Usus halus merupakan bagian terpenting dari saluran pencernaan. Di dalamnya
berlangsung tahap-tahap akhir pencernaan bahan makanan, yang kemudian disiapkan untuk diabsorpsi. Dengan demikian gerakan usus halus sangat erat kaitannya dengan fungsi absorbsi di dalam usus. Gerakan-gerakan usus tersebut ialah gerakan segmentasi, gerakan pendulum dan gerakan peristaltik. Gerakan bandul lonceng (pendulum), berperan dalam pencampuran lokal isi usus dengan getah-getah pencernaan. Gerakan segmentasi diduga sebagai gerakan usus yang paling penting pada usus halus dan berfungsi memotong-motong massa makanan yang terletak memanjangnya menjadi potongan-potongan lonjong dengan cara kontraksi pada interval-interval yang teratur sepanjang massa makanan di dalam usus. Gerakan peristaltik merupakan mekanisme utama dari gerakan maju dari usus yang lunak. Pada gerakan ini terbentuk cincin konstriksi yang mendorong isi usus yang sedang relaksasi. Gelombang konstriksi ini bergerak sepanjang usus sebagai gelombang peristaltik yang membawa ingesta ke arah belakang saluran pencernaan. Aktivitas motorik dari saluran pencernaan ada di bawah pengaruh susunan saraf otonom (SSO) melalui serabut-serabut simpatis dan parasimpatis yang memasuki lapisan otot dan melalui sistem saraf intrinsik yang terdiri dari pleksus-pleksus saraf. Ada dua macam pleksus utama, yaitu : 1. Pleksus mienterik (Aurbach) yang terletak diantara lapisan otot longitudinal dan sirkuler. 2. Pleksus submukosa (Meisner) yang terletak diantara lapisan otot sirkuler dan muskularis mukossa. Rangsangan pada saraf-saraf simpatis atau parasimpatis dapat merubah kerutan usus yang normal. Demikian pula pemberian zat-zat neurotransmitternya serta zat-zat otonom lainnya.