAB, diawali
biasa. Jadi dia tetap akan melalui system vena dengan aktivitas mengonsumsi makanan.
porta kemudian melalui metabolisme diliver, Misalnya kopi, the, roti bisa menstimulasi BAB.
kemudian barulah bekerja di target organnya. Karena mengaktifkan mediator serotonin
Jadi dia melalui sirkulasi sitemik terlebih sehingga motility meningkat sampai ke usus
dahulu. besar sehingga mendorong massa feses untuk
terjadi kemudian defekasi.
-PARACRINE CONTROL
• Three major examples of paracrine **itu merupakan beberapa proses dasar
mediators : pencernaan dan mediator pencernaan, next kita
– Serotonin - enterochromaffin lihat setiap segmen dari pencernaan :
(EC) cells response to
distension excitatory B. THE MOUTH AND ESOPHAGUS
increased intestinal motility and 1. SALIVARY SECRETION
secretion. • The volume + 1.5 L per day, mildly
– Somatostatin - D cells a potent alkaline.
inhibitor inhibits pancreatic – The submandibular glands
and gastric secretion, relaxes the secrete 70%.
stomach and gallbladder, and – The parotid glands secrete
decreases nutrient absorption. 25%.
Inhibit gut hormones, gastrin, – The sublingual glands secrete
secretin, gastric inhibitory 5%.
peptide (GIP), and motilin. • Three major functions of saliva
– Local histamine - – Lubrication : swallowing,
Enterochromaffin-like (ECL) cells speech, taste
potent stimulatory effect on – Protection : oral bacteria
acid secretion. – Digestive : α-Amilase,
- berbeda dengan mediator yang sifatnya Lingual lipase
paracrine (memberikan efek terhadap kelenjar - pada mulut dan esophagus : bagaimana saliva
yang disebelahnya). dibentuk, pembagian kelenjar saliva,
- ada beberapa mediator yaitu serotonin yang bagaimana proses pembentukan saliva yang
dihasilkan oleh enterochromaffin cell, kemudian sifatnya hipotonik, sekresi control melalui
dia akan bekerja disel-sel sebelahnya untuk simpatik dan parasimpatik.
meningkatkan motility dan sekresi. Sehingga
menstimulasi adanya distensi atau peregangan
dari system saluran pencernaan. Jadi dengan
distensi dari satu segmen pencernaan maka dia
akan bisa meningkatkan motility dan
sekresinya.
5
LECTURE 3. PHYSIOLOGY OF GASTROINTESTINAL SYSTEM
dr. I Putu Adiartha Griadhi,M.Fis
Reviewer: CEFTRIAXONE (IDAMDL)
NOTE • - begitu parasimpatik aktif maka sekresi
saliva meningkat didlm rongga mulut.
- kalau kita melihat makanan atau mencium
bau masakan maka parasimpatis akan aktif
akibat dari CNS. Kita mengasosiasikan bahwa
bau ini artinya makanan ini. Kita bisa
membayangkannya.
- Kita akan segera menelan ludah saat terasa
lapar dan kemudian mendengar orang
memasak nasi goreng yang diasosiasikan oleh
CNS kita. Kalau manusia merasa lapar dan
membayangkan makanan akan menelan air
liurnya kalau anjing gtu pst dia air liurnya
keluar (pertanda dia memerlukan atau sedang
membayangkan makanan).
2. SWALLOWING
• Swallowing (deglutition) carries food
from the pharynx into the esophagus.
• Coordinated by a center in the reticular
formation, which also inhibits breathing
: until food is in the esophagus.
- selain salivary secretion juga ada proses
1. SALIVARY SECRETION
menelan, ini proses mekanik.
- proses menelan terdapat 3 fase : 1,2,3 ada
yang volunteer dan involunteer.
6
LECTURE 3. PHYSIOLOGY OF GASTROINTESTINAL SYSTEM
dr. I Putu Adiartha Griadhi,M.Fis
Reviewer: CEFTRIAXONE (IDAMDL)
4. usus besar ke rektum
5. dari rektum ke anus
- spinter nya ada yang volunter dan ada yang
involunter.
- kalau yang volunter dan menjadi pertahanan
terakhir mau BAB adalah spinter ani externus
(bisa dikontrol sebagai benteng pertahanan
- persilangan ini membuat kita tidak mungkin terakhirsblm mencapai titik yang terkumpul).
makan sambil nafas, pasti akan terdapat Kalau internus (tidak bisa ngontrol banyak)
kondisi apneu disitu. Jadi Selama proses sudah buka berarti merupakan suatu ancaman.
menelan terjadi kondisi apneu tidak bernapas
selama beberapa mili detik. 3. ESOPHAGUS
- kalau kaki diatas kepala dibawah kita bisa The esophagus has three functional zones:
menelan sebab proses menelan adalah proses 1. The upper zone, which is 6–8 cm
yang aktif, bukan pasif akibat tarikan gravitasi. long, is closely related to the
Dalam proses menelan melibatkan otot-otot pharyngeal musculature and
yang ada di sekitar naso, oro dan pharynx. consists of striated muscle.
Proses menelan aktif dan tidak melibatkan 2. The middle zone (main body),
gravitasi. which is 12–14 cm long, consists
- kalau kepala dibawah kaki diatas juga bisa of smooth muscle.
menelan air sebba pada waktu menelan akan 3. The lower zone, which is 3–4 cm
terjadi penutupan udara secara sempurna jadi long, consists of smooth muscle
jangan berpikir bahwa epiglottis yang and corresponds with the lower
bentuknya tipis kemudian mau lepas atau tidak esophageal sphincter.
disini (posisi sangat rapuh) dia bisa menutup
jalan napas dengan sempurna. Demikian juga
posisi tadi (terbalik itu) bisa menutup jalan
napas dengan sempurna asalkan menelan
dengan baik.
- demikian juga pada saat makan tidak boleh
berbicara atau bersuara agar dapat
memaksimalkan penutupan jalan napas supaya
tidak tersedak.
8
LECTURE 3. PHYSIOLOGY OF GASTROINTESTINAL SYSTEM
dr. I Putu Adiartha Griadhi,M.Fis
Reviewer: CEFTRIAXONE (IDAMDL)
The exocrine secretions of the stomach the luminal membrane by H+/K+-ATPase.
are: HCO3− exits the basolateral membrane; the
1. Water : to dissolve and dilute alkaline tide is the resulting alkalinity of
ingested food. gastric venous blood that is created during
2. Acid (HCl) : denature proteins & gastric stimulation. ATP, adenosine
kill microorganisms. triphosphate.
3. Enzymes (pepsin & gastric lipase) NOTE :
: protein & fat digestion.
4. Intrinsic factor : vitamin B12
ileum absorption.
5. A mucus-bicarbonate barrier : to
protect against the corrosive
properties of gastric juice.
9
LECTURE 3. PHYSIOLOGY OF GASTROINTESTINAL SYSTEM
dr. I Putu Adiartha Griadhi,M.Fis
Reviewer: CEFTRIAXONE (IDAMDL)
- ini kontrolnya. Bagaimana asam lambung itu makanannya maka dia dapat mengakibatkan
diregulasi. pengeluaran dari enterogastron yang
- aka nada keterlibatan saraf vagus, system mempengaruhi motility dan sekresi dari
saraf otonom, kemudia keterlibatan dari system lambung itu sendiri. Sehingga muncul kondisi
endokrin yang menghasilkan gastrin, kemudian spinter pyloric relaksasi, makanan masuk ke
ada mediator paracrine yang dihasilkan oleh ECL duodenum.
cell. Jadi tiga-tiganya akan mempengaruhi sel
parietal untuk menghasilkan HCl. 5. GASTRIC MUCOSAL PROTECTION
- karena keterlibatan saraf vagus juga dapat
menjelaskan bagaimana seseorang yang
mengalami stress yang cukup tinggi itu bisa
meningkatkan sekresi asam lambung. Kan ada
jalur dari atas/ CNS.
4. INHIBITION OF STOMACH
SECRETION AND MOTILITY
NOTE :
The mucus-bicarbonate barrier for
gastric mucosal protection. Surface
epithelial cells secrete HCO3−, which
become trapped in a layer of mucus
at the mucosal surface. H+ is
neutralized by HCO3− as it diffuses
through the surface mucus.
- lambung bisa tahan sama asam lambung
karena adanya Gastric mucosal protection. Jadi
NOTE : Negative feedback inhibition of adanya barier yakni mucos bicarbonate barier.
gastric emptying by enterogastrones. The Mucos yang bersifat basa yang sebagai barier
duodenum senses acidity, osmolarity, dari mukosa lambung. Maka daya tahan bisa
distension, and nutrient composition of the terjadi.
luminal contents to gauge the rate of
gastric emptying. An increase in these D. THE SMALL INTESTIINE
variables stimulates the release of the • The small intestine is several meters
hormones shown, resulting in feedback long and extends from the pyloric
inhibition of gastric motility and secretion. sphincter of the stomach to the junction
This mechanism ensures that the rate of with the large intestine at the ileocaecal
gastric emptying is not excessive. CCK, sphincter.
cholecystokinin; GIP, glucose-dependent • Three regions: the short duodenum
insulinotropic polypeptide; VIP, vasoactive proximally and the jejunum and the
intestinal polypeptide. ileum distally.
• Anatomic features of the small intestine
-dengan adanya sebagian kecil makanan yang amplify the surface area for absorption :
masuk ke duodenum maka dia akan secara transverse folds mucosa (plicae
endokrin dan secara langsung mempengaruhi circularis), villi, and the presence of
motility dan sekresi dari lambung itu sendiri, ini micro villi.
yang disebut komunikasi antar segmen. -next small intestine, fungsi usus halus
- jadi dari sebagian kecil makanan masuk ke :absorbsi. Sehingga harus ada struktur yang
duodenum, dari keasamannya, kemudian dari khusus yang wajib muncul yaitu adanya Villi
vaskularitasnya, volumenya kemudian dari jenis (bentukan khusus yang ada dipermukaan usus
10
LECTURE 3. PHYSIOLOGY OF GASTROINTESTINAL SYSTEM
dr. I Putu Adiartha Griadhi,M.Fis
Reviewer: CEFTRIAXONE (IDAMDL)
halus) dan juga cripta (lipatan khusus) NOTE :
tujuannya untuk meningkatan penyerapan pada
permukaan dan tepi usus halus.
1. MOTILITY
- Fed state : great deal of motor activity
- Three functions of motility :
a. Mixing with digestive secretions
and enzymes
b. Distribution luminal contents
around the mucosa for absorption
c. Propulsion of the luminal contents
in the aboral direction (away
from the mouth)
11
LECTURE 3. PHYSIOLOGY OF GASTROINTESTINAL SYSTEM
dr. I Putu Adiartha Griadhi,M.Fis
Reviewer: CEFTRIAXONE (IDAMDL)
makanan akan dipastikan kontak dengan - pasti akan kontak dengan mukosa usus dan
mukosa usus, sehingga terjadi proses absorbsi tercampur dengan sempurna sehingga tidak
3. didorong dengan pelepasan yang cepat bisa diidentifikasi seperti makanan yang masuk.
dengan arah dari mulut ke anus - di dalam usus terdapat hukum yang disebut
Receptive Relaxation jika satu segmen
mengalami kontraksi maka segmen berikutnya
akan mengalami relaksasi. Sehingga makanan
akan selalu didorong kearah anus. Karena
adanya hukum usus “law of gut”. Sehingga
didorong secara aboral, dari mulut (menjauhi
oral)
• Alternative classification of
intestinal movement defines three
variations.
- Tonic contraction of sphincters.
- Rhythmic phasic contractions (small
peristaltic contractions and segmentation).
- Giant migrating contractions
(powerful peristaltic contractions).
NOTE :
NOTE :
- di usus halus juga terdapat proses
reabsorbsi, sekian jumlah cairan yang
dikeluarkan juga akan di reabsorbsi dengan
jumlah yang cukup besar.
13
LECTURE 3. PHYSIOLOGY OF GASTROINTESTINAL SYSTEM
dr. I Putu Adiartha Griadhi,M.Fis
Reviewer: CEFTRIAXONE (IDAMDL)
3. NUTRIENT DIGESTION AND
ABSORPTION
The major classes of nutrients are
carbohydrates, proteins, and fats. Most
nutrients are large molecules that must
be broken down into smaller molecules
that can be absorbed.
(skip)
• Digestion is the chemical breakdown of
food by enzymes and can occur at
three sites :
• Luminal digestion occurs
within the lumen of the
gastrointestinal , mediated by
enzymes from the salivary
glands, the stomach, and the
- terjadi penyerapan kalsium
pancreas.
• Membrane digestion is the
4. IRON HOMEOSTASIS
action of enzymes fixed to the
Iron homeostasis is unusual compared
brush-border membrane of
to other minerals because it centers on
enterocytes, synthe-sized by
the control of dietary uptake rather than
enterocytes & inserted into the
on renal excretion.
membrane.
About 70% of total body iron is
• Intracellular digestion is
associated with hemoglobin, and an
mediated by cytoplasmic
additional 3% is associated with the
enzymes within enterocytes.
muscle oxygen-binding protein
• (skip)
myoglobin.
Most of the remainder of total body iron
is in a tissue storage form bound to the
protein ferritin.
15
LECTURE 3. PHYSIOLOGY OF GASTROINTESTINAL SYSTEM
dr. I Putu Adiartha Griadhi,M.Fis
Reviewer: CEFTRIAXONE (IDAMDL)
rectum selalui ingin buang air besar. walaupun
ke toilet tidak ada masalah dengan
pencernaannya. Selalu terstimulasi ingin
defekasi. Sehingga salah satu keluhan : ingin
BAB terus.
- lengkung refleknya setinggi lumosacral dan
akan menjadi suatu Giant migrating
contraction. Diikuti dengan pembukaan spinter
ani internal dan secara volunteer oleh spinter
ani eksternal.
- sebagai fluid absorption dan pengeluaran
sisa sisa pencernaan sebagai feses.
1. COLONIC MOTILITY
• Both segmentation and peristalsis in
the colon produce motility patterns
that facilitate fluid and electrolyte
absorption and allow the storage and
orderly evacuation of feces
• Segmenting contractions (haustral
shuttling)
E. THE LARGE INTESTINE – occur most often in the large
Nutrient absorption should be completed intestine
by the time the luminal contents reach – to gradually turn over the fecal
the large intestine. contents.
The main functions of the large intestine – more rapid in the left colon than
are completion of fluid absorption and in the right colon,
the storage and elimination of fecal – which tends to slow the
waste. movement of feces,
– allowing more time to complete
fluid absorption
- struktur spesifik dari usus besar adalah
adanya haustra
- haustra akan memberikan suatu pengumpulan
atau pengelompokan feses, sehingga kontraksi
bisa lebih efektif.
- Segmenting contractions (haustral
shuttling) perpindahan dari satu haustra ke
haustra yang lain. Jadi feses itu berpindah dari
kelompok ini ke kelompok berikutnya.
17